25
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
4.1
ALUR PROSES
Persiapan Alat Dan Bahan
Persiapan satu Unit kendaraan
Pengecekan
Pembongkaran Evaporator
Kondisi baik
tidak
Perawatan Korektif
ya Perawatan Preventif
Selesai
Gambar 4.1 Diagram alir proses perawatan AC Toyota New Limo
Sebelum melakukan tindakan perbaikan AC pada mobil, sebaiknya perhatikan gejala/gangguan atau tanda kerusakan secermat mungkin. Jangan tergesa-gesa untuk mengambil tindakan untuk melepaskan komponen yang tidak perlu dilepaskan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
perhatikan dan cermati dahulu gangguannya kemudian ambil tindakan perbaikan. Jika hanya perbaikan pada komponen tertentu maka, cukup dengan memeriksa komponen tersebut. Perhatikan prosedur perbaikan, sehingga tidak ada bagian-bagian komponen yang tidak perlu ikut di bongkar, kecuali kalau menghalangi apabila dalam proses pengerjaan. Untuk menentukan apakah komponen AC pada mobil harus diperbaiki atau harus diganti dengan yang baru adalah sebagai berikut : 1.
Dilihat dari jam pemakaian apakah sudah waktunya untuk di perbaiki atau diganti komponennya, pendekatan ini dilakukan dengan alasan, apabila sudah waktunya komponen itu harus diperbaiki atau diganti, dan ada komponen yang harus diganti sesuai dengan jam pemakaian, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih parah terhadap komponen itu maupun komponen lainya.
2.
Komponen AC pada mobil akan diperbaiki atau diganti, apabila tidak di periksa komponennya lama-kelamaan akan mengakibatkan kerusakan pada komponen tersebut, dan juga kerusakan pada komponen lainnya yang lebih parah. Gangguan-gangguan tersebut diatas diantaranya:
AC tidak dingin.
Bau Busuk pada kabin mobil yang berasal dari AC .
Adanya kelainan suara dari dalam kompresor AC.
Kerusakan komponen AC secara komplikasi.
Kegagalan dalam proses pengoperasian Air Conditioner ini karena kurangnya perawatan yang dilakukan bisa berdampak pada kerusakan yang sangat serius. Untuk menanggulangi kerusakan yang sangat serius tersebut perlu dilakukan perawatan dan perbaikan secara teratur. Adapun permasalahan yang terjadi pada sistem Air Conditioner mobil Toyota New Limo yaitu : 1.
Blower evaporator tidak mengeluarkan udara.
2.
Kotornya evaporator dan kondensor.
3.
Kebocoran pada sistem refrigerasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
4.2
PEMBAHASAN
Perawatan yang dilakukan di sini terdiri dari perawatan preventif dan perawatan korektif. Perawatan Preventif adalah tindakan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala sesuai dengan anjuran pada Instruction Manual atau pengalaman manejemen maintenance terhadap equipment yang bersangkutan Perawatan korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik 4.2.1 Perawatan Preventif Air Conditioner pada Toyota New Limo Pada saat melakukan kerja praktek ditemukan beberapa kasus atau masalah yang ditemukan oleh pihak bengkel. Salah satu kasus yang dialami oleh pihak bengkel adalah keluhan dari pengemudi yaitu AC panas. Dari kasus tersebut, terlihat adanya indikasi performa AC yang tidak maksimal dan menjadi perhatian utama karena sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan pada sistem Air Conditioner ditemukan masalah. Hal inilah yang membuat penulis untuk membuat untuk mencari penyebabnya lebih lanjut mengenai sistem Air Conditioner kendaraan tersebut dengan metode pembersihan Evaporator. Ada tahapan kegiatan pengecekan sistem Air Conditioner tersebut yaitu pengecekan kebocoran dan pembersihan Evaporator. Proses Pengecekan kebocoran Air Conditioner Toyota New Limo terdiri dari dua kegiatan, antara lain : a.
Proses Pengecekan kebocoran Evaporator Toyota New Limo Pada Gambar 4.2 memperlihatkan kondisi evaporator dalam keadaan kotor. Atas dasar diagnosa awal itulah kami melakukan investigasi lebih lanjut, guna mengetahui penyebab kotornya evaporator tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Gambar 4.2 Evaporator dalam kondisi kotor Alat yang diperlukan antara lain:
Kunci kombinasi 10 mm
Kunci kombinasi 12 mm
Kunci nepel 8 – 10 mm
Kunci sok 10 pendek
Kunci sok 10 panjang
Kunci T 10
Obeng plus (+)
Tang
Palu
Udara bertekanan dari kompresor
Kain lap / majun
Gambar 4.3 Wrench Tool Set (sumber: pro-starter.manufacturer.globalsources.com, diakses tanggal 31 Desember 2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Bahan yang diperlukan antara lain:
Oli kompressor, bahan yang digunakan untuk melumasi bagian – bagian yang bergerak di dalam kompresor.
Regrigerant HFC 134a, merupakan bahan pendingin untuk mendinginkan ruangan di dalam mobil yang ramah terhadap lingkungan.
Gambar 4.4 Oli Kompressor (Sumber wikipedia.com, diakses tanggal 31 Desember 2016)
Gambar 4.5 Refrigerant R 134a (Sumber wikipedia.com, diakses tanggal 31 Desember 2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
b. Pembersihan Evaporator Air Conditioner Toyota New Limo. Langkah pertama dalam menindak lanjuti penyebab Evaporator bekerja tidak maksimal dengan melepas Evaporator dari Exspansion valve. Proses melepas Evaporator dari Exspansion valve adalah dengan mengendurkan nepel exspansion valve seperti ditunjukkan pada Gambar 4.6.
Gambar4.6 Melepas evaporator dari exspansion valve Pada perbaikan unit yang sudah beroperasi lama (seperti pada kasus diatas), untukmelepas nepel Exspansion Valve biasanya keras karena sudah lama melekat. Maka biasanya kita menggunakan palu untuk membukanya. Jangan sampai memukul keras bagian nepelnya karena akan mengakibatkan pipa-pipa exspansion valve nya akan mengakibatkan penyok dan bengkok. Kemudian setelah tahapan selanjutnya yaitu pembongkaran evaporator dari exspansion valve maka dilakukan tahapan pembongkaran selanjutnya yaitu pembongkaran bagian dashboard yang masih menempel di dashboard tersebut untuk dilepaskan dari bagian yang menempel di evaporator.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Gambar 4.7 Melepas evaporator dari dashboard Kemudian setelah dilakukan pembongkaran evaporator dari dashboard kemudian evaporator kemudian dilakukan pembongkaran evaporator dari casingnya yang menempel di sekeliling evaporator itu sendiri untuk dilihat dan diperiksa unitnya yang
kemudian
mengembalikan
akan
dilakukan
performa
untuk
pembersihan mendinginkan
evaporator ruangan
tersebut
agar
orang
untuk yang
mengendarainya akan aman dan nyaman dan ramah terhadap lingkungan serta memberikan kesejukan bagi penumpangnya, untuk itu evaporator harus dapat bekerja dengan semaksimal agar manfaatnya dapat dirasakan oleh pengemudinya.
Gambar 4.8 Evaporator sebelum dibersihkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Kemudian tahapan selanjutnya yaitu pembersihan dari evaporator tersebut untuk membersihkannya terlebih dahulu di cek fisiknya secara kasat mata apakah kondisinya penyok, korosi,atau bocor. Sebelum dicek lebih lanjut maka evaporator nya di tutup kedua lubang saluran itu, yaitu pipa saluran tekanan tinggi atau HP (High Pressure) dan saluran tekanan rendah atau LP (Low Pressure) untuk menghindari air masuk ke dalam ke dua saluran pipa tersebut agar tidak masuk ke dalam saluran evaporator melalui kedua pipa saluran yaitu saluran pipa tekanan tinggi dan saluran pipa tekanan rendah karena air tidak dapat dikompresikan di dalam sistem Air Conditioner tersebut karena air dapat menyebabkan korosi di dalam saluran evaporator yang akan mengakibatkan terganggunya sirkulasi di dalam saluran evaporator itu sendiri yang berfungsi menurunkan temperatur sehingga tekanan di dalam evaporator tersebut turun dan menghembuskan aliran udara yang temperatur dan tekanannya turun sehingga menjadi sejuk bagi si pengendaranya. Untuk dapat membersihkan evaporator tersebut maka diperlukan air yang bersih yang bebas dari logam – logam dan mineral dari air yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan berubah bentuknya evaporator dari seperti biasanya. Untuk membersihkan evaporator tersebut maka dibutuhkan ketelitian dan kehati – hatian dalam membersihkannya agar pembersihan itu sesuai dengan apa yang kita harapkan hasilnya dapat mengembalikan kerjanya evaporator semaksimal mungkin.
Gambar 4.9 Pembersihan evaporator dengan air
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Setelah evaporator nya dibersihkan, maka untuk mengeringkannya dengan menggunakan angin yang bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh kompresor dengan cara menyemprotkan kisi-kisi dari evaporator yang sudah disemprot air dengan menggunakan air gun angin agar air yang ada di kisi-kisi evaporator sedikit demi sedikit akan kering dan tidak ada air yang menempel di kisi-kisi evaporator tersebut yang akan mengganggu sirkulasi sistem AC (Air Conditioner) itu sendiri. Setelah evaporator tersebut dikeringkan kemudian evaporator itu dirakit untuk disatukan dengan casingnya untuk dipasang ke dashboard bawah dari kendaraan tersebut untuk dilakukan pengetesan kerja evaporator pada sistem Air Conditioner Toyota New Limo agar kerja evaporator di sistem Air Conditioner diperoleh hasil yang maksimal agar pengemudi tidak merasakan AC panas dan membuat nyaman pengemudi tanpa mengeluhkan lagi AC yang panas. Kalau AC nya kerja maksimal maka akan didapatkan pendinginan yang maksimal yang membuat pengendara nyaman,sejuk dan tidak ada keluhan AC panas.
4.2.2
Perawatan Korektif Air Conditioner pada Toyota New Limo
Pemeliharaan Korektif yang dibahas pada laporan ini adalah adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian mesin (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. Kegiatan corrective maintenance sendiri terbagi menjadi beberapa kegiatan diantaranya:
Reparasi minor, yaitu suatu kegiatan pemeliharaan berupa perbaikan-perbaikan kecil pada suatu mesin atau peralatan terkaitnya (yang tidak ditemukan ketika pemeriksaan), terutama untuk rencana jangka pendek yang mungkin timbul diantara pemeriksaan,
Overhoul, yaitu kegiatan pemeliharaan berupa penggantian komponen mesin secara serentak atau keseluruhan (juga overhaul terencana misalnya overhaul tahunan atau dua tahunan, atau suatu perluasan kapasitas produksi)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Reparasi Minor a. Kompresor Seperti telah disebutkan sebelumnya, alat ini berfungsi menekan refrigerant ke kondensor, layaknya jantung pada manusia. Refrigerant yang seharusnya dipompakan ke semua komponen AC tiba-tiba bermasalah. Kerusakan pada kompresor ditandai dengan munculnya suara berisik saat AC dalam kondisi ON. Biasanya, kerusakan pada kompresor akan menimbulkan beberapa masalah sebagai berikut.
Gangguan pada magnetic clutch. Saat AC tidak bekerja, otomatis kompresor juga tidak dapat bekerja, sebab daya dari mesin yang melalui pulley dan belt tidak dapat diteruskan ke kompresor. Jika yang terjadi sebaliknya, perlu dilakukan pemeriksaan tegangan baterai (bisa tegangannya kurang), stelan amplifier kurang tepat, masa (ground) yang kurang baik. Jika semua gangguan tersebut tidak terjadi, dapat dipastikan magnetic clutch yang rusak.
Suara dari sekitar kompresor tidak normal (timbul suara berisik). Periksa buat pengikat kompresor pada bracketnya atau baut pengikat bracket dengan mesin (bisa kendor), bearing idle pulley dn bearing idle pulley dan bearing magnetic clutch aus, dan baut-baut pengikat crank shaft puli kendor.
Suara dari dalam kompresor tidak normal atau berisik. Ini dapat disebabkan bearing-bearing dalam kompresor aus, minyak pelumas kurang, atau cleareance dari bagian yang bergerak melampaui batas standarnya. Perbaiki kompresor dan bagian-bagiannya, jika perlu lakukan overhaul kompresor
Gasket dan seal kompresor rusak, sehingga mengakibatkan kebocoran refrigerant dan minyak pelumas. Jika ini terjadi, akanmenyebabkan kompresor cepat panas dan menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
b. Kondensor Kondensor merupakan alat pelepas panas pada sistem AC mobil, jika kondensor bermasalah dapat dipastikan proses pelepasan panas refrigerant dari kompresor akan terhambat, sehingga kerja AC tidak maksimal. Adapun masalah yang umum terjadi pada bagian kondensor sebagai berikut:
Permukaan kondensor tertutup debu, sehingga proses pendinginan refrigerant pada kondensor dengan air dan disikat dengan sikat halus, tetapi perlu hati-hati agar tidak merusak kondensor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Adanya kebocoran refrigerant pada bagian pipa sambungan diakibatkan oleh karat dan kotoran yang menempel. Bersihkan secara berkala dan perhatikan jika ada kebocoran pada sambungan pipa dan bagian lainnya.
Motor kipas kondensor tidak berputar atau putarannya tidak normal. Lakukan perbaikan motor kipas hingga putarannya kembali normal.
Gambar 4.10 kondenser
c. Katup Ekspansi Dilihat dari fungsinya, katup ekspansi merupakan alat pengkabut cairan refrigerant dari kondensor. Dengan tekanan yang sangat tinggi refrigerant disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant pun menjadi dingin. Banyaknya cairan refrigerant yang dikabutkan oleh katup ekspansi tergantung dari sensor (bulb) yang berada di dalam evaporator, sehingga cairan yang dikabutkan selalu dalam kondisi standar sesuai kebutuhan pendinginan evaporator. Adapun masalah-masalah yang sering terjadi pada katup ekspansi sebagai berikut :
Sensor (bulb) terlepas dari dudukannya, sehingga kerja katup ekspansi tidak normal. kemampuan pendinginan AC mobil.
Lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu renggang, sehingga cairan refrigerant yang dikabutkan terlalu banyak dan mengakibatkan tekanan refrigerant pada evaporator terlalu tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Untuk mengatasinya, sebaiknya ganti katup ekspansi.
Gas pada pipa sensor (capillary bulb) katup ekspansi bocor, sehingga sensor tidak dapat bekerja. Hal ini dapat mengakibatkan refrigerant yang dikabutkan ke evaporator menjadi berkurang, tekanan refrigerant di evaporator menjadi sangat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
rendah, dan menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil berkurang. Agar kembali normal, sebaiknya ganti katup ekspansi.
Lubang penyemprotan katup ekspansi yang berfungsi mengkabutkan refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant yang berhasil di kabutkan hanya sedikit. Ini akan berpengaruh terhadap kemampuan pendinginan. Selain itu, dapat menimbulkan bunga es (frozen) pada pipa cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator. Untuk mengatasinya, bersihkan katup ekspansi.
Gambar 4.11 Espansion valve (sumber: viarohidinthea.com, diakses tanggal 19 januari 2017)
d. Evaporator Evaporator berfungsi menyerap panas dari ruang kabin mobil yang melewatinya, sehingga udara yang keluar dari evaporator terasa dingin. Jika evaporator bermasalah, kabin mobil tentu akan terasa panas atau tidak terasa sejuk. Berikut kerusakan yang sering terjadi pada bagian evaporator.
Filter udara pada evaporator tersumbat oleh debu dan kotoran sehingga udara yang melewati evaporator tidak dapat bersikulasi dengan baik. Anda perlu membersihkan filter udara agar sirkulasi udara menjadi lancar.
Sirip-sirip pipa evaporator terhalang oleh debu dan kotoran, sehingga proses penyerapan panas terganggu dan mengakibatkan udara panas yang melewatinya tidak dapat diserap dengan baik. Bersihkan sirip-sirip pipa evaporator menggunakan angin dari kompresor .
Terjadinya kebocoran pada pipa evaporator . Hal ini disebabkan kotoran yang menumpuk pada permukaannya, sehingga menyebabkan karat dan menimbulkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
kebocoran. Untuk mengatasinya, lakukan penambalan pada bagian yang bocor. Jika kebocoran sudah terlalu besar sebaiknya evaporator diganti.
Gambar 4.12 Evaporator (sumber: viarohidinthea.com, diakses tanggal 19 januari 2017)
e. Receiver / Filter Dryer Receiver merupakan alat untuk memisahkan kadar air dan menyaring kotoran yang terbawa bersama refrigerant. Dapat dibayangkan jika receiver sudah terlampau kotor. Receiver akan tersumbat sehingga akan menghambat laju sirkulasi refrigerant. Ibarat darah yang tidak bersikulasi, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Umumnya masalah yang terjadi pada receiver dalah sebagai berikut:
Receiver tersumbat kotoran, indikasinya dapat diketahui dengan memegang pipa masuk dan keluar receiver. Rasakan suhu yang terdapat pada pipa masuk dan keluar receiver, apakah ada perbedaan suhu atau tidak. Jika ada perbedaan suhu, dapat dipastikan receiver sudah kotor, sehingga receiver (filter dryer) perlu diganti.
Batu silica receiver terlepas dari tempatnya, sehingga menutup saluran refrigerant dan menghambat aliran refrigerant. Batu silika pada receiver terbungkus dan berfungsi menyaring kotoran. Jika bungkus batu silica tersebut mengalami kebocoran, maka batu silika akan masuk kekomponen-komponen AC lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Gambar 4.13 Receiver/Dryer (sumber: viarohidinthea.com, diakses tanggal 19 januari 2017)
f. Oli Kompresor Oli kompresor merupakan cairan pelumas yang berfungsi melindungi bagian-bagian dalam kompresor, sehingga tidak cepat aus akibat gesekan. Dalam waktu tertentu, oli kompresor akan jenuh dan kehilangan sifat pelumasannya, sehingga perlu diganti dengan yang digunakan. Biasanya tiap-tiap kendaraan menggunakan jenis kompresor yang berbeda. Untuk mengetahuinya, dapat dilihat pada halaman lampiran. Namun, penggantian oli kompresor juga dapat disebabkan hal-hal berikut.
Saat melakukan service besar (pemeliharaan rutin).
Saat perbaikan salah satu komponen AC mobil, seperti kompresor, kondensor, dan evaporator.
g. Magnetic Clutch Magnetic clutch merupakan alat yang berfungsi meneruskan tenaga dari mesin. Tanpa adanya magnetic clutch atau kondisi magnetic clutch yang rusak, kompresor tidak dapat bekerja. Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada magnetic clutch dan cara mengatasinya.
Saat AC dihidupkan, magnetic clutch terkadang slip, sehingga tidak mampu memutar kompresor. Periksa permukaan pressure plate-nya, apakah terdapat minyak atau benda lain yang menempel. Sebaiknya bersihkan permukaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
pressure plate. Selain itu dapat juga disebabkan tegangan dari baterai ke magnetic clutch kurang. Periksa kabel-kabel dan saluran listrik dari baterai ke magnetic clutch. Charge baterai atau perbaiki sistem kelistrikannya.
Saat AC dihidupkan, pressure plate tidak mau menempel. Periksa kondisi stator coil, apakah putus atau terbakar. Perbaiki atau ganti stator coil jika rusak atau terbakar. Periksa juga saluran kabel dari batterai yang menuju ke magnetic clutch apakah terdapat gangguan atau tidak. Selain itu periksa juga bagian switch ON/OFF dan thermostat AC. Langkah terakhir, periksa jarak atau kerenggangan antara rotor dan pressure plate. Perbaiki jika jaraknya terlalu renggang.
Gambar 4.14. Magnetic clutch (sumber : viarohidinthea.com, diakses tanggal 19 januari 2017)
h. Mengetahui Kerusakan Melalui Charging Manifold Ibarat dokter yang menggunakan stetoskop untuk mendeteksi detak jantung, begitu pula dengan teknisi AC yang menggunakan charging manifold untuk mendeteksi tekanan refrigerant, sehingga dapat diketahui kondisi yang terjadi dalam sistem AC mobil. Sebelum melakukan pengecekan dengan charging manifold, panaskan mesin mobil terlebih dahulu, kemudian kondisikan mesin dan AC sebagai berikut: · Putaran Mesin
:
1.500-2.000 rpm
· Suhu Masuk Bblower Evaporator
:
30OC-35OC
· Kecepatan Blower Evaporator
:
Maksimum (Hi)
· Temperature Control
:
Maximum Cool
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
1. Kondisi Normal AC mobil dapat dikatakan dalam kondisi normal jika mampu menyejukkan ruangan (kabin) dan semua fiturnya dapat bekerja dengan baik. Kondisi AC yang normal dapat diketahui dengan menggunakan charging manifold, baik saat AC dalam keadaan ON maupun OFF.
Tekanan charging manifold saat AC mobil ON, sebagai berikut. · Tekanan Rendah
:
21-35 Psi
· Tekanan Tinggi
:
196-224 Psi
Tekanan charging manifold saat AC mobil OFF, sebagai berikut. ·
Tekanan Rendah
:
70-112 psi
·
Tekanan tinggi
:
70-112 Psi
2. Refrigerant Kurang Kurangnya refrigerant dapat disebabkan terjadinya kebocoran. Jika refrigerant kurang, kemampuan pendinginan AC pun menjadi berkurang. Berikut tekanan pada charging manifold saat AC mobil ON. ·
Tekanan Rendah
:
7-35 Psi atau mendekati 0 Psi.
·
Tekanan Tinggi
:
196-224 Psi
Setelah diketahui tekanannya melalui charging manifold, lakukan pemeriksaan pada sight glass receiver, apakah terlihat gelembung-gelembung. Jika tidak, cari lokasi kebocoran refrigerant,lalu tambah refrigerant hingga tekanannya kembali normal.
3. Sirkulasi refrigerant Tersumbat Sirkulasi refrigerant yang tersumbat dapat menyebabkan sistem AC mobil menjadi tidak dingin sama sekali. Berikut tekanan pada charging manifold saat AC mobil ON ketika sirkulasi refrigerant tersumbat. · Tekanan Rendah
:
Di bawah 0 Psi (vacuum)
· Tekanan Tinggi
:
70-84 Psi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Jika sirkulasi tersumbat sebagian, tekanan refrigerant pada tekanan rendah (low) akan sangat rendah. Jika sirkulasi refrigerant betul-betul tersumbat, tekanan refrigerant pada tekanan rendah akan di bawah 0 Psi atau vacuum. Tersumbatnya sirkulasi refrigerant disebabkan serbuk atau dessicant pada receiver dryer yang hancur karena jenuh. Agar sirkulasinya berjalan dengan normal kembali, lakukan juga pemeriksaan pada receiver dryer, expansion valve, dan Evaporator Pressure Regulator (EPR). Untuk memastikan bagian yang tersumbat, lakukan pemeriksaan dengan tangan, sehingga akan terasa perbedaan suhu antara pipa yang masuk dan keluar pada bagian AC tersebut. Lakukan proses vacuum setelah mengganti atau memperbaiki bagian komponen AC yang bermasalah.
4. Terdapat Uap Air Pada Sirkulasi Masalah uap air yang terdapat pada sirkulasi mengakibatkan kinerja AC mobil tidak stabil (kadang dingin dan kadang tidak). Penyebabnya adalah uap air yang berubah menjadi es hingga ke expansion valve. Cara mengatasinya, periksa expansion valve, kemudian ganti receiver dryer. Langkah terakhir adalah lakukan proses vacuum agar tidak terdapat udara dalam sistem AC mobil. Berikut tekanan charging manifold saat AC mobil ON ketika terdapat uap air pada sirkulasi. ·
Tekanan Rendah
: tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)
·
Tekanan Tinggi
: tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)
5. Kompresi Kompresor Lemah Kemampuan kompresi kompresor yang lemah atau rusak dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC menjadi berkurang, bahkan tidak dingin sama sekali. Ini dapat dilihat setelah AC dimatikan, tekanan rendah dan tekanan tinggi menjadi balance. Untuk menyakinkan adanya kerusakan, sentuh kompresor setelah dinyalakan. Jika tidak terasa panas, lakukan pemeriksaan dan perbaiki kerusakan kompresor. Berikut tekanan charging manifold saat AC mobil ON ketika kompresi kompresor lemah. ·
Tekanan Rendah
:
56-84 Psi
·
Tekanan Tinggi
:
98-140 Psi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
6. Refrigerant Terlalu Banyak atau Kondensor Kurang Pendinginan Pengisian refrigerant yang terlalu banyak dan kondensor kurang pendinginan dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Jumlah refrigerant yang berlebihan dapat mengakibatkan kompresor bersuara cukup keras. Jumlah refrigerant yang terlalu banyak atau kondensor kurang pendinginan, dapat diketahui dari tekanan charging manifold saat AC mobil ON sebagai berikut. ·
Tekanan Rendah
:
35-49 Psi
·
Tekanan Tinggi
:
280-350 Psi
Sebenarnya kondisi seperti ini dapat berlangsung dirasakan, yaitu kabin mobil saat AC dinyalakan terasa kurang dingin. Setelah memeriksa tekanan dengan charging manifold, lakukan juga pemeriksaan pada sight glass receiver (biasanya tidak terlihat gelembung). Penyebabnya karena pengisian refrigerant terlalu banyak atau kondensor tidak dapat pendinginan yang cukup. Untuk mengatasinya, periksa dibersihkan sirip-sirip kondensor dari kotoran. Periksa juga sistem pendinginan kondensor, seperti kipas dan motor kipas, lakukan perbaikan jika ada yang rusak. Langkah terakhir, periksa kembali jumlah refrigerant, buang refrigerant jika terlalu banyak hingga mencapai tekanan standar.
7. Udara Masuk ke Bagian Sirkulasi Udara yang masuk ke bagian sirkulasi akan menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON terlalu tinggi, sebagai berikut. ·
Tekanan Rendah
:
35-49 Psi
·
Tekanan Tinggi
:
280-350 Psi
Setelah melakukan pemeriksaan tekanan, lakukan pemeriksaan visual pada sight glass receiver (biasanya terlihat gelembung). Setelah itu sentuh pipa tekanan rendah (pipa besar). Jika terasa panas, berarti ada udara yang masuk ke bagian sirkulasi. Penyebabnya adalah proses vacuum yang tidak sempurna.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Untuk mengatasinya, keluarkan isi kembali refrigerant hingga tekanannya kembali normal. Untuk meyakinkan, lakukan pemeriksaan kebocoran pada seluruh sistem AC.
8. Katup Ekspansi Bermasalah Katup ekspansi (ekspansion valve) yang bermasalah dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi kurang. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON terlau tinggi. ·
Tekanan Rendah
:
35-49 Psi
·
Tekanan Tinggi
:
280-350 Psi
Lakukan juga pemeriksaan pada pipa tekanan rendah, apakah terdapat air pada permukaannya (frost). Biasanya masalah seperti ini terjadi setelah penggantian katup ekspansi, seperti pemasangan yang salah atau terjadi kerusakan pada expansion valve. Untuk mengatasinya, lakukan pemeriksaan pada sensor panas expansion valve. Setelah itu periksa juga pemasangan expansion valve, apakah sudah benar atau tidak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/