BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian metode kuantitatif jenis eksperimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post test control group design. Untuk mengetahui pengaruh latihan core stability dan latihan balance board dibandingkan hanya pemberian latihan balance board terhadap keseimbangan mahasiswa usia 18-24 tahun di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan. Subjek penelitian dibagi dua kelompok, Kelompok I adalah subyek yang mendapatkan latihan kombinasi core stability dan balance board sedangkan kelompok II adalah subjek yang mendapatkan hanya latihan balance board saja. Gambar 4.1. Bagan Rancangan Penelitian P1
O2
O1
P o o Keterangan: o P S RA O1 P1 O2 O3 P2 O4
S
RA
P2
O3
O4
= Populasi = Sampel = Random Allocation = Kelompok sebelum latihan kombinasi core stability & balance board. = Perlakuan latihan kombinasi core stability & balance board. = Kelompok setelah latihan kombinasi core stability & balance board. = Kelompok sebelum latihan balance board. = Perlakuan latihan balance board. = Kelompok Sesudah perlakuan balance board.
49
50
4.2 Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan dikarenakan berdasarkan hasil dari Riskesdas 2007 ternyata wilayah Sumutera utara dan lebih tepatnya Medan termasuk daerah dengan aktivitas fisik yang rendah pada usia 15 tahun ke atas. Penelitian ini akan dilaksanakan mulai Maret 2013 hingga Mei 2013. 4.3 Populasi, Teknik Sampling, Dan Sampel 4.3.1 Populasi. Populasi penelitiaan adalah semua mahasiswa yang kuliah di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi secara random dengan teknik purposive sampling, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan pembanding (intervensi dengan core stability dan latihan balance board) dan kelompok kontrol (Latihan Balance Board). 4.3.1.1 Kriteria inklusi: a.
Mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan.
b.
Kurang Aktivitas Fisik.
c.
Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini.
d.
Usia 18-24 tahun.
4.3.1.2 Kriteria eksklusi: a.
Memiliki penyakit beresiko jika dilakukan core stability dan latihan balance board.
b.
Memiliki gangguan kardiovaskuler.
4.3.1.3 Kriteria drop out: a. Tidak bisa mengikuti latihan sampai batas waktu yang telah ditentukan. b. Sampel yang tiba-tiba mengalami cidera saat penelitian berlangsung.
51
4.3.2 Besar sampel Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini berdasarkan rumus (Pocock, 2008):
2 2 n , 2 1 2 Ket : n = Jumlah Sampel
= Simpang baku = Tingkat kesalahan I (ditetapkan 0,05) Interval kepercayaan (1 ) 0,95
= Tingkat kesalahan II (ditetapkan 0,20) Tingkat kekuatan uji / power of test 0.80
(, ) = interval kepercayaan 7,9 1 = rerata nilai pada kelompok kontrol 2 = rerata nilai pada kelompok perlakuan Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mc Guine Tahun 2006 didapatkan hasil rerata keseimbangan, 1 = 17 detik, Standar deviasi
= 8.3, rerata 2 = 31 detik Dengan demikian dapat dihitung sebagai berikut : 2(16,8) 2 n x7,9 35 17 2 n
564 .5 x 7 ,9 324
52
n 13 .76 n 14 x 20 % 16 ,8 n 17 Berdasarkan hasil perhitungan sampel diatas diperoleh jumlah awal sampel 13,76 dibulatkan menjadi 14 orang, untuk mengantisipasi penguguran responden maka hasil awal sampel ditambah 20 %, menjadi 17 orang, jadi total semua sampel berjumlah 34 orang. 4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengambilan Sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Melakukan pemilihan sejumlah sampel dari seluruh populasi mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan sesuai dengan kriteria inklusi. b. Jumlah sampel yang terpilih diseleksi kembali berdasarkan kriteri eksklusi, sampel yang termasuk dalam kriteria penelitian ini hanya didapatkan 14 orang mahasiswa yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian ini. c. Mengadakan pemilihan besar sampel sebanyak 28 orang mahasiswa secara acak dengan diberi penomoran kelompok ganjil untuk Kelompok I diberikan pelatihan Core Stability dan Balance Board, nomor genap untuk Kelompok II hanya diberikan pelatihan Balance Board.
53
Mahasiswa Poltekkes Dr.Rusdi D-IV FT
D-III FT
D-III Perawat
D-IV FT
D-III Analis
Dipilih dikarenakan jumlah mahasiswa terbanyak dari seluruh program studi
Total mahasiswa D-IV FT 100 orang TK III (20 orang)
TK II (44 orang)
Dilakukan wawancara dengan menggunakan questionnaire IPAQ.
34 Orang Dilakukan tes keseimbangan dengan Standing Stork Test. Kemudian dipilih secara Matching Allocation
28 Orang
Nomor Ganjil Latihan gabungan Core Stability & Balance Board N=14
Gambar 4.1 Teknik Sampling
Tk I (36 orang)
Kriteria Inklusi : 1. Usia 18- 24 tahun 2. Mahasiswa Poltekkes Yrsu Dr.Rusdi 3. Kurang aktivitas fisik 4. Mengalami gangguan keseimbangan Kriteria Eksklusi : a. Memiliki penyakit beresiko jika dilakukan core stability dan latihan balance board. b. Memiliki gangguan kardiovaskuler.
Nomor Genap Latihan Balance Board N=14
54
4.4 Variabel penelitian 4.4.1 Variabel dependent
:
a. Keseimbangan 4.4.2 Variabel independent : a. Core stability dan Latihan Balance Board. b. Latihan Balance Board. 4.5 Definisi Operasional 4.5.1 Keseimbangan (balance) adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak, keseimbangan yang baik bagi usia 18-24 tahun adalah 26-39 detik berdasarkan nilai Standing Stork Test. 4.5.2 Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-otot skeletal dan menghasilkan peningkatan resting energy expenditure yang bermakna. Aktivitas fisik ini diukur dengan menggunakan questionnaire IPAQ (International Physical activity Questionaire). aktivitas fisik terdiri dari aktivitas fisik rendah yang terdiri dari berjalan kaki, lari ringan, duduk sambil membaca, dan di ruang kerja, aktivitas fisik sedang (moderate) aktivitas yang bersifat seperti sepeda santai, mengelap lantai, bermain badminton beregu, aktivitas fisik berat (vigorous) merupakan aktivitas fisik yang bersifat seperti bersepeda dengan cepat, mengangkat barang berat, mencangkul, senam aerobic. Aktivitas fisik dikatakan kurang jika nilainya kurang dari 600 Met-Min/week, Aktivitas fisik sedang 600 Met-
55
Min/week-1499 Met-Min/week, aktivitas fisik tinggi diatas 1500 MetMin/Week. 4.5.3 Core stability adalah: kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk sampai pelvic yang digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal dalam proses perpindahan, kontrol tekanan dan gerakan saat aktivitas. Latihan core stability ini dilakukan dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu dengan interval 1 hari, selama 4 minggu satu kali sesi latihan biasanya selitar 60 menit - 90 menit. 12 jenis latihan core stability : 1. Crunches 2. Oblique Crunches 3. The Plank 4. Oblique Plank 5. Static Leg and Back 6. Dynamic Leg and Back 7. Hamstring Raises 8. Superman 9. Held Straight Legs 10. Controlled Lowering and Raising Legs 11. Hundreds 12. Leg Extentions 4.5.4 Balance board exercise adalah alat yang digunakan untuk rekreasi, latihan keseimbangan, pelatihan athletic, perkembangan otak, terapi, dan fungsi lain untuk pengembangan diri. Alat ini sama halnya seperti tuas (pengungkit) dimana kaki kiri dan kanan pengguna berada di samping papan, dan tubuh pengguna harus berdiri tegak dan hindarkan papan atau kaki kita jatuh menyentuh lantai. Latihan Balance Board ini dilakukan
56
dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu dengan interval 1 hari, selama 4 minggu, satu kali sesi latihan dilakukan selama 45 menit-60 menit. 4.6 Instrumen Penelitian Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 4.6.1 Questionaire Aktivitas Fisik. (IPAQ) 4.6.2 Formulir Standing Stork Test (SST). 4.6.3 Stopwatch untuk menghitung waktu test, frekuensi nadi (heart rate) dan frekuensi pernapasan (respiratory rate). 4.6.4 Balance Board (Wobble Board). 4.6.5 Tensi meter untuk mengetahui tekanan darah pasien saat pemberian core stability dan balance board exercise. 4.6.6 Kamera digital yang digunakan untuk mendokumentasikan setiap kegiatan yang berkaitan dengan penelitian ini. 4.7 Prosedur penelitian Prosedur Penelitian terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Adapun tahapan peneltian sebagai berikut : 4.7.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan persiapan sebelum proses penelitian berlangsung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Melakukan proses perizinan pada tempat yang menjadi lahan penelitian. b. Membuat formulir inform consent dan lembar persetujuan responden.
57
c. Mensosialisasikan kuesioner aktivitas fisik untuk mengetahui kondisi aktivitas fisik dan formulir standing stork test untuk mengetahui tingkat keseimbangan. d. Memberikan jadwal pelaksanaan penelitian. 4.7.2 Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini merupakan proses pelaksanaan penelitian dengan beberapa tahapan yaitu : a. Setiap mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Prodi D-IV Fisioterapi berusia 18-24 tahun dilakukan tes wawancara aktivitas fisik, untuk menentukan mahasiswa yang kurang beraktivitas. b. Seluruh mahasiswa yang kurang aktivitas fisik kemudian dijelaskan oleh fisioterapis tentang maksud dan tujuan dari penelitian ini, jika bersedia maka diminta mengisi formulir inform consent dan lembar persetujuan responden. c. Sebelum diberikan intervensi pertama maka responden terlebih dahulu diukur nilai keseimbangannnya, setelah mendapatkan hasil maka diberikan latihan core stability dan balance board untuk Kelompok I dan hanya balance board pada Kelompok II. d. Setiap responden wajib mengikuti proses berjalannya latihan dan setaip gerakan dari awal, dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 4 minggu dengan interval 1 hari, baik pada perlakuan Kelompok I, maupun Pada Kelompok perlakuan II.
58
e. Pada akhir intervensi yaitu di minggu ke empat, maka dilakukan kembali pengukuran keseimbangan standing stork test. 4.7.3 Tahap Evaluasi a. Peneliti melakukan evaluasi setalah intervensi terakhir, baik Kelompok perlakuan I maupun Kelompok perlakuan II. b. Peneliti mengumpulkan data penelitian pre dan post berupa nilai keseimbangan pada Kelompok Perlakuan I maupun Kelompok Perlakuan II, kemudian mengevaluasi data dan dianalisis dengan menggunakan software statistik SPSS versi 17. c. Hasil analisis statistik dipaparkan dalam bentuk tabel dan dinarasikan.
59
Populasi Mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi
Kriteria Inklusi 1. Usia 18- 24 tahun 2. Mahasiswa poltekkes Yrsu Dr.Rusdi 3. Kurang aktivitas fisik 4. Mengalami gangguan keseimbangan.
Sampel n = 34
Standing Stork Test
Kriteria Eksklusi : a. Memiliki penyakit beresiko jika dilakukan core stability dan latihan balance board. b. Memiliki gangguan kardiovaskuler.
n = 28
Kel 1 Sebelum Latihan Core Stability & Balance Board
Kel II Sebelum Latihan Balance Board
Latihan Core Stability & Balance Board
Latihan Balance Board
Sesudah
Latihan Core Stability & Balance Board
Sesudah
Latihan Balance Board
Analisis
Laporan Gambar 4.2 Alur Prosedur Penelitian
60
4.8 Analisis Data Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak komputer, adapun analisis data yang dilakukan antara lain: 4.8.1 Uji statistik deskriptif untuk menganilisis umur, jenis kelamin, pekerjaan, faktor resiko, dan lain-lain. 4.8.2 Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk Test,untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Apabila Nilai p lebih besar dari 0,05 ( p>0,05), maka data berdistribusi normal. 4.8.3 Uji homogenitas data dengan Leven,s Test, untuk mengetahui sebaran data bersifat homogen atau tidak. Apabila Nilai p lebih besar dari 0,05 ( p>0,05), maka data bersifat homogen. 4.8.4 Analisis komparasi digunakan uji sebagai berikut: Data berdistribusi normal, maka digunakan a. Pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan uji Paired Sampel T Test untuk mengetahui peningkatan keseimbangan (sebelum dan sesudah latihan balance board (Kel. Kontrol). b. Pengujian hipotesis 2 dengan menggunakan uji Paired Sampel T Test untuk mengetahui peningkatan keseimbangan (sebelum dan sesudah latihan) dengan latihan core stability (Kel Kasus). c. Pengujian hipotesis 3 yaitu: Untuk mengetahui perbedaan peningkatan keseimbangan antara (latihan core stability & balance board dengan latihan balance board saja setelah mendapatkan latihan selama 4 minggu, untuk pengujian ini digunakan Independenty sample t-test.
61
4.8.5 Data tidak berdistribusi normal, maka digunakan a.
Pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan Wilcoxon match pairs test untuk menguji peningkatan keseimbangan sebelum
dan sesudah
latihan balance board (Kel Kontrol). b.
Pengujian hipotesis 2 dengan menggunakan Wilcoxon match pairs test untuk menguji peningkatan keseimbangan sebelum
dan sesudah
pemberian core stability (Kel Kasus). c.
Pengujiann
hipotesis
3
yaitu:
peningkatan
nilai
keseimbangan
peningkatan
nilai
keseimbangan
Untuk
mengetahui
kelompok kelompok
perbedaan
(Kasus)
dengan
(Kontrol)
setelah
mendapatkan perlakuan selama 4 minggu, untuk pengujian ini digunakan Mann whitney U test.