BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.
KESIMPULAN Dari uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya berkaitan dengan pengaruh keterampilan, motivasi dan harga jual produk terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah pada Industri Gula Merah di Andong Lawak Wonosobo, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan analisis regresi berganda yang dilakukan maka dapat diperoleh persamaan regresi adalah: Y= 3,678 + 0,216 (X1) + 0,231 (X2) + 0,223 (X3) Hasil perhitungan regresi menyatakan bahwa variabel keterampilan, motivasi, dan harga jual produk berpengaruh positif. 1. Variabel keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah pada Industri Gula Merah di Andong Lawak . kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Pengaruh signifikan dibuktikan dari nilai thitung = 2,569 yang artinya signifikan karena lebih besar dari ttabel = 1,993 dengan tingkat signifikansi 0,012 yang lebih kecil dari 0,05. Berarti variabel keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah pada Industri
Gula Merah di Andong Lawak, kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. 2. Variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah pada Industri Gula Merah di Andong Lawak, kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Pengaruh signifikan dibuktikan dari nilai t hitung = 2,854 yang artinya signifikan karena lebih besar dari t tabel = 1,993 dengan tingkat signifikansi 0,006 yang jauh lebih kecil dari (0,05). Berarti variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah pada Industri Gula Merah di Andong Lawak, kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. 3. Variabel harga jual produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah pada Industri Gula Merah di Andong Lawak, kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Berpengaruh signifikan dibuktikan dari nilai thitung = 2,184 yang artinya signifikan karena lebih besar dari nilai ttabel = 1,993 dengan tingkat signifikansi 0,032 yang lebih kecil dari 0,05. Berarti variabel harga jual produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah pada Industri Gula Merah di Andong Lawak, kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo.
4.
Secara
simultan
atau
bersama-sama
dilihat
dari
variabel
keterampilan, motivasi, dan harga jual produk dengan nilai F hitung 16,798 > 4 (Ghozali, 2011) dengan taraf signifikansi 0,000 nilai Fhitung > nilai Ftabel, ini berarti secara bersama-sama variabel tingkat kesejahteraan dipengaruhi oleh variabel keterampilan, motivasi, dan harga jual produk. Berarti untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin gula merah Industri gula merah di Andong Lawak, kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo harus bersamasama yang merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan satu sama lainnya. 5.
Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin pada industri gula merah Andong Lawak, kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo adalah variabel motivasi (X2) dengan nilai thitung sebesar 2,854.
B.
IMPLIKASI Penelitian ini menggambarkan adanya pengaruh antara variabel keterampilan, motivasi, dan harga jual produk terhadap tingkat kesejahteraan berikut hasil penelitian. Variabel keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah. Setiap pengrajin gula merah mengharapkan adanya pelatihan dalam proses pembuatan gula merah agar proses pembuatan gula bisa lebih mudah dan cepat.
Oleh karena itu pengrajin gula merah
mengharapkan mempunyai
keterampilan yang lebih baik dalam proses pembuatan gula merah. Variabel motivasi lebih dominan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel tingkat kesejahteraan pengrajin gula. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah pada Industri gula merah di Andong Lawak Wonosobo mengandung kelemahan yang menyebabkan kurang sejahteranya pengrajin gula merah, terutama rendahnya motivasi pengrajin gula merah dalam bekerja. Diharapkan untuk pemberian motivasi lebih diperhatikan agar pengrajin gula merah lebih termotivasi dalam bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga jual produk dalam penelitian memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah. Ini berarti adanya kelemahan yang menyebabkan kurang sejahteranya pengrajin gula yaitu dalam harga jual produk. Setiap pengrajin mengharapkan harga jual produk yang mereka tentukan sesuai dengan modal yang mereka keluarkan serta sesuai dengan tenaga yang mereka kerjakan. Faktor lain yang diduga menyebabkan hasil penelitian yang tidak signifikan karena kurang mengungkap faktor lain dalam mengukur tingkat kesejahteraan. Hal tersebut didukung karena Industri
gula
merah
di
Andong
Lawak
menggunakan indikator kemampuan kerja.
Wonosobo
hanya
C.
SARAN Berdasarkan deskripsi variabel penelitian, pembahasan serta kesimpulan yang dikemukakan dari hasil penelitian ini, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1.
Keterampilan Keterampilan pada industri gula merah harus dipertahankan, bahkan keterampilan kerja para pengrajin gula merah harus ditingkat dengan cara diadakannya pelatihan khusus dalam proses pembuatan gula merah, meskipun tanpa pelatihan khusus mereka bisa membuat gula merah tetapi setidaknya dengan pelatihan khusus bisa memberikan variasi yang baru pada produk gula merah itu sendiri. Keterampilan yang baik akan berpengaruh pada banyaknya produk gula yang dihasilkan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan pengrajin gula itu sendiri.
2.
Motivasi Para pemilik industri harus memperhatikan motivasi pengrajin gula merah karena cukup berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin gula merah pada industri gula merah di Andong
Lawak,
kecamatan
Wadaslintang,
Kabupaten
Wonosobo. Motivasi yang tinggi dalam bekerja akan membantu
dalam meningkatkan produktivitas kerja yang membuat mereka mendapatkan hasil yang optimal. 3.
Harga jual produk Pemilik industri harus tetap memperhatikan harga jual produk gula merah, karena jika harga jual produk itu terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan ketidakpuasan pada pengrajin gula merah itu sendiri maupun pada konsumen.
4.
Penelitian mendatang diharapkan mampu mengembangkan konseptual dan permodalan kajian pada obyek-obyek kajian penelitian yang lebih luas dengan tetap pada skema tingkat kesejahteraan di bidang atau industri yang lain dengan demikian dapat diperoleh perbandingan peningkatan tingkat kesejahteraan di berbagai industri atau bidang dan berbagai variabel.
5.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel dan meneliti lebih mendalam mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi
tingkat
kesejahteraan
sehingga
dapat
memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan selain variabel keterampilan, motivasi dan harga jual produk
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Muhammad Zainal. Pengertian Keterampilan Menurut Para Ahli. http://www.duniapelajar.com/2014/07/29/pengertian-keterampilanmenurut-para-ahli/. diakses 9 Oktober 2015. Amirullah, Hari. 2003. Alat Evaluasi Keterampilan Bermain Bola Basket : Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan. Jakarta : Depdiknas. Amung, Yudha. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Pendidikan Nasional Direktor Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III. Apriyono, A. 2007. Prosedur Penetapan Harga Jual. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/06/15/penetapan-hargajual/. Diakses tanggal 12 November 2015. Asriyah,
Wardatul. 2007. Strategi Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat melalui Usaha Tambak Di Desa Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Jawa Tengah. Skripsi. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Bahri, Syamsul dan Fahkry Zamzam. 2014. Model Penelitian Kuantitatif Berbasis Sem-Amos. Yogyakarta : Deepublish. BKKBN. 1994. Pembangunan Keluarga Sejahtera di Indonesia Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1992 dan GBHN tahun 1993. Jakarta : Kantor Menteri Kependudukan/BKKBN Dunham, Arthur. 1965. Community Welfare Organization (Principles and Practice), Third Printing. Thomas Y. Crowel Company. New York Fitriah, Andi Azizah Nur. 2013. Pengaruh Harga Jual dan Lokasi Terhadap Volume Penjualan Telur Itik Di Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima). Semarang : Univesitas Diponegoro.
Greenberg, Jerald dan Robert A. Baron. 2003. Behaviour in Organizations, Understanding and Managing The Human Side of Work. Third Edition. Allin and Bacon. A Division of Schuster. Massachuscets. Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Erlangga : Jakarta. Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya, Buku II, Terjemahan benyamin Molan. Salemba Empat : Jakarta. Hasibuan, Malayu SP, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN, Yogyakarta. Herzberg, Frederick. 2000. Frederick Herzberg’s Motivation And Hygiene Factors. http://businessballs.com/herzberg.htm [12 Desember 2015] http://id.wikipedia.org/wiki/kesejahteraan http://marullohtekindustri.blogspot.com/2013/10/diagram-pareto.html Iverson. 2001. Memahami Keterampilan Pribadi. CV. Pustaka : Bandung Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Kreitner, Robert and Angelo Kinicki, 2001. Organizational Behavior. Fifth Edition. Irwin McGraw-Hill. Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara, Jakarta. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Salemba Empat : Jakarta. Pesiwarissa, Eduard L.. 2008. Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Terhadap Pretasi Kerja Pegawai. Philip Kotler & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta. Polak, Yanti Sriwulan. 2012. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Keterampilan Kerja, dan Sikap Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hassanudin Semarang. Robbins, Stephen P. 2000. Perilaku Organisasi. PT. Prenhallindo. Jakarta. Robbins, Stephen P, 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Sa’adah, S. 2012. Penetapan Harga Jual dan Biaya Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Kue Giling pada PT. Ziti’s Bakery.
Soetjipto, Budi W., dkk. 2002. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogyakarta, Amara Books. Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta : Bandung. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Ketujuh, CV. Alfabeta : Bandung. Sumarmi, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset. Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Andy Offset, Yogyakarta. Undang-Undang No. 6 Tahun 1974 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial. Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja Edisi ketiga. Jakarta. : Rajawali Pers. Yatim, Usman. 1992. Zakat Dan Pajak. PT. Bina Rena Parieara. Yusjayanto, Deby. “Analisis Pendapatan Usaha Gula Aren Di Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna”.7 November 2015. http://debyyusjayanto.blogspot.co.id/2014/03/analisis-pendapatanusaha-gula-aren-di.html. Zain, Mohammad. 2007. Manajemen Perpajakan. Salemba Empat : Jakarta.