BAB IV PUISI-PUISI WS. RENDRA MENURUT AJARAN ISLAM
A. Puisi WS. Rendra Saat Sekarang Kumpulan Sajak-sajak Rendra yang telah diterbitkan
dalam
keseluruhan karyanya tidaklah berdiri sendiri, dan bukan pula perkembangan yang sama sekali baru. Dia merupakan jawaban pada lengkingan jerit kesakitan, teriakan minta tolong, kesaksian demi keselamatan kehidupan dan pemberontakan terhadap apa yang mengancam kepenuhan kehidupan itu. Sudah sejak kumpulan pertamanya, Ballada Orang-orang Tercinta, 1957, menjelaskan bahwa orang-orang tercinta dalam sajak itu adalah sosoksosok wanita memelas dan menyedikan, ditinggal, tak dimengerti, disakiti, difitnah, dalam penderitaannya dikenal oleh penyair jerit hewan yang terluka, atau mereka yang bewujud pejuang-pejuang gerilya, korban-korban perang atau tawanan-tawanan dari musuh yang kejam, yang membutuhkan kesaksian penyair. Dalam tahun-tahun kemudian, sajak Rendra lebih tertuju langsung kepada masalah-masalahnya sendiri. Penemuan dirinya berkembangn melalui bentuk lyris, dengan segala gapaian gelap dari bawah sadar, kecemasannya pada ancaman maut, keterpencilan dan kesepian, namun juga penghayatan yang ekstatis dari puncak-puncak eksistensi dan potensi manusia, termasuk dan terutama, dalam seksualitas. Tetapi mawas diri dan penemuan diri Rendra tidak pernah terlepas dari kaitan dengan masyarakatnya, kaitan dunia kosmos, yang senantiasa menjiwai sajak-sajak penyair ini sejak semula.1 Sebagai penyair ia telah melahirkan banyak karya puisi, sebagaimana yang
telah
penulis
kumpulkan
yaitu
mulai
Ballada
Orang-orang
Tercinta”(1957) sampai Shalawat Barzanji (2003). Selain itu Rendra masih memiliki banyak karya puisi yang belum diterbitkan sampai sekarang dengan alasan waktu yang belum tepat, meskipun karya tersebut sudah dibuatnya pada tahun-tahun yang sudah cukup lama.
1
Rendra, Potret Pembangunan dalam Puisi, Pustaka Jaya, Jakarta, 1993, hlm. 7
75
76
Untuk membahas tentang puisi WS. Rendra sebagaimana data yang telah dikumpulkan oleh penulis, maka penulis membagi puisi Rendra menjadi dua periode yaitu, periode 1957-1980-an sebagai puisi Rendra periode lama dan periode 1990-an sampai sekarang, sebagai puisi Rendra sekarang. Ini dikarenakan penulis menganggap kumpulan puisi Rendra dahulu kurang begitu relevan dengan keadaan sekarang, dikarenakan faktor waktu (zaman). Kumpulan sajak Rendra periode lama sebagaimana telah digolongkan penulis meliputi:
“Ballada Orang-orang Tercinta”(1957)“Rendra Empat
Kumpulan Sajak”(1961)“Blues Untuk Bonnie”(1971) “Sajak-sajak Sepatu Tua” (1972) “Potret Pembangunan dalam Puisi” (1980) “Nyanyian Orang Urakan” (1985) “Nine Poems” (1988), dan “Anuning ning(1988)”. Kemudian kumpulan puisi Rendra periode sekarang yaitu : “Orang-orang rangkasbitung” (1990), “Penabur benih” (1992) “Disebabkan oleh angin” (1993) “Mencari bapa” (1996) “Perjalanan Bu Aminah” (1996)“Ten Poems” (1997), dan “Shalawat Barzanji”(2003). Kalau kumpulan puisi lama WS. Rendra banyak di pengaruhi oleh tradisi kejawen dan beberapa ajaran Khatolik, itu dikarenakan saat itu Rendra dibesarkan dari kalangan Khatolik. Namun setelah Rendra memilih masuk Islam yaitu tahun 1979, karya-karyanya selanjutnya tidak lagi di pengaruhi ajaran Katholik lagi tetapi lebih ke ajaran Islam. Karya-karya itu termasuk semua yang dikategorikan penulis sebagai karya-karya Rendra saat sekarang, yaitu, “Orang-orang rangkasbitung” (1990), “Penabur benih” (1992), “Disebabkan oleh angin” (1993), “Mencari bapa” (1996), “Perjalanan Bu Aminah” (1996), “Ten Poems” (1997), dan “Shalawat Barzanji”(2003). Juga beberapa karya yang belum di publikasikan sampai sekarang. WS. Rendra saat ini semakin serius dalam menghadapi diri dan Tuhannya, ia menjadi lebih khusyuk dalam beribadah, selalu sholat tepat waktu, dan banyak memperdalam pengetahuan agamanya terutama membaca Al-Qur’an, dan memahami isinya. Dalam hal pendalaman agama, selain dengan membaca buku-buku agama, Rendra juga berguru pada para ulama’
77 yang mempunyai pemikiran rasionalis.2 Hal tersebut dikarenakan bahwa Rendra dulunya adalah seorang kristiani dan dalam hal pengalaman spiritual, Rendra hanya dapat menerima kalau didasari dengan argumen rasional.
B. Kelebihan Dan Kelemahan Puisi-puisi WS. Rendra Seorang penyair WS. Rendra, disamping menulis sajak, lakon, cerita pendek, deklamator dan pembaca sajak, aktor dan sutradara, Rendra juga seorang esais. Ia juga menulis tuntunan bermain drama bahkan untuk remaja. Masih ada lagi, Ia
ternyata seorang copy writer pula, yakni orang yang
tugasnya menulis frasa pendek untuk iklan, walaupun hanya beberapa kali. Hampir semua karya tulis dan pentas senantiasa mengundang perhatian dan hampir selalu memenangkan hadiah atau kejuaraan. Walaupun Rendra memiliki kemampuan bermacam-macam, bahkan seorang jago silat yang pernah berguru dengan Suhu Subur Raharja, seperti dikatakannya sendiri kepada majalah Gatra, sesungguhnya Rendra lebih seorang penyair. Dalam sebuah risalah yang berjudul “ Berkelana di Toraja Menatap Jawa”, Rendra menulis, “Sejak pagi itu mulailah Saya, si penyair Indonesia yang berasal dari Yogyakarta ini, berkenalan dengan kebudayaan Toraja”. Goenawan Mohamad, dalam buku ini, menegaskan, “WS.Rendra adalah pada mula dan akhirnya adalah seorang penyair’. Sebuah sajak adalah sebuah dunia yang menjadi, kata Chairil Anwar. Sajak-sajak Rendra tampak menampilkan prosesnya yang menjadi, tatkala dibacanya sendiri di depan publik ribuan. Dalam pembacaan yang dilakukannya sendiri, kekuatan kata yang tersembunyi dalam wujud suprasegmental menjadi jelas. Kejelasannya tidak hanya terdengar, tetapi juga terlihat, tercium, tercecap bahkan teraba. Karena itulah dalam pembacaan, puisi-puisi Rendra bukan lagi menggambarkan tentang sesuatu atau sekedar kesaksian tentang peristiwa di masyarakat sekelilingnya, tetapi merupakan kehadiran peristiwa-peristiwa.
2
Wawancara dengan Ken Zuraida, Depok Jakarta 15 Oktober 2003
78
Walau bagaimanapun hebatnya seorang penyair WS. Rendra, sehingga begitu dipuji banyak kalangan khususnya para Seniman, namun penulis masih melihat adanya kekurangan-kekurangan yang ada pada penyair terkenal ini. Karena sesungguhnya Rendra juga seorang manusia yang tidak mungkin sempurna. Untuk itu dalam bab ini penulis berusaha memaparkan kelebihankelebihan serta kekurangan-kekurangan dari puisi-puisi WS. Rendra disertai dengan analisis yang mendukung. 1. Kelebihan Puisi-puisi WS. Rendra Sebagai penyair WS. Rendra mempunyai beberapa kelebihan dalam karya-karya puisinya, kelebihan-kelebihan tersebut tidaklah interpretasi peneliti belaka, tetapi juga pendapat dari beberapa pengamat sastra dan pengagum karya-karya Rendra. Seperti halnya Edi Hariyono, Bakdi Sumanto, Supardi Djoko Damono, A Teew dan beberapa pengamat sastra lainnya. Kelebihan-kelebihan tersebut adalah: a. Kecakapan pembahasaan gagasan yang mudah diterima. Menurut
pendapat
Subadhi,
Rendra
telah
menunjukkan
kecakapannya dalam bersajak. Pilihan katanya, iramanya, dan isinya. pendeknya keseluruhan sajak itu mengagumkan. Sajak sungguh utuh. Penjelajahan pengarang pada seluruh kosmos, dengan menyebutnya seluruh zat, meliputi: alam tumbuhan, alam manusia, alam mati, menjadikan sajak ini utuh seutuh utuhnya dan sangat kaya akan isi. Ia berbicara berpangkal pada kenyataan yang sangat wajar dan kita jumpai dimana-mana (dan juga selamanya), yakni : Penghubung dua mahluk berlainan jenis. Lebih lanjut Subadhi mengkritik terhadap Ballada Orang-orang Tercinta Rendra, seperti berikut. “Karangan yang berhasil dan murni, sebagai suatu karangan yang lengkap dengan seluruh seginya, meliputi: perimbangan akal, rasa indah, dan rasa susila. Dengan sebuah kreasinya, pengarang bermaksud mengungkapkan sesuatu tentang kehidupan, tentang cita-citanya___ singkatnya karangan tidak lepas dari pandangan hidupnya. Pengolahan bahan ciptaan bersifat utuh, sehingga ciptaannya akan menjadi sungguhsungguh matang. Kita tidak heran kalau dalam sebuah sajak yang berhasil memuat problem hidup yang besar, bahkan
79
seringkali dengan pemecahannya sekaligus. Dalam masa-masa silam sajak selalu dipakai sumber pengaliran filsafat yang dalam-dalam.3 b. Konsistensi kepenyairan terhadap nilai-nilai kemanusiaan Menurut seorang kritikus seni Sapardi Djoko Damono, mengatakan bahwa Rendra telah menulis sajak lebih dari empat puluh tahun lamanya, tak putus-putus. Ia adalah satu diantara penyair Indonesia yang luput dari ejekan yang mula-mula ditujukan kepada para penyair kelompok pujangga baru, yakni ars brevis vita longa ”seni pendek, tetapi hidup panjang,” maksudnya adalah bahwa mereka itu panjang hidupnya tetapi berhenti berkesenian sebelum waktunya. Rendra dikaruniai hidup panjang dan tetap berkesenian. Ia tetap setia menciptakan tokoh, cerita, dan peristiwa yang beberapa diantaranya menggores tajam dalam ingatan kita. Ia tetap merasa terpanggil untuk mengingatkan kita tentang ketidakadilan, penindasan, kemunafikan teror kekuasaan, peperangan, penyalahgunaan obat, pelecehan, kemiskinan dan ketidak berdayaan. Juga mengenai kerendahan hati, kebijaksanaan hidup, kesederhanaan, kesalehan, kejujuran cinta, dan kesetiaan.4 Ini berarti Rendra adalah penyair yang tidak pernah berhenti berkarya, sebagaimana penyair-penyair pada zamannya dan karya-karyanya mencakup semua aspek kehidupan. c. Mampu menciptakan suasana baru untuk menjelajahi alam dan lingkungannnya Kelebihan Rendra berikutnya adalah ia dapat selalu menciptakan suasana baru untuk mengeksplorasi alam dan lingkungan di sekitarnya. Dalam hal ini Bakdi Soemanto pernah mengatakan bahwa ada berita dari bengkel teater Yogya yang sering mengadakan latihan-latihan di 3 Prof. Dr. Rahmat Djoko Pradopo, Kritik Sastra Indonesia Modern, Gama Media, Yogyakarta, 2002, hlm. 342 4
Sapardi Djoko Damono, Sihir Rendra, Dewan Kesenian Jakarta, 1997, hlm. 21
80
alam terbuka. Aktor dan aktrisnya menjadi lebih berani dan merasa bebas dan terbuka. Ucapan-ucapan dan aktingnya bisa lepas tanpa ada hambatan, dengan begitu memudahkan penyutradaraan. Karena sutradara bisa mengetahui kelemahan dan kekuatan aktor-aktornya. dan untuk pertunjukan semacam itu, di mana kekompakan massal lebih dituntut. Latihan di alam terbuka memang salah satu jalan untuk membukakan kesadaran ini.5 Kelebihan Rendra lainnya adalah, Rendra adalah orang yang sangat konsisten dengan diri dan Tuhan-nya, sehingga apa yang dihasilkannya merupakan gambaran atas dirinya dan tidak melenceng dari nilai-nilai agama. Seluruh karyanya, baik pada waktu ia masih Kristen maupun ketika sudah masuk Islam adalah berangkat dari masalah ke-Tuhanan, yang telah melewati beberapa masa sulit dan lewat pertimbangan yang begitu matang.6 Inilah menurut peneliti yang membedakan antara karya Rendra dan seniman lain dalam hal isi maupun kandungan makna didalamnya. Karena Rendra mempunyai pengalam Religius
antara
dua
agama
yang
pastinya sangat
mempengaruhi dalam karya-karyanya. A Teew mengatakan bahwa ; Apa yang mempesona pada diri Rendra adalah, selama ini Rendra sangat setia pada dirinya sendiri. Secara lahiriyah dia telah tumbuh, telah menjadi matang, telah mengecap pengaruh-pengaruh dari sana-sini, dia mempunyai segi-segi dan saat-saat kelemahannya. Dia menjadi sangat perduli terhadap pemberontakan hidup, kepicikan pengetahuan, keadaan sosial yang buruk, dan kemelaratan,juga terhadap dogma agama dan doktrin politik yang sok absolut, para pemberontak harus melawannya, tretapi terhadap tradisi politik dan tradisi-tradisi kesenian, pendeknya tradisi-
5 Bakdi Soemanto, Bengkel teater Yogya memmentaskan “Kasidah Barzanji” KOMPASSelasa 30 Juni 1970, Dokumen pribadi, hlm. 2 6
Wawancara dengan Ken Zuraida, Depok Jakarta 15 Oktober 2003
81 tradisi, mereka harus berhati-hati.7 Dalam membicarakan kelebihan karya-karya Rendra, memang setiap pengamat seni mempunyai gagasan yang selalu berbeda, namun apa yang penulis ungkapkan di atas adalah sebagian gambaran besar dari kelebihan-kelebihan Puisi-puisi Rendra dibanding dengan penyair-penyair lain. 2. Kelemahan puisi-puisi WS. Rendra Selain mempunyai kelebihan, tentunya Rendra sebagai penyair juga mempunyai beberapa kelemahan atau kekurangan-kekurangan dalam perjalanan kepenyairannya, namun tidak banyak kritikus seni yang mengungkap kekurangan-kekurang itu. Untuk itulah peneliti ingin mencoba mengungkap beberapa kelemahan karya-karya Rendra, menurut pandangan beberapa kritikus seni, di samping pandangan penulis sendiri. Hal ini bertujuan untuk memahami bagaimana suatu karya seni (puisi), tidak hanya dipandang dari sudut estetika atau etika dan sebaginya, tetapi perlu juga memperhatikan kode etik (aturan) dalam menulis sebuah puisi menurut aturan yang ada secara umum. a. Beberapa dari puisi-puisinya Rendra pernah divonis menyalahi aturan dalam membuat puisi, atau dianggap tidak sesuai dengan aturan yang ada secara umum. Misalnya, harus ada rima, ritma, bahasa yang figuratif, dan sebagainya. Dalam membuat sajak Rendra memang kurang memperhatikan aturan-aturan secara umum dalam membuat sebuah puisi. berbeda dengan Chairil Anwar, Sanusi Pane, Ajip Rosidi, Taufik Ismail, dan penyair lainnya. b. Sebagai seorang muslim, Rendra kurang berani mengangkat sajaksajak bertemakan Islam, padahal dalam Al-Qur’an sendiri banyak memuat sagala aspek kehidupan dan hukum yang harus dilaksanakan di dalamnya. Dan hal tersebut dapat dijadikan acuan yang sangat baik
7
27
WS. Rendra, Potret pembangunan dalam puisi, Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 1993, hlm.
82
untuk membuat karya puisi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh banyak diantara kalangan sastrawan sufi dan sastrawan Islam pada umumnya. C. Puisi WS. Rendra menurut Ajaran Islam Dalam berkarya, para penyair sering mengungkapkan gejolak batinnya yang indah kedalam wujud yang utuh, didukung oleh perasaan, pikiran dan cita-citanya. Ketiga unsur itu menggemakan getar jiwa.unsur-unsur itu saling mendukung dan mengisi. puisi yang indah bukanlah hanya merupakan letupan-letupan perasaan saja, tetapi juga merupakan perpaduan rasa, pikiran dan kehendak! ketiganya melahirkan satu kepaduan yang disebut keindahan. Konsep keindahan (estetika) yang ditawarkan Al-Qur’an mengarah kepada Keesaan Allah (tawhîd), karena tauhid merupakan inti ajaran AlQur’an. Konsepsi keindahan yang dituangkan dalam seni disampaikan Allah dalam Al-Qur’an di mana Al-Qur’an mengajak manusia memperhatikan seluruh jagat raya dari sisi keserasian dan keindahannya (QS. Qâf/50 : 6), bahwa Allah menciptakan lautan selain untuk diambil hasilnya sebagai makanan juga untuk mengambil hasilnya sebagai aksesoris yang dapat memperindah penampilan seseorang (QS. al-Nahl/16 : 14), adanya pemandangan indah pada pergantian siang dan malam (QS. al-Nahl/16 : 6), bahwa kehidupan dunia tidak akan berakhir kecuali apabila dunia ini telah sempurna keindahannya dan manusia telah menggunakan semua hiasannya (QS. Yûnus/10 : 24). Prof. Dr. M. Quraish Shihab memaparkan batasan berkesenian menurut Islam, yang sebenarnya “bebas” (dalam memilih obyek) dan memiliki banyak “cara” (untuk menampilkan seni), bebas menggambarkan kenyataan hidup dalam masyarakat, dan bisa memadukannya dengan media apapun, dan boleh berimajinasi karena lapangan seni Islami adalah semua wujud, tetapi dengan “sedikit catatan”, yaitu “jangan sampai seni bertentangan dengan pandangan Islam tentang fitrah wujud itu sendiri, jangan sampai
83 misalnya, pemaparan tentang manusia itu hanya pada jasmaninya semata”. 8 Kitab-kitab suci kaum beragama juga memuat puisi-puisi. banyak puisi yang dapat kita temukan di pelbagai kitab suci kaum beragama di indonesia. H.B.Jassin pernah menerjemahkan Alqur'an dalam bentuk puisi dan dinamainya puitisasi kitab suci. Di samping kalimat-kalimat yang biasa yang prosais, orang merindukan kalimat maupun kata-kata yang indah serta puitis. dalam bentuk puisi yang terikat itu ditemukan keindahan berkat adanya keseimbangan bentuk dan isi. getar jiwa yang dijelmakan ke dalam bentuk kata yang terikat dengan suasana yang "pas" akan memantulkan gema yang menggetarkan jiwa pendengarnya. begitulah suasana komunikasi yang hendak di ciptakan oleh Nabi di dalam diri umat dalam hubungan mereka dengan Tuhan. para penerjemah berusaha menangkap suasana misteri yang yang menyelubungi jiwa manusia yang terekam dalam kata-kata itu. Dalam kalangan Islam, sudah banyak sastrawan-sastrawan yang melahirkan karya-karyanya dalam bentuk puisi. Karena mereka dari kalangan agamis tentunya karya-karyanya banyak yang mengangkat tentang tema-tema agama, sudah tentu tema yang Islami. Didalamnya biasanya tentang, ke-Tuhanan, alam, hukum, syari,ah, Do’a-do’a, sosial, dan sebagainya. Yang lebih jelas dapat dilihat dalam puisi-puisi sufi yang barang tentu pasti mengangkat tema-tema agama. Dalam sejarah tasawuf, sasatra telah dipilih sebagai media dalam penyampaian pengalaman keruhanian para sufi sejak awal. Terdapat banyak penjelasan tentang pengalaman mereka yang berkenaan dengan ma’rifat dan persatuan mistik disampaikan dalam bentuk anekdot-anekdot, kisah perumpamaan atau alegori puisi. Walaupun sastra, khususnya puisi, sangat mempengaruhi corak kegiatan intelektual para sufi, tetapi kebanyakan dari mereka menulis tanpa niat menjadi sastrawan atau penyair. Mereka menulis berlandaskan alasan-alasan keagamaan dan keruhanian, yaitu menyampaikan hikmah dan mendapat berkah (barakah). Sebagai pencinta keindahan sejati mereka yakin bahwa karya seni bermutu tinggi dapat membangunkan cinta yang telah tidur di dalam hati, baik cinta yang bersifat duniawi dan inderawi maupun cinta yang bersifat ke-Tuhanan dan
8
Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, Mizan, Bandung, cet. 11, 2000, hlm. 398
84 ruhaniah, sebagaimana kata imam Al-Ghazali (KS 25).9 Dalam setiap agama terdapat tokoh-tokoh yang dihormati karena memiliki karisma, memilliki sifat sakral dan khidmat. Penghormatan kepada tokoh agama tertentu oleh penyair yang memeluk agama tersebut juga dapat menunjukkan tingkat penghayatan keagamaan dari penyair itu. Sebaliknya jika seorang penyair dari suatu agama tertentu mulai mencaci maki tokoh-tokoh yang dipandang terhormat dalam agama itu, itu suatu pertanda bahwa penyair tersebut mengalami pendangkalan iman terhadap agamanya.10 Rendra adalah seorang penyair yang mempunyai pengalaman keagamaan yang sangat unik. Sejak lahir ia telah dibekali dengan ajaran Katholik oleh orang tuannya, namun pada tahap selanjutnya Rendra harus menentukan pilihannya sendiri untuk masuk agama Islam. Karena menurutnya hanya dalam Islamlah ia dapat memahami ajaran agama secara logis (logika) dibanding ketika ia masih dalam agama Katholik. Sebagai seorang penyair yang mempunyai pengalaman religius dari dua agama (Katholik dan Islam), tentu saja hal itu sangat mempengaruhi dalam keseluruhan karyannya. Sejak kumpulan sajak pertamanya Ballada Orang-orang Tercinta(1957) sampai Sajak-sajak Sepatu Tua(1972), karya-karya Rendra banyak dipengaruhi oleh ajaran Katholik dan tradisi kejawennya. Namun mulai kumpulan sajak
Potret
Pembangunan dalam Puisi(1980) sampai sekarang Rendra mulai dipengaruhi oleh ajaran Islam, tepatnya mulai ia masuk agama Islam tahun 1979. Dalam bab ini, penulis akan berbicara tentang puisi-puisi WS.Rendra kritiknya dalam agama Islam. Disini penulis ingin mengungkap Adanya implementasi dari sajak-sajak Rendra terhadap ajaran-ajaran Agama Islam. Baik sajak-sajak sebelum atau sesudah Rendra masuk Islam. Mulai dari sajak “Ballada Lelaki Tanah Kapur” pada kumpulan sajak “Ballada Orang-orang Tercinta” (BOT : 10), para lelaki dihadapkan pada para penyamun berkuda. Dimuka tegak para penyamun, sedangkan di belakang pintu rumah terkunci siap menolak mereka yang mundur tidak mau berlaga. Dalam keadaan seperti ini menjadi lelaki bersedia menumpahkan darah. Justru dalam berhadapan dengan maut inilah sifat-sifat terdalam seseorang akan muncul. Di sini 9
Abdul Hadi 2001, hlm. 9 10
W. M., Tasawuf yang tertindas : kajian Hermeneutik, Paramadina, Jakarta,
Dr. Herman J. Waluyo, M. Pd, Teori…op.cit. hlm.107
85
kita diperkenalkan dengan lurah Kudo Seto yang pulang kerumahnya membawa belati kepala penyamun untuk anaknya. Di rumah, istri, keluarga, dan para tetangga menyambutnya sebagai pahlawan. Walaupun sajak ini ditulis oleh penyair saat ia masih beragama Katholik, namun penulis melihat implementasi terhadap ajaran Islam dalam sajak tersebut. Baiklah kita simak kutipan sajak berikut:
Para lelaki telah keluar jalanan Demikian kilatan-kilatan ujung baja Dan kuda-kuda para penyamun Telah tampak di perbukitan kuning Bahasa kini adalah darah.11
Arti apa yang dapat kita lekatkan pada sajak ini yaitu, bahwa para lelaki dalam sajak ini adalah sosok dalam masyarakat yang mempunyai kewajiban atau tanggung jawab yang tinggi, ia harus keluar ke jalan untuk berperang demi suatu tujuan. Berperang melawan hak-hak yang sudah dirampas oleh para penyamun, dapat kita artikan sebagai perjuangan demi kebenaran dan keadilan. sementara dirumah istri, keluarga dan tetangga menyambutnya sebagai pahlawan, berarti perjuangan itu demi keluarga dan bangsa. Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad sendiri pernah memimpin masyarakat yang sedang membangun suatu negara, sedang berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan yang hakiki. Beliaupun mempunyai kewajiban membela masyarakat itu dari setiap rongrongan yang membahayakan. Untuk tugas ini, Allah s.w.t. menurunkan ayat yang mengijinkan Nabi dan umatnya untuk, mengangkat senjata demi membela diri. Firman Allah dalam (QS. Al Hajj /22 : 39);
(39:ﺮ )ﺍﳊﺞ ﻢ ﹶﻟ ﹶﻘﺪِﻳ ﺼ ِﺮ ِﻫ ﻧ ﻋﻠﹶﻰ ﻪ ﻭِﺇﻥﱠ ﺍﻟﻠﱠ ﻮﺍﻢ ﻇﹸِﻠﻤ ﻧﻬﺗﻠﹸﻮ ﹶﻥ ِﺑﹶﺄﻘﹶﺎﻦ ﻳ ﺃﹸ ِﺫ ﹶﻥ ِﻟﱠﻠﺬِﻳ Artinya : “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar maha kuasa menolong mereka itu.”12 Dari sajak ballada lelaki tanah kapur dan isi dari surat Al-Hajj diatas dapat 11
Utjen Djusen R. Dkk, Memahami sajak....Op. cit, hlm. 10
12
Lihat…Surat Al-Hajj, (Qs. 22 : 39)
86
dilihat pesan dan maksud yang sama, yaitu mengajak manusia untuk berperang melawan kepicikan, penindasan, penganiayaan dan sebagainya yang akhirnya merugikan segolongan umat manusia.
Dalam kumpulan sajak Potret Pembangunan dalam Puisi (1980), pada satu sajak Rendra menulis tentang ‘Sajak Ibunda’ yang isinya memuji-muji seorang ibu dan mengajak pembaca atau pendengar untuk berbakti kepada ibu, namun disini Rendra juga mengkritik seorang penjahat, koruptor, pembunuh dan sebagainya, sebagaimana sajak berikut:
... mengingat ibu, aku melihat janji baik kehidupan. mendengar suara ibu, aku percaya akan kebaikan hati manusia. Melihat foto ibu,. Aku mewarisi naluri kejadian Alam semesta. ... maling punya ibu. Pembunuh punya ibu. Demikian pula koruptor, tiran, fasis, Wartawan amplop, dan anggota parlemen yang dibeli, Merekapun punya ibu. Macam manakah ibu mereka? Apakah ibu mereka bukan merpati di langit jiwa? Apakah ibu mereka bukan pintu di langit alam?13 ... Dalam Islam pesan dari sajak tersebut dapat dilihat dalam (QS.Luqman /31 : 14), yang didalamnya berisi tentang nasehat Luqman kepada anaknya. Lukman menasehati anaknya untuk berbakti kepada kedua orang tua khususnya kepada ibu yang telah mengandung dan mengasuhnya sampai dewasa.
13
62
WS. Rendra, Potret Pembangunan dalam Puisi, Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 1993,hlm.
87
ﺮ ﺷ ﹸﻜ ﻴ ِﻦ ﹶﺃ ِﻥ ﺍﻣ ﺎﻪ ﻓِﻲ ﻋ ﺎﹸﻟﻭِﻓﺼ ﻫ ٍﻦ ﻭ ﻋﻠﹶﻰ ﻨﹰﺎﻭﻫ ﻪ ﹸﺃﻣﺘﻪﻤﹶﻠ ﺣ ﻳ ِﻪﺪ ﺍِﻟﺎ ﹶﻥ ِﺑﻮﻧﺴﺎ ﺍﹾﻟِﺄﻴﻨﺻ ﻭ ﻭ (14: )ﻟﻘﻤﺎﻥﺼﲑ ِ ﻤ ﻲ ﺍﹾﻟ ﻚ ِﺇﹶﻟ ﻳﺪ ﺍِﻟﻭِﻟﻮ ﻟِﻲ Artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” 14 Bagaimanapun manusia tidak dibenarkan untuk durhaka kepada orangtuanya, karena mereka adalah sosok orang yang telah merawat dan membesarkan anaknya dan memberikan pendidikan supaya kelak anaknya menjadi orang yang berguna bagi agama dan bangsanya.
Dalam kumpulan puisi Orang-orang Rangkasbitung yang berjudul “Do’a untuk Anak Cucu” mengkisahkan tentang orang tua yang menginginkan anak dan cucunya kelak menjadi anak yang baik dan berguna bagi agama dan bangsa. orang tua akan selalu berdo’a mereka selalu mendapat lindungan dan rahmat dari tuhan. sebagaimana berikut dalam penggalan puisinya :
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Ya, Allah. Di dalam masa yang sulit ini , Di dalam ketenangan Yang beku dan tegang, Di dalam kejenuhan Yang bisa meledak menjadi keedanan, Aku merasa ada muslihat Yang tak jelas jluntrungnya. Ya. Allah. Aku bersujud kepada-Mu Lindungilah anak cucuku. 14
Lihat…Surat Luqman, (Qs. 31:14)
88
Lindungilah mereka Dari kesabaran yang menjelma menjadi kelesuan, Dari rasa tak berdaya yang kehilangan cita-cita.15 ...
Dalam ajaran Islam hal ini dapat dilihat di dalam Alqur’an, (QS.AlBaqarah/2 : 286), yang merupakan do’a Nabi Ibrahim untuk anak cucunya, supaya anak cucunya dijauhkan dari siksa neraka, dari perbuatan maksiat, dilimpahkan rahmat serta selalu dijaga dari ancaman dunia dan akhirat:
ﺎﺍ ِﺧ ﹾﺬﻧﺗﺆ ﺎ ﻻﺑﻨﺭ ﺖ ﺒﺴ ﺘﺎ ﺍ ﹾﻛﺎ ﻣﻴﻬﻋﹶﻠ ﻭ ﺖ ﺒﺴ ﺎ ﹶﻛﺎ ﻣﺎ ﹶﻟﻬﻌﻬ ﺳ ﻭ ﻧﻔﹾﺴﹰﺎ ِﺇﻟﱠﺎ ﻪ ﻒ ﺍﻟﱠﻠ ﻳ ﹶﻜﻠﱢ ﻻ ﺎﺒِﻠﻨﻦ ﹶﻗ ﻦ ِﻣ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﱠﻟﺬِﻳ ﺘﻪﻤ ﹾﻠ ﺣ ﺎﺮﹰﺍ ﹶﻛﻤﺎ ِﺇﺻﻴﻨﻋﹶﻠ ﺤ ِﻤ ﹾﻞ ﺗ ﻻﺎ ﻭﺑﻨﺭ ﺎﺧ ﹶﻄ ﹾﺄﻧ ﻭ ﹶﺃ ﺎ ﹶﺃﻧﺴِﻴﻨ ِﺇ ﹾﻥ ﺎﻻﻧﻣﻮ ﺖ ﻧﺎ ﹶﺃﻤﻨ ﺣ ﺭ ﺍﺎ ﻭﺮ ﹶﻟﻨ ﺍ ﹾﻏ ِﻔﺎ ﻭﻋﻨ ﻒ ﻋ ﺍﺎ ِﺑ ِﻪ ﻭﺎ ﻻ ﻃﹶﺎﹶﻗ ﹶﺔ ﹶﻟﻨﺎ ﻣﻤ ﹾﻠﻨ ﺤ ﺗ ﻻﺎ ﻭﺑﻨﺭ ﻧﻓﹶﺎ (286:ﻦ )ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ ﻮ ِﻡ ﺍﹾﻟﻜﹶﺎِﻓﺮِﻳ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ ﺎﺮﻧ ﺼ Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa(dari kejahatan) yang dikerjakannnya. (mereka berdo’a) “ya Tuhan kami,janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau tersalah. Ya Tuhan kami janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolonglah kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Qs. Al- Baqarah, 286).16 Dalam uraian sajak dan sebuah ayat diatas dapat dilihat bagaimana orang tua yang selalu berdo’a supaya anak-anaknya tidak menjadi golongan orang-orang yang sesat, dan selalu mendapat petunjuk dan ampunan dari Tuhan, dan diberikan kemudahan dalam menjalani hidup ini.
15 16
Rendra, Orang-orang Rangkasbitung, Bentang Intervensi Utama, pt., Yogyakarta, hlm. 5
Qs, Al-Baqarah, 286. Yayasan Penyelenggara Penterjemahan/Pentafsir Al-qr’an, Jakarta, 1971,hlm. 72
89
Rendra adalah pengagum berat sosok Nabi Muhammad s.a.w. yang berjiwa agung, rendah hati, dan sederhana. Dalam sebuah sajaknya “Shalawat Barzanji” terjemahan dari Syubah Asa, yang pernah dipentaskannya sebelum ia masuk Islam dengan nama “Qasidah Barzanji”. Lihat sajak berikut ini : Maka, adalah Nabi Muhammad rendah hatinya, sederhana sifatnya, berjiwa agung, sudi menisik sobek jubahnya.17 Di dalam Al Qur’an kandungan dari sajak tersebut dapat kita jumpai dalam (QS. Al Qalam/68 : 4) sebagai berikut:
(4:ﻋﻈِﻴ ٍﻢ )ﺍﻟﻘﻠﻢ ﻠﹸ ٍﻖﻌﻠﹶﻰ ﺧ ﻚ ﹶﻟ ﻧﻭِﺇ Artinya : “Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.”18 Karena kekagumannya kepada sosok Nabi Muhammad, yang begitu agung, sampai Rendra pernah menulis sebuah kumpulam sajak Qasidah barzanji yang ditulisnya sebelum ia memeluk agama Islam dan sempat di pentaskan kembali menjadi shalawat barzanji, setelah ia masuk Islam. Ini adalah sebagai ungkapan rasa syukurnya kepada Allah s.w.t
Sajak “Demi Orang-orang Rangkasbitung” menceritakan terjadinya kepincangan sosial dalam sebuah pemerintahan. Rakyat kecil diperlakukan secara tidak adil oleh para penguasa, kemiskinan telah dibeli oleh investor asing dengan harga dollar, dan rakyat sudah menjadi budak para pengusaha. Dalam sajak tersebut juga hadir seorang Multatuli, yaitu sosok pembela rakyat yang sangat perduli akan ketidak adilan, kemiskinan, dan ketertindasan oleh para penguasa saat itu. Dan Multatuli adalah pahlawan yang tak kenal lelah dan pantang menyerah, terlahir dari sejarah dan selalu hadir dalam sebuah sejarah. 17
Rendra, Sahlawat Barzanji, Bengkel Teater 2003, Dokumen pribadi.
18
lihat…Surat Al-Qalam, (QS. 68 : 4)
90
Saya melihat negara-negara maju memberikan bantuan ekonomi. Dan sebagai hasilnya Banyak rakyat dari dunia berkembang kehilangan tanah mereka, Supaya orang kaya bisa main golf, atau supaya ada bendungan Yang memberikan sumber tenaga listrik Bagi industri dengan modal asing. Dan para rakyat yang malang itu, ya Tuhan, mendapat ganti rugi Untuk setiap satumeter persegi dari tanahnya Dengan uang yang sama nilainya Dengan satu pak sigaret bikinan Amerika.
Barangkali kehadiran saya sekarang mulai tidak mengenakkan suasana? Keadaan ini dulu sudah saya alami. Apakah orang seperti saya harus dilanda oleh sejarah? Tetapi ingat: Sementara sejarah selalu melahirkan masalah ketidakadilan, Tetapi ia juga melahirkan orang seperti saya. Menyadari hal ini Tidak lagi saya merasa sia-sia atau tidak sia-sia.19
Dan sebagai hukuman bagi orang yang menjual seorang yang merdeka kemudian ia makan (gunakan harganya), serta seorang yang mempekerjakan buruh dan tidak segera memberi upah setelah tugasnya selesai, sebagaimana terdapat dalam sajak diatas pula, di dalam Islam orang yang berbuat demikian akan mendapatkan ganjaran dari Allah sebagaimana dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari sebagai berikut:
: ﻗﺎﻝ ﺍﷲ ﺗﻌﺎﱃ: ﻋﻦ ﺍﻟﻨﱮ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ،ﻋﻦ ﺍﰉ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺻﻰ ﺍﷲ ﻋﻨﻪ 19
Rendra, Orang-….Op. cit, hlm. 58
91
، ﻭﺭﺟﻞ ﺑﺎﻉ ﺧﺮﺍ ﻓﺄﻛﻞ ﲦﻨﻪ، ﺭﺟﻞ ﺍﻋﻄﻰ ﰉ ﰒ ﻏﺪﺭ:ﺛﻼﺛﺔ ﺍﻧﺎ ﺧﺼﻤﻬﻢ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﻤﺔ ﻭﺭﺟﻞ ﺍﺳﺘﺄﺟﺮ ﺃﺟﲑﺍ ﻓﺎﺳﺘﻮﰱ ﻣﻨﻪ ﻭﱂ ﻳﻌﻄﻪ ﺃﺟﺮﻩ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ )ﻭﻛﺬﺍﻟﻚ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ((ﻭﺍﲪﺪ Artinya : “Dari Abu Hurairah, semoga ridha Allah tercurah atasnya, dari Rasulullah saw. Bersabda: Allah yang maha tinggi berfirman: “Tiga menjadi seteru-Ku pada hari kiamat, seorang yang berjanji atas nama-Ku kemudian mengingikarinya, dan seorang yang menjual seorang merdeka kemudian ia makan (gunakan) harganya, serta seorang yang mempekerjakan seorang buruh, setelah (sang buruh) menyempurnakan (tugasnya) ia tidak memberikan upahnya.”(HR. alBukhari, Ibn Majah, dan Ahmad).20 WS. Rendra adalah sosok orang yang sangat peka dengan keadaan di sekitarnya. Ia sangat perhatian terhadap kemiskinan, perampasan hak-hak asasi, kepincangan sosial dan sebagainya. Setiap ada kejanggalan dalam kehidupannya selalu dijadikannya inspirasi untuk membuat sajak-sajaknya.
Dalam sajak “Orang-orang Miskin” dari kumpulan sajak ”Potret Pembangunan dalam Puisi” menceritakan tentang orang-orang miskin yang mesti selalu ada di sekitar kita, di desa maupun di kota. Mereka tidak bisa kita biarkan begitu saja karena dapat menimbulkan masalah yang lebih besar jika tidak segera diatasi. Mereka harus kita bantu, karena mereka adalah saudara kita, dari nenek moyang yang sama. Seperti dalam sajak berikut;
Jangan bilang negara ini kaya Karna orang-orang miskin berkembang di kota dan di desa. Jangan bilang dirimu kaya Bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya. Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu. Dan perlu diusulkan Agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti belanda. 20
M. Quraish shihab, 40 Hadits Qudsi Pilihan, Lentera Hati, Jakarta , 2002, hlm. 78
92
... Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah, Bagai udara panas yang selalu ada. Bagai gerimis yang selalu membayang. Orang-orang miskin mengangkat pisau Tertuju ke dada kita, Atau ke dada mereka sendiri. O, kenanglah: orang-orang miskin Juga berasal dari kemah Ibrahim.21
Orang-orang miskin akan ada sepanjang sejarah ini, dan mereka adalah tanggung jawab kita, juga tanggung jawab pemerintah. Mereka dapat membahayakan kita atau dirinya sendiri kalau kita biarkan.
Melihat isi dari sajak diatas, maka dapat kita mengkaitkannya dengan sebuah hadits riwayat Bukhari yang menyebutkan bahwa; Nabi Muhammad pernah didatangi oleh dua orang yang mengadu tentang masalah kebutuhan kemiskinannya dan tentang gangguan keamanan, pencurian dan perampokan di jalan-jalan dan Rasulullah bersabda;
ﻛﻨﺖ ﻋﻨﺪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ: ﻳﻘﻮﻝ،ﻋﻦ ﻋﺪﻯ ﺑﻦ ﺣﺎﰎ ﺭﺿﻰ ﺍﷲ ﻋﻨﻪ ﻓﻘﺎﻝ، ﺃﺣﺪﳘﺎ ﻳﺸﻜﻮ ﺍﻟﻌﻴﻠﻪ ﻭﺍﻻﺧﺮ ﻳﺸﻜﻮ ﻗﻄﻊ ﺍﻟﺴﺒﻴﻞ: ﻓﺠﺄﻩ ﺭﺟﻼﻥ،ﻭﺳﻠﻢ ﺣﱴ، ﺃﻣﺎ ﻗﻄﻊ ﺍﻟﺴﺒﻴﻞ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺄﰐ ﻋﻠﻴﻚ ﺇﻻ ﻗﻠﻴﻞ،ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻌﻴﻠﺔ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ ﻻ ﺗﻘﻮﻡ ﺣﱴ ﻳﻄﻮﻑ ﺃﺣﺪﻛﻢ،ﲣﺮﺝ ﺍﻟﻌﲑ ﺇﱃ ﻣﻜﺔ ﺑﻐﲑ ﺧﻔﲑ ﻻ ﲜﺪ ﻣﻦ ﻳﻘﺒﻠﻬﺎ ﻣﻨﻪ،ﺑﺼﺪﻗﺘﻪ Artinya : “Dari ‘Adi bin Hatim, semoga ridha Allah tercurah atasnya, beliau berkata:(suatu ketika) aku berada di sisi Rasulullah saw., ketika datang kepada beliau dua orang. Yang pertama mengadu tentang kebutuhan dan kemiskinan(nya) dan lain mengadu tentang gangguan keamanan, pencurian dan perampokan di jalan-jalan”. Rasulullah saw. Bersabda. “Menyangkut gangguan perjalanan, maka tidak lama 21
WS. Rendra, Potret…Op.cit, hlm. 82
93
lagi akan datang kafilah dari Mekka tanpa penjagaan. Adapun tentang kemisikinan dan kebutuhan maka tidak akan datang kiamat, sebelum salah seorang diantara kamuberkeliling membawa sedekahnya, tetapi ia tidak menemukan seorangpun yang mau menerimanya. 22 Dalam hadits lain juga dijelaskan tentang perintah Allah bagi orangorang
kaya untuk mengeluarkan zakat kepada orang-orang miskin.
Sebagaimana hadits berikut:
ﺑﻌﺚ ﻣﻌﺎﺫﺍ ﺍﱃ،ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻰ ﺍﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﱮ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﻥ ﺍﷲ ﻗﺪ ﺍﻓﺘﺮﺿﻰ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﰱ ﺍﻣﻮﺍﳍﻢ ﺻﺪﻗﺔ ﺗﺆﺧﺬ ﻣﻦ:ﺍﻟﻴﻤﻦ_ﻓﺬﻛﺮ ﺍﳊﺪﻳﺚ_ﻭﻓﻴﻪ (ﺍﻏﻨﻴﺎﺋﻬﻢ ﻓﺘﺮﺩ ﰱ ﻓﻘﺮﺍﺋﻬﻢ )ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺍﻟﻠﻔﻆ ﻟﻠﺒﺨﺎﺭﻯ Artinya : “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi SAW. Telah mengutus Muadz ke Yaman,-kemudian dia menyebutkan kelengkapan haditsnya-dan di dalamnya terdapat ungkapan bahwa Allah telah mewajibkan zakat kepada mereka yang di ambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang fakir.”23 Demikianlah uraian dari bab V, yaitu tentang keterkaitan dari puisipuisi WS. Rendra terhadap ajaran agama Islam, setelah menelaah beberapa puisi, ternyata banyak dari puisi-puisi Rendra yang mempunyai kesamaan dengan ajaran-ajaran agama Islam. Bahwa sebagai penyair Rendra telah menghasilkan banyak karya puisi sepanjang hidupnya, dan telah berapa ratus bahkan ribuan sajak dihasilkannya. Kalau kita membahas implementasi puisi WS. Rendra terhadap ajaran Islam, maka pembahasannya akan sangatlah panjang, karena begitu lengkapnya kandungan Al Qur’an yang memuat semua aspek kehidupan, belum juga kalau dihubungkan dengan hadits-hadits Nabi. Sangatlah cukup untuk menjelaskan implementasi-implementasi sajaksajak Rendra terhadap ajaran Islam. Namun yang penulis kemukakan di atas
22 23
M. Quraish shihab, 40 Hadits….Op. cit, hlm. 52
Drs. Taufik Rahman, M.Ag., Hadits-Hadits Hukum, (untuk IAIN, STAIN, PTAIS), Pustaka Setia, Bandung, 2000, hlm. 45
94
merupakan sajak-sajak pilihan yang mempunyai nilai religius yang cukup tinggi di antara sajak-sajak Rendra, walaupun sedang berbicara tentang tema yang sama. [j]