BAB IV PENGUJIAN SISTEM
4.1
Pengujian terhadap VPN system
4.1.1
Pengujian Konektifitas pada VPN device
A.
Pengujian Konektifitas pada VPN device di PT. Reliance Sekuritas
Cab. Bangka Pengujian konektifitas berfungsi untuk mengetahui apakah komputer (VPN server) yang berada pada PT. Reliance Sekuritas cabang Bangka dapat terhubung dengan internet agar dapat membangun tunnel VPN yang melalui public network. Berikut Gambar 4.1 adalah contoh yang menggunakan fasilitas ping terhadap beberapa server yang berada di public network, yang menandakan komputer (VPN device) telah terhubung dengan internet atau public network.
Gambar 4.1 Pengujian Konektifitas VPN device PT. Reliance Sekuritas cab. Bangka
59
60
Pada Gambar 4.1 adalah hasil dari konektifitas dari VPN device dari PT. Reliance Sekuritas cabang Bangka dengan menggunakan fasilitas ping terhadap server detik.com dan kompas.com. hal ini berarti komputer (VPN device) pada PT. Reliance Sekuritas Bangka sudah terhubung dengan jaringan internet atau public network. B.
Pengujian Konektifitas pada VPN device di PT. Reliance Sekuritas
Cab. Diponegoro Pengujian konektifitas berfungsi sama seperti pengujian konektifitas pada PT. Reliance Sekuritas cabang Bangka yaitu untuk mengetahui apakah komputer (VPN server) yang berada pada PT. Reliance Sekuritas cabang Diponegoro dapat terhubung dengan internet agar dapat membangun tunnel VPN yang melalui public network. Berikut Gambar 4.2 adalah contoh hasil menggunakan fasilitas ping terhadap beberapa server yang berada di public network, yang menandakan komputer (VPN device) telah terhubung dengan internet atau public network.
Gambar 4.2 Pengujian Konektifitas VPN device PT. Reliance Sekuritas cab. Diponegoro
61
Pada Gambar 4.2 adalah hasil dari konektifitas dari VPN device dari PT. Reliance Sekuritas cabang Diponegoro dengan menggunakan fasilitas ping terhadap server youtube.com dan facebook.com. hal ini berarti komputer (VPN device) pada PT. Reliance Sekuritas cabang Diponegoro sudah terhubung dengan jaringan internet atau public network.
4.1.2
Pengujian Aplikasi VPN Openswan VPN tunnel dari aplikasi Openswan terbentuk jika kedua VPN gateway
mengaktifkan aplikasi Openswan dan mempunyai secure key yang sama. Untuk memulai koneksi VPN dengan aplikasi Openswan, pada setiap VPN gateway aplikasi Openswan harus dalam kondisi sedang running sesuai dengan langkahlangkah pengaktifan aplikasi Openswan pada BAB III, berikut ini adalah port yang digunakan untuk koneksi VPN dengan aplikasi Openswan. VPN device kantor cabang Bangka,
Sedangkan pada VPN device kantor cabang Diponegoro :
62
Mengacu pada hasil “netstat -au”, aplikasi Openswan bekerja pada port 500 yang disebut juga port Internet Security Association and Key Management Protocol (ISAKMP) dan Port 4500 berfungsi sebagai Nat-Tranversal yang mengijinkan lalu lintas data keluar (Postrouting) atau masuk (Prerouting) antar private network melalui proses Network Address Translation (NAT). Untuk port 500 pada aplikasi Openswan ini berfungsi sebagai link untuk bernegosiasi atau bertukar secure key agar tunnel VPN terbentuk dan memproteksi komunikasi antar kedua private network yang melalui public network. Keberhasilan koneksi antara dua VPN server dengan terbentuk tunnel, dapat diketahui dengan cara sebagai berikut. # ipsec auto --status 000 #5: "reli":500 STATE_QUICK_R2 (IPsec SA established); EVENT_SA_REPLACE in 28445s; newest IPSEC; eroute owner; isakmp#3; idle; import:not set 000 #5: "reli"
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] ref=0 refhim=4294901761 000 #4: "reli":500 STATE_QUICK_R2 (IPsec SA established); EVENT_SA_REPLACE in 28422s; isakmp#3; idle; import:not set 000 #4: "reli"
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] ref=0 refhim=4294901761 000 #3: "reli":500 STATE_MAIN_R3 (sent MR3, ISAKMP SA established); EVENT_SA_REPLACE in 3222s; newest ISAKMP; lastdpd=-1s(seq in:0 out:0); idle; import:not set
Setelah mengetahui hasil dari laporan di atas dapat diketahui bahwa kedua VPN device yang berada di PT. Reliance Sekuritas cabang Bangka dan Diponegoro telah berhasil membuat tunnel VPN dengan aplikasi VPN Openswan. Gambar 4.3 berikut ini dengan menggunakan fasilitas ping hasil dari konektifitas antara VPN device dengan aplikasi VPN Openswan.
63
Gambar 4.3 Hasil Konektifitas dengan Aplikasi VPN Openswan antara dua VPN device Dari Gambar 4.3 tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua VPN device yang berada di PT. Reliance Sekuritas cabang Bangka dan Diponegoro telah terhubung secara langsung melalui media virtual private network dengan aplikasi Openswan.
4.1.3
Pengujian Aplikasi VPN Openvpn Untuk memulai koneksi dengan menggunakan virtual private network
dari aplikasi openvpn, administrator jaringan harus memastikan aplikasi openvpn sedang berjalan di kedua VPN gateway, sesuai dengan langkah-langkah pengaktifan Aplikasi Openvpn pada BAB III. Aplikasi Openvpn yang aktif akan membuka port komunikasi yang sudah terkonfigurasi pada BAB III agar proses tunnel VPN terbentuk. Berikut port yang digunakan oleh aplikasi Openvpn untuk bernegosiasi secure key dan proses tukar menukar informasi.
64
Port yang digunakan pada VPN gateway kantor cabang Bangka.
Sedangkan pada VPN gateway kantor cabang Diponegoro, yaitu sebagai berikut.
Berdasar hasil perintah dari “netstat -au”, aplikasi Openvpn menggunakan port 1991 untuk bernegosiasi secure key dan tukar menukar informasi. Agar VPN tunnel terbentuk dan dapat berkomunikasi yang diperhatikan adalah kedua VPN gateway harus memiliki nilai port yang sama, jika keduanya saling berbeda satu sama lain dipastikan VPN tunnel tidak akan terbentuk, dan akibatnya proses negosiasi secure key dan tukar menukar informasi tidak akan pernah terjadi. Aplikasi Openvpn telah aktif dan VPN tunnel telah terbentuk, ditandai dengan terenkripsi atau terbungkusnya packet-packet yang ditransmisikan. Berikut ini hasil dari sniffing menggunakan aplikasi Tcpdump pada salah satu VPN gateway.
Dari hasil sniffing diatas telah dipastikan bahwa tunnel VPN dengan Openvpn telah berhasil terbentuk dan telah dapat saling berkomunikasi dan juga
65
interface Openvpn (tun) aktif seperti Gambar 4.4 hasil dari perintah “ifconfig” berikut.
Gambar 4.4 Interface Openvpn (tun)
4.2
Pengujian dan Analisa Parameter (Analisys Parameter) Unjuk Kerja
Jaringan 4.2.1
Pengujian Parameter Latency dengan Openswan dan Openvpn Dalam pengujian latency dengan aplikasi VPN Openswan dan Openvpn,
dilakukan dengan kombinasi enkripsi dan otentikasi yang sama pada lima kali periode pengiriman data icmp
sebesar 100, 200, 500, 1000, dan 1500 byte
dengan pengulangan 100 kali persatu kali periode dan pada waktu yang berbeda untuk masing – masing kombinasi enkripsi dan otentikasi. Berikut ini Tabel rincian pengujian latency dari aplikasi VPN Openswan dan Openvpn.
66
Packet Size (Byte)
Tabel 4.1 Rincian latency rata-rata pada aplikasi VPN Openswan 3des-md5 3des-sha1 aes128-md5 aes128-sha1 Openswan (ms) (ms) (ms) (ms) 100 141.638 215.676 184.986 136.383 200 185.952 285.611 259.6 216.791 500 152.045 646.445 363.623 200.646 1000 174.522 300.386 352.642 192.169 1500 210.228 359.387 188.476 265.259 Average (ms) 172.877 361.501 269.8654 202.2496
Packet Size (Byte)
Tabel 4.2 Rincian latency rata-rata pada aplikasi VPN Openvpn Des.ede3Des.ede3-sha1 aes-128-md5 aes-128openvpn md5 (ms) (ms) (ms) sha1 (ms) 100 145.545 137.73 403.142 380.144 200 158.466 124.393 389.025 341.529 500 143.972 374.295 280.443 432.798 1000 147.605 240.066 393.046 263.288 1500 223.603 347.256 383.339 401.187 Average (ms) 163.8382 244.748 369.799 363.7892 Dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 didapat nilai rata-rata dari lima periode pengiriman packet icmp dengan menggunakan service
VPN dari aplikasi
Openswan dan Openvpn. Nilai rata – rata dari setiap aplikasi VPN ini akan dibandingkan untuk mendapatkan nilai latency yang kecil diantara kombinasi – kombinasi enkripsi dan otentikasi pada setiap aplikasi VPN, yaitu Openswan dan Openvpn.
67
Berikut pada Gambar 4.5 grafik perbandingan latency dari setiap service VPN dalam aplikasi Openswan dan Openvpn.
0,400
0,370
0,362
0,364
Average Latency (dt)
0,350 0,300
0,270
0,250 0,200
0,245 0,202
0,173
0,164
0,150 0,100 0,050 0,000
Latency Openswan dan Openvpn O.Swan.3des-md5 O.Swan.aes128-sha1
O.Swan.3des-sha1 O_VPN.des.ede3-md5
O.Swan.aes128-md5 O_VPN.des.ede3-sha1
Gambar 4.5 Perbandingan latency antara Openswan dan Openvpn Dari pengujian dengan menggunakan aplikasi PING pada aplikasi VPN Openswan dan Openvpn yang direpresentasikan pada Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Gambar 4.5 diperoleh nilai latency dari masing-masing kombinasi enkripsi dan otentikasi setiap aplikasi VPN. Dari hasil tersebut diperoleh nilai latency terkecil yaitu dari aplikasi Openvpn DES-EDE3-MD5 sebesar 0.164 detik dan nilai latency terbesar adalah dari aplikasi Openvpn AES128-MD5. Berikut ini perbandingan latency dari aplikasi Openvpn DES-EDE3/MD5 dengan kombinasi enkripsi dan otentikasi setiap aplikasi VPN lainnya dalam bentuk persentase.
68
Tabel 4.3 Perbandingan latency antar aplikasi Openswan dan Openvpn. Aplikasi VPN dan Ave.Latency Persentase enkripsi / otentikasi (dt) (%) OPENVPN (DES-EDE3-MD5) 0.164 0% OPENSWAN (3DES-MD5) 0.173 1% OPENSWAN (AES128-SHA1) 0.202 4% OPENVPN (DES-EDE3-SHA1) 0.245 8% OPENSWAN (AES128-MD5) 0.270 11% OPENSWAN (3DES-SHA1) 0.362 20% OPENVPN (AES128-SHA1) 0.364 20% OPENVPN (AES128-MD5) 0.370 21% Didalam kondisi ideal nilai latency dipengaruhi oleh besaran overhead pada setiap masing – masing kombinasi enkripsi dan otentikasi dari aplikasi VPN Openswan dan Openvpn diketahui nilai overhead dari aplikasi Openvpn DESEDE3-MD5 mempunyai overhead sebesar 31 Byte, sedangkan pada aplikasi Openswan 3DES-MD5 yang merupakan urutan kedua pada pengujian latency mempunyai nilai overhead sebesar 66 Byte atau mempunyai selisih 35 Byte dari aplikasi Openvpn DES-EDE3-MD5. Dengan adanya overhead maka akan berpengaruh pada nilai latency, bandwidth-delay product, dan bandwidth utilization yang berjalan pada service transmission control protocol (TCP). Jadi dapat disimpulkan semakin besar nilai overhead maka semakin kecil bandwidth utilization dan semakin besar nilai dari latency serta bandwidth-delay product. Selain dari factor overhead, latency juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang mempengaruhi proses transmisi berkaitan dengan kompleksitas dari jaringan dan jumlah perangkat yang harus dilewati oleh data atau pesan di dalam rutenya ke tujuan akhir. Eksternal faktor tersebut termasuk, kualitas jalur antara pengirim dan penerima, berapa kali pesan berubah bentuk, berapa kali pesan diarahkan dan dialamatkan, kepadatan lalu lintas jaringan atau jumlah
69
pesan lain yang dikirim secara bersamaan di jaringan komunikasi secara global yang dimiliki penyedia jasa internet (ISP), dan lain sebagainya
4.2.2
Pengujian Parameter packet loss dengan Openswan dan Openvpn Packet loss adalah banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan
dari tempat paket tersebut dikirim. Ketika nilai packet loss membesar atau diatas 0% maka dapat diketahui bahwa jaringan komunikasi sedang sibuk (congested) atau terjadi overload. Berikut ini Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 hasil dari pengujian packet loss penggunakan aplikasi PING yang melalui jaringan VPN dari aplikasi Openswan dan Openvpn.
Openswan 3des-md5
3des-sha1
aes128-md5
aes128-sha1
Packet loss (%)
14%
15%
12%
7%
6%6%
2%
2% 1% 0% 100
2% 1% 0% 0% 200
3% 2%
1% 0%
500
0%
0%
1000
1500
Packet Size (Byte)
Gambar 4.6 Packet loss dari aplikasi VPN Openswan
70
Openvpn des.md5
des.sha1
aes128.md5
aes128.sha1
Packet Loss (%)
5% 4% 3% 2% 1% 0%0%0%
0%0%0%0%
0%0%0%0%
200
500
100
0%0%0%0% 1000
1500
Packet Size (Byte)
Gambar 4.7 Packet loss dari aplikasi VPN Openswan Gambar 4.8 merupakan nilai rata-rata packet loss dari lima kali pengiriman paket ICMP dengan besaran yang berbeda dari setiap kombinasi enkripsi dan otentikasi dari aplikasi Openswan dan Openvpn yang terepresentasikan dengan Tabel dan grafik. O.Swan.3des-md5
O.Swan.3des-sha1
O.Swan.aes128-md5
O.Swan.aes128-sha1
O_VPN.des.ede3-md5
O_VPN.des.ede3-sha1
O_VPN.aes128-md5
O_VPN.aes128-sha1
5,8%
Packet Loss (%)
5,6%
3,2%
1,2% 0,6%
0,8%
0,2%
0,4%
Packet Loss Opeswan dan Openvpn Gambar 4.8 Persentase Perbandingan Packet Loss Openswan dan Openvpn
71
Dari hasil pengujian packet loss yang melalui Service VPN dari aplikasi Openswan dan Openvpn, diketahui bahwa nilai rata – rata packet loss terkecil dari lima kali pengiriman dengan besaran paket yang berbeda dimiliki oleh aplikasi Openswan 3DES-SHA1 dengan persentase 0,2 %. Sedangkan untuk nilai rata-rata packet loss terbesar dimiliki oleh aplikasi Openswan 3DES-MD5 dengan persentase 5,8%. Berikut ini Tabel 4.4 perbandingan packet loss yang disusun berurutan dari yang persentase terkecil hingga nilai persentase terbesar. Tabel 4.4 Perbandingan packet loss Openswan dan Openvpn Persentase Aplikasi VPN Packet Loss (%) 0.2% OPENSWAN (3DES-SHA1) 0.4% OPENVPN (AES128-SHA1) 0.6% OPENVPN (DES-EDE3-SHA1) 0.8% OPENVPN (AES128-MD5) 1.2% OPENVPN (DES-EDE3-MD5) 3.2% OPENSWAN (AES128-SHA1) 5.6% OPENSWAN (AES128-MD5) 5.8% OPENSWAN (3DES-MD5) Menurut standart dari ITU-T nilai packet loss yang masih dapat diterima berada pada nilai 10% sampai 30%. Untuk Performansi packet loss dari kombinasi enkripsi dan otentikasi aplikasi VPN Openswan dan Openvpn yang diujikan sudah dikatakan baik, karena bisa dilihat bahwa setiap kombinasi dari setiap aplikasi VPN besaran packet loss tidak ada yang lebih dari 10%. Besaran persentase packet loss tersebut sangat berpengaruh pada service yang berjalan pada protocol UDP. Berbeda dengan TCP yang bersifat connection oriented yaitu komunikasi full-duplex jika didapati
packet loss penerima atau tujuan
packet akan mengirimkan packet berisi informasi sequence number yang hilang kepada pengirim asal packet untuk dikirim kembali dan ini mempengaruhi pada kecepatan pemrosesan pengiriman data saja. Akan tetapi untuk protocol UDP
72
yang bersifat real time tidak mengirim ulang data yang hilang atau tidak sesuai dan tidak dapat mengganti (recovery) data tersebut. Jika dikondisikan hal tersebut dengan service video streaming akan menghasilkan Gambar patah – patah sedangkan untuk service voice over internet protocol suara akan putus-putus. Nilai packet loss dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal mengacu pada besarnya bandwidth yang disediakan ISP dan kepadatan traffic yang melintas pada jaringan backbone ISP dan disaat bersamaan digunakan sebagai jalur tunnel VPN antar kantor cabang PT. Reliance. Dalam hal ini jika kondisi jaringan sedang padat akan menyebabkan collision antar packet data menjadi lebih tinggi dan akan meningkatkan nilai dari packet loss. Pada faktor internal yang dipandang dari hal-hal yang ideal, dapat dipengaruhi dari tipe otentikasinya. Dapat dicermati pada urutan pertama sampai ketiga atau dari nilai packet loss 0,2% sampai 0,6% menggunakan otentikasi SHA1 yang mempunyai ukuran digest 160 bit sedangkan pada otentikasi lainnya yang mempunyai indikasi packet loss lebih besar menggunakan otentikasi MD5 yang mempunyai ukuran digest 128 bit. Jadi dapat disimpulkan semakin kecil atau pendek ukuran digest –nya akan mudah diserang dengan collision atau jika kondisi traffic jaringan sedang padat (congested).
73
4.2.3
Pengujian bandwidth-delay product. Pada pengujian bandwidth-delay product pada aplikasi VPN dengan
Openswan dan Openvpn, dibutuhkan nilai dari rata-rata round-trip time (RTT) dan nilai bandwidth yang sudah disediakan dari ISP mencapai (UP-TO) sebesar 1500 Kbps. Untuk mendapatkan nilai RTT penulis melakukan pengujian dengan aplikasi PING dengan mengambil nilai rata – rata RTT dari 5 periode pengiriman paket icmp secara berurutan sebesar 100, 200 ,500, 1000 dan 1500 byte. Berikut ini hasil bandwidth-delay product yang berasal dari hasil perkalian bandwidth dan rata-rata RTT perbandingan latency pada aplikasi VPN Openswan dan Openvpn dengan satuannya bandwidth-delay product adalah bits. Berikut rumusannya BDP: BDP (bits) = total_available_bandwidth (bits/dt) x average round_trip_time (dt)
Berikut Tabel 4.5 pada pengujian dengan metode bandwidth-delay product pada aplikasi VPN Openswan. Tabel 4.5 Rincian average RTT dan hasil bandwidth-delay product dari aplikasi VPN Openswan Round-trip time Openswan Average Delay (dt)
OPENSWAN (3DES-MD5)
0.173
OPENSWAN (3DES-SHA1)
OPENSWAN (AES123-MD5)
0.362
0.270
OPENSWAN (AES128-SHA1)
0.202
BANDWIDTH-DELAY PRODUCT AVERAGE RTT (Delay) * BANDWIDTH(1500 kbps) BDP (bits)
259.32
542.25
404.80
303.37
Sedangkan pada Tabel 4.6 berikut merupakan pengujian dengan metode bandwidth-delay product pada aplikasi VPN Openvpn.
74
Tabel 4.6 Rincian average RTT dan hasil bandwidth-delay product dari aplikasi VPN Openvpn. Round-trip time Openvpn Average Delay (dt)
BDP (bits)
OPENVPN (DES-EDE3-MD5)
OPENVPN (DES-EDE3-SHA1)
0.164
OPENVPN (AES128-MD5)
OPENVPN (AES128-SHA1)
0.370
0.364
0.245
BANDWIDTH-DELAY PRODUCT AVERAGE RTT (Delay) * BANDWIDTH (1500 kbps) 245.7573 367.122 554.6985
545.6838
Untuk mempermudah pembacaan data dari bandwidth-delay product aplikasi Openswan dan Openvpn pada Tabel 4.5 serta Tabel 4.6, berikut ini direpresentasikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.8 perbandingan bandwidth delay-product antara Aplikasi VPN Openswan dan Openvpn. O_Swan.3des-md5
O_Swan.3des-sha1
O_Swan.aes128-md5
O_Swan.aes128-sha1
O_VPN.des.ede3-md5
O_VPN.des.ede3-sha1
O_VPN.aes128-md5
O_VPN.aes128-sha1 554,6985545,6838
Bandwidth Delay Product (bits)
542,25
404,80 367,122 303,37
259,32
245,7573
BDP pada Openswan dan Openvpn
Gambar 4.9 Grafik bandwidth-delay product Pada aplikasi VPN Openswan dan Openvpn Berdasar dari Gambar 4.9, menunjukan bahwa aplikasi VPN dengan Openvpn dengan kombinasi enkripsi dan otentikasi DES-EDE3-MD5 mempunyai nilai bandwidth-delay product sebesar 245,7573 bits. Nilai tersebut merupakan
75
nilai yang terkecil dari setiap kombinasi enkripsi dan otentikasi pada aplikasi VPN Openswan dan Openvpn lainnya. Sedangkan untuk nilai terbesar dimiliki oleh aplikasi VPN Openvpn AES128-MD5 dengan nilai 554,6985 bits. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi VPN dengan Openvpn DES-EDE3MD5 merupakan aplikasi VPN paling efisian dalam penggunaan bandwidth-delay product dan juga berdasar dari nilai latency serta faktor-faktor yang mempengaruhi.
4.2.4
Pengujian bandwidth utilization Menggunakan Service FTP Pada pengujian dengan aplikasi FTP bertujuan untuk mendapatkan nilai
throughput yang akan dikalkulasikan menjadi bandwidth utilization dengan cara mengumpulkan dan mengolah
nilai length
pada tools Tcpdump dan
direpresentasikan dalam bentuk grafik. Pengambilan nilai Throughput dengan menggunakan mode download dari server ke client dan mode Upload dari client ke Server secara bergantian, pada sisi server di install dengan aplikasi FTPzilla yang berjalan pada sistem operasi Windows XP. Dalam proses download dan upload file yang menjadi objek pengiriman adalah sebuah file yang berukuran sebesar 5,161.067 byte yang mempunyai identitas voip.exe. A.
Pengujian dengan Service Download FTP Berikut ini histori datarate virtual private network dengan aplikasi
Openswan dan Openvpn yang diambil setiap detiknya dan terepresintasikan dalam bentuk grafik dan Tabel.
76
A.1
OPENSWAN. Berikut ini Gambar 4.10 grafik dari proses transmisi data dengan metode
download dengan service file transfer protocol (FTP) pada aplikasi VPN Openswan.
Gambar 4.10 Grafik proses download FTP dengan Openswan Dari grafik pada Gambar 4.10 diatas dapat direpresentasikan ke dalam Tabel 4.7.
77
Tabel 4.7 Rincian proses download FTP dengan Openswan Download Openswan Throughput (kbps) Bandwidth (kbps) Time(sec) Max. datarate (kBps) Min. datarate (kBps) Ave. datarate (kBps)
3DES-MD5 341.0672883 1536 124 47.56640625 26.43359375 42.63341104
3DES-SHA1 321.0440341 1536 132 53.33203125 6.59765625 40.13050426
AES128-MD5 302.1440603 1536 141 50.84375 12.97265625 37.76800754
AES128-SHA1 227.9481383 1536 188 47.56640625 1.89453125 28.49351729
Berdasarkan grafik pada Gambar 4.10 dan data-data yang terdapat pada Tabel 4.7, dari data-data tersebut dapat dihitung nilai bandwidth utilization seperti Gambar 4.11 bandwidth utilization dengan Aplikasi VPN Openswan pada service FTP.
Gambar 4.11 Grafik bandwidth utilization dalam proses download dengan Aplikasi Openswan.
78
Berikut ini Tabel 4.8 persentase bandwidth utilization dengan Aplikasi VPN Openswan pada proses download service FTP Tabel 4.8 Rincian data bandwidth utilization untuk proses download dari aplikasi FTP dengan Openswan Download FTP Openswan Bandwidth Utilization (%)
3DES-MD5 22.20%
3DES-SHA1 20.90%
AES128-MD5 19.67%
AES128-SHA1 14.84%
Berdasarkan data pada Tabel 4.8 aplikasi VPN yang terbaik yang menyediakan kapasitas bandwidth
terbesar dalam mode download FTP pada
unjuk kerja jaringan bandwidth utilization dengan aplikasi Openswan adalah Openswan dengan enkripsi 3DES dan MD5, dengan persentase 22.20% dari bandwidth yang disediakan. Nilai bandwidth utilization dipengaruhi oleh besaran nilai throughput yaitu nilai average datarate yang terukur dengan aplikasi Tcpdump, besaran latency dan nilai overhead
setiap kombinasi enkripsi dan
otentikasi pada aplikasi openswan. Dari Tabel 4.7, terlihat bahwa nilai throughput yaitu average daterate VPN Openswan dengan enkripsi 3DES otentikasi MD5 lebih besar dari pada kombinasi enkripsi dan otentikasi VPN Openswan lainnya. Nilai throughput yang terukur pada tugas akhir ini dipengaruhi oleh kondisi real time, yaitu besaran throughput VPN yang dipengaruhi dari congestion pada public network atau lain sebagainya yang bersifat nisbi.
79
A.2
OPENVPN Berikut Gambar 4.12 grafik histori datarate virtual private network
dengan aplikasi openvpn pada metode download pada service FTP.
Gambar 4.12 Grafik proses download FTP dengan Openvpn
80
Dari grafik proses transmission data pada proses download FTP dengan Openvpn pada Gambar 4.12 dapat direpresentasikan ke dalam Tabel 4.9 Rincian dari proses transmisi data melalui Aplikasi VPN Openvpn pada service download FTP. Tabel 4.9 Rincian proses download FTP dengan Openvpn. DES.EDE3SHA1
DES.EDE3SHA1
AES128MD5
AES128SHA1
Throughput (kbps)
360.5762712
346.6745427
351.5133588
357.2988139
Bandwidth (kbps)
1536
1536
1536
1536
Time (sec)
118
123
131
137
Max. Datarate (kBps)
50.6875
49.33984375
50.734375
50.765625
Min. Datarate (kBps)
2.828125
4.21484375
5.625
18.7890625
Ave. Datarate (kBps)
45.15261315
43.33638946
43.96887112
44.67731481
Download Openvpn
Berdasarkan grafik pada Gambar 4.12 dan data-data yang terdapat pada Tabel 4.9, dapat dihitung nilai dari bandwidth utilization pada proses download FTP dengan aplikasi Openvpn seperti yang pada Tabel 4.10 nilai bandwidth utilization pada service download FTP melalui aplikasi VPN Openvpn. Tabel 4.10 Bandwidth utilization pada aplikasi Openvpn. Download FTP Opensvpn
DES- EDE3SHA1
DES-EDE3SHA1
AES128MD5
AES128SHA1
Bandwidth utilization (%)
23.48%
22.57%
22.88%
23.26%
Untuk mempermudah pembacaan data pada Tabel 4.10 berikut direpresentasikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.13 hasil bandiwidth utilization dari transmisi data melalui aplikasi VPN Openvpn.
81
Gambar 4.13 Grafik Bandwdith Utilization dalam proses download dengan Openvpn Berdasar dari Tabel 4.10 dan Gambar 4.13 aplikasi Openvpn dengan enkripsi dan otentikasi DES-EDE3-MD5 merupakan aplikasi VPN yang menyediakan kapasitas bandwidth terbesar dengan persentase 23,48% dari available bandwidth dengan dipengaruhi oleh faktor nilai latency dan overhead serta faktor-faktor eksternal lainnya.
A.3
Perbandingan Openswan dan Openvpn dalam service download FTP Pada pengujian Bandwidth Utilization dengan focus pengukuran pada
sisi download yang berjalan dalam transmisi VPN pada aplikasi Openswan dan Openvpn menghasilkan nilai bandwidth utilization yang terdapat pada Tabel 4.11. Nilai berikut merupakan nilai yang terbaik pada masing – masing aplikasi VPN yaitu, Openswan dan Openvpn.
82
Tabel 4.11 Perbandingan persentase bandwidth utilization Openswan dan Openvpn dalam mode download FTP Openswan Openvpn Download-ftp 3DES-MD5 DES-EDE3-MD5 Bandwidth utilization (%)
22.20%
23.48%
Dari Tabel 4.11, agar mempermudah pembacaan data berikut akan direpresentasikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.14 perbandingan bandiwidth utilization antara aplikasi VPN Openswan dan Openvpn.
Gambar 4.14 Perbandingan persentase bandwidth utilization Openswan dan Openvpn dalam mode download FTP Berdasarkan pada data – data yang di dapat dalam pengujian unjuk kerja jaringan bandwidth utilization, yaitu besaran persentase yang menyediakan kapasitas bandwidth paling besar merupakan nilai yang terbaik pada bandwidth utilization. Dalam pengujian unjuk kerja bandwidth utilization proses download dari service FTP disimpulkan bahwa aplikasi VPN Openvpn enkripsi DES-EDE3 dan otentikasi MD5 merupakan aplikasi VPN yang memiliki unjuk kerja yang lebih besar dan lebih baik dengan nilai 23.48% dari kapasitas bandwidth yang tersedia
83
daripada aplikasi VPN Openswan 3DES-MD5 dan memiliki selisih nilai dari aplikasi VPN Openswan sebesar 1.28%. Nilai bandwidth – delay product secara ideal dipengaruhi oleh besaran latency
dan besaran overhead. Jika melihat
besaran latency Openswan 3DES-MD5 mempunyai delay lebih lama sebesar 0.009 detik atau 9 mili-detik dengan Openvpn DES-EDE3-MD5. Untuk nilai dari packet loss tidak terlalu berpengaruh pada besaran bandwidth utilization, dikarena FTP berjalan menggunakan protocol TCP yang bersifat connection oriented.
84
B.
Pengujian dengan Service Upload FTP
B.1
Openswan Berikut ini Gambar 4.15 histori dari proses upload dengan aplikasi
Openswan yang diambil setiap detiknya yang direpresentasikan dalam bentuk grafik berikut.
Gambar 4.15 Grafik proses upload aplikasi FTP dengan Openswan
85
Berdasar pada Gambar 4.15, Grafik proses upload dengan aplikasi FTP dapat dirincikan pada Tabel 4.12 Rincian dari proses transmisi data dengan service upload FTP melalui Aplikasi VPN Openswan berikut. Tabel 4.12 Rincian proses upload FTP dengan aplikasi VPN Openswan. Upload Openswan
3DES-MD5
Throughput (kbps) Bandwidth (kbps) Time (second) Max.datarate (kBps) Min.datarate (kBps) Ave.datarate (kBps)
318.0954072 1536 132 59.09765625 5.765625 39.7619259
3DES-SHA1
AES128-MD5
296.9923469 1536 147 57.65625 4.08984375 37.12404337
AES128-SHA1
280.0412582 1536 153 66.3046875 2.8828125 35.00515727
252.659702 1536 172 60.5390625 7.20703125 31.58246275
Berdasar dari Tabel 4.12 rincian proses upload dengan aplikasi FTP menghasilkan nilai dari bandwidth utilization pada proses upload service FTP dengan aplikasi Openswan sebagai media virtual private network. Berikut hasil dari kalkulasi yang menghasilkan nilai bandwidth utilization terdapat pada Tabel 4.13 nilai bandwidth utilization dari service upload FTP melalui aplikasi VPN Openswan berikut. Tabel 4.13 Bandwidth Utilization proses upload dari aplikasi FTP dengan Openswan. upload Openswan Bandwidth utilization (%)
Dari
Tabel
3DES-MD5 20.71%
4.13
3DES-SHA1 19.34%
direpresentasikan
AES128-MD5 18.23%
dalam
bentuk
AES128-SHA1 16.45%
grafik
agar
mempermudah pembacaan data untuk menentukan kombinasi enkripsi dan otentikasi yang menyediakan
kapasitas bandwidth terbesar. Berikut grafik
bandwidth utilization yang terepresentasikan pada Gambar 4.16.
86
Gambar 4.16 Grafik bandwidth utilization proses upload pada aplikasi FTP dengan Openswan Berdasar pada Tabel 4.13 dan grafik pada Gambar 4.16 dapat diketahui bahwa aplikasi Openswan dengan enkripsi 3DES dan
MD5 menyediakan
bandwidth utilization sebesar 20.71 % dari bandwidth yang disediakan. Pada aplikasi Openswan Nilai persentase bandwidth utilization pada proses upload dengan kombinasi enkripsi 3DES dan otentikasi MD5 memiliki nilai terbesar dibandingkan kombinasi enkripsi dan otentikasi lainnya.
87
B.2
Openvpn Berikut ini Gambar 4.17 histori dari proses upload dengan aplikasi
Openvpn yang diambil setiap detiknya,
dan direpresentasikan dalam bentuk
grafik.
Gambar 4.17 Grafik proses upload aplikasi FTP dengan Openvpn
88
Berdasar dari Gambar 4.17. Grafik proses uplad aplikasi FTP dengan Openvpn dapat dirincikan pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Rincian proses upload aplikasi FTP dengan Openvpn Upload Openvpn throughput(kbps) bandwidth (kbps) Time(sec) Max datarate(kBps) Min datarate (kBps) Ave datarate (kBps)
DES-EDE3MD5 379.1438053 1536 113 72.1171875 7.0703125 47.39297566
DES-EDE3AES128AES128SHA1 MD5 SHA1 358.7752604 330.8314815 292.6891026 1536 1536 1536 120 135 156 67.6875 64.6875 46.53515625 15.48828125 11.25 8.4609375 44.84690755 41.35393519 36.58613782
Berdasar data – data dari Tabel 4.14 dan Gambar 4.17 rincian proses upload aplikasi FTP dengan Openvpn, dapat menghasilkan nilai bandwidth utilization pada setiap kombinasi enkripsi dan otentikasi aplikasi VPN Openvpn. Berikut hasil dari pengolahaan data – data dari Tabel 4.14 dan Gambar 4.15 yang direpresentasikan pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Rincian dari bandwidth utilization proses upload aplikasi FTP dengan Openvpn Upload Openvpn Bandwidth Utilization (%)
DES-EDE3MD5 24.68%
Dari Tabel 4.15,
DES-EDE3SHA1 23.36%
AES128MD5 21.54%
AES128SHA1 19.06%
direpresentasikan dalam bentuk grafik
agar
mempermudah dalam pembacaan data untuk menentukan kombinasi enkripsi dan otentikasi yang menyediakan kapasitas bandwidth terbesar. Berikut grafik bandwidth utilization yang direpresentasikan pada Gambar 4.18.
89
Gambar 4.18 Grafik Bandwidth Utilization proses upload pada aplikasi FTP dengan Openvpn. Berdasar pada Tabel 4.15 dan Gambar 4.18 diketahui bahwa mode Openvpn dengan enkripsi dan otentikasi DES-EDE3-MD5 menyedikan kapasitas bandwidth utilization sebesar 24.68 % dari bandwidth yang disediakan. Pada aplikasi Openvpn Nilai persentase bandwidth utilization pada proses upload dengan kombinasi enkripsi DES-EDE3 dan otentikasi MD5 memiliki nilai paling terbesar dibandingkan kombinasi enkripsi dan otentikasi lainnya.
B.3
Perbandingan Openswan dan Openvpn dalam service upload FTP Berdasarkan pada histori dan pengolahan data - data transmisi upload
dari service FTP untuk unjuk kerja bandwidth utilization, diperoleh nilai – nilai yang terbaik dari masing – masing
aplikasi VPN Openswan dan Openvpn.
Berikut Tabel 4.16 perbandingan nilai dari unjuk kerja masing – masing aplikasi VPN Openswan dan Openvpn untuk mendapatkan nilai bandwidth utilization yang terbaik.
90
Tabel 4.16 Perbandingan persentase Bandwidth utilization Openswan dan Openvpn dalam mode upload FTP Upload FTP
OPENSWAN 3DES-MD5
OPENVPN DES-EDE3-MD5
Bandwidth utilization (%)
20.71%
24.68%
Dari Tabel 4.16, dapat direpresentasikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.19 perbandingan bandwidth utilization dalam service upload FTP antara aplikasi VPN Openswan dan Openvpn.
Gambar 4.19 Perbandingan persentase bandwidth utilization Openswan dan Openvpn dalam mode upload FTP. Berdasar pada data – data yang sudah diperoleh untuk menentukan unjuk kerja manakah yang terbaik dalam proses transmisi upload pada service FTP. Dalam tugas akhir ini disimpulkan bahwa aplikasi VPN Openvpn enkripsi DESEDE3 dan otentikasi MD5 merupakan aplikasi VPN yang memiliki unjuk kerja yang paling baik dari pada Aplikasi Openswan enkripsi 3DES dan otentikasi MD5 untuk proses transmisi upload pada service FTP. Persentase unjuk kerja aplikasi VPN dengan Openvpn enkripsi DES-EDE3 dan otentikasi MD5 menyediakan kapasitas bandwidth sebesar 24.68% dari available bandwidth ISP (internet
91
service provider) dan memiliki selisih persentase dari aplikasi VPN Openswan enkripsi 3DES dan otentikasi MD5 sebesar 3.97%. Hasil bandwidth utilization (%) ini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Dari sisi internal (ideal) besarnya overhead yang dimiliki aplikasi Openvpn lebih sedikit dibandingkan overhead dimiliki aplikasi Openswan dengan selisih 35 byte, hasil ini sama seperti proses file transfer protocol dalam mode download sebelum. Sedangkan faktor-faktor eksternal seperti besaran latency, average datarate (kByte), dan transfer time (detik) dari kedua tipe aplikasi VPN dengan kombinasi enkripsi serta otentikasi yang digunakan dipengaruhi oleh kondisi public network yang bersifat dynamic (nisbi) antara kedua VPN gateway.
92
4.2.5
Pengujian Bandwidth Utilization Menggunakan Video Streaming
A.
Openswan Berikut
ini history dari transmisi data video streaming yang
direpresentasikan dalam grafik pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20 Grafik transmisi pengiriman data video streaming dengan menggunakan aplikasi Openswan
93
Dari hasil capture transmisi pengirim data video streaming dengan aplikasi Openswan dapat dirincikan dalam Tabel 4.17 proses transmisi data dengan Aplikasi VPN Openswan pada service video streaming. Tabel 4.17 Rincian proses transmisi pengiriman data video streaming dengan menggunakan aplikasi Openswan Video Streaming Openswan Throughput (kbps) Bandwidth (kbps) Time (sec) Max. Datarate (kBps) Min. Datarate (kBps) Ave. Datarate (kBps)
3DES-MD5
3DES-SHA1
AES128-MD5
AES128-SHA1
95.18362714 1536 234 45.359375 0.1484375 11.89795339
210.1939103 1536 234 33.5078125 0.23046875 26.27423878
93.8659188 1536 234 46.5546875 0.9140625 11.73323985
95.70980235 1536 234 32.21484375 0.1953125 11.96372529
Berdasarkan pada Gambar 4.20 dan Tabel 4.17, capture transmisi data dan rincian transmisi video streaming dari source device ke user viewer dengan aplikasi VPN Openswan, dapat diketahui nilai dari bandwidth utilization pada Tabel 4.18 nilai bandwidth utilization dari service video streaming melalui aplikasi VPN Openswan. Tabel 4.18 Bandwidth utilization Video streaming dengan Aplikasi Openswan Video Streaming Openswan
3DES-MD5
3DES-SHA1
AES128-MD5
AES128-SHA1
Bandwidth Utilization (%)
6.20%
13.68%
6.11%
6.23%
Untuk mempermudah pembacaan data pada Tabel 4.18, berikut Gambar 4.21 grafik dari bandwidth utilization dari transmisi video streaming dengan aplikasi VPN Openswan.
94
Video streaming Openswan 13,68% bandwidth utilization (%)
14,00% 12,00% 10,00% 8,00%
6,20%
6,11%
6,23%
6,00% 4,00% 2,00% 0,00% vid_3des_md5
vid_3des_sha1
vid_aes128_md5
vid_aes128_sha1
Gambar 4.21 Grafik bandwidth utilization proses transmisi video streaming dengan openswan Berdasarkan pada Gambar - Gambar grafik dan Tabel – Tabel rincian transmisi data dengan menggunakan aplikasi VPN Openswan untuk mendapatkan nilai dari Bandwidth Utilization dari service video streaming, dapat disimpulkan bahwa aplikasi VPN Openswan dengan penggunakan enkripsi 3DES dan otentikasi SHA1 merupakan yang terbaik dari pada kombinasi enkripsi dan otentikasi Openswan lainnya
dalam proses transmisi video streaming.
Kesimpulan ini diambil berdasar dari besaran rata-rata datarate yang ditransmisikan sebesar 26.275 kB setiap detiknya dan menyediakan alokasi bandwidth
utilization sebesar 13.68 % dari available bandwidth. Variabel –
variabel tersebut merupakan nilai tertinggi atau yang terbaik diantara kombinasi enkripsi dan otentikasi Openswan lainnya. Hasil pengujian video streaming dapat dihubungkan dengan hasil pengujian packet loss yang terjadi pada aplikasi Openswan disaat pengiriman data. Dari hasil packet loss secara
berurutan didapati bahwa aplikasi VPN
Openswan 3DES-SHA1 secara global dirata-rata memiliki nilai packet loss paling
95
kecil yaitu sebesar 0.20%. Dari hasil pengujian packet loss sebanyak lima kali dengan nilai berbeda didapati hanya disaat pengujian dengan packet length 200 Byte terdapat 1% paket yang hilang. Jadi dapat disimpulkan aplikasi Openswan 3DES-SHA1 lebih realible pada service video streaming yang menghasilkan framesize relatif besar yang mempunyai nilai rentang dari 76 Byte sampai 1476 Byte. Berikut Gambar 4.22 hasil dari capture nilai framesize video streaming dengan aplikasi tcpdump.
Gambar 4.22 Framesize video streaming pada aplikasi Openswan.
96
B.
Openvpn Berikut ini Gambar 4.23 histori dari transmisi video streaming dengan
aplikasi VPN Openvpn untuk mendapatkan nilai bandwidth utilization, yang direpresentasikan dalam grafik.
Gambar 4.23 Grafik transmisi pengiriman data video streaming dengan menggunakan aplikasi Openvpn
97
Berdasarkan grafik transmisi pengiriman data video streaming dengan aplikasi Openvpn, dapat dirincikan pada Tabel 4.19 proses transmisi data dengan Aplikasi VPN Openvpn pada service video streaming. Tabel 4. 19 Rincian proses transmisi pengiriman data video streaming dengan menggunakan aplikasi Openvpn Video Streaming Openvpn
DES-EDE3MD5
DES-EDE3SHA1
Throughput (kbps) 202.8322964 Bandwidth (kbps) 1536 Time (sec) 221 Max. Datarate (kBps) 33.1875 Min. Datarate (kBps) 2.265625 Ave. Datarate (kBps) 25.35403705
205.5798925 1536 221 33.125 0.171875 25.69748657
AES128MD5 142.8325792 1536 221 26.8125 0.28125 17.8540724
AES128SHA1 164.4902432 1536 221 26.87109375 0.1953125 20.5612804
Berdasar pada Gambar 4.23 dan Tabel 4.19, proses dan rincian transmisi video streaming dari source device ke user device, diperoleh nilai dari bandwidth utilization untuk aplikasi video streaming dengan menggunakan aplikasi Openvpn. Tabel 4.20 adalah Nilai bandwidth utilization dirincikan service video streaming melalui aplikasi VPN Openvpn . Tabel 4.20 Bandwidth utilization video streaming dengan aplikasi VPN Openvpn Video Streaming Openvpn Bandwidth Utilization (%)
DES-EDE3MD5 13.21%
DES-EDE3SHA1 13.38%
AES128MD5 9.30%
AES128SHA1 10.71%
Berikut Gambar 4.24 grafik bandwidth utilization video streaming dengan aplikasi Openvpn untuk mempermudah pembacaan dan perbandingan data dari Tabel 4.20.
98
Gambar 4.24 Grafik bandwidth utilization proses transmisi Video streaming dengan openvpn Berdasarkan pada Gambar - Gambar grafik dan Tabel – Tabel rincian transmisi data dengan menggunakan aplikasi VPN Openvpn untuk mendapatkan nilai dari Bandwidth Utilization dari service video streaming, dapat disimpulkan bahwa aplikasi openvpn dengan mengunakan kombinasi enkripsi DES-EDE3 dan SHA1 merupakan yang terbaik dalam proses transmisi video streaming dibandingkan dengan kombinasi enkripsi dan otentikasi Openvpn lainnya. Untuk mendapatkan kesimpulan bahwa aplikasi openvpn dengan enkripsi DES-EDE3 dan SHA1 terbaik dalam proses transmisi video streaming dengan melihat nilai average datarate (KBps) yang terbesar yaitu 25.69748657 KBps dan penggunaan alokasi bandwidth utilization terbesar yaitu sebesar 13.38 % dari kapasitas bandwidth yang disediakan. Variabel – variabel tersebut merupakan nilai terbesar atau yang terbaik diantara kombinasi enkripsi dan otentikasi Openvpn lainnya.
99
Sama halnya pada hasil bandwidth utilization pada aplikasi openswan, nilai pada bandwidth utilization pada openvpn dipengaruhi oleh besarnya nilai packet loss yang terjadi. Pada aplikasi openvpn DES-EDE3 dan SHA1 memiliki Nilai packet loss tersebut sebesar 0.60%.
C.
Perbandingan Openswan dan Openvpn dalam transmisi Video Streaming. Pada pengujian unjuk kerja jaringan dalam hal bandwidth utilization
dari transmisi video streaming didapat besaran persentase yang merupakan besaran yang terbaik dari setiap aplikasi VPN yang diujikan, baik itu Openswan dan Openvpn. Berikut ini Tabel 4.21 perbandingan nilai persentase bandwidth utilization yang terbaik dimiliki oleh masing – masing aplikasi VPN Openswan dan Openvpn. Tabel 4.21 Perbandingan persentase bandwidth utilization Openswan dan Openvpn dalam transmisi video streaming Openswan Openvpn Video Streaming 3DES-SHA1 DES-EDE3-SHA1 Bandwidth utilization (%)
13.68%
13.38%
Untuk memudahkan pembacaan dan perbandingan data dari Tabel 4.21 selanjutnya akan direpresentasikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.25 perbandingan nilai bandwidth utilization antara aplikasi VPN Openswan dan Openvpn.
100
Gambar 4.25 Perbandingan persentase bandwidth utilization Openswan dan Openvpn dalam transmisi video streaming Berdasarkan pada data – data yang sudah diperoleh untuk menentukan unjuk kerja bandwidth utilization yang terbaik dalam transmisi video streaming, dapat disimpulkan bahwa aplikasi VPN Openswan enkripsi 3DES dan otentikasi SHA1 merupakan aplikasi VPN yang memiliki nilai persentase unjuk kerja jaringan yang lebih besar dan lebih baik dari pada aplikasi VPN Openvpn enkripsi DES-EDE3 dan otentikasi SHA1. Persentase bandwidth utilization dari aplikasi VPN Openswan enkripsi 3DES dan otentikasi SHA1 adalah menyediakan kapasitas bandwidth sebesar 13.68% dari kapasitas bandwidth yang disediakan ISP dan memiliki selisih nilai persentase dari aplikasi Openvpn enkripsi DES.EDE3 dan otentikasi SHA1 sebesar 0.3 %.
101
Antara Openswan 3DES-SHA1 dan Openvpn DES-EDE3-SHA1 yang membedakan adalah besar overhead yang dihasil. Diketahui Openswan 3DESSHA1 memiliki overhead sebesar 78 byte, sedangkan overhead aplikasi Openvpn DES-EDE3-SHA1 sebesar 35 byte, dan selisih nilai overhead antara keduanya sebesar 43 byte. Tetapi tidak berarti semakin besar nilai overhead semakin baik nilai bandwidth utilization pada service video streaming. Ini dibuktikan pada Openswan AES128-SHA1 yang mempunyai nilai overhead sebesar 86 byte ternyata hanya menyediakan 6.23% bandwidth utilization. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk untuk service video streaming yang mempunyai framesize besar dan dinamis lebih cocok menggunakan 3DES atau DES-EDE3 sebagai enkripsinya dan SHA1 sebagai otentikasi untuk mengurangi efek network.
collision dari public
102
4.2.6
Pengujian bandwidth utilization Menggunakan Voice Over Internet
Protocol A.
Openswan Berikut Gambar 4.26 dan Gambar 4.27 grafik histori dari proses
transmisi data pada aplikasi VOIP dengan aplikasi VPN Openswan untuk menghasilkan nilai bandwidth utilization.
Gambar 4.26 trafik receiver dan transmitter pada aplikasi VOIP dengan menggunakan Openswan enkripsi 3DES-MD5 dan 3DES-SHA1.
103
\
Gambar 4.27 Trafik receiver dan transmitter pada aplikasi VOIP dengan menggunakan Openswan enkripsi AES128-MD5 dan AES128-SHA1.
104
Dari grafik Gambar 4.26 dan 4.27 diketahui rincian data – data proses transmisi receiver dan transmitter empat macam kombinasi enkripsi dan otentikasi aplikasi VPN Openswan yang dapat dilihat pada Tabel 4.22. Tabel 4.22 Data trafik receiver dan transmitter dalam aplikasi VOIP dengan aplikasi VPN Openswan. VOIP Openswan Throughput (kbps) Bandwidth (kbps) Time (sec) Max. Datarate (kBps) Min. datarate (kBps) Ave. Datarate (kBps) VOIP Openswan Throughput (kbps) Bandwidth (kbps) Time (sec) Max. Datarate (kBps) Min. Datarate (kBps) Ave. Datarate (kBps)
3DES-MD5 rx tx 43.12259615 42.69551282 1536 1536 117 117 7.69921875 5.828125 0.31640625 0.86328125 5.390324519 5.336939103
3DES-SHA1 rx tx 42.79086538 43.20032051 1536 1536 117 117 6.04296875 5.72265625 0.8828125 0.86328125 5.348858173 5.400040064
AES128-MD5 rx tx 44.97836538 45.0088141 1536 1536 117 117 6.796875 5.77734375 0.9140625 0.87890625 5.622295673 5.626101763
AES128-SHA1 rx tx 46.09321581 45.56196581 1536 1536 117 117 6.12109375 7 0.87890625 0.8671875 5.761651976 5.695245726
Berdasar dari data – data yang terdapat pada Gambar 4.26, Gambar 4.27 dan Tabel 4.22 dapat diketahui nilai dari bandwidth utilization pada aplikasi VOIP dengan Openswan. Berikut Tabel 4.23 merupakan nilai dari bandwidth utilization dengan menggunakan aplikasi VPN Openswan. Tabel 4.23 Bandwidth utilization dari aplikasi VOIP dengan OpenSwan VOIP Openswan
Bandwidth Utilization (%) VOIP Openswan
Bandwidth Utilization (%)
3DES-MD5
3DES-SHA1
rx
tx
rx
tx
2.8075%
2.7797%
2.7859%
2.8125%
AES128-MD5 rx tx
2.9283%
2.9303%
AES128-SHA1 rx tx
3.0009%
2.9663%
105
Untuk mempermudah pembacaan dan perbandingan data dari Tabel 4.23, berikut Gambar 4.28 grafik dari bandwidth utilization dari service VOIP dengan aplikasi VPN Openswan.
Gambar 4.28 Grafik bandwidth utilization dari Aplikasi VOIP dengan Aplikasi VPN openswan.
Berdasarkan pada data – data yang sudah diperoleh untuk menentukan unjuk kerja bandwidth utilization yang terbaik dalam transmisi service voice over internet, dapat disimpulkan bahwa aplikasi Openswan dengan enkripsi AES128 dan SHA1 merupakan aplikasi VPN yang terbesar menyediakan kapasitas bandwidth yaitu sebesar Rx = 3.0009 % sedangkan Tx = 2.9663 %, dengan rata –
106
rata datarate sebesar Rx =5.76 kBps dan Tx = 5.695 kBps. Sedangkan yang menempati urutan kedua yang menyediakan kapasitas bandwidth utilization adalah kombinasi dari enkripsi AES128 dan otentikasi MD5, dengan bandwidth utilization Rx = 2.9283% dan Tx = 2.903%. Dari hasil perbandingan tersebut antara kombinasi AES128-SHA1 dan AES128-MD5 tersebut memiliki selisih nilai bandwidth utilizaition sebesar, Rx= 0.07179% dan Tx = 0.0633%. Faktor yang mempengaruhi adalah berdasarkan nilai - nilai packet loss antara kedua kombinasi enkripsi dan otentikasi tersebut. Diketahui dari hasil pengambilan data dengan Tcpdump nilai rentang pengiriman data voice over internet protocol memiliki nilai rentang sebesar 0 byte – 200 byte. Berikut hasil dari aplikasi tcpdump koneksi VOIP yang menggunakan kombinasi VPN Openswan Aes128 DAN SHA1. Berikut Tabel 4.29 frame size voice over internet protocol dalam setiap kali proses transmisi data.
Gambar 4.29 Voice over internet protocol frame size
107
Dari nilai Tcpdump tersebut dapat diketahui nilai packet loss-nya, berikut Tabel 4.24 nilai rata-rata packet loss dari besaran packet size 100 – 200 byte. Tabel 4.24 Packet loss VOIP pada dua pasang kombinasi enkripsi dan otentikasi aplikasi Openswan Packet size AES128AES128(Byte) MD5 SHA1 100-200 2% 0.5%
Berdasar Tabel 4.24, AES128 dan SHA1 memiliki nilai packet loss terkecil sebesar 0.5 %. Sedangkan AES128 dan MD5 sebesar 2 %, memiliki selisih 1.5 % dengan AES128 dan SHA1 dari rentang packet size 100 byte sampai 200 byte. Nilai tersebut juga dipengaruhi oleh faktor internal (Ideal) yaitu perbedaan otentikasi antara SHA1 dan MD5 yang mempengarui kualitas data VOIP (UDP) terhadap collision dan menyebabkan nilai bandwidth utilization dan packet loss berbeda 0.06 % sampai 1.5 %.
108
B.
Openvpn Berikut Gambar 4.30 dan Gambar 4.31, histori dari transmisi voice over
internet protocol dengan aplikasi VPN Openvpn yang di capture setiap detiknya.
Gambar 4.30 Trafik receiver dan transmitter pada aplikasi VOIP dengan menggunakan Openvpn enkripsi DES-EDE3-MD5 dan DES-EDE3-SHA1.
109
Gambar 4. 31 Trafik receiver dan transmitter pada aplikasi Voip dengan menggunakan Openvpn enkripsi aes128-md5 dan aes128-sha1.
Pada Tabel 4.25 berikut ini, merupakan rincian data – data dari grafik pada Gambar 4.30 dan Gambar 4.31. Tabel 4.25 akan dipergunakan untuk memperoleh nilai bandwidth utilization pada aplikasi VOIP dalam service VPN Openvpn.
110
Tabel 4.25 Data trafik receiver dan transmitter dalam aplikasi VOIP dengan aplikasi VPN Openvpn DES-EDE3-MD5
VOIP Openvpn
tx
rx
DES-EDE3-SHA1 tx
rx
Throughput (kbps)
44.2868
44.3083
45.8816
45.9577
Bandwidth (kbps)
1536
1536
1536
1536
TIime (sec)
119
119
119
119
Max. Datarate (kBps)
6.2422
6.4531
6.3477
6.7969
Min. Datarate (kBps)
0.2188
0.6563
0.8711
0.8984
Ave. Datarate (kBps)
5.5358
5.5385
5.7352
5.7447
AES128-MD5
VOIP Openvpn
tx
AES128-SHA1
rx
tx
rx
Throughput (kbps)
50.7374
50.6681
52.1938
52.1670
Bandwidth (kbps)
1536
1536
1536
1536
Time (sec)
119
119
119
119
Max. Datarate (kBps)
6.9688
7.7500
7.0313
7.7344
Min. Datarate (kBps)
0.5000
0.9063
0.8789
0.9141
Ave. Datarate (kBps)
6.3422
6.3335
6.5242
6.5209
Berdasar pada Gambar – Gambar dan Tabel rincian receiver dan transmitter service VOIP dapat dikalkulasikan menjadi nilai dari bandwidth utilization pada aplikasi VOIP dengan Openvpn. Berikut Tabel 4.26 merupakan nilai dari bandwidth utilization dengan aplikasi Openvpn. Tabel 4.26 Bandwidth utilization dari aplikasi VOIP dengan Openvpn VOIP Openvpn
Bandwidth Utilization (%) VOIP Openvpn
Bandwidth Utilization (%)
DES-EDE3-MD5
DES-EDE3-SHA1
tx
rx
tx
rx
2.8833%
2.8847%
2.9871%
2.9920%
AES128-MD5 tx rx
3.3032%
Berikut ini Gambar 4.32 yang
3.2987%
AES128-SHA1 tx rx
3.3980% 3.3963%
merepresentasikan Tabel 4.26, untuk
mempermudah membacaan data dan pembandingan nilai bandwidth utilization pada aplikasi VPN Openvpn
111
Gambar 4.32 Grafik bandwidth utilization dari Aplikasi Voip dengan Openvpn. Berdasarkan pada data – data yang sudah diperoleh untuk menentukan unjuk kerja bandwidth utilization yang terbaik dalam transmisi service voice over internet, bahwa aplikasi Openvpn dengan enkripsi AES128 dan SHA1 merupakan aplikasi VPN yang terbesar menyediakan kapasitas bandwidth sebesar Rx = 3.3963 % sedangkan Tx = 3.3980 %, dengan rata – rata datarate sebesar Rx =6.5209 kBps dan Tx = 6.5242 kBps. Jika dibandingkan dengan kombinasi enkripsi AES128 dan Otentikasi MD5 yang merupakan nomor dua pada hasil perbandingan bandwidth utilization setelah kombinasi enkripsi AES128 dan otentikasi SHA1, mempunyai selisih dalam transmisi receiver sebesar 0.0948 % dan transmisi transmitter sebesar 0.0976 %.
112
Dari hasil
bandwidth utilization service VOIP pada Openvpn yang
menempati urutan pertama dan kedua ternyata yang menjadi pembeda adalah otentikasinya, sedangkan untuk enkripsinya sama menggunakan AES128. Jika dilihat berdasarkan
packet loss, dengan menggunakan enkripsi AES128 dan
kedua macam otentikasi tersebut MD5 dan SHA1, didapati bahwa packetsize VOIP antara 0 byte – 200 byte sama – sama memiliki nilai packet loss sebesar 0%. Dapat disimpulkan besaran bandwidth utilization pada aplikasi Openvpn tersebut dipengaruhi oleh faktor karateristik otentikasinya (ideal) yaitu yang terbaik adalah otentikasi SHA1. Hal ini disebabkan karena SHA1 mempunyai kapabilitas yang handal dalam menghadapi serangan collision dan mencegah adanya data-data yang hilang disaat jaringan dalam keadaan padat.
113
C.
Perbandingan Openswan dan Openvpn dalam transmisi Voice Over Internet Protocol (VOIP). Pada pengujian dan perbandingan unjuk kerja jaringan bandwidth
utilization dari transmisi voice over internet protocol (VOIP), berikut ini Tabel 4.27 Perbandingan nilai persentase bandwidth utilization yang terbaik dimiliki oleh masing-masing Aplikasi VPN Openswan dan Openvpn dalam sisi receiver (rx) dan sisi transmitter (tx) voice over internet protocol. Tabel 4.27 Perbandingan persentase bandwidth utilization Openswan dan Openvpn dalam transmisi VOIP dari sisi receiver dan Transmitter Openswan Openvpn VOIP AES128-SHA1 AES128-SHA1 Rx Tx Rx Tx Bandwidth utilization (%) 3.0009% 2.9303% 3.3963% 3.3980% Dari Tabel 4.27 direpresentasikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.33 perbandingan bandwidth utilization voice over internet protocol antara aplikasi VPN Openswan dan Openvpn.
Gambar 4.33 Perbandingan persentase bandwidth utilization Openswan dan Openvpn dalam transmisi Voip dari sisi receiver dan transmitter.
114
Berdasar pada data - data yang sudah diperoleh untuk menentukan unjuk kerja yang terbaik dalam metode bandwidth utilization dari service voice over internet protocol (VOIP), disimpulkan bahwa aplikasi VPN Openvpn enkripsi AES128 dan otentikasi SHA1 merupakan aplikasi VPN yang memiliki nilai persentase unjuk kerja jaringan terbesar dari pada aplikasi VPN Openswan enkripsi AES128 dan otentikasi SHA1. Persentase bandwidth utilization dari aplikasi VPN Openvpn enkripsi AES128 dan otentikasi SHA1 memiliki selisih nilai persentase dari aplikasi Openswan enkripsi AES128 dan otentikasi SHA1 sebesar 0.3692% dari sisi receiver, Sedangkan dari sisi transmitter memiliki selisih 0,4677%. Dari pengujian Bandwidth Utilization (%) dalam service voice over internet protocol ( VOIP ) dipengaruhi oleh hasil persentase packet loss yang terjadi disaat pengiriman paket-paket data voice over internet protocol. Framesize dari voice over internet yang dapat diukur dengan Tcpdump adalah seperti pada Tabel 4.24 yaitu memiliki range 100 byte sampai 200 byte. Dari hasil pengujian packet loss yang terepresentasikan pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5, dirata-rata packet loss dengan size 100 byte sampai 200 byte dengan aplikasi VPN Openswan dengan kombinasi enkripsi AES128 dan otentikasi SHA1 adalah sebesar 0.5 %, Sedangkan untuk aplikasi VPN Openvpn dengan kombinasi enkripsi AES128 dan otentikasi SHA1 memiliki rata – rata packet loss 0 %. Jadi dapat disimpulkan untuk transmisi voice over internet protocol nilai packet loss mempengaruhi besarnya kapasitas bandwidth yang disediakan oleh setiap aplikasi VPN, yaitu Openswan dan Openvpn.