BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Objek Penelitian Penelitian
tentang
pengaruh
penerapan
sistem
administrasi
perpajakan modern ini lebih difokuskan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan cross sectional model (Arikunto, 2002: 76) yaitu untuk mengetahui beberapa variabel yang membentuk kinerja pegawai di KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Beberapa variabel yang diidentifikasi adalah struktur organisasi, variabel prosedur organisasi, variabel strategi organisasi dan variabel budaya organisasi. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua tahap, meliputi: (i) persiapan dan fisibilitas data yang akan dikumpulkan, (ii) pengumpulan data sekunder dari pencatatan yang ada serta wawancara dengan karyawan KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Pelaksanaan penelitian selama 5 (lima) bulan, yang dimulai pada bulan Desember 2009 sampai dengan bulan April 2010. Penelitian dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan, yang beralamat di Jalan Letjen S Parman No. 102 Jakarta. Pemilihan lokasi ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa :
93
94
(1) Kantor
Pelayanan
Pajak
Pratama
Jakarta
Grogol
Petamburan
merupakan salah satu unit kantor di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat yang melaksanakan sistem administrasi perpajakan sejak tahun 2007 (2) Kantor
Pelayanan
Pajak
Pratama
Jakarta
Grogol
Petamburan
merupakan salah satu unit kantor di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat yang mempunyai target penerimaan pajak paling tinggi dibandingkan kantor pratama lain diwilayah Kanwil Jakarta Barat
4.2.
Metode Penelitian
4.2.1. Operasional Variabel Berdasarkan sumber data yang diteliti, penelitian ini tergolong dalam penelitian data primer. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data primer yang relevan dengan tujuan penelitian adalah metode survei. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang dipergunakan adalah bentuk kuesioner. Kuesioner
digunakan
untuk
mengumpukan data yang dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan yang bersifat tertutup. Sesuai dengan variabel penelitian yang akan diteliti, selanjutnya dapat diuraikan dalam suatu kisi-kisi penelitian sebagai berikut:
95
Tabel: 4.1. Kisi-Kisi Penelitian
Variabel
Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern
Dimensi
Indikator
1. Struktur Organisasi
a. Pembenahan fungsi pelayanan dan pemeriksaan b. Pendelegasian otoritas kegiatan pelayanan dan pemeriksaan c. Sistem pelaporan secara rutin d. Jalur pengawasan tugas pelayanan dan pemeriksaan
2. Prosedur Organisasi
a. Perubahan metode pelayanan dan pemeriksaan b. Inovasi proses c. Perubahan metode operasi d. Informasi
3. Strategi organisasi
a. Strategi non financial b. Strategi financial
4. Budaya Organisasi
a. b. c. d.
1. Kuantitas hasil kerja
a. Penyelesaian pekerjaan melebihi dari target yang dibebankan b. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan c. Konsistensi dalam pelaksanaan pekerjaan
2. Kualitas hasil kerja
a. Ketelitian dalam penyelesaian pekerjaan b. Kerapian dalam penyelesaian pekerjaan c. Kemampuan dalam penyelesaian pekerjaan
Kinerja Pegawai
Nilai Norma Iklim Organisasi Komitmen pegawai terhadap tugasnya
96
Variabel
Dimensi
Indikator
3. Efektifitas waktu kerja
a. Waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan b. Efisiensi waktu dalam penyelesaian pekerjaan
4. Implementasi kerja
menyelesaikan rencana a. Kemampuan pekerjaan dibandingkan dengan rencana kerja b. Evaluasi pelaksanaan kerja untuk perbaikan pekerjaan
5. Efektifitas pengorganisasian kerja
a. Pendistribusian tugas, tanggungjawab dan wewenang pekerjaan kepada para pegawai b. Pelaksanaan pekerjaan apakah sudah sesuai dengan Standart Operating Prosedur (SOP)
4.2.2. Metode dan Desain Penelitian Data empiris yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan dengan menyebarkan kuesioner. Teknik observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan sistem administrasi perpajakan modern di KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Teknik wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkompeten dari pegawai pajak maupun Wajib Pajak guna memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penulisan tesis ini. Teknik dokumentasi, yaitu dengan
mengumpulkan
dokumen-dokumen
yang
berkaitan
dengan
administrasi perpajakan di KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Data
97
primer yang diperlukan untuk analisis statistik diperoleh dengan menyebarkan kuesioner ke Pegawai Pajak KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan yang dijadikan sampel penelitian
4.2.3. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : (1) Kuisioner, yaitu menggunakan seperangkat daftar pertanyaan atau pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab guna memperoleh data yang berkaitan dengan variabel penelitian. Kuisioner bersifat tertutup dimana responden tinggal memilih alternatif jawaban dan responden memberi tanda pada satu jawaban saja. (2) Dokumentasi yaitu perolehan data dengan jalan mengumpulkan informasi-informasi dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan, seperti data pegawai, sejarah kantor dll.
4.2.4. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Grogol Petamburan yang berjumlah 102 orang, karena jumlah populasi tergolong populasi terbatas (finite population) dengan jumlah anggota populasi yang kecil, maka penulis menggunakan metode total sampling yakni seluruh populasi menjadi anggota yang akan
98
diamati sebagai sampel. Adapun populasi tersebut disajikan pada tabel berikut : Tabel: 4.2. Data Pegawai KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan No.
Bagian/Seksi
Jumlah Pegawai
1
SubBagian Umum
20
2
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
13
3
Seksi Pelayanan
22
4
Seksi Pengawasan & Konsultasi I
7
5
Seksi Pengawasan & Konsultasi II
5
6
Seksi Pengawasan & Konsultasi III
7
7
Seksi Pengawasan & Konsultasi IV
5
8
Seksi Penagihan
3
9
Seksi Ekstensifikasi
9
10
Seksi Pemeriksaan
3
Kelompok Fungsional
8
11
JUMLAH
102
Sumber : Data Kepegawaian KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan
4.3. Metode Analisa Data 4.3.1.
Instrumen Penelitian dan Kalibrasi Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah penelitian dibuat berdasarkan hasil proses pengujian data yang meliputi: pemilihan, pengumpulan, dan analisis data. Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
99
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Dalam penyusunan instrumen ini terlebih dulu disusun kisi-kisi dari instrumen penelitian untuk membagi dalam beberapa indikator dalam angket atau alat pengumpul data dari tiap-tiap variabel. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam mengembangkan instrumen penelitian adalah dengan (1) merumuskan definisi operasional dari setiap variabel penelitian yang akan diungkap, (2) menentukan indikator setiap variabel penelitian, (3) menentukan kisi-kisi angket dari setiap variabel penelitian, (4) merumuskan pertanyaan atas dasar kisi-kisi yang telah dibuat, kemudian (5) menyusun tabel pembuatan instrumen dan bobot nilai setiap indikator. Kuesioner kepada Pegawai Pajak dibagi dalam dua bagian, bagian pertama berisi butir-butir pertanyaan mengenai data diri responden, sedangkan bagian kedua terdiri dari butir-butir pertanyaan penelitian. Untuk kuesioner kepada Pegawai Pajak diukur
dengan
menggunakan skala ordinal, yang merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan terhadap data berdasarkan urutan dari objek. Disini angka 2 lebih besar dari 1, bahwa angka 3 lebih besar dari 2 maupun 1. Angka 1, 2, 3, adalah berurut, dan semakin besar angkanya semakin besar propertinya. Contoh, angka 1 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 2 untuk tahun kedua, 3 untuk tahun ketiga, dan 4 untuk mahasiswa senior. Namun kita juga bisa memakai angka 10 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 20 untuk tahun kedua, 25 untuk tahun ketiga, dan 30 untuk mahasiswa senior. Cara kedua ini tetap
100
mengindikasikan level kelas masing-masing mahasiswa dan relative standing dari dua orang, yaitu siapa yang terlebih dahulu kuliah. Instrumen penelitian dikembangkan berdasarkan indikator-indikator variabel penelitian sehingga didapatkan butir-butir pertanyaan sebanyak 62, yang semuanya dibagikan kepada Pegawai Pajak KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Pertanyaan penelitian variabel penerapan sistem administrasi perpajakan modern seperti diuraikan pada Tabel 4.3, sedangkan sebaran butir-butir pertanyaan penelitian variabel kinerja pegawai diuraikan pada Tabel 4.4.
Tabel: 4. 3. Sebaran Butir Pernyataan Variabel Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern
Sebaran Butir Pernyataan Tiap Sub Variabel 1.
Jumlah Butir
Bobot Tertimbang %
12
24 %
13
26 %
Struktur Organisasi X1.1.1.1, X1.1.1.2, X1.1.1.3, X1.2.2.1, X1.2.2.2, X1.2.2.3, X1.3,3.1, X1.3,3.2 X1.4,4.1, X1.4,4.2, X1.4,4.3, X1.4,4.4
2.
Prosedur Organisasi X2.1.1.1, X2.1.1.2, X2.1.1.3, X2.1.1.4, X2.2.2.1, X2.2.2.2, X2.2.2.3, X2.3,3.1, X2.3,3.2, X2.3,3.3,, X2.4,4.1, X2.4,4.2, X2.4,4.3
101
Sebaran Butir Pernyataan Tiap Sub Variabel 3.
Jumlah Butir
Bobot Tertimbang %
7
14 %
18
36 %
50
100 %
Strategi Organisasi X3.1.1.1, X3.1.1.2, X3.1.1.3, X3.2.2.1, X3.2.2.2, X3.2.2.3, X3.2.2.4
4.
Budaya Organisasi X4.1.1.1, X4.1.1.2, X4.1.1.3, X4.1.1.4, X4.2.2.1, X4.2.2.2, X4.2.2.3, X4.2.2.4, X4.3,3.1, X4.3,3.2, X4.3,3.3, X4.3,3.4, X4.3,3.5, X4.3,3.6, ,X4.4,4.1, X4.4,4.2, X4.4,4.3, X4.4,4.4, Jumlah
Tabel: 4. 4. Sebaran Butir Pernyataan Variabel Kinerja Pegawai
Sebaran Butir Pernyataan Tiap Sub Variabel 1.
Kuantitas hasil kerja
3
Bobot Tertimbang % 25 %
3
25 %
2
17 %
2
17 %
2
17 %
12
100 %
Jumlah Butir
Y1.1, Y1.2, Y1.3 2.
Kualitatas hasil kerja Y2.1, Y2.2, Y2.3
3.
Efektifitas waktu kerja Y3.1, Y3.2
4.
Implementasi rencana kerja Y4.1, Y4.2
5.
Efektifitas pengorganisasian kerja Y5.1, Y5.2 Jumlah
102
4.3.2. Pengujian Instrumen Kesimpulan penelitian bergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Karakteristik dari sebuah instrumen penelitian yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Jadi langkah pertama yang ditempuh dalam pengolahan data penelitian adalah menguji apakah kualitas data dan instrumen penelitian yang digunakan valid dan reliabel. 1) Uji Validitas Uji Validitas untuk mengetahui apakah indikator-indikator sebagai penyusun konsep itu dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini menggunakan total item correlation yang dapat dinilai dari print out SPSS yakni dengan menentukan apakah setiap item secara valid mengukur variabel yang diuji. Uji validitas dalam penelitian ini dengan cara membandingkan nilai corrected item total correlation yang harus lebih besar dari nilai r tabel Pearson pada 0,05. Rumus korelasi product moment Pearson yakni: rxy
n( XY ) ( X ) ( Y )
{n( X 2 ) ( X ) 2 }
n Y 2 ( Y ) 2
Dimana: X = masing-masing item Y = total item
103
Menurut Santoso (2000 : 277): Uji validitas dilakukan pada taraf signifikansi 95% atau = 0,05 dengan ketentuan: - Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel =0,05 df n-2, maka butir atau item tersebut valid . - Jika r hitung tidak positif ( negative ) , atau r hitung < r tabel =0,05 df n-2, maka butir atau item tersebut tidak valid.
2)
Uji Realibilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya. Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok atau subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek dalam diri kelompok atau subyek yang diukur belum berubah. Dengan demikian, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Pengukuran yang reliabel merupakan pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi. Konsep reliabilitas sendiri adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Saifuddin, 1997: 4). Umar (2003: 95-96) menyatakan reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Reliabilitas masing - masing pertanyaan dalam
104
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’S Alpha. Nunnally (dalam Ghozali, 2001: 132-133) menyatakan pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Program SPSS memberikan fasilitas untuk reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki nilai Cronbach Alpha (a) > 0,60. Untuk memperbaiki reliabilitas angket, dapat dilakukan dengan memperbanyak butir pertanyaan dan/atau memperbesar ukuran sampel (Aritonang, 2005:53). Uji reliabilitas dalam penelitian ini juga menggunakan
metode
alpha
Cronbach
yakni
dengan
cara
membandingkan nilai alpha dengan tabel. Rumus untuk menghitung koefisien alpha Cronbach (Azwar, 1986 : 26) yakni:
2[ S x ( S y1 S y 2 )] 2
2
Sx
2
2
Dimana: n Y1 ( Y1 ) 2 2
S y1 2
n n Y2 ( Y2 ) 2
varians skor item pada belahan ganjil
2
S y2 2
Sx 2
n n X 2 ( X ) 2 n
varians skor item pada belahan genap
varians skor total item (skor belahan ganjil + skor belahan genap)
105
Uji reliabilitas dilakukan hanya jika semua item valid atau membuang item yang tidak valid. Dengan ketentuan (Santoso , 2000 : 280) - Jika r alpha positif, dan r alpha > r tabel =0,05 df n-2 maka butir atau variabel tersebut reliabel . - Jika r alpha positif , dan r alpha < r tabel =0,05 df n-2 maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel .
3) Penskalaan Teknik pengujian hipotesis asosiatif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi product moment dari Spearman dan analisis regresi linear berganda. Macam data yang digunakan dalam pengujian tersebut adalah data interval rasio. Data primer yang diperoleh melalui instrumen penelitian ini merupakan data kategorik ordinal. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian, data kategorik ordinal terlebih dahulu ditransformasikan menjadi data skala interval melalui pembuatan skala. (scaling). Metode transformasi yang digunakan yakni method of successive interval, Hays (1976), dengan bantuan makro minitab. Metode tersebut digunakan untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval. Pada umumnya jawaban responden yang diukur dengan menggunakan skala likert (Lykert scale)
106
diadakan scoring yakni pemberian nilai numerikal 1, 2, 3, 4 dan 5, setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai numerikal tersebut dianggap sebagai objek dan selanjutnya melalui proses transformasi ditempatkan ke dalam interval.
Langkah-langkahnya sebagai berikut: (i)
Untuk setiap pertanyaan, hitung frekuensi jawaban setiap kategori (pilihan jawaban).
(ii) Berdasarkan frekuensi setiap kategori dihitung proporsinya. (iii) Dari proporsi yang diperoleh, hitung proporsi kumulatif untuk setiap kategori. (iv) Tentukan pula nilai batas Z untuk stiap kategori. (v) Hitung scale value (interval rata-rata) untuk setia kategori melalui persamaan berikut: Kepadatan batas bawah – kepadatan batas atas Scale = Daerah dibawah batas atas – daerah dibawah batas bawah (vi) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan: Score = scale Value + scale Valuemin + 1 (Hays, 1976)
107
Tabel: 4.5. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2004),
Pembuatan skala merupakan suatu prosedur pemberian angka-angka atau simbol- simbol lain kepada sejumlah ciri objek-objek dengan maksud untuk menyatakan karakteristik angka-angka pada ciri-ciri tersebut. Konsep-konsep (konstruk) di bidang penelitian sering rumit dan abstrak, diperlukan peralatan pengukuran yang valid, sementara yang diperoleh adalah sesuatu antara skor sebenarnya dan skor tes. Penskalaan dapat membantu mengukur konsep-konsep abstrak secara lebih cermat, terutama pada masalah pengukuran sikap dan pendapat. Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan mengunakan analisis regresi berganda, instrumen penelitian yang pada awalnya merupakan data ordinal, akan diubah terlebih dahulu menjadi data interval. Proses transformasi data dari skala ordinal menjadi skala interval sering dijumpai ketika melakukan analisis data terutama pada penelitian sosial. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode successive interval. Metode successive
108
interval dapat menghasilkan dua hal yang berbeda yaitu batas penskalaan atau skala baru bagi setiap kategori. Batas penskalaan berguna berguna untuk melihat posisi relatif variabel terhadap kategori. Metode yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah metode yang menghasilkan skala baru bagi setiap kategori yang mengasumsikan respon stimuli memiliki sebaran normal terhadap rangkaian psikologinya. Asumsi ini mengandung asumsi lain yaitu adanya korelasi antara rangkaian psikologi dengan jumlah responnya. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pembobotan baru yang sesuai dengan frekuensi jawaban responden pada setiap kategori. Jarak antar skala baru yang dihasilkan ada kemungkinan berbeda antar kategori,
4) Uji Normalitas Analisis korelasi product moment Spearman dan analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian ini termasuk dalam
statistik
parametrik.
Pengujian
dengan
statistik
parametrik
memerlukan terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data digunakan rumus Chi Kuadrat (χ2), dengan rumus sebagai berikut:
109
Dimana: χ2 = koefissien chi kuadrat Fo = frekuensi observasi Fh = frekuensi yang diharapkan Penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan taraf signifikan 5%, derajat kebebasan (db) = (k – 1), sedangkan kriteria pengujiannya dengan membandingkan Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel. Uji Normalitas dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS. Jika χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel, maka sebaran datanya normal, sebaliknya jika χ2 hitung lebih besar dari atau sama dengan χ2 tabel, maka sebaranya tidak normal.
5) Teknik Analisis Data (i) Pengujian Perumusan Masalah Deskriptif Analisis deskriptif tanggapan Pegawai Pajak terhadap setiap subvariabel penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern akan diuraikan berdasarkan nilai median respon responden Pegawai Pajak atas instrumen penelitian. Skor jawaban atas tiap butir pernyataan dalam subvariabel hanya dianalisis berdasarkan deviasi standar terendah dan tertinggi. Selanjutnya pengujian perumusan masalah deskriptif dengan tujuan
110
untuk menjelaskan distribusi data dari variabel yang diteliti dan sekaligus mengukur sejauh mana
penerapan
Sistem
Administrasi
Perpajakan Modern oleh KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan sesuai dengan tujuan yang pertama dari penelitian ini. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan pengujian masalah deskriptif berdasarkan nilai skor dari tiap dimensi penerapan sistem administrasi perpajakan modern dan secara menyeluruh sebagai satu variabel. Rumus-rumus yang akan digunakan untuk mendapatkan tingkat penerapan tersebut secara deskriptif adalah sebagai berikut: Xs = ( χsi / γsi ) X 100 % Xp = ( χpi / γpi ) X 100 % Xst = ( χsti / γsti ) X 100 % Xb = ( χbi / γbi ) X 100 % Ý
= (Xs) + (Xp) + (Xst) + (Xb)
Xs, Sp, Xst, Xb
= nilai
dimensi
struktur
organisasi,
Prosedur organisasi; strategi organisasi organisasi, dan budaya organisasi. Ý
= Nilai penerapan/pelaksanaan
χsi, χpi, χsti , χbi
= jumlah skor yang diperoleh
γsi, γpi, γsti, γbi
=
jumlah skor kriterium untuk struktur organisasi, prosedur
organisasi;
budaya organisasi.
strategi
organisasi,
dan
111
Selanjutnya juga akan dilakukan pengujian masalah deskriptif terhadap pegawai untuk memberikan gambaran atas penerapan sistem administrasi perpajakan modern pada KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Pengujian masalah deskriptif akan dilakukan berdasarkan nilai skor dari tiap dimensi k i n e r j a p e g a w a i . Pedoman interpretasi hasil nilai penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang didapatkan adalah dengan menggunakan tabel berikut.
Tabel: 4.6. Interpretasi Nilai Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern
Interval Nilai
Interpretasi Nilai
0,0 – 20,50
Sangat Buruk
20,51 – 55,50
Buruk
55,51 – 65,50
Cukup
65,51 – 75,50
Cukup Baik
75,51 – 85,50
Baik
85,51 – 100
Sangat Baik
Sumber: Diolah dari Heri Wibadi, Penelitian Kemampuan KPP dalam Melaksanakan Pelayanan Prima (Skripsi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, 2004).
112
6) Pengujian Hipotesis Berdasarkan rerangka berfikir yang telah diuraikan pada bab III, diturunkan hipotesis diduga terdapat pengaruh positif baik partial maupun simultan variabel modernisasi sistem administrasi perpajakan (X) terhadap kinerja pegawai (Y) Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pratama Grogol Petamburan. Paradigma penelitian yang berupa pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan, digambarkan dalam paradigma jalur pada gambar berikut: Gambar: 4.1 Paradigma Penelitian Analisis Jalur
Sumber: Nasucha (2004:160)
113
Analisis jalur digunakan untuk melihat bagaimana sifat dan besaran pengaruh subvariabel penerapan administrasi perpajakan modern yang terdiri dari subvariabel modernisasi struktur organisasi (X1), modernisasi prosedur organisasi (X2), modernisasi strategi organisasi (X3), dan modernisasi budaya organisasi (X4) terhadap kinerja pegawai (Y). Alat analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis yang sesuai dengan tujuan kedua penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi. Analisis korelasi digunakan untuk melihat secara langsung hubungan antara dua variabel penelitian, sedangkan analisis regresi linier berganda digunakan dengan maksud untuk meramalkan bagaimana
naik-turunnya
variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dinaik-turunkan nilainya. Analisis regresi linear berganda tidak hanya menunjukkan hubungan antar variabel, juga dapat untuk mengukur signifikansi dan juga untuk menentukan sumbangan antara sesama sub variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun langkah-langkah dalam analisis regresi linear berganda meliputi: (1) Mencari korelasi antara variabel Y dengan variabel X. Pengujian keeratan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel untuk taraf signifikansi 5% dengan ketentuan terdapat hubungan antara variabel yang diujikan apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.
114
(2) Pengujian rumusan hipotesis dengan analisis regresi linear berganda: Pengujian rumusan hipotesis penelitian akan dilakukan seperti yang dilakukan oleh Nasucha (2004) dalam penelitiannya.
Bentuk model
persamaan analisis regresi linear berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: (i) y = α0 + α1x1 + α2x2 + α3x3 + α4x4 dimana model tersebut dapat ditaksir oleh model regresi. (ii) y = a0 + a1x1 + a2x2+ a3x3+ a4x4 + ε jika datanya ditranformasi ke dalam bentuk angka baku z = ( x – µ/σ, model regresi linear berganda tersebut akan berbentuk persamaan: (iii) y = a1 z1 + a2 z2 + a3 z3 + a4 z4.
7) Uji Signifikansi Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah variabel penerapan sistem administrasi perpajakan modern akan berpengaruh secara nyata terhadap kinerja pegawai, perlu dihitung Jumlah Kuadrat Regresi dengan menggunakan bentuk rumusan sebagai berikut:
115
8) Menguji keberartian persamaan regresi tersebut. Untuk menguji keberartian model regresi tersebut digunakan uji statistik F pada taraf keberartian 5%, dengan Rumus
Freg d
= F hitung
JK (Reg) =
Jumlah Kuadrat Regresi
JK (Res) =
Jumlah Kuadrat Residual
n
= Jumlah sampel
k
= jumlah variabel
Selanjutnya Freg dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan derajat kebebasan (db) = m; pada taraf signifikansi 5%. Jika Freg sama atau lebih besar dari Ftabel maka hipotesis pertama (H1) diterima, tetapi jika Freg lebih kecil dari Ftabel maka hipotesis nol (Ho) yang diterima. Besarnya pengaruh variabel penerapan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kinerja pegawai dapat dihitung dengan menggunakan rumus : R2 = JK(Reg) / JK(Tot)
9) Hipotesis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dari penelitian asosiatif akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
116
menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut: (1) Ho : Rx1 y = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara modernisasi struktur organisasi administrasi perpajakan terhadap kinerja pegawai. H1 : Rx1 y ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara modernisasi struktur organisasi administrasi perpajakan terhadap kinerja pegawai. (2) Ho : Rx2y = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara modernisasi prosedur organisasi administrasi perpajakan terhadap kinerja pegawai. H1 : Rx2 y ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara modernisasi prosedur
organisasi
administrasi
perpajakan
terhadap kinerja pegawai. (3) Ho : Rx3 y = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara modernisasi strategi organisasi administrasi perpajakan terhadap kinerja pegawai. H1 : Rx3 y ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara modernisasi strategi organisasi administrasi perpajakan terhadap kinerja pegawai. (4) Ho : Rx4 y = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara modernisasi budaya organisasi administrasi perpajakan terhadap kinerja pegawai.
117
H1 : Rx4 y ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara modernisasi budaya organisasi administrasi perpajakan terhadap kinerja pegawai. (5) Ho : Rxi y = 0 :
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem administrasi perpajakan modern dari dimensi struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi, dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.
H1 : Rxi y ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem administrasi perpajakan modern dari dimensi struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi, dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai