BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
4.1
Hasil Pengujian Perangkat Keras Pengujian pada prototype elevator atau lift ini dilakukan melalui
beberapa tahap pengujian, yaitu pengujian terhadap perangkat-perangkat yang digunakan, dimana pengujian ini dilakukan saat pembuatan perangkat-perangkat keras pada alat ini selesai dikerjakan. Kemudian selanjutnya adalah pengujian terhadap sistem kerja secara keseluruhan, dimana pengujian ini dilakukan saat semua perangkat terpasang dan berfungsi secara baik dan benar. Sehingga melalui hasil pengujian tersebut didapatkan hasil pengujian yang baik dan benar dan juga menghasilkan cara kerja prototype elevator atau lift sesuai dengan yang diharapkan.
4.1.1 Power Supply Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui tegangan keluaran yang
dihasilkan oleh power supply, dimana tegangan keluaran tersebut menghasilkan tegangan 12 Volt yang dibutuhkan untuk power mikrokontroller Arduino Atmega 328P. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat ukur multitester yang dihubungkan ke output dari power supply itu sendiri, untuk mengetahui kesesuaian output yang dikeluarkan oleh power supply dengan kebutuhan pada 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
alat ini. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan memberi tegangan sumber dari PLN pada power supply ini. Setelah itu tegangan dihubungkan melalui saklar ON OFF pada rangkaian ini. Kemudian saat saklar pada kondisi ON, pada rangkaian power supply ini LED indikator menyala, hal ini menandakan bahwa rangkaian power supply ini menyala. Setelah itu mengukur output yang dihasilkan oleh rangkaian ini. Berikut adalah gambar pengujian rangkaian power supply pada kondisi saklar ON yang ditunjukkan pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Pengukuran tegangan output power supply pada kondisi saklar ON
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil keluaran output yang dihasilkan oleh rangkaian ini adalah 12 Volt, sesuai dengan yang dibutuhkan.
4.1.2 Driver Motor (Motor Shield L298) dan Motor DC Pengujian Driver Motor Shield L298 ini dilakukan sekaligus dengan motor DC, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah Driver Motor Shield L298 dan juga motor DC berfungsi dengan baik atau tidak, dan juga untuk mengetahui kemampuan Motor Shield L298 dalam menjalankan motor penggerak dapat berputar dengan arah yang sesuai dengan logika pada masukannya. Pada pengujian ini juga digunakan Arduino Atmega 328P, untuk memberikan kondisi tertentu (high atau low) pada kaki input L298 sehingga kedua motor dapat bergerak. Dalam pengujian kali ini digunakan program untuk mengetahui apakah Driver motor dapat bekerja dengan baik atau tidak. Berikut adalah progam untuk pergerakan kedua motor.
Gambar 4.2 Program pergerakkan utama sebagai penggerak sangkar lift
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan gambar 4.2 variabel motor diberikan logika yang berbedabeda, sehingga untuk setiap pergerakannya pun berbeda-beda, yaitu motor penggerak, dimana putaran motor penggerak berputar searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam (lift dapat naik atau turun), Berikut adalah hasil pengujian Motor Shield L298 dan Motor DC :
Tabel 4.1 Pengujian Driver Motor Shield STATUS TP1
TP2
TP3
TP4
TTG
TT1
TT2
MOTOR PENGGERAK
1
1
0
-
0
1
1
Naik (CW)
0
0
1
1
1
1
0
Turun (CCW)
Keterangan : CW = Clockwise (searah putaran jarum jam) CCW = Counterclockwise (berlawanan arah jarum jam) TP= Tombol Panggil TT= Tombol Tujuan
Setelah melakukan pengujian pada driver motor, hasil yang didapatkan dari pengujian tersebut driver bekerja sesuai dengan keinginan. Jika TP1, TP2 dan 47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TTG, TT2 juga diberi logika 1, maka motor penggerak berputar searah jarum jam (clockwise),dengan input arus kepada motor dc sebesar 4.8 V.
Sedangkan jika
TP3, TP4 dan TTG, TT1 diberi logika 1 maka motor penggerak berputar berlawanan arah jarum jam (counterclockwise). Motor akan bergerak naik (CW) pada saat TP1 dan TP2 diberi logika 1. Sedangkan motor penggerak akan bergerak turun (CCW) dengan tegangan input arus kepada motor dc sebesar -4,8 V, jika TP3 dan TP4 diberi logika 1.
4.1.3 Pengujian Tombol Pengujian
rangkaian
tombol-tombol
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah rangkaian yang dibuat telah tersambung dengan benar. Berikut adalah program untuk rangkaian tombol.
Gambar 4.3 Program tombol-tombol lift 48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa fungsi tombol luar dan lama secara garis besar adalah sama, yaitu untuk memberi perintah lift ke lantai yang dituju, sedangkan tombol buka dan tutup digunakan untuk membuka dan menutup pintu lift secara manual. Pada tabel 4.2 dapat dilihat hasil pengujian untuk tombol-tombol tersebut. Tabel 4.2 Hasil pengujian rangakaian tombol KELUARAN KE PIN ARDUINO TP
TP
TP
TP
TT
TT
TT
PIN
PIN
PIN
PIN
PIN
PIN
PIN
1
2
3
4
G
1
2
10
11
12
13
6
7
8
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
Pada pengujian tombol tombol ini tentunya telah diberikan tegangan stand by sebesar 5 Volt yang didapat dari Arduino Atmega 328P. Dalam pengujiannya dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada satu kolom yang akan diuji, 49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tombol-tombol yang berada pada kolom tersebut ditekan satu persatu dan tegangan keluaran yang terhubung pada tombol yang ditekan diukur. Saat tombol ditekan tegangan pada keluaran tombol harus 5 volt (logika 1). Hasil pengujian rangkaian tombol-tombol dapat dilihat pada table 4.2. Data yang ditunjukkan pada table 4.2 rangkaian
tombol sudah
bekerja
memperlihatkan bahwa
sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan
mikrokontroler sebagai tempat pemrosesan data yang didapat dari status tombol. Masing-masing tombol yang ditekan memberikan logika 1, sehingga pada keluaran yang terhubung ke mikrokontroller juga berlogika 1, dimana selanjutnya diteruskan untuk memberi perintah motor penggerak dan juga motor pintu.
4.1.4
Pengujian Sensor Lantai Sensor lantai diletakkan di setiap lantai, yang berfungsi untuk membaca
pergerakan lift. Dimana saat lift melayani ke lantai yang dituju maka lift akan berhenti secara otomatis, dalam hal ini sensor lantai lah yang berperan untuk membuat lift (motor penggerak) berhenti. Sehingga pengujian sensor lantai pada alat ini adalah untuk mengetahui apakah lift dapat berhenti secara otomatis atau tidak. Berikut adalah program untuk sensor lantai.
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.5 Program sensor lantai
Berdasarkan program pada gambar 4.5 maka didapat hasil pengujian rangkaian sensor lantai ini yang terlihat pada table 4.4.
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.4 Hasil pengujian rangakaian sensor lantai STATUS PADA SENSOR
KELUARAN KE PIN
LANTAI
ARDUINO
SEN LT 1
SEN LT 2
SEN LT 3
PIN 3
PIN 3
PIN 3
HIGH
LOW
LOW
LOW
HIGH
LOW
LOW
LOW
HIGH
Berdasarkan program dan hasil pengujian dapat disimpulkan jika pada saat motor penggerak bergerak naik ataupun turun sesuai dengan perintahnya ke lantai tertentu dan mengenai
sensor lantai tertentu (logika 1) sesuai dengan
perintahnya, maka pin pada arduino akan aktif (logika 1), yaitu motor penggerak akan berhenti (stop). Misalkan pada saat lift berada di lantai 2 dan akan turun ke lantai G, maka sensor lantai diberi perintah berhenti setelah dua kali dalam jeda masing masing 2 detik berstatus HIGH. Dan ketika lift mengenai sensor lantai G maka pin D3
akan aktif (logika 1), dan memerintahkan motor penggerak untuk
berhenti.
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2
Hasil Pengujian Secara Keseluruhan
4.2.1 Pengujian Proses Lift Naik Pengujian proses naik ini adalah untuk mengetahui apakah kerja sistem lift saat naik dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Pada proses ini di uji dengan cara mengaktifkan tombol-tombol yang terletak diluar ataupun didalam lift lalu diamati pergerakan lift sampai salah satu sensor lantai aktif sehingga motor penggerak berhenti (lift berhenti)
Gambar 4.6 Proses lift saat naik
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan proses lift saat naik seperti yang terlihat pada gambar 4.6 maka didapatkan hasil pengujian pada proses lift naik ini seperti yang terlihat pada table 4.5. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Proses Lift Naik Tombol Yang Akan di Lantai
Panggilan Aktifkan TP-2
Proses Lift Naik ke Lantai 1
TT-2
Proses Lift Naik ke Lantai 1
TP-4
Proses Lift Naik ke Lantai 2
TT-3
Proses Lift Naik ke Lantai 2
TP-4
Proses Lift Naik ke Lantai 2
TT-3
Proses Lift Naik ke Lantai 2
G
1
Pada gambar 4.6 terlihat posisi lift sedang berada dilantai G, dan jika ditekan tombol panggil atau tujuan lantai 1 (tombol luar ataupun tombol dalam lift)
maka motor penggerak sangkar lift aktif sehingga lift naik setelah sensor
lantai 1 aktif. Saat lift mengenai sensor di lantai 1 maka motor penggerak sangkar lift akan mati (lift berhenti) dan kemudian terjadi proses buka dan tutup pintu. Kemudian apabila tombol panggilan naik atau tujuan lantai 2 ditekan maka motor penggerak sangkar lift akan aktif sehingga lift akan naik sampai pada lift mengenai sensor di lantai 2 aktif, setelah itu motor penggerak akan mati (lift berhenti). 54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam pengujian ini juga diuji apabila tombol lantai lift (diluar ataupun didalam lift) ditekan pada kondisi dimana lift berada pada lantai dimana tombol lantai itu ditekan maka yang terjadi adalah tombol dan lampu LED akan tidak aktif sehingga lift standby.
Dan apabila terdapat dua panggilan sekaligus maka
lift akan melayani secara berurutan, misalkan lift berada di lantai G kemudian terdapat panggilan di lantai 2 dan tombol tujuan naik lantai 1, maka lift akan naik ke lantai 1 terlebih dahulu, setelah itu naik ke lantai 2. Berdasarkan pengujian pada proses lift naik semua bekerja secara baik, sesuai dengan apa yang diinginkan.
4.2.2 Pengujian Proses Lift Turun Pengujian proses turun ini adalah untuk mengetahui apakah kerja sistem lift pada saat turun dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Sama halnya pada proses pengujian saat lift naik, pengujian pada proses lift turun di uji dengan cara mengaktifkan tombol-tombol yang terletak diluar ataupun didalam lift kemudian diamati pergerakan lift sampai berhenti secara otomatis. Pengujian proses lift turun dapat terlihat melalui gambar 4.7.
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.7 Proses lift saat turun
Berdasarkan proses lift saat turun seperti yang terlihat pada gambar 4.7 maka didapatkan hasil pengujian pada proses lift naik ini seperti yang terlihat pada table 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Proses Lift Turun Tombol Yang Lantai
Panggilan Akan Diaktifkan TP-1
Proses Lift Turun ke Lantai G
TT-1
Proses Lift Turun ke Lantai G
1
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
TP-3
Proses Lift Turun ke Lantai 1
TT-2
Proses Lift Turun ke Lantai 1
TT-1
Proses Lift Turun ke Lantai G
Pada gambar 4.7 terlihat posisi lift berada dilantai 2, dan jika ditekan tombol panggil atau tujuan lantai 1 (tombol luar ataupun tombol dalam lift) maka motor penggerak sangkar lift aktif sehingga lift akan turun setelah sensor lantai 1 aktif. Saat lift mengenai sensor di lantai 1 maka motor penggerak sangkar lift akan mati (lift berhenti). Dan kemudian apabila tombol panggil atau tujuan lantai G ditekan maka motor penggerak sangkar lift akan aktif sehingga lift akan turun sampai pada lift mengenai sensor di lantai G aktif, setelah itu motor penggerak akan mati (lift berhenti). Dalam pengujian ini juga diuji apabila tombol lantai lift (diluar ataupun didalam lift) ditekan pada kondisi dimana lift berada pada lantai dimana tombol lantai itu ditekan maka yang terjadi adalah tombol dan lampu LED akan tidak aktif sehingga lift standby.
Dan apabila terdapat dua panggilan sekaligus maka
lift akan melayani secara berurutan, misalkan lift berada di lantai 2 kemudian terdapat panggilan di lantai G dan tombol tujuan turun lantai 1, maka lift akan turun ke lantai 1 terlebih dahulu, setelah itu turun ke lantai G. Berdasarkan pengujian pada proses lift turun semua bekerja secara baik, sesuai dengan apa yang diinginkan.
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/