BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil Perancangan Pengembangan Atraksi Akses dan
Ameniti Serta Zonasi Kawasan Wana Wisata Curug Sawer di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Gambaran umum kondisi Kawasan Wana Wisata Curug Sawer adalah sebagai berikut:
a. Atraksi (Attraction) dari KWW Curug Sawer adalah:
Terdapat keanekaragaman flora yang terdiri dari mahoni, akasiah, mangium, bungur, lamtoro, kopi, saninten, angsana, beringin, kayu ambon dan flora khas berupa pinus. Keanekaragaman fauna, yang terdiri dari kera, surili, babi hutan, perkutut, titiran, kutilang, dan ciblek serta terdiri dari keanekaragaman atraksi wisata yang terdiri dari atraksi air terjun berupa Curug Sawer (12 meter), Curug Biru (30 meter), Curug Orok (40 meter), dan wisata geologi berupa Goa Rangkong serta wisata bumi perkemahan (500 meter2). b. Akses (Accessibility) menuju KWW Curug Sawer adalah: Jarak yang harus ditempuh menuju Kawasan Wana Wisata Curug Sawer dari Kota Cimahi (25 Km), Terminal Leuwi Panjang (35 Km), dan Terminal Cileunyi (48 Km) dapat mempergunakan kendaraan dari Kota Cimahi dengan angkot jurusan Cimahi-Cililin, Terminal Leuwi Panjang dengan mini bus atau mini bus berkapasitas 7 orang (elf) jurusan Leuwi PanjangCililin - Gunung Halu, dan dari Terminal Cileunyi dapat mempergunakan mini bus jurusan Cileunyi-Cililin-Gunung Halu. Kondisi jalan menuju KWW Curug Sawer cukup baik, namun masih terdapat jalan berlubang di daerah jalan mendekati kawasan. Untuk kondisi jalan di dalam kawasan menuju setiap atraksi kondisinya belum dikembangkan seluruhnya, untuk akses menuju Curug Sawer sudah tersedia, Curug Biru belum tersedia dan untuk menuju Goa Rangkong belum dikembangkan. 116
c. Ameniti (Amenities) yang terdapat di KWW Curug Sawer adalah:
KWW Curug Sawer saat ini sudah memiliki fasilitas berupa pintu gerbang, pos loket, lahan parkir, interpretasi papan informasi, mushola, toilet, kamar
mandi, kios, jembatan, fasilitas pendukung berupa toko oleh-oleh yang berada di luar kawasan. Kondisi dari fasilitas pintu gerbang, toilet dan
kamar mandi kurang terawat dengan baik sehingga perlu dilakukan perbaikan. d. Ansilari (Ancillary) KWW Curug Sawer adalah: Pengelolaan KWW Curug Sawer dipegang secara mandiri oleh pihak KPH Perhutani Bandung Selatan dengan dibantu oleh ASPER (Asisten Perhutani)
Cililin yang masih merupakan bagian dari KPH Perhutani.
2. Rancangan Pengembangan Kawasan Wana Wisata Curug Sawer sebagai berikut: a. Rancangan penambahan dan pengembangan Atraksi wisata di Kawasan Wana Wisata Curug Sawer berikut ini: Dirancang papan informasi mengenai setiap atraksi yang disimpan di Curug Sawer, Curug Biru, Goa Rangkong dan Bumi Perkemahan. Dirancang pembersihan area depan Goa Rangkong dari tumbuhan liar dan pembersihan tulisan vandalism di dalam Goa. Dirancang Area Peristirahatan Hutan Pinus dan area wisata outbond berupa flying fox, highrope, spiderweb, dan rumah pohon. Dirancang nama Bumi Perkemahan menjadi Bumi Perkemahan Sawer. Diperbanyak papan informasi mengenai legenda Sasakala Curug Sawer yang di tempatkan di setiap atraksi yang terdapat di Kawasan Wana Wisata Curug Sawer. b. Rancangan penambahan dan pengembangan Akses (Accesibility) Kawasan Wana Wisata Curug Sawer berikut ini: Dilakukan perancangan papan penunjuk arah yang ditempatkan di setiap pintu masuk utama dari jalan utama KWW Curug Sawer. Dirancang jalan setapak beralaskan batu alam dari tempat masuk setiap kawasan menuju atraksi wisata. 117
c. Rancangan penambahan dan pengembangan Ameniti (Amenities) atau
fasilitas Kawasan Wana Wisata Curug Sawer berikut ini: Dirancang pagar baru, perbaikan atap gerbang dan pemindahan kayu hasil
penjarangan ke area kosong yang sebelumnya dipergunakan untuk penjemuran kopi. Dirancang informasi tarif masuk dan jam buka loket,
dipasang photo atraksi di kaca, penyediaan pengeras suara dan jam dinding. Dirancang perbaikan atap yang menutupi parkir motor (shelter) dan diperluas, serta dilakukan pemindahan kayu hasil penjarangan ke lahan kosong bekas penjemuran kopi. Diperbanyak Interpretasi Papan Informasi mengenai sasakala Curug Sawer dan Peta Zonasi serta atraksi. Disediakan
karpet yang menutupi seluruh areal mushola, lampu dan jam dinding. Ditingkatkan kebersihan dan perbaikan label toilet dan kamar mandi serta pemasangan lampu. Dirancang area kios yang menjual oleh-oleh khas Cililin. Dirancang penyediaan tempat sampah yang di letakan di Pos Loket, Toilet, Kamar mandi, area perkemahan dekat shelter, di area Curug Sawer, Curug Biru, dan Goa Rangkong. Dirancang kios oleh-oleh khas cililin di dalam area Kawasan Wana Wisata Curug Sawer agar wisatawan dapat mudah membeli tanpa harus keluar kawasan dengan toko yang terbuat dari kayu.
Dirancang
Penyewaan
Sepeda
“sasapedahan”
yang
dapat
dipergunakan wisatawan untuk berkeliling KWW Curug Sawer sambil melihat keindahan pemandangan Hutan Pinus. Disediakan rumah makan yang lokasinya berada di area Curug Biru tepatnya di area tengah sawah yang berada di depan Curug Biru. d. Rancangan penambahan dan pengembangan Ansilari (Ancillary) Kawasan Wana Wisata Curug Sawer berikut ini: Pihak KPH Bandung Selatan disarankan untuk melakukan kerjasama dengan pihak Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Masyarakat Setempat yang tinggal di sekitar KWW Curug Sawer, Investor dan Lembaga sosial Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang konservasi alam.
118
3. Rancangan zonasi wisata ekologi Kawasan Wana Wisata Curug Sawer
secara umum terbagi ke dalam empat zonasi yaitu sebagai berikut:
a. Zona Park Services Bumi Perkemahan Sawer, dan dirancang area penyewaan sepeda “sasapedahan”.
b. Zona Outdoor Recreation dirancang area peristirahan hutan pinus dan wisata outbond berupa flying fox, highrope, spider web, dan rumah pohon.
c. Zona Natural Environtment terdapat atraksi wisata alam berupa air terjun
Curug Sawer, Curug Biru dan wisata geologi Goa Rangkong. Zona Wilderness terdapat atraksi wisata alam berupa Curug Orok. d.
4.2 Saran Berdasarkan hasil dari Proyek Perancangan Pengembangan Pengembangan Kawasan Wana Wisata Curug Sawer didapat beberapa saran berikut ini: 1.
Perlu dilakukan pendataan dokumen oleh pihak KPH Bandung Selatan mengenai informasi jumlah atraksi, luas, flora dan fauna, fasilitas, suhu, ketinggian dan informasi lainnya mengenai Kawasan Wana Wisata Curug Sawer agar data tersedia dan tersimpan dengan baik dengan berbentuk data tertulis maupun digital.
2. Dilakukan pembuatan peraturan atau kebijakan baru yang nantinya dipasang di seluruh area obyek wisata di KWW Curug Sawer mengenai kegiatan wisata yang dapat dilakukan di setiap zonasi berdasarkan tingkat zonasi dari yang dapat dikunjungi oleh wisatawan banyak sampai area yang dikunjungi oleh wisatawan dengan minat khusus berdasarkan hasil dari perancangan Zonasi yang telah dibuat, agar alam dapat terjaga keasliannya yang ditujukan untuk KPH Bandung Selatan. 3. Disarankan kepada pihak KPH Bandung Selatan selaku pengelola agar dilakukan kerjasama dengan pihak PLN (Pembangkit Listrik Nasional) Kecamatan Cililin untuk melakukan pemasangan aliran listrik, agar pengembangan berupa pemasangan lampu dan pengeras suara dapat terlaksana dan dapat menunjang kegiatan wisatawan yang menginap di Bumi Perkemahan. 119
4.
KPH Bandung Selatan disarankan perlu melakukan kegiatan promosi yang
intensif dengan mempergunakan brosur, baligo, dan media online dengan mempergunakan website atau jejaring sosial serta melakukan kerjasama
dengan pihak Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam melakukan promosi tersebut.
5.
Disarankan kepada pihak KPH Bandung Selatan dan Pengelola KWW Curug Sawer untuk meningkatkan keamanan dengan diadakannya petugas yang berpatroli di area KWW Curug Sawer karena sering terjadi kehilangan dan perusakan papan interpretasi yang dipasang.
6. Disarankan untuk dibuat jalan khusus bagi warga kampung Jaladri agar tidak melewati jalan KWW Curug Sawer atau dengan alternatif lain berupa disediakannya kartu khusus bagi warga Kampung Jaladri sebagai kartu identitas untuk melewati KWW Curug Sawer karena sering terjadi wisatawan yang mengaku sebagai warga Jaladri sehingga tidak membayar tiket, dan disediakannya armada kendaraan ojek dengan motor yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan suara bising, agar tidak menganggu kegiatan wisatawan dengan suara motor yang melintasi area wisata, meminimalisir polusi serta terlihat lebih teratur.
120
DAFTAR PUSTAKA
A.J Muljadi. (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada.
Damanik, Janianton & Weber, Helmut.F. (2006). Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Drum, Andy & Moore, Allan. (2005). An Introduction to Ecoturism Planning.
Ecotourism Development.Vol.I, hal 59-94. dkk. (2006). The Business of Ecotourim Development and Management. Drum,
Ecotourim Development. Vol.II, hal 17.
Fairuz, Ahmad Efan. (2010). Wisata Murah Jawa Barat. Bandung: Katabuku. Fennel, David.A.(1999). Ecoutourim. London: Routledge. Goeldner, Charles R dan J.R. Brent Ritchie. (2003). Principles, Practices, Philosophies TOURISM Ninth Edition. New Jersey: Jhon Wiley & Sons Inc. Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana. Kesrul, M. (2003). Penyelenggaraan Operasi Perjalanan Wisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Soekadijo, R.G. (2000). Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiama, A.Gima. (2011). Eco Tourism. Pengembangan Pariwisata Berbasis Konservasi Alam. Bandung: Guardaya Intimarta. Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Suyitno. (2001). Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius. Syafiie, Inu Kencana. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: CV. Mandar Maju. _________. (2010). Perkembangan Pariwisata Indonesia. Diambil 1 Mei 2012 dari www.wikipedia.co.id. _________. (2011). Pertumbuhan Pariwisata Internasional. Diambil 1 Mei 2012 dari www.wikipedia.co.id.
121
_________. (2011). Kabupaten Bandung Barat. Diambil 5 Mei 2012 dari
www.wikipedia.co.id.
_________. (2012). Profile Kabupaten Bandung Barat. Diambil 27 Mei 2012 dari
www.bandungbaratkab.go.id.
_________. (2012). Tempat Wisata Bandung Barat. Diambil 27 Mei 2012 dari www.bandungbaratkab.go.id.
122