BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.
Analisa Terhadap Material Penyusun Beton Pemeriksaan terhadap material penyusun beton yang meliputi agregat halus
dan agregat kasar dilakukan sebelum pembuatan benda uji beton. Hal ini dilakukan supaya kita mengetahui karakteristik masing masing dari material tersebut yaitu meliputi analisa kehalusan atau kepipihan yang disebut fine modulus, analisa kadar lumpur atau yang disebut clay content, analisa berat jenis atau yang disebut specific gravity, analisa kadar air yang disebut water in garvel/sand dan juga analisa kondisi SSD pasir. Berikut merupakan hasil pemeriksaan analisa pasir yang tercantum pada table dibawah ini. Tabel 5.1 Hasil Pemeriksaan Analisa Pasir Jenis Pengukuran
Standar
Hasil Analisa
fine modulus
2.25-3.25
2.530
berat jenis
minimum 2.5
2.584
kadar air
SSD
kadar lumpur
maksimum 5%
4%
60
1.38%
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir dari galunggung merupakan jenis pasir gunung. Dari data diatas menunjukan bahwa untuk pemeriksaan analia pasir sudah memenuhi syarat yang dibutuhkan dalam pembuatan beton. Hal ini bisa dilihat dari masing masing pengukuran seperti yang tercantum pada table diatas. Untuk pemeriksaan fine modulus atau kehalusan pasir didapatkan hasil 2,530 , hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pasir yang digunakan sudah memiliki tingkat kehalusan yang cukup baik. Kemudian untuk pemeriksan berat jenis pasir didapatkan hasil 2,584, nilai tersebut juga masih memenuhi syarat dalam kondisi berat jenis pasir yang baik untuk pembuatan beton, karena berat jenis minimum untuk pasir adalah 2,5. Selanjutnya untuk pemeriksaan kadar lumpur pasir, dalam hal ini kadar lumpur pada pasir yang akan digunakan dalam pembuatan beton menunjukan hasil yang sangat sedikit atau bisa dikatakan bahwa pasir ini memiliki kondisi yang baik karena dengan kadar lumpur yang sedikit yaitu sebesar 1.38% maka beton akan memiliki kekuatan yang bagus. Pemeriksaan selanjutnya adalah analisa kadar air dalam pasir, hal ini dilakukan supaya kita dapat mengetahui berapa banyak air yang akan digunakan dalam pencampuran beton sehingga dalam pembuatan mix design tidak terjadi kelebihan atau kekurangan air. Pada analisanya, kadar air yang terdapat dalam pasir 4% sehingga hasil ini masih normal untuk dikatakan bahwa pasir tidak dalam kondisi bawah atau kering. Pemeriksaan terakhir untuk material pasir adalah analisa kondisi SSD, yaitu kondisi dimana pasir memilki tingkat kebasahan yang optimal
61
karena kondisi SSD ini yang akan dijadikan standar bagaimana kondisi pasir yang baik untuk dilakukan pencampuran beton. Selanjutnya untuk hasil pemeriksaan analisa material batu atau agregat kasar ditampilkan pada table dibawah ini Tabel 5.2 Hasil Pemeriksaan Analisa Batu Jenis Pengukuran
Standar
fine modulus
5.5 - 7.5
berat jenis
minimum 2.5
kadar air
SSD
kadar lumpur
maksimum 5%
Hasil Analisa 6.19 2.556 2% 1.1%
Batu yang digunakan adalah jenis batu pecah yang berasal dari rumpin tangerang. Data diatas menunjukan bahwa batu yang digunakan sudah memenuhi syarat dalam pembuatan beton seperti yang tercantum pada table diatas. Untuk pemeriksaan fine modulus atau kepipihan batu didapatkan hasil 6,19. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa batu yang digunakan sudah cukup baik dan memiliki tingkat kepipihan yang sesuai untuk pembuatan beton. Selanjutnya pada pemeriksaan analisa berat jenis batu dihasilkan 2,556, hasil tersebut menunjukan sudah memenuhi syarat yang ditentukan karena untuk berat jenis minimum pada batu adalah sebesar 2,5. Untuk analisa kadar air pada batu didapatkan hasil 2%. Hasil tersebut menunjukan bahwa jumlah kandungan air pada batu tidak melebihi batas atau dengan kata lain batu tersebut memilki kondisi yang tidak terlalu basah. Pada 62
analisa kadar lumpur didapatkan hasil 1.1%, hal itu menunjukan bahwa pada batu sampel yang digunakan tidak terdapat lumpur karena jumlahnya yang sedikit dan hal ini akan sangat baik pada pencampuran beton karena beton tidak menjadi turun kuat tekan betonnya. 5.2.
Pengukuran Slump Dan Uji Kuat Tekan Beton
5.2.1 Pengukuran Slump Pengukuran slump berhubungan erat dengan workability atau kemudahan pengerjaan. Namun dalam penelitian ini, yaitu pembuatan beton mutu tinggi precast ( pra cetak ) untuk produk spun pile sehingga nilai slump yang dibutuhkan tidak besar yaitu hanya membutuhkan nilai slump 5-7 cm. selain karena beton yang langsung dicetak tetapi juga hal ini dibutuhkan supaya beton bisa di spinning dan tidak runtuh atau rusak. Pengukuran nilai slump ini berhubungan langsung dengan nilai kuat tekan beton yang dihasilkan, sehingga dalam proses pengukuran nilai slump harus dilakukan dengan cermat dan harus sesuai dengan nilai yang ditargetkan. Berikut hasil pengukuran nilai slump dari masing masing percobaan yang tercantum pada tabel.
63
Tabel 5.3 Hasil Pengukuran Slump Percobaan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis variasi
Hasil Slump
Proses steam MIGHTY 150S
6
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
6
Proses steam MIGHTY 150S
7
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
6
Proses steam MIGHTY 150S
6
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
6
Proses steam MIGHTY 150S
6
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
5
Proses steam MIGHTY 150S
7
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
6
Proses steam MIGHTY 150S
6
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
7
Proses steam MIGHTY 150S
6
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
6
Proses steam MIGHTY 150S
6
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
6
Proses steam MIGHTY 150S
7
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
6
Proses steam MIGHTY 150S
6
Proses non steam MIGHTY 150SA-1
6
64
Berdasarkan data pengukuran slump diatas menunjukan bahwa hasil tersebut sudah sesuai dengan target yang ditentukan yaitu mendapatkan nilai slump sebesar 57 cm, yaitu dengan rata rata masing masing percobaan mendapatkan nilai 6. Meskipun pada beberapa percobaan terdapat nilai 7, hal ini tidak berpengaruh besar karena masih masuk syarat. Untuk percobaan yang mendapatkan nilai bukan 6 bisa dipengaruhi oleh kondisi cuaca, factor material dan juga factor manusia. 5.2.2 Pengujian Kuat Tekan Beton Pengujian kuat tekan beton dilakukan bertujuna untuk mengetahui berapa nilai kuat tekan beton yang dihasilkan oleh pemberian bahan tambah kimia yang berbeda dengan metode perawatan yang berbeda pula yaitu proses steam dan non steam. Penelitian ini bertujan untuk membuktikan bahwa dengan penggunaan bahan tambah kimia yang berbeda mampu menghilangkan proses steam yang biasa digunakan dalam proses pembuatan beton mutu tinggi precast. Pengujian kuat tekan beton pertama dilakukan pada umur 7 jam, hal ini dilakukan untuk mengetahui nilai awal kuat tekan beton hubungannya dengan dua proses yang berbeda yaitu steam dan non steam yaitu apakah terdapat perbedaan atau menghasilkan nilai yang sama. Pengujian berikutnya menggunakan proses yang sama dengan perendaman dalam air untuk memastikan nilai kuat tekan yang ditargetkan yaitu 600 kg/cm2. Berikut hasil nilai pengujian kuat tekan beton pada beberapa percoban yang tercantum pada tabel.
65
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Nilai Kuat Tekan Beton Percobaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sample Proses steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1 Proses steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1 Proses Steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1 Proses steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1 Proses steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1 Proses steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1 Prsoes steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1 Proses steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1 Proses steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1 Proses steam MIGHTY 150S Proses non steam MIGHTY 150SA-1
Compressive Strength ( kg/cm2) 7 HOURS 3 DAY 7 DAYS 28 DAYS 294
414
540
667
288
423
565
710
302
410
535
675
289
418
560
720
289
430
566
674
280
445
583
730
312
432
560
665
296
445
580
686
301
424
565
664
288
450
576
688
290
404
526
645
279
410
540
672
309
416
546
664
301
432
568
684
302
435
560
679
289
450
576
689
310
435
572
682
301
455
580
691
314
421
548
678
304
438
572
688
66
Dari data pengujian nilai kuat tekan beton yang dilakukan selama 10 kali percobaan menunjukan bahwa untuk proses steam yang menggunakan MIGHTY 150S dan proses non steam yang menggunakan MIGHTY 150SA-1 memberikan hasil kuat tekan yang sedikit lebih baik proses steam yang menggunakan MIGHTY 150S untuk pengujian pada 7 jam namun untuk pengujian selanjutnya pada 3 hari, 7 hari dan 28 hari proses non steam yang menggunakan MIGHTY 150SA-1 memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini dikarenakan pada proses steam walaupun dengan dosis kecil tetapi diberikan panas yang berlebih sehingga kandungan air dalam beton segera menguap membuat kuat tekan beton meningkat, namun dengan dosis yang lebih besar proses non steam yang menggunakan MIGHTY 150SA-1 sedikit dibawah dan lebih baik untuk pengujian selanjutnya yaitu 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kedua proses dengan perbedaan bahan tambah kimia yaitu MIGHTY 150S dan MIGHTY 150SA-1 memberikan hasil yang sama, karena keduanya memberikan hasil nilai kuat tekan beton yang sudah masuk yang ditargetkan, sehingga proses non steam yang menggunakan MIGHTY 150SA-1 dapat dijadikan alternatif untuk menghasilkan kuat tekan yang beton seperti pada proses steam yang menggunakan MIGHTY 150S.
67
5.3.
Perbandingan Proses Steam Pada MIGHTY 150S dan Proses Non Steam Pada MIGHTY 150SA-1 Pada dasarnya penelitian ini untuk membuktikan bahwa dengan penggunaan
bahan tambah kimia yang berbeda dapat menghilangkan satu proses tertentu dalam pembuatan beton mutu tinggi precast yaitu proses steam yang selama ini sudah banyak dilakukan di pabrik beton. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, penggunaan MIGHTY 150SA-1 sebagai bahan tambah kimia campuran beton menghasilkan nilai kuat tekan beton yang hampir sama untuk early strengthnya dan bahkan lebih besar untuk umur uji 3 hari, 7 hari dan 28 hari dengan melalui peningkatan dosis pemakaian. Berikut hasil perbandingan antara penggunaan MIGHTY 150S untuk proses steam dan MIGHTY 150SA-1 non steam.
Gambar 5.1 Perbandingan Nilai Kuat Tekan Beton
68
5.3.1 Rata Rata Hasil Pengujian Beton Dari hasil percobaan sebanyak 10 kali dibuat rata rata untuk mendapatkan data akumulatif tentang pengaruh dari penggunaan bahan tambah kimia pada proses steam dan non steam. Berikut merupakan data rata rata yang tercantum pada table. Tabel 5.5 Nilai Rata Rata Kuat Tekan Tekan Beton No
sample
1
MIGHTY 150S MIGHTY 150SA-1
7 HOURS 302.3 291.5
Compressive Strength 3 DAY 7 DAYS 28 DAYS 421 548 678 436.6 570 695.8
Gambar 5.2 Hasil Rata Rata Pengujian Kuat Tekan Beton Berdasarkan data rata rata diatas menunjukan bahwa untuk pengujian nilai awal kuat tekan beton MIGHTY 150S proses steam masih memberikan hasil lebih baik dari pada MIGHTY 150SA-1 non steam, walaupun begitu masih memenuhi syarat yaitu 40-50%. Namun juga untuk pengujian 3 hari, 7 hari dan 28 hari MIGHTY 150SA-1 jauh lebih baik. Sehingga dapat dikatakan penggunaan MIGHTY 150SA-1 dapat menggantikan MIGHTY 150S pada proses steam. 69
5.3.2 Produktifitas Beton Mutu Tinggi Untuk menghitung produktifitas pada beton mutu tinggi precast pada penelitian ini khususnya biaya produksi ,maka dibutuhkan data harga dan biaya komponen ataupu alat yang digunakan pada pembuatan beton mutu tinggi precast untuk produk spun pile. Perhitungan ini mengacu pada kondisi actual dilapangan yaitu dengan perhitungan untuk 1 m3sehingga dengan begitu dapat diketahui perbedaan nilai produktifitasnya untuk masing masing bahan tambah kimia dengan proses steam atau non steam. Berikut data harga komponen penyusun beton untuk masing masing variasi. Tabel 5.6 Harga Komponen Material Penyusun Beton Komponen Penyusun Semen Pasir Batu MIGHTY 150S MIGHTY 150SA-1
Harga 55.000/40kg 250.000/ bak 300.000/bak 6000/kg 8000/kg
Harga satuan Rp 1375/kg Rp 2000/kg Rp 1200/kg Rp 6000/kg Rp 8000/kg
Tabel 5.7 Harga Komponen Biaya Tambahan Tetap Komponen Biaya Alat Steam Besi rangka Solar Tenaga kerja over time
70
Harga Rp 250.000.000 Rp 5.000.000 Rp 6500/Liter Rp 10000/jam
Dalam satu kali proses pembuatan beton mutu tinggi precast untuk spun pile dibutuhkan 1m3, dan menghasilkan 10 batang spun pile dengan harga satu batang adalah Rp 10.000.000. Sehingga dalam sebulan bisa dihitung sebagai berikut. 1. Proses Steam Menggunakan MIGHTY 150S Semen = 480 kg * 30 hari = 14400 kg * Rp 1375 = Rp 19.800.000 Batu = 1089 kg * 30 hari = 32670 kg * Rp 2000 = Rp 65.340.000 Pasir = 718 kg * 30 hari = 21540 kg * Rp 1200 = Rp 25.848.000 MIGHTY 150S = 5.76 * 30 hari = 172.8 kg * Rp 6000 = Rp 1.036.800 Total Rp 112.024.800 Perhitungan investasi steam menggunakan metode garis lurus (straight line method), yaitu harga awal alat steam Rp 200.000.000 dengan masa pakai 8 tahun dan setelah 8 tahun alat steam tersebut bisa dijual dengan harga Rp 25.000.000 Depreasi per Tahun
= Cost - Residual Value Useful Life/ Tahun
=
200.000.000 25.000.000 8
= 21.875.000/Tahun = 1.830.000/Bulan
71
Komponen tambahan pada proses steam MIGHTY 150S Alat steam depreasi 8 tahun
= Rp 1.830.000
Solar 100liter * Rp 6500
= Rp 650.000
Tenaga kerja 7jam * 30 hari * 1orang * Rp 20000
= Rp 4.200.000
Besi rangka * 10
= Rp 50.000.000
Total untuk proses steam adalah Rp 112.024.800 + Rp 1.830.000 + Rp 650.000 + Rp 4.300.000 + Rp 50.000.000 adalah Rp 168.704.000 2. Proses Non Steam Menggunakan MIGHTY 150SA-1 Semen = 480 kg * 30hari = 14400 kg * Rp 1375 =Rp 19.800.000 Batu = 1089 kg * 30hari = 32670 kg * Rp 2000 = Rp 65.340.000 Pasir = 726 kg * 30hari = 21780 kg * Rp 1200 = Rp 26.136.000 MIGHTY 150SA-1 = 8.64 kg * 30hari =259.2 kg * Rp 8000 = Rp 2.073.600 Total adalah Rp 113.349.600 Komponen tambahan untuk proses non steam hanya besi rangka yaitu Rp 50.000.000 sehingga total 163.349.000 Dengan melihat estimasi biaya produksi beton mutu tinggi precast untuk produk spun pile dapat disimpulkan bahwa proses non steam masih memberikan biaya yang lebih rendah dari proses steam.
72
5.3.3 Pengukuran Produktivitas Parsial 1. Produktivitas Produk Proses Steam MIGHTY 150S
produktivitas biaya
=
output input
=
jumlah unit x harga per unit biaya biaya 30 x 10.000.000 168.704.000 1.778
2. Produktivitas Produk Proses Non Steam MIGHTY 150SA-1
produktivitas biaya
=
output input
=
jumlah unit x harga per unit biaya biaya 30 x 10.000.000 163.349.000 1.836
Berdasarkan hasil perhitungan produktifitas diatas menunjukan bahwa proses non steam yang menggunakan MIGHTY 150SA-1 memiliki nilai produktifitas lebih tinggi daripada proses steam yang menggunakan MIGHTY 150S. Hal ini dikarenakan input pada proses non steam yang menggunakan MIGHTY 150S lebih rendah biayanya.
73