BAB V DESAIN KUESIONER STATED PREFERENCE
5.1. Umum Sebelum melakukan survey utama, ditentukan dulu atribut – atribut yang akan ditanyakan kepada responden dan levelnya. Untuk itu, dilakukan survey karakteristik, yang ditujukan untuk melihat karakteristik umum penumpang dan atribut-atribut yang akan ditanyakan beserta levelnya. Pada kasus kajian bus ini, peneliti menggunakan studi literatur untuk menentukan batas-batas atribut yang akan ditanyakan yang dapat memberikan data secara kuantitatif Bab ini selanjutnya akan memaparkan tahap-tahap sehingga akhirnya dapat diperoleh desain kuesioner SP yang akan disebarkan. 5.2. Survey Karakteristik Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, survey ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum pengguna jalan serta atribut-atribut dari pelayanan beserta levelnya yang diharapkan dalam melakukan perjalanan. Dari survey ini akan didapat desain atribut beserta levelnya yang akan diajukan dalam kuesioner Stated Preference (SP). Suvey karakteristik ini dilakukan sebanyak satu kali, setelah sebelumnya dilakukan perbandingan terhadap penelitian serupa yang pernah dilakukan. Dari hasil perbandingan, maka disusun form survey yang dianggap akan dapat menghasilkan data yang baik. Survey karakteristik ini bertujuan juga untuk melihat gambaran umum pengguna jalan, meliputi maksud perjalanan, keadaan sosioekonomi, lama perjalanan, dan lain-lain. Pada survey ini juga ditanyakan karakteristik dari moda yang responden gunakan serta atribut dan level yang mereka harapkan jika ada moda baru seperti bus yang akan beroperasi. 5.2.1. Identifikasi Responden Survey Karakteristik Sebagai penyederhanaan dalam penelitian di tugas akhir ini, responden yang dipilih adalah responden yang berdomisili di Bandung khususnya para mahasiswa dan karyawan ITB, penduduk di sekitar wilayah Cicaheum, Ujung Berung serta Cibiru. Jumlah responden
BAB V DESAIN KUESIONER STATED PREFERENCE
untuk wilayah ITB adalah 25 orang, sedangkan responden untuk daerah Ujung Berung dan Cibiru sebanyak 25 orang. 5.2.2. Hasil Survey Karakteristik Dalam survey reponden diminta merangking pilihan atribut sesuai dengan kepentingannya. Hasil dari pilihan responden tentang peringkat kepentingan dapat dilihat pada Tabel 5.1. berikut ini. Tabel 5.1. peringkat kepentingan atribut responden SK I 1
Waktu Tempuh
2
Tarif
3
Jeda antar kedatangan
4
waktu operasional yang panjang
5
Lainnya
Dapat dilihat pada tabel bahwa atribut waktu tempuh menempati peringkat pertama terhadap tarif, hal ini dapat dikatakan mayoritas responden lebih mementingkan waktu tempuh yang lebih cepat daripada tarif yang murah. Peringkat seperti ini terlihat juga pada survey karakteristik penelitian lain dengan metode serupa yang telah ada sebelumnya. Untuk itu dalam kuesioner waktu tempuh akan ditempatkan pada kolom pertama, dan selanjutnya tarif, jeda keberangkatan, dan waktu operasional, sesuai dengan peringkat yang didapat dari hasil survey karakteristik. 5.3. Pemilihan Atribut Beserta Levelnya Atribut-atribut yang dipilih untuk ditanyakan dalam survey karakteristik didapat dari studi literatur dari penelitian-penelitian serupa. Dari literatur tersebut terlihat bahwa atributatribut yang akan mudah dipahami oleh responden dan mudah dianalisa adalah data dalam bentuk kuantitatif. Oleh karena itu, atribut-atribut yang bersifat bersifat kualitatif tidak dimasukkan dalam atribut yang dipilih. Setelah atribut dipilih, maka survey karakteristik akan ditentukan untuk menentukan peringkat atribut mulai dari yang terpenting menurut responden. Akan ditanyakan pula level dari pelayanan yang mereka harapkan dan selanjutnya akan disusun beberapa desain yang akan diajukan kepada para responden dengan atribut dalam level-level tertentu. Survey ini disebut survey pendahuluan. Pada desain kuesioner, dirancang level untuk tiap atribut akan sama pada setiap moda yang Rino Iman Maizar (15004135) Aal Auladzi (15004156)
V-2
BAB V DESAIN KUESIONER STATED PREFERENCE
dibandingkan, karena atas dasar asumsi bahwa responden telah memiliki standar tertentu sendiri yang relatif sama terhadap moda bus. Dari survey ini diharapkan akan terlihat apakah faktor-faktor atribut yang ditanyakan telah cukup sesuai dan akan terlihat variasi pemilihan moda yang akan digunakan responden pada desain-desain yang ditawarkan. Setelah survey utama dilakukan, diharapkan dari analisa akan didapat pada kondisi desain seperti apa para responden akan memilih untuk menggunakan moda baru yang ditawarkan. 5.3.1 Atribut Waktu Tempuh Waktu tempuh adalah total waktu perjalanan yang dibutuhkan suatu moda untuk menempuh perjalanan dari terminal asal hingga ke terminal tujuan, termasuk waktu berhenti pada terminal-terminal antara. Waktu ini diasumsikan untuk operasional normal dimana waktu karena kejadian khusus seperti ban kempes atau terjadi kecelakaan lalu lintas tidak diperhitungkan. Atribut ini menempati posisi pertama dalam dua survey karakteristik yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena dengan semakin banyaknya kemacetan yang terjadi, para pengguna jalan menjadi lebih memilih moda yang memiliki waktu tempuh yang lebih singkat. Dalam penelitian ini, ditentukan besarnya level waktu tempuh adalah 60 menit untuk level positif dan 75 menit untuk level negatif. Waktu tempuh yang diajukan didasarkan pada kecepatan rata-rata bus yaitu 15 km/jam. 5.3.2 Atribut Tarif Tarif adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pengguna atas pelayanan yang disediakan oleh operator. Dari hasil survey karakteristik, atribut ini menempati posisi kedua. Dalam perancangan kuesioner ini, peneliti mengajukan besaran level Rp. 3000,untuk level positif dan Rp. 6000,- untuk level negatif. Besaran level ini akan dapat berubah sesuai dengan hasil survey pendahuluan yang akan dilakukan 5.3.3 Atribut Waktu Tunggu Waktu Tunggu adalah jeda waktu keberangkatan antar bus, di terminal atau di sub-sub terminal (bus stop). Waktu tunggu dapat dilihat sebagai lama waktu bagi penumpang untuk menunggu kedatangan bus selanjutnya. Dalam penelitian ini, untuk level positif diajukan besaran waktu tunggu 5 menit sedangkan untuk level negatif ditetapkan sebesar 10 menit.
Rino Iman Maizar (15004135) Aal Auladzi (15004156)
V-3
BAB V DESAIN KUESIONER STATED PREFERENCE
5.3.4 Atribut Waktu Operasional Waktu operasional adalah lama waktu beroperasinya suatu moda dalam sehari. Atribut ini menempati posisi terakhir dari hasil survey karakteristik, yang teramati dari survey karakteristik. Diajukan rancangan waktu operasional 20 jam untuk level positif dan 15 jam untuk level negatif. 5.4. Fractional Replication Design Dari atribut yang ada beserta levelnya masing-masing, didapat 4 buah atribut dengan masing-masing 2 level. Dengan demikian bila dikombinasikan, maka akan didapat: 24 = 16 buah alternatif kombinasi Pilihan ini dianggap terlalu banyak sehingga akan membuat jenuh dan bingung responden yang akan mengisi survey. Tentu saja hal ini akan berakibat data yang dihasilkan dari survey akan menjadi tidak sesuai dengan kondisi yang seharusnya. Untuk itu, dilakukan pengurangan kombinasi yang ada dengan mengikuti teknik yang dilakukan oleh Cochran dan Cock, 1979 dalam bukunya Eksperimental Design, maka desain kuesioner yang diajukan hanya akan terdiri dari 8 desain skenario. Rancangan desain yang dipilih ini berdasarkan kombinasi perlakuan yang disarankan dan diangap memberikan hasil yang paling baik dan objektif. Kombinasi perlakuan ini lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut: Tabel 5.2. Kombinasi Perlakuan
Rino Iman Maizar (15004135) Aal Auladzi (15004156)
V-4
BAB V DESAIN KUESIONER STATED PREFERENCE
Tabel 5.3. Tabel Atribut Beserta Levelnya
Rino Iman Maizar (15004135) Aal Auladzi (15004156)
V-5