104
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarka penelitian “ Metode Pembelajaran Individual Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunagrahita di SDLB Negeri Batang” maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Karakteristik Anak Tunagrahita di SDLB Negeri Batang dapat dilihat dari: Bahwa anak Tuna grahita memiliki IQ di bawah rata – rata dari anak normal biasanya, dan di klasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu, Tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil. Kelompok ini memiliki IQ antara 68-52, Anak tunagrahita sedang disebut juga imbesil. Kelompok ini memiliki IQ 51-36, Kelompok anak tunagrahita berat sering disebut idiot. Kelompok ini dapat dibedakan lagi antar anak tunagrahita berat dan sangat berat. Tunagrahita berat memiliki IQ antara 32-20, perhatiannya mudah terpecah, memiliki kesulitan dalam hal mengurus diri sendiri, kurang bergaul di masyarakat, memerlukan waktu yang lama dalam beradaptasi pada situasi, kondisi dan konsentrasi. Sedangkan untuk ciri fisiknya adalah yaitu wajah khas mongol, mata sipit dan miring, lidah dan bibir tebal dan suka menjulur, jari kaki melebar, kaki dan tangan pendek, kulit kering, tebal, kasar dan keriput, dan susunan geligi kurang baik, ukuran kepala tidak proposional terlalu besar juga kadang terlalu kecil.
105
2. Metode pembelajaran individual pada mata Pelajaran Agama Islam di SDLB Negeri Batang merupakan usaha memperbaiki kelemahan pengajaran klasikal. Dari segi kebutuhan pembelajaran, program pembelajaran individual lebih efektif di gunakan untuk Anak Berkebutuhan Khusus khususnya Tunagrahita, sebab siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan di sesuaikan dengan jenis ketunaan yang di sandang sendiri. Dari segi guru, yang terkait dengan jumlah pembelajar, tampak kurang efisien. Jumlah siswa perkelas dengan tingkat ketunaan yang berbeda
meminta perhatian besar pada guru, dan hal itu akan
melelahkan guru. Dari segi usia perkembangan pembelajar, maka metode pembelajaran individual cocok bagi Anak Tunagrahita. 3. Faktor Pendukung dan penghambat metode Pembelajaran Individual pada mata pelajaran Agama Islam bagi Anak Tunagrahita di SDLB Negeri Batang. Ada dua faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Untuk faktor pendukung, yaitu Faktor situasi, metode pembelajaran individual akan berjalan dengan baik jika ada situasi yang mendukung, situasi yang mendukung tersebut bisa dilihat dari keadaan guru dan siswanya. mengajar dengan di penuhi rasa ikhlas dan sabar. Kemudian Guru disini itu selalu menjunjung tinggi etos kerja dalam menjalankan Visi dan misi sekolah. Adanya dukungan dan kerjasama antara Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam, dan Orang tua siswa yang terjalin dengan baik.
106
Sedangkan faktor penghambatnya yaitu, memerlukan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaan pembelajaran Individual, kurangnya tenaga pengajar,
dan
kurangnya
pembelajaran Individual.
media
pembelajaran
yang
mendukung
107
B. Saran-Saran 1. Untuk pengurus SDLB Negeri Batang a.
Melengkapi sarana dan prasarana SDLB Negeri Batang agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar
b.
Mengusahakan pendanaan dengan membuka jaringan terhadap instansi yang terkait.
c.
Penataan ruang kelas.
d.
Meningkatkan kualitas personal dalam memajukan sekolah dengan manajemen yang baik.
e.
Meningkatkan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan wali murid
f.
Meningkatkan administrasi sekolah
g.
Menambah staf pengajar untuk memenuhi rasio.
2. Untuk guru-guru SDLB Negeri Batang a. Meningkatkan kualitas guru untuk mengetahui potensi siswa b. Melakukan persiapan sebelum mengajar dan mampu menguasai kelas c. Mengembangkan
minat
bakat
siswa
sesuai
keahlian
atau
ketrampilannya dengan ekstrakurikuler dengan mengikut sertakan dalam perlombaan. d. Untuk masyarakat yang berada disekitar lingkungan SDLB Negeri Batang. e. Kesadaran masyarakat lebih ditingkatkan untuk membangun kemajuan bersama.
108
f. Memperbanyak silahturahmi tidak hanya pada waktu acara resmi, melainkan waktu luang dijadikan ajang penguatan emosional g. Ikut menciptakan lingkungan positif dalam mendukung proses pembelajaran dan mengembangkan kreatifitas siswa. C. Penutup Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillahi Robbil Alamin kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, inayah, serta ridho-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Mengingat kemampuan penulis yang sangat terbatas tentunya skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sumbangsih kritik maupun saran yang membangun sangat penulis harapkan demi lebih baiknya penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Aamiin.