BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.2 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut. 1. Sampai dengan periode akhir tahun penelitian yaitu tahun 2011, secara umum kondisi infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan masih belum memenuhi angka ideal. Hal ini terlihat dari. a.
Untuk infrastruktur jalan, angka aksesibilitas hanya 0,14 di bawah angka aksesibilitas yang seharusnya 0,15. Kemudian, angka mobilitas hanya 1,28 di bawah angka mobilitas yang seharusnya 2.
b.
Untuk infrastruktur listrik, angka rasio elektrifikasi hanya 65,18 persen di bawah angka rasio elektrifikasi yang seharusnya 100 persen.
c.
Untuk infrastruktur air minum, angka akses air minum per penduduk hanya 54 liter per hari di bawah angka akses air minum yang seharusnya 60 liter per hari.
d.
Untuk infrastruktur tempat tidur rumah sakit, angka rasio tempat tidur rumah sakit per 1000 orang penduduk hanya 0,78 di bawah angka rasio yang seharusnya 1.
e.
Untuk infratruktur puskesmas, angka rasio puskesmas per 30.000 orang penduduk mencapai 4,66 di atas angka rasio 1. Namun hal ini tidak diiringi dengan ketersediaan tenaga kesehatan dan alat-alat kesehatan serta obatobatan yang mencukupi.
63
64
2. Sebagian besar Infrastruktur yang termasuk di dalam variabel penelitian tidak memiliki kontribusi yang positif dan signifikan (α = 5%) terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini terlihat dari. a.
Untuk infrastruktur jalan nilai elastisitas yang didapatkan dari hasil regresi menunjukkan angka -0,09 hal ini berarti keberadaan jalan berkontribusi negatif. Secara statistik, setiap kenaikan 1 persen panjang jalan akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,09 persen. Nilai probabilitas 0,01 dibawah α = 5% berarti jalan memiliki pengaruh/kontribusi yang signifikan.
b.
Untuk infrastruktur listrik, nilai elastisitas yang didapatkan dari hasil regresi menunjukkan angka 0,35 hal ini berarti keberadaan listrik berkontribusi positif. Secara statistik, setiap kenaikan 1 persen penyaluran listrik akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,35 persen. Nilai probabilitas
0,00
dibawah
α
=
5%
berarti
listrik
memiliki
pengaruh/kontribusi yang signifikan. c.
Untuk infrastruktur air minum, nilai elastisitas yang didapatkan dari hasil regresi menunjukkan angka 0,06 hal ini berarti keberadaan air minum berkontribusi positif. Secara statistik, setiap kenaikan 1 persen penyaluran air minum akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,06 persen. Nilai probabilitas 0,07 diatas α = 5% berarti air minum tidak memiliki pengaruh/kontribusi yang signifikan.
d.
Untuk infrastruktur tempat tidur rumah sakit, nilai elastisitas yang didapatkan dari hasil regresi menunjukkan angka 0,06 hal ini berarti
65
keberadaan tempat tidur rumah sakit berkontribusi positif. Secara statistik, setiap kenaikan 1 persen ketersediaan tempat tidur rumah sakit akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,06 persen. Nilai probabilitas 0,08 diatas α = 5% berarti tempat tidur tidak memiliki pengaruh/kontribusi yang signifikan. e.
Untuk infrastruktur puskesmas, nilai elastisitas yang didapatkan dari hasil regresi menunjukkan angka -0,09 hal ini berarti keberadaan puskesmas berkontribusi negatif. Secara statistik, setiap kenaikan 1 persen keberadaan puskesmas akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,09 persen. Nilai probabilitas 0,43 diatas α = 5% berarti puskesmas tidak memiliki pengaruh/kontribusi yang signifikan.
66
4.3 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka beberapa saran terkait pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut: 1. Perlu adanya kebijakan pemerintah yang efektif dan efisien dalam menyediakan infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan agar setiap infrastruktur dapat memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini mencakup. a. Penyediaan sarana transportasi alternatif yang sesuai kebutuhan masyarakat untuk mengakomodir kemacetan yang kerap terjadi misalnya jalan tol, MRT, subway, serta jalur khusus angkutan bahan-bahan tambang (batubara) di Provinsi Sumatera Selatan. b. Penambahan jaringan listrik ke setiap rumah tangga yang belum menikmati aliran listrik untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen di Provinsi Sumatera Selatan. c. Penambahan jaringan air minum ke daerah-daerah yang belum menikmati akses air bersih untuk mencapai angka akses ideal 60 liter per penduduk per hari di Provinsi Sumatera Selatan. d. Penambahan tempat tidur rumah sakit di setiap kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan agar mencapai rasio ideal 1 tempat tidur untuk 1000 orang penduduk. e. Penambahan tenaga kesehatan, alat-alat kesehatan dan obat-obatan di setiap puskesmas yang kekurangan tenaga kesehatan, alat-alat kesehatan dan obatobatan di Provinsi Sumatera Selatan.
67
2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel infrastruktur seperti jaringan telepon, sarana pendidikan serta data dalam rentang tahun yang lebih dari 5 tahun agar hasil penelitian yang diperoleh dapat lebih komprehensif dalam
menjelaskan
kondisi
infrastruktur
dan
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan.
kontribusinya
terhadap