BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA 5.1.
Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah alat tersebut dapat bekerja dengan baik atau tidak. 5.1.1.
Tempat dan Peralatan
Tempat Melakukan Pengujian : Proses pengujian dilakukan di Laboratorium CNC DIII Teknik Mesin ITS Surabaya. Peralatan Yang Dibutuhkan : Benda kerja berbentuk silinder berlubang Alat penunjuk titik pusat lubang benda kerja Mesin CNC Penggunaan alat ini dibantu dengan Mesin CNC Milling YCM-MV86A dengan spesifikasi : Travel & table X axis.......................................................... 850 mm Y axis.......................................................... 600 mm Z axis.......................................................... 600 mm Table size............................................950 mm x 600 mm Machine area.............. (WxLxH) (2500x3065x2730) mm
71
72
Gambar 5.1. Mesin CNC Milling YCM-MV86A
5.1.2.
Proses Pengujian Alat
5.1.2.1 Tahap Persiapan 1. Membersihkan permukaan meja eretan karena adanya kotoran dan geram. 2. Pemasangan alat penunjuk titik pusat pada collet pencekam. 3. Pemasangan collet pencekam pada toolholder mesin CNC. 4. Mengarahkan atau menaruh collet pencekam yang telah terisi alat penunjuk titik pusat pada tempat tool yang ada di mesin CNC. 5. Pemasangan alat ukur kerataan pada collet pencekam yang bisa digunakan untuk setting posisi Z. 6. Pemasangan collet pencekam pada toolholder mesin CNC. 7. Meletakkan toolsetter pada meja mesin CNC. 8. Mengubah setting mesin ke posisi mode ”handle” untuk mengaktifkan handle agar meja eretan dapat digerakkan dengan menggunakan handle.
73
Gambar 5.2. Handle Mesin CNC Milling
9.
Setting beda panjang antara alat penunjuk titik pusat lingkaran dengan alat ukur kerataan dengan menggunakan toolsetter yang ada pada meja mesin CNC. - Pertama setting menggunakan alat ukur kerataan, ujung stylus alat tersebut didekatkan hingga menyentuh permukaan toolsetter maka lampu indikator pada toolsetter akan menyala saat pertama kalinya. Kemudian merubah angka pada sumbu Z yang tertera menjadi 0 (Z=0.000).
Alat ukur kerataan
Toolsetter
Gambar 5.3. Setting Alat Ukur Kerataan dengan Toolsetter
74 -
Selanjutnya mengganti alat ukur kerataan dengan alat penunjuk titik pusat yang ada pada toolholder mesin CNC. Setelah itu setting menggunakan alat penunjuk titik pusat. Ujung alat tersebut didekatkan hingga menyentuh permukaan toolsetter, maka lampu indikator pada toolsetter akan menyala saat pertama kalinya.
Alat penunjuk titik pusat
Toolsetter
Gambar 5.4. Setting Alat Penunjuk Titik Pusat dengan Toolsetter
Kemudian angka pada sumbu Z yang tertera di layar adalah selisih panjang kedua alat tersebut. Jadi beda panjang kedua alat tersebut yaitu 47,61mm. Setelah itu dimasukkan ke memori mesin dengan memberikan perintah, Offset setting – offset – setelah itu memasukkan angka 0 pada T2 (T2=0.000) dan memasukkan angka beda panjang alat yaitu 47,61 pada T1 (T1=47.610).
75 5.1.2.2. Tahap Pelaksanaan 1. 2. 3.
Sebelumnya benda kerja telah diukur terlebih dahulu. Mengganti alat penunjuk titik pusat yang ada di toolholder dengan alat ukur kerataan yang ada di tempat tool pada mesin CNC. Setting posisi Z pada benda kerja dengan menggunakan alat ukur kerataan dengan mendekatkan ujung stylus pada permukaan benda kerja paling atas hingga keduanya menyentuh saat pertama kalinya dan lampu indikator pada alat tersebut akan menyala. Merubah angka pada sumbu Z yang tertera pada layar menjadi nol (Z=0.000).
Alat ukur kerataan
Benda kerja
Gambar 5.5. Setting Alat Ukur Kerataan dengan Benda Kerja
4.
Selanjutnya mengganti alat ukur kerataan dengan alat penunjuk titik pusat yang ada pada toolholder mesin CNC.
76 5.
Alat dimasukkan kedalam lubang benda kerja dengan menurunkan koordinat Z (arah -Z) hingga angka Z yang tertera pada layar mencapai -90.000. Toolholder
Alat penunjuk titik pusat
Benda kerja
Meja eretan
Gambar 5.6. Alat Penunjuk Titik Pusat Dimasukkan ke dalam Lubang Benda Kerja
6.
Jadi karena beda panjang antara alat penunjuk titik pusat dengan alat ukur kerataan adalah 47,61mm dan telah dimasukkan ke offset setting, maka alat penunjuk titik pusat tersebut dimasukkan kedalam lubang sejauh 90mm. Menghidupkan motor listrik. Motor tersebut akan menggerakkan gear payung dan akan memutar ulir. Ulir akan menarik tirus pendorong naik ke atas dan tirus pendorong akan mendorong ketiga pencekam secara bersamaan.
77 7.
Apabila salah satu atau dua pencekam tersebut menyentuh dinding lubang benda kerja maka benda kerja akan ikut terdorong atau bergeser searah dengan dorongan pencekam tersebut. Benda kerja akan berhenti bergeser apabila ketiga pencekam tersebut telah menyentuh dinding lubang benda kerja, dan saat itu juga motor listrik akan mati. Toolholder
Alat penunjuk titik pusat
Benda kerja
Meja eretan
Gambar 5.7. Pencekam Telah Menyentuh Dinding Lubang Benda Kerja
8.
Setelah ketiga pencekam tersebut menyentuh dinding lubang benda kerja, maka posisi alat telah berada pada titik pusat lubang benda kerja tersebut. Kemudian angka koordinat X dan Y yang tertera pada layar diubah menjadi nol (X = 0.000 dan Y = 0.000).
78 9.
Setelah itu motor dihidupkan kembali tetapi ke putaran yang berlawanan untuk memasukkan pencekam ke dalam alat penunjuk titik pusat. Setelah pencekam masuk, alat penunjuk titik pusat tersebut dikeluarkan dari lubang benda kerja dengan menaikkan koordinat Z (arah +Z) sampai keluar dari lubang benda kerja. Setelah itu proses pengerjaan benda kerja dapat dilanjutkan.
Pengujian alat ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan alat ukur kerataan dengan mendekatkan stylus ke dinding luar benda kerja hingga menyentuh dan lampu indikator akan menyala saat pertama kalinya. Langkah tersebut dilakukan di tiga titik lain atau tempat lain di dinding luar benda kerja. Apabila angka yang tertera pada layar di 3 titik tersebut jika digambar di Mastercam dan jarak dari masing-masing titik ke titik pusat sama, maka alat tersebut benar-benar berada di titik pusat lingkaran lubang benda kerja tersebut. 5.2.
Analisa
Dari hasil pengujian alat di atas, dapat disimpulkan bahwa alat penunjuk titik pusat lubang tersebut dapat berjalan dengan baik. Namun ada sedikit catatan yaitu apabila menggunakan sistem otomatis benda kerja yang akan dicari titik pusatnya harus memiliki sifat konduktor atau dapat menghantarkan arus listrik.
79 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pembuatan, perhitungan, serta pengujian alat penunjuk titik pusat dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Alat ini dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat menentukan titik pusat lubang benda kerja berbentuk silinder. 2. Alat ini memiliki keterbatasan yaitu : diameter minimal lubang benda kerja yang dapat dimasuki oleh alat ini adalah 100mm, kedalaman minimal lubang benda kerja adalah 60mm, langkah pencekam alat ini sejauh 10mm, dan 3. Motor yang digunakan mempunyai daya motor sebesar 30 watt, dan hasil perhitungan menunjukkan bahwa gaya dorong maksimal yang dihasilkan oleh pencekam sebesar 28,449 N dengan kepasitas berat maksimal benda kerja kurang dari 29 kg. Saran Dari hasil perencanaan serta pembuatan alat, penulis menyadari bahwa alat ini masih banyak kekurangan baik dari kontruksi, maupun sistem pengoprasiannya, yang diharapkan dapat penyempurnaan lebih lanjut pada penelitian berikutnya, dan perlu adanya penyempurnaan terutama pada kepresisian pencekam. Penyempurnaan lebih lanjut dapat menaikkan fungsi alat tersebut sehingga alat ini bisa bekerja lebih efektif dan efisien.
80
Halaman ini sengaja dikosongkan