21
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Kebutuhan Perancangan Pembelajaran LI Berbasis Web Identifikasi kebutuhan terhadap keberadaan pembelajaran LI berbasis web selain didasari oleh kondisi riil bahwa pembelajaran LI di Sekolah Madania masih menggunakan model tatap muka, juga diperkuat melalui pembuatan kuesioner online kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Madania melalui media
google
docs
yang
dapat
diakses
pada
alamat
https://docs.google.com/spreadsheet/viewform?formkey=dDNuSXh2NHByQldf WXpiY3Q0ZUV3NXc6MA. Tahap ini dimaksudkan juga untuk mengetahui kebutuhan perancangan pembelajaran literasi informasi yang berbasis web serta kompetensi literasi informasi yang dimiliki siswa dengan disesuaikan standar yang dibuat oleh Tool for Real Time Assessment of Information Literacy Skill (TRAILS). TRAILS merupakan proyek Kent State University Libraries Amerika Serikat sebagai alat yang akan memberikan gambaran tentang pemahaman terhadap konsep literasi informasi dasar bagi siswa SMA. TRAILS telah digunakan oleh lebih dari 8.900 pustakawan di seluruh Amerika Serikat dan 30 negara serta diberikan kepada lebih dari 288.000 siswa. Sistem berbasis web ini dikembangkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keterampilan siswa dalam informasi secara gratis. Selain TRAILS, beberapa pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner online juga mengadopsi pertanyaan yang diajukan oleh Nasution (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan (S1) Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Dari 115 responden, terdapat 37 siswa atau sekitar 32% dari jumlah total responden yang mengisi kuesioner literasi informasi online. Setelah jawaban dari responden terkumpul terdapat dua butir pertanyaan yakni no 4 dan 5 yang dianulir. Hal ini dikarenakan 7 dari 37 responden tidak menjawab pertanyaan no 4 dan 5. Kedua pertanyaan tersebut pada awalnya bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai strategi Bolean. Setelah dianalisa penyebabnya adalah pertanyaan yang diajukan memiliki makna yang bias sehingga membuat
22
responden ragu untuk menjawab. Secara umum jawaban para responden tersebut dapat dijadikan bahan masukan dalam penentuan kebutuhan literasi informasi berbasis web di perpustakaan sekolah serta penentuan penentuan topik materi literasi informasi itu sendiri. 4.1.1. Kebutuhan Responden terhadap t Literasi Informasi Berbasis Web Perkembangan sumber daya elektronik dan peningkatan penggunaan internet sebagai sumber informasi membuat pembelajaran literasi informasi bagi siswa di sekolah menjadi semakin penting. Dengan kemajuan teknologi informasi, sumber daya informasi rmasi digital sangat melimpah setiap setiap orang bebas untuk memasukkan informasi di dunia maya tanpa batasan. Disebutkan dalam istilah digital native bahwa generasi muda saat in hidup di era digital, dimana internet menjadi bagian dari keseharian dalam hidupnya. Saat ini siswa sangat bergantung pada mesin pencarian seperti google oogle dalam
mencari informasi.. Hal ini mengakiba mengakibatkan
berkurangnya penggunaan sumber daya berkualitas yang tersedia di perpustakaan erpustakaan. Pada Gambar 5 disebutkan bahwa 77% siswa menyatakan perlunya dibuatkan literasi informasi yang berbasis web. Sedangkan sisanya sebayak 23% menjawab tidak perlu, karena merasa sudah cukup dengan pendidikan pengguna perpustakaan yang ada sekarang ini. Kebutuhan Siswa terhadap Pembelajaran LI Berbasis Web 23%
Ya (28 siswa)
77%
Tidak, cukup dengan pendidikan pengguna perpustakaan yang ada sekarang ini. (9 siswa)
Gambar 5 Persentase Kebutuhan Siswa terhadap Pembelajaran LI Berbasis Web
23
Kebutuhan ebutuhan terhadap literasi informasi berbasis web ini juga didasarkan pada jawaban responden tentang bentuk dan jenis informasi yang dipilih pada saat mencari informasi. Berdasarkan Gambar 6 di d atas 50% siswa memilih informasi baik dalam bentuk tercetak (buku, majalah, koran, kliping) maupun bentuk non cetak (file digital dan audio visual). Artinya bahwa siswa tidak membatasi bentuk infomasi yang dipilih sebagai sumber iinformasi dalam berbagai bentuk. Pilihan Bentuk Informasi pada Saat Mencari Informasi a. Informasi tercetak (5 siswa)
13% 37%
50%
b. Digital/Elektronik (14 siswa) c. Audio Visual (0)
0%
d. Bentuk a, b, dan c (18 siswa)
Gambar 6 Persentase Pilihan Bentuk Informasi pada Saat Mencari Informasi 4.1.2. Tingkat Kepahaman Siswa terhadap Literasi Informasi (LI) Pada dasarnya konsep dasar literasi informasi sudah sejak lama muncul dalam kehidupan manusia. Kerangka dasar literasi informasi didefinisikan dengan pemahaman dan kemampuan seseorang dalam menyadari kapan informasi itu dibutuhkan, dimana mendapatkan informasi tersebut, serta kemampuan untuk mengevaluasi asi dan menggunakan secara efektif kebutuhan informasinya. Namun pada pelaksanaannya istilah literasi informasi belum terlalu dikenal oleh masyarakat banyak khususnya dalam hal ini siswa. Berikut ini merupakan grafik kepahaman responden terhadap literasi informasi yang disajikan kan pada Gambar 7.
24
Kepahaman Siswa terhadap Literasi Informasi 20%
40%
Paham (7 siswa)
40%
Kurang paham (15 siswa)
Gambar 7 Persentase Kepahaman Siswa terhadap Literasi Informasi Sesuai dengan Gambar 7, 7 sebanyak 40% responden menyatakan tidak memahami emahami apa yang dimaksud dengan literasi informasi,, 40% kurang paham, dan 20% memahami ami apa yang dimaksud dengan literasi informasi. Oleh sebab itu dalam perancangan literasi informasi berbasis web ini terlebih dahulu akan menyajikan definisi literasi informasi serta mengapa perlu mempelajari literasi informasi. Dengan engan mengetahui definisi dan manfaat dari ketersediaan literasi informasi berbasis web diharapkan siswa lebih termotivasi untuk memahami dan mempelajari literasi informasi. 4.1.3 Kemampuan Siswa dalam Menerapkan Keterampilan LI Dalam menentukan rancangan topik literasi informasi ini disesuaikan dengan
kemampuan
literasi
informasi
siswa
sebagai
responden. responden
Pada
kenyataannya, masih banyak siswa yang kurang mampu dalam membuat laporan ilmiah yang benar, penyajian sitasi yang tidak tepat, dan belum pahamnya siswa terhadap strategi egi penelusuran informasi. Kondisi ini juga menjadi tantangan baru bagi pustakawan untuk
memainkan peranan yang lebih penting dalam
mengarahkan siswa mencari sumber-sumber informasi yang berkualitas dan mendidik mereka untuk mengevaluasi sumber daya web melalui penerapan pembelajaran literasi informasi. Berikut ini akan disajikan beberapa kemampuan siswa dalam menerapkan keterampilan literasi informasi (Gambar 8).
25
Langkah Awal Siswa dalam Kegiatan Penelusuran Informasi 60%
30%
Merumuskan terlebih dahulu langkah untuk memperoleh informasi (11 siswa)
10%
Meminta bantuan kepada pihak lain (4 siswa) Langsung melakukan penelusuran (22 siswa)
Gambar 8 Persentase Langkah L Awal dalam Kegiatan Penelusuran Informasi Dari 37 responden, hanya 30% para siswa yang menyatakan untuk merencanakan erencanakan dan menyusun terlebih dahulu langkah untuk memperoleh informasi,, 10% meminta bantuan pihak lain, dan 60% langsung melakukan penelusuran. Hal ini mengindikasikan mengindikasikan masih kurangnya kemampuan siswa dalam merencanakan dan merumuskan jenis dan batasan informasi yang diperlukan. Karena arena salah satu indikator seorang siswa yang mampu dalam menentukan batas dan jenis informasi dalam mencari informasi seharusnya adalah mere merencanakan dan menyusun terlebih dahulu langkah untuk memperoleh informasi Tingkat Penggunaan Katalog Online 3%
24%
Sering (1 siswa) Kadang-kadang (9 siswa)
.
73%
Tidak Pernah (27 siswa)
Gambar 9 Persentase Penggunaan Katalog Online Adanya fasilitas Online Public A Access Catalog (OPAC) atau Katalog Online sebagai sistem temu kembali informasi sangat memudahkan pemustaka dalam mencari informasi atau bahan pustaka yang dibutuhkan. OPAC di sekolah Madania dapat diakses melalui e-library yang ada di website sekolah Madania
26
atau melalui Sistem Informasi Madania (SIM) yakni sebuah aplikasi yang terdapat dalam jaringan sekolah Madania. Penguasaan pengguna dalam menggunakan OPAC serta pemahaman an informasi yang ada dalam katalog sangatt menentukan proses penelusuran informasi secara efektif. Pada Gambar 9 menunjukkan bahwa hanya 3% siswa sering menggunakan OPAC, 24% menjawab kadang-kadang, kadang, dan 73% % menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan perlunya materi tentang penggunaan OPAC beserta maksud informasi yang tercantum tercantu dalam OPAC tersebut sehingga memudahka memudahkann siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Pemahaman Siswa tentang 10 Klasifikasi DDC Gambar 10 Pemahaman Siswa Tentang 10 Klasifikasi DDC 13% 19%
Paham (25 siswa) Kurang Paham (7 siswa)
68%
Tidak Paham (5 siswa)
Gambar 10 Persentase Pemahaman Siswa Tentang 10 Klasifikasi DDC Deweyy Decimal Classification (DDC) merupakan pakan salah satu standar pengklasifikasian koleksi perpustakaan. perpustak an. Manfaat dari pengelompokan tersebut adalah pengguna dapat memperoleh informasi bahan pustaka yang dibutuhkannya secara mudah dan cepat. Kurang pahamnya pengguna terhadap pemanfaatan DDC akan mempengaruhi kecepatan pengguna dalam mencari informasi bahan pustaka yang dibutuhkan. Sesuai Gambar 10, walaupun 68% % siswa menyatakan paham dengan klasifisikasi DDC, namun masih ada 19% % siswa yang kurang paham, dan 13% tidak memahami dengan maksud klasifikasi klasifi buku menurut DDC. Oleh sebab itu materi petunjuk penggunaan klasifikasi DDC perlu disampaikan dalam pembelajaran literasi informasi berbasis web ini agar memudahkan siswa sebagai pemustaka sekolah dalam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan.
27
4.1.4 Kemahiran Siswa dalam Mengevaluasi Dokumen dan Sumber Sumber Informasi Salah satu hasil kemajuan teknologi informasi internet atau pangkalan data elektronik adalah banyaknya sumber-sumber informasi dalam berbagai
jenis
dokumen elektronik. Hal ini menuntut kemahiran penggunanya untuk dapat menentukan dan mengolah jenis dokumen informasi yang dibutuhkan. Pengguna perlu mengetahui jenis format file yang sedang diunduh, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan perangkat lunaknya untuk membuka, mengunduh , serta mencetak file tersebut. Tabel 1 merupakan contoh penerapan terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi dokumen yang telah ditentukan ketika diminta menjawab tipe dokumen gambar atau image. Tabel 1 Jawaban Responden tentang Tipe Dokumen Untuk Gambar Kategori Jawaban a. Jpg, gif dan tif b. Ppt, pps, dan doc
Jumlah Responden 37 0
Persentase 100% 0%
c. Mp3, waf, dan wmf
0
0%
d. Pdf
0
0%
Total
37
100%
Jawaban yang benar dari pertanyaan di atas adalah point a, yakni jpg, gif, dan tif yang merupakan 3 huruf terakhir yang menunjukkan format bagi tipe dokumen gambar. Sesuai hasil dari Tabel 1 seluruh responden atau 100% responden dapat menjawab dengan benar.
Hal ini menunjukkan responden
memiliki kemampuan untuk menentukan jenis-jenis dokumen yang dibutuhkan. Tabel 2 Jawaban Responden tentang Sumber Website yang Terpercaya Kategori Jawaban a. www.whitehouse.gov b. www.whitehouse.com c. www.usgovernment.com d. www.whitehouse.edu Total
Jumlah Responden 23 4 7
Persentase 63% 10% 20%
3 37
7% 100%
28
Informasi di internet sangat berlimpah. limpah. Pengguna internet dapat dengan mudah untuk mengakses informasi yang tersedia. Namun demikian tidak semua informasi berguna, dapat dipertanggungjawabkan dipertanggung atau dibuat oleh orang yang kompeten di bidangnya. Pada Tabel 2 responden diminta untuk menjawa menjawab situs manakah yang akan digunakan untuk mencari informasi tentang pemerintahan emerintahan Amerika Serikat-Gedung Gedung Putih yang resmi. Jawaban Jawaban yang tepat situs resmi pemerintahan Amerika Serikat adalah opsi a yakni www.whitehouse www.whitehouse.gov. Sebanyak 63% menjawab dengan benar sedangkan 37% 3 % lainnya belum menjawab dengan tepat. Walaupun mayoritas sudah dapat menjawab dengan dengan benar, namun dalam hal ini pengguna informasi perlu dibekali dengan kemampuan mengevaluasi evaluasi sumber informasi di internet agar pengguna mampu mendapatkan informasi yang dapat dipercaya serta sesuai dengan kebutuhan informasinya. informasinya 4.1.5 Kemahiran Siswa dalam alam Penyajian Informasi Secara Etis dan Legal Salah satu indikator untuk mengukur tingkat literasi siswa adalah kemampuan siswa dalam menyajikan informasi secara etis dan legal. Kemampuan tersebut dapat dilihat pada jawaban responden dalam mencantumkan sumber bahan orang lain yang digunakan pada kutipan karya tulisnya (Gambar Gambar 11 11), serta pengetahuan siswa tentang cara penulisan pe daftar pustaka (Gambar 12). Jawaban Siswa dalam Mencantumkan Sumber Tulisan 26%
37%
(14 siswa) a.Selalu Selalu (14 siswa) b.Sering Sering kadang (8 siswa) c.(Kadang-kadang Kadang-Kadang
37%
Gambar 11 Persentase Siswa dalam Mencantumkan Sumber Tulisan Orang Lain Sesuai data dalam Gambar 11, 37% responden menyatakan selalu mencantumkan daftar pustaka, 37% sering mencantumkan daftar pustaka, dan 26% kadang-kadang kadang mencantumkan daftar pustaka dalam karyanya. Data ini juga didukung dari pengamatan peneliti terhadap pencantuman sumber bahan tulisan
29
orang lain yang digunakan sebagai sumber rujukan terutama terhadap hasil karya tulis siswa di kelas 11 di sekolah Madania yang disebut dengan final paper paper. Masih banyak siswa yang belum mencantumkan sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan karya tulis siswa. Untuk itu diperlukan materi pembahasan tentang plagiarisme dan teknik penyajian hasil karya yang baik dan benar. Pemahaman Siswa tentang Cara Penulisan Daftar Pustaka 33%
3%
(24 siswa) a.Paham Paham Paham (12 siswa) b.Kurang Kurang Paham Paham (1 siswa) c.Tidak Tidak Paham
64%
Gambar 12 Persentase Pemahaman Siswa tentang Cara Penulisan Daftar Pustaka Gambar 12 menunjukkan kepahaman siswa dalam membuat daftar rujukan sesuai ai dengan aturan yang berlaku. Ketika responden
diberikan pertanyaan
mengenai kepahaman tentang cara dan aturan penulisan daftar pustaka, 64% menjawab paham, 33% menjawab kurang paham, dan 3% menjawab tidak paham. Meskipun 64% responden menjawab paham tentang cara dan aturan penulisan daftar pustaka, namun dari hasil pengamatan langsung penulis terhadap karya tulis siswa masih menemukan banyak kesalahan dalam menuliskan daftar pustaka. Oleh sebab itu materi tentang pedoman aturan pencantuman daftar pustaka perlu dicantumkan dalam pembelajaran literasi informasi ini agar siswa dapat memahami dan membuat cantuman sumber bahan pustaka sesuai dengan aturan yang berlaku.
30
Tabel 3 Daftar Materi Literasi Informasi Berbasis Web yang Dibutuhkan oleh Siswa (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu) Peringkat Kategori Jawaban 1 Orientasi tentang perpustakaan. Meliputi jenis koleksi dan tata letaknya 2 Teknik penggunaan bahan rujukan 3 Teknik penggunaan katalog online 4 5
Teknik-teknik dalam penelusuran informasi Tata cara penulisan bibliografi atau daftar pustaka
Di pertanyaan terakhir responden diberikan pilihan beberapa daftar materi pembelajaran literasi informasi yang dibutuhkan dalam proses penelusuran informasi. Pada Tabel 3 tertera lima materi teratas yang dipilih oleh responden dalam perancangan literasi informasi berbasis web yakni orientasi tentang perpustakaan meliputi jenis koleksi dan tata letaknya, teknik penggunaan indeks , bahan rujukan, teknik penggunaan katalog online, teknik-teknik dalam penelusuran informasi, serta tata cara penulisan bibliografi atau daftar pustaka. 4.2. Penentuan Model Pembelajaran LI berbasis Web Sesuai dengan penentuan model pembelajaran LI yang diuraikan pada Bab III, bahwa model yang digunakan merupakan perpaduan antara model Big6 Skills dengan konsep 7 Konsep LI Shapiro dan Hughes. Perpaduan antara model Big6 Skills dengan 7 Konsep LI Shapiro dan Hughes menjadi dasar pengembangan perancangan pembelajaran LI berbasis web ini. Hasil dari penggabungan kedua konsep LI tersebut disajikan
pada Gambar 13.
Penggabungan model Big6 Skills dengan konsep Tujuh Keterampilan LI Shapiro dan Hughes dinilai paling dapat mewakili kebutuhan literasi informasi bagi siswa sekolah menengah di era informasi ini serta dapat mengakomodir kebutuhan responden terhadap materi LI seperti yang tertera di Tabel 3. Model The Big6 Skills telah dikembangkan di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura dan cocok untuk diterapkan bagi siswa dari segala usia yakni sejak usia TK hingga level kelas 12 (Berkowitz & Eisenberg 1990). Sedangkan 7 Konsep LI Shapiro dan Hughes mengakomodir keterampilan
31
dalam menggunakan komputer dan mengakses informasi dengan terlebih dahulu mengkritisi informasi itu sendiri dalam konteks budaya, sosial, dan filosofi. Standar Kompetensi LI ACRL
Model Big6 Skills
Task Definition Information Seeking Strategies Location and Access Use Information Synthesis Evaluation
Tujuh Keterampilan LI Shapiro dan Hughes
Resource Literacy Research Skill Social-structure literacy Tool Literacy Publishing Literacy Emerging Technology Literacy Critical Literacy
Model Literasi informasi Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah Unit 1. Orientasi Perpustakaan atau Library Values Unit 2. Sumber-Sumber Informasi atau Resource Literacy Unit 3. Penelusuran Informasi atau Research Literacy Unit 4. Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi atau Organization of Information Unit 5. Penyajian Informasi atau Publishing Literacy Unit 6. Evaluasi Informasi atau Critical Literacy Gambar 13 Bagan Rancangan Model Literasi Informasi
32
Berikut ini penjelasan penerapan masing-masing unit dalam model Pembelajaran LI Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah : Unit 1. Orientasi Perpustakaan atau Library Values Unit1 merupakan menu yang berisi panduan dalam menggunakan berbagai fasilitas perpustakaan dan koleksinya. Dari penggabungan kedua konsep LI oleh Big6 Skills dan Shapiro Hughes peneliti menambahkan menu utama Library Values dalam perancangan pembelajaran LI di perpustakaan sekolah. Hal ini penting karena setiap perpustakaan memiliki aturan, prosedur dan program tersendiri. Melalui menu Library Values ini perpustakaan dapat mensosialisasikan aturan, prosedur dan program perpustakaan kepada para siswa sehingga siswa memiliki wawasan yang baik tentang bagaimana menjadi pemustaka yang baik. Unit 2. Sumber-Sumber Informasi atau Resource Literacy Unit 2 merupakan menu yang berisi panduan untuk memahami bentuk, format, lokasi dan cara mendapatkan sumber daya informasi. Pada pembelajaran LI berbasis web, konsep tahap ke-1 model Big6 Skills diterapkan dalam istilah resource literacy yang merupakan konsep LI Shapiro Hughes. Tahap ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui permasalahan yang dibahas dalam penyelesaian tugasnya sehingga siswa dapat mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan. Unit 3. Penelusuran Informasi atau Research Literacy Unit 3 merupakan menu yang berisi materi tentang keterampilan dalam penelusuran informasi. Konsep di unit ke-3 merupakan penggabungan tahap ke-2 dan ke-3
model Big6 Skills dengan menggunakan istilah research literacy
Shapiro dan Hughes. Penggabungan tersebut karena menurut penulis tahap ke-2 dan ke-3 dalam model Big6 Skills memiliki persamaan proses kegiatan yakni pencarian informasi. Unit ke-3 merupakan pembelajaran LI yang membahas bagaimana mencari dan menilai sumber-sumber informasi yang diperlukan berdasarkan identifikasi masalah serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut.
33
Unit 4. Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi atau Organization of Information Unit 4 merupakan menu yang berisi panduan untuk mengolah dan memanfaatkan informasi. Setelah mendapatkan sumber dan isi informasi, maka siswa harus mengetahui bagaimana cara memanfaatkan dan mengolah informasi tersebut untuk menjawab permasalahan yang ada. Pada unit 4 pembelajaran LI berbasis web menggunakan istilah tersendiri yaitu organization of information. Pada tahap ini siswa diharapkan mampu mengolah informasi yang sudah didapatkan dengan mengidentifikasi topik utama dari sebuah informasi, menyeleksi informasi yang relevan, membuat catatan dan kesimpulan. Unit 5. Evaluasi Informasi atau Critical Literacy Unit 5 merupakan menu yang berisi materi tentang petunjuk untuk mengembangkan kemampuan mengevaluasi informasi secara kritis. Unit 5 menggunakan konsep tahap ke-6 model Big6 Skill yang berisi tentang tahapan kegiatan evaluasi terhadap proses yang dilakukan dan hasil akhir suatu produk, apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau rubrik yang ditetapkan. Tahap ini diadaptasikan dalam unit ke-5 pembelajaran LI pada penelitian ini dengan menggunakan istilah critical literacy Shapiro dan Hughes yang merupakan kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis serta proses dan hasil suatu karya. Unit 6. Penyajian Informasi atau Publishing Literacy Unit 6 merupakan menu yang berisi panduan dalam menyusun dan menerbitkan publikasi dan ide ilmiah ke kalangan luas dengan memanfaatkan teknologi informasi secara etis dan legal. Pada unit ke-6 menggunakan konsep tahap ke-5 model Big6 Skills yakni synthesis dengan menggunakan istilah yang diajukan oleh Shapiro dan Hughes yakni publishing literacy. Keterampilan LI pada
unit
ke-6
merupakan
kemampuan
untuk
menampilkan
dan
mengkomunikasikan hasil informasi yang dimiliki dalam suatu format baru secara etis dan legal serta menggunakan teknik presentasi yang tepat.
34
Setiap unit memiliki tujuan dan penjabaran topik materi masing-masing. Berikut ini adalah Tabel 4 yang merinci tujuan dan materi masing-masing unit. Tabel 4 Tujuan dan Topik Materi LI Berbasis Web No Unit Unit 1 Library Values
Tujuan 1. Memahami lokasi dan denah koleksi perpustakaan 2. Memahami aturan dan prosedur di perpustakaan 3. Mengetahui cara merawat material koleksi perpustakaan
Unit 2 Resource Literacy
1. 2. 3.
4. Unit 3 Research Literacy
1. 2. 3. 4.
Unit 4 Organization of Information Unit 5 Critical Literacy
Unit 6 Publishing Literacy
1. 1. 2. 3. 1. 2. 3.
Topik Materi 1. Denah lokasi material 2. Peraturan dan prosedur di perpustakaan 3. Tips merawat koleksi perpustakaan 4. Klasifikasi material perpustakaan dan DDC 1. Perumusan masalah 2. Jenis dan bentuk informasi 3. Informasi di internet
Merumuskan masalah Memahami jenis, bentuk dan sumber-sumber informasi Memilih bahan referensi (ensiklopedi, kamus, atlas, CDROM dan jasa layanan on-line) sesuai dengan kebutuhan Mengembangkan pertanyaan penting terkait dengan suatu topik Mengetahui strategi penelusuran 1. Strategi penelusuran informasi 2. Kata kunci Mengidentifikasi kata kunci 3. Indeks dalam pencarian 4. Katalog online Memahami penggunaan indeks dan glosari dalam penelusuran informasi Memahami informasi dalam katalog 1. Teknik mencatat Membuat catatan, dan meramu 2. Teknik meringkas informasi dari berbagai sumber menjadi hasil yang bermakna. 3. Teknik membaca Cepat Mengevaluasi informasi dari sisi 1. Evaluasi Informasi konten, akurasi, tingkat, dan 2. Evaluasi Web relevansi dengan topik. 3. Evaluasi karya tulis Mengevaluasi informasi dari sebuah web. Mengevaluasi hasil karya. 1. Teknik penyajian Memahami konsep dan konsekuensi dari plagiarisme. informasi Menyusun sebuah bibliografi 2. Plagiarisme formal dalam kegiatan 3. Teknik pengkutipan dan pengutipan sitasi Menyajikan informasi dengan menggunakan teknologi dan bentuk presentasi yang tepat.
35
4.3 Perancangan Literasi Informasi Berbasis Web Berdasarkan alurr tahapan penelitian dalam tahap perancangan pembelajaran literasi informasi berbasis web ini terdiri dari dua tahap yakni pembuatan diagram pohon isi website dan pembuatan pem sketsa tampilan website. Dari hasil tahap identifikasi kebutuhan pembelajaran berbasis web di perpustakaan sekolah, ekolah, maka didapatkan perancangan diagram pohon isi website dan sketsa sebagai berikut. berikut 4.3.1 Pembuatan Diagram Pohon Isi Website Pada tahap ini dimaksudkan untuk menggambarkan ruang lingkup isi pembelajaran literasi informasi yang berbasis web dengan menyesuaikan kebutuhan di tingkat perpustakaan sekolah menengah. Menu utama isi pembelajaran literasi informasi berbasis web ini terdiri dari definisi dan manfaat LI; unit LI 1 hingga 6; serta final paper info (Gambar 14). Pada masing sing-masing unit topik utama dibagi lagi menjadi tiga sub menu yakni; tujuan; sub topik materi; dan quiz (Gambar 15). Home
Definisi LI
Manfaat LI
Final Paper Info
Unit 1-6
Gambar 14 Diagram Pohon Website Halaman Utama Unit 1-6
Unit 4
Unit 5
Unit 6
Tujuan
Tujuan
Tujuan
Tujuan
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Quiz
Quiz
Quiz
Quiz
Quiz
Unit 1
Unit 2
Unit 3
Tujuan
Tujuan
Sub Topik Quiz
Gambar 15 Diagram Pohon Website Unit 1-6
36
4.3.2 Pembuatan Sketsa Tampilan Website Untuk membangun sebuah web yang memiliki tujuan yang jelas maka diperlukan prinsip dalam perancangan web tersebut dengan memperhatikan prinsip fungsional dan prinsip estetika atau keindahan. Perancangan pembelajaran literasi informasi berbasis web dengan menggunakan prinsip-prinsip perancangan sebagai berikut : 1) Prinsip Fungsional Prinsip fungsional adalah pedoman pembangunan web yang mengutamakan penerapan fungsi dan penggunaan fitur-fitur seperti bahasa, pooling, forum dan galeri yang sesuai dengan tujuan web itu dibangun. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi prinsip fungsional perancangan literasi informasi berbasis web ini adalah: a. Tujuan Web Tujuan web adalah memberikan informasi tentang literasi informasi secara online. Dengan adanya literasi informasi yang berbasis web ini diharapkan dapat menjadi media komunikasi berbasis web bagi pengguna perpustakaan sekolah. b. Target Segmentasi Pengunjung Web Target segmentasi pengunjung web ini adalah para pengguna perpustakaan siswa di sekolah menengah. c. Informasi yang Ingin Disampaikan Informasi yang ingin disampaikan dalam web ini adalah materi-materi dalam literasi informasi sebagai bekal siswa dalam melakukan kegiatan penelusuran, penelitian dan pengorganisasian informasi yang efektif dan efisien. 2) Prinsip Estetika Prinsip estetika merupakan pedoman keindahan dalam sebuah web, yang dibuat sesuai dengan fungsional yang telah ditentukan sebelumnya. Prinsip estetika ini mencakup tiga faktor yaitu :
37
a. Tema Web Tema yang ditentukan dalam rancangan literasi informasi ini adalah “Research Skill” atau keterampilan riset. Karena dari sisi informasi yang ingin ditampilkan berhubungan dengan kegiatan riset. b. Karakteristik Warna Warna yang akan digunakan yaitu hijau, dan biru. Ide ini mengambil dari warna seragam sekolah di Sekolah Madania. Warna hijau terkait dengan alam, menyejukkan dan fleksibel. Adapun biru melambangkan keterbukaan serta kecerdasan. c. Tipe Font Tipe font yang akan digunakan adalah jenis font yang sesuai dengan karakter pembaca utamanya yakni San Serif. Font ini dinilai sesuai dengan karakter pembaca utamanya yakni kategori siswa yang dinamis dan fleksibel. Berikut ini merupakan tabel matrik dan gambar yang menjelaskan prinsip dalam perancangan literasi informasi berbasis web di perpustakaan sekolah Madania. Tabel 5
Prinsip Perancangan Literasi Informasi Berbasis Web
A. Prinsip Fungsional Tujuan web Target Pengunjung Web Informasi yang ingin disampaikan
Fitur-Fitur Penunjang Web B.Prinsip Estetika Tema Web Karakteristik Warna
Menyajikan informasi mengenai materi-materi LI yang mudah dipahami bagi pengguna perpustakan sekolah Siswa di sekolah menengah 1. Definisi Literasi Informasi 2. Manfaat Literasi Informasi 3. Materi-Materi Literasi Informasi : a.Library Values b.Resource Literacy c.Research Literacy d.Organization of Information e.Publishing Literacy f. Critical Literacy Quiz Final Paper Info Kegiatan Penelitian Hijau dan Biru.
38
4.3.3
Sketsa Tampilan Website Pembelajaran LI Sketsa tampilan website pembelajaran literasi informasi terdiri dari
halaman utama dengan tampilan menu materi literasi informasi yang terdiri dari enam unit. Di halaman utama ditampilkan definisi literasi informasi dan manfaat literasi informasi
serta menu final paper info yang menampilkan informasi
seputar final paper. Final Paper adalah istilah lain untuk tugas penulisan karya ilmiah bagi siswa yang menjadi salah satu prasyarat kelulusan. Adapun untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran LI maka dibuatkan menu quiz. Model quiz yang disajikan adalah model self test yang bertujuan sebagai alat ukur pribadi bagi peserta
apakah peserta didik sudah
memahami materi yang disajikan dalam pembelajaran LI. Gambar sketsa tampilan website pembelajaran LI disajikan pada Gambar 16.
HEADER
Gambar
LITERASI INFORMASI (INFORMATION LITERACY Home Unit 1. Orientasi dan Nilai Perpustakaan (Library Values)
e-library
Intranet
Madania.net
Apakah Literasi Informasi ?
Unit 2. Sumber-Sumber Informasi (Resource Literacy) Unit 3. Penelusuran Informasi (Research Literacy) Unit 4. Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi (Organization of Information)
Apakah Manfaat Keterampilan Literasi Informasi ?
Final Paper Info
Unit 5. Penyajian Informasi (Publishing Literacy) Unit 6. Evaluasi Informasi (Critical Literacy)
Gambar 16 Sketsa Tampilan Halaman Utama Website LI
39
4.4
Pembuatan Prototipe Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web 4.4.1. Tahap Analisis Pada tahap pembuatan prototipe dilakukan analisis kebutuhan fungsional.
Keberhasilan dalam melakukan analisis kebutuhan fungsional diperlukan agar perangkat yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. 1) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam perancangan layanan pembelajaran literasi informasi berbasis web ini harus didukung oleh perangkat lunak yang digunakan agar sistem dapat berjalan sebagaimana mestinya. Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah : a. Sistem Operasi. Contoh : Window XP, Vista, Windows7. b. Web browser adalah browser internet sederhana yang dirancang untuk menampilkan halaman PHP, HTML. Misalnya Opera, Mozilla, dan Internet Explorer. c. Server lokal. Agar komputer dapat berfungsi sebagai localhost, maka dibutuhkan program yang harus diinstal seperti AppServ dan Xampp. d. Content Management System (CMS) Joomla 2.5.2 e. Quiz Creator 3.0 2) Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Agar layanan pembelajaran literasi informasi berbasis web ini dapat digunakan, maka dibutuhkan perangkat komputer yang berfungsi menjalankan instruksi-intruksi dan menampilkan secara visual informasi-informasi yang dibutuhkan. Perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : a.
Processor Intel Pentium IV atau setara
b.
Harddisk 40 GB.
c.
RAM 128 MB.
d.
Jaringan Komputer Lokal (LAN)
e.
Perangkat Jaringan (Ethernet card atau wifi)
f.
VGA 128 MB.
g.
Perangkat masukan (mouse dan keyboard)
h.
Perangkat keluaran (monitor)
40
4.4.2. Tahap Pembuatan Dalam merancang dan membangun layanan literasi informasi berbasis web ini, penulis sebagai
menggunakan jaringan lokal yakni komputer penulis (localhost
local
server) sehingga penulis dapat bekerja secara offline. Proses
pengerjaan pembuatan website pembelajaran LI dibantu oleh tenaga informasi dan teknologi (IT) profesional yang bergerak di bidang jasa pengembangan desain web. 4.4.2.1. Tampilan Antarmuka LI Berbasis Web Implementasi antar muka halaman utama dari perancangan literasi informasi berbasis web di perpustakaan sekolah disajikan pada Gambar 17. Pada tampilan awal menu utama yang ditampilkan adalah enam unit utama pembelajaran literasi informasi yang terdiri dari Orientasi dan Nilai Perpustakaan atau Library Values; Sumber Informasi atau Resource Literacy; Penelusuran Informasi atau Research Literacy; Pengolahan Informasi atau Organization of Information; Penyajian Informasi atau Publishing Literacy; dan Evaluasi Informasi atau Critical Literacy. Pada masing-masing unit terdapat sub unit dengan komponennya terdiri dari yang berkaitan dengan topik utama pembahasan di setiap unitnya (Gambar 18).
Gambar 17 Tampilan Antarmuka Halaman Utama
41
Gambar 18 Tampilan Halaman Sub Unit 1 Berikut ini merupakan contoh isi sub unit 1 yakni sub unit denah lokasi material (Gambar 19) dan klasifikasi material dan DDC (Gambar 20). Adapun materi secara lengkap tentang denah lokasi terdapat di Lampiran 4. Sedangkan materi Klasifikasi DDC selengkapnya terdapat di Lampiran 5. Keduanya merupakan contoh materi pembelajaran LI yang termasuk dalam kategori Unit 1 Library Values yang bertujuan untuk mengenalkan tata letak koleksi material dan fasilitas
lainnya
di
perpustakaan
sekolah
Madania
serta
penjelasan
pengklasifikasian koleksi material perpustakaan berdasarkan aturan DDC.
Gambar 19 Tampilan Halaman Sub Unit Denah Lokasi Material
42
Gambar 20 Tampilan Sub Unit 1 Klasifikasi Material Perpustakaan DDC Isi materi dapat berupa informasi dalam bentuk teks, gambar dan video. Berikut disajikan contoh tampilan isi materi pada Unit 1 tentang Tips Merawat Buku (Gambar 21) serta penyajian materi LI dengan memuat link yang menghubungkan materi dalam format file video, atau pun format dokumen dalam bentuk ppt (power point), doc (word), dan pdf (Gambar 22). Pembahasan mengenai cara merawat buku selengkapnya ada di Lampiran 6.
Gambar 21 Tampilan Sub Unit 1 Tips Merawat Buku
43
Gambar 22 Tampilan Halaman Video Merawat Buku Langka Salah satu fitur tambahan yang dirancang adalah quiz. Berikut ini merupakan salah satu contoh tampilan quiz online pada unit 5 (Gambar 23). Adapun soal quiz selengkapnya terdapat di Lampiran 7.
Gambar 23 Contoh Tampilan Halaman Quiz
44
4.4.2.2. Kategori User Penjelasan kategori user merupakan panduan bagi user dalam menggunakan sistem. Kategori user dibagi menjadi tiga level user yakni super admin sebagai user tertinggi, administrator sebagai pengelola sistem, dan user siswa sebagai pengguna sistem. Berikut ini merupakan penjelasan pembagian ketiga level user tersebut. 1) User Siswa Pada user siswa yang merupakan target pengunjung website hanya disediakan halaman untuk mencari dan menemukan materi pembelajaran literasi informasi dan memanfaatkan materi sesuai kebutuhan. Siswa dapat membaca tulisan atau artikel yang ada pada web literasi informasi ini setelah melakukan login terlebih dahulu di halaman e-library di situs sekolah Madania. 2) Administrator Pada user administrator disediakan halaman untuk dapat mengatur informasi dan data yang ada pada pembelajaran LI berbasis web ini. Administrator dalam hal ini hanya memiliki akses untuk mengunggah berkas media, menerbitkan tulisan materi LI, serta menambah, menyunting, dan menghapus tulisan. Administrator tidak memiliki akses untuk mengubah apapun yang terdapat dalam menu tema dan plugin. 3) Super Admin Super admin merupakan level tertinggi pada tingkatan user. Super admin memiliki kewenangan dan kendali penuh untuk mengelola akses dan tingkat tanggung jawab dari semua pengguna pada situs literasi informasi ini. Diantaranya meliputi pengelolaan fitur jaringan dan situs, pengaturan privasi, mengedit posting, mereset password dan mengubah rincian profil pengguna. 4.4.2.3. Pengisian Konten Materi Pengisian materi literasi informasi dilakukan oleh tim penanggung jawab materi literasi informasi. Setiap sekolah dapat menunjuk Guru-Pustakawan atau yang dikenal dengan istilah Teacher Librarian sebagai administrator untuk mengisi modul IL tersebut.
Seorang Teacher Librarian
(TL) selain harus
45
menguasai hal-hal yang berhubungan dengan perpustakaan, seperti katalogisasi, call Number, dan Dewey Decimal Classification (DDC) juga memiliki peran dalam usaha meningkatkan minat baca, serta bertugas untuk membekali murid dengan keterampilan menggunakan sumber informasi yang tersedia, baik berupa buku di perpustakaan maupun tulisan di internet, guna mendukung siswa dalam pembelajaraan seumur hidup atau life long learning. Berikut ini penjelasan teknis pengisian konten dalam website : 1. Buka halaman administrator pada yang terinstal pada
Joomla. Kemudian
login menggunakan akun administrator (Gambar 24).
Gambar 24 Halaman Login Administrator 2. Halaman yang muncul akan seperti ini di bawah ini (Gambar 25). Klik add new article. Akan muncul tampilan seperti Gambar 26.
Gambar 25 Tampilan Halaman Panel Add Article
46
Gambar 26 Tampilan Halaman Panel Article Manager 3. Isi bagian yang dibutuhkan seperti title, section, category, author/author Alias. Pada bagian parameter dapat ditentukan kapan dipublikasikan dan kapan selesai dipublikasikan. Untuk membagi artikel, dapat dipilih pagebreak dan readmore. 4. Klik save untuk menyimpan dan kembali ke control panel. Apabila ingin melanjutkan menyunting, klik apply untuk menyimpan namun masih di halaman editor. Klik cancel jika ingin membatalkan. 4.5
Tahap Pengujian 4.5.1 Metode Pengujian Pengujian prototipe dilakukan
untuk memeriksa keselarasan antar
komponen sistem yang akan diimplementasikan, mengidentifikasi permasalahan, serta mengetahui respon pengguna terhadap aplikasi yang dibuat. Metode pengujian meliputi metode Black Box, yakni metode uji coba yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya yang terdiri dari beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan antarmuka, kesalahan dalam struktur data atau akses basis data internal dan kesalahan tampilan. Adapun hal-hal yang akan diuji melalui teknik pengujian Black Box adalah sebagai berikut :
47
Tabel 6 Rencana Pengujian No
Task
1 2 3 4 5 6
Tampil data unit utama Tampil data sub unit Pencarian data materi Download materi Tampil video Tampil quiz online
Butir Uji
Klik menu unit Klik menu submateri Klik menu search Klik start download Klik video Klik quiz
Penjelasan dari masing-masing task adalah sebagai berikut : Task 1. Menampilkan data unit utama Task ini meminta user membuka halaman utama untuk menampilkan informasi apa saja yang ada di unit utama dengan cara mengakses salah satu unit utama. Task 2. Menampilkan data salah satu sub unit Task ini meminta user untuk mengakses salah satu contoh ini materi yang telah diisi yakni pada unit 1 tentang Tips Merawat Buku. Task 3. Pencarian data Task ini meminta user untuk mencari dan memilih salah satu informasi yang telah dimasukkan ke dalam web hingga mengklik masuk dalam bagian artikel dan dapat membaca informasi yang ada dengan jelas. Task 4. Mengunduh Materi Task ini meminta user untuk mengunduh salah satu materi yang telah diunggah di website yakni materi plagiarisme. Task ini dapat diterima ketika user berhasil mengunduh materi dan data dapat dibaca. Task 5. Menampilkan video Task ini meminta user untuk menampilkan data video yang telah diunggah di website hingga user dapat melihat isi video dengan lancar. Task 6. Menampilkan quiz online Task ini meminta user untuk mengakses contoh halaman quiz dan mengerjakan quiz tersebut hingga pada tahap penghitungan skor dari jawaban yang telah diberikan user.
48
Selain pengujian fungsional, pengujian juga dilakukan terhadap tingkat kecukupan topik materi yang dirancang dalam LI berbasis web. Dalam hal ini tim penguji yang terdiri dari Kepala Perpustakaan selaku Koordinator Kurikulum Literasi Informasi, Pustakawan sekolah Madania yang memiliki keterkaitan tugas dengan pengembangan materi LI serta Koordinator Tugas Akhir siswa sekaligus Koordinator wali kelas. Pengujian yang dilakukan adalah dengan memberikan kuesioner kepada para responden yakni guru dan pustakawan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kecukupan topik materi yang dirancang dalam web pembelajaran LI tersebut. Soal pengujian disajikan pada Lampiran 8. Tim penguji kemudian diminta untuk menilai dalam skala nilai 5 tingkat kecukupan topik materi yang disajikan dalam website LI tersebut. Skala tersebut terdiri dari : a. Nilai 1 jika Sangat Tidak Cukup b. Nilai 2 jika Tidak Cukup c. Nilai 3 jika Cukup d. Nilai 4 jika Lengkap e. Nilai 5 jika Sangat Lengkap 4.5.2 Hasil Pengujian Untuk hasil pengujian Black Box terdapat pada Tabel 7. Berdasarkan hasil pengujian tersebut sistem pembelajaran LI berbasis web berjalan dengan baik. Tabel 7 Hasil Pengujian Fungsional Oleh User (n = 7 orang) Nama Bagian
User
Kelas Uji
Butir Uji
Hasil
Tampil data unit utama
Klik menu unit
Diterima
Tampil data sub unit
Klik menu submateri
Diterima
Pencarian data materi
Klik menu search
Diterima
Download materi
Klik start download
Diterima
Tampil video
Klik video
Diterima
Tampil quiz online
Klik quiz
Diterima
49
Adapun untuk hasil pengujian tingkat kecukupan topik materi disajikan pada Tabel 8. Secara umum rancangan topik materi LI berbasis web dinilai sudah lengkap. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan akan adanya usulan topik materi tambahan pada masing-masing unit untuk perbaikan di masa mendatang. Tabel 8 Tingkat Kecukupan Topik Materi Berdasarkan Standar LI ACRL (n= 3 ) Unit Materi Nilai 1 Orientasi dan Nilai Perpustakaan
2 Sumber Informasi 3 Strategi Penelusuran
1. Denah lokasi material 4.6 2. Peraturan dan prosedur di perpustakaan 3. Tips merawat koleksi perpustakaan 4. Klasifikasi material perpustakaan dan DDC 4.3 1. Perumusan masalah 2. Jenis dan bentuk informasi 3. Informasi di internet 1. Strategi penelusuran 4.3 2. Kata kunci 3. Katalog online
4 Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi 5 Evaluasi Informasi
6 Penyajian Informasi
1. Teknik Mencatat 4 2. Teknik Meringkas 3. Teknik Membaca cepat 1. Evaluasi Informasi
4.3
2. Evaluasi Web 3. Evaluasi Karya Tulis 1. Teknik Penyajian informasi 2. Plagiarisme 3. Teknik pengkutipan dan sitasi
4.6
50
4.6
Rencana Penggunaan Sistem Tahapan penggunaan merupakan tahapan dimana sistem informasi yang
telah dirancang dan
diuji, dilanjutkan untuk digunakan oleh pihak sekolah
Madania. Untuk dapat diunggah di webserver Madania maka langkah pertama yang dilakukan dengan menyalin database beserta folder htdoc rancangan website literasi informasi di htdoc webserver sekolah Madania. Htdocs folder adalah suatu folder di dalam directory instalan xampp yang berfungsi untuk menyimpan seluruh file rancangan web agar dapat diakses dalam suatu browser. Kemudian halaman website literasi informasi ini dipertautkan (hyperlink) dalam jaringan website sekolah. Hyperlink adalah sebuah fungsi khusus untuk menghubungkan setiap masing-masing halaman website satu sama lainnya atau ke website yang lain. Setelah ditautkan ke jaringan intranet sekolah Madania, website LI ini dapat diakses di intranet/lib/literasi-informasi (Gambar 27).
- Literasi- Informasi
Gambar 27 Hyperlink Literasi Informasi di e-Library Sekolah Madania Setelah tautan e-literasi informasi terpasang di e-library sekolah Madania maka untuk memaksimalkan penggunaan pembelajaran LI berbasis web ini perlu disosialisasikan kepada siswa dan guru secara menyeluruh sehingga baik siswa maupun guru dapat mengakses informasi pembelajaran LI untuk mendukung proses pembelajaran dan penyelesaian tugas-tugas sekolah.