BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan pertanyaan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Secara umum pengembangan model simulasi pembelajaran berbasis komputer ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata
pelajaran fisika di madrasah aliyah se kota Manado. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang disebarkan pada 120 siswa, wawancara dengan para guru fisika dan 4 kepala madrasah aliyah, dan wawancara dengan para siswa, serta perbedaan hasil tes. Peningkatan pada hasil tes juga terlihat dari perbedaan rata-rata pretes dan postes, antar postes pada tiap tahap, antara postes dengan rata-rata ulangan harian sebelum penelitian baik pada uji terbatas maupun uji skala luas Secara khusus hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan model simulasi pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran fisika Untuk mengembangkan model simulasi pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran fisika mempergunakan
model yang
dikembangkan oleh Ivers & Baron (2002:21) yaitu: Decide (Pengambilan keputusan), Design (desain), Develop (Pengembangan), dan Evaluate (Evaluasi) dan telah dijabarkan dalam pembahasan pada bab IV.
203
204 2. Perbedaan hasil belajar antara yang menggunakan model simulasi dan yang menggunakan pembelajaran konvensional Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan model simulasi dan yang menggunakan pembelajaran konvensional, dapat dilihat pada hasil uji tes konsep. Hasil uji tes konsep baik pada uji skala terbatas maupun pada uji skala luas, dengan data sebagai berikut: a. Hasil uji tes skala terbatas. o Perbedaan rata-rata pretes dan postes o Perbedaan nilai rata-rata postes antar tahap o Perbedaan nilai antar postes dengan ulangan harian b. Hasil uji perbedaan nilai rata-rata postes antar tahap pada uji skala luas c. Hasil uji perbedaan antara rata-rata nilai postes dengan ulangan harian. Uraian hasil tes uji terbatas maupun uji skala luas di atas merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara yang menggunakan
model simulasi
pembelajaran berbasis komputer dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran fisika di Madrasah Aliyah se Kota Manado” 3. a. Faktor-faktor pendukung pengembangan model simulasi pembelajaran berbasis pada mata
pelajaran fisika di Madrasah Aliyah se kota
Manado, antara lain : o Penataan
laboratorium
komputer
pengembangan model simulasi.
sudah
memadai
untuk
205 o Kemampuan guru fisika sudah baik dalam mengoperasikan komputer. o Sebagian besar siswa sudah mampu mengoperasikan komputer o Keseriusan Kapala Madrasah dalam menunjang pengembangan model simulasi berbasis komputer. b. Faktor-
faktor
penghambat
pengembangan
model
simulasi
pembelajaran berbasis komputer di Madrasah Aliyah se kota manado, antara lain : o Ketidakmampuan guru fisika dalam merancang, membuat, dan mengembangkan model simulasi pembelajaran berbasis komputer, sehingga guru masih terjebak pada pembelajaran konvensional. Hal ini terakumulasi oleh problematika, pertama guru tidak memiliki waktu yang cukup, kedua guru belum memiliki pengetahuan dalam mendesain materi fisika kedalam model simulasi berbasis komputer. o belum adanya tenaga khusus untuk mengembangkan model simulasi berbasis komputer, dan tidak adanya biaya yang cukup untuk mengadakan CD program model simulasi. o Keberadaan komputer di laboratorium belum di fungsikan untuk pengembangan model simulasi pembelajaran berbasis komputer khususnya untuk mata pelajaran fisika, karena computer masih di gunakan untuk pembelajaran TIK.
206 o Terbatasnya dana pada setiap madrasah lokasi penelitian untuk menambah unit komputer, atau untuk memperbaiki komputer yang rusak.
B. Rekomendasi Pada bagian akhir tesis ini penulis mengajukan beberapa rekomendasi sehubungan dengan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, sebagai berikut : 1. Bagi guru mata pelajaran fisika Demi meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika di madrasah aliyah hendaknya guru fisika dari empat madrasah lokasi penelitian: a. Berperan secara optimal dalam menumbuhkembangkan kompetensi siswa
terutama
dalam
mengikuti
penerapan
model
simulasi
pembelajaran berbasis komputer. b. Mampu merancang program model simulasi pembelajaran berbasis komputer. c. Berupaya untuk selalu mengembangkan kemampuan siswa secara optimal, sehingga pengembangan model simulasi pembelajaran berbasis komputer lebih efektif dan siswa merasa nyaman karena mendapat tambahan pengetahuan setelah mengikuti pembelajaran. d. Bahan ajar dan media yang digunakan dalam model simulasi diusahakan agar tidak terpaku pada sumber belajar yang tersedia di
207 madrasah aliyah, hendaknya guru mampu memanfaatkan fasilitas atau sumber belajar lain dan mampu mendesain media pembelajaran seperti program pembelajaran yang mudah dan diminati serta dapat menggairahkan siswa dalam belajar. e. Selalu memfokuskan pada peningkatan kemampuan siswa dalam program model simulasi pembelajaran berbasis komputer terutama kemampuan
siswa
dalam
mengoperasikan
komputer
untuk
menyelesaikan soal-soal latihan yang terdapat pada model simulasi. 2. Bagi Kepala Madrasah Kepala Madrasah adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pendidikan di madrasah. Berdasarkan hasil penelitian masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh kepala madrasah sehubungan dengan aktivitas guru dalam proses pembelajaran, sehingga kepala madrasah hendaknya: a. Memberikan dukungan terhadap upaya yang dilakukan guru fisika dalam
mengembangkan
model
simulasi
pembelajaran
berbasis
komputer. Bentuk dukungan itu berupa penyediaan sarana prasana seperti penambahan unit komputer, perbaikan terhadap beberapa unit kemputer yang mengalami gangguan/hank, dan penyempurnaan komputer dengan audio yang memadai. b. Memberikan kesempatan yang banyak kepada guru fisika untuk mengikuti pelatihan khususnya model simulasi pembelajaran berbasis
208 komputer, sehingga guru tidak mengalami kesulitan dalam penerapan model tersebut dalam pembelajaran di kelas. 3. Bagi Departemen Agama Demi menciptakan output yang berkualitas di madrasah aliyah khususnya di kota Manado, tentunya jangan terjebak pada budaya pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Sejak tahun 2000 pemerintah telah menerapkan pembelajaran berbasis komputer yaitu CBI (Computer Based Intruction). Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis masih menemukan beberapa hal sehubungan dengan pengembangan model simulasi pembelajaran berbasis komputer yang dilaksanakan oleh guru fisika di madrasah, sehingga Departemen Agama hendaknya: a. Memberikan pertimbangan dan instruksi kepada pihak madrasah aliyah se kota Manado untuk menerapkan model simulasi pembelajaran berbasis komputer, karena model simulasi ini ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Memberikan instruksi melalui seksi mapenda untuk mengikutsertakan guru fisika madrasah aliyah dalam pelatihan pengembangan model simulasi pembelajaran berbasis komputer, karena melalui pelatihan itu para guru fisika akan mampu meningkatkan kegiatan pembelajaran dan mampu meningkatkan semangat siswa sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.
209 c. Mengalokasikan atau mengangkat tenaga ahli bidang teknologi pendidikan untuk menjadi teknisi operator dalam pembelajaran berbasis komputer di madrasah aliyah. d. Memberikan pertimbangan kepada Kantor Wilayah Departemen Agama melalui seksi Sarana Prasarana Bidang Mapenda, untuk menambah sarana dan prasana berupa komputer pada empat madrasah aliyah yang dijadikan lokasi penelitian. Sehingga dengan penambahan unit komputer tersebut akan membantu para guru dalam mengembangkan model simulasi pembelajaran berbasis komputer khusus pada pembelajaran fisika. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana tertera pada pembahasan sebelumnya, maka ada beberapa rekomendasi yang harus dilakukan oleh peneliti selanjutnya, yaitu: a. Dalam penelitian ini hanya melihat dari segi peningkatan hasil belajar siswa berupa nilai prestasi belajar fisika dan keterampilan siswa mengoperasikan komputer. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melihat dari berbagai segi yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa, misalnya: ketuntasan belajar dengan menggunakan model tutorial dan model games yang berbasis komputer, dan lain-lain. b. Melakukan studi perbandingan mengenai model simulasi pembelajaran berbasis komputer dengan model lain seperti model drills, tutorial, dan games yang berbasis komputer dan tidak hanya berorientasi pada mata
210 pelajaran fisika, melainkan pada mata pelajaran lain seperti matematika, biologi, kimia, IPS, mulok, dan bahkan mata pelajaran bahasa serta mata pelajaran agama. Sehingga kualitas siswa madrasah aliyah dari segi kognitif dan afektif dapat meningkat.