6
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Skrip (Naskah) Film ini terbagi menjadi 6 (enam) bagian, yaitu :pra pembuka, title, pembuka, latar belakang, cerita utama dan penutup 5.1.1 Pra Pembuka Sebuah film pendek yang dipersembabkan oleh individual kepada penontonnya. 5.1.2 Pembuka Alur maju (hook) yang ditampilkan di adegan awal yang bertujuan untuk membuat penonton bertanya-tanya. Dilanjutkan dengan penjelasan latar belakang dengan harapan konsentrasi penonton tidak terlalu fokus lagi pada adegan pembuka tersebut, namun tetap mengingatnya kembali saat adegan penutup. 5.1.3 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan dimana orang-orang selalu mengkaitkannya sebagai kota untuk mencari nafkah, ataupun hanya sebagai kota transit. Namun, area spesifik ini yang disebut dengan Kota Tua sangatlah berbeda. Terletak di tengah-tengah kota, area ini menyimpan potensi wisata sejarah yang luar biasa. 5.1.4 Cerita Utama (Seq utama) Sesosok pria yang sedang bersiap-siap untuk pergi berwisata. Tiba-tiba, angin seakan-akan ingin bermain dan memberi pesan penting kepadanya secara misterius melalui surat yang berisi kata-kata kunci (clues) tentang sejarah suatu tempat. Rasa penasaran muncul ketika ia mencoba untuk mencari dan mengikuti apa yang surat tersebut katakan. Surat tersebut mengarahkannya ke suatu tempat bernama Rumah Akar/Rumah Pohon. Voiceover menjelaskan cerita sejarah yang menarik secara singkat tentang lokasi tersebut. Akhirnya setelah mencari apa yang diarahkan clue tersebut, ia menemukan clue yang lain dengan amplop yang sama. Ini mengarahkannya kepada lokasi yang ke-dua, yaitu Dasaad Musin Concern. Setelah meraba dan berusaha mencari apa yang dimaksud oleh clue ke-dua, ia menemukan clue ketiga. Clue ke-tiga terjawab ketika ia memasuki lokasi ketiga, yaitu Museum Bank Mandiri. Clue ke-empat terdengar sedikit berbeda dengan clue-clue sebelumnya, dimana ia juga menemukan sebuah cincin yang familiar, rasanya pernah ia kenali. Benda cincin ini membawanya kepada flashback akan
7
apa yang pernah ia alami di Kota Tua sewaktu dulu bersama kekasihnya.
5.1.5 Penutup Flashback tersebut mengingatkan dia bahwa clue-clue yang ia temukan di beberapa lokasi tersebut adalah dimana peristiwa nostalgia bersama kekasihnya terjadi. Sampai pada akhirnya cincin tersebut menjelaskan bahwa mereka sempat bertunangan sebelumnya. Lalu adegan dilanjutkan dengan hook yang sempat ditampilkan di adegan pembuka film. Ketika mereka berfoto bersama, hasil foto yang ditampilkan menunjukkan bahwa kekasih yang dimaksud sudah tiada lagi. Seakan-akan sang kekasih ingin mengingatkan pasangannya akan masa-masa kebersamaan mereka berdua melalui surat dan clues misterius tersebut. Pertanyaan seperti ‘Bagaimana kekasihnya meninggal?’ ataupun ‘Bagaimana surat dan clue-clue tersebut secara misterius bermunculan?’ dibiarkan untuk ditentukan oleh persepsi masing-masing penonton. 5.2 Shooting Script Judul : Bataviage Durasi : 5 menit Output Scene/shoot 1 Glimpse of Jakarta and Kota Tua overall view + Cut part of Bank Mandiri last scene (Reverse chronology plot)
Naskah Narration: Jakarta, a busy metropolitan city. The traffic, the night life, the mixed ethnicity. However, this area is different. For those who love to see old historical buildings, the area would be a really good place to travel around. The area called Kota Tua or Old City, silently depicts the old history of Batavia.
Durasi 30”
8
Scene/shoot 2
30”
Tying shoelace, preparing bagpack & photography kit. Scene/shoot 3
5"
Footsteps and walking towards the entrance of Kota Tua from Sunda Kelapa. 5”
Scene/shoot 4 Smiles, taking video of the surrounding overview of Kota Tua. Scene/Shoot 5
10”
A mysterious letter blew by the wind to the camera lense. Scene/Shoot 6
5”
Reads the letter and the first clue. Scene/Shoot 7
10”
On his way to the Rumah Akar.
Scene/Shoot 8 Arrived at Rumah Akar. Narration begins.
Narration: The Rumah Akar is attractive by its own natural interior. Located behind the
30”
9
Museum Wayang. People named it ‘Rumah Pohon’or ’Rumah Akar’ literally because trees and roots grow inside and throughout the walls of the building. This Dutch colonial house was roof-less because of a fire. It was an office for the Dutch, after that became a church. Scene/Shoot 9
10”
Got the second clue down. Think for a short moment. Going straight to the Dasaad Musin Concern. Scene/Shoot 10
10”
On his way to the Dasaad Musin Concern. Scene/Shoot 11 Arrived at Dasaad Musin Concern. Scene/Shoot 12 Looking around the place, searching for the third clue. Another narration begins.
Narration: According to the history, Dasaad Musin Concert was build in 1857. This building was for the office of Dasaad, an Arabian, who owned a very big business
30”
10
company in the Southern Part of Sumatera. History sayd that he was the richest person in Indonesia at that time. Scene/Shoot 13
15”
Uses the Onthel bicycle. Overview of the environment around Kota Tua. Scene/Shoot 14
10”
Arrived at Museum Bank Mandiri. Walking around. Scene/Shoot 15
Narration :
Enters and narration The building of the begins. museum of Bank Mandiri was developed for the Dutch Bank of NHM. The museum has been a silent witness of Dutch colonization, Japanese occupation and Indonesian independence. Antiques which you can see here is very diverse, from the collection of ancient money until the colonial bank operational equipment.
30”
11
Scene/Shoot 16
10”
Walk towards the artdeco spot. Got the last clue down. Looks inside the envelope, reads it. Then lays a ring inside. Scene/Shoot 17
5”
Closeup at the ring he wore. Flashback. Scene/Shoot 18 Flashback sephia mode. All the clues and trip he has been was all actually with this girl a long time ago. 1. Walking around together, looking at the map. (Sunda Kelapa) 2. Eating Kerak Telor together (Rumah Akar) 3. Falls down and helps the girl. (Dasaad Musin) 4. Play Onthel bicycle together. (On the way) 5. Takes picture together with
45”
12
tripod and then the girl dissolves (Museum Bank Mandiri) Scene/Shoot 19
20”
Ending + Credit
5.3 Judul Film Typography Judul ini memakai typeface ‘Indonesiana Sketch Book Serif’ yang memberikan kesan tradisional dan kultural. Subjudul menggunakan typeface ‘Centrale Sans Thin’ adalah kata-kata pendukung yang memberikan kesan sederhana dan elegan. Warna Warna yang digunakan dalam judul film adalah beberapa warna dari motif tekstil khas Indonesia seperti beberapa variasi warna coklat kemerahan dari batik Kawung. Warna biru dari batik Megamendung dan batik Parang Kusuma. Warna hijau dari Batik tulis Madura, serta Batik Sukapura asal Tasikmalaya yang berciri khas warna merah, hitam, coklat. Penggabungan warna-warna tersebut menghasilkan warna batik dengan kesan modern. Warna hitam yang digunakan berfungsi sebagai warna netral yang bersifat readable, yaitu mengutamakan keterbacaan.
5.4 Label DVD Label DVD berukuran diameter 12cm. Motif/corak abstrak dengan pilihan beberapa variasi warna coklat diaplikasikan untuk menujukkan kesan simple, kusam, dan tua. Sintaktik dengan beberapa media pendukung lainnya.
13
5.5 CD Jacket
CD Jacket dimaksudkan untuk melindungi CD, serta menampung informasi singkat serta sinopsis dari film pendek tersebut. Layout dibagi menjadi 4 yaitu, bagian front cover, back cover, serta 2 halaman inside cover. Bagian inside cover terdiri dari 1 halaman sisipan CD, dimana CD dapat disisipkan ditengah halaman sedangkan 1 halaman lainnya, dicantumkan quote mengenai film tersebut. Front cover diisi dengan logo/judul film. Back cover diisi dengan sinopsis atau intisari cerita serta beberapa cuplikan foto dari film tersebut dan cast, credits serta rating info.
5.6 Mini Booklet Mini booklet ini berisi informasi singkat mengenai beberapa area/spot dan halhal yang berhubungan dengan Kota Tua. Menggunakan penerapan fotografi dan tipografi serta layouting yang sederhana sehingga terkesan mudah dan menarik untuk dibaca. Tema warna yang digunakan juga berkesan old dengan vintage look. Ukuran buku adalah 20cm x 20cm; berukuran relatif kecil sehingga mudah dibawa dan bersifat handy.
5.7 Poster Poster adalah suatu media pendukung yang berperan besar dalam publikasi film. Menggunakan penerapan fotografi melalui beberapa cuplikan dari film tersebut. Cast utama serta quote tentang film tersebut dikomposisikan di bagian atas poster, judul film diletakkan di tengah poster dan cast lengkap diposisikan di bagian bawah poster. Tema warna diselaraskan dengan mediamedia pendukung lainnya. Ukuran yang digunakan adalah standar ukuran kertas A3 (29,7 cm x 42,0 cm). 5.8 Pin Terdiri dari 4 pilihan/seri. Foto-foto yang digunakkan adalah dari cuplikan film tersebut. Dimaksudkan juga sebagai media pendukung pelaksanaan publikasi film pendek tersebut.
14