BAB V PENGUJIAN
Pada bab ini akan diuraikan tahap pengujian dari tugas akhir ini meliputi deskripsi pengujian, tujuan pengujian, kasus uji, hasil pengujian, dan analisis kinerja PT. Essence Indonesia sebagai studi kasus.
5.1 Deskripsi Pengujian Pengujian yang dilakukan pada tugas akhir ini meliputi dua jenis pengujian, yaitu: 1. Pengujian terhadap model pengukuran dan model pengetahuan yang telah dikembangkan 2. Pengujian terhadap prototipe perangkat lunak sebagai alat bantu pengukuran kinerja perusahaan Pengujian model pengukuran dan model pengetahuan dilakukan dengan menggunakan data studi kasus yaitu data kinerja PT. Essence Indonesia yang bergerak di bidang industri bahan perasa makanan (essence). Data kinerja diperoleh dari pihak manajemen dengan format data seperti terlihat Lampiran B. Prototipe perangkat lunak yang telah dikembangkan juga diuji berdasarkan kasus uji dan dilakukan untuk setiap fitur secara black box.
5.2 Tujuan Pengujian Pengujian yang dilakukan baik pengujian model (model pengukuran dan model pengetahuan) maupun pengujian prototipe yang dikembangkan diharapkan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan yaitu:
Model pengukuran dan model pengetahuan yang telah disusun teruji validitasnya sehingga model tersebut dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dan juga dapat dikelola lebih lanjut
V-1
V-2
Prototipe perangkat lunak yang dikembangkan dapat mengakomodasi proses pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metode balanced scorecard khususnya model pengukuran dan model pengetahuan dan apakah prorotipe perangkat lunak dapat berjalan sesuai SRS fungsional dan nonfungsional.
Berkaitan dengan tujuan pengujian prototipe perangkat lunak, ditentukan kriteria hasil uji untuk setiap SRS fungsional seperti terlihat pada Tabel V.1.
Tabel V.1 Tujuan Pengujian Prototipe Perangkat Lunak
Kode SRS
Nama SRS
SRS-F-D
Pengelolaan Data Kinerja
SRS-F-D1
Tambah Data
SRS-F-D2
Ubah Data
SRS-F-D3
Hapus Data
SRS-F-P
Pengelolaan Parameter
SRS-F-P1
Tambah Parameter
SRS-F-P2
Ubah Parameter
SRS-F-P3
Hapus Parameter
SRS-F-K
Penilaian Kinerja
SRS-F-K1
Penilaian Global
Kriteria Hasil Uji Data yang ditambahkan terlihat dalam datagrid data Data yang diubah terlihat dalam datagrid data Data yang dihapus tidak terlihat dalam datagrid data
Parameter yang ditambahkan terlihat dalam datagrid parameter Parameter yang diubah terlihat dalam datagrid data Parameter yang dihapus tidak terlihat dalam datagrid data
Penilaian global sesuai dengan data kinerja dalam basis data yang telah diolah Penilaian perspektif sesuai dengan data kinerja
SRS-F-K2
Penilaian Tiap Perspektif
dalam basis data yang telah diolah untuk perspektif yang dipilih
SRS-F-K3
Cetak Penilaian
SRS-F-K4
Analisis Kinerja
Hasil cetakan sesuai dengan grafik penilaian kinerja yang terlihat pada layar Analisis kinerja sesuai dengan model pengetahuan
V-3
5.3 Kasus Uji Pengujian prototipe perangkat lunak ini dilakukan berdasarkan kasus uji untuk setiap fitur perangkat lunak seperti terlihat pada Tabel V.2 sesuai dengan tujuan pengujian pada subbab 5.2. Sedangkan deskripsi lengkap kasus uji dapat dilihat pada Lampiran C.
Tabel V.2 Kasus Uji
Kode Kasus Uji
Nama Kasus Uji
U-F-D
Pengujian Pengelolaan Data Kinerja
U-F-D1
Pengujian Tambah Data
U-F-D2
Pengujian Ubah Data
U-F-D3
Pengujian Hapus Data
U-F-P
Pengujian Pengelolaan Parameter
U-F-P1
Pengujian Tambah Parameter
U-F-P2
Pengujian Ubah Parameter
U-F-P3
Pengujian Hapus Parameter
U-F-K
Pengujian Penilaian Kinerja
U-F-K1
Pengujian Penilaian Global
U-F-K2
Pengujian Penilaian Tiap Perspektif
U-F-K3
Pengujian Cetak Penilain
U-F-K4
Pengujian Analisis Kinerja
5.4 Hasil Pengujian Hasil pengujian yang didapatkan terbagi menjadi dua jenis sesuai dengan deskripsi pengujian pada subbab 5.1, yaitu: 1. Pengujian terhadap model pengukuran dan model pengetahuan yang dirancang 2. Pengujian terhadap prototipe perangkat lunak yang dikembangkan Secara garis besar, model pengukuran kinerja yang dihasilkan pada tugas akhir ini dengan menggunakan metode balanced scorecard yang terdiri dari menjadi empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Masing-masing perpektif ini memiliki tujuan strategis dan ukuran strategis yang berjumlah 12 tujuan strategis dan 22 ukuran strategis seperti terlihat pada Tabel V.3 bersifat valid dan tidak jauh berbeda
V-4
dengan penelitian Kaplan dan Norton yang menyebutkan bahwa pada umumnya dapat diidentifikasi 20 sampai 30 ukuran strategis pada perusahaan yang diukur [KAP04].
Pengujian detil terhadap model pengukuran dan model pengetahuan dilakukan dengan menggunakan data kinerja PT. Essence Indonesia yang diproses oleh aplikasi yang telah dikembangkan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa
model
pengukuran
sesuai,
sementara
model
pengetahuan
dapat
merepresentasikan keterkaitan di antara ukuran-ukuran strategis yang telah dirancang dan memberikan kesimpulan kinerja PT Essence Indonesia yang dapat dilihat lebih detil pada subbab 5.5. Tabel V.3 Jumlah Tujuan Strategis dan Ukuran Strategis
Perspektif
Jumlah Sasaran Strategis Ukuran Strategis
Keuangan Pelanggan Proses Bisnis Internal Pembelajaran dan Pertumbuhan
Jumlah Total
3 3 3 3
9 4 5 4
12
22
Sedangkan pengujian terhadap prototipe perangkat lunak yang dilakukan berdasarkan kasus uji pada subbab 5.3 menunjukkan hasil bahwa prototipe perangkat lunak yang dikembangkan berjalan sesuai dengan spesifikasi sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk dapat mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan metode balanced scorecard. Dengan demikian prototipe perangkat lunak ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut.
5.5 Hasil Pengukuran Kinerja PT. Essence Indonesia Kinerja PT. Essence Indonesia yang telah diukur dianalis lebih lanjut dengan menggunakan model pengukuran dan model pengetahuan yang telah dikembangkan berdasarkan metode balanced scorecard yang terdiri dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
V-5
Proses analisis kinerja PT. Essence Indonesia dilakukan dengan cara memasukkan data kinerja untuk setiap ukuran-ukuran strategis untuk masing-masing perspektif balanced scorecard dan diperoleh hasil pengukuran kinerja untuk setiap perspektif yang dapat dilihat padaTabel V.4. Tabel V.4 Kinerja PT. Essence Indonesia
Perspektif
Nilai OMAX
Kinerja
Keuangan
3
Sama dengan periode sebelumnya
Pelanggan
8
Naik
Proses Bisnis Internal
6
Naik
Pembelajaran dan Pertumbuhan
6
Naik
Global
-
Naik
Dari Tabel V.4 diperoleh informasi bahwa secara global kinerja PT. Essence Indonesia dalam kategori naik. Sedangkan kinerja detil setiap ukuran strategis untuk masingmasing perspektif tersaji pada Lampiran D.
Secara lebih lanjut, dengan mengacu pada model pengetahuan, diperoleh hasil analisis kinerja PT. Essence Indonesia sebagai berikut:
Riset kurang tepat
Pelanggan loyal
Perusahaan tidak sehat
Hasil analisis secara lengkap disertai dengan ukuran-ukuran strategis yang mempengaruhi analisis tersebut dapat dilihat pada Lampiran E.