154
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Penelitian ini menemukan makna dari tindakan kerelawanan yang
dilakukan relawan, sehingga ditemukan sebuah pelayanan yang merupakan bentuk kinerja dari para relawan. Maka dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut : Pertama, kinerja relawan merupakan tindakan beserta dengan proses didalamnya. Pada saat melaksanakan misi bantuan kemanusiaan yang berbentuk pelayanan, yang memiliki tujuan dan program yang jelas, dapat dipertanggung jawabkan. Bermanfaat bagi keberlangsungan baik organisasi sebagai wadah relawan berafiliasi, relawan dalam hal melakukan tindakan kerelawanan, donatur atau stakeholder, maupun masyarakat korban bencana, dan lingkungan secara luas. Kedua, terdapat dua periode yang berbeda dalam tindakan kerelawanan berdasarkan pasca terjadinya bencana atau konflik. Tahap pertama, tahap emergency, terhitung dari satu hari setelah bencana hingga tiga sampai enam bulan setelah terjadinya bencana. Tahap kedua, tahap development merupakan tindak lanjut dari tahap pertama yang dimulai tiga atau enam bulan setelah bencana sampai dua tahun. Kedua tahapan ini memberi pengaruh terhadap tindakan kerelawanan berupa pelayanan, menyebabkan adanya perbedaan tuntutan dan kebutuhan. Ketiga, Pentingnya peran organisasi dalam memberi kejelasan akan tujuan dari tindakan yang akan dilakukan relawan dengan cara memfasilitasi relawan
155
dengan program dan kegiatan yang jelas. Sebuah nilai lebih jika relawan sebelum terjun ke lapangan telah mendapatkan persiapan dari organisasi dan berafiliasi sebelumnya, atau dikenal dengan istilah consistent terminology. Keempat, makna dari kinerja relawan dari penelitian ini merupakan sebuah bentuk pelayanan, yang disebut pelayanan inspiratif dengan tiga bentuk layanan berdasarkan ungkapan dari tiga responden, pertama melayani dengan tulus, tindakan pelayanan yang melibatkan perasaan dan emosi relawan, terdiri dari enam indikator yaitu (a) empati, (b) mendengarkan, (c) sukarela, (d) memberi dukungan, (e) senang melayani dan (f) berkesan. Kedua melayani dengan total, pelayanan yang memberikan segenap kemampuan relawan, secara sistematis, terencana, dan bertujuan, terdiri dari tujuh indikator yaitu (a) memiliki sistematika pelayanan (SOP), (b) prakarsa (inisaitif), (c) daya cipta (kreatif), (d) belajar, (e) kerja sama, (f) siap sedia dan (g) professional. Ketiga melayani dengan dakwah, pelayanan kerelawanan yang didasari nilai keyakinan relawan dengan dasar pengetahuan relawan terhadap syariat seperti, melaksanakan fardhu kifayah, mendoakan, memberi nasehat dan berzakat.
B.
Saran Mempertimbangkan hasil penelitian ini, maka ada beberapa jenis saran
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu psikologi dan kepentingan masyarakat secara luas, yaitu : 1. Saran bagi organisasi non profit sebagai wadah relawan berafiliasi, secara umum a. Organisasi non profit yang berfokus pada penanggulangan dan penanganan korban bencana dan perang (kemanusiaan) disarankan
156
untuk mencoba menerapkan tindakan kerelawanan dalam bentuk pelayanan inspiratif, sebuah pelayanan yang bersumber dari pengalaman tindak pelayanan relawan selama melaksanakan program penanganan bencana. Selama ini terkesan organisasi membuat program kurang memperhatikan pelayanan yang efektif bagi tindakan kerelawanan, khususnya penanganan bencana, dan cenderung tidak melibatkan aspek pengalaman secara emosional yang dialami relawan, sehingga pelayanan kerelawanan terkesan sebuah kerja sesaat menyalurkan bantuan. b. Organisasi disarankan untuk memiliki peluang membuat penilaian kinerja yang berfungsi mengukur kinerja relawannya berdasarkan penerapan bentuk pelayanan inspiratif, sehingga dapat memperbaiki manajemen kerelawanan yang tidak sama dengan yang dilakukan lembaga profit, dengan harapan terjadi keberlanjutan program dengan sumber daya yang potensial. c. Organisasi disarankan, dapat memperkuat prinsip dan dasar dalam kerja kemanusiaan yang digali berdasarkan pengalaman relawannya, sehingga terbentuk keunikan dan nilai tersendiri bagi organisasi dan sebuah loyalitas bagi relawan, karena memiliki kontribusi mendasar bagi organisasi, terutama pada perancangan dan perencanaan program yang dapat ditindaklanjuti dengan tindakan kerelawanan yakni pelayanan. d. Organisasi
disarankan
untuk
lebih
memperhatikan
dan
meningkatkan, keselamatan, dan keamanan serta adanya jaminan bagi kesejahteraan dan kesehatan relawan, baik secara moril
157
maupun materi, terutama relawan yang bertugas di daerah bencana dan perang yang penuh resiko.
2. Saran bagi peminat ilmu psikologi a. Praktisi, hendaknya membuat sebuah tindakan yang dibarengi dengan action research terhadap bentuk pelayanan kerelawanan, yakni pelayanan inspiratif kepada relawan kemanusiaan yang berafiliasi pada organisasi non profit dengan tujuan melihat efektivitas tindak pelayanan yang dilakukan relawan di lapangan sehingga dapat dilakukan penilaian untuk memperbaiki secara sistematis tugas-tugas kerelawanan
sekaligus
kemanfaatan
bagi
penerima
manfaat.
Kesibukan relawan dan para penanggung jawab merancang program untuk
pemulihan
dan
kegiatan
korban
bencana,
terkadang
melupakan pentingnya sebuah model untuk mempersiapkan relawan melakukan tindak kerelawanannya terkait program yang akan dilaksanakan. b. Akademisi, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan berfokus kepada persoalan bagaimana organisasi non profit mengatur efektivitas sebuah pelayanan yang menjadi kinerja para relawan sehingga diharapkan dapat terbentuk sebuah penilaian kinerja relawan. Melihat masih sedikitnya kajian tentang kerelawanan dari minat khusus psikologi industri dan organisasi. Dengan tema yang sedikit berbeda, penelitian dapat dilanjutkan, terhadap relawan yang berkinerja, namun memiliki perasaan negatif terhadap tindakan kerelawanannya,
158
sementara mereka telah mendapat pelatihan guna mendukung kinerja kerelawanannya.
3. Saran bagi relawan, masyarakat umum dan penerbit buku. Kisah-kisah dan pengalaman para relawan yang bertugas memberikan pelayanan di daerah bencana dan perang, kiranya disarankan untuk ditulis dan dicetak menjadi sebuah buku yang semoga mampu memberi wawasan yang lebih luas kepada masyarakat khususnya pelajar dan pemuda. Selain itu perlu digali nilai-nilai kerelawanan, berdasar nilai budaya Indonesia seperti, gotong royong dengan pola masyarakat yang kolektivis, agar menjadi ciri khas tersendiri pola kerelawanan dari sebuah negeri yang dipenuhi dengan tindak kerelawanan, karena sering mengalami bencana alam.