BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan film dokumenter sebagai media pembelajaran di SMA Negeri Gondangrejo dengan membuat perangkat pembelajaran yaitu RPP yang meliputi merumuskan tujuan pembelajaran, menpersiapkan alat-alat evaluasi, merancang dan menetapkan kegiatan
mengajar,
merencanakan
program
kegiatan.
RPP
disusun
berdasarkan Silabus Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) meliputi Pendahuluan, Kegiatan Inti yang meliputi kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi, serta yang terakhir berupa Penutup yang meliputi kegiatan menarik kesimpulan, refleksi dan penugasan. Pembelajaran dilakukan pada Kompetensi dasar menganalisis perkembangan mutakhir sejarah dunia dengan indikator
mendeskripsikan
proses
berakhirnya
perang
dingin,
mendeskripsikan perubahan dunia pasca perang dingin, mendeskripsikan munculnya Organisasi Gerakan Non Blok, OKI dan ASEAN. Metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan film dokumenter adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi sedangkan media yang digunakan adalah media audio visual yang berupa film dokumenter. Pertemuan pertama dilakukan selama 2 jam pelajaran (2 X 45 menit) dan sekaligus untuk evaluasi individu yaitu dengan mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru sejarah. Pertemuan kedua untuk penugasan terstruktur individu ataupun kelompok. Tiap pertemuan akan diadakan evaluasi bisa berupa lisan maupun tertulis. 2. Pelaksanaan pembelajaran sejarah melalui film dokumenter sebagai media pembelajaran di SMA Negeri Gondangrejo dengan penayangan film 109
110
dokumenter berjudul “Apocalypse eps. 6” video ini menunjukan bagaiamana AS dengan US berlomba-lomba dalam bidang kemiliteran khususnya dalam hal persenjataan, kedua negara adidaya ini berlomba-lomba menciptakan berbagai jenis senjata yang mutakhir dan mematikan sebagai contoh bom dan nuklir. Setelah kegiatan mengamati kemudian ada kegiatan menanya, para peserta didik harus mencapai nilai secara individu meskipun ada pengambilan nilai yang secara kelompok, dengan begitu pada tahap ini peserta didik bertanya tentang film dokumenter yang telah disajikan oleh guru, guru memfasilitasi peserta didik dengan mengalihkan terlebih dahulu untuk peserta didik yang lain yang dapat menjawab pertanyaan temanya, jika jawaban kurang tepat maka guru akan membantu menjawab. Tahap selanjutnya guru memberi tugas kepada peserta didik dengan mengerjakan beberapa butir soal yang telah dibuat oleh guru, dikerjakan dalam satu waktu itu dan kemudian dibahas bersama-sama, jika waktu tidak mencukupi maka akan dibahas dilain hari. Tahap akhir dari kegiatan ini adalah peserta didik mengerjakan tugas terstruktur individu yaitu mengerjakan LKS sesuai dengan apa yang telah mereka dapatkan selama pembelajaran dan pada pertemuan berikutnya akan dibahas. Pada bagian penutup pembelajaran guru akan memfasilitasi peserta didik untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran sejarah dengan menggunakan film dokumenter sebagai media pembelajaran. 3. Evaluasi pembelajaran sejarah dengan menggunakan film dokumenter sebagai media pembelajaran di SMA Negeri Gondangrejo kurikulum KTSP pada kelas XII adalah penilaian kogniktif. Aspek kognitif mencakup kegiatan mental (otak) berupa kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Pengambilan nilai berupa tes dan non tes. 4. Kendala dalam pembelajarn sejarah yang menggunakan film dokumenter sebagai media pembelajaran kelas XII di SMA Negeri Gondangrejo adalah ketidaksinkronan antara materi dengan film dokumenter yang disediakan,
111
masalah ini bisa dianalisis dari obeservasi yang dilakukan oleh peneliti, yaitu ketika pembelajaran sejarah dengan menggunakan film dokumenter dengan materi tentang perang dingin tetapi dalam kenyataanya film dokumenter yang ditayangkan adalah mengenai proses berakhirya perang dunia II sehingga antara materi dan film dokumenter tidak sesuai. Ketidaksesuaian ini akan menimbulkan masalah pada pemahaman peserta didik, karena antara materi dan film dokumenter berbeda. Pemahaman peserta didik berkaitan dengan hasil belajar. Kemampuan guru dalam bidang teknologi masih terbatas, ini berkaitan dengan kemampuan guru sejarah yang masih terbatas, jadi dalam pembelajaran sejarah guru sejarah hanya menggunakan film dokumenter saja tidak mencoba untuk mengembangkan film dokumenter tersebut sehingga bisa disinkronkan antara materi pembelajaran dengan film dokumenter yang akan digunakan. Keterbatasan sumber film dokumenter yang bertema perang dingin, menurut hasil wawancara dengan M Nur Hendro Putranto film dokumenter yang digunakan berjudul Apocalypse eps. 6 tidak sesuai dengan materi yang digunakan yaitu tentang perang dingin, namun awal perang dingin adalah berakhirnya perang dunia II, itu alasanya mengapa film tersebut masih digunakan. Kesulitan mencari film dokumenter tentang perang dingin menyebabkan film tersebut menjadi pilhan untuk diputarkan dalam pembelajaran.
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan dapat dikemukakan implikasi penelitian ini secara teoritis dan praktis, yaitu : 1. Implikasi Teoritis Pemanfaatan media film dokumenter dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri Gondangrejo Karanganyar yang tidak asing oleh peserta didik menunjukan bahwa media film dokumenter mampu menciptakan suasana belajar yang baru dan hidup. Tidak hanya memberikan suasana
112
hidup tetapi juga lebih membuat peserta didik lebih responsif dan aktif dan khususnya dapat menghubungkan dengan materi yang lebih luas. Selain itu peserta didik tidak hanya mendapat materi semata tetapi fakta yang ada menjadi sumber sejarah dalam setiap pembelajaran melalui film dokumenter.
Melalui
pembelajaran
dengan
menggunakan
film
dokumenter, peserta didik dilatih untuk memunculkan rasa ingin tahu yang lebih mendalam tentang hal yang diamati melalui film dokumenter tersebut. Peserta didik tidak hanya berproses semata tetapi melalui proses itu peserta didik mendapatkan nilai yang sebanding dengan proses belajar. 2. Implikasi Praktis Penelitian ini mengggambarkan suatu model pembelajaran sejarah dengan menggunakan film dokumenter sebagai media pembelajran sejarah.
SMA
Negeri
Gondangrejo
Karanganyar
sudah
sering
menggunakan film dokumenter sebagai media pembelajaran karena film dokumenter merupakan media yang tepat dan efektif untuk memacu rasa ingin tahu peserta didik terkait dengan materi pembelajaran. Film dokumenter yang ada di sekolah sangat membantu dalam proses pembelajaran, karena peserta didik tidak sekedar mendengarkan cerita guru sehingga mengurangi tingkat kebosanan peserta didik terhadap mata pelajaran sejarah.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan khusunya bagi pihak SMA Negeri gondangrejo, Guru Sejarah, Peserta didik dan Peneliti, yaitu: 1. Guru Mata Pelajaran Sejarah Guru Sejarah selalu memperhatikan model dan media pembelajaran sejarah yang tepat bagi para peserta didiknya, yaitu model pembelajaran yang lebih banyak menuntut peserta didik untuk lebih aktif dan guru hanya sebagai
113
fasilitator dan motivator. Guru sejarah juga sebaiknya mampu menggunakan berbagai model pembelajaran dan media yang sesuai dengan materi pelajaran serta mampu merencanakan, mengorganisir waktu dan melaksanakaan penilaian secara menyeluruh meliputi aspek kognitif, aspek afektif dan psikomotorik. 2. Peserta didik SMA Negeri Gondangrejo Kepada peserta didik hendaknya bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran karena peserta didik sebagai subyek pendidikan hendaknya menyadari tugas dan kewajibanya serta berpartisipasi positif dalam proses pembelajaran karena peserta didik adalah generasi penerus bangsa. 3. Bagi Pihak SMA Negeri Gondangrejo Pihak sekolah diharapkan untuk melengkapi fasilitas sekolah seperti proyektor, agar dalam pembelajaran dengan menggunakan film dokumenter dapat berjalan dengan baik. 4. Peneliti lain Kepada para peneliti disarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut baik bersifat pengembangan maupun tindakan kelas terhadap pembelajaran Sejarah, dilihat film dokumenter dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik maka penggunaan media dapat digabungkan dengan penggunaan yang sesuai. Hendaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya, dengan mengaitkan aspek-aspek yang belum diungkapkan an dikembangkan.