BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian SMPN 5 Belawang adalah salah satu SMP yang ada di Kabupaten Batola khususnya di Kecamatan Wanaraya. SMPN 5 Belawang ini tempatnya berada di Jl.Pemuda Desa Sumber Rahayu Kecamatan Wanaraya Kabupaten Batola Provinsi Kalimantan Selatan. SMPN 5 Belawang adalah sekolah yang didirikan pada tahun 1994 dengan nomor dan tanggal SK Penegerian (Mendikbud) yaitu nomor 0260/O/1994 : 05 Oktober 1994 dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS): 201 150 301 040 dan Nomor Induk Sekolah(NS) : 20 024 0. Sejak berdirinya SMPN 5 belawang hingga saat ini telah menggalami beberapa kali pergantian pimpinan, yaitu sebagai berikut: 1. Drs.Tarjoko 2. Drs.Hasbi 3. Drs. Zainudin Sidik AK 4. Abdul Hamid,S.Pd
Adapun luas tanah sekolah ini adalah 20.000 m2 yang dibatasi dengan: a) Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk b) Sebelah barat berbatasan dengan Jl. Pemuda c) Sebelah utara berbatasan dengan lapangan sepak bola d) Sebelah selatan berbatasan dengan persawahan penduduk.
2. Keadaan guru dan Staf Tata Usaha SMPN 5 Belawang SMPN 5 Belawang pada tahun pelajaran 2011/2012 terdapat 11 orang guru /tenaga pengajar, yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 7 orang perempuan, untuk lebih jelasnya mengenai keadaan guru/tenaga pengajar di sekolah ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Keadaan Guru/Tenaga Pengajar SMPN 5 Belawang Tahun Pelajran 2011/2012 No
Nama Guru
L/P
Mengajar Bidang Studi
1
Abdu Hamid,S.Pd
L
Sejarah
2
Dra. Ponijah
P
Matematika
3
Drs. Abdul Wahid
L
Agama
4
Sabriansyah, S.Pd
L
Sejarah dan Geografi
5
Karyono, S.Pd
L
Olahraga
6
Yulianti, S.Pd
P
Fisika dan Bologi
7
Nurhidayah, S.Pd
P
PPKn
8
Dewi Astuti,S.Pd
P
Bahasa Indonesia
9
Drs. Sarinah
P
Bahasa Inggris
10
Marlina S.Sos
P
Muatan Lokal
11
Siti Sholehah, S.Pd
P
Kesenian
(sumber: TU) Adapun sebagai staf tata usaha
sebanyak 1 orang serta 2 orang karyawan
lainnya sebagai staf perpustakaan dan tukang kebun. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan staf tata usaha di sekolah ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Keadaan Staf Tata Usaha SMPN 5 Belawang Tahun Pelajaran 2011/2012 No Nama 1 Abu Supian
L/P L
2
P
TU
P
Penjaga Perpustakaan
Rahmah
3 Rahmatiah ( Sumber: TU)
Jabatan Pembantu.SMP
3. Keadaan Siswa SMPN 5 Belawang Siswa di SMPN 5 Belawang Tahun 2011/2012 berjumlah 91 orang yang terdiri dari 56 laki-laki dan 35 perempuan, terbagi kedalam 3 kelas. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah siswa pada masing-masing kelas yang ada di sekolah ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Keadaan Siswa SMPN 5 Belawang 2011/2012 No
Kelas
1 2
I II
Keadaan Siswa Laki-laki Perempuan 16 14 10 16
Jumlah 30 26
3
III Jumlah
24 56
11 35
35 91
( Sumber: TU ) 4. Keadaan Sarana dan Prasarana Belajar SMPN 5 Belawang SMPN 5 Belawang memiliki sarana dan prasarraana yang cukup memadai yang dapat mendukung proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Adapun fasilitas atau sarana belajar matematika pada umumnya cukup tersedia seperti penggaris, busur, jangka, dan papan kurva, sedangkan alat peraga atau peralatan lain untuk pembelajaran matematika cukup tersedia. Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana yang ada di sekolah ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Keadaan Sarana Belajar SMPN 5 Belawwang No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Ruang Ruang kelas Ruang kepala sekolah Ruang guru Ruang tata usaha Ruang perpustakaan Ruang Lab IPA Toilet guru Toilet siswa Gudang
Jumlah 6 1 1 1 1 1 2 4 1
( Sumber: TU )
5. Proses Pembelajaran Matematika di SMPN 5 Belawang Waktu Penyelenggaraan Pembelajaran dimulai pada pagi 07.30 s/d 14.00, sedangkan pengajaran matematika di SMPN 5 BelawangTahun Pelajaran 2011/2012 menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ). Mata pelajaran
Matematika di kelas II diajarkan sebanyak 6 jam pelajaran tiap minggunya dan guru yang bertugas uuntuk mengajar matematika adalah ibu Dra. Ponijah. Dalam melaksanakan pembelajaran guru menggunakan beberapa buku pegangan yaitu buku terbitan Intan Pariwara, Cemerlang dan Erlangga, yang sebagian siswasiswanya memiliki bukunya yang dapat dipinjam diperpustakaan sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar matematika. Pembelajaran matematika yang diberikan dimulai dari memberikan penjelasan kepada siswa disertai dengan pemberian beberapa contoh yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Sedangkan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap konsep yang diajarkan biasanya diberikan tugas-tugas latihan, baik dikerjakan di sekolah maupun di rumah ( PR ).
B. Penyajian Data Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 siswa, karena ada 1 siswa yang tidak hadir pada saat tess sehingga jumlahnya hhanya 25 siswa. Penelitian dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 januari 2012 di kelas VIII. Adapun data yang diperoleh dari hasil penelitian agar mudah dipahami, dideskripsiakn ke dalam bentuk tertentu. Pendeskripsian data pada penelitian ini dilakukan denngan menggunakan tabel distribusi frekuensi seperti berikut. 1. Kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 5 Belawang dalam menyelesaikan soal cerita tentang sistem prsamaan linear berdaasarkan Interpretasi hasil belajar.
Dari data hasil tes yang dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMPN 5 Belwang dapat di ketahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear dua variabel. Berdasarkan data hasil tes tersebut dapat disusun tabel distribusi frekuensi kemampuan siswa menyelesaiakn soal cerita tentang sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan interpretasi hasil belajar dapat ddi lihat pada tabel berikut.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Sistem Persamaan Linear Berdasarkantingkat Penguasaan. Tingkat Penguasaan %
Interval Skor
F
Presentase (%)
Kualifikasi
90 – 100
90 – 100
0
0
Amat baik
80 - 89
80 - 89
0
0
Baik
65 - 79
65 - 79
1
4
Cukup
55 -64
55 - 64
0
0
Kurang
0 – 54
0 – 54
24
96
Gagal
25
100%
Jumlah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang sistem persaman linear dua variabel berdasarkan Tingkat penguasaan, dari 25 siswa yang menjawab soal, hanya terdapat satu siswa yang berada dalam kualivikasi cukup, sedangkan 24 siswa atau 96% siswa yang berada pada kualivikasi kurang dan gagal dalam pembelajarannya.
Kebanyakan siswa yang gagal dalam pembelajaran sistem persamaan linear ini yaitu
pada
masalah
menterjemahkan
bahasa
soal
kedalam
bahasa
matematika,memisalkan apa yang ditannyakan dalam soal, pengurangan serta kurang cermatnya dalam perkalian tanda.
2. Kemapuan menyelesaikan Soal Cerita Tentang Sistem Persamaan Linear siswa Kelas VIII SMPN 5 Belawang berdasarkan banyaknya soal yang dijawab benar Berdasarkan data hasil penelitian, tampak bahwa dari 4 butir soal yang diujikan, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal ditinjau dari banyaknya soal yang dijawab benar bervariasi, ada yang mampu menjawab 3 soal, tetapi ada juga yang hanya mampu menjawab beberapa soal dengan benar bahkan ada yang tidak mampu menjawab semua soal dengan benar. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disusun tabel distribusi frekuensi kemampuan siswa yang dilihat dari banyaknya soal yang dijawab dengan benar. Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Sistem Persamaan Linear Berdasarkan Banyaknya Soal yang Dijawab Benar. NO 1 2 3 4 5
Banyaknya Soal yang dijawab Benar 4 3 2 1 0 Jumlah
F 0 2 1 3 19 25
% 0 8 4 12 76 100
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut dapat diketahui bahwa ada 3 orang siswa
atau
12 % yang mampu menyelesaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear sesuai dengan ketuntasam minimal yang di tentukan oleh sekolah yaitu minimal 55 % dari banyaknya soal yaitu minimal 2 soal dan 23 orang siswa atau 82 % yang mampu menyelesaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear kurang dari 2 soal. 3. Kemampuan Siswa Kelas VIII SMPN 5 Belawang dalam Menyelesaikan Soal cerita Tentang Sistem Persamaan Liner Berdasarkan Banyaknya Siswa yang Menjawab Benar pada Tiap Item Soal Sesuai data hasil penelitian yang di lakukan terhadap siswa kelas VIII SMPN 5 Belawang dapat dilihat bahwa diantara 26 siswa pada SMPN 5 Belawang yang mengikuti tes tersebut, ada siswa yang mampu menjawab benar dan ada juga yang tidak. Berdasarkan data hasil tes tersebut dapat disusun tabel distribusi frekuansi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear berdasarkan banyaknya siswa yang menjawab benar pada tiap item soal. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Sistem Persamaan Linear Berdasarkan Banyaknya Siswa yang Menjawwab Benar pada Tiap Item Soal (Soaal No 1) Nomor Soal Frekuensi Presentasi (%) Benar 2 8 1 Salah 23 92 Jumlah 25 100 Berdasarkan pada tabel diatas, mengenai penyelesaian soal cerita tentang sistem persamann linear terlihat bahwa dari 25 siswa terdapat 23 siswa atau 92% siswa tidak mampu menyelasaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear dan hanya 2 siswa atau 8 % siswa yang mampu menjawab benar.
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Sistem Persamaan linear Berdasarkan Banyaknya n Siswa yang Menjawab Benar pada Tiap Item Soal (Soal No 2) Nomor Soal 2 Jumlah
Frekuensi Benar 2 Salah 23 25
Presentasi (%) 8 92 100
Berdasarkan pada tabel diatas, terlihat bahwa dari 25 siswa, terdapat 23 siswa atau 92% siswa yang tidak mampu menyelesaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear dan hanya 2 siswa atau 8% siswa yang mampu menyelesaikan dengan benar. Untuk soal 3,dari 25 siswa tidak ada satupun yang mampu menyelsaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear dengan benar. Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Sistem Persamaan linear Berdasarkan Banyaknya Ssiswa yang Menjawab Benar pada Tiap Item Soal (Soal No 4) Nomor Soal 4 Jumlah
Frekuensi Benar 3 Salah 22 25
Presentasi (%) 12 88 100
Berdasarkan pada tabel diatas, mengenai penyelesaian soal cerita tentang sistem persamann linear terlihat bahwa dari 25 siswa teerdapat 22 siswa 88% yang tidak mampu menyelesaikan soal cerita dengan benar dan 3 siswa atau 12 % siswa lainnya mampu menjawab soal dengan benar.
D. Analisis Data Hasil Penelitian
Dari tabel distribusi yang telah di sajikan pad pembahasan sebelumnya dapat dianalisis beberapa diskrripsi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear, yaitu:
1.
Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Sistem Persamaan linear Berdasarkan Tingkat Penguasaan Berdasarkan
tabel
4.5
terlihat
bahwa
kemamapuan
siswa
dalam
menyelesaiakn soal cerita tenyang sistem persamaan linear berdasarkan tingkat penguasaan, dari 25 siswa yang mengikuti tes, terdapat 22 orang siswa atau 88% dari jumlah siswa keseluruhan beradda dalam kualifikasi kurang dan amat kurang (gagal) dan ada 3 orang siswa atau 12%
dari jumlah keseluruhann siswa berada dalam
kualifikasi istimewa, amat baik, baik, dan cukup. Banyaknya siswa yang berada dalam kualifikasi gagal disebabkan karena para siswa mengalami kesulitan dalam menterjemahkan bahasa soal kedalam bahasa matematika,kekurang pahaman siswa mengenai pengurangan dan penjumlahan
pada persamaan linear,kekurang telitian
dalam perkalian tanda, kekurang pahaman mengenai perkalian antara konstanta denagn suku-suku pada persamaan linear. Berdasarkan tingkat penguasaan dapat dikatakan bahwa siswa kelas VIII SMPN 5 Belawang tidak mampu/tuntas dalam pembelajaran tentang sistem persamaan linear yang berkaitan dengan
cerita karena hanya 12% siswa yang berada dalam
kualifikasi mampu, sedangakan 88% siswa lainnya berada dalam kualifikasi gagal.
2.
Kemampuan Siswa Kelas VIII SMPN 5 Beelawang dalam Menyelesaiakan Soal Cerita Tentang Sitem Persamaan Linear Berdasarkan Banyaknya Soal yang Dijawab Beenar Berdasarkan
tabel
4.6
terlihat
bahwa
kemampuan
siswwa
dalam
menyelesaiakn soal cerita tantang sistem persamaan linear berdasarkan banyaknya soal yang dijawa benar, dari 25 orang siswa,hanya terdapat 3 orang siswa atau 12% dari seluruh jumlah siswa yang mampu menjawab minimal 3 soal soal dari 5 soal yang diteskan. Sedanngkan 23 orang siswa atau 82% dari jumlah siswa keseluruhan, hanya mampu mengerjakan soal di bawah 3 soal,bahkan ada banyak siswa yang sama sekali tidak mampu menjawab soal, dengan katta lain, 82% siswa berada pada kualifikasi gagal. Berdasarkan pada penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMPN 5 Belawang tidak mampu dalam menyelesaikan sistem persamaan linear yang berkaitan dengan soal cerita.hal ini disebabkan karena secara keseluruhan siswa tidak mampu menjawab 55% dari soal yang diujikan yaitu minimal 3 soal. 3.
Kemampuan
Siswa Kelas
VIII
SMPN
5
Belawang dalam
Menyelesaiakan Soal Cerita Tentang Sitem Persamaan Linear Berdasarkan Banyaknya Siswa yang menjawab benar pada Tiap Item Soal Berdsasarkan tabel 4.7, 4.8, 4.10,dan penjelasan soal nomor 3 terlihat bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear
soal nomor 1 sampai dengan nomor 4, tidak ada satu nomorpun dari keseluruhan soal yang diujikan dapat dikerjakan minimal oleh 55% orang siswa atau 14 orang siswa. Berdasarkan pada penjelasan diatas,, dapat disimpulkan bahwa siswa SMPN 5 Belawang tidak mampu/tuntas dalam menyelesaikan soal, karena tidak ada satupun nomor soal yang dapat dikerjakan oleh lebih dari atau sama dengan 14 orang siswa. Hal ini disebabkan karena mayoritas dari siswa kelas VIII SMPN 5 Belawang tidak mampu dalam mengubah bahasa soal ke dalam bahasa matematika.