BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengertian MWARA MWARA ( Major World Air Route Area ), untuk pelayanan penerbangan International, dengan menggunakan pemancar sebesar 3 - 5 KW. Bagi setiap stasiun ditentukan suatu kelompok frekwensi agar komunikasi dapat dilakukan setiap saat dengan pesawat terbang dimana saja dalam wilayah tanggung jawabnya. MWARA dipakai dalam penerbangan saat ini adalah tipe JRS – 753AS.
Gambar 4.1 ; Bentuk MWARA JRS – 753AS
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4. 1 ; Sinyal dan Daya MWARA NO SIGNAL
JRS – 753
Rated Power
EPA
IPA
EPA
IPA
80 – 90 V
35 – 45 A
75 – 85 V
120 – 150 A
80 – 90 V
20 – 28 A
75 – 85 V
70 – 90 A
80 – 90 V
13 – 19 A
75 – 85 V
50 – 65 A
5 kw TX JRS – 733 3 kw TX JRS – 723 2 kw TX
4.2. Bagian – Bagian Pada MWARA Pada MWARA – JRS 753AS terdapat beberapa bagian yaitu power Amplifier, Oscillator, Console, Tunner, dan Power Suply. Dibandara soekarno Hatta terdapat 2 MWARA yaitu sebagai main dan standby.
Gambar 4.2; Bagian dalam MWARA – JRS 743AS
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2.1.
Power Amplifier Power Amplifier adalah alat yang berfungsi untuk mengubah sinyal input dengan amplitude rendah menjadi output dengan amplitude yang lebih tinggi dengan frekuensi tetap. Atau dengan
kata
lain
"Power
Amplifier
berfungsi
untuk
menguatkan daya dari sinyal input yang masih lemah agar dapat didengar dengan baik oleh orang banyak pada tempat yang relatif luas seperti di lapangan, gedung, auditorium, dll.” Suara atau bunyi adalah akibat dari adanya dua zat atau lebih yang saling bergesekan (misal benda dengan partikel udara,dll). Jumlah getaran dalam satu detik disebut frekuensi yang dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz). Jumlah getaran yang terjadi setiap detik (Frekuensi) akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya nada/bunyi. Sedangkan lemah kerasnya nada/bunyi dipengarui oleh amplitudo. Amplitudo adalah tinggi atau dalamnya lembah gelombang sinyal suara, bila suara yang didengar keras berarti amplitudo-nya tinggi begitu pula sebaliknya. Besarnya daya Amplifier MWARA yang di pakai di bandara Soekarno Hatta yaitu 5 KW.
.
Gambar 4.3 ; Power Amplifier MWARA JRS - 753 AS 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2.2.
Osilator / Oscillator Osilator /
Oscillator
adalah
suatu rangkaian
yang
menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu. Keluarannya bisa berupa gelombang sinusoida, gelombang persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga atau gelombang
gigi
gergaji.
Suatu
osilator
membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator dapat hampir secara murni menghasilkan gelombang
sinusoidal
dengan
frekuensi
tetap,
ataupun
gelombang, yang hanya dengan harmonik.
4.2.3.
Console Console adalah suatu alat yang digunakan sebagai penulis dan pemantauan (monitoring) suatu sistem yang merupakan otak penggerak darai rangkaian control dengan system programble Logic Console. Pada dasarnya penggunaan procon itu dilakukan untuk memonitoring dan mencari dari suatu perintah dari suatu sistem yang dimasukan atau sudah berjalan.
Gambar 4.4 ; Console pada MWARA JRS-753AS 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2.4.
Power Supply Power Supply merupakan sebagai alat bantu konverter tegangan listrik yang dapat mengubah tegangan listrik yang memiliki arus AC ke arus DC sehingga semua hardware elektronik pada MWARA yang membutuhkan tegangan listrik yang berarus DC mendapatkan tegangan listrik yang secara langsung diberikan oleh power supply ini.
Gambar 4.5 Power Supply pada MWARA JRS-753AS
4.2.5.
Mixer Audio Mixer Audio adalah sebuah peralatan untuk mencampur 2 (dua) atau lebih Channel Audio Input menjadi satu kesatuan sistim penyuaraan. Dalam penggunaan yang professional, orang tehnik menyebutnya Profesional Audio Desk Mixing Console.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3. Peralatan Yang Membantu Sistem Kerja MWARA MWARA tidak bisa bekerja sendiri, perlu peralatan pendukung guna dapat berkomunikasi. 4.3.1 Operator Panel (OP) Operator panel merupakan peralatan yang digunakan oleh petugas kompen (komunikasi penerbangan di unit FSS (Flight Service Stasion) untuk berkomunikasi dengan pesawat. Alat ini dilengkapi dengan sebuah komputer dengan touch screen panel
serta PTU yang digunakan
untuk input kontrol, serta speaker sebagai outputnya.
Gambar 4.6 Op (operating panel)
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3.2 Pust to Talk (PPT) PPT berfungsi sebagai Media untuk mengirimkan sura dari operator ke pesawat. Cara penggunaanya dengan menekan tombol yang sudah tersedia sehingga suara dari operator bisa terdengar kepilot.
Gambar 4.7; PTT (Pust to Talk)
4.3.3 Headset Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara
dengan
perangkat
komunikasi.
Dalam
sistem
komunikasi penerbangan menggunakan HF Headset digunakan untuk komunikasi Antara petugas Kom / FSS dengan pilot.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.8 ; Headset 4.3.4 Layar Monitor Layar Monitor berfungsi Sebagai Alat untuk melihat pesawat yang memasuki wilayah HF. Biasanya ketika pesawat sudah memasuki wilayah HF atau di sektor selatan pulau jawa sampai samudra hindia pilot akan menghubungi operator / petugas komunikasi penerbangan (FSS) . Dan jika pesawat sudah terdeteksi di monitor petugas komunikasi penerbangan / FSS akan menginformasikan ke pilot.
Gambar 4.9 ; Layar Monitor 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3.5 Antenna Antenna adalah Transformator / struktur transmisi antara gelombang terbimbing (saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV, radar, dan semua alat komunikasi nirkabel lainnya. Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara. Bentuk antena bermacam macam sesuai dengandesain, pola penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antena secara efektif adalah panjang
gelombang frekuensi radio
yang
dipancarkannya.
Antena yang digunakan di sistem komunikasi HF adalah antena jenis Broadband monopoles WM 330. fungsinya sama dengan antena omni perbedaanya adalah power antena jenis Broadband monopoles WM 330 lebih besar dari pada antena omni. Power dari antenna tersebuat adalah 5KW
Gambar 4.10 ; Antenna Broadband monopoles WM 330
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3.6 Selcal (Selective Calling) Selcal berfungsi sebagai identitas unik suatu pesawat untuk komunikasi
menggunakan
gelombang
HF.
Komunikasi
menggunakan gelombang HF menggunakan frekuensi yang sama antara pesawat yang satu dengan yang pesawat yang lain. Tidak ada kanal komunikasi terpisah antara pesawat satu dengan pesawat yang lain. Oleh karena itu, apabila ATC ingin berkomunikasi dengan satu pesawat saja, digunakanlah fitur SELCAL. SELCAL dapat memberikan notifikasi kepada pilot pesawat bersangkutan tentang adanya request komunikasi melalui gelombang HF.
Gambar 4.11 ; Selcal (Selective Calling) 4.4. Ilustrasi Komunikasi MWARA JRS-753AS Ilustrasi sistem kerja MWARA JRS-753AS yang berada dijakarta yaitu ketika ada pesawat Internasional yang akan memasuki kawasan yang tidak terjangkau oleh frekuensi VHF, seperti pesawat berada di Selat atau Samudra lautan yang luas, maka ATC ( Air Traffic Control) petugas yang mengontrol
lalu
lintas penerbangan di
frekuensi
VHF tersebut
mengintruksikan pilot agar segera menghubungi petugas komunikasi penerbangn / FSS agar komunikasi penerbangan tidak akan putus. Karena VHF jangkauanya tidak terlalu jauh seperti HF Ketika pesawat masih ada diwilayah HF. Petugas komunikasi penerbangan akan terus memberikan informasi kepada pilot. Petugas komunikasi penerbangan / FSS tidak akan memberikan Under control seperti ATC. Jika ada sesuatu yang harus di 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
informasikan oleh petugas komunikasi penerbangan / FSS maka petugas akan menekan sellcall. Sellcall adalah suatu tombol untuk memanggil suatu pesawat, setiap pesawat mempunyai kode sellcall masing masing. Suara di gelombang radio HF berbeda dengan VHF , perbedaanya yaitu suara HF tidak jernih seperti VHF. Suara di frekuensi gelombang HF terdengar kemerosok atau memiliki tingkat noise tinggi sehingga ketika pilot didalam pesawat tidak akan menyalakan alat penerima informasi HF karena jika pilot memakai Headset dan di setting di frekuensi di gelombang HF terlalu lama maka pendengaran pilot akan terganggu. Jika pesawat sudah terjangkau Frekuensi gelombang radio VHF makan petugas dari komunikasi
penerbangan
akan
memberitahukan pilot
untuk
menghubungi ATC agar komunikasi penerbangan tidak akan terputus.
Gambar 4.12 ; Wilayah Komunikasi MWARA JRS-753AS yang berada FIR di jakarta Keterangan : SEA1 (South East Asia 1); NP ( North Pacific); MID (Middle East); EA (East Asia); AFI (Africa); CWP (Central West Pacific); SP (South Pacific) . 39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.5. Proses Sistem Kerja Komunikasi MWARA JRS-753AS System Komunikasi dari MWARA JRS 753 AS dimulai ketika pesawat berada di ketinggian. petugas Operator komunikasi penerbangan / FSS memanggil pesawat tujuan dengan menggunakan selcal code sampai pilot merespon, selanjutnya petugas Operator komunikasi penerbangan / FSS memberikan informasi lewat PTT(push To Talk) suara dari petugas tersebut masuk ke alat MWARA (Transmitter) suara tersebut mengalami Mixer dan selanjutnya masuk ke XMTR. Proses XMTR ini dibagi menjadi 2 output, output yang pertama ke Dumyload dan yang ke dua ke Antena. Dummy load artinya adalah beban semu, berfungsi sebagai beban tiruan untuk menggantikan antena, bisa juga dipakai untuk menepatkan kabel ke kelipatan 1/4 panjang gelombang. Proses ini berfungsi agar MWARA tidak kelebihan power dalam pemancarnya sehingga perlu adanya output untuk ke ground agar power dari MWARA tersebut dapat seimbang antara yang di pancarkan dan yang masuk. setelah dipancarkan informasi sampai ke pesawat dan pilot memberikan informasi dengan alat yang sama PTT untuk berbicara dan Headset untuk mendengar percakapan . informasi masuk ke Reciver kemudian masuk ke Headset petugas komunikasi penerbangan / FSS. Dan proses itu terjadi sampai pesawat masuk ke gelombang radio VHF Negara yang mau dituju. Penggunaan sistem komunikasi penerbangan HF digunakan untuk jalur penerbangan internasional karena sifat dari gelombang radio HF memantul ke Atmosfer Bumi sehingga jarak gelombang HF lebih jauh dibandingkan VHF yang gelombang radionya bersifat Line of side/ langsung ke tujuan.
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.13 ; Blok diagram TX & Rx MWARA JRS -753 AS
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/