Bab IV Ulasan Karya Perancangan A. Ide Desain A. Ide Desain Pada karya desain yang penulis buat dalam perancangan ini bermula muncul dari banyak orang yang mengabaikan masalah kemasan bagi suatu barang produksi, sebab kemasan dianggap hanya mempunyai fungsi sebagai bunngkus saja. Sehingga penulis mulai berfikir untuk mulai menjadikan kemasan yang lebih menarik dengan mengeksplorasi sebuah karya seni desain dari beberapa ornamen Nusantara yang tersebar di Indonesia. Ornamen Nusantara yang dituangkan dalam karya desain yang dibuat oleh penulis itu sendiri merupakan hasil eksplorasi dari sebagian pulau yang merupakan satu kesatuan di negara Indonesia. Pulau-pulau yang penulis pilih adalah pulau yang memiliki hubungan atau nilai sejarah tersendiri dengan negara asal dari pemilik PT. Doulton itu sendiri yaitu negara Inggris. Pulau-pulau yang penulis pilih yaitu: •
Pulau Jawa
•
Pulau Sulawesi
•
Pulau Kalimantan
•
Pulau Sumatera
Setiap rancangan eksplorasi yang di buat pada setiap elemen desain yang dirancang penulis merupakan penggabungan dari beberapa motif yang berada pada kepulauan yang dipilih penulis kemudian digabungkan menjadi bentuk rancangan desain yang menarik.
37
Adapun target market pada desain karya ini dikelompokan dalam beberapa bagian, diantaranya adalah: Segmentasi demografi market yaitu dimana pada desain karya ini ditujukan untuk wisatawan lokal ataupun wisatawan asing dengan target usia konsumen pada usia diatas 30 tahun dan melakukan pendekatan pada konsumen dengan cara menyisipkan beberapa desain yang lebih menonjol dalam bentuk visual pada rigid box tersebut contohnya pada rigid box tersebut di buat dalam bentuk segi lima dengan desain ornamen Nusantara di olah dengan komposisi warna yang pas, adapan tingkat pendekatan mengenai desain box ini dilakukan dengan kosnsep lebih umum dengan motif-motif batik yang
berada di Indonesia, dimaksudkan untuk
menghindari adanya perbedaan status konsumen yang dilihat dari segi pendidikan dan agama. Segmentasi market yang dilihat dari segi psikografi yaitu tetap menempatkan produk PT. Doulton Indonesia ini sebagai produk yang memiliki kualitas tinggi dengan target market menengah keatas sehingga akan tetap mempunyai value yang tinggi pada setiap desain yang dihasilkan dan diharapkan akan tetap memiliki kelas sosial pada konsumen. Sedangkan pada segmentasi yang dilihap pada segmentasi sosiografi pada desain karya ini di harapkan tetap dapat menjadi sebuah kampanye budaya negara Indonesia ketika tableware yang di produksi PT. Doulton Indonesia dengan mengangkat konsep budaya Indonesia ini mempunyai respon yang bagus ketika tableware ini di ekspor ke luar negri sebagai sebuah karya lintas budaya. Dan yang terakhir adalah dilihat dari segmentasi sosial ekonomi status pada desain ini yaitu tetap mengedepankan kualitas produk
38
yang mempunyai nilai jual yang tinggi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya di atas. Perancangan pada kemasan karya desain yang penulis buat memilik beberapa variasi dalam hal kemasan diantaranya adalah bentuk persegi, lingkaran, heksagoanal dan oktagonal. Adapun alasan mengapa penulis memilih bentuk-bentuk tersebut adalah dikarenakan pada setiap daerah yang penulis eplorasi tidak mersa asing dengan bentuk-bentuk tersebut bahkan dari sebagian motifmotif yang di buat oleh suku asli tersebut ada beberapa motif yang di bubuhkan terhadap bentuk-bentuk tersebut. Penulis mengambil referensi dari situs internet mengenai psikologis dari bentuk-bentuk tersebut sebagai alasan mengapa penulis juga menggunakan
bentuk
persegi,
lingkaran,
heksagonal
dan
oktagonal pada rancangan desain penulis. a. Bentuk
Bentuk juga bisa digunakan untuk menarik respon dari pengunjung. Penggunaan Bentuk yang efektif akan secara psikologi mengmotivasi pengunjung, menginspirasi pengunjung dan memberikan tantangan kepada pengunjung, kadang tanpa si pengunjung
menyadari
kenapa
bisa
termotivasi,dsb.
Tabel di bawah menerangkan arti universal (secara psikologis) dari bentuk5.
5
http://faculty petra ac id/dwikris/docs/desgrafisweb/hurufwarna/bentukdasar html
39
BENTUK Lingkaran
RESPON PSIKOLOGIS a. Koneksi, Komunitas, Keseluruhan, Ketahanan, Pergerakan, Keamanan. b. Referensi untuk perasaan kewanitaan : Kehangatan, Kenyamanan, Sensualiatas, dan Cinta
Kotak
a. Keteraturan, Logis, Keamanan. b. Kotak juga adalah dasar dari objek 3 dimensi yang berarti Berat, Massa, dan Kepadatan
Heksagonal
a. Energi, Power, Keseimbangan, Hukum, Ilmu Pasti, Agama. b. Juga sebagai referensi untuk perasaan maskulin : Kekuatan, Agresi, dan Pergerakan yang dinamik.
Oktagonal
a. Keseimbangan, kemakmuran, kerjasama b. Juga sebagai referensi sebagai rasa kebersamaan dalam pencapaian cita-cita.
Bentuk, biasanya bisa digabungkan untuk membuat kesan yang lebih kuat. Misalnya penggunaan sebuah Lingkaran dan sebuah SegiTiga, akan menghasilkan kesan energetik, dan dinamik. Atau penggunakan sebuah Lingkaran dan sebuah Persegi untuk kehangatan dan perasaan aman.
40
Kekuatan dari Bentuk dan kombinasi Bentuk telah ditujukan di berbagai bidang, seperti Automotif, Bangungan, Kemasan Produk, dan Logo Perusahaan. Pada bentuk kemasan yang penulis buat untuk produk mug sendiri tidak hanya mengacu pada pemilihan bentuk yang dilihat secara psikologis saja, akan tetapi pemilihan bentuk tersebut penulis pilih berdasarkan objek ornamen kepulauan yang
penulis
pilih
yang
terdapat
pada
bentuk-bentuk
tersebut.
41
Ornamen yang terdapat di pulau Jawa7
Ornamen tumbuhan yang terdapat di pulau Sulawesi8
7 8
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Dahara Prize Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Dahara Prize
42
Ornamen tumbuhan yang terdapat di pulau kalimantan9
Ornamen binatang yang terdapat di pulau sumatera 10 b. Garis Adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Sebuah garis menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain. Seorang pakar grafis bernama Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, mengatakan potensi dari garis adalah : (Sanyoto 75-76) 9
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Dahara Prize Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Dahara Prize
10
43
Dapat mengekspresikan gerak massa objek tertentu yang luwe tanpa ada maksud untuk meniru sehingga memberi irama yang dapat dirasakan seperti penikmat musik. Mempunyai
nilai
ekspresi
pribadi,
apabila
mempunyai
suasana, sentuhan, dan media. Mempunyai kemampuan membentuk tekstur yang bersifat semu dan nyata. Garis dapat memberi sugesti dalam sebuah kontur. Mempunyai kemampuan menciptakan komunikasi. Mempunyai kemampuan gelap-terang untuk arsir gambar.
Berikut adalah beberapa karakteristik dari garis : (sanyoto 80-81) : Garis Horisontal Memberikan karakter damai, tenang, pasif, dan kaku. Garis Vertikal Memberikan karakter megah, kuat, tetapi statis dan kaku. Melambangkan keseimbangan, , kemegahan, kekuatan, kekokohan, kejujuran, dan kemasyuran Garis Diagonal Memberikan karakter gerakan, meluncur, dinamik, tidak seimbang, gesit, lincah, dan menggetarkan. Garis ini melambangkan kedinamisan, kegesitan, dan kelincahan. Garis Zig-zag Garis ini memberikan rasa gairah, semangat, bahaya, dan mengerikan. Garis Lengkung Garis ini melambangkan kemegahan, kekuatan, keanggunan, dan kedinamikaan. 44
Garis Lengkung S Garis ini melambangkan karakter indah, luwes, dan dinamis.
c. Dimensi Adalah segala hal yang memiliki dimesi tinggi dan lebar. Ada 3 bentuk dasar yaitu kotak, lingkaran, dan segitiga, yang merupakan bentuk geometrik dan organis. Sedangkan bentuk trimatra dibedakan menjadi bentuk asal yang berupa kubus, bola, dan piramida serta bentuk turunan berupa silincer, kerucut, dan prisma segitiga. Menurut sifatnya, bentuk dikategorikan menjadi 3 : (Purwosuwito, Sunardi 1) Huruf Dipresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakildari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung seperti A, B, C,..., dst.
Simbol Dipresentasikan dalam bentuk visual mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata seperti bentuk orang, matahari, dan lainnya tetapi dalam bentuk sederhana (simbol). Bentuk Nyata Bentuk ini benar-benar mencerminkan kondisi fisik dari suatu objek, seperti gambar manusia, hewan, dan lainnya secara detail. 45
d. Tekstur Adalah tampilan permukaan dari dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Tekstur termasuk elemen desain
yang
bersifat
ekspresif
dan
emosional
serta
menggambarkan ciri khas dari pembuatnya. e. Ruang Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Dalam
bentuk
fisik,
dua
yaitu
menjadi
pengidentifikasian objek
(figure),
ruang
dan
digolongkan
latar
belakang
(background). f. Warna Warna merupakan unsur penting dalam objek desain, karena warna dapat menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Beberapa jenis klasifikasi warna : Klasifikasi warna berdasarkan spektrum warna: Warna Primer Warna
primer
adalah
warna
utama
/
warna
pokok.
Dikatakan primer karena warna tersebut tidak dibentuk dari warna lain. Dan juga warna pokok digunakan sebagai pokok pencampuran untuk memperoleh warna-warna lain. Warna pokok terdiri dari merah, kuning, dan biru. Warna Sekunder Warna sekunder adalah warna kedua hasil turunan dari pencampuran berbagai warna primer. Terdiri dari orange (pencampuran merah dengan kuning), ungu (pencampuran 46
biru dengan merah), dan hijau (pencampuran kuning dengan biru). Ketiga warna sekunder ini disebut dengan warna standard. Warna Tersier Adalah warna ketiga , yaitu warna-warna yang berada diantara berbagai warnayang ada, hasil pencampuran dari dua warna sekunder. Warna Kuarter Adalah warna keempat hasil pencampuran dua warna tersier. Warna Intermediate Merupakan warna perantara, yaitu warna yang berada
di
antara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna. Warna Komplementer Merupakan warna-warna yang berlawanan secara kontras. Warna Analogus Merupakan warna-warna yang menggunakan terang-gelap dan intensitas dari warna terdekat. Klasifikasi warna berdasarkan sensasinya Warna Panas Adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna, mulai dari merah hingga kuning. Warna Dingin
47
Adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna, mulai dari hijau hingga ungu. Warna Netral Adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna. Warna kontras Adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna Terang Adalah warna-warna dengan tambahan putih didalamnya. Warna Gelap Adalah warna-warna dengan tambahan hitam didalamnya. Warna-warni Warna ini melambangkan kegembiraan dan keceriaan. Klasifikasi warna berdasarkan karakteristiknya Warna Positif atau Aktif Merupakan warna-warna yang memberikan kesan sifat, dan karakter yang aktif, seperti kuning, merah, jingga. Warna Negatif atau Pasif Merupakan warna yang mengidentifikasikan kegelisahan, kepatuhan, pemikiran yang lemah lembut, seperti biru, biru kemerahan, merah kebiruan. Klasifikasi warna berdasarkan kualitasnya
48
Hue Adalah sifat khas dari warna yang membedakan antara warna yang satu dengan lainnya sebagai keunikan masingmasing warna. Chroma Adalah kekuatan dan kelemahan warna yang mengacu pada intensitas warna.
49
B. Inovasi Desain Ornamen Jawa
50
51
Pada ornamen pulau Jawa, penulis memadukan ornamen sulur yang sengaja penulis buat berdasarkan beberapa unsur dan elemen dalam anatomi sulur dan ornamen burung lasem yang banyak terdapat di pulau jawa. Adapun warna coklat yang dipilh pada ornamen jawa karena untuk lebih memberikan kesan kesuburan dan kemakmuran kehidupan di pulau jawa.
Ornamen Kalimantan
52
Pada ornamen Kalimantan, penulis memadukan warna merah dengan kesan tentang keberanian dan kegagahan para prajurit kerajaan yang banyak terdapat pada ornamen-ornamen kalimantan dan penambahan ornamen Naga dan tameng prajurit sehingga lebih mencitrakan kebudayaan pada pulau kalimantan itu sendiri. 53
Ornamen Sulawesi
54
Referensi ornamen yang diambil oleh penulis adalah beberapa ornamen yang terdapat pada kain yang bersal dari sulawesi. (songket bunga, tapis ,geringsing)
55
Pada perancangan sulawesi, penulis memadukan warna ungu muda yang terdapat pada kebanyakan ornamen kain yang banyak terdapat
di
pulau
sulawesi
dengan
menambahkan
beberapa
ornamen yang menjadi ciri khas pada kain-kain tersebut. Ornamen Sumatera
56
57
Referensi ornamen yang diambil oleh penulis adalah beberapa ornamen yang terdapat pada kain yang bersal dari sumatera. (gamal songket, tenun siak, ulos suji,)
Pada ornamen Sumatera, penulis juga memberikan warna ungu tua karena warna ini lebih mendominasi warna-warna pada beberapa ornamen kain yang terdapat di pulau Sumatera, dan pada desain kemasannya sendiri penulis membuat efek pada olahan digital dengan
menggunakan
penggabungan
pixel
dot
sehingga
memberikan efek tenunan.
58
C. Sasaran Desain Dari setiap rancangan desain yang penulis buat memeiliki target sasaran pada konsumen kelas menengah keatas yang sudah mengenali produk-produk PT. Doulton terutama pada merek dagang Royal Albert yang menjadi pilihan utama dari produk yang rancangan desainnya di
uat oleh penulis, dengan begitu penulis mempunyai
harapan bahwa setiap eksplorasi rancangan desain mengenai motif Nusantara
ini
dapat
diterima
oleh
konsumen
dan
dapat
menumbuhkan rasa kecintaan konsumen terhadap kebudayaan bangsa melalui detiap detail rancangan dari motif ornamen yang penulis hasilkan. D. Pendekatan Estetis Desain Pengayaan desain yang di buat pada karya desain yang penulis susun memiliki pendekatan estetis yang besar terhadap sikap kebudayaan yang ada dari setiap kepulauan yang dipilih oleh penulis sehingga dapat menimbulkan rasa karakter yang kuat pada estetis desain dan ekplorasi motif yang di hadirkan. E. Muatan Lokal dalam Perancangan Karya Desain setiap karya desain yang penulis hasilkan tidak terlepas dari muatan pengetahuan dan pengembangan desain dari kebudayaan yang sebelumnya sudah ada sehingga dapat dikembangkan menjadi suatu karya desain yang seimbng dengan kondisi masyarakat akan rasa Nasionalisme yang tinggi terhadap kebudayaannya sendiri.
59