BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
Pengujian
4.1
Pengujian rangkaian skematik ini dilakukan untuk melihat kinerja sistem yang telah di rancang berdasarkan deskripsi kerja alat yang diinginkan. Apabila terdapat kesalahan maka dapat diperbaiki dan disempurnakan. Oleh karena itu pengujiannya dilakukan dengan menggunakan sebuah software yang berhubungan dengan rangkaian tersebut, software yang digunakana adalah Electronics Workbench, Crocodile Chip, Factory Talk view dan RSLogic 500.
4.2
Analisa Analisa yang dapat diperoleh dari hasil pembuatan perancangan rangkaian
tambahan pada Lightning Counter adalah : 4.2.1
Konsep Pertama Seven Segment Pada Seven Segment yang harus diperhatikan, yaitu tegangan Seven Segment tiap segmentnya, arus Seven Segment tiap segmentnya, dan Seven Segment yang dipasang harus sesuai dengan tipenya. Pada perancangan ini tipe Seven Segment yang digunakan adalah tipe common cathode. common cathode Inputnya merupakan active high yang berarti memerlukan masukan clock yang bernilai “1”. Seven Segment bisa bekerja apabila kapasitas tegangan dan kapasitas arus bisa memenuhi sesuai dengan spesifikasi yang ada.
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.1 Pengujian Decoder to Seven Segment
Pada perancangan rangkaian tambahan ini, spesifikasi Seven Segment yang digunakan adalah -
Vmax untuk: warna merah =1.9 V ;kuning = 2.1 Volt ;hijau = 2.0 Volt
-
Imax = 10 mA
Supaya sevent Segment tidak rusak maka harus dipasang hambatan (R) yang bertujuan untuk menghambat arus listrik yang masuk ke Seven Segment. Rumus : R = (Vin – Vss) / I = (5 Volt – 2 Volt) / 10 mA = 0,3 Kilo Ohm = 300 Ohm Setelah melakukan perhitungan seperti diatas, maka nilai R yang dipasang adalah 300 Ohm. Nilai R= 300 Ω merupakan nilai R maksimum yang bisa dipasang untuk digunakan pada sebuah Seven Segment. Pada perancangan
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
rangkaian ini dipasang nilai R = 220 Ω, maka nilai itu masih bisa digunakan untuk dipasang pada sebuah Seven Segment. Daya pada Seven Segment yang digunakan adalah ¼ Watt.
IC 74LS48 (Decoder – BCD to 7 Segment) Untuk mengkonversikan bilangan biner ke bilangan desimal maka, harus dipasang sebuah IC TTL yang bisa mengubah bilangan tersebut.
Gambar 4.2 Pegujian IC 7448
Pada Seven Segment bilangan outputnya merupakan bilangn decimal sehingga pada perancangan rangkaian tambahan ini, IC TTL yang digunakan adalah tipe IC 74LS48. IC TTL ini nilai outputnya merupakan active high, maka bisa digunakan pada Seven Segment yang memiliki nilai outputnya active high juga. Mengenai tegangan yang dibutuhkan adalah 5 VDC.
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IC 74LS90 (Decade Counter) IC TTL ini merupakan rangkaian terpadu yang bisa menghitung jumlah pulsa pada Inputnya.
Gambar 4.3 Pengujian IC 74LS90
Dalam bentuk bilangan biner pada empat pin dari IC ini, jumlah pulsa yang dapat dihitung adalah 9 kali. Ketika pulsa kesepuluh tiba di Input maka output biner bisa diatur ulang ke nilai nol (0000). Jadi selama 10 kali clock diberikan pada IC TTL ini, maka salah satu clock akan keluar dari pin ini dan tegangan yang diperlukan oleh IC ini adalah 5 VDC.
Dari hasil pengujian dengan menggunakan software Crocodile Chip membuktikan
bahwa
rangkaian
yang
sudah
dirancang
bisa
di
implementasikan pada kenyataan. Hasil pengujian, nilai tegangan yang didapat tiap IC adalah 5 volt dan arus yang masuk tiap segmentnya 2.09 Ampere tiap satu kenaikan logika.
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.4 Implementasi untuk Konsep Pertama
4.2.2
Konsep Kedua PLC Terdapat tiga bagian program yang berfungsi untuk menghitung banyaknya jumlah sambaran petir pada arrester
1. Main Program Main program ini berisi perintah utama dalam melakukan penghitungan nilai yang diambil dari suatu proses.
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.5 Main Program PLC
2. Proses Suatu perintah yang dibuat untuk memproses instruksi-instruksi yang berhubungan dengan proses menghitung jumlah angka (Counting Value) yang masuk pada suatu Input.
Gambar 4.6 Tampilan Program Proses PLC
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Read Input Read Input ini dibuat untuk membaca input yang masuk pada PLC dari suatu komponen (Relay). Selanjutnya read input ini akan dilanjutkan di bagian proses dan bagian main program.
Gambar 4.7 Tampilan Program Read Input
Dari ketiga program utama diatas dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan software RSLogic 500 yang bertujuan untuk memastikan program tersebut bisa di aplikasikan langsung secara nyata di lapangan.
4. Panel View 600 Tampilan Panel View 600 ini diuji dengan menggunakan software Factory Talk View dengan tujuan untuk memastikan tampilan yang diinginkan sesuai dengan kenyataannya. Berikut adalah gambar dari tampilan yang telah dibuat.
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.8 Tampilan Panel View 600
Dari hasil pengujian dengan menggunakan software RSLogic 500 membuktikan
bahwa
rangkaian
yang
sudah
dirancang
bisa
di
implementasikan pada kenyataan.
Gambar 4.9 Implementasi untuk Konsep Kedua
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/