Laporan Kerja Praktek PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk.
BAB IV PENGENALAN MESIN KILN 4.1 Deskripsi Mesin Kiln Mesin Kiln pada proses produksi keramik melalui beberapa tahapan yang salah satunya adalah pembakaran. Pembakaran bertujuan mengubah material keramik menjadi bahan yang padat, keras, kedap air, serta tahan terhadap tekanan dan reaksi kimia. Proses ini dilakukan pada mesin yang bernama Kiln.
Kiln merupakan mesin untuk membakar keramik. Pada Kiln terjadi proses pemanasan, transfer energi, penekanan dan pengurangan kadar air. Kiln dilengkapi dengan sistem control dalam proses pembakarannya. Pengaturan ini bertujuan untuk memperoleh hasil bakar yang sempurna serta dapat dikendalikan sesuai dengan parameter produksi yang diinginkan, Parameter – parameter produksi yang diinginkan : Isapan dalam kiln, Cycle Kiln, Tekanan di zone firing serta tekanan angin dan gas pada burner.
Gambar 4.1 http://www.camelryceramics.com/Uploads/Editor/2011619163426237.JPG
Teknik Mesin – Universitas Mercu Buana
Page 25
Laporan Kerja Praktek PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk. 4.2 Cara Kerja Kiln Pada saat selesai proses Glazure, keramik mentah (Green Tile) di bawa ke Rooling Matic Loading & Unloading (Loading untuk menyimpan/menyetok green tile sebelum masuk kiln, & Unloading langsung masuk kiln). Panjang mesin kiln ± 100meter dengan proses yang diatur selama 60menit, 30menit pada proses pembakaran & 30menit proses cooling.
Proses pembakaran dalam kiln di lakukan pada beberapa tahap pembakaran mulai temperatur rendah sampai dengan temperatur tinggi. Berdasarakan tempertur operasinya, Kiln dapat dibagu menjadi beberapa daerah / zone, yaitu : 1. Zone Pre-Heating, 2. Zone Firing, 3. Zone Cooling. Isapan dalam kiln akan mempengaruhi distribusi panas pada bagian dalam kiln. Tekanan zone firing mempengaruhi kekuatan material bagian dalam seperti : Dinding Kiln, Sekat, Block Burner, Passage Roll, dan Roller. Tekanan angin dan gas diperlukan dalam proses pembakaran green tile (keramik mentah) dalam kiln sehingga keramik yang dihasilkan sesuai dengan komposisi yang diinginkan. Kiln bekerja pada suhu yang berbeda – beda tergantung pada saat pembakaran di dalam zona, temperatur maksimal merupakan suatu tahao dimana kiln mencapai temperatur tertinggi yang dapat dilihat dari kurva temperatur kiln. Pada tile oksida – oksida akan mengalami perubahan susunan atom solid menjadi cair, dengan cara melebur dan bahan keramik menjadi matang / padat karena tertutup bahan glazir, biasana terjadi pada temperatur 7000C – 12000C (tergantung pada cycle kiln itu sendiri).
Kondisi pendinginan pada kiln dimana keramik yang sudah mencapai tingkat kematangan pada temperatur tinggi, mengalami pendinginan di zona cooling, melalui tahap tahap seperti fast cooling, cooling exchanger, slow cooling dan final cooling (blowing). Hal ini digunakan untuk menghindari penurunan suhu tiba – tiba (drastis) yang bisa mengakibatkan cacat pada keramik seperti adanya cooling crack.
Teknik Mesin – Universitas Mercu Buana
Page 26
Laporan Kerja Praktek PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk. 1.3
Maintenance Kiln Maintenance Kiln yang terdapat di PT. Intikeramik Alamasri Industri dilakukan secara manual setiap hari pada saat pergantian jam shift, operator harus rutin melakukan pengecekan pada mesin Kiln. Pengecekan dilakukan dengan mengacu pada Manual Instruksi Kerja Preventive Maintenance pabrik.
Hal yang mencakup Manual Instruksi Kerja Preventive Maintenance pabrik : Persiapan Menginformasikan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan
dan peralatan yang perlu dipersiapkan sebelum
pelaksanaan operasional dan verivikasi preventive maintenance. Operasional Menjelaskan tentang langkah-langkah / cara setiap jenis pekerjaan preventive maintenance yang harus dilaksanakan menurut interval waktu tertentu. Menginformasikan langkah-langkah yang harus dilakukan setelah operasional preventive maintenance selesai.
4.4 Preventive Maintenance Kiln 4.4.1 Preventive Maintenance Harian 4.4.1.1 Persiapan Alat – alat yang dibutuhkan : -
Pompa grease dan pompa oli tetes
-
Grease (Gemuk) jenis EP2
-
Cairan Alumina
-
Kuas
-
Kain lap bersih
Teknik Mesin – Universitas Mercu Buana
Page 27
Laporan Kerja Praktek PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk.
4.4.1.2 Operasional a. Lubricating Berikan grease (gemuk) pada bearing support fan dan spindel roller drive block, dan juga berikan pelumas oli pada bearing roller dan rantai / sproket.
b. Bearing Periksa kondisi dari bearing roller, bearing support fan, dan denger apakah mengeluarkan suara-suara kasar.
c. Setting Engop Lihat
pada
jalur
keramik
apakah
keramik
terjadi
penyimpangan / tidak sesuai jalur pada saat masuk Proses Kiln, jika terjadi maka jalur / roll harus dibersihkan dengan menggunakan kain bersih yg diberikan cairan alumina.
d. Projector Drive Bersihkan selalu daerah Projector Drive dan sekitar dari debu dengan kuas dan kain lap bersih, karena jika debu masuk maka akan bercampur dengan oli sehingga dapat mengurangi viscosity dari oli tersebut.
4.4.1.3 Verivikasi -
Periksa kembali apa masih ad bearing, spoket, rantai
-
Kumpulkan kain lap dan sampah untuk dibuang pada tempatnya
-
Periksa dan kembalikan toolset
-
Isi form laporan preventive maintenance dan kembalikan ke Departmen Maintenance.
Teknik Mesin – Universitas Mercu Buana
Page 28
Laporan Kerja Praktek PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk.
4.4.2 Preventive Maintenance Bulanan 4.4.2.1 Persiapan Alat – alat yang dibutuhkan : -
Toolset
-
Pompa Grease dan pompa oli tetes
-
Grease EP2 (Extream Preassure 2) untuk bearing support fan
-
Oli jenis ISO VG 32
-
Oli jenis VG 320 untuk gear box roller block
-
Tempat penampungan oli bekas
-
Kain lap bersih dan Kuas
4.4.2.2 Operasional a. Lubratin Berikan grease (gemuk )pada bearing support fan dan spindel roller drive block, dan juga berikan pelumas oli pada bearing roller dan rantai / sproket.
b. Bearing Periksa kondisi dari bearing roller, bearing support fan, didengar suaranya apakah ada kelainan atau suara kasar. -
Penyipangan
:
Bearing
yang
sudah
tidak
baik
/
mengeluarkan suara kasar harus segera diganti.
c. Reducer Periksa kerja reducer pada waktu motor running dengan cara menempelkan ujung obeng pada kebadan reducer, kemudian dengar suara pada pangkal obeng. -
Penyimpangan : Jika dari reducer ini terjadi suara keras / tidak normal, kemungkinan greasenya kurang atau ada
Teknik Mesin – Universitas Mercu Buana
Page 29
Laporan Kerja Praktek PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk. kerusakan pada bearing atau giginya. Maka reducer harus dibuka untuk diperiksa kondisi grease dan jumlah gigigiginya.
d. Pulley Periksa apakah kondisi alur pulley fan dan kondisi alur pulley motor drive roller masih berfungsi baik dengan membuka protector belt fan. -
Penyimpangan : Bila kondisi alur pulley sudah aus atau hubungan pulley dan shaft sudah tidak baik, pulley harus diperbaiki / bila perlu diganti.
e. Spindel Periksa apakah bentuk kepala spindel roller drive masih baik.
f. Rantai / Belt -
Periksa kondisi dan ketegangan rantai dengan sistem penggerak roller.
-
Periksa kondisi dan ketegangan belt fan.
-
Periksa kondisi dan ketegangan belt motor drive roller.
-
Pasang protector belt fan.
-
Pasang protector belt motor drive roller.
g. Sproket Periksa kondisi dari gigi-gigi sproket roller drive Penyimpangan : Jika gigi-gigi sproket aus segera diganti.
h. Gearbox Buka tutup box roller drive dan periksa kondisi gigigiginya, periksa juga jumlah oli didalam gearbox tambahkan
Teknik Mesin – Universitas Mercu Buana
Page 30
Laporan Kerja Praktek PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk. jika kurang. Oli gearbox perlu diganti bila viscosity sudah tidak baik atau encer, kemudian tutup kembali gearbox.
i. Oil Variator Speed Periksa jumlah oil variator speed roller drive melalu kaca intip, tambahkan jika kurang dan segera ganti jika sudah encer. j. Motor Motor – motor yang perlu diperiksa : -
Motor fan.
-
Motor roller drive.
Cara memeriksanya dengan membuka tutup terminal motor dan periksa kekencangan baut – baut terminal, periksa juga kondisi dari kabel dan scunnya kemudian tutup kembali terminal motor.
k. Emergency -
Cek operasi dari emergency motor / drive.
-
Cek level air accu.
-
Cek apakah pengisian arus dari battery charger berjalan baik.
4.4.2.3 Verifikasi -
Periksa kembali operasi dari rantai, sproket, roll, belt, dll.
-
Bersihkan seluruh bagian mesin.
-
Pasang kembali protector drive disamping Kiln.
-
Kumpulkan kain lap dan sampah – sampah untuk dibuang pada tempatnya.
-
Periksa dan kembalikan toolset yg digunakan dan oli sisa.
-
Isi form laporan preventive maintenance dan kembalikan ke Departmen Maintenance. Dan juga catat oli, grease, dan part – part yang dipakai untuk penambahan / penggantian.
Teknik Mesin – Universitas Mercu Buana
Page 31