BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan data lapangan dan diskusi teoritik, penelitian ini dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pertama, terdapat dua potensi alam yang ada di Kepulauan Karimunjawa yaitu berupa potensi di daerah bahari/laut dan potensi didaerah daratan. Yang notabene keduanya memiliki spesifikasi yang baik dan beragam, tentunya dapat dijual melalui promosi dengan berbagai strategi. Dari hasil wawancara maupun file dokumen yang didapatkan penulis maupun penampakan nyata yang dilihat, potensi alam yang menjadi primadona/unggulan yaitu dari sektor bahari yang areanya lebih luas. Dan daratan yang berupa gugusan kepulauan berjumlah 27 pulau dengan terdapat 9 pulau yang sudah berpenghuni tetap, 6 pulau berpenghuni tidak tetap, dan 12 pulau masih belum berpenghuni, terletak di Laut Jawa, dan mempunyai luas
keseluruhan 111.625 Ha. Hal ini dapat terlihat dengan
ditetapkan sebagai Cagar Alam Karimunjawa di ubah menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa pada tahun 2001. Yang sebagian luas kawasan Taman Nasional Karimunjawa seluas 110.117,30 Ha ditetapkan sebagai kawasan Pelestarian Alam Perairan. Adanya aneka jenis terumbu karang yang paling lengkap didunia, biota laut, dan ikan karang beraneka warna serta hamparan pasir putihnya yang menjadikan Karimunjawa laksana surga bagi para pengunjung baik mancanegara maupun domestik. Dengan kekayaan bahari yang tersedia maka terlihat potensi cabang-cabang olahraga rekreasi yang dapat dikembangkan berupa snorkeling, diving, kano, sky, bananaboat, fishing, dan swimming. Dan dalam sektor daratan tentunya berupa hutan hujan tropis mempunyai berbagi genus flora dan fauna yang beragam. Dari dataran rendah sampai dataran tinggi yang berpotensi untuk olahraga rekreasi berupa bersepeda, tracking dan hiking. Yang semua kegiatan berupa olahraga rekreasi ini dikemas dalam paket wisata. Dengan potensi alam yang dimiliki dan promosi melalui paket wisata memperlihatkan bahwa telah terjadi pemanfaataan sebaik mungkin
160
161 dan hal ini terlihat adanya pengembangan olahraga rekreasi yang terjadi di Kepulauan Karimunjawa. Kedua, melihat keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, dan bentang alam yang ada maka Kepulauan Karimunjawa berpotensi besar untuk dapat
mengembangkan
olahraga
rekreasi
dengan
adanya
industri
kepariwisataannya khususnya dengan memanfaatkan kondisi alamnya, dengan meraih target kepariwisataannya terkait dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, lama tinggal para wisatawan tersebut di wilayah Karimunjawa, dan tentunya meningkatnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Tidak terlepas dari keindahan alam yang ada, keberadaan dan potensi nilai-nilai budaya masyarakat setempat juga memberikan jaminan pada wisatawan yang datang untuk dapat menikmati atraksi wisata yang utuh dan unik yang berbeda dengan tempat-tempat atau obyek-obyek wisata sejenis di tempat/wilayah yang lain. Adanya tiga suku yang mendiami wilayah Kepulauan Karimunjawa yaitu Suku Jawa, Suku Madura dan Suku Bugis dengan didirikannya bangunan rumah adat ketiga suku ini, secara harfiah mengartikan kehidupan yang selaras antara keduanya. Sementara ini paket-paket wisata yang menyajikan atraksi-atraksi wisata khususnya kekayaan dan keindahan alam masih sangat terbatas pada kawasan–kawasan dan atraksi–atraksi tertentu dan belum mensinergikan atraksi–atraksi yang ditawarkan dalam paket wisata tersebut dengan
kekayaan
dan
keanekaragaman
nilai–nilai
budaya
masyarakat.
Memperhatikan kondisi tersebut, maka segmentasi pasar yang dijadikan target pencapaian juga. Terbatas pada wisatawan minat khusus seperti penelitian, pecinta lingkungan, dan wisatawan pelaku olahraga ekstrem serta, undangan / tamu, yang secara khusus datang atas permintaan pemilik dan / atau membeli paket wisata dari pemilik / pengelola yang ada. Dengan peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya menunjukkan kesuksesan promosi yang dilakukan oleh para penyedia jasa dengan memanfaatkan potensi alam yang ada dikemas dalam suatu paket wisata berbasis olahraga rekreasi. Dengan melihat tujuan utama dari olahraga rekreasi yaitu kegiatan fisik yang membuat perasaan senang selepas penat dari
162 pekerjaan yang sehari-hari dilakukan. Sehingga memperlihatkan terjadinya pengembanagn olahraga rekreasi melalui pemanfaatan potensi kepariwisataan yang ada. Ketiga, adanya pemanfaatan potensi alam serta potensi kepariwisataan yang ada di Kepulauan Karimunjawa maka terjadilah kegiatan-kegiatan fisik yang masuk dalam ranah olahraga rekreasi. Dan pengembangannya terlihat dari pertambahan jumlah wisatawan yang datang, serta petambahan jenis olahraga rekreasi setiap tahun semakin beragam yang disediakan sebagai pola pikir kreatif para penyedia jasa maupun Pemerintah guna menarik wisatawan untuk datang berkunjung.
Tanpa
melupakan
pemberdayaan
masyarakat
dalam
upaya
perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dengan program-program dan upaya-upaya pengembangan di kawasan Karimunjawa masih pada tingkat partisipasi fungsional, di mana masyarakat membuat kelompok-kelompok kecil terkait dengan tujuan-tujuan program pengembangan kepariwisataan itu sendiri, seperti
kelompok-kelompok
sadar
wisata,
paguyuban
pemilik/pengelola
penginapan, kelompok-kelompok petani dan nelayan, dan lain-lain. Keterlibatan kelompok-kelompok ini dalam perencanaan dan pengambilan keputusan hanya bersifat memberi masukan dan pendapat serta harapan terhadap keputusan dan kebijakan yang akan ditetapkan oleh pihak berwenang, dalam hal ini pemerintah daerah Kabupaten Jepara. Keberadaan kelompok-kelompok masyarakat tersebut hanya bersifat kemitraan tanpa kewenangan menentukan sendiri apa dan bagaimana keputusan dan kebijakan yang sesuai dan diinginkan masyarakat setempat sebagai pemilik lahan dan segala hal yang ada di dalamnya terhadap program pengembangan olahraga rekreasi di wilayahnya. Dengan melihat potensi alam yang ada serta potensi kepariwisataannya, sebenarnya masih banyak lagi olahraga rekreasi yang dapat dikembangkan di Kepulauan Karimunjawa, dan hal ini menjadi tugas para ahli olahraga, Pemerintah, maupun masyarakat yang harus saling bekerjasama demi terlaksananya pengembangan olahraga rekreasi sebagai peningkatan taraf hidup dengan efek domino.
163 B. IMPLIKASI Implikasi dari penelitian ini adalah hasil penelitian dapat menambah informasi dan wawasan bagi pembaca mengenai potensi alam apa saja yang ada di Kepulauan Karimunjawa, potensi kepariwisataan apa saja yang dapat dikemas menjadi sebuah perjalanan wisata yang semua itu dimanfaatkan sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi. Keadaan alam berupa laut/bahari serta daratan yang terdiri dari pulau-pulau kecil dari dataran rendah, dataran tinggi, sampai pegunungan menjanjikan tempat bagi orang-orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas dalam melakukan kegiatan fisik yang masuk dalam ranah kegiatan olahraga rekreasi yang tentunya dilakukan pada waktu luang sebagai penyeimbang dari pekerjaan yang telah menekan, dan tentunya memberi kesan menyenangkan. Perlunya penanganan serius perihal menjaga kelestarian lingkungan seperti misalnya di area laut/bahari pada saat melakukan kegiatan snorkeling maupun diving wisatawan dilarang memengang atau menyentuh bahkan menginjak terumbu karang karena apabila hal tersebut terjadi terumbu karang tersebut akan berubah warna bahkan lama kelamaan akan mati walaupun ada beberapa jenis terumbu karang yang tidak terpengaruh terhadap kontak yang dilakukan manusia. Hal ini memang sudah ada UndangUndang yang mengatur yaitu dari Balai Taman Nasional Karimunjawa karena hampir semua kegiatan wisatawan yang dilakukan masuk dalam kawasan konservasi sehingga segala bentuk kegiatan disana bukan hanya Pemerintah Daerah yang mempunyai kuasa penuh tetapi Negara. Dalam hal ini juga mengharapkan kepada para guide yang memang sudah bersertifikat resmi HPI untuk tetap mengingatkan kepada para wisatawan atas apa saja peraturan yang berlaku, karena merekalah yang secara langsung bertatap muka dengan para wisatawan. Dapat dilihat dengan potensi alam yang dimiliki, tentunya memberikan ideide kegiatan fisik apa saja yang dapat dilakukan, seperti di area bahari berupa snorkeling, diving, bananaboat, jetsky, kano, berenang, memancing, serta polo air. Pada area daratannya dari sektor pantai dengan hamparan pasir putih maka dapat
164 dilakukan kegiatan voli pantai, tracking susur pantai, dan tracking hutan mangrove. Pada sektor darat seperti perkampungan dapat dilakukan kegiatan tracking susur desa maupun bersepeda, dan pada sektor perbukitan sampai pegunungan dapat dilakukan kegiatan tracking maupun hiking. Untuk potensi kepariwisataannya untuk saat ini sudah sangat maju dengan dilihat dari pertambahan jumlah wisatawan yang datang setiap tahunnya. Dengan adanya
ketersediaan
pangan,
panel
listrik
tenaga
surya,
perencanaan
pembangunan listrik masuk desa sehingga listrik di Kepulauan Karimunjawa tidak hanya 12 jam saja seperti saat ini diharapkan kelak bisa mencapai 24 jam atau sehari penuh kebutuhan listrik masyarakat Kepulauan Karimunjawa dapat terpenuhi dan masyarakat tidak perlu lagi menggunakan aki atau diesel sebagai pengganti listrik disiang hari (hanya beberapa rumah saja), serta akomodasi, dan aksesbilitas yang cukup memadai, serta paket wisata yang telah ditawarkan oleh para penyedia jasa yang ada pada saat ini tentunya memberi peluang tinggi untuk semakin berkembangnya olahraga rekreasi di Kepulauan Karimunjawa. Tentunya peran dari Dinas Kepemerintahan terkait beserta masyarakat sebagai penyedia jasa saling membantu dalam terjadinya sebuah proses peningkatan kesejahteraan yang bersifat domino atau saling menguntungkan dari segala pihak yang terlibat. Yang pada awalnya Kepulauan Karimunjawa ini adalah sebuah Pulau buangan bagi para pegawai Pemerintah yang diasingkan, dan sekarang menjadi sebuah Pulau dengan tujuan wisata andalan Jawa Tengah bahkan sekarang sudah masuk dalam kawasan konservasi Balai Taman Nasional Karimunjawa, tentunya membuang kesan buruk bahkan menyeramkan di Pulau Karimunjawa pada saat dulu dengan krisis pangan dan akomodasi serta aksesbilitas yang sangat minim. Seperti contoh Pulau Jeju di Negara Korea yang mempunyai cerita yang sama dengan Kepulauan Karimunjawa. Pemberian informasi akan area mana saja yang dikunjungi dan apa saja kelebihan yang dimiliki suatu area tersebut memberikan nilai tambah pada suatu area tersebut. Untuk saat ini pada ranah kepariwisataan memang lebih dominan dalam sektor laut/bahari yang banyak mereka tawarkan pada paket wisata seperti
165 kegiatan snorkeling, diving, kano, bananaboat, jet sky, dan berenang. Dan tidak sedikit pula kegiatan yang ditawarkan di sektor darat, dengan adanya tracking hutan mangrove, bukit love, bukit karimunjawa, bukit joko tuo, serta bukit legon lele, serta bukit ziarah sunan nyamplungan tetapi disayangkan kurang adanya publikasi karena terkendala waktu dan hal ini juga tergantung dari paket wisata yang dipilih oleh wisatawan. Mungkin pula dapat dikembangkan dengan olahraga rekreasi bersepeda maupun outbond di sektor dataran rendah sampai perbukitan. Dan pembukaan jalur pada pegunungan untuk hiking. Dengan adanya sosial media memberikan informasi kepada para wisatawan untuk mengetahui spot mana saja yang memang dapat dikunjungi dan tentunya sebelumnya dikonsultasikan pada tour leader ataupun guide. Dengan adanya Suku Jawa serta Suku Bugis yang menetap dan mayoritas mata pencaharian masyarakat setempat Kepulauan Karimunjawa yaitu nelayan, tentunya mereka terbiasa melakukan renang, memancing, menombak, dan tentunya menyelam. Keberagaman Suku Budaya memberikan nilai eksterinsik bagi Kepulauan Karimunjawa yang notabene pulau ini cukup jauh dari Pulau Jawa maupun Pulau Kalimantan dan mempunyai struktur wilayah yang berbeda dari keduanya yang kedua Suku ini dapat menjadi satu dalam suatu wilayah dan hidup berdampingan. Hal ini ditandai dengan adanya rumah adat Suku Jawa dan Suku Bugis di Desa Nyamplungan. Pada awalnya kegiatan divinglah yang mengawali kegiatan olahraga ini tetapi bukan dengan tujuan mencapai keseimbangan hidup, tetapi mereka melakukan dalam tujuan penelitian. Hal ini juga dilihat oleh para wisatawan yang melihat keindahan baharinya berupa taman laut, lalu mereka berinisiatif membawa perlengkapan snorkeling secara pribadi, dan hal tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh para masyarakat dan penyedia jasa, bahkan Dinas Kepemerintahan terkait untuk mengemasnya dalam suatu paket wisata dan didukung dengan tidak tadanya ombak pasang kecuali pada musim baratan. Potensi alam dan potensi kepariwisataan daerah Kepulauan Karimunjawa sangat memungkinkan sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi. Potensi yang dimiliki oleh alam serta sari sektor kepariwisataan Kepulauan Karimunjawa
166 hendaknya dimanfaatkan dalam bentuk adanya program-program pengembangan olahraga rekreasi secara sistematis serta terstruktur oleh pihak-pihak yang berwenang dalam hal tersebut. Pihak-pihak yang berwengan diantara lain BTNK (Balai Taman Nasional Karimunjawa), DINBUDPAR (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) Provinsi Jawa Tengah, DINPORA (Dinas Pemuda dan Olahraga) Provinsi Jawa Tengah, DISPARBUD (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kabupaten Jepara, DISDIKPORA (Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga) Kabupaten Jepara, para ahli bidang keolahragaan dan kepariwisataan, serta masyarakat sebagai penyedia jasa yang semua pihak tersebut mempunyai kewenangan dapat melihat kondisi alam dan kepariwisataan Kepulauan Karimunjawa yang dapat dijadikan medan pengembangan olahraga rekreasi seperti snorkeling, diving, kano, bananaboat, jet sky, renang, memancing, voli pantai, polo air, bersepeda, outbond, tracking, dan hiking yang dikemas dalam sebuah paket wisata. Bagi para wisatawan yang belum pernah bahkan sudah pernah mengunjungi, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan inspirasi agar dapat mengetahui daerah mana yang menarik untuk anda kunjungi dan tentunya kegiatan fisik yang ingin anda lakukan melalui olahraga rekreasi yang dikemas dalam paket wisata. Penelitian ini juga diharapkan mampu dipahami dan sebagai referensi bagi para penyedia jasa maupun Dinas Kepemerintahan terkait guna melihat peluang yang ada melalui olahraga rekreasi dengan mengandalkan potensi alam dan potensi kepariwisataannya, serta memperbaiki kualitas sarana dan prasarana yang ada demi kenyamanan para wisatawan.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan diatas, maka saran dari penulis adalah sebagai berikut: 1. Dinas Pemerintahan terkait maupun Penyedia jasa harus lebih aktif dalam melakukan promosi di Indonesia maupun Luar Negeri dengan pemberian informasi yang lengkap.
167 2. Sektor akomodasi dan aksebilitas harus lebih diperbaiki dan ditingkatkan agar mempermudah wisatawan untuk berkunjung. 3. Dilihat dari potensi alam dan potensi kepariwisataan, penulis melihat kemungkinan akan adanya olahraga rekreasi lain yang dapat dikembangkan serta dimasukkan dalam paket wisata. 4. Sebagai pilihan kegiatan untuk para wisatawan dalam ranah olahraga rekreasi yang dapat dikembangkan seperti: a. Outbond dapat dilakukan pada sektor darat di area perbukitan sampai pantai seperti flyingfox dari atas bukit sampai kepantai, serta permainanpermainan ketangkasan dan kerjasama yang lain. b. Bersepeda dapat dilakukan pada sektor darat dalam jarak dekat, menengah, maupun jauh di area perkampungan dengan menyusuri desa atau keliling pulau. c. Polo air dapat dilakukan di sektor laut/bahari dari kedalaman dangkal dan sedang, kegiatan ini dilakukan oleh dua grup dengan memakai lifejacket yang saling memperebutkan bola guna mendapatkan poin. Selayaknya polo air pada umumnya seperti sepak bola tetapi dilakukan diair dan menggunakan tangan untung mengumpan, tetapi dalam hal ini dilakukan hanya dengan tujuan mencapai kesenangan semata tidak berupa kemenangan. d. Voli pantai dapat dilakukan dipantai dengan mayoritas hamparan pasir putih dan halus disepanjang garis pantai yang di miliki Kepulauan Karimunjawa semestinya dapat dimasukkan dalam suatu paket wisata. Tidak hanya setelah melakukan snorkeling wisatawan beristirahat dipinggir pantai dan menikmati barbeque atau berfoto-foto saja, tetapi mereka dapat melakukan kegiatan fisik berupa voli pantai dengan maksut menghilangkan rasa bosan sewaktu menunggu barbeque matang. e. Camping, dengan membuka lahan didaerah pantai tertentu agar lebih rapi, terdaftar, aman, dan terkoordinasi dengan baik serta penyediaan
168 fasilitas akan kamar mandi dan fasilitas-fasilitas olahraga yang memadai memberikan rasa nyaman bagi pengunjung. f. Hiking dapat dilakukan tentunya di area pegunungan dengan terlebih dahulu membuka jalan menuju puncak, tersedianya porter
sebagai
petunjuk jalan, adanya gerbang masuk yang mengawasi perijinan wisatawan yang ingin mendaki 5. Diadakannya event-event tingkat Daerah, Nasional, maupun Internasional akan secara langsung mempromosikan Kepulauan Karimunjawa sebagai destinasi wisata berbasis olahraga rekreasi di tingkat domestik maupun mancanegara seperti halnya sebagai berikut: a. Permainan Tradisional, misalkan mengandalkan kekuatan angin dan area lapang untuk mengadakan event layang-layang. b. Trabas, memanfaatkan seluruh daerah Kepulauan Karimunjawa dari jalan setapak hingga perkampungan warga. c. Renang antar Pulau seperti yang telah banyak dilakukan di Luar Negeri dengan memanfaatkan adanya 27 Pulau yang dimiliki Karimunjawa. d. Susur bahari dengan menggunakan kano antar pulau seperti yang telah banyak dilakukan di Luar Negeri dengan memanfaatkan adanya 27 Pulau yang dimiliki Karimunjawa. e. Dayung perahu naga, dengan memanfaatkan kekayaan bahari yang tidak berombak kecuali musim baratan, serta fasilitas pelabuhan yang sudah sangat baik, kemungkinan olahraga ini dapat dilakukan di Kepulauan Karimunjawa. f. Triathlon adalah sebuah kompetisi olahraga yang berasal dari Yunani dengan penyelesaian tiga disiplin ketahanan terus menerus dan berurutan. Variasi dalam olahraga ini yang paling popular yaitu berupa berenang, bersepeda, dan berlari dengan batasan waktu serta jarak yang ditentukan. 6. Adanya pelatihan yang dilakukan secara rutin untuk para guide demi pelayanan yang maksimal pada wisatawan dengan wawasan pemberian informasi tentang area yang sedang dikunjungi serta kegiatan fisik apa saja
169 yang sedang dilakukan dalam ranah olahraga rekreasi, tata cara berbicara yang sopan dan friendly, prosedur perencanaan kegiatan yang tersusun baik. 7. Adanya kerjasama antara Dinas Kepemerintahaan terkait dengan para ahli ilmu keolahragaan, para ahli kepariwisataan, penyedia jasa dan tentunya masyarakat setempat untuk diadakannya event olahraga di Kepulauan Karimunjawa yang sekaligus mempromosikan olahraga rekreasi serta Kepulauan Karimunjawa itu sendiri. 8. Adanya pemikiran atau ide–ide kreatif para ahli ilmu keolahragaan, para ahli kepariwisataan serta para penyedia jasa untuk mendapatkan kegiatan fisik menyangkut olahraga rekreasi dengan memanfaatkan potensi alam yang ada serta potensi kepariwisataan yang semakin meningkat. 9. Potensi alam dan kepariwisataan yang telah menjadi gaya hidup masyarakat sekarang ini dapat dijadikan dasar untuk medan pengembangan olahraga rekreasi. Dengan memanfaatkan potensi alam Kepulauan Karimunjawa yang ada dikemas pada paket wisata tentunya memberi peluang untuk terjadinya pengembangan olahraga rekreasi disana.