BAB IV PENERAPAN SISTEM REWARD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS B TKIT AL FIKRI MEDONO PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013-2014
A. Analisis Penerapan Sistem Reward Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Tahun Ajaran 2013-2014 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tersebut, maka diketahui bahwa para guru memberikan reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran 2013-2014 adalah sebagai berikut: 1. Analisis Bentuk Reward yang diberikan Para guru memberikan beberapa bentuk reward kepada anak didikya. Adapun bentuknya antara lain: a. Pemberian reward dalam bentuk pujian di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Pemberian pujian yang dilakukan guru di di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan khususnya bagi siswa yang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, biasanya berupa kata atau ucapan “BAGUS! (sambil mengacungkan jempol tangan), “ BAGUS SEKALI”,
“TERIMA
KASIH,
53
SAYANG!”,
“PINTAR”,
dan
54
sebagainya. Pemberian ini dimaksudkan agar siswa lebih merasa dihargai dan diperhatikan sehingga siswa menjadi lebih semangat dalam mengerjakan apa yang diperinahkan oleh guru. Pemberian Reward hendaknya disesuaikan dengan nilai-nilai yang mendidik sebagai bentuk motivasi belajar. Pendidik (guru) yang bersifat hangat, ramah, gaul, dan sabar lebih mementingkan penyeimbangan Reward. Adapun pemberian reward yang mengarah pada motivasi diri, minat belajar serta menjadikan anak untuk tetap berada dalam perilaku yang disepakati secara sosial. Ada beberapa prinsip dalam pemberian reward, antara lain: 1) Reward diberikan berkaitan dengan tanggung jawab anak didik. 2) Pemberian reward dilakukan tidak dalam bentuk pujian yang muluk-muluk. 3) Reward diberikan secara langsung setelah anak didik sukses atau berhasil dalam tugas dan berperilaku sesuai kesepakatan sosial karena reward merupakan bentuk reaksi setelah adanya aksi yang dilakukan mereka. 4) Reward diberikan secara wajar dan realistis, sehingga dapat dihayati anak. Artinya reward hanya menyangkut usaha anak untuk melakukan sesuatu serta menyangkut hasil-hasil yang dicapai anak, bukan menyangkut watak dan kepribadiannya.
55
Penghargaan non materi berupa kata-kata yang mengembirakan (pujian), ucapan selamat atas prestasi, pemberian tepuk tangan, pendidik (guru) mengangguk-angguk tanda senang dan membenarkan akan membuat siswa menjadi akrab dengan gurunya, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada anak. b. Pemberian reward dalam bentuk angka di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan yang kedua adalah berbentuk angka. Bentuk penghargaan atau pemberian reward bentuk angka kepada siswa-siswa kelas B TKIT Al Fikri berupa bintang penghargaan yang ditempel di dinding dengan anak siswa yang bersangkutan atau bisa berupa cap stempel di tangan yang menandakan siswa tersebut sudah dapat menjawab tugas atau pekerjaan yang diberikan oleh gurunya. Tujuan pemberian reward berupa angka sama dengan tujuan pemberian pujian, yaitu sama-sama membangkitkan perasaan dan tanggung jawab. Pemberian reward berupa angka bertujuan agar: 1) Anak
didik
lebih
bersemangat
dalam
memperbaiki
dan
mempertinggi prestasinya. 2) Membangkitkan minat anak untuk mempelajari atau mengerjakan sesuatu. 3) Mandiri di luar kelas atau sekolah.
56
c. Pemberian reward dalam bentuk benda di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Dalam memberikan dan menentukan reward secara ideal guru harus menggunakan prinsip keadilan antara anak yang satu dengan anak lainnya, agar tidak terjadi kecemburuan. Pemberian reward yang demikian akan mampu memotivasi anak yang belum berkesempatan mendapatkan, yaitu disesuaikan dengan apa yang telah menjadi prestasi. Penghargaan sebagai salah satu metode pembelajaran mempunyai beberapa bentuk, yaitu berupa materi dan non materi. Bentuk materi berupa benda-benda yang menyenangkan dan berguna bagi anak, misalnya pemberian pensil, buku tulis, pemberian gambar bintang, beasiswa dan lain-lain. Pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan yang ketiga adalah berbentuk benda. Bentuk penghargaan atau pemberian reward bentuk benda kepada siswa-siswa kelas B TKIT Al Fikri berupa hasil karya mereka sendiri. Contohnya adalah belajar membuat suatu kesenian tangan atau menggambar, anak dapat membawa pulang hasil karya mereka sendiri ke rumah masing-masing. Namun adakalanya, meskipun tidak sering, bentuk benda yang diberikan kepada siswa adalah berupa barang-barang sepeti pensil, penghapus, stiker, dan sebagainya.
57
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga bentuk pemberian reward di atas yakni pujian, angka dan benda adalah bentuk pemberian reward yang tidak menyalahi aturan dalam dunia pendidikan. Ketiga bentuk reward tersebut merupakan bentuk reward yang bersifat edukatif atau mendidik, sehingga tidak menimbulkan dampak yang tidak baik bagi anak, seperti malas belajar, pamrih dan lain sebagainya. Demikian sebaliknya ketiga bentuk reward tersebut dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. 2. Analisis waktu pemberian reward Adapun waktu pemberian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran 20132014 adalah sebagai berikut: a. Sebelum
pembelajaran
dimulai.
meningkatkan motivasi belajar
Pemberian
reward
untuk
siswa di TKIT Al Fikri Medono
Pekalongan pertama kali dilakukan sebelum pembelajaran akan dimulai, yakni pada saat siswa melakukan baris-berbaris di depan kelas, caranya adalah menunjuk salah satu siswa yang akan memimpin barisan. Jika ada siswa yang berani maka guru akan memberikan reward berupa pujian. b. Saat pembelajaran dimulai. Pemberian reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan juga dilakukan saat pembelajaran dimulai, yakni pada saat siswa mengikuti
58
kegiatan belajar mengajar jika ada siswa yang mampu menjawab pertanyaan guru atau melakukan apa yang diperintahkan guru, maka guru tidak segan-segan untuk memberikan reward baik berupa pujian maupun angka. c. Setelah tugas pekerjaan rumah dikumpulkan. Pemberian reward untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa di TKIT Al Fikri Medono
Pekalongan yang terarkhir adalah dilakukan setelah tugas pekerjaan rumah dikumpulkan, yakni pada saat siswa mendapatkan tugas pekerjaan rumah berupa membuat kerajinan, menghafalkan lagu, membuat gambar dan lain sebagainya, maka guru tidak segan-segan untuk memberikan reward berupa benda. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga waktu pemberian reward di atas yakni sebelum, saat dan sesudah pembelajaran dimulai adalah bentuk pemberian reward yang tidak menyalahi aturan dalam dunia pendidikan, karena ketiga waktu pemberian reward sangat tepat diberikan bagi siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan mengingat pemberian reward pada saat di TKIT lebih dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi oleh guru maupun siswa itu sendiri. Secara keseluruhan, pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran 2013-2014 terbagi menjadi 3 (tiga)
59
yakni: pemberian reward dalam bentuk pujian, angka dan benda. Sedangkan waktu pemberian reward terbagi menjadi 3 (tiga) yakni: sebelum pembelajaran dimulai, saat pembelajarna dimulai dan setelah tugas pekerjaan rumah dikumpulkan.
B. Analisis Faktor Yang Mendukung dan Menghambat Pemberian Reward Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Tahun Ajaran 2013-2014. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tersebut, maka diketahui bahwa faktor yang mendukung dan menghambat pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran 2013-2014: 1. Analisis faktor yang mendukung Adapun faktor yang mendukung pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran 2013-2014, antara lain: a. Adanya standarisasi terhadap reward yang diberikan terhadap siswa Pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tidak asal, melainkan telah diatur dengan baik sehingga reward yang diberikan kepada siswa mengandung unsur edukasi atau pendidikan, seperti peralatan tulis menulis. Hal ini dikarenakan jika
60
pemberian reward berupa benda yang tidak memiliki unsur edukasi atau pendidikan, seperti mainan, gambar dan lain sebagainya, maka dikhawatirkan siswa akan menjadi anak yang malas dan lebih memilih untuk main dengan mainan yang diberikan oleh guru tersebut. Untuk itu guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan hanya memberikan reward yang memiliki unsur edukasi atau pendidikan saja. b. Dukungan dari orang tua. Pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan juga didukung oleh orang tua, hal ini dapat dilihat jika siswa mendapatkan reward berupa pujian atuapun reward berupa angka, terlebih lagi reward berupa benda maka orang tua siswa ikut merasa senang. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan dengan memberikan reward kepada siswanya juga didukung oleh orang tua siswa. Terkadang juga ada beberapa orang tua yang ikut menitipkan reward berupa peralatan tulis menulis seperti: buku, pensil, penghapus, spidol dan lain sebagainya sebagai sumbangan atau donasi bagi guru TKIT Al Fikri Medono Pekalongan untuk dibagikan kepada siswa yang berprestasi. Hal ini sebagai salah satu bentuk dukungan dari orang tua atas sistem reward yang diterapkan oleh guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan.
61
2. Analisis faktor yang menghambat Adapun faktor yang menghambat pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran 2013-2014, antara lain: a. Pengeluaran dana untuk pemberian penghargaan berupa barang atau benda seperti pensil, penghapus dan sebagainya masih dibeli dari dengan uang pribadi guru sehingga tidak dapat dilakukan terus menerus. Guru
di
TKIT
Al
Fikri
Medono
Pekalongan
harus
mengeluarkan dana pribadi untuk membeli peralatan tulis sebagai reward bagi siswa. Tentu saja hal ini menjadi faktor penghambat bagi pemberian reward bagi siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa gaji guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan per bulan antara Rp. 300.000,sampai dengan Rp. 1.000.000,- hal ini tentu saja jika diperuntukkan biaya hidup sehari-hari pada saat sekarang ini jumlah gaji guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tersebut belum atau jauh dari kata cukup. Ditambah lagi guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan harus menyediakan reward bagi siswa berupa peralatan tulis yang diamil atau dibeli dari uang pribadi guru, tentu saja menambah beban biaya bagi guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang menghambat guru di TKIT Al Fikri
62
Medono Pekalongan dalam menerapkan sistem reward di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. b. Terkadang ada anak yang tidak melakukan sesuatu hal atau pekerjaan dengan baik namun tetap meminta penghargaan berupa cap stempel, bintang atau benda. Ada sebagian siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan yang iri melihat temannya mendapatkan reward dari guru. Bentuk keirian tersebut dituangkan dalam tangisan ataupun rengekan agar siswa tersebut juga diberikan reward seperti temannya yang mendapatkan reward. Hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor penghambat bagi pemberian reward bagi siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. Guru harus pintar-pintar menyelesaikan dan menenangkan siswa yang menangis tersebut. Kecemburuan siswa terhadap siswa yang lain begitu besar manakala siswa yang tidak mendapatkan reward melihat ada siswa yang mendapatkan reward dari gurunya baik berupa pujian, angka terlebih lagi reward berupa benda. Jika sudah demikian maka akan terjadi sebagian siswa ada yang menangis karena tidak mendapatkan dan ada sebagian siswa yang berusaha untuk merebut siswa yang mendapatkan reward berupa benda tersebut. Maka guru harus berusaha untuk menenangkan dan memberikan pengertian kepada siswa yang belum mendapatkan reward agar supaya berusaha mendapatkan reward dari guru.
63
c. Pemberian atau penerapan reward berupa barang atau benda jika dilakukan
terus
menerus
akan
menyebabkan
anak
menjadi
materialistis atau pamrih, sehingga setelah melakukan sesuatu pasti akan mengharapkan hadiah. Ada sebagian siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan yang sudah menjadi pamrih dengan adanya pemberian reward berupa barang atau benda. Sebagian siswa mengharapkan pemberian berupa barang atau benda kepada gurunya jika gurunya memerintahkan suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor penghambat bagi pemberian reward bagi siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. Guru harus pintar-pintar menyelesaikan dan merubah jalan pikiran siswa yang pamrih tersebut. Salah satu dampak dari sistem pemberian reward berupa benda adalah memunculkan siswa yang pamrih, sehingga jika siswa tersebut disuruh harus mendapatkan imbalan terlebih dahulu. Untuk itu guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan berusaha untuk menghapus dampak dari sistem pemberian reward berupa benda tersebut adalah dengan cara mengurangi pemberian reward berupa benda tetapi menambah pemberian reward berupa pujian dan angka. Itulah beberapa faktor yang mendukung dan menghambat pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran 2013-2014, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung pemberian reward terhadap
64
motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran 2013-2014, yakni : Adanya standarisasi terhadap reward yang diberikan terhadap siswa dan dukungan dari orang tua. Sedangkan faktor yang menghambat, yakni: Pengeluaran dana untuk pemberian penghargaan berupa barang atau benda dibeli dari dengan uang pribadi guru, terkadang ada anak yang tidak melakukan sesuatu hal atau pekerjaan dengan baik namun tetap meminta penghargaan berupa cap stempel, bintang atau benda, menyebabkan anak menjadi materialistis atau pamrih.