BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang sudah dilakukan mengenai atribut inovasi perbankan dan adopsi internet banking, studi pada pengguna internet banking di wilayah Surakarta, maka dapat disimpulkan: 1. Hasil analisis deskriptif variabel menunjukkan bahwa variabel-variebel atribut inovasi perbankan seperti persepsi kemudahan penggunaan, persepsi resiko keuangan, kesesuaian, persepsi kemanfaatan, dan kualitas informasi dan bimbingan oleh bank memiliki tingkat hubungan yang cukup tinggi. Hal ini membuktikan bahwa internet banking cukup memiliki sesuatu yang dibutuhkan oleh penggunanya guna mempermudah transaksi secara cepat dan efisien, serta keamanan yang terjamin oleh pihak bank sehingga pengguna internet banking nyaman untuk menggunakan inovasi perbankan tersebut. 2. Hasil
analisis
deskriptif
variabel
menunjukkan
bahwa
variabel-variebel
karakteristik pengguna potensial inovasi perbankan seperti tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, usia tidak memiliki hubungan yang tinggi antara beberapa variabel terkait tersebut. Hal ini membuktikan bahwa karakteristik responden pengguna inovasi perbankan ini lebih general dan berbeda dengan literaturliteratur sebelumnya. 3. Persepsi kemudahan penggunaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi internet banking dan hasil ini juga didukung oleh Laforet dan Lii (2005) yang mengungkapkan bahwa kemudahan penggunaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap adopsi internet banking, mereka lebih tertarik dan peduli dengan desain inovasi dari internet banking itu sendiri.
4. Persepsi resiko keuangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi internet banking. Penelitian ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh ACNielsen (2005) yang mengemukakan bahwa resiko keuangan bukan merupakan faktor utama yang menghambat adopsi internet banking perbankan, mereka lebih tertarik pada kenyamanan yang terkait atas pelayanan yang disediakan oleh internet banking tersebut dari pada persepsi resiko keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak takut kehilangan atas aset yang mereka miliki di bank tersebut, karena mereka telah percaya dengan tingkat sekuritas dari bank-bank yang mereka gunakan. 5. Kesesuaian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi internet banking. Hal ini sejalan dengan (Kolondinsky et al., 2004) yang memperlihatkan bahwa kesesuaian mempunyai hubungan positif terhadap penggunaan internet banking. Kesesuaian mencerminkan sikap terhadap inovasi dan teknologi pada umumnya. Dapat disimpulkan bahwa indikator kesesuaian merupakan indikator yang penting untuk membuat seorang calon adopter akan mengadopsi teknologi tersebut. 6. Persepsi kemanfaatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi internet banking yang berarti hipotesis tersebut diterima dan konsisten dengan penelitian Kolodinsky et al (2004) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi kemanfaatan dengan adopsi internet banking. Disamping itu, persepsi kemanfaatan telah dicatat sebagai konstruk penting yang secara positif mempengaruhi penerimaan inovasi perbankan secara online. 7. Kualitas informasi dan bimbingan oleh bank memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi internet banking, yang berarti hipotesis tersebut diterima dan konsisten dengan penelitian Laukkanen & Kiviniemi (2010) yang menyatakan bahwa kualitas informasi dan bimbingan oleh bank yang disediakan oleh bank mempunyai hubungan positif yang secara signifikan mempengaruhi adopsi internet banking. Pendidikan dalam hal ini menciptakan kesadaran yang
diperlukan para penggunanya dan meningkatkan kepercayaan penggunanya dari teknologi yang inovatif. Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel atribut inovasi perbankan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel adopsi internet banking. Namun secara parsial variabel independen yang dapat berpengaruh signifikan terhadap adopsi internet banking adalah kesesuaian, persepsi kemanfaatan, dan kualitas informasi dan bimbingan oleh bank. Variabel independen yang tidak berpengaruh terhadap adopsi internet banking adalah persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi resiko keuangan.
B. Keterbatasan Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan dan kekurangan. Keterbatasan dari penilitian ini adalah: 1. Variabel independen yang dipilih dan digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
persepsi
kemudahan
penggunaan,
persepsi
resiko
keuangan,
kesesuaian, persepsi kemanfaatan, kualitas informasi dan bimbingan oleh bank. Masih ada variabel independen lain yang berpengaruh terhadap variabel dependen seperti perceived convenience, user frienly website, internet familiarity, maketing communication dan Word of mouth (Michael D Claims, Christoper, dan Junhua Du, 2012). Adopsi internet banking dapat tercipta dengan adanya hubungan yang berkesinambungan antara semua pihak yang terlibat. 2. Terdapat satu item dimensi pada variabel adopsi internet banking dengan kode Adopt 5 yang tidak lolos uji validitas yaitu tentang bagaimana internet banking dapat membantu mereka dalam hal transaksi. Hal ini perlu dijadikan perhatian lebih dalam menyusun instrumen dari variabel adopsi internet banking untuk penelitian selanjutnya.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran: 1. Saran bagi Akademisi a) Melakukan penelitian pada sektor bisnis yang sama yaitu perbankan, khususnya pada produk internet banking dan dilakukan pada daerah lain. Hal ini bertujuan untuk memberikan referensi atau karakteristik respoden yang lain dan agar dapat dijadikan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. b) Melakukan penelitian serupa pada sektor bisnis selain perbankan sehingga dapat memberikan perbandingan karakteristik antara satu bisnis dengan bisnis yang lain. c) Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah item variabel persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kemanfaatan dengan menambahkan instrumen dari referensi penelitian-penelitian sebelumnya. d) Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menambah variabel penelitian yang berpengaruh terhadap adopsi internet banking. Michael D Claims, Christoper, dan Junhua Du (2012) menyatakan terdapat faktor yang mempengaruhi komitmen antara lain perceived convenience, user frienly website, internet familiarity, maketing communication dan Word of mouth. Dede Dzuroton Nisa, Tyas Silvi Ariani, dan Karina Okaviani (2013) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi adopsi internet banking, yaitu Accesilability (kemampuan mengakses), Feature Availibility (ketersediaan fitur), Privacy (privasi), Speed (kecepatan), Fees & Charge (tarif & biaya), Bank Management & Image (manajemen & citra bank), Design (desain), serta Content (konten) 2. Saran bagi pihak pengguna Internet Banking a) Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat terlihat pentingnya peran persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan, dan kualitas informasi dan bimbingan oleh bank terhadap adopsi internet banking. Oleh karena itu, pelaku perbankan penyedia internet banking dan pengguna internet banking dapat bersama-sama memahami pentingnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi antar keduanya. 3. Saran bagi perbankan selaku penyedia Internet Banking a) Hasil penelitian ini menunjukkan peran persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemanfaatan, dan kualitas informasi dan bimbingan oleh bank sebagai variabel independen yang mempengaruhi adopsi internet banking, sehingga dapat dijadikan masukan bahwa strategi untuk pihak perbankan agar terus meningkatkan pelayanan dalam menjalin hubungan dengan nasabahnya agar nasabah lebih merasa nyaman dan aman dalam menggunakan segala fitur dan produk yang dikeluaran oleh pihak perbankan. Oleh karena itu, pelaku perbankan penyedia internet banking dan pengguna internet banking dapat bersama-sama memahami pentingnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi antar keduanya dan lebih ditingkatkan kembali.