BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pendampingan keluarga Bapak I
Nyoman Pasti yaitu permasalahan utama yang menjadi perhatian dalam keluarga Bapak I Nyoman Pasti adalah masalah ekonomi, yang menyebabkan timbulnya masalah lain seperti masalah pendidikan informal, masalah peningkatan produksi dan masalah perhatian terhadap kesehatan. Masalah tersebut timbul karena sedikitnya jumlah lahan pertanian yang dimiliki beliau yaitu sebesar 4 are. Selain itu, masalah yang dialami beliau adalah kurangnya pengetahuan beliau dalam menggunakan fasilitas pemerintah berupa Kartu Keluarga Sejahtera dan Kartu Indonesia Sehat. Permasalahan tersebut diatas sudah diatasi dengan program ekonomi yaitu dengan membantu mencari informasi di kantor desa mengenai fungsi dan cara penggunaan Kartu Keluarga Sejahtera dan pembuatan buku tabungan. Program pemberian sembako untuk meringankan beban keluarga dampingan. Program peningkatan produksi dengan membantu memberikan penyuluhan disertai pemberian vitamin B kompleks dan obat cacing terhadap ternak sapi dan babi. Program pendidikan informal dengan bimbingan belajar membaca, menulis, menghitung dan pemberian alat tulis. Serta program pemberian sumbangan dan pendidikan kesehatan dengan membantu mencari informasi di kantor desa mengenai fungsi dan cara penggunaan Kartu Indonesia Sehat, kesadaran menggosok gigi sesudah makan dan sebelum tidur, pemberian sikat dan pasta gigi, dan pemberian susu bubuk bagi kakek dan nenek serta pemberian obatobatan berupa minyak urut bagi beliau dan istrinya. 5.2
Rekomendasi Sehubungan dengan identifikasi masalah dari keluarga dampingan, maka
dibuat
beberapa
rekomendasi
untuk
keluarga
17
dampingan
diantaranya:
meingkatkan taraf hidup keluarga dengan pemanfaatan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya yaitu meningkatkan produksi cabai, pisang dan jagung serta ternak sapi dan babinya dengan cara menambah luas lahan dan menambah kuantitasnya; dari segi permodalan dan pemasaran, dapat dilakukan dengan mencari mitra kerja dengan koperasi maupun perusahaan besar seperti hotel-hotel disekitar Desa Pemuteran; maupun dengan bekerja sampingan menjadi buruh bangunan. Selain itu, anak beliau disarankan untuk membantu orang tuanya dalam menabung jika memiliki sisa uang saku, sehingga dapat meringankan beban orang tuanya. Kesadaran untuk mengisi waktu luang dengan cara memberikan pendidikan informal perhatian kesehatan pada anak bungsunya juga sebaiknya dilakukan daripada melakukan pekerjaan yang kurang bermanfaat. Rekomendasi bagi Pemerintah daerah agar lebih tanggap mendata kembali Rumah Tangga Miskin dan perkembangannya selama beberapa periode. Selain itu, sebaiknya lebih giat memperhatikan pelayanan yang diberikan kepada Rumah Tangga Miskin dan memberikannya informasi dan fasilitas yang memadai. Program Pendampingan Keluarga ini selayaknya terus dilanjutkan di KKN PPM periode berikutnya hanya saja mekanisme program harus diperjelas. Begitupula dengan pemenuhan jam pendampingan keluarga yang sebaiknya dikurangi sehingga tidak berbenturan dengan pelaksanaan Program Pokok dan Program Bantu.
18
LAMPIRAN
Gambar 1. Mahasiswa bersama dengan Bapak I Nyoman Pasti dan keluarga
Gambar 2. Mahasiswa ikut serta dalam kegiatan sehari-hari di rumah KK dampingan
Gambar 3. Mahasiswa memberikan bimbingan belajar membaca, menulis, dan menghitung
Gambar 4. Mahasiswa memberikan sumbangan alat-alat tulis kepada anak bapak I Nyoman Pasti
Gambar 5. Mahasiswa memberikan pendidikan kesehatan dengan menggosok gigi
Gambar 6. Mahasiswa memberikan sumbangan sikat gigi dan pasta gigi
Gambar 7. Mahasiswa memberikan sumbangan kesehatan berupa susu bubuk dan obat-obatan
Gambar 8. Mahasiswa membuatkan buku tabungan serta mencarikan informasi mengenai KKS dan KIS
Gambar 9. Mahasiswa mendampingi dosen memberikan vitamin B kompleks dan obat cacing pada ternak sapi dan babi
Gambar 10. Mahasiswa memberikan sumbangan sembako dan mengucapkan salam perpisahan