BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Group Design yaitu membandingkan antara perlakuan dua kelompok.Kelompok pertama yaitu latihan jalan intesitas sedang. Kelompok kedua yaitu latihan Static Bicycle intesitas sedang. P1
R
P
RA
O1
S
O2 P2
O3
O4
Keterangan : P
: Populasi
S
: Sampel
R
: Randomisasi
RA
: Random Alokasi
P1
: Kelompok perlakuan latihan jalan dengan intesitas sedang
P2
: Kelompok perlakuan latihan static bicycle dengan intesitas sedang
O1
: Pre test Vo2 max, Heart Rate Istirahat dan Inspirasi Maksimal kelompok perlakuan latihan jalan dengan intesitas sedang
43
44
O2
: Post test Vo2 max, Heart rate Istirahat, dan Inspirasi Maksimal kelompok perlakuan latihan jalan dengan intensitas sedang
O3
: Pre test Vo2 max, Heart Rate Isirahat, dan Inspirasi Maksimal kelompok perlakuan latihan static bicycle dengan intensitas sedang
O4
: Post test Vo2 max, Heart Rate Istirahat, dan Inspirasi Maksimal kelompok perlakuan latihan static bicycle dengan intensitas sedang
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta selama 8 minggu terhitung bulan Maret sampai Mei 2015. Perlakuan yang diberikan pada responden dilakukan sebanyak tiga kali seminggu. 4.3 Penentuan sumber Data 4.3.1
Populasi
4.3.1.1 Populasi Target Populasi Target pada penelitian ini adalah Lanjut usia yang berumur 60 β 80 tahun 4.3.1.2 Populasi Terjangkau Populasi Target penelitian ini adalah seluruh lanjut usia warga binaan Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi mulia 4 Jakarta yang berumur 60 β 80 tahun, pada bulan Maret sampai Mei tahun 2015. 4.3.2 Sampel Sampel penelitian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
45
4.3.2.1 Kriteria Inklusi 1)
Lansia 60 - 80 tahun
2)
Pasien mampu berjalan dan menggunakan sepeda
3)
Dalam kondisi sehat tidak ada gangguan sakit jantung, saraf, fraktur, dan gangguan kejiwaan
4)
Bersedia menjadi subjek penelitian
4.3.2.2 Kriteria Penolakan (exclusive criteria) 1) Sampel yang memiliki tekanan darah sistolik 180 mmHg dan diastolik 100 mmHg 2) Ketidaksetabilan fungsi jantung 3) Infark miokardial 4.3.2.3 Kriteria Drop Out 1) Subjek meninggal dunia 2) Subjek tidak dapat melanjutkan latihan 4.3.3
Besar Sampel Pada penelitian ini perhitungan jumlah sampel dihitung dengan rumus Pocock. Rumus : π =
2π 2 π(πΌ, π½) (π2 β π1)2
46
Keterangan : n = Jumlah Sampel
ο³ = Simpang baku ο‘ = Tingkat kesalahan I (ditetapkan 0,05) Interval kepercayaan (1ο οο ο‘ )ο ο½ 0,95
ο’ = Tingkat kesalahan II (ditetapkan 0,20) Tingkat kekuatan uji / power of test 0.80 ο²(ο‘ ,ο ο’ ) = Interval kepercayaan 7,9
ο1 = Rerata nilai pada kelompok kontrol ο 2 = Rerata nilai pada kelompok perlakuan Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Stefano Lazzer pada tahun 2011 mengenai Vo2 max pada pelari diperoleh SD = 6,8 dan mean =54,1
π =
2(6,8)2 π₯7,9 (64,92 β 54,1)2
n =6,2 dibulatkan menjadi 7
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan jadi 7 orang pada setiap kelompok, jadi total semua sampel berjumlah 14 orang.
47
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Melakukan pemilihan sejumlah sampel dari seluruh warga binaan sosial (WBS) PSTW Budi mulia 4 Jakarta berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang termasuk dalam kriteria penelitian ini didapatkan 14 orang WBS. 2) WBS yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian ini. 3) Mengadakan pemilihan besar sampel sebanyak 14 orang. WBS secara acak sederhana dari subjek yang terpilih tersebut (subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di beri nomor urut yang berbeda sebanyak 14 orang WBS). 4) Melakukan pembagian kelompok menjadi dua kelompok masing β masing kelompok sejumlah 7 orang.
Pembagian kelompok
dilakukan secara acak sederhana. Selanjutnya kelompok 1 akan menerima perlakuan latihan jalan dan kelompok 2 menerima perlakuan latihan static bicycle 4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Variabel bebas Variabel bebas yaitu latihan berjalan intesitas sedang dan latihan static bicycle intesitas sedang.
48
4.4.2 Varibel Terikat Variabel terikat yaitu endurance kardiorespirasi 4.5 Definisi Operasional Variabel Yang termasuk di dalam definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah 4.5.1 Lanjut Usia Lanjut Usia adalah orang yang memliki umur diatas 60 tahun. Pada pnelitian ini menggunakan subjek penelitian antara 60 β 80 tahun. 4.5.2 Tekanan Darah Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia. Pengukuran tekanan darah
menggunakan
tensimeter.
Pada
penelitian
ini
menggunakan tensimeter digital. Tekanan darah normal manusia dewasa sistolik antara 120 - 140 mmHg dan diastolik 80 β 90 mmHg 4.5.3 Respiratory Rate Respiratory Rate adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam ke luar tubuh atau
49
dari luar ke dalam tubuh. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia deawasa antara 12 - 18 kali per menit. 4.5.4 Suhu Tubuh Suhu tubuh manusia normal sekitar 36,5 β 37,5
0
C. Alat
yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh adalah termometer. Termometer dapat diletakkan pada ketiak,mulut, serta dubur dalam mengukur suhu tubuh 4.5.5 Test Jalan 6 Menit Test jalan 6 menit digunakan dalam mengukur Vo2 Max. Pengukuran Pre test jalan 6 menit dengan diukur jarak dilakukan sehari sebelum perlakuan pelatihan berjalan intesitas sedang dan pelatihan static bicycle intesitas sedang. Post test sehari jalan 6 menit dengan diukur dan jarak sehari sesudah perlakuan pelatihan berjalan intesitas sedang dan pelatihan static bicycle intesitas sedang. 4.5.6 Heart Rate Heart Rate adalah jumlah denyut jantung per menit. Peningkatan Vo2 max menyebakan kerja jantung ebih efesien sehingga cardiac output setiap denyutnya meningkat yang menyebaban penurunan heart rate..
Pengukuran heart rate
mengikuti test jalan 6 menit. Pre test dilakukan sehari
50
sebelumnya subjek sebelum melakukan latihan diperiksa jumlah denyut per menit. Post test sehari setelah perlakuan subjek diperiksa denyut jantung. Heart rate normal seiktar 60 β 80 denyut/menit. 4.5.7 Spirometry Manual Incentive Spirometry Manual Incentive (SMI) adalah alat yang digunakan untuk mengukur kapasitas inspirasi maksimal paru. Subjek melakukan nafas dalam sebanyak 3 x kemudian di nafas ke empat subjek melakukan tarikan nafas maksimal. Tahan selama 2- 3 detik. Kemudian dicatat dan hembuskan nafas 4.5.8 Latihan jalan Intesitas Sedang Latihan jalan intesitas sedang adalah aktivitas fisik yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Ketika seseorang kinerja seluruh otot dalam seluruh tubuh meingkatkan sel β sel tubuh dalam menggunakan O2 intesitas dan kecepatan berjalan berbeda β beda. Kecepatan usia 60 β 69 sekitar 1,3 m/detik. Semakin lama usia lansia kecepatan jalannya semakin menurun akibat terjadinya penurunan kekuatan otot, kemampuan jantung dan paru β paru dalam menyuplai O2. Dengan latihan jalan rutin dengan kecepatan
dapat meningkatkan kemampuan lansia
dalam memperthankan endurance. Latihan endurance yang dilakukan rutin latihan seminggu 3 X dalam waktu 30 menit
51
dengan waktu istirahat 2 setiap 10 menit dengan jarak minimal 2400 m dengan target 60% - 85% HR max selama 8 minggu. 4.5.9 Latihan Static Bicycle Intesitas Sedang Static bicycle adalah bentuk latihan indoor yang bisa meningkatkan endurance kardiorespirasi. Latihan static bicycle memberikan efek dalam meningkatkan fungsi sel β sel dalam otot
sehingga
terjadi
peningkatan
Vo2
Max
sehingga
meningkatkan kebugaran pada lansia. Static bicycle dibagi menjadi 3 program yaitu warm up, main program, dan cooling down. Static bicycle dilakukan sebanyak 3 x seminggu dengan jarak minimal 3.2 km selama 30 menit dengan waktu istrirahat 2 menit setiap 10 menit dengan target HR 60% - 85% dari HR max selama 8 minggu. 4.6 Instrument Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah a) Meteran merk ace hardware dengan panjang 8 meter b) Stop Watch merk body sculpture c) Stationery bicycle merk MOR made in taiwan d) Tensimeter digital merk omron e) Termometer digital merk Vega f) Manual incentive spirometry merk Leventon g) Penanda cone besar
52
h) Lakban warna coklat i) Timbangan dan pengukur tinggi badan merk GEA j) Alat tulis 4.7 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian terdiri dari tahap β tahap penelitian, dapat dijelaskan sebagai berikut : 4.7.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan menyangkut : 1) Studi kepustakaan dari buku,junrnal,browsing,internet, dan lain β lain yang relevan dengan topik penelitian. 2) Mengurus
surat
surat
persetujuan
penelitian
kepada
Dir.Kesbang Kemendagri dan Kesbang DKI Jakarta 3) Melakukan penentuan sampel secara acak sederhana dengan cara undian, berdasarkan pelatihan dan kriteria yang digunakan 4) Meminta persetujuan penelitian kepada bagian Kesbang Pemerintah DKI Jakarta 5) membuat jadwal pelaksanaan penelitian 6) Menyiapkan alat β alat ukur yang baku dan punya ketelitian yang dapat dipercaya dan diakui secara ilmiah
53
4.7.2 Tahap Pengambilan Data Awal 1) Pelaksanaan dilakukan sebanyak tiga kali seminggu dilakukan selama 8 minggu. Setelah itu akan dievaluasi menggunakan test jalan 6 menit dan heart rate untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada endurance. 2) Melakukan penelitian pelatihan Static Bicycle pada lansia. Perlakuan
dilakukan
sebanyak
tiga
kali
seminggu
dilakukan selama 8 minggu. Setelah itu akan dievaluasi menggunakan pengukuran test jalan 6 menit untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada endurance dan heart rate. 4.7.3 Tahap Pemilihan dan Penentuan Sampel Prosedur pemilihan dan penentuan sampel menyangkut : 1) Semua responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai sampel diberikan nomor urut yang berbeda 2) Melakukan pembagian kelompok secara acak sederhana dengan menggunakan teknik undian genap dan ganjil. 3) Selanjutnya memilih sample dengan kemampuan berjalan terbaik pada kelompok jalan dan kemampuan mengayuh sepeda pada kelompok static bicycle, sehingga terpilih
54
masing β masing kelompok sebanyak 8 orang sesuai dengan penelitian sebelumnya.
4.7.4 Tahap Pelaksanaan Penelitian Secara garis besar langkah β langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Sebelum pelaksanaan penelitian responden diberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian, jadwal dan tempat penelitian, tatalaksana penelitian, dan hak β hak subjek dalam pelaksanaan penelitian. 2) Responden melakukan pre test dengan test jalan 6 menit, heart rate 3) Responden melakukan latihan jalan dan static bicycle selama 8 minggu dengan pelaksanaan seminggu 3x. 4) Responden melakukan post test dengan test jalan 6 menit dan heart rate.
55
4.7.5 Alur Penelitian Populasi
Kriteria Eksklusi
Kriteria Inklusi Sampel
Random alokasi
Melakukan pre test dengan test jalan 6 menit, heart rate istirahat dan Spirometry Manual Incentive
Kelompok 1
Kelompok 2
N : 7 sampel
N : 7 sampel
Pelatihan Jalan intesitas sedang
Pelatihan Static Bicycle intesitas sedang
Selama 8 minggu
Selama 8 minggu
Melakukan post test dengan test 6 menit berjalan,heart rate istirahat, dan Spirometry Manual Incentive
Melakukan post test dengan test 6 menit berjalan,heart rate istirahat, dan Spirometry Manual Incentive
Analisis data Penyajian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Gambar 4. 1 Bagan alur penelitian
56
4.8 Analisis Data Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak komputer, adapun analisis data yang dilakukan antara lain: 1.
Uji statistik deskriptif untuk menganilisis umur, jenis kelamin, IMT
2.
Uji normalitas data untuk menganalisis distribusi data dari masing β masing kelompok perlakuan. Karena sampel yang diteliti berjumlah 16 sampel dan agar lebih sensitif dengan nilai kemaknaan p >0,05 maka rumus statistik yang digunakan adalah Saphiro Wilk Test
3.
Uji homogenitas menggunakan uji Leveneβs test untuk menganalisis variasi data dari masing β masing kelompok perlakuan dengan nilai kemaknaan p > 0,05 maka hasilnya Equal Variance Assumed
4.
Analisis komparasi digunakan uji sebagai berikut: a. Pada Uji Hipotesis atau uji beda nilai Vo2 max setelah perlakuan kelompok jalan intesitas sedang dan static bicycle intesitas sedang bertujuan untuk membandingkan hasil efek peningkatan Vo2 max setelah intervensi atau perlakuan pada masing β masing kelompok tersebut, karena data berdistribusi normal maka menggunakan Independent T test b. Uji Hipotesis atau uji beda nilai heart rate setelah perlakuan kelompok jalan intesitas sedang dan static bicycle intesitas sedang bertujuan untuk membandingkan hasil efek penurunan heart rate setelah intervensi atau perlakuan pada masing β masing kelompok
57
tersebut, karena data berdistribusi normal maka menggunakan Independent T test c. Uji Hipotesis atau uji beda nilai inspirasi maksimal setelah perlakuan kelompok jalan intesitas sedang dan static bicycle intesitas sedang bertujuan untuk membandingkan hasil efek peningkatan inspirasi maksimal setelah intervensi atau perlakuan pada masing β masing kelompok tersebut, karena data berdistribusi normal menggunakan Indepedent t test.