62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kebahagiaan didefinisikan sebagai keadaan psikologis positif yang ditandai dengan tingginya derajat kepuasan hidup serta gairah positif. Menurut Diener kebahagiaan hidup terbagi menjadi dua dimensi yaitu kepuasan hidup dan gairah positif. Untuk kepuasan hidup Subjek merasa sangat tercukupi dari hasil suaminya yang bekerja di negeri orang karena dapat memenuhi kebetuhanya serta anak-anaknya mereka. Dan untuk gairah positif meski subjek hidup sendiri tanpa suami, ia mampu melakukan hal yang positif serta tidak terpengaruh dari segala macam informasi media tentang tenaga kerja Indonesia. Tapi dalam kasus ini, subjek merasa bahagia bila masalah himpitan ekonomi dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kurung waktu sepuluh tahun suaminya bekerja di negeri orang, kondisi ekonomi keluarga subjek sudah membaik. Hal ini ditujukan dengan kepuasaanya mampu memberikan pendidikan untuk buah hatinya setinggi mungkin. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yaitu “Alhamdulillah sudah, suami saya juga setelah ini pulang karena kontrak kerjanya sudah habis, anak-anak saya juga sudah selesai
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
63
kuliahnya dan sudah bekerja juga di Surabaya, anak saya laki-laki yang pertama juga sudah menikah, anak laki-laki yang kedua juga sekarang mengajar di sekolah, ya tinggal yang perempuan masih mondok. Tabungan buat kuliahnya juga sudah ada. Alhamdulillah saya sudah bahagia sekarang”.(M191215.18), dan “ sepertinya sudah, ibu kelihatan lebih gembira saat tahu kontrak kerja bapak mau habis dan pulang lagi ke rumah. Dan, “Sedih senang ya ada. Sedih kalau ketika saya membutuhkan suami saya tapi suami saya tidak ada, melihat anak-anak saya kalau pulang sekolah tidak bertemu bapaknya seperti temantemannya. Senang ya ketika bisa bayar sekolah itu tidak bingung uang lagi karena sudah dapat kiriman dari bapaknya, kalau minta uang untuk membeli jajan bisa ngasih”.(M191215.11). Adapun dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwasanya kebutuhan fisiologis yang paling berpengaruh dalam kebahagiaan seorang istri yang memiliki suami bekerja di luar negeri. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan bagi: 1. Bagi Masyarakat Umum Bagi masyarakat umum lebih banyak menambah wawasan tentang konsep kebahagiaan seorang istri yang memiliki suami berkerja di luar negeri.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya coba bandingkan makna kebahagiaan pada beberapa subjek, subjek lebih variatif. Selain itu, significant others dalam penelitian berikutnya diperbanyak serta waktu untuk melakukan penelitian diperbanyak lagi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
DAFTAR PUSTAKA
Argyle, M. Causes and Correlates of Happiness. Edited by Kahneman, D. Diener, E. Schwarz, N. (1999). Well - Being: The Foundations of Hedonic Psychology. New York: Russell Sage Foundation. Cacioppo, J. T., Gardner, W. L., & Berntson, G. G. (1999). The affect system has parallel and integrative processing components: Form follows function. Journal of Personality and Social Psychology, 76, 839–855. Carr, A. (2004). Positive Psychology The Science of Happiness and Human Strength. New York: Brunner Routledge. Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Diener, E., Scollo n, C.N., dan Lucas, R.E. (2003). The evolving concept of subjective well-being: the multifaceted nature of happiness. Advances in Cell Aging and Gerontology, vol. 15, 187–219. Eddington, N. dan Shuman, R. (2005). Subjective Well Being (Happiness) http://www.texcpe.com/cpe/PDF/ca- happiness.pdf . http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentukkeluarga.html. Furnham, Adrian; Fudge, Carl, 2008. The Five Factor Model of Personality and Sales Performance, Journal of Individual Differences, Vol 29(1), PsycINFO Database Record, APA, all rights reserved Hornby, A.A.S. Gatenby, M.E. V., Wakefield, M. (1957). The Advanced Learner` s. Dictionary of Current English. London: University Press. Khayam, U. (2010). Mangan Ora Mangan Kumpul. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti Lyubomirsky, S & Leppe, H.S. (1997). Measures of Subjective Happiness: Preliminary Reliability and Construct Validation. Social Indicators Research 46:1337- 155. Diunduh dari http ://www.springerlink.com/co ntent/u07421g90j170805/fulltext.pdf. Maleong Lexi J, 1993, Methode Penelitian Kualitatif, Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya. Maslow, A.H. (1970). Motivation and Personality. Second Ed. New York: harper dan Row Publisher.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
Oishi S. & Koo M. (2008). Two New Questions about Happiness. Dalam Eid M. & Larsen R. J., (Eds). The Science of Subjective Well‐Being. New York: Guilford Press Patton. 1990. Qualitative Evaluation and Research Methods. New York: Sage Piblication, Inc. Poerwandari, E. Kristi. 2001. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. E. Kristi Poerwandari; pengantar, Fuad Hassan edisi revisi Jkarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3). Pavot, W. (2008). The Assesment of Subjective well‐Being. Dalam Eid M. & Larsen R. J. The Science of Subjective Well‐Being. New York: Guilford Press. Wantjik, S.K. (1976). Hukum Perkwinan Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Artikel Christin Haryati dkk. Permasalahan yang Terjadi pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita, 2009. Artikel Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog. Psikologi Perkawinan dan Keluarga. Senin, 03 Mei 2010. Rakhmat, Jalaludin, 2004. Psikologi Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Ryan, Richard M dan Deci, Edward L.(2001). On happiness and human potentials :Review of reserch on hedonic and eudaimonic well-being. Seligman, M. (2002). Authentic happiness: Using the new positive psychology to realize your potential for lasting fulfill -ment. New York: Free Press Seligman, M (2005). Authentic Happiness: Using The New Positive Psychology to Realize Your Potiential for Lasting Fulfi Ilment (Eva Yulia Nukman, Penerjemah). Bndung: PT. Mizan Pustaka. Sutrisno Hadi. (1990). Metodologi (jilid 3). Yogyakarta: Andi Offset. Uchida,
Y., Norasakkunkit, V., Kitayama, S., (2004). Cultural Constructions of Happiness: Theory and Empirical Evidence. Journal of Happiness Studies, 5: 223‐239. Netherlands: Kluwer Acade‐mic.
Veenhoven, R. (1995). The cross‐national pattern of happiness: Test of predictions implied in three theories of happiness. Social Indicators Research, 43, 33–86.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id