BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
1.1. Judul
Judul buku yang dipilih sengaja menggunakan bahasa yang sederhana dan langsung mengena yaitu “Kumpulan Cerita Interaktif Nusantara,” mengingat target utama adalah anak usia 6-8 tahun. Judul ini digunakan agar para pembaca dapat langsung mengetahui ssecara keseluruhan tentang isi dari buku cerita ini.
1.2. Logo
Logo Kumpulan Cerita Interaktif Nusantara dibuat dengan mengambil bentuk gestalt dari sebuah buku yang terbuka. Buku dipilih dikarenakan merupakan bagian dasar atau hal yang paling bisa dikenal bila berhubungan dengan membaca. Buku juga identik dengan bacaan dan buku yang terbuka seaakn membawa kita kedalam dunia imajinasi anak. Font utama dalam tulisan CERITA INTERAKTIF menggunakan font Museo 700, dan untuk tulisan kumpulan dan nusantara menggunakan font Delius-Regular. Keseluruhan logo menggunakan satu warna agar tidak bertabrakan dengan warnawarni ilustrasi dari cerita interaktif.
1.3. Ilustrasi
Gambar 5.3.1 Salah satu contoh ilustrasi cerita interaktif
Gambar diatas merupakan salah satu tampilan ilustrasi cerita interaktif yang ada didalam cerita. Semua karakter digambarkan dengan penggambaran yang sesuai dengan target audience yaitu usia 6-8 tahun. Ilustrasi juga menampilkan ragam hias yang bisa ditemui lewat kain yang dipakai atau ragam hias lainnya yang ada didalam ilustrasi. Ilustrasi dalam cerita ini berbasiskan vektor dan bitmap, sehingga tampilan digital menjadi lebih tajam dengan tarikan garis yang rapi dan teratur.
Proses ilustrasi pertama-tama adalah dengan mengumpulkan berbagai referensi sebagai acuan sketsa. Sketsa ini kemudian di beeri warna melalui proses digitalisasi melalui proses scannin. Setelah bahan siap dilanjutkan dengan proses path. Setelah proses path selesai dilanjutkan dengan proses layouting, yakni dengan menggabungkan ilustrasi dan elemen-elemen lainnya, seperti text. Setelah proses layouting, maka gambar dimasukan kedalam flash dan diberi tween / pergerakkan. Pergerakkan yang diberikan hanya sebagai pemberian animasi tertentu dan tidak semua gambar bergerak. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah memberikan coding untuk flash, sehingga flash bisa berjalan dengan baik dan perintah dalam tombol untuk ke cerita selanjutnya atau kembali ke pilihan utama dapat berjalan dengan baik.
1.4. Tipografi Tipografi yang digunakan untuk logo tulisan Cerita Interaktif adalah font Museo 700. Penggunaan jenis font slab serif ini digunakan karena keterbacaannya yang baik dan juga sifatnya yang tidak terlalu formal. Sedangkan tipografi yang digunakan untuk logo tulisan Kumpulan dan Nusantara adalah font Delius Regular.
Sedangkan tipografi yang digunakan sebagai teks bacaan didalam cerita interaktif adalah font Century.
Gambar 5.4.1 Contoh Font Century dalam Cerita
Gambar diatas merupakan contoh penggunaan font Century dalam cerita. Font century dipilih karena memiliki font yang tegas dan mewaikili ciri khas cerita sastra. Cerita rakyat juga merupakan sebuah karya sastra.
1.5. Sistem Grid Sistem grid yang digunakan pada cerita interaktif ini adalah seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.5.1 Sistem Grid Cerita
Presentase yang digunakan adalah Visual sebesar 84 % dan untuk teks sebesar 26 %. Untuk bagian visual terletak dibagian atas dan untuk bagian teks terletak dibagian bawah. Grid disini berfungsi sebagai ruang batas aman untuk visual agar tidak terkena bagian luar layar. Grid ini merupakan modifikasi dari penerapan symetrical grid. Teks dibagian bawah diletakan dengan alignment rata kiri untuk menjamin konsistensi sehingga membaca lebih mudah 1.6. Animasi Interaktif
Didalam cerita interaktif ini terdapat animasi untuk setiap scene cerita, dimana karakter tersebut melakukan pergerakkan untuk memberikan kesan karakter hidup. Pergerakkan tersebut lebih memperlihatkan aktivitas mereka. Perlu diketahui tidak semua ilustrasi digerakkan. Disetiap cerita ada bagian-bagian ilustrasi yang tersembunyi yang dapat digerakkan. Setiap audience, baik sengaja atau tidak sengaja menemukannya, pasti akan mencari yang lain.
Setiap akhir teks nantinya akan keluar tombol next untuk melanjutkan ke scene selanjutnya atau tombol tersembunyi untuk melanjutkan ke scene selanjutnya dengan petunjuk yang telah diberikan. Ada beberapa scene permainan yang diberikan yang sejalan dengan alur cerita.
1.7. Application Advertising
Gambar 5.7.1 Salah satu iklan yang ada di Play Market Android
Gambar diatas merupakan salah satu contoh desain iklan yang bisa dijumpai di Play Market. Pemasangan ikaln di Play Market lebih efektif karena langsung berhubungan dengan pemakai tablet yang ada baik di Indonesia maupun warga Indonesia yang ada di luar negeri atau warga asing yang tertarik dengan aplikasi ini.
Gambar 5.7.2 Tampilan di Play Market Android
Gambar diatas merupakan tampilan yang diperlihatkan oleh Play Market bila kita memilih iklan Kumpulan Cerita Interaktif Nusantara. Ada beberapa tampilan gambar yang diperlihatkan sebagai contoh pada calon pembeli buku ini. Dan bila kita mendownload aplikasi ini, akan langsung terinstall di tablet kita. Bisa dilihat disamping, aplikasi Cerita Interaktif sudah terinstal di tablet kita dan siap untuk dimainkan.
Gambar 5.7.3 Tampilan di website Play Store
Gambar 5.7.4 Tampilan di Tablet
5.8 Email Blast
Email Blast merupakan sebuah poster digital yang akan dikirimkan ke email audience sebagai media promosi. Pada halaman cerita interaktif terdapat satu fitur bernama “Beri Tahu Teman,” dimana dalam fitur tersebut, audience dapat memasukan email teman dan akan langsung mendapatkan email blast ke alamat email yang mereka tuliskan. Halaman email blast menampilkan informasi bahwa audience yang menuliskan email tersebut ingin berbagi dengan teman mereka dan mengajak teman mereka untuk juga dapat mendownload aplikasi ini. Pada halaman tersebut terdapat link apabila di klik, nantinya otomatis akan mengarah ke Play Market.
Gambar 5.8.1 Email Blast