BAB IV TEKNIK PENULISAN
A.
Tata Penyusunan dan Penempatan Judul Urutan suatu bab dalam tesis dapat terdiri dari judul bab, sub bab, paragrap, sub paragrap, pasal, sub pasal, ayat, dan sub ayat. Secara singkat teknis penulisan setiap bagian tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1.
Judul Bab, ditempatkan di bagian atas tengah, di bawah kata bab. Seluruhnya ditulis dengan huruf besar tanpa garis bawah dan tanda baca apapun.
2.
Judul Sub Bab, ditempatkan di tepi kiri dan huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung tanpa garis bawah dan tanda baca apapun.
3.
Judul Paragraf, ditempatkan di tengah, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung, cetak miring dan tanpa diakhiri tanda baca apapun.
4.
Judul Sub Paragraf, ditempatkan di tengah, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun.
5.
Judul Pasal, ditempatkan di tepi kiri, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung, cetak miring, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun.
6.
Judul Sub Pasal, ditempatkan di tepi kiri, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun.
32
7.
Judul Ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi tujuh ketukan. Huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung cetak miring dan tanpa tanda baca apapun.
8.
Judul Sub Ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi sepuluh ketukan, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar, kecuali kata penghubung, cetak miring dan dibubuhi tanda baca titik (.). uraian kalimat dari sub ayat ini langsung mengikuti judul sub ayat secara horizontal.
B.
Pengkodean Struktur Tesis Pengkodean bab serta bagian-bagiannya seperti dikemukakan di atas dilakukan dengan menggunakan sistem sebagai berikut: 1.
Angka Romawi besar untuk bab secara berurutan, contoh: I
2.
Huruf Latin besar untuk sub bab secara alphabetis, contoh: A
3.
Huruf Arab untuk paragrap secara berurutan, contoh: 1
4.
Huruf Latin kecil untuk paragrap secara alphabetis, contoh: a
5.
Huruf Arab dengan tanda kurung tutup untuk pasal secara berurutan, contoh: 1)
6.
Huruf Latin kecil dengan tanda kurung tutup untuk sub pasal secara berurutan, contoh: a)
7.
Huruf Arab dengan tanda kurung () untuk ayat secara berurutan, contoh: (I)
8.
Huruf Latin kecil dengan tanda kurung () untuk sub ayat secara berurutan, contoh: (a) Penyusunan
bagian
bab
dilakukan
secara
sederhana
sehingga keserasian dan keseimbangan dapat dipertahankan. Ketentuan-ketentuan mengenai tata penyusunan dan penempatan
33
judul serta pengkodean struktur skripsi dapat dilihat pada contoh berikut : Judul Bab
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Judul Sub Bab
A. Tinjauan Teori
Judul Paragraf
1. Pelayanan Publik Bidang Kesehatan
Judul Sub Paragraf Judul Pasal Judul Sub Pasal Judul Ayat Judul Sub Ayat
a. Penilaian Kualitas Pelayanan 4 Spasi
8 Spasi
12 Spasi
16 Spasi
1). Kendala-kendala Pelayanan a). Tantangan Pelayanan (1) Kemudahan Pelayanan (a) Masa Depan Pelayanan di Indonesia.
B. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL
C.
Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan 1.
Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik (“…”), jika kutipan itu merupakan kutipan pertama atau langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan ditulis diantara satu tanda petik („…‟).
2.
Jika bagian yang dikutip terdiri dari tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik seperti pada ketentuan pertama, dan penulisannya digabung ke dalam paragrap yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak dua spasi. Contoh:
34
Yang dimaksud dengan performance sebagaimana dikemukakan oleh Gordon (1993: 191) adalah “performance was a function of employee’s ability, acceptance, of the goals, level of the goals, and the interaction of the goal with their ability”. 3.
Jika bagian yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda petik dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama dimulai pada ketukan ketujuh dan baris kedua dan selanjutnya diketik mulai pada ketukan keempat. Contoh: …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… 7 ketuk
If assume that the culture of certain organization invites its employees, to question, and experiment, while also not being 4 ket too disruptive, then the ’creative individualist’ can infuse new uk life and ideas for the organization’s benefit. The two extremes rebellion and total conformity may prove dysfunctional for the organization... in long run. (Newstrom, 1989: 63). …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………
4.
Jika dari bagian yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka bagian yang dihilangkan itu diganti dengan tiga buah titik. Jika bagian yang dihilangkan itu kalimat atau baris, maka kalimat atau baris yang dihilangkan itu diganti dengan titik-titik sepanjang baris sampai ke akhir di tepi kanan. Lihat contoh sebelumnya, bahwa antara kata organization dan kata in terdapat bagian yang dihilangkan dan bagian itu diganti dengan tiga buah titik (…). Sedangkan pengganti kalimat atau baris yang dihilangkan ialah: With reality long product-life cycles, continous
improvement
in
processes
and
product 35
capabilities…………………………………………………………… ……………………………………………………………………….. 5.
Penulisan sumber kutipan dengan cara: a.
Jika nama pengarang buku ditulis mendahului kutipan, maka cara
penulisannya
ialah
nama
penulis
diikuti
tahun
penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip diletakkan dalam kurung. Contoh: Gordon (1993:191) mengemukakan bahwa (diikuti dengan kutipan yang dimaksud). b.
Jika nama pengarang buku ditulis setelah selesai kutipan maka penulisan nama, tahun, dan halaman, semuanya diletakkan dalam kurung. Lihat contoh pada butir kedua dalam ujung kutipan “… of the goal with their ability”. Sumber kutipan ditulis lengkap diantara dua tanda kurung, yaitu: (Gordon, 1993:191).
c.
Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan
yang
menyebutkan
digunakan siapa
oleh
yang
penulis
tetapi
mengemukakan
dengan pendapat
tersebut. Contoh: Philip Kotler (Kasali, 1998: 48) mengemukakan segmentasi pada dasarnya adalah… (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud). Kotler ialah orang yang mengemukakan tentang segmentasi tetapi kutipan tentang penjelasan teori itu diambil dari buku Kasali dan bukan dari buku yang ditulis oleh Kotler. 36
d.
Jika penulis terdiri dari dua orang maka nama keluarga kedua penulis harus disebutkan. Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka disebutkan hanya nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et.al, dan diakhiri dengan tanda baca titik (.). Contoh: Sumber kutipan dengan dua orang penulis ditulis: Kaplan dan Norton (1996: 5) mengemukakan … (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud). Atau dapat juga ditulis di ujung kutipan dengan mengikuti aturan seperti pada contoh butir kelima (b). Sumber kutipan dengan penulis lebih dua orang: Hackman et.al. (1977: 134-136) menjelaskan bahwa … (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud.
e.
Jika masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti tampak pada contoh berikut. Contoh : Kotler
(1980),
Mengemukakan
Neil bahwa
(1997), pada
dan proses
Kasali
(1998)
pemasaran…
(lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud). Ini berarti esensi pikiran tentang proses pemasaran diambil dari ketiga sumber itu. f.
Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama dan diterbitkan pada tahun yang sama, maka cara menulisnya ialah dengan cara mebubuhkan huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan secara kronologis. 37
Contoh: Kotler, (1997a) berpendapat bahwa … (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud). Contoh ini menunjukkan bahwa pada tahun 1977 Kotler menulis buku lain yang digunakan penulis sebagai sumber kutipan. g.
Jika sumber kutipan itu tanpa nama dan atau tanpa tahun, maka nama diganti dengan (tn) dantahun diganti dengan (tt).
h.
Jika yang diutarakan adalah pokok-pokok pikiran seorang penulis, maka tidak perlu ada kutipan langsung dan cukup menyebutkan sumbernya saja.
i.
Jika sumber kuntipan itu berupa Koran, Majalah, Jurnal dan sejenisnya, penulisan sumber kutipan tetap mengikuti aturan yang berlaku (yaitu memuat nama pengarang, tahun dan halaman), sementara nama Koran, Majalah dan Jurnal akan tampak dalam daftar pustaka.
D.
Teknik Penyajian Data Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam penyajian data adalah prinsip dan cara penyajian data. Prinsip dan cara penyajian data adalah relevansi dan kesederhanaan. Relevansi data adalah bahwa data yang disajikan adalah data yang berkaitan langsung dengan pokok permasalahan penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan kesederhanaan adalah penyajian data dilakukan sedemikian
rupa
sehingga
memudahkan
pembaca
untuk
memahaminya. Data dapat disajikan dalam bentuk uraian deskriptif, dalam bentuk tabel, atau dalam bentuk tampilan lainnya.
38
1.
Tabel Jika dalam bentuk tabel, maka penyajian mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. Pengkodean dan Judul Tabel Setiap
tabel
dalam
tesis
diberi
nomor
dengan
menggunakan angka Arab secara berurutan sesuai dengan banyaknya tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf besar, dan dirumuskan secara singkat tetapi jelas. Harus agar tabel dapat disajikan secara utuh pada halaman yang sama. b. Penyusunan Kata-kata dalam Judul Tabel a.
Judul tabel diupayakan sesingkat mungkin
b.
Baik judul tabel yang terdiri dari satu baris maupun lebih, kata-katanya disusun simetris baik dari tepi kiri maupun dari tepi kanan halaman.
c.
Susunan
judul
berbentuk
piramida
terbalik
dengan
pengetikan judul table berjarak satu spasi. Contoh : Tabel 12 Distribusi Penilaian Tanggapan Responden tentang Kecepatan Pelayanan pada Pelayanan Pencegahan Hama dan Penyakit Ikan Karantina No
Kategori Penilaian
F
Persentase (%)
1.
Tidak cepat
0
0
2.
Kurang cepat
8
10,67
3.
Cepat
57
76
4.
Sangat cepat
10
13,33
75
100
Jumlah Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2009
Ukuran font lebih kecil dari ukuran font nama tabel 39
c. Tabel Kutipan Tabel yang difotocopy harus dapat terbaca. Apabila diperlukan biasa digunakan jenis huruf yang sama dengan ukuran yang lebih kecil. Sumber kutipan tabel harus ditulis di bawah tabel. Kata sumber digarisbawahi (sumber) atau dicetak miring (sumber). 2. Diagram/Grafik a.
Pengkodean dan Judul Diagram/Grafik Setiap diagram/grafik dalam tesis harus diberi nomor denga menggunakan Angka Arab berurutan sesuai dengan banyak tabel dimulai dari bab dimana diagram/grafik itu ada. Judul diagram/grafik ditulis dengan huruf pada setiap awal kata kecuali kata penghubung, dan dirumuskan secara singkat tetapi jelas. Harus diupayakan agar diagram/grafik dapat secara utuh pada halaman yang sama.
b.
Penyusunan Kata-kata dalam Judul Diagram/Grafik 1. Judul diagram/grafik diupayakan sesingkat mungkin. 2. Baik judul diagram/grafik yang terdiri dari satu baris manapun lebih, kata-katanya disusun simetris baik dari tepi kiri maupun dari tepi kanan halaman. 3. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar. Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang tercantum pada halaman daftar gambar.
40
Contoh:
BALIKPAPAN 30 25 20 15 BALIKPAPAN 10 5 0 SS
S
TT
TS
STS
Abstain
Sumber; Hasil Olahan Data Primer, 2009 Grafik 1 Tanggapan Responden Balikpapan terhadap Pemberian Jabatan (Pekerjaan) Berdasarkan Hasil pelaksanaan Pekerjaan dan Tanggung Jawab yang diberikan
Grafik 2 Hubungan antara bobot kering jerami dan Cu jerami tanaman gandum yang ditanami pada dua suhu percobaan selama 6 minggu
41
BALIKPAPAN
SS S TT
TS STS Abstain
Grafik 3 Tanggapan Responden Balikpapan terhadap Pemberian Jabatan (Pekerjaan) Berdasarkan Hasil pelaksanaan Pekerjaan dan Tanggung Jawab yang diberikan E.
Penulisan Daftar Pustaka Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah: nama penulis dengan nama keluarga (jika ada), ditempatkan di depan nama kecil, tahun penerbitan, dan nama penerbit. Garis bawah pada penulisan judul buku dibubuhkan pada setiap kata jadi, tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul. Penulisan nama pengarang, khusus nama Indonesia yang menggunakan marga, nama marganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk nama lain yang tidak mengenal nama marga atau keluarga, diawali dengan penulisan nama akhir kecuali nama Cina. 42
Baris pertama diketik mulai ketukan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke delapan. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi. Sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi. Penulisan daftar pustaka tidak dibedakan ataupun dibuat pengelompokan berdasarkan jenis sumber yang digunakan, namun diurutkan sesuai abjad. Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan mengenai berbagai cara penulisan daftar pustaka berdasarkan jenisjenis sumber yang digunakan. 1.
Jurnal Penulisannya diketik mengikuti urutan: nama (keluarga) penulis, nama depan (kalau ada) penulis, tahun penerbitan dalam tanda kurung, judul artikel ditulis diantaranya tanda petik, judul jurnal dengan digarisbawahi atau dicetak miring dan ditulis penuh, nomor Volume dengan angka Arab dan digarisbawahi atau dicetak miring tanpa didahului singkatan “Vol”, nomor isu (jika ada) dengan angka Arab dan dituliskan diantara tanda kurung, nomor halaman terakhir tanpa didahului singkatan “pp” atau “h”. Contoh: Barret-Lennard, G.T. (1973). “The Emphaty Cycle: Refinement of A Nuclear Concept”. Journal of Counseling Psychologi 28, (2), 91-100.
2.
Buku Urutan penulisannya adalah: nama (keluarga) penulis, nama depan disingkat (kalau ada), tahun penerbitan di dalam tanda kurung, judul buku digaris bawahi atau dicetak miring, edisi, kota asal, penerbit.
43
a.
Jika Buku ditulis oleh satu orang Contoh: Gordon, Judith R, (1993), A Diasnostic Approach to Organizational Behavior, Boston, Alleyn.
b.
Jika buku ditulis oleh dua orang Contoh: Kaplan, Robert S and Norton, David P, (1996), Translating Strategy into Action, The Balance Scorecard, Boston, Massachusetts, Harvard Bussiness School Press.
c.
Jika buku ditulis lebih dari dua orang Contoh: Hackman,
et.all.
Organization,
(1977), New
Perspective York,
Mc
on
Graw
Behavior Hill
Book
Company. d.
Jika beberapa buku ditulis oleh penulis yang sama Contoh: Irawan, Prasetya, (2000), Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta, STIA-LAN Press. ----------------------, (2002) Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta, STIA-LAN Press.
e.
Jika penulis sebagai penyunting Contoh: Arnand, H.W. (penyunting) (1983), Pembangunan dan Pemerataan Indonesia di Masa Orde Baru, Jakarta, LP3ES.
f.
Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang. 44
Contoh: Kartajaya, (1993), Kiat Memenangkan Persaingan di Era Krisis, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. g.
Jika buku itu edisi Contoh: Aaker, david (1995), strategic Market management (Fourth ed), New York, Jhon Wiley and Son Inc.
3.
Sumber Lain a.
Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi Contoh: Sudarisman (1985), Pelaksanaan Pembinaan Pegawai Lembaga Administrasi Negara untuk Peningkatan Prestasi Kerja dan Beberapa Permasalahan yang Dihadapi. Jakarta: STIA-LAN RI.
b.
Berupa Publikasi Pemerintah Contoh: Lembaga
Administrasi
Negara
(1992),
Warta
Aneka
Informasi Administrasi. Jakarta: Pusat Informasi Administrasi
Negara
Bidang
Dokumentasi
dan
Publikasi Lembaga Administrasu Negara. c.
Berupa Peraturan Perundang-Undangan Contoh: (1)
Undang-Undang nomor 22 Tahun 1999, Tentang Pemerintahan Daerah.
(2)
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
45
(3)
Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1999, tentang STIA-LAN.
(4)
Surat Keputusan Ketua Lembaga Administrasi Negara, Nomor
1833/IX/6/41993
tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan di STIA-LAN. d.
Berupa Makalah Contoh: Sumardi. (1982), “Peningkatan Disiplin Pegawai” Lokakarya Pembinaan
Aparatur
Pemerintah
dalam
Pembangunan, Jakarta. e.
Berupa Surat Kabar Contoh: Irawan, Prasetya (1993) “Antara Etika dan Bisnis” Suara Karya (12 januari 1993).
F.
Beberapa Petunjuk Mengenai Pengetikan Untuk memenuhi beberapa persyaratan standar tata tulis tesis pada STIA-LAN Makassar dalam pedoman ini diberikan pentunjuk mengenai pengetikan sebagai berikut: 1.
Jenis dan Ukuran Kertas Jenis kertas dan ukuran kertas yang digunakan untuk pengetikan “asli” tesis STIA-LAN Makassar adalah kertas tik HVS, berat kira-kira 80 miligram, berwarna putih dan berukuran A4.
2.
Jenis Huruf Jenis huruf yang boleh digunakan untuk pengetikan tesis ialah huruf Arial 12 atau Times New Roman 12.
46
3.
Spasi Spasi yang digunakan dalam pengetikan tesis adalah spasi 2. Spasi antara judul bab dengan sub bab adalah spasi 3. Contohnya: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Spasi 3 A. Metode Penelitian
Spasi sub bab yang digunakan apabila lebih dari satu baris adalah spasi 1 dan rata kiri. Contohnya: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. ...................................................... B. Hasil Wawancara dengan Informan tentang Perencanaan Pembangunan Di Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala Kota Makassar Spasi 2 Menurut wawancara yang dilakukan dengan .......
4.
Margin Ketikan Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas diatur dengan jarak sebagai berikut: a.
Tepi atas
: 4 cm
b.
Tepi bawah
: 3 cm
c.
Tepi kiri
: 4 cm
d.
Tepi kanan
: 3 cm
47
Spasi 1
Perlu diperhatikan bahwa pengetikan di tepi kanan tidak harus dibuat lurus. Jangan mengorbankan kaidah pemotongan kata hanya untuk membuat tepi kanan menjadi lurus. Harus diperhatikan betul bahwa pengetikan di komputer akan secara otomatis tetapi ternyata menyalahi kaidah bahasa, dan hal ini harus dihindarkan. Hindari pula pemotongan kata nama orang, tempat dan sebagainya. 5.
Indensi Indensi adalah permulaan pengetikan baris pertama pada paragrap baru. Pengetikan paragrap baru dimulai pada ketukan ke delapan (dalam posisi karakter huruf normal tidak dirapatkan atau direnggangkan).
6.
Penulisan Kata Bilangan, Pengejaan, Pemenggalan, dan Penyingkatan Kata a.
Penulisan Kata Bilangan Semua kata bilangan dari satu sampai dengan sembilan harus ditulis dengan huruf, dan tidak boleh diikuti dengan angka dalam kurung. Demikian juga bilangan-bilangan kelipatan sepuluh sampai dengan seratus dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf misalnya empat puluh, lima puluh, lima ratus, lima ribu. Ketentuan-ketentuan di atas hanya berlaku untuk penulisan kata bilangan dalam uraian. Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan dalam tabel, bilangan persentase dan nomor halaman bolah ditulis dengan angka Arab. Contoh:
48
(1)
Pada bulan Januari tahun lalu, pemerintah telah mengambil kebijaksanaan untuk menaikkan harga BBM 35 %.
(2)
Dari 238 mahasiswa STIA-LAN Makassar yang lulus ujian komprehensif, ada 9 mahasiswa yang lulus dengan
predikat
memuaskan
(angka
9
dalam
hubungan dengan angka 238). Bilangan yang terdiri dari empat angkat atau lebih dituliskan dengan memberikan satu tanda titik menyekat ribuan dan jutaan, misalnya: 7.450., 25.550., 6.345.656. Sedangkan untuk bilangan desimal digunakan tanda koma (,) sebagai penyekat misalnya: 0,237. Bagi nomor telepon dan nomor rumah, titik penyekat ini tidak berlaku. Penulisan nama bulan harus dengan huruf. b.
Pengejaan, Pemenggalan, dan Penyingkatan Kata Pengejaan, pemenggalan, dan penyingkatan kata harus disesuaikan dengan kaidah tata bahasa yang berlaku.
7.
Penandatangan Skripsi Penandatangan
lembar
persetujuan
dan
lembar
pengesahan tesis oleh Dosen Pembimbing dan Panitia Ujian Tesis diwajibkan menggunakan tinta hitam. 8.
Penggandaan Jumlah
minimum
penggandaan
tesis
yang
dipersyaratkan untuk ujian tesis adalah empat buah untuk Penguji. Tesis yang telah diperbaiki setelah ujian tesis digandakan sebanyak 5 rangkap yang terdiri atas 2 rangkap untuk pembimbing, 1 rangkap untuk perpustakaan ditambah 49
dengan tesis dalam bentuk soft (CD), 1 rangkap untuk intansi pengirim, dan 1 rangkap untuk arsip mahasiswa. 9.
Halaman Penulisan halaman merujuk pada beberapa ketentuan berikut: a. Dari sampul dalam sampai daftar isi diberi halaman dengan angka romawi kecil dan ditempatkan pada bagian bawah tengah. Lembar sebelum prakata (kata pengantar) tidak dimunculkan halamannya. b. Dari Bab I Pendahuluan sampai terakhir (lampiran) diberi halaman pada sebelah kanan atas. Untuk halaman setiap bab, nomor halaman ditempatkan pada bagian bawah tengah.
50
BAB V PENILAIAN
A.
Seminar dan Ujian 1.
Seminar Rancangan Penelitian a.
Seminar Rancangan penelitian merupakan forum presentasi bagi
mahasiswa
untuk
memperoleh
masukan
penyempurnaan dalam rangka penetapan usulan penelitian menjadi rencana penelitian. b.
Peserta seminar adalah ketua, sekretaris, tim komisi penasehat, dan mahasiswa.
c.
Permohonan penyelenggaraan seminar usulan penelitian diajukan oleh mahasiswa dengan cara: (1)
Mengisi formulir permohonan seminar usulan penelitian dengan persetujuan Komisi Penasehat.
(2)
Menyerahkan naskah usulan penelitian yang telah disetujui oleh Komisi Penasehat kepada Tim Penilai dan peserta seminar lainnya.
(3)
Membuktikan kerajinannya mengikuti seminar usulan dan
hasil
penelitian
dengan
menunjukkan
kartu
seminar. (4)
Proposal usulan penelitian diberikan kepada Tim Penilai paling lambat dua hari sebelum seminar diadakan.
d.
Atas dasar formulir permohonan usulan penelitian, Ketua STIA-LAN Makassar menetapkan: (1)
Persetujuan penyelenggaraan dan waktu seminar usulan penelitian. 50
(2)
Menandatangani
undangan
seminar
dengan
melampirkan satu eksamplar naskah usulan penelitian yang disetujui komisi penasehat. (3)
Ketua Penguji memimpin jalannya presentasi seminar usulan penelitian.
e.
Penilaian presentasi mahasiswa dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: (1)
Tim penilai terdiri dari Sekretaris dan dua Anggota (Komisi Penasehat).
(2)
Nilai ditetapkan atas dasar mutu naskah usulan penelitian, penguasaan materi dan cara presentasi.
2.
Seminar Hasil Penelitian a.
Seminar Hasil penelitian merupakan forum presentasi bagi mahasiswa untuk memperoleh masukan penyempurnaan hasil penelitian menjadi sebuah tesis.
b.
Peserta seminar adalah ketua, sekretaris, tim komisi penasehat, dan mahasiswa.
c.
Permohonan penyelenggaraan seminar usulan penelitian diajukan oleh mahasiswa dengan cara: (1)
Mengisi formulir permohonan seminar hasil penelitian dengan persetujuan Komisi Penasehat.
(2)
Menyerahkan naskah hasil penelitian yang telah disetujui oleh Komisi Penasehat kepada Tim Penilai dan peserta seminar lainnya.
(3)
Hasil penelitian diberikan kepada Tim Penilai paling lambat dua hari sebelum seminar diadakan.
d.
Atas dasar formulir permohonan seminar hasil penelitian, Ketua STIA-LAN Makassar menetapkan:
51
(1)
Persetujuan penyelenggaraan dan waktu seminar hasil penelitian.
(2)
Menandatangani
undangan
seminar
dengan
melampirkan satu eksamplar naskah hasil penelitian yang disetujui komisi penasehat. (3)
Ketua Penguji memimpin jalannya presentasi seminar hasil penelitian.
e.
Penilaian presentasi mahasiswa dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: (1)
Tim penilai terdiri dari Ketua, Sekretaris dan dua Anggota (Komisi Penasehat).
(2)
Nilai
ditetapkan
atas
dasar
mutu
naskah
hasil
penelitian, penguasaan materi dan cara presentasi. 3.
Ujian Tesis Ujian Tesis adalah ujian akhir bagi mahasiswa STIA-LAN Makassar dalam rangka
penyelesaian program studinya untuk
mencapai gelar Magister Sains Strata Dua (S2). Ujian tesis bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menguasai bidang studinya secara komprehensif, dan kemampuan berpikir ilmiah dalam mempertahankan tesisnya. a.
Persyaratan Menempuh Ujian Tesis Untuk dapat menempuh ujian tesis, mahasiswa harus memenuhi persayaratan sebagai berikut: (1)
Masih terdaftar sebagai mahasiswa STIA-LAN Makassar pada saat ujian dilaksanakan.
(2)
Telah menyelesaikan semua persyaratan akademik dalam program studi yang bersangkutan, yaitu:
52
(a)
telah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang dipersyaratkan
(b)
Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimum 2,75 tanpa nilai D.
(3)
Memiliki tanda bukti telah menyelesaikan seluruh urusan administrative,
termasuk
pembayaran
Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP). (4)
Menyerahkan tesis yang telah disetujui (ditandatangani) oleh KPT tiga hari sebelum ujian ke Bagian Akademik dan Kemahasiswan sebanyak enam buah.
b.
Penguji Tim Penguji Tesis terdiri dari: (1)
Ketua
merangkap
Anggota,
sekretaris
merangkap
Anggota, dan dua Anggota lainnya yang pada waktu proses pembimbingan berfungsi sebagai KPT. (2)
Ketua dan Sekretaris Tim Penguji ditunjuk oleh Ketua STIA-LAN Makassar.
(3)
Sekurang-kurangnya salah seorang dari anggota KPT harus hadir.
c.
Pelaksanaan Ujian Ujian hanya dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Ketua Tim Penguji, Sekretaris Tim Pnguji, serta sekurangkurangnya salah seorang dari KPT. Sedangkan anggota KPT yang tidak dapat hadir mengirimkan hasil penilaian naskah secara tertulis kepada Ketua atau Sekretaris Tim Pnguji.
53
B.
Penilaian Tesis 1.
Komponen Penilaian Penilaian tesis dilakukan terhadap komponen-komponen sebagaimana tercantum pada lampiran 12. bagi pembimbing tesis yang tidak hadir pada ujian tesis menggunakan format terlampir.
2.
Perhitungan Nilai Ujian Tesis Nilai ujian tesis diperoleh dari penjumlahan nilai yang diberikan oleh masing-masing penguji dibagi dengan jumlah penguji. Sekretaris penguji berkewajiban merekapitulasi hasil ujian tesis sesuai dengan format/formulir yang disediakan (lihat lampiran 13).
C.
Perbaikan Tesis Pada prinsipnya terdapat dua jenis perbaikan tesis. 1.
Jika Mahasiswa Dinyatakan Lulus Mahasiswa dapat dinyatakan lulus bersyarat oleh Tim Penguji apabila tesisnya masih perlu diperbaiki karena dianggap masih mengandung kelemahan yang cukup mendasar. Perbaikan tesis dilakukan oleh mahasiswa dengan berkonsultasi kepada Tim Penguji Tesis. Waktu perbaikan tesis paling lama dua bulan sejak tanggal ujian tesis. Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa tidak dapat menyelesaikan perbaikan tesisnya, maka ujian yang telah ditempuh dinyatakan batal, dan mahasiswa yang bersangkutan harus menempuh ujian tesis kembali. Tesis yang telah diperbaiki, ditandatangani oleh Tim Penguji Tesis.
54
2.
Jika Mahasiswa Dinyatakan Tidak Lulus Kepada
mahasiswa
yang
dinyatakan
tidak
lulus,
kepadanya diberikan kesempatan paling lama enam bulan untuk memperbaiki
tesisnya
dengan
bimbingan
KPT-nya,
dan
mengajukan kembali permohonan untuk ujian ulang. Tesis yang telah diperbaiki harus diuji kembali dalam ujian berikutnya (ulangan). Jika pada kesempatan tersebut mahasiswa gagal kembali, maka ia masih diberi kesempatan sekali lagi, apabila dinyatakan gagal, maka yang bersangkutan tidak berhak menyandang
gelar
Magister
dari
STIA-LAN
Makassar.
Kepadanya hanya akan diberikan surat keterangan telah menyelesaikan seluruh mata kuliah disertai dengan transkrip nilai.
55