BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Migrasi merupakan salah satu alternatif yang dipilih oleh mayoritas masyarakat Desa Hargomulyo sebagai sarana mobilitas status sosial. Adapun salah satu daerah tujuan migrasi yang dipersepsikan mampu memenuhi harapan masyarakat Desa Hargomuylo adalah Kota Jakarta. Jakarta sebagai pusat kota di Indonesia memang memiliki kelebihan dalam berbagai bidang, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, maupun sosial dan budaya. Spesifikasi Kota Jakarta sebagai kota metropolitan mampu menjadi ‘magnet’ tersendiri bagi para migran yang berasal dari desa seperti Hargomulyo. Demonstration effect yang dibawa para migran yang telah sukses di Kota Jakarta membawa dampak bagi masyarakat dann pemuda desa. Dampak tersebut berupa dampak positif dan negatif. Meningkatnya pendapatan dan pembangunan desa serta tingginya motivasi pemuda untuk berkembang merupakan salah satu contoh dari dampak positif, sedangkan dampak negatif yang dirasakan seperti munculnya kesenjangan antar individu dan keluarga serta membuat seseorang untuk melakukan segala hal dalam mendapatkan sesuatu diluar kemampuan seseorang tersebut. Fenomena migrasi yang ada di Desa Hargomulyo muncul karena adanya proses demonstration effect. Motivasi tinggi para calon maupun migran muncul karena melihat kesuksesan migran lain yang lebih dahulu melakukan migrasi. Motivasi seperti ini biasanya timbul dari orangtua yang ingin melihat anaknya sukses seperti oranglain
yang sukses karena migrasi. Sehingga tidak heran jika dukungan dan keterlibatan orangtua menjadi aspek dominan dalam proses migrasi pemuda ke Kota Jakarta. Daerah asal dengan keterbatasan yang ada mendorong pemuda desa untuk memilih solusi bermigrasi ke Kota Jakarta. Dengan demikian kondisi pemuda di desa sangat minim dan terbatas. Kesuksesan yang dicari pemuda juga tidak terlepas dari dukungan orangtua. Efek demonstrasi dari para migran yang telah suksesmenjadi faktor penarik para pemuda desa untuk bermigrasi dan mencari kesuksesan. Maka dari itu, efek dan kota menjadi daya penarik pemuda untuk melakukan migrasi. Migrasi yang terjadi di Desa Hargomulyo memiliki berbagai dampak pada aspek perubahan sosial khususnya pada aspek struktur sosial. Masyarakat meyakini bahwa merantaunya seorang anak ke Kota Jakarta dapat menaikkan status sosial baik secara individu maupun keluarga yang ditinggalkan migrasi. Tidak dipungkiri bahwa peran remitan bagi keluarga yang ditinggal anaknya migrasi mampu mengangkat perekonomian dan status sosial keluarganya. Peran tersebut berupa material dan non material sehingga saling berkesinambungan dalam mensejahterakan keluarga. Orangtua dengan latar belakang pendidikan tinggi cenderung terlibat secara aktif dan tekad kuat dalam proses migrasi anak. Meskipun berasal dari kalangan ekonomi menengah kebawah, namun orangtua yang berpendidikan tinggi memiliki harapan dan pemikiran lebih maju dibandingkan orangtua yang berpendidikan rendah atau bahkan tidak mengenyam pendidikan. Tipe orangtua seperti ini dapat terlibat secara aktif dengan mengusahakan berbagai upaya agar anaknya dapat sukses diperantauan. Disisi lain, orangtua dengan latar belakang pendidikan rendah cenderung bersikap lebih pasif. Orangtua yang demikian tetap mengharapkan kesuksesan dan
kebahagiaan anaknya diperantaun, namun tidak menuntut secara berlebihan dari hasil yang dicapai dalam migrasi anak ke Kota Jakarta. Berbeda dengan orangtua yang berpendidikan rendah tetapi berada pada ekonomi menengah keatas. Tipe orangtua yang seperti ini memiliki modal material untuk membekali dan menunjang keberhasilan anak di Kota Jakarta. Berbanding terbalik dengan kondisi latar belakang orangtua dengan pendidikan dan ekonomi rendah. Pendidikan dan ekonomi yang rendah kemudian berdampak pada pengetahuan dan pengalaman yang rendah pula. Keterbatasan orangtua dengan kondisi yang seperti ini memberikan kontribusi dan keterlibatan yang tidak maksimal. Hal tersebut berdampak pada pencapaian kesuksesan anak di perantauan. Maka dari itu, pencapaian kesuksesan yang diraih anak membutuhkan waktu yang relatif lama. Terdapat hal krusial yang perlu digaris bawahi dari dukungan orangtua terhadap migrasi pemuda ke Kota Jakarta. Selain dari faktor individu dalam perjuangan mencapai kesuksesan diperantauan, terdapat pihak-pihak yang dapat menjadi naungan para migran di Kota Jakarta. Hal tesebut dikatakan sebagai jejaring penyelamat para migran. Jejaring tersebut berupa hubungan kekerabatan yang dijalin keluarga, paguyuban rantau yang mendasarkan pada hubungan kedaerahan dan penunjang fasilitas sarana dan prasaran dari agen penyalur pencari lowongan pekerjaan. Jejaring penyelamat yang ada berperan penting dalam menaungi para calon migran sebelum memasuki maupun ketika berada di lokasi migrasi. Pada kurun waktu setelah tahun 1980an, mayoritas orangtua di Desa Hargomulyo memiliki hubungan kekerabatan berupa sanak saudara yang telah bermigrasi lama di Kota Jakarta. Hubungan kekerabatan seperti ini dalam lingkungan masyarakat tradisional disebut juga “trah”. Hubungan dalam bentuk trah dengan sanak saudara yang telah lebih dulu
berada di perantauan ini dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hargomulyo untuk memudahkan akses anak selama diperantauan. Adapun hubungan kekerabatan di perantauan bukan hanya hubungan dalam bentuk trah. Akan tetapi ada juga hubungan dalam bentuk paguyuban seperti Ikatan Anak Rantau Gunungkidul (IKARAGIL), Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG), dan lain-lain. Paguyuban seperti ini dibentuk berdasarkan hubungan silahturahmi, tolong menolong dan solidaritas yang tinggi dari hubungan kedaerahan dimana mereka dilahirkan. Kedua contoh diatas merupakan faktor eksternal dari migrasi pemuda. Tidak hanya sebagai faktor eksternal saja, namun juga sebagai faktor penarik pemuda desa ke kota. Selain membawa dampak bagi individu yang melakukan migrasi, secara umum migrasi juga membawa dampak bagi perkembangan daerah asal. Dalam kehidupan masyarakat Hargomulyo, migrasi memberikan efek perubahan sosial yang sangat signifikan khususnya pada pola pikir masyarakat dan pembangunan desa. Budaya merantau yang sudah dulu dilakukan oleh masyarakat Desa Hargomulyo, rupanya telah mengubah pola pikir masyarakat yang tadinya sangat tradisional menjadi lebih maju dan lebih kritis. Para pemuda desa, kini mulai memiliki motivasi yang tinggi terhadap orientasi kehidupannya. Selain perubahan pada pola pikir masyarakat, migrasi juga berdampak pada pembangunan desa. Para migran yang telah sukses di Kota Jakarta, biasanya memberikan kontribusi berupa pendanaan terhadap beberapa fasilitas desa. Adanya jejaring penyelamat ini menunjukkan bahwa ikatan primordialisme masih kuat dalam kehidupan masyarakat. Peran jejaring penyelamat dalam menaungi migran selama di lokasi migrasi menunjukan tingginya ikatan solidaritas yang dibangun oleh masyarakat.
5.2 Saran Migrasi yang terjadi di Desa Hargomulyo didasari oleh berbagai faktor pendorong dan penarik yang menjadi dasar keinginan untuk bermigrasi. Faktor-faktor tersebut tidak terlepas dari keterlibatan orangtua dan anak. Keinginan untuk bermigrasi dari para penerus generasi di Desa Hargomulyo dikarenakan lapangan pekerjaan di desa sudah tidak mampu menampung para tenaga kerja muda. Selain itu, faktor untuk merubah nasib keluarga menjadi daya dorong tersendiri bagi anak. Maka dari itu orangtua tidak dapat tinggal diam dalam keterlibatan anak untuk bermigrasi. Dari hasil penelitian yang berfokus pada keterlibatan orangtua terhadap strategi anak dalam bermigrasi ke Kota Jakarta, peran aktif dan pasif dari orangtua dapat mempengaruhi berjalannya proses migrasi anak. Cepat lambatnya anak mencapai kemapanan dan kesuksesan tergantung peran orangtua dan individu. Meskipun orangtua secara tidak langsung ikut andil dan berperan penting dalam migrasi anak, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu untuk ditingkatkan dan dipersipakan secara matang dalam mencapai keluarga yang sejahtera. Berikut saran yang disampaikan dari peneliti terkait hasil penelitian diatas: -
Perlunya peningkatan pendidikan di desa, karena pendidikan merupakan aspek terpenting dalam menunjang kehidupan dan masa depan individu, dengan kata lain pendidikan merupakan bekal masa depan bagi anak. Selain itu, pendidikan juga dapat memberikan pemikiran yang lebih maju dan berkembang dalam kehidupan individu dan keluarganya.
-
Sosialisasi dan kontrol sosial terhadap anak, merupakan aspek terpenting dalam pembentukan karakter anak. Oleh karena itu, peran orangtua dalam memberikan pendidikan dan sosialisasi kepada anak membawa dampak
positif ketika anak terlepas dari pengawasan orangtua. Anak dapat selalu mengingat dengan baik pesan-pesan dari orangtua terkait mereka jauh dari orangtua di perantauan. -
Industrialisasi di Desa Hargomulyo menjadi perihal utama dalam pembangunan dan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi pemuda desa.
-
Melihat fasilitas dan sarana prasarana di Desa Hargomulyo yang terbatas, diperlukan para generasi pemuda yang memiliki aspirasi tinggi dalam membangun peluang usaha guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, dari pihak pemerintah setempat setidaknya membuka dan membangun program-program pemerintah yang mendorong para pemuda untuk tinggal dan membangun usaha untuk desa kelahirannya.
-
Meningkatkan pengawasan dari pihak pemerintah setempat dalam menangani perpindahan penduduk. Karena, perkotaan yang digambarkan sering kali tidak selalu sesuai dengan harapan dan pandangan orangtua di desa. Orangtua harus lebih jeli dalam melihat resiko yang menghambatan anaknya dalam bermigrasi bahkan anak dapat terjerumus kedalam hal negatif diperkotaan.