BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut Sugiyono
(2001)
sebagai
prosedur pemecahan
yang
diselidiki
dengan
menggambarkan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Alasan pemilihan metode kualitatif adalah karena penulis dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, dapat menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang - orang setempat memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat serta membimbing untuk memperoleh penemuan yang tidak terduga sebelumnya dan untuk membentuk kerangka teoritis baru.(Miles, 2004) Sifat penelitian deskriftif mempunyai tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif, guna memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi saat ini, khususnya dibidang pelayanan kesehatan dalam rangka mengadakan perbaikan dan pengembangan BLU di Puskesmas dan membuat Restra untuk mengembangkan kegiatan BLU di Puskesmas.
60
61
4.1.2 Ruang lingkup penelitian 1) Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di seluruh puskesmas di kabupaten Gianyar sebanyak tigabelas puskesmas. Adapun ketigabelas puskesmas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Lokasi Puskesmas di Kabupaten Gianyar No 1
Kecamatan Sukawati
Puskesmas Sukawati I Sukawati II
2
Payangan
Payangan
3
Ubud
Ubud I Ubud II
4
Tegalalang
Tegalalang I Tegalalang II
5
Tampak Siring
Tampak Siring I Tampak Siring II
6
Blahbatuh
Blahbatuh I Blahbatuh II
7
Gianyar
Gianyar I Gianyar II
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar
62
2) Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhitung sejak bulan Maret 2011 sampai dengan selesai. 4.1.3 Batasan penelitian Penelitian mempunyai beberapa batasan penelitian yaitu: 1) Penelitian hanya meneliti kekuatan ( strength ), kelemahan ( weaknesses), peluang (opportunity ), dan ancaman ( threat ) yang dimiliki oleh masingmasing puskesmas kabupaten Gianyar sebagai BLU. 2) Penelitian menggunakan analisis SWOT untuk dapat merumuskan rencana strategis puskesmas kabupaten Gianyar sebagai BLU untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik sekarang dan di masa mendatang. 4.2 Variabel Penelitian 4.2.1 Identifikasi Variabel Sesuai dengan kerangka konseptual, maka variabel faktor eksternal dan internal perlu diidentifikasi. Untuk faktor eksternal, menurut Trinantoro (2004) ada beberapa variabel yang berpengaruh diantaranya adalah faktor ekonomi, sosial budaya, hukum, dan teknologi. Sementara untuk faktor internal, variabel yang berpengaruh diantaranya pemasaran, sumber daya manusia (SDM), operasional dan keuangan. Identifikasi variabel-variabel di atas dilakukan berdasarkan teori yang relevan.
Dari
variabel-variabel
ini,
kemudian
dikembangkan
indikator-
indikatornya melalui survey pendahuluan pada pihak manajemen Puskesmas.
63
Rincian variabel dan indikator untuk faktor eksternal maupun internal disajikan pada Tabel 4.1 berisikan rincian variabel dan indikator untuk faktor eksternal saat ini (tahun 2011), Tabel 4.2 berisikan rincian variabel dan indikator untuk faktor eksternal saat ini (tahun 2011), Tabel 4.3 berisikan rincian variabel dan indikator untuk faktor eksternal masa mendatang (tahun 2012-2015) sementara Tabel 4.4. berisikan rincian variabel dan indikator untuk faktor internal masa mendatang (tahun 2012-2015). Tabel 4.2 Indikator Faktor Eksternal Saat ini No Variabel 1 Ekonomi
2
Hukum
a b
Indikator Variabel Tingkat harga obat-obatan Daya beli masyarakat
c d
Sarana Transportasi Ketersediaan tenaga kerja medis
e
Anggaran kesehatan pemerintah daerah
a
c
Implementasi sistem perundang-undangan kesehatan publik Implementasi perlindungan hukum BLUD Puskesmas Pelaksanaan Undang-undang BLUD
a b c
Tingkat pendidikan masyarakat Gianyar Jumlah penduduk Gianyar Perilaku masyarakat terhadap lingkungan
d
Perkembangan ilmu kesehatan
a
Perkembangan teknologi alat kesehatan
b
Perkembangan teknologi informasi
c
Perkembangan teknologi komunikasi
b
3
4
Sosial Budaya
Teknologi
Sumber : Trinantoro (2004)
64
Tabel 4.3 Indikator Faktor Eksternal Mendatang (2011-2015) No Variabel 1 Ekonomi
a b c d e
2
Hukum
a
4
Sosial Budaya
Teknologi
Sumber : Trinantoro (2004)
Estimasi pendapatan regional kabupaten Gianyar Perencanaan sarana transportasi di kabupaten Gianyar Ketersediaan tenaga kerja medis Anggaran kesehatan pemerintah daerah
c
Implementasi sistem perundang-undangan kesehatan publik Implementasi perlindungan hukum BLUD Puskesmas Pelaksanaan Undang-undang BLUD
a b
Tingkat pendidikan masyarakat Gianyar Jumlah penduduk kabupaten Gianyar
c d
Pola kesehatan penduduk kabupaten Gianyar Perkembangan ilmu kesehatan
a
Perkembangan teknologi alat kesehatan
b
Perkembangan teknologi informasi
c
Perkembangan teknologi komunikasi
b
3
Indikator Variabel Estimasi tingkat harga obat-obatan
65
Tabel 4.4 Indikator Faktor Internal Saat ini No Variabel 1 SDM
a b c d e f g
Indikator Variabel Kuantitas tenaga kerja bidang medis Kuantitas tenaga kerja non medis Kualitas tenaga kerja bidang medis Kualitas tenaga kerja bidang non medis Kualifikasi tenaga kerja bidang medis Kualifikasi tenaga kerja non medis Struktur organisasi puskesmas
2 Operasional
a b c d
3 Keuangan
a Anggaran pendapatan dan belanja puskesmas b Sistem audit keuangan c Sistem pendanaan
4 Pemasaran
a b c d e f
Infrastruktur yang memadai Peralatan medis yang memadai Perlengkapan medis yang memadai Peralatan operasional pelayanan administrasi yang memadai e Perlengkapan operasional pelayanan administrasi yang memadai f SOP pada Puskesmas
Ketersediaan obat-obatan Kualitas obat-obatan Kualitas pelayanan Pola tarif Lokasi puskesmas Hubungan dengan masyarakat
66
Tabel 4.5 Indikator Faktor Internal Mendatang (2011-2015) No Variabel 1 SDM
a b c d e f g
Indikator Variabel Kuantitas tenaga kerja bidang medis Kuantitas tenaga kerja non medis Kualitas tenaga kerja bidang medis Kualitas tenaga kerja bidang non medis Kualifikasi tenaga kerja bidang medis Kualifikasi tenaga kerja non medis Struktur organisasi puskesmas
2 Operasional
a Infrastruktur yang memadai b Peralatan medis yang memadai c Peralatan operasional pelayanan administrasi yang memadai d SOP pada Puskesmas
3 Keuangan
a Anggaran pendapatan dan belanja puskesmas b Sistem audit keuangan c Sistem pendanaan
4 Pemasaran
a b c d e f
Ketersediaan obat-obatan Kualitas obat-obatan Kualitas pelayanan Harga obat-obatan Lokasi puskesmas Hubungan dengan masyarakat
4.2.2 Definisi operasional variabel 1) Variabel dari Faktor Eksternal Analisis faktor usaha lembaga pelayanan publik dapat dilakukan dengan mengamati trend yang terjadi pada faktor-faktor faktor luar organisasi yang
67
mempengaruhi kemampuan lembaga dalam mencapai tujuan. Faktor-faktor faktor luar selanjutnya harus bisa diidentifikasi sebagai peluang atau ancaman bagi lembaga. Variabel variabel faktor eksternal berikut indikator-indikatornya akan diuraikan sebagai berikut. (1) Ekonomi a) Harga obat-obatan Adalah tingkat harga obat-obatan yang diperlukan oleh puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. b) Daya beli masyarakat Adalah kemampuan masyarakat untuk membayar pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. c) Sarana transportasi Adalah ketersediaan sarana transportasi yang dibutuhkan masyarakat untuk menjangkau tempat pelayanan kesehatan d) Ketersediaan tenaga kerja medis Adalah jumlah angkatan kerja di bidang medis seperti dokter dan perawat. e) Anggaran kesehatan pemerintah daerah Adalah anggaran yang dikeluarkan pemerintah daerah Gianyar untuk kesehatan masyarakat di kabupaten Gianyar. (2) Hukum a) Implementasi sistem perundang-undangan kesehatan publik
68
Adalah pelaksanaan perundang-undang yang disahkan untuk mengatur kesejahteraan masyarakat melalui kesehatan b) Implementasi perlindungan hukum BLUD Puskesmas Adalah pelaksanaan perlindungan hukum terhadap puskesmas di Kabupaten Gianyar dalam menjalankan BLUD. c) Pelaksanaan Undang-undang BLUD Adalah dasar hukum puskesmas di Kabupaten Gianyar dalam pelaksanaan BLUD. (3) Sosial budaya a) Tingkat pendidikan masyarakat Adalah tingkat pendidikan masyarakat di seluruh Kabupaten Gianyar b) Jumlah penduduk Adalah jumlah penduduk Gianyar sesuai sensus penduduk tahun 2010 c) Perilaku masyarakat terhadap lingkungan Adalah pola perilaku masyarakat terhadap faktor yang mempengaruhi pola penyakit baik yang menular maupun tidak d) Perkembangan ilmu kesehatan Adalah perkembangan ilmu kesehatan masyarakat yang dimiliki oleh para ahli kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan. (4) Teknologi a) Perkembangan teknologi alat kesehatan Adalah perkembangan kemajuan teknologi peralatan kesehatan b) Perkembangan teknologi informasi
69
Adalah perkembangan ketersediaan infrastruktur teknologi dalam memberikan informasi yang akurat mengenai kesehatan c) Perkembangan teknologi komunikasi Adalah ketersediaan teknologi untuk mempelancar komunikasi antar individu. 2) Variabel dari Faktor Internal (1) SDM a) Ketersediaan tenaga kerja bidang medis Adalah ketersediaan tenaga kerja bidang medis seperti dokter dan perawat di masing-masing puskesmas di Gianyar b) Ketersediaan tenaga kerja non medis Adalah ketersediaan tenaga kerja non medis dalam mendukung pelayanan di bidang administrasi seperti akuntan, bagian hubungan masyarakat, kasir, custumer service, cleaning services. c) Kualitas tenaga kerja bidang medis Adalah kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kerja medis seperti dokter dan perawat di masing-masing puskesmas di Gianyar. d) Kualitas tenaga kerja bidang non medis Adalah kompetensi yang dimilki oleh tenaga kerja non medis dalam mendukung pelayanan di bidang administrasi.
70
e) Kualifikasi tenaga kerja bidang medis Adalah persyaratan kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja medis (seperti dokter dan perawat) yang sesuai dengan kebutuhan puskesmas. f) Kualifikasi tenaga kerja bidang non medis Adalah persyaratan kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja non medis (seperti akuntan, bagian hubungan masyarakat, kasir dll) yang sesuai dengan kebutuhan puskesmas. g) Struktur organisasi puskesmas Adalah struktr organisasi puskesmas yang efektif dalam menjalankan BLUD. (2) Operasional a) Infrastruktur yang memadai Adalah
infrastruktur
puskesmas
yang
mendukung
pelayanan
puskesmas di Gianyar. b) Peralatan medis yang memadai Adalah ketersediaan peralatan yang digunakan oleh tenaga medis (dokter,
perawat,
analis
kesehatan,
mantri
kesehatan)
untuk
menganalisa suatu jenis penyakit yang diderita oleh pasien.dalam memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas seperti peralatan operasi, alat rontgen, stetoskop.
71
c) Peralatan operasional pelayanan administrasi yang memadai Adalah sarana administrasi yang memadai dalam mendukung pelayanan kesehatan di puskesmas. d) SOP pada Puskesmas Adalah standar pelayanan kesehatan sesuai dengan BLUD yang harus dipenuhi oleh puskesmas. (3) Keuangan a) Anggaran pendapatan dan belanja puskesmas Adalah anggaran pendapatan dan belanja puskesmas yang harus dipenuhi dalam mendukung pelayanan puskesmas. b) Sistem audit keuangan Adalah sistem pengawasan internal keuangan puskesmas c) Sistem pendanaan Adalah sistem pengalokasian dana kepada setiap unit di puskesmas. (4) Pemasaran a) Ketersediaan obat-obatan Adalah ketersediaan obat-obatan yang diperlukan oleh masyarakat b) Kualitas obat-obatan Adalah kualitas obat-obatan yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. c) Kualitas pelayanan
72
Adalah kualitas pelayanan puskesmas yang sesuai dengan visi dan misi BLUD. d) Pola tarif Adalah perencanaan tarif yang harus dibayar oleh masyarakat dalam menikmati jasa pelayanan kesehatan e) Lokasi puskesmas Adalah keterjangkauan lokasi puskesmas oleh masyarakat. f) Hubungan dengan masyarakat Adalah pembinaan hubunganan puskesmas dengan masyarakat setempat. 4.3 Prosedur Pengumpulan Data 4.3.1 Jenis data berdasarkan sifatnya 1) Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angkaangka. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data jumlah puskesmas, data jumlah penduduk di masing-masing kecamatan di Kabupaten Gianyar tahun 2008. 2) Data Kualitatif merupakan data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka, seperti keberadaan tempat penelitian, keterangan dari kepala puskesmas dan persepsi kepala dan staf puskesmas yang didapatkan dari hasil wawancara. 4.3.2 Jenis data menurut sumbernya Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :
73
1.Sumber Primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan
secara
khusus
dan
berhubungan
langsung
dengan
permasalahan yang diteliti. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari jawaban para responden mengenai indikator dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari puskesmas yang menjadi BLU. Sedangkan responden yang menjawab kuisioner tersebut adalah pihak puskesmas. 2.Sumber sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari data yang dimiliki oleh puskesmas, studi kepustakaan, literatur, jurnal penelitian terdahulu dan majalah-majalah yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain informasi mengenai jumlah penduduk setiap kecamatan di kabupaten Gianyar. 4.3.3 Populasi dan sampel penelitan Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu (Malhotra, 2009). Dalam penelitian ini, populasi yaitu seluruh manajemen Puskesmas di Kabupaten Gianyar. Simamora (2004) menyatakan sampel adalah bagian atau sebagian kecil dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki. Secara lebih spesifik, teknik penentuan sampel non probabilitas yang dipilih adalah purposive sampling, yaitu
74
suatu teknik penentuan sampel
yang didalamnya elemen populasi dipilih
berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti (Malhotra, 2009). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah responden yang dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu responden yang mempunyai wewenang untuk merumuskan strategi puskesmas dan mengetahui keadaan puskesmas secara mendalam yaitu responden yang berjumlah 20 orang yaitu : 13 Kepala Puskesmas seluruh Puskesmas di Kabupaten Gianyar,. Alasan pemilihan tiga belas orang pihak manajemen puskesmas adalah karena dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan terkait formulasi strategi manajemen BLU Puskesmas di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini juga akan melibatkan pihak eksternal instansi terkait dengan penentuan indikator faktor internal dan eksternal instansi yang mempengaruhi kinerja perusahaan serta pemberian bobot (weight) dari indikator-indikator tersebut. Pihak eksternal yang dilibatkan adalah 1) 1 Orang Kepala Dinas Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) 2) 4 Orang Kepala Bagian Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar 3) 1 Orang Kepala Bagian Dinas Keuangan Kabupaten Gianyar (Badan Pendapatan Daerah) 4) 1 Orang Kepala Bagian Dinas Tenaga kerja Kabupaten Gianyar Keempat sumber eksternal di atas merupakan badan yang dapat memberikan data-data eksternal yang diperlukan untuk mengetahui keadaan faktor eksternal saat ini dan dapat meramalkan faktor eksternal di masa mendatang. Jumlah
75
sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sejumlah 20 orang yang terdiri dari 13 orang pihak internal manajemen puskesmas di Kabupaten Gianyar dan 7 orang pihak eksternal yang mempunyai informasi yang diperlukan. 4.4
Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung di seluruh Puskesmas di Kabupaten Gianyar untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. 2) Wawancara mendalam Wawancara dilakukan terhadap Kepala Puskesmas serta personil lainnya di seluruh Puskesmas di Kabupaten Gianyar yang dianggap mampu memberikan informasi secara rinci mengenai segala sesuatu yang diperlukan terkait penelitian ini. 3) Kuisioner Kuisioner dirancang dan disebarkan kepada tiga belas responden internal yaitu keseluruhan manajemen puskesmas di Kabupaten Gianyar. 4.5
Analisis Data Analisis digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), yang hasilnya dirangkum dalam tabel IFAS dan EFAS, kemudian dilanjutkan dengan matrik IE. Adapun langkah-langkah dalam menyusun tabel IFAS dan EFAS adalah sebagai berikut : 1) Disusun beberapa peluang dan ancaman untuk EFAS serta kekuatan dan kelemahan untuk IFAS pada kolom 1
76
2) Bobot diberikan pada kolom 2 mulai dari 1,00 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting) 3) Pada kolom 3 dihitung rating masing-masing item dengan memberi skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (sangat tidak baik) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk peluang atau kekuatan adalah 1 untuk peluang atau kekuatan terkecil dan 4 untuk yang terbesar. Pemberian rating untuk ancaman atau kelemahan adalah kebalikannya yaitu 1 untuk ancaman atau kelemahan terbesar dan yang terkecil diberi rating 4 4) Kalikan bobot dengan rating. Hasilnya adalah berupa berupa skor berbobot (weighted score) 5) Jumlahkan skor berbobot untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisis SWOT. Tahapan-tahapan tersebut adalah : 1.) Mengidentifikasi faktor-faktor strategis Merupakan tahap pertama yang dilakukan dalam analisis SWOT yaitu melakukan identifikasi faktor-faktor strategis baik dari faktor eksternal maupun internal. Penilaian terhadap indikator faktor-faktor strategis dilakukan oleh responden. 2.)Memberikan pembobotan terhadap faktor strategis Pembobotan didasarkan pada tingkat kepentingan dari pengaruh faktorfaktor strategis terhadap kesuksesan perusahaan. Total nilai pembobotan
77
untuk seluruh komponen faktor-faktor strategis masing-masing adalah 1,00 baik untuk faktor eksternal maupun internal. 3.)Penilaian (rating) terhadap faktor-faktor strategis Setelah dilakukan pembobotan, selanjutnya responden memberikan penilaian (rating) pada masing-masing indikator strategis. Masing-masing responden diminta untuk memberikan nilai dengan cara memilih salah satu dari 4 skala berjenjang yaitu : Jelek, Kurang Baik, Baik dan Sangat Baik. 4.)Menentukan rentang nilai interval Rentang nilai ini diperlukan untuk memposisikan faktor internal pada peluang dan ancaman serta untuk faktor internal pada kekuatan dan kelemahan. Untuk menentukan interval digunakan rumus sebagai berikut : Interval =
Rentang Nilai
(1)
Kelas Interval = (4-1) 4 = 0,75 Sedangkan garis pembatas (cut point) adalah : Cut Point = Total Nilai Kelas
(2)
= 4+3+2+1 4 = 2,5
Jika nilai yang diperoleh di atas 2,5 merupakan peluang dan kekuatan. Sedangkan jika nilai yang diperoleh di bawah 2,5 maka merupakan
78
ancaman dan kelemahan. Dari hasil perhitungan interval nilai tersebut dapat diketahui kriteria hasil penelitian seperti disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.6 Kriteria Hasil Analisis Nilai
Rentang
Kriteria
Nilai
Faktor
Faktor
Internal
Eksternal
4
3,25-4,00
Sangat Baik
Kekuatan
Peluang
3
2,50-3,24
Baik
Kekuatan
Peluang
2
1,75-2,49
Tidak baik
Kelemahan
Ancaman
1
1,00-1,74
Sangat tidak Kelemahan
Ancaman
baik
1.)Memposisikan nilai yang didapat dalam matrik Internal Eksternal (Matrik IE) 4.6
Analisis Matrik Internal Eskternal
Matrik Internal Eksternal (IE) berguna untuk memposisikan strategi bisnis PT Dimata Sora Jayate ke dalam matrik yang terdiri atas 9 sel (Gambar 4.1)
79
Faktor Internal (IFE) Sedang
Kuat 4
Faktor Eksternal (EFE)
Kuat
3
Lemah 2
1
1 Pertumbuhan Konsentrasi melalui Integrasi vertikal
2 Pertumbuhan Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal
3 Penciutan Turn Around
4 Stabilitas Hati-Hati
5 Pertumbuhan Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal Stabilitas, Hati-Hati
6 Penciutan Divestasi
8 Pertumbuhan Diversifikasi Konglomerat
9 Likuidasi Bangkrut atau Likuidasi
3
Sedang
2
Lemah
1
7 Pertumbuhan Diversifikasi Konsentrik .
Gambar 4.1 Matrik Internal Eksternal Sumber : Rangkuti (2008:42) Secara detail tindakan dari kesembilan sel strategi tersebut dapat dijelaskan pada bagian berikut ini. 1. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy)
80
Strategi ini adalah usaha untuk mendesain pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, keuntungan atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara meminimalkan biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan berada dalam pertumbuhan cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga. 2. Strategi Pertumbuhan Melalui Konsentrasi dan Diversifikasi Ada dua strategi dasar pertumbuhan pada tingkat korporat yaitu konsentrasi pada satu industri atau diversifikasi ke industri lain. Jika perusahaan tersebut memilih strategi konsentrasi, perusahaan dapat tumbuh melalui integrasi vertikal maupun horizontal, baik secara internal melalui sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan sumber daya dari luar. Jika perusahaan tersebut memilih strategi diversifikasi, perusahaan dapat tumbuh melalui konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik secara internal melalui pengembangan produk baru atau eksternal melalui akuisisi. 3. Konsentrasi Melalui Integrasi Vertikal (Sel 1) Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai baik melalui integrasi vertikal dengan cara backward integration (mengambil alih fungsi supplier) atau dengan cara forward integration (mengambil alih fungsi distributor). Hal ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi
81
kompetitif pasar yang kuat (high market share) dalam industri yang berdaya tarik tinggi. Agar dapat meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya, perusahaan harus melakukan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien untuk mengontrol kualitas serta distribusi produk 4. Konsentrasi Melalui Integrasi Horizontal (Sel 2 dan 4) Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi lain dan meningkatkan jenis produk serta jasa. Jika perusahaan tersebut berada dalam industri yang sangat menarik (sel 2), tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan, dengan cara memanfaatkan economic of scale baik di produksi maupun pemasaran. Sementara jika perusahaan ini berada dalam moderate attractive industry, strategi yang diterapkan adalah konsolidasi (sel 4). Tujuannya adalah lebih defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan keuntungan 5. Diversifikasi Konsentris (sel 7) Strategi pertahankan dan pelihara melalui diversifikasi konsetris umumnya dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki posisi kompetitif sangat kuat tetapi nilai daya tarik pasar rendah. Perusahaan tersebut berusaha memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena perusahaan ini sudah memiliki kemampuan produksi dan pemasaran yang baik. Prinsipnya adalah untuk menciptakan sinergi (2+2=5) dengan harapan bahwa dua bisnis secara bersama-sama dapat menciptakan lebih banyak keuntungan daripada jika melakukannya sendiri-sendiri.
82
6. Diversifikasi Konglomerat (Sel 3 dan 5) Strategi pertahankan dan pelihara melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan memiliki posisi kompetitif yang tidak begitu kuat dan nilai daya tarik industri sangat rendah. Kedua faktor tersebut memaksa perusahaan melakukan usahanya ke dalam perusahaan lain. Tetapi pada saat pemisahan tersebut mencapai tahap matang, perusahaan yang hanya memiliki posisi kompetitif rata-rata cenderung akan menurun kinerjanya. Untuk itu strategi diversifikasi konglomerat sangat diperlukan.