BAB IV TEMPAT BERMAIN ANAK
1.1.
Pengertian Dan Standar Kondisi Tempat Bermain Anak
Mengenai istilah tempat bermain dalam bahasa inggris adalah ‘playground’. Selanjutnya playground dijelaskan oleh Sapora dan Mitchell (1961 – 368) sebagai berikut “Tempat bermain adalah merupakan daerah khusus untuk bermain di lingkungan sekitar tempat tinggal dengan ukuran tertentu, dan dirancang untuk menambah luasnya taman bermain. Tempat bermain biasanya ditentukan pada lingkungan dengan ciri-ciri fisik, kepadatan penduduk, atau faktor-faktor layanan yang sama yang diperlukan pada suatu lingkungan tempat tinggal.” Sedangkan menurut persatuan Kesehatan, Pendidikan Jasmani, Rekreasi, dan Olahraga Amerika (1979 – 157) mengenai tempat bermain dikemukakan sebagai berikut “Lingkungan tempat bermain adalah area atau daerah khusus yang direncanakan untuk rekreasi. Ditetapkan terutama untuk melayani anak-anak yang berusia di bawah 14 tahun tetapi memiliki tambahan ciri-ciri untuk memperhatikan usia belasan tahun dan yang dewasa. Dari dua penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan tempat bermain adalah suatu lingkungan atau lokasi yang disediakan secara khusus untuk kegiatan anak-anak bermain yang berusia 14 tahun ke bawah, dengan menetapkan batas ukuran tertentu dan ciri-ciri khusus. Tempat bermain ini biasanya ditempatkan di daerah padat penduduk, untuk melayani penduduk lingkungan sekitar yang memiliki banyak anak usia sekolah dasar. Agar tempat bermain yang disediakan tepat mencapai sasaran yang diharapkan bagi anak-anak, tentunya orang tua, masyarakat, pengusaha, atau pemerintah dalam menyediakan tempat bermain bagi anak hendaknya memperhatikan batas ukuran minimal dan ciri-ciri sebagai standar khusus tempat bermain bagi anak-anak. Adapun ciri-ciri khusus atau standar tempat bermain seperti yang ditentukan oleh National Recreation, The California Committee on Planning For Recreation, Park Area and TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
24
Facilities, the Chicago Recreation Commission, dan beberapa agen perencana local lainnya, dan pemimpin-pemimpin Rekreasi, yang dipaparkan oleh Sapora dan Mitchell (1961-370), sebagai berikut: 1.
Lokasi playground harus ditempatkan di pusat perumahan atau pada bagian lingkungan perumahan yang tidak dapat dicapai atau diperngaruhi oleh pusat lingkungan rekreasi yang lebih luas.
2.
Berada pada setiap radius 400 meter
3.
Dapat melayani anak-anak berkisar untuk 1000 – 4000 orang
4.
Luas area berkisar antara 8000 – 16.000 meter
5.
Khusus untuk anak pra sekolah dibutuhkan sebuah area yang terisolasi agar mereka dapat bermain dengan aman tanpa gangguan atau iterfensi lingkungan lain dari luar.
6.
Dipasang pagar agar anak-anak atau alat-alatnya tidak mudah ke luar area
7.
Berdekatan dengan tempat berlindung
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam menyiapkan tempat bermain bagi anak-anak seperti yang dikemukakan oleh Sapora (196-375) sebagai berikut: 1.
Area lingkungan tempat bermain harus dilengkapi dengan ruang yang cukup dan alat – alat untuk bermain, dan peralatan untuk olahraga. (Dalam hal ini dibutuhkan ruang yang dapat menampung seluruh alat permainannya yang disesuaikan dengan jumlah kapasitas anak).
2.
Area tempat bermain harus cukup memenuhi ketentuan untuk menyenangkan dan kenyamanan bagi anak-anak dan orang tua. (Kenyamanan dalam area tempat bermain dapat menciptakan suasana yang menyenangkan bagi pengunjung).
Selanjutnya Sapora mengemukakan beberapa yang harus dipertimbangkan secara khusus dalam menyiapkan tempat bermain bagi anak-anak, yaitu harus diberikan: 3.
Shade (tempat teduh) Tempat bermain bagi anak harus teduh, dengan memberikan bayangan misalnya dari pohon atau tumbuh-tumbuhan yang dibuat untuk pagar.
4.
Fencing (pagar)
TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
25
Tempat bermain anak harus diberi pagar, hal ini untuk keamanan, melindungi anak dari gangguan luar misalnya lalu lintas, atau orang-orang dewasa yang masuk atau interfensi lain yang dapat mengganggu kenyamanan. Selain itu pemagaran juga dapat memudahkan pengawasan terhadap aktivitas anak. 5.
Grading (tingkat) Tempat bermain harus dibuatkan rata atau datar, jadi tidak ada penanjakan, peninggian, miring, atau bertingkat-tingkat.
6.
Surfacing (permukaan) Permukaan yang dibutuhkan untuk tempat bermain bagi anak-anak adalah yang permukaannya halus, rata, kokoh/rapat, nyaman dipijak, tidak berdebu dan berkerikil, kering, tidak ada genangan air, tidak licin dan tidak keras. Pemukaan diluar ruangan biasanya dengan rumput yang berkualitas baik.
7.
Lighting (penerangan) Jika tempat bermain banyak digunakan pada malam hari, harus diberikan pencahayaan yang cukup agar tidak terjadinya tubrukan dan memberikan kenyamanan serta kemudahan untuk pengawasan.
8.
Winter Usage (pemanfaatan musim)
Tempat bermain menurut America Alliance Healt Physical Education, Recreation, and Dance Institute (1979-157) dikemukakan sebagai berikut: 1.
Lokasi aman Hal ini bisa ditempatkan pada suatu lokasi tersendiri yang terbebas dari gangguan aktivitas lain yang masuk ke area tempat bermain.
2.
Dekat dengan ruang istirahat atau tempat teduh lainnya. Selain utnuk tempat beristirahat bagi anak juga untuk berlindung dari hujan atau angin besar
3.
Pagar keliling
Hal ini bermaksud untuk mengamankan dan memudahkan pengawasan orang tua dan mencegah anak-anak dan peralatan bermain seperti bola keluar area permainan, demikian juga untuk mencegah masuknya orang dewasa.
TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
26
Zona layanan untuk setiap tempat bermain disediakan kurang lebih antara jarak ¼ Mil (400 meter) atau tidak lebih dari 1,5 Mil (2,5 KM) dan luasnya secara normal minimal 5 (lima) acres (200.000 m2). Ketentuan ini bergantung pada keadaan alam, area pemukiman, ruang, lokasi yang ada.Standar ruang tempat bermain bagi anak berdasarkan standar indeks ruang bagi setiap anak dengan mengacu pada standar ketentuan yang dikeluarkan di Amerika, sebagaimana dipaparkan oleh Harsuki dalam makalah lokakarya Fasilitas olahraga, Direktorat Jenderal Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga (1979:58) sebagai berikut: ·
Standar yang disarankan untuk lapangan bermain dan lapangan terbuka bagi kota-kota kecil adalah 100 orang setiap acre (1 acre = 4046,72 m2). Ini berarti indeks untuk satu orang adalah 40 m2 lebih.
Modifikasi dari standar umum yang telah ditentukan tersebut untuk kuota besar yang padat penduduknya adalah sebagai berikut: a.
1 acre untuk 200 orang (minimal 20 m2 untuk satu orang) bagi kota yang penduduknya sampai 500.000 orang.
b.
1 acre untuk 300 orang (minimal 14 m2 untuk satu orang) bagi kota yang penduduknya sampai 1.000.000 orang.
Tempat bermain di luar ruangan harus memberikan peluang bagi anak-anak untuk aktif mengembangkan otot-otot yang luas maupun yang kecil. Dalam hal ini harus dipilih alat-alat atau perlengkapan yang mengandung unsur pengembangan kreatifitas, tantangan, sesuai dengan kemampuan anak. Oleh karena itu area bermain di luar ruangan harus memberikan: 1.
Aktivitas
otot
secara
luas
untuk
meningkatkan
semua
komponen
perkembangan gerak anak, yaitu: Lokomotor, manipulatif, dan stability. 2.
Pengalaman dengan bermacam-macam alat atau media seperti: seni, bahanbahan yang terbuat dari kayu, tanah/lumpur, pasir dan air.
3.
Tempat bermain yang tersendiri atau terisolasi dan aktivitas yang menyenangkan seperti membuat terowongan, sarang kubus, dsb.
TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
27
4.
Memberi kesempatan untuk mengamati alam seperti: binatang, kebun, tumbuh-tumbuhan, dan semak-semak belukar.
5.
Memberi kesempatan untuk mengalami dalam drama kehidupan nyata seperti: playhouse, mobil-mobilan, atau kapal-kapalan.
Dari penjelasan para ahli mengenai standar dan kondisi tempat bermain anak, tempat bermain bagi anak dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Tempat bermain di dalam ruangan (indoor) 2. Tempat bermain di luar ruangan (outdoor) Kedua tempat bermain tersebut yang berpusat pada pengembangan gerak pada dasarnya memiliki ciri-ciri yang sama hanya berbeda pada luas ruang, permukaan, iklim, dan suasananya. Adapun ciri-ciri, standard an kondisi tempat bermain baik indoor maupun ourdoor adalah sebagai berikut: 1. Tempat bermain bagi anak harus disediakan secara khusus, dilokalisir pada tempat tersendiri. 2. Tidak dekat dengan aktivitas umum yang ramai, kotor atau bau. 3. Nyaman dan tidak ada gangguan dari lingkungan luar dan aman dari segala tindakan kejahatan. 4. Tempat bermain di luar harus dilengkapi pepohonan di sekelilingnya sebagai bayangan untuk peneduh juga harus dilengkapi dengan bangunan (shelter), tempat istirahat, berteduh, dan berlindung. 5. Tempat bermain di dalam ruangan diberi alas seperti karpet atau matras, sedangkan untuk di luar ruangan adalah dengan memberikan rumput yang terpelihara dengan baik. 6. Perlengkapan yang digunakan harus benar-benar kuat dan kokoh 7. Alat-alat yang dipergunakan harus sesuai dengan kondisi tubuh anak (seperti alat pemukul) TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
28
1.2.
Medan Bermain Anak
Medan bermain anak dapat dikategorikan sebagai tempat yang dimana mereka (anak) merasa nyaman dan senang untuk mengekspresikan diri (bermain) pada situasi area bermain pilihan mereka. Gallahue (1982:360) memberi penjelasan tentang tempat bermain di luar ruangan (outdoor) yang berpusat pada gerak sebagai berikut: 1.
Ruang pusat gerak di luar ruangan secara mudah tergabung di dalam tempat bermain secara keseluruhan. Harus banyak ruang untuk anak-anak untuk bergerak secara bebas. Idealnya terdapat area berumput yang luas dan lereng untuk lari, melompat, meluncur, berguling, dan mendaki.
www.picornot.com 2.
Terdapat permukaan yang kasar untuk perjalanan alat-alat mainan meroda dan aktivitas dengan bola. Pohon-pohon harus menjadi suatu bagian yang integral dari pusat gerak, tidak hanya untuk memberikan tempat teduh saja, tetapi mendorong anak memanjat.
wisataoutboundanak.com 3.
Bermacam-macam perlengkapan yang dapat mendorong aktivitas gerak kasar
TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
29
harus ditempatkan di dalam area tempat bermain di luar ruangan. Perlengkapan ini sebagai tambahan bisa dipergunakan seperti yang digunakan pada pusat gerak dalam ruangan perlengkapan mendaki, memukul, dan keseimbangan harus merupakan bagian yang integral dari area outdoor. Tempat bermain anak yang akan diberikan pada perancangan ini merupakan area bermain yang dapat menampung keinginan dari anak, sesuai dengan jenis medan bermain yang mereka inginkan. Adapun medan bermain anak, sebagai berikut: 1.2.1. Medan Bermain Alami Merupakan tempat bermain anak yang mendasar dan berkaitan erat langsung terhadap alam sekitar. Adapun medianya sebagai berikut: ·
Bukit dan tanah miring
·
Pepohonan
·
Rumput
·
Pasir dan tanah
·
Bebatuan
·
Binatang-binatang kecil
·
Bunyi alami, dsb.
1.2.2. Ruang Terbuka Ruang luar yang luas / area yang tersedia seperti lapangan yang dapat membuat anakanak bebas berlarian. Selain itu di ruang terbuka ini anak-anak juga dapat melakukan berbagai aktifitas seperti olahaga, dimana mereka dapat dengan bebas menggerakkan anggota tubuhnya. 1.2.3. Jalanan Di jalanan sering ditemukan anak-anak bermain, jalanan merupakan hal yang menarik bagi sebagian anak untuk melampiaskan keinginan mereka dalam bermain. Dalam TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
30
bermain di jalanan, anak-anak dapat menemukan “sistem jaring kerja” mereka sendiri.
1.2.4. Medan Petualangan Di tempat ini tersedia sarana yang tidak biasa ditemukan pada kehidupan mereka sehari-hari. Adapun sarana yang tersedia tersebut antara lain: ·
Play Sculpture
·
Play Furniture
·
Rongsokan pesawat terbang
·
Menara panjat
·
Rumah pohon
·
Dan alat-alat ‘aneh’ lainnya.
1.2.5. Medan Tersembunyi Tempat ini merupakan tempat bermain yang sifatnya rahasia bagi anak-anak yang tidak diketahui oleh orang tua/orang dewasa. Adapun tempat tersebut meliputi: ·
Kolong jembatan
·
Terowongan
·
Gua
·
Gubuk di lereng bukit, dsb.
(Prabowo Agus, 1983 -1984:24) Permainan yang berada pada medan tersembunyi bukan berarti tanpa pengawasan dari orang tua. Meskipun area permainan ini cenderung seperti kurang layak untuk TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
31
dikatakan sebagai area bermain, namun biasanya anak yang suka bermain di area tersembunyi ini menemukan sesuatu yang dapat membuat dirinya puas bermain. Hal ini berkaitan dengan anak usia 6-12 tahun yang pada umumnya sudah ingin memisahkan diri dari pengawasan orang tuanya.
Fasilitas rekreasi edukasi anak merupakan suatu program pembelajaran (pelatihan) untuk anak-anak yang dilakukan di alam terbuka dengan mendasarkan pada prinsip “experiental learning” (belajar melalui pengalaman langsung) yang disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi, dan petualangan sebagai media penyampaian materi. Dalam program ini anak-anak secara aktif dilibatkan dalam bentuk seluruh kegiatan sehingga dengan keterlibatan langsung mereka akan segera memperoleh umpan balik tentang dampak dari kegiatan yang dilakukan. Yang akan mereka dapatkan adalah pembelajaran dalam: ·
Bagaimana memecahkan masalah
·
Bagaimana berdiskusi (berkomunikasi dengan teman)
·
Bagaimana bekerjasama
·
Bagaimana mengatur emosi
·
Bagaimana mengetahui kelemahan dan kekuatan diri
·
Bagaimana melihat akhlaknya, dll.
TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
32
Sumber: SNI 03-6968-2003
Berdasarkan dari bentuk lahan bermain anak, maka jenis permainan pun dapat disesuaikan dengan tujuan utama dari permainan tersebut, seperti pada gambar di atas, dimana bentuk dari lahan bermain anak dapat mempengaruhi perkembangan anak yang mengikuti permainan tersebut.
1.2.6. Alat Permainan Edukatif Alat Permainan Edukatif berdasarkan pada penempatannya , dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu Alat Permainan Edukatif indoor (ruang tertutup) atau outdoor (ruang terbuka), untuk mengetahui jenis alat permainan yang akan diberikan,berikut adalah kategorinya: 1.
kategori Alat Permainan Edukatif indoor
Adalah APE jenis manipulatif, artinya APE yang dapat dimainkan anak dengan diletakkan di atas meja, dapat dibongkar pasang, dijinjing. APE jenis ini contohnya antara lain : puzzle, balok, kotak pos, boneka dll TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
33
Karena target dari Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak ini berusia 6-12 tahun, maka jenis
permainan sengaja disediakan berbagaimacam untuk kemudian disesuaikan dengan karakter umur dan minat anak tersebut. Atau bisa juga permainan seperti puzzle/balok disesuaikan tingkat kerumitannya. 2.
kategori Alat Permainan Edukatif outdoor
Adalah APE yang dimainkan anak untuk bermain bebas, sehingga memerlukan tempat yang luas dan lapang. pada umumnya ditujukkan untuk anak mengembangkan jasmani atau motorik kasar,bersosialisasi dan bermain kelompok. contohnya tangga pelangi,jungkitan,ayunan,papan luncur dls. 1.3.
Tempat Fasilitas Musik Anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa musik merupakan kebutuhan hiburan bagi anak untuk membantu perkembangan anak. Dan tempat bermain dapat dikategorikan pada dua lokasi yaitu indoor dan outdoor. Untuk musik anak, yang memang sudah pada umumnya membutuhkan ruang studio indoor, dimana dibutuhkan ruangan yang kedap suara yang bertujuan untuk meredam suara yang dikeluarkan ketika sedang memainkan alat musik agar tidak mengganggu pengunjung yang lainnya. Maka faqsilitas musik anak berada di dalam ruangan.
1.4.
Pengawasan Orang Tua Terhadap Anak
Dalam kehidupan sehari-hari, anak sebaiknya tidak terlepas dari penga wasan orang tuanya, mulai dari berbagai aktifitas di dalam dan di luar rumah. Namun di dalam Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak, pengawasan orang tua dapat kategorikan menjadi 2 (dua), yaitu pengawasan dengan orang tua dan pengawasan tanpa orang tua. 1.4.1. Pengawasan Dengan Orang Tua Anak sebaiknya tidak luput dari pengawasan orang tuanya. Anak pada usia sekolah dasar umumnya sudah mengenal dirinya sendiri dan mulai dapat berpikir secara logika. Pada usia 6 – 12 tahun ini, anak sudah mulai ingin untuk memisahkan diri dari pengawasan orang tuanya. Namun pada arena bermain ini, orang tua tetap dapat TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
34
mengawasi anak-anak mereka akan tetapi tidak secara langsung. Pengawasan akan diwakili oleh pengawas/guide yang ada di beberapa titik dan berpatroli di arena bermain. Pengawasan dengan orang tua secara langsung akan diterapkan pada fasilitas musik anak, dimana di tempat ini terdapat elektronik/aliran listrik yang menjadi pendukung dari fasilitas, maka sebaiknya dilakukan pengarahan dan pengawasan dari orang tua. 1.4.2. Pengawasan Tanpa Orang Tua Anak usia sekolah dasar (6-12 tahun), umumnya sudah mulai ingin mandiri dengan memisahkan diri dari pengawasan orang tuanya. Namun keinginan tersebut bukanlah karena sang anak sudah sanggup untuk hidup sendiri, akan tetapi lebih kepada kepribadian anak yang ingin mengetahui banyak hal dan sudah dapat bersosialisasi dengan teman sebayanyalah yang membuat anak tersebut merasa jika dirinya sudah sanggup tanpa pengawasan orang tuanya (bermain-sekolah/bersosialisasi dengan lingkungan/teman). Sesuai dengan ketentuan yang baik akan fasilitas bermain yang berdasarkan pada karakter anak usia 6 – 12 tahun, maka desain dari fasilitas rekreasi edukatif anak ini disesuaikan. Luasan playground dengan sistem pengawasan dari pihak pengelola di desain sedemikian rupa agar pengawasan terhadap anak-anak dapat terjangkau secara keseluruhan dan tetap aman meskipun terpisah orang tuanya. Selain itu dengan adanya ketentuan tersebut, desain juga dapat berpengaruh mengenai batas luasan arena playground yang aman dan nyaman bagi anak.
Sumber : Penulis
TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
35
Gambar di atas adalah ungkapan bahwa petugas / guide akan melayani anak-anak dengan baik. Dan servis seperti ini sangat diperlukan, khususnya di area dimana anak-anak terpisah dari pengawasan orang tuanya. Maksud dari pelayanan seperti ini adalah agar anak-anak merasa aman dan nyaman.
TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
36