BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola konsumsi rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul cenderung mengarah kepada makanan yaitu yaitu sebesar 65% dan sisanya non makanan yaitu sebesar 35%. Pada kelompok makanan, didominasi oleh jenis padi-padian sebanyak 16,14% dan minyak sebanyak 6,61%. Kemudian pada kelompok non makanan didominasi oleh jenis barang dan jasa sebanyak 12,62% dan keperluan pesta dan upacara sebanyak 10,45%
Pola
konsumsi
yang
cenderung
ke
arah
makanan,
mengindikasikan bahwa kesejahteraan rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul masih relatif rendah. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul: a. Pendapatan Mayoritas pendapatan masyarakat rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul tergolong ke dalam kategori pendapatan
118
119
sedang yaitu sebanyak 45%. Pola konsumsi rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten
Gunungkidul
menurut
tingkat
pendapatan
memperlihatkan: pada tingkat pendapatan rendah, pola konsumsi cenderung mengarah pada konsumsi makanan sebanyak (20%). Responden yang berpendapatan sedang, konsumsi cenderung pada makanan sebanyak (42,5%) dan non makanan sebanyak (20%). Responden yang berpendapatan tinggi, pola konsumsi yang cenderung pada makanan sebanyak (2,5%) dan non makanan sebanyak (15%). Semakin tinggi jumlah pendapatan maka pola konsumsi cenderung mengarah pada konsumsi non makanan , sebaliknya semakin rendah jumlah pendapatan maka pola konsumsi cenderung mengarah pada konsumsi makanan. Sehingga faktor pendapatan memiliki pengaruh terhadap kecenderungan pola konsumsi. b. Pendidikan Rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, didominasi
Kecamatan oleh
Ponjong,
rumah
tangga
Kabupaten pekerja
Gunungkidul, tambang
yang
berpendidikan SD (rendah) yaitu sebesar 72,5%,. Pola konsumsi berdasarkan pada tingkat pendidikan memperlihatkan bahwa pola konsumsi responden yang memiliki jenjang pendidikan SD, konsumsi lebih cenderung mengarah pada konsumsi makanan
120
sebanyak 52,5%
dan non makanan sebanyak 20%. Responden
yang memiliki jenjang pendidikan SMP,
konsumsi lebih
cenderung pada makanan sebanyak 10% dan non makanan yaitu sebanyak 7,5%. Responden yang memiliki jenjang pendidikan SMA, konsumsi yang cenderung pada makanan yaitu sebanyak 2,5%, sedangkan non makanan yaitu sebanyak 7,5% dari keseluruhan jumlah responden yang ada. Responden yang berada pada jenjang pendidikan tinggi maupun rendah memiliki peluang mengalokasikan penghasilannya untuk konsumsi non makanan. Tinggi rendahnya pendidikan tidak memberikan pengaruh terhadap kecenderungan pola konsumsi makanan dan non makanan. c. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah anggota keluarga, rumah tangga pekerja tambang batu kapur
di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten
Gunungkidul didominasi rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga sedang hampir 85% dari jumlah rumah tangga pekerja tambang batu kapur. Pola konsumsi menurut jumlah anggota keluarga memperlihatkan bahwa responden yang memiliki jumlah anggota kecil,
pola konsumsi yang cenderung pada makanan
sebanyak 7,5% dan non makanan sebanyak 5%. Responden yang memiliki jumlah anggota keluarga sedang, pola konsumsi yang cenderung pada makanan sebanyak 55% dan non makanan yaitu sebanyak 30%. Responden yang memiliki jumlah anggota keluarga
121
besar, pola konsumsi cenderung makanan sebanyak 2,5%, dan tidak ada responden yang memiliki jumlah anggota keluarga dengan kategori besar yang pola konsumsinya ke arah non makanan. Semakin besar jumlah anggota keluarga, pola konsumsi cenderung mengarah pada konsumsi makanan, sebaliknya semakin kecil jumlah anggota keluarga pola konsumsi cenderung ke arah non makanan. Artinya faktor jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh terhadap kecenderungan pola konsumsi untuk mengarah pada makanan atau non makanan. 3. Sebanyak 57,5% responden menyatakan bila ada upaya dari rumah tangga pekerja tambang batu kapur untuk melestarikan dan memperbaiki kembali kerusakan lingkungan alam batu kapur dan sebanyak 82,5% responden menyatakan bahwa tidak ada upaya pemerintah Desa Sidorejo untuk melestarikan dan mengurangi kerusakan lingkungan alam. Dari sisi pemerintah menyatakan sudah ada upaya untuk melestarikan lingkungan dan menanggapi kebijakan pelarangan tambang. Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah belum optimal untuk mengurangi kerusakan kondisi lingkungan batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. B. Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bila pola konsumsi rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul mengarah pada konsumsi makanan dan
122
kesejahteraan masih relatif rendah, maka pemerintah Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul perlu mengembangkan dan memajukan penambangan batu kapur di Desa Sidorejo, yaitu membantu menaikkan omset penjualan dengan cara mempromosikan produk batu kapur yang merupakan potensi asli Desa Sidorejo ke daerah-daerah lain yang belum mengenal hasil produksi mereka. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, maka perlu dilakukan langkah antisipasi sebagai berikut : a.
Dari sisi pendapatan, bagi rumah tangga pekerja tambang batu kapur terutama untuk rumah tangga yang memiliki pendapatan yang relatif masih rendah, agar pola konsumsi menjadi lebih baik maka pendapatan bisa ditingkatkan dengan mencari alternatif pekerjaan lain (pekerjaan
sampingan)
yang
hasilnya
bisa
menutup
defisit
pengeluaran rumah tangga. b.
Dari sisi pendidikan, meskipun pendidikan tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi rumah tangga pekerja tambang batu kapur, namun aspek pendidikan tetap harus diperhatikan dan ditingkatkan agar masyarakat bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik, sehingga kualitas kehidupan masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul semakin baik.
123
c.
Dari sisi jumlah anggota keluarga, rumah tangga pekerja tambang batu kapur perlu mengelola keuangan rumah tangga dengan baik sehingga antara jumlah pengeluaran tidak berbeda jauh dengan jumlah pemasukan (defisit), yaitu dengan cara mendahulukan kebutuhan yang menjadi prioritas, mengurangi kegiatan-kegiatan yang di anggap kurang produktif, dan membudayakan hidup hemat .
3. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa belum ada langkah yang signifikan dari masyarakat dan pemerintah Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul dalam melestarikan dan mengurangi kerusakan lingkungan alam akibat penambangan batu kapur, maka diperlukan langkah antisipasi sebagai berikut: a. Menghadapi ketidakjelasan terkait kebijakan pelarangan tambang batu kapur di wilayah Gunungkidul khususnya Desa Sidorejo, maka masyarakat dapat berpartisipasi dengan melakukan penambangan batu kapur yang baik tanpa merusak lingkungan, melakukan penghijauan, serta bersama-sama menjaga dan melindungi lingkungan alam di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. b. Pemerintah Desa Sidorejo perlu membantu dan mengadvokasi kepentingan masyarakat pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, terkait masalah kebijakan larangan penambang batu kapur di Desa Sidorejo yang sampai saat ini belum ada kejelasan. Jika kebijakan larangan penambang batu kapur bisa diselesaikan, maka kegiatan
124
produksi bisa berjalan lebih optimal dan pendapatan masyarakatpun juga bisa semakin meningkat. c. Pemerintah Desa Sidorejo perlu memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat pekerja tambang batu kapur mengenai teknik penambangan batu kapur yang tepat dan tidak merusak lingkungan serta memberikan arahan tentang pentingnya melestarikan lingkungan batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Nugroho.2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Studi Press Ahmad Subagyo.www.ahmadsubagyo.com. Konsumsi, Tabungan dan Ivestasi. Diakses: 4 desember 2011. Pukul: 09.05 WIB Anas Sudjana.1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raya Grafindo Persada Ari Sudarman.2004. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Arief Furchan.2011. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Badan Pusat Statistik.2011. Berita Resmi Statistik.No. 12/02/Th. XIV, 7 Februari.hlm 1-7 Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul.2009. Diakses dari: http://www.gunungkidul.go.id/pustaka/pdfnys.pdf..Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Gunungkidul.Diakses: 18 Oktober 2011. Pukul: 15.45 Badan Pusat Statistik.2009. Diakses dari: http:// www. bps.go.id/ tab_sub/ view.php? tabel=1&daftar=1&id_subyek=05¬ab=7vv. Persentase Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Indonesia , 1999, 2002-2010. Diakses: 11 Desember 2011. Pukul: 15.35 WIB Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah.2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Bambang Setiadji.1996. Perubahan Pola Konsumsi dan Hipotesis Siklus Hidup di Indonesia. Jurnal Akademika.No.3.Hlm.83-93 Departemen Pendidikan Nasional.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi KeEmpat. Jakarta: Gramedia Pustaka Dwi Siswoyo, dkk.2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Guritno Mangkoesoebroto dan Algifari.1998. Teori Ekonomi Makro.Yogyakarta; SYIE YKPN Glory K.2011.Ribuan Petambang Batu Karst Unjuk Rasa. Diakses dalam: http://regional.com./read/2011/07/28/20281679. Diakses: 18 Oktober. Pukul 17.06 WIB
125
126
Handewi P. Saliem.2008. Perubahan Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga Di Perdesaan : Analisis data 1999-2005. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Henslin, M. James.2006. Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi Edisi Ke-6 Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Alih Bahasa: Kasmanto Sunarto. Ed: Wini Hardani Ida Komang Suwignya, dan Andreas Budi Purnomo.1992. Analisis Pola Konsumsi Rumah Tangga Studi Kasus Rumah Tangga Industri Kerajinan kaleng Di Desa Babagan Kabupaten Lombok Barat Tahun 1995. BPPS UGM.8(2A) Ibnu Purna, dkk.2010. ACFTA sebagai Tantangan Menuju Perekonomian yang Kompetitif. Diakses dalam: dalam http:// www. setneg. go. id/ index. php? option=com_content& task= view&id= 4375& Itemid=29. Diakses: 18 Oktober 2011. Pukul 09.30 WIB Mankiw, N Gregory.2003. Teori Makro Ekonomi Edisi Ke-5. Jakarta: Erlangga Mankiw, N.Gregory.2006. Principles of Economics Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat Muzdalifah.2010. Analisis Produksi dan Pendapatan Serta Resiko Usaha Tani Padi Pada Daerah irigasi dan Non-irigasi di Kabupaten Banjar. Tesis. Yogyakarta: UGM Ni Made Suyatiri Y.P.2008. Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Berbasis Potensi Lokal dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pedesaan Di Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Ekonomi Pembangunan.No1.Hlm.51-60 Nurul Zuriah.2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara Rini Anggraeni dan Retno Lantarsih.2005. Pendapatan dan Pola Konsumsi Rumah Tangga Tani Di Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman.Jurnal Agros.No 2. Hlm.83-92 Sadono Sukirno.2003.Diakses dalam:Diakses: http:// wordpress.com: 10 November 2011. Pukul: 16.06 WIB
ivanagusta.
files.
Sadono Sukirno.2007. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Kencana Salvatore, Dominic.2007. Mikro Ekonomi Edisi ke-4. Jakarta: Erlangga
127
Samsubar Saleh.2004. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Unit penerbit dan Percetakan AMP YKPN Sanderson, Sthepenk.2010.Makro Sosiologi.Jakarta: Rajawali Pers. Alih Bahasa: Farid Wajidi, S.Menno. Selu Margaretha Kushendrawati.2006. Masyarakat Konsumen Sebagai Ciptaan Kapitalisme Global: Fenomena Budaya Dalam Realitas Sosial.Jurnal Makara, Sosial Humaniora.No 2.Hlm 49-57. Diakses dalam: http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/01_Selu%20Revisi.pdf. Tanggal Akses: 5 Oktober 2011. Pukul 11.45 Sigit Winarno dan Sujana Ismaya. 2007. Kamus Besar Ekonomi.Bandung: Pustaka Grafika. Singarimbun.1978. Diakses: http://jombangkab.go.id diakses 10 November 2011. Pukul 17.45. Soediyono, 2000). Diakses dalam: http:// rac.uii.ac.id/ serverdocument/ Public/ 2008042404192604313087. pdfS. Diakses: 8 Okober 2011. Waktu Akses: 10.25 WIB. Sonny Sumarsono.2007. Ekonomi Mikro Teori dan Soal Latihan. Yogyakarta: Graha Ilmu Sugihartono,dkk.2007. Psikologi Pendidikan.Yogyakarta.UNY Press Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta ______________.2011.Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta _______________.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Suharyadi dan Purwanto.2008. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat Suparmoko.1999. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat Indonesia. Diakses dalam : http://rac.uii.ac.id/serverdocument/ publik/ 2008042404192604313087. pdf. Diakses: 10 Oktober 2011. Pukul 09.58 WIB
128
Susianah Affandi.2011. Menyoal Indikator Pembangunan Manusia. http://www.detiknews.com/read/2011/10/14/104042/1743917/471/menyoalindikator-pembangunan-manusia. Diakses: 18.Januari.2012 Suswono. http://bkp.deptan.go.id/sites/default/files/ISI. Pedoman Umum Gerakan P2KP.Diakses: 5 November 2011. Pukul 16.43 WIB T Gilarso.1993. Pengantar Ilmu Ekonomi ( Bagian Mikro Jilid 1).Yogyakarta: Kanisisus Tika Restiyani.2010. Pola Konsumsi Rumah Tangga Pekerja Pembuat Lanting Di Desa Lemah Dhuwur Kecamatan Kuwarasan kabupaten Kebumen. Skripsi. Yogyakarta: Perpustakaan FISE UNY Wardayadi.http://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/konsumsi-dantabungan-dan-investasi/. Konsumsi, Tabungan dan Investasi. Diakses: 19.Januari.2012 Yulia Fatma.2010. Pola Konsumsi dan Gaya Hidup Sebagai Faktor resiko Terjadinya Hipertensi Pada Nelayan Di Kabupaten Bintan, Provinsi kepualauan Riau Tahun 2009. Tesis. Yogyakarta: UGM Yupita.2010. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Kelapa Sawit Di Desa Amboyo Utara, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. Skripsi Yogyakarta: Perpustakaan UNY http://dds.bps.go.id/eng/brs_file/pdb_banner.pdf. Diakses: 8 Okober 2011. Waktu Akses: 09.39 WIB http://www.gunungkidulkab.go.id/home.php?mode=content&submode=detail&id =2511.Profil Kecamatan Ponjong. Diakses: 8 Okober 2011. Waktu Akses: 10.05 WIB Briliant Vanda Kusuma.2008.http://rac.uii.ac.id/server/document./public/ 20080424192604313087. Diakses: 8 Okober 2011. Waktu Akses: 10.25 WIB www.jombangkab.go.id. Diakses: 15 November 2011. Pukul 19.10 WIB www.e-dukasi.net. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi.Diakses: 4 Desember 2011. Pukul 08.45 WIB http://dinkes.jogjaprov.go.id/index.php/cdownload/index.html. Profil Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Diakses: 20 Januari 2012