60
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
4.1.
Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum Lembaga
Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar, serta penulis akan membahas dan mengemukakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan dengan menunjukkan seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok aljabar. 4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar adalalah lembaga yang bergerak dibidang pendidikan yang membantu anak didik setara Sekolah Dasar untuk membantu dan mempermudah dalam memahami pelajaran. Berdasarkan Surat
Keputusan
Kepala
Dinas
Pendidikan
Kota
Surabaya
Nomor:
421.9/3420/3052/436.5/2006 lembaga ini termasuk perusahaan non profit. Berlokasi di JL.Ngagel Rejo Kidul 6A Surabaya dengan jumlah pegawai sebanyak 100 orang. Sedangkan menurut Surat Akte Pendiriannya maksud dan tujuan dari Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar adalah mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat luas yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang bersifat edukatif, dan ekonomis serta kegiatan sosial lainya, dalam arti seluas
60
61
luasnya tanpa mengurangi adanya ijin dari instansi yang berwewenang bila diperlukan. Kemudian hal hal yang bersangkutan dengan usaha yang dapat dilakukan Pondok Aljabar dalam memenuhi maksud dan tujuanya tersebut antara lain adalah: 1. Bidang Pendidikan a. Membuka kursus, antara lain: Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Matematika, Kusus belajar dengan Metode Cepat, Komputer. b. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dikalangan mahasiswa, banker dan tenaga kerja Indonesia pada umumnya. 2. Bidang Komunikasi a. Membuat media cetak berupa tabloid yang merupakan media kampus. b. Bidang komunikasi lainya guna memberikan informasi bagi kalangan pendidikan. Disamping itu, ada 5 kewajiban yang harus dipenuhi oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar, antara lain: 1. Wajib
menyelenggarakan
kursus
pendidikan
luar
sekolah
yang
diselenggarakan masyarakat tersebut sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi fungsi sosialnya terhadap masyarakat. 2. Wajib mentaati peraturan perundangan yang atau yang akan ditentukan kemudian.
62
3. Wajib mengirimkan laporan berkala sesuai ketentuan menurut modem yang ditentukan. 4. Wajib mengajukan permohonan baru selambat-lambatnya 30 hari sebelum ijin ini berakhir. 5. Wajib mengikutsertakan siswa siswinya dalam ujian Nasional Diklusemas yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
4.1.2. Struktur Organisasi
Penasihat Drs. Moch Nurdin, M.M., M.Pd
Pendiri Drs. Moch Nurdin, M.M., M.Pd Eva Fatmawati, MM., M.Pd
Sekretaris
Ketua
Bendahara
Chotim Sayida
Eva Fatmawati, MM., M.Pd
Imam Hanafi
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Sumber : Data Internal Perusahaan
Karyawan
Karyawan
63
4.1.2.1. Tugas dan Kewajiban Pengelola LKP Pondok Aljabar 1. Badan Penasihat LKP Pondok Aljabar Disamping semua yang telah dijelaskan diatas, selanjutnya adalah badan penasihat yang ada dalam Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar. Badan penasihat ini terbagi dalam 3 klasifikasi. Antara lain: 1. Badan Penasihat a. Para individu yang memiliki perhatian pada kemaslahatan umat, para pendiri Lembaga. b. Para individu yang karena keahlian dan ilmunya dapat membantu memberi pandangan dan kritik guna mencapai tujuan, misi, visi lembaga. 2. Pengangkatan anggota badan penasehit berdasarkan kesedian individu yang bersangkutan setelah sepakat terhadap maksud dan tujuan lembaga dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari anggota badan pendiri. 3. Sifat keanggotaan badan penasihat sangat terbuka, semata-mata berdasarkan niatan yang tulus demi kemaslahatan umat.
2. Badan Pendiri LKP Pondok Aljabar Badan Pendiri Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar antara lain : 1. Anggota badan pendiri lembaga ini terdiri atas : a. Para pendiri lembaga.
64
b. Pengganti
dari
anggota
badan
pendiri
yang
berakhir
masa
keanggotaanya,yang disahkan oleh rapat badan pendiri. c. Orang atau badan yang karena jasanya pada lembaga,diangkat oleh rapat badan pendiri. 2. Pengangkatan dan pemberhentian anggota badan pendiri dilakukan oleh rapat badan pendiri yang diselenggarakan khusus untuk itu,dengan ketentuan harus memperoleh persetujuan ½ + 1 dari jumlah anggota badan pendiri. 3. Keanggotaan badan pendiri berakhir karena: a. Meninggal dunia. b. Dibawah pengampunan. c. Jatuh pailit. d. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri. e. Diberhentikan dari jabatanya berdasarkan keputusan rapat badan pendiri. 4. Badan pendiri adalah badan tertinggi yang mempunyai wewenang untuk: a. Mengangkat dan memberhentikan anggota badan eksekutif. b. Melakukan
pengawasan
atas
kepengurusan
lembaga
yang
dilakukan oleh badan eksektif. 5. Badan pendiri menetapkan garis-garis besar kebijaksanaan lembaga dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari badan penasehat yang selanjutnya menjadi pedoman bagi badan eksekutif dalam melaksanakan tugasnya.
65
3. Ketua LKP Pondok Aljabar Ketua Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar mempunyai wewenang untuk ;
Merencanakan dan melaksanakan/mengkoordinir para karyawan dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar, memberikan pembinaan dan arahan demi kelancaran proses kegiatan belajar mengajar pada setiap sekolahan.
Bertanggung jawab kepada pimpinan akan terlaksananya dan ketercapaian program bimbingan belajar dan berhak mengusulkan pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Sekretaris LKP Pondok Aljabar Tugas dan kewajiban sekretaris Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar adalah :
Membuat agenda surat masuk dan surat ke luar, buku tamu, buku kas dan laporan keuangan
Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja dari masing-masing tenaga pendidik yang dikoordinasinya
5. Bendahara LKP Pondok Aljabar Wewenang bendahara di Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar adalah untuk :
66
Memimpin dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan LKP Pondok Aljabar yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pembukuan.
Berhak mengeluarkan dana sesuai dengan laporan keuangan dan atas persetujuan pimpinan/ketua LKP Pondok Aljabar.
Wajib mempertanggung jawabkan keadaan keuangan kepada pimpinan LKP Pondok aljabar dan seluruh karyawan.
4.1.3. Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 100 lembar kuisioner kepada karyawan Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar. Kuisioner ini terdiri dari tiga bagian, yaitu yang pertama mengenai tanggapan karyawan tentang tingkat pendidikan, yang kedua mengenai pelatihan, dan yang ketiga mengenai produktivitas kerja. Untuk mendapatkan gambaran mengenai karyawan yang menjadi objek penelitian ini, maka dibawah ini akan diuraikan pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin, usia dan lamanya bekerja. Dari 100 responden yang diteliti maka dapat diketahui profil karyawan pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar sebagai berikut :
67
Tabel 4.1 Karakteristik Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Responden
Prosentase
1.
Pria
38%
2.
Wanita
62%
Sumber : Data kuisioner yang telah diolah
Berdasarkan table 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian responden dalam hal ini Karyawan LKP Pondok Aljabar adalah pria yaitu sebanyak 38% sedangkan wanita 62%. Tabel 4.2 Karakteristik Usia No.
Usia Responden
Prosentase
1.
19 – 22 tahun
32%
2.
23 – 26 tahun
43%
3.
27 tahun keatas
25%
Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah
Dari table 4.2 dapat diketahui responden berusia 19-22 tahun sebesar 32%, 23-26 tahun sebesar 43%, dan diatas 27 tahun sebesar 25%.
68
Tabel 4.3 Karakteristik Lama Bekerja No.
Lama Bekerja
Prosentase
1.
Kurang dari 5 tahun
65%
2.
6 – 10 tahun
30%
3.
10 tahun keatas
5%
Sumber : Data kuisioner yang telah diolah
Berdasarkan table 4.3, dari 100 responden yang menjadi objek penelitianyang bekerja kurang dari 5 tahun 65%, 6-10 tahun sebanyak 30%, dan diatas 10 tahun sebanyak 5%.
4.1.4. Deskripsi Variabel 4.1.4.1. Deskripsi Tingkat Pendidikan Tabel 4.4 Karakteristik tingkat pendidikan karyawan No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Prosentase
1.
SMA/SMK
35
35%
2.
D1/D2
5
5%
3.
D3
10
10%
69
4.
Strata 1
45
45%
5.
Strata 2
5
5%
Jumlah
100
100%
Sumber : Data kuisioner yang telah diolah
Berdasarkan table 4.4, dari 100 responden yang menjadi objek penelitian yang tingkat pendidikannya SMA/SMK sebanyak 35%, tingkat pendidikan D1/D2 sebanyak 5%, tingkat pendidikan D3 sebanyak 10%, tingkat pendidikan Strata 1 mencapai 45%, dan yang tingkat pendidikan Strata 2 sebanyak 5% . Tanggapan responden terhadap tingkat pendidikan ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan analisis singkat dibawahnya yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.5 Analisis tanggapan responden terhadap tingkat pendidikan karyawan No. 1.
2.
3.
4.
Pertanyaan Pendidikan yang berkelanjutan dapat meningkatkan keahlian dan pengetahuan Saat menempuh pendidikan, pernah diberi pembelajaran selain materi pelajaran Menurut saya, pendidikan akan membentuk kepribadian dan pengembangan wawasan Menurut saya, pendidikan akademis dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan untuk mencapai kedudukan dan karir yang lebih baik.
Sumber : Data diolah
1 STS
2 TS
3 KS
4 S
5 SS
Total
Ratarata
0
0
13
54
33
100
4,20
0
0
17
58
25
100
4,08
0
0
28
31
41
100
4,13
0
0
32
35
33
100
4,01
70
Dari tabel 4.5 diatas, pada pernyataan “Pendidikan yang berkelanjutan dapat meningkatkan keahlian dan pengetahuan”,mayoritas responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 54 orang atau 54%, kemudian responden memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 33 orang atau 33% dan sisanya memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 13 orang atau 13%. Pada pernyataan no. 2 yaitu “Saat menempuh pendidikan, pernah diberi pembelajaran selain materi pelajaran”, jawaban responden adalah 58 orang atau 58% menjawab setuju, 25 orang atau 25% menjawab sangat setuju, dan 17 orang menjawab kurang setuju. Pada pernyataan no. 3 yaitu “pendidikan akan membentuk kepribadian dan pengembangan wawasan”, mayoritas responden memberikan jawaban Sangat setuju sebanyak 44 orang atau 44%, Responden menjawab Setuju sebanyak 31 orang atau 31% dan respoden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 28 orang atau 28%. Pada pernyataan no. 4 yaitu “pendidikan akademis dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan untuk mencapai kedudukan dan karir yang lebih baik”, responden memberikan jawab Sangat Setuju sebanyak 33 orang atau 33%, responden yang memberikan jawaban Setuju sebanyak 35 orang atau 35% dan responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 32 orang atau 32%.
4.1.4.2. Deskripsi Pelatihan Tanggapan responden terhadap pelatihan ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan analisis singkat dibawahnya yaitu sebagai berikut :
71
Tabel 4.6 Analisis tanggapan responden terhadap pelatihan kerja karyawan No. 1.
2.
3.
4.
Pertanyaan Instruktur program pelatihan orang yang benar-benar menguasai baik secara teori maupun pelaksanaan di lapangan Karyawan seharusnya sering mendapat pelatihan agar prestasi kerja dapat meningkat Materi pelatihan yang saya ikuti sangat sesuai dengan tugas dan pekerjaan di lapangan Fasilitas pelatihan sangat menunjang tercapainya tujuan pelatihan
1 STS
2 TS
3 KS
4 S
5 SS
Total
Ratarata
0
0
23
47
30
100
4,07
0
0
14
74
12
100
3,98
0
0
16
44
40
100
4,24
0
0
9
63
28
100
4,19
Sumber ; Data diolah
Berdasarkan pada table 4.6 diatas diperoleh tanggapan responden terhadap pernyataan no. 1 yaitu “ Instruktur program pelatihan orang yang benar-benar menguasai baik secara teori maupun pelaksanaan di lapangan”, mayoritas responden memberikan jawab Setuju sebanyak 47 orang, kemudian responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 30 orang dan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 23 orang. Pada pernyataan no. 2 tentang “Karyawan seharusnya sering mendapat pelatihan agar prestasi kerja dapat meningkat”, Mayoritas responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 74 orang, kemudian responden yang menjawab Sangat setuju sebanyak 12 orang dan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 14 orang.
72
Pada pernyataan no. 3 tentang “Materi pelatihan yang saya ikuti sangat sesuai dengan tugas dan pekerjaan di lapangan”, Mayoritas responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 44 orang, kemudian responden yang menjawab Sangat setuju sebanyak 40 orang dan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 16 orang. Pada pernyataan no. 4 tentang “Materi pelatihan yang saya ikuti sangat sesuai dengan tugas dan pekerjaan di lapangan”, Mayoritas responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 63 orang, kemudian responden yang menjawab Sangat setuju sebanyak 28 orang dan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 9 orang.
4.1.4.3. Deskripsi Produktivitas Kerja Karyawan Tanggapan pimpinan terhadap produktivitas ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan analisis singkat dibawahnya yaitu sebagai berikut : Tabel 4.7 Analisis tanggapan pimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan No. 1.
2.
3.
4.
Pertanyaan Karyawan sudah melaksanakan pekerjaan sesuai target pencapaian kemampuan siswa yang diharapkan Karyawan memiliki kemampuan sesuai standar kualitas yang ditentukan lembaga Hasil kerja karyawan memiliki ketelitian dalam menjalankan tugas sesuai dengan pekerjaan Karyawan menyelesaikan tugas dari awal hingga akhir tepat waktu
Sumber ; Data diolah
1 STS
2 TS
3 KS
4 S
5 SS
Total
Ratarata
0
0
25
46
29
100
4,04
0
0
26
46
28
100
4,02
0
0
16
38
46
100
4,30
0
0
3
87
10
100
4,07
73
Berdasarkan pada tabel 4.7 diatas diperoleh tanggapan responden terhadap pernyataan no. 1 yaitu “Karyawan sudah melaksanakan pekerjaan sesuai target pencapaian kemampuan siswa
yang diharapkan”,
Mayoritas responden
memberikan jawaban Setuju sebanyak 46 orang, kemudian responden yang menjawab Sangat setuju sebanyak 29 orang dan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 25 orang. Tanggapan
responden
terhadap pernyataan no 2. Tentang “Karyawan
memiliki kemampuan sesuai standar kualitas yang ditentukan lembaga”,
Mayoritas
responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 46 orang, kemudian responden yang menjawab Sangat setuju sebanyak 28 orang dan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 26 orang. Tanggapan responden terhadap pernyataan no 3. Tentang “Hasil kerja karyawan memiliki ketelitian dalam menjalankan tugas sesuai dengan pekerjaan”,
Mayoritas
responden memberikan jawaban Sangat Setuju sebanyak 46 orang, kemudian responden yang menjawab Setuju sebanyak 38 orang dan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 16 orang. Tanggapan
responden
terhadap pernyataan no 4. Tentang
“Karyawan menyelesaikan tugas dari awal hingga akhir tepat waktu”,
Mayoritas
responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 87 orang, kemudian responden yang menjawab Sangat setuju sebanyak 10 orang dan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 3 orang.
4.2.
Analisis Data
4.2.1.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
4.2.1.1. Uji Validitas Uji
validitas
dilakukan
dengan
mengkorelasikan
masing-masing
pernyataan dengan jumlah skor masing-masing variabel. Validitas didefinisikan
74
sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Oleh karena itu penulis menguji tingkat validitas kuisioner yang disebarkan kepada para responden. Hasil Uji validitas digunakan dengan bantuan Program SPSS, masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8. Uji validitas variabel Tingkat pendidikan (X1) No. Item Item - Total Pertanyaan Correlation X1.1 0,630 X1.2 0,810 X1.3 0,840 X1.4 0,865 Sumber : lampiran
Corrected Item Total Correlation 0,411 0,672 0,66 0,718
r tabel
Keterangan
0,300 0,300 0,300 0,300
Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan pada tabel 4.8 untuk variabel Tingkat Pendidikan terdiri dari 4 pertanyaan, dimana semua item pertanyaan pada variabel ini mempunyai nilai korelasi lebih besar dari 0,300 maka dapat disimpulkan semua instrumen penelitian ini adalah valid.
Tabel 4.9. Uji validitas variabel Pelatihan (X2) No. Item Item - Total Pertanyaan Correlation X2.1 0,791 X2.2 0,787 X2.3 0,756 X2.4 0,666 Sumber : lampiran
Corrected Item Total Correlation 0,556 0,643 0,503 0,435
r tabel
Keterangan
0,300 0,300 0,300 0,300
Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan pada tabel 4.9 untuk variabel Pelatihan terdiri dari 4 pertanyaan, dimana semua item pertanyaan pada variabel ini mempunyai nilai
75
korelasi lebih besar dari 0,300 maka dapat disimpulkan semua instrumen penelitian ini adalah valid. Tabel 4.10. Uji validitas variabel produktivitas kerja karyawan (Y) No. Item Item - Total Pertanyaan Correlation Y.1 0,828 Y.2 0,885 Y.3 0,879 Y.4 0,516 Sumber : lampiran
Corrected Item Total Correlation 0,646 0,752 0,743 0,375
r tabel
Keterangan
0,300 0,300 0,300 0,300
Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan pada tabel 4.10 untuk variabel Produktivitas kerja karyawan terdiri dari 4 pertanyaan, dimana semua item pertanyaan pada variabel ini mempunyai nilai korelasi lebih besar dari 0,300 maka dapat disimpulkan semua instrumen penelitian ini adalah valid.
4.2.1.2. Uji Reliabilitas Suatu reliabilitas mengarah pada ketepatan suatu alat ukur, dimana tingkat reliabilitas akan memperlihatkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan dan dipercaya sehingga hasil pengukurannya tetap konsisten walaupun dilakukan beberapa kali terhadap gejala yang sama terhadap alat ukur yang sama pula. Sedangkan untuk mengetahui instrumen dikatakan reliabel, diukur dengan menggunakan Cronbach Alpha. Suatu alat pengukuran dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien Cronbach Alpha 0,6 . Dari hasil perhitungan dengan program SPSS diperoleh nilai koefisien Alpha Cronbach selengkapnya tersaji pada tabel 4.9 berikut ini :
76
Tabel 4.11. Hasil perhitungan koefisien Alpha Cronbach. No
Variabel
1 Tingkat pendidikan (X1) 2 Pelatihan (X2) 3 Produktivitas kerja karyawan (Y) Sumber : Lampiran
Koefisien Alpha Cronbach 0,797 0,731 0,799
rtabel
Keterangan
0,600 0,600 0,600
Reliabel Reliabel Reliabel
Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari konstruk atau Tingkat pendidikan, Pelatihan dan Produktivitas kerja karyawan adalah tinggi.
4.2.2. Analisis Regresi Linier Berganda Dalam analisis ini menggunakan model Analisis Regresi
berganda
berguna untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh diantara variabel bebas dan variabel terikat, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.12. Hasil Perhitungan dengan Program SPSS Variabel bebas
Koefisien Std. Regresi Error Tingkat pendidikan(X1) 0,554 0,072 Pelatihan 0,201 0,088 Variabel terikat : Produktivitas kerja karyawan(Y) Konstanta : 4,018 Koefisien Korelasi ( R ) = 0,722 Koefisien determinasi ( R2 ) = 0,521 Ajusted R2 = 0,511 ttabel = 1,985 Sumber : Lampiran
thitung
r parsial
7,734 2,298
0,618 0,227
Sedangkan hasil perhitungan Analysis Of Variance dengan program SPSS tersaji pada tabel 4.12. berikut ini :
77
Tabel 4.13. Analisis Varian ( ANOVA ) Sumber Jumlah Varian Kuadrat Regresi 225,457 Sisa 207,053 Total 423,510 Sumber : Lampiran
df
Kuadrat Tengah
F hitung
F tabel
2 97 99
112,738 2,135
52,811
3,090
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas , diperoleh persamaan regresi Linier berganda sebagai berkut : Y = 4,018 + 0,554 X1 +0,201 X2 Berdasarkan persamaan tersebut diatas, maka dapat dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut : b0 = Konstanta = 6,596 Konstanta sebesar 6,596
memiliki arti bahwa Produktivitas kerja
karyawan (Y) sebesar 6,596 satuan dengan asumsi bahwa Tingkat pendidikan (X1), dan Pelatihan(X2), adalah konstan. b1 = Koefisien regresi untuk X1 = 0,554 Ini menunjukkan besarnya pengaruh Produktivitas kerja karyawan (X1) terhadap Produktivitas kerja karyawan, artinya apabila variabel Produktivitas kerja karyawan meningkat 1 satuan
maka nilai
Produktivitas kerja karyawan akan naik sebesar 0,554 satuan dengan asumsi variabel bebas lain adalah konstan atau sama dengan 0.
b2 = Koefisien regresi untuk X2 = 0,201
78
Ini menunjukkan besarnya pengaruh variabel Pelatihan(X2) terhadap Produktivitas kerja karyawan, artinya apabila variabel Pelatihan meningkat 1 satuan, maka
Produktivitas kerja karyawan akan naik
sebesar 0,201 satuan dengan asumsi variabel bebas lain adalah konstan.
4.2.3. Koefisien Determinasi dan Korelasi berganda Nilai R2 (koefisien determinasi) = 0,521 dan Ajusted R2 = 0,511, nilai ini menunjukkan kemampuan variabel bebas dalam mempengaruhi/menjelaskan variabel terikat adalah sebesar 0,521. Ini berarti derajat ketelitian dari model mampu menjelaskan hubungan antara variasi variabel Tingkat pendidikan, dan Pelatihan dengan variabel Produktivitas kerja karyawan hingga sebesar 52,1%. Sedangkan sisanya sebesar 47,9% dijelaskan oleh factor atau variabel lain. Sedangkan besarnya koefisien korelasi berganda ( R ) = 0,722 ini berarti menunjukkan bahwa hubungan keeratan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah kuat.
4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Uji F Untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat secara Simultan (serempak) digunakan uji F. Adapun langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a. Ho : 1 = 2 = 0
79
Secara Simultan tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat. HI : 1 2 0 Secara Simultan ada satu atau lebih variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat. b. = 0,05 dengan df pembilang = 2 df penyebut = n – k – 1 = 100 – 2 – 1 = 97 c. F hitung =
Mean Square Regression 112,728 = = 52,811 2,135 Mean Square Residual
d. F tabel ( = 0,05) = 3,090 Ho ditolak jika Fhitung F tabel Ho diterima jika Fhitung < Ftabel Karena Fhitung 0,05
Ftabel atau nilai probabilitas () sebesar 0,000 <
maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa Tingkat
pendidikan dan Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat.
4.2.4.2. Uji T Selanjutnya untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial antara Variabel Tingkat pendidikan(X1) terhadap Produktivitas kerja karyawan (Y) digunakan uji t dengan langkah – langkah sebagai berikut : a. Ho : 1 = 0 ( tidak ada pengaruh antara variabel X1, dengan variabel Y ) H1 : 1 0 ( ada pengaruh antara variabel X1 dengan variabel Y )
80
b.
2
= 0,05/2 = 0,025 dengan df = n – k – 1 = 100 – 2 – 1 = 97
c. thitung =
1 0,554 = = 7,734 0,072 Se ( 1 )
d. ttabel (
= 0,025) = 1,985
2
Dari perhitungan diperoleh thitung = 7,734 sedangkan ttabel = 1,985 pada df = 97 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Karena t hitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Sehingga secara parsial Tingkat pendidikan (X1) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas kerja karyawan(Y). Sedangkan nilai koefisien determinasi (r2) parsial untuk variabel Tingkat pendidikan sebesar 0,6182 = 0,3819 berarti bahwa variabel Tingkat pendidikan mampu menjelaskan Produktivias kerja karyawan hingga sebesar 38,19%. Sedangkan sisanya sebesar 61,81% dijelaskan oleh faktor lain. Selanjutnya untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel Pelatihan(X2) terhadap Produktivitas kerja karyawan(Y) digunakan uji t dengan langkah – langkah sebagai berikut : a. Ho : 2 = 0 (tidak ada pengaruh antara varibel X2 dengan variabel Y) H1 : 2 0 (ada pengaruh antara variabel X2 dengan variabel Y) b.
2
c. thitung
= 0,025 dengan df = n – k – 1 = 100 – 2 – 1 = 97
=
2 0,201 = = 2,298 0,088 Se ( 2 )
81
d. ttabel (
2
= 0,025) = 1,985
Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 2,298 sedangkan ttabel = 1,985 pada df = 97 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05. Karena t hitung lebih besar dari ttabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Sehingga secara parsial Pelatihan(X2) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas kerja karyawan. Sedangkan nilai koefisien determinasi parsial (r 2) untuk variabel Pelatihan sebesar 0,2272 = 0.0515 berarti bahwa variabel Pelatihan mampu menjelaskan
Produktivitas
kerja
karyawan hingga
sebesar
5,15%.
Sedangkan sisanya sebesar 94,85% dijelaskan oleh faktor lain.
4.3. Pembahasan Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial dinyatakan bahwa Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas kerja karyawan. Hasil penelitian ini menguatkan hasil penelitian yang dilakukan Aidha(2008) yang menyatakan ada Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas kerja karyawan pada Kantor Gubernur Sumatera Utara. Ini berarti tingkat pendidikan seorang tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas, karena orang yang berpendidikan lebih tinggi memiliki pengetahuan yang lebih untuk meningkatkan kinerjanya. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya
82
manusia, tenaga kerja yang berkualitas, ditandai dengan produktivitas yang tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga tingkat produktivitas tenaga kerja. Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan formal maupun informal yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas, akan mendorong tenaga kerja yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif Hasil pengujian hipotesis kedua dinyatakan bahwa Sehingga secara parsial Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas kerja karyawan. Hasil ini menguatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chasanah (2010) yang menyimpulkan
bahwa
Pelatihan
sangat
berpengaruh
positif
terhadap
produktivitas kerja karyawan. Menurut Achmad Djamil (2008:40) menyatakan bahwa Salah satu kegiatan utama perusahaan dalam penyelenggaraan manajemen sumber daya manusia adalah memberikan pelatihan kepada karyawan, Karena pada dasarnya pelatihan bertujuan untuk memperbaiki kinerja individu agar dapat melakukan tugasnya. keberhasilan program pelatihan akan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dalam mengerjakan suatu pekerjaan sehingga karyawan yang bersangkutan dapat menunjukkan produktivitas kerjanya.