BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan simulasi dan hasil analisis yang dilakukan pada riset ini, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Hasil simulasi menunjukkan adanya perubahan dalam penyajian laporan keuangan dengan mereklasifikasi akun-akun RDA ke luar neraca. Akun RDA berupa regulatory deferral debit balances disajikan di luar elemen aset dan regulatory deferral credit balances di luar elemen liabilitas dan ekuitas. 2. Regulatory deferral debit balances adalah RDA yang meliputi berbagai macam biaya yang timbul akibat pemenuhan persyaratan dari regulator untuk barang atau jasa tertentu yang akan dipulihkan saat regulator menggantinya di masa yang akan datang. 3. Regulatory deferaal account credit balance adalah RDA yang meliputi berbagai macam penghasilan yang timbul dari kegiatan RRA secara tidak langsung dan akan dipulihkan menjadi penghasilan saat dipulihkan di masa depan. 4. Net movement in regulatory deferral balances merupakan selisih antara regulatory deferral debit balances dan regulatory deferral credit balances antarperiode sebagai konsekuensi pergerakan meningkatnya/menurunnya kegiatan RRA yang disajikan pada laporan laba komprehensif. 5. Hasil analisis rasio menyimpulkan bahwa ada perubahan rasio pada laporan keuangan setelah simulasi dilakukan akibat pengeluaran akun RDA pada neraca dan memasukkan pergerakan bersih pada laporan laba komprehensif.
76
Perubahan rasio keuangan disajikan sebagai gambaran pemisahan operasional perusahaan yang mengandung RRA pada neraca dan penyajian ulang laba/rugi yang diterima perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar para pemangku kepentingan dapat menilai bagaimana perusahan menjalankan kegiatan RRA dalam suatu skala tertentu. 6. Hasil analisis secara komprehensif menjelaskan bahwa penggunaan standar yang menyangkut aktivitas RRA cenderung bersifat favorable. Hal ini disebabkan adanya pemisahan dan pengungkapan tambahan aktivitas RRA terhadap
aktivitas
operasional
perusahaan
lainnya.
Pemisahan
dan
pengungkapan tambahan bermanfaat sebagai salah satu media informasi kepada para pemakai laporan keuangan terhadap proporsi kegiatan yang berasal dari subsidi maupun nonsubsidi sehingga dapat diambil keputusan. Pemisahan dan pengungkapan tambahan juga bermanfaat meminimalisasi adanya distorsi informasi yang ditangkap oleh pemakai laporan keuangan akibat pengungkapan yang dijadikan menyatu sebelum penerapan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan menjadi lebih baik. Meskipun standar IFRS 14 sudah disahkan dan masih bersifat sementara, namun keseriusan IASB dalam menangani isu RRA yang timbul di perusahaan tertentu sebagai langkah maju dalam mengakomodasi kebutuhan berbagai jenis industri dan memberikan solusi terhadap perlakuan yang timbul atas aktivitas RRA. 5.2 Keterbatasan Hasil simulasi dan analisis yang dikemukakan dalam penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang sebaiknya dijadikan perhatian peneliti selanjutnya
77
karena riset ini merupakan riset literatur pertama mengenai regulatory deferral accounts di Indonesia: 1. Adanya keterbatasan akses data ke perusahaan karena belum diadopsinya standar ini, yang didasarkan pada studi laporan keuangan dan data laporan keuangan tersaji tidak menjelaskan secara rinci setiap akun laporan keuangan di catatan laporan keuangan, sehingga penelusuran (tracing) untuk pereklasifikasian dari kegiatan RRA dalam simulasi dapat menjadi kurang tepat jumlah proporsinya; 2. Dalam penghitungan pergerakan bersih pada jumlah saldo regulatory deferral accounts (net movement in regulatory deferral accounts balances) kurang memperhitungkan nilai waktu uang atas akun RDA yang akan dipulihkan dan/atau diamortisasi di masa depan, sehingga nilai yang disimulasikan bisa lebih kecil, walaupun hanya terpaut tiga periode akuntansi. Selain itu, kelemahan lain pada penghitungan ini adalah: a. Pada simulasi ini hanya berfokus pada pergerakan bersih dari pendapatan yang ditangguhkan menjadi akun piutang dan pendapatan ditangguhkan, padahal bisa saja adanya biaya yang timbul dari aktivitas RRA secara khusus yang dapat memengaruhi nilai pergerakan bersih. Hal ini disebabkan karena terbatasnya informasi yang didapatkan dari catatan laporan keuangan secara kurang rinci,
sehingga periset
hanya
mensimulasikan gambaran untuk dijadikan literatur akademik dan pertimbangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dalam mengadopsinya,
78
b. Dalam penghitungan pergerakan bersih, terdapat pengklasifikasian akun tersebut yang dibagi menjadi dua: pergerakan bersih dari aktivitas RRA secara utama dan pergerakan bersih dari aktivitas RRA berupa pendapatan/beban komprehensif lainnya. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sebelum perubahan memasukkan secara keseluruhan akun RDA pada aktivitas RRA dan tidak menjelaskan/menyebutkan secara rinci asal dan besaran jumlah dari akun yang tersaji, c. Pergerakan bersih yang dibuat sederhana dengan maksud memudahkan pengilustrasian untuk tujuan akademik, sehingga tidak memasukkan unsur lain yang terkait, misal menyangkut pajak atas kegiatas RRA karena pajak yang disajikan pada laporan keuangan sebelum perubahan digabungkan dan tidak dijelaskan secara rinci; 3. Adanya keterbatasan literatur riset dan penginterpretasian ilustrasi secara rinci yang membahas mengenai aktivitas RRA dan penyajian secara rinci akun RDA, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini menjadi sulit ketika harus membandingkan (compare) riset ini dengan riset sebelumnya, terutama pada simulasi penyajian laporan keuangan; 4. Penyajian laporan keuangan yang berdasarkan standar harus bersinergi dengan standar akuntansi yang telah ada yang digunakan sebelumnya. Dalam studi ini, simulasi dibuat sederhana sebagai gambaran pada literatur akademik untuk memudahkan pengilustrasian dan DSAK untuk memberi gambaran sebagai tujuan pengambil keputusan, sehingga beberapa standar lain tidak
79
disinergikan, misal menyangkut pajak, penurunan nilai (impairment), maupun pengungkapan bunga; 5. Berdasarkan pernyataan IASB, IFRS 14 merupakan standar akuntansi yang bersifat sementara yang diterbitkan oleh IASB sebagai respon akan pentingnya isu RRA di kalangan perusahaan yang menerapkan ini sambil menunggu proyek standar ini selesai, sehingga standar ini masih belum tetap dan dapat berubah jika proyek riset mengenai isu RRA telah selesai. Walaupun begitu, standar ini telah disahkan dan dapat digunakan hingga riset RRA oleh IASB telah selesai dilaksanakan.
5.3 Saran Berikut merupakan saran untuk penelitian yang mendatang adalah: 1. Rekomendasi untuk penelitian yang mendatang adalah studi kasus pada perusahaan secara langsung untuk mendapatkan akses data yang lengkap dan lebih memadai; 2. Riset diperluas pada cakupan perusahaan yang memiliki aktivitas RRA di luar perusahaan pertambangan dan energi, hal ini dimaksudkan untuk memberi perbandingan yang baik bagi sektor industri yang memiliki aktivitas RRA secara besar dan/atau utama; 3. Perbaikan riset pada penghitungan, besaran jumlah, dan pereklasifikasian akun
secara
detil,
dengan
memperhatikan
nilai
waktu
uang
dan
mensinergikan dengan standar akuntansi lainnya.
80