BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah Hematopoetic Stem cell dari darah perifer Dewasa yang secara random digunakan sebanyak 20 sediaan sebagai sampel, yang terbagi menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu kelompk kontrol, perlakuan 1, perlakuan 2, dan perlakuan 3. Masing-masing berjumlah 5 sediaan. Hasil Analisa deskriptif berdasarkan tabel 5.1 dibawah ini : Tabel 5.1 Optical Density Interleukin 12 dari Supernatan PBMC tanpa perlakuan dan setelah perlakuan Kontrol ( P0 ) Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3
I 0,513 0,813 0,857 0,9231
II 0,52 0,821 0,867 0,9587
III 0,503 0,840 0,8797 0,967
IV 0,555 0,906 0,900 1,0395
V 0,590 0,913 0,993 1,140
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa rerata koleksi supernatan PBMC pada pengumpulan hari I sampai dengan ke V di tiap kelompok mengalami peningkatan. Hal ini dapat menunjukkan adanya peningkatan sekresi Interleukin 12 yang dihasilkan oleh sel dendritik. Dalam hal ini sel dendritik tersebut adalah sel Langerhans.
68
69
Tabel 5.2 Optical Density Interferon γ dari Supernatan PBMC tanpa perlakuan dan setelah perlakuan
I
II
III
IV
V
Kontrol ( P0 )
0,150
0,151
0,172
0,107
0,11
Perlakuan 1 (P1)
0,193
0,167
0,240
0,133
0,12
Perlakuan 2 (P2)
0,207
0,280
0,334
0,200
0,3
Perlakuan 3 (P3)
0,307
0,427
0,560
0,527
0,4
Berdasarkan tabel 5.2 terlihat pada pengkoleksian supernatan PBMC hari ke 9 peningkatan mencapai puncaknya, sedangkan pada hari ke 12 dan ke 15 mulai terjadi penurunan dari sekresi IFN-γ. Dapat dilihat perbedaannya di gambar berikut ini : 5.2 Uji Normalitas Data Data kadar IL-12 dan Interferon-γ sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasilnya menunjukkan data berdistribusi normal (p>0,05), disajikan pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas Data Kadar IL-12 dan Interferon-γ masing-masing Kelompok
70
Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan Kadar IL-12 Kontrol Kadar IL-12 Perlakuan 1 Kadar IL-12 Perlakuan 2 Kadar IL-12 Perlakuan 3 Kadar Interferon-γ Kontrol Kadar Interferon-γ Perlakuan 1 Kadar Interferon-γ Perlakuan 2 Kadar Interferon-γ Perlakuan 3
N
P
Keterangan
5 5 5 5 5 5 5 5
0,429 0,492 0,665 0,503 0,257 0,656 0,794 0,253
Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal
5.3 Uji Homogenitas Data antar Kelompok Data Kadar IL-12 dan Interferon-γ antar kelompok sesudah perlakuan diuji homogenitasnya dengan menggunakan uji Levene’s test. Hasilnya menunjukkan data homogen (p>0,05), disajikan pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Hasil Uji Homogenitas antar Kelompok Data Kadar IL-12 dan Interferon-γ Sesudah Perlakuan Kelompok Subjek
F
P
Keterangan
IL-12
2,47
0,099
Homogen
Interferon- γ
0,66
0,589
Homogen
5.4 Kadar IL-12 Uji efek perlakuan bertujuan untuk membandingkan rerata IL-12 antar kelompok sesudah diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova disajikan pada Tabel 5.5 berikut. Tabel 5.5
71
Rerata Kadar IL-12 antar Kelompok Sesudah Diberikan Perlakuan Kelompok Subjek
N
DMEM
5
DMEM+GM-CSF+TGF-β1
5
DMEM+GM-CSF+Activin A DMEM+GM-CSF+TGF-β1+Activin A
Rerata IL-12 (pg/ml) 0,54
SB
F
P
70,04
0,001
0.04
0,84
0.04
5
0,93
0.04
5
1,001
0.09
Tabel 5.5 di atas, menunjukkan bahwa rerata kadar IL-12 kelompok Kontrol adalah 0,54±0,04, rerata kelompok DMEM+TGF-β1 adalah
0,84±0,04, rerata kelompok
DMEM+Activin A adalah 0,93±0,04, dan rerata kelompok DMEM+TGF-β1+Activin A adalah 1,01±0,09. Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai F = 70,04 nilai p =0,001. Hal ini berarti bahwa rerata kadar IL-12 pada keempat kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,05). Untuk mengetahui kelompok yang berbeda dengan kelompok kontrol perlu dilakuan uji lanjut dengan Least Significant Difference – test (LSD). Hasil analisis Post Hoc disajikan pada Tabel 5.6 di bawah ini.
Tabel 5.6
72
Beda Nyata Terkecil Kadar IL-12 Sesudah Diberikan Perlakuan antar Dua Kelompok Kelompok
Beda Rerata
P
Interpretasi
Kontrol dan Perlakuan 1
0,30
0,001
Berbeda
Kontrol dan Perlakuan 2
0,39
0,001
Berbeda
Kontrol dan Perlakuan 3
0,47
0,001
Berbeda
Perlakuan 1 dan Perlakuan 2
0,08
0,031
Berbeda
Perlakuan 1 dan Perlakuan 3
0,16
0,001
Berbeda
Perlakuan 2 dan Perlakuan 3
0,08
0,035
Berbeda
Berdasarkan hasil uji lanjutan (Post Hoc Test) dengan uji Least Significant Difference–test (LSD) di atas dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Rerata kadar IL-12 kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 1 (rerata kadar IL-12 kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 1). 2. Rerata kadar IL-12 kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 2 (rerata kadar IL-12 kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 2). 3. Rerata kadar IL-12 kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 3 (rerata kadar IL-12 kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 3). 4. Rerata kadar IL-12 kelompok perakuan 1 berbeda bermakna dengan kelompok 2 (rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 1 lebih kecil daripada rerata kelompok 2). 5. Rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 1 berbeda bermakna dengan kelompok 3 (rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 1 lebih kecil daripada rerata kelompok 3). 6. Rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 2 berbeda bermakna dengan kelompok 3 (rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 2 lebih kecil daripada rerata kelompok 3).
73
Gambar 5.1 Perbedaan Kadar IL-12 pada Koleksi Supernatan PBMC
5.5 Kadar Interferon- γ Uji efek perlakuan bertujuan untuk membandingkan rerata kadar Interferon-γ antar kelompok sesudah diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova disajikan pada Tabel 5.7 berikut. Tabel 5.7 Rerata Kadar Interferon-γ antar Kelompok Sesudah Diberikan Perlakuan
Kelompok Subjek DMEM DMEM+GM-CSF+TGF-β1 DMEM+GM-CSF+Activin A DMEM+GM-CSF+TGFβ1+Activin A
Rerata Interferon -γ (pg/ml) 0,13
0,02
0,20
0,04
5
0,28
0,03
5
0,45
0,05
N
SB
F
P
77,38
0,001
5 5
74
Tabel 5.7 di atas, menunjukkan bahwa rerata kadar Interferon-γ kelompok Kontrol adalah 0,13±0,02, rerata kelompok DMEM+TGF-β1 adalah 0,20±0,04, rerata kelompok DMEM+Activin A adalah 0,28±0,03, dan rerata kelompok DMEM+TGF-β1+Activin A adalah 0,45±0,05. Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai F = 77,38
nilai p =0,001. Hal ini berarti bahwa rerata kadar Interferon-γ pada keempat
kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,05). Untuk mengetahui kelompok yang berbeda dengan kelompok kontrol perlu dilakuan uji lanjut dengan Least Significant Difference – test (LSD). Hasil analisis Post Hoc disajikan pada Tabel 5.8 di bawah ini. Tabel 5.8 Beda Nyata Terkecil Kadar Interferon-γ Sesudah Diberikan Perlakuan antar Dua Kelompok Kelompok
Beda Rerata
P
Interpretasi
Kontrol dan Perlakuan 1
0,07
0,003
Berbeda
Kontrol dan Perlakuan 2
0,15
0,001
Berbeda
Kontrol dan Perlakuan 3
0,32
0,001
Berbeda
Perlakuan 1 dan Perlakuan 2
0,08
0,002
Berbeda
Perlakuan 1 dan Perlakuan 3
0,25
0,001
Berbeda
Perlakuan 2 dan Perlakuan 3
0,17
0,001
Berbeda
Berdasarkan hasil uji lanjutan (Post Hoc Test) dengan uji Least Significant Difference– test (LSD) di atas dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 1
(rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 1).
75 2. Rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 2
(rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 2). 3. Rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 3
(rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 3). 4. Rerata kadar Interferon-γ kelompok perakuan 1 berbeda bermakna dengan kelompok
2 (rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 1 lebih kecil daripada rerata kelompok 2). 5. Rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 1 berbeda bermakna dengan kelompok
3 (rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 1 lebih kecil daripada rerata kelompok 3). 6. Rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 2 berbeda bermakna dengan kelompok
3 (rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 2 lebih kecil daripada rerata kelompok 3). Dari hasil kemaknaan ini yang menunjukkan signifikan tertinggi adalah kelompok perlakuan 3 , dimana di semua kelompok menunjukkan p=0,001.
Gambar 5.2 Perbedaan Kadar IFN-γ pada Supernatan PBMC
76
Dari kedua hasil diatas maka dapat dijadikan gambar sebagai berikut:
Gambar 5.3 Perbedaan Rerata Kadar IL-12 dan IFN-γ pada Supernatan PBMC setelah
perlakuan.
Dari Gambar 5.3 Terlihat lebih jelas perbedaan Rerata Kadar IL-12 dan IFN-γ pada supernatan PBMC yang sudah diberi perlakuan dalam tiap kelompoknya.