BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL
5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat baik terhadap dual banking (konvensional dan syariah) dalam menggunakan jasa perbankan, yaitu sebanyak 114 orang (57%). 2. Sebagian besar responden penelitian memiliki awareness yang tergolong baik terhadap sistem dual banking dengan konsep syariah, yaitu sebanyak 96 orang (48%) dan sebagian besar responden memiliki attitude yang tergolong baik terhadap sistem dual banking dengan konsep syariah, yaitu sebanyak 120 orang (60%). 3. karakteristik sebagian besar nasabah dalam penelitian adalah pria berjumlah 108 orang (54%), berusia 31-55 tahun sebanyak 82 orang (41%), memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 110 orang (55%), memiliki pengeluaran Rp 1.000.001 –Rp 3.000.000 yaitu sebanyak 90 orang (45%), berpendidikan sarjana yaitu sebanyak 104orang (52%). Sebanyak 90 responden (45%) sudah lebih dari dua tahun berkunjung atau bertransaksi dengan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri sedangkan jenis simpanan berupa tabungandigunakan oleh 176 responden (88%). Jumlah responden yang menggunakan fasilitas ATM
71
adalah sebanyak 150 orang (75%) dan frekuensi kunjungan terbanyak adalah sebulan sekali sebanyak 70 responden (35%). 4. sebagian besar responden penelitian menganggap bahwa produk perbankan syariah tergolong menarik yaitu sebanyak 144 orang (72%). Sebagian besar responden penelitian menganggap bahwa komponen harga Marketing Mix perbankan syariah tergolong menarik, yaitu sebanyak 102 orang (51%). Sebagian besar responden penelitian menganggap bahwa tempat/distribusi perbankan syariah tergolong menarik, yaitu sebanyak 86 orang (43%). Dan Sebagian besar responden penelitian menganggap bahwa promosi perbankan syariah tergolong menarik, yaitu sebanyak 134 orang (67%). 5. Hasil analisis crosstab dan chi square menunjukkan bahwa persepsi, awareness dan attitude terhadap sistem dual banking dengan konsep syariah berhubungan dengan positif dan signifikan dengan komponen Marketing Mix Bank Syariah Mandiri (Product, Price, Place, dan Promotion)
5.2.Implikasi Manajerial 1. Persepsi konsumen terhadap pilihan Dual banking (konvensional dan syariah) dalam menggunakan jasa perbankan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat baik terhadap dual banking (konvensional dan syariah) dalam menggunakan jasa perbankan, yaitu
72
sebanyak 112 orang (56%). Persepsi bank syariah dapat ditanamkan ke benak konsumen dengan cara yang bermacam-macam, salah satu cara yang paling efektif adalah dengan memberi edukasi mengenai konsep perbankan dengan syariah, apakah perbedaan antara syariah dengan sistem konvensional? produknya apa saja yang ada?bagaimana perhitungan bagi hasilnya? sehingga konsumen memiliki pengetahuan yang cukup dalam memilih sistem perbankan yang dibutuhkan. 2. Awareness dan Attitude nasabah terhadap sistem Dual banking dengan konsep syariah Hasil penelitian terhadap kesadaran dan sikap masyarakat terhadap dual banking (konvensional dan syariah) yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian memiliki awareness yang tergolong baik terhadap sistem dual banking dengan konsep syariah, yaitu sebanyak 96 orang (48%) dan sebagian besar responden memiliki attitude yang tergolong baik terhadap sistem dual banking dengan konsep syariah, yaitu sebanyak 120 orang (60%). Awareness terhadap Bank Syariah Mandiri mencakup produk dan mereknya (brand).Brand awareness atau kesadaran merek atau produk merupakan langkah awal untuk membangun sebuah merek produk.Aspek paling penting dari brand awareness adalah bentuk informasi dalam ingatan di tempat yang pertama.Sebuah titik ingatan brand awareness adalah penting sebelum brand association dapat dibentuk. Ketika konsumen memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan konsumsi, kedekatan dengan nama merek akan cukup untuk menentukan pembelian (Pitta & Katsanis, 1995).
73
Promosi yang bersifat visual dan penawaran produk baik berupa iklan, co-branding, dan cross selling produk harus lebih sering dilakukan agar masyarakat lebih mengenal dan semakin loyal pada Bank Syariah Mandiri. 3. Jenis dan karakter nasabah seperti apa yang memilih bank syariah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa karakteristik sebagian besar nasabah dalam penelitian adalah pria berjumlah 108 orang (54%), berusia 3155 tahun sebanyak 82 orang (41%), memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 110 orang (55%), memiliki pengeluaran Rp 1.000.001 –Rp 3.000.000 yaitu sebanyak 90 orang (45%), berpendidikan sarjana yaitu sebanyak 104orang (52%). Sebanyak 90 responden (45%) sudah lebih dari dua tahun berkunjung atau bertransaksi dengan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri sedangkan jenis simpanan berupa tabungan digunakan oleh 176 responden (88%). Jumlah responden yang menggunakan fasilitas ATM adalah sebanyak 150 orang (75%) dan frekuensi kunjungan terbanyak adalah sebulan sekali sebanyak 70 responden (35%). Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli.Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri.Oleh sebab itu penjual idealnya mendesain program pemasarannya tersendiri
bagi
masing-masing
pembeli.Segmentasi
yang
lengkap
membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan.Untuk itu,
74
perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307). Segmentasi pasar dapat dilakukan secara demografis maupun psikografis (perilaku konsumen). Analisis terhadap karakteristik nasabah (jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan per bulan, pendidikan terakhir) sangat berguna untuk melakukan segmentasi pasar dan penentuan strategi pemasaran yang sesuai. Perusahaan harus mempunyai arah yang jelas dalam menawarkan produk, penentuan klasifikasi dan target pasar untuk produk yang dijual harus jelas dan tepat agar dapat memberikan hasil yang maksimal. 4.
Prinsip 4P (Product, Price, Place, and Promotion) dalam konsep syariah di Bank Syariah Mandiri dalam menarik nasabah Hasil analisis terhadap kompenen 4P marketing mix menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian menganggap bahwa produk perbankan syariah tergolong menarik yaitu sebanyak 144 orang (72%). Sebagian besar responden penelitian menganggap bahwa komponen harga marketing mix perbankan syariah tergolong menarik, yaitu sebanyak 102 orang (51%).Sebagian besar responden penelitian menganggap bahwa tempat/distribusi perbankan syariah tergolong menarik, yaitu sebanyak 86 orang (43%). Dan sebagian besar responden penelitian menganggap bahwa promosi perbankan syariah tergolong menarik, yaitu sebanyak 134 orang (67%).
75
Hasil analisis crosstab dan chi square menunjukkan bahwa persepsi, awareness dan attitude terhadap sistem dual banking dengan konsep syariah berhubungan dengan positif dan signifikan dengan komponen marketing mix Bank Syariah Mandiri (Product, Price, Place, dan Promotion). Hal ini berarti prinsip 4P (Product, Price, Place, and Promotion) dalam konsep syariah yang diusung oleh Bank Syariah Mandiri sudah mampu menarik konsumen. Bauran pemasaran merupakan salah satu dari jenis strategi yang dipakai perusahaan untuk mencapai tujuan usahanya, bauran pemasaran juga merupakan inti dari semua strategi pemasaran yang ada dalam setiap perusahaan. Betapa pentingnya bauran pemasaran (marketing mix) dalam setiap perusahaan menjadikan bauran pemasaran sebagai faktor yang paling utama dalam kegiatan perusahaan dengan mengacu kepada 4P, yaitu product, price, place, promotion. Yang paling penting adalah kebijakan bauran pemasaran yang dibuat oleh perusahaan harus kompetitif dengan bauran pemasaran yang juga ditawarkan oleh hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat baik terhadap dual banking (konvensional dan syariah) dalam menggunakan jasa perbankan, yaitu sebanyak 112 orang (56%). Sistem dual banking adalah bank umum nasional yang membuka layanan bank umum syariah. Sistem perbankan syariah di Indonesia yang dikembangkan dari kerangka dual banking system atau sistem perbankan ganda mempunyai tujuan untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia ternyata sudah mendapatkan
76
anggapan atau persepsi yang baik dalam benak masyarakat.
77