BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian sistem serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui kemampuan sistem yang telah dibahas pada Bab III dan mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan.
4.1.
Pengujian Jarak Deteksi Maksimal Reader RFID Pada datasheet, reader RFID Pegasus PF-5210 memiliki jarak deteksi 3-15
meter dan directivity tipe omni-directional. Tag RFID Pegasus PFH-300 akan digunakan sebagai kartu pengenal pegawai, sehingga pada pengujian tag diletakkan di dada (sekitar 1,2 meter dari tanah). Pengujian dilakukan dengan menjauhkan tag dari reader, kemudian jarak maksimalnya diukur.
Gambar 4.1. Ilustrasi pengujian jarak deteksi tag RFID
Tabel 4.1. Pengujian jarak deteksi maksimal tag RFID Reader RFID
Jarak deteksi maksimal
A
20,1 m
B
0,5 m
19
Dalam pengujian ini ditemukan bahwa reader A memiliki jarak deteksi lebih jauh dari spesifikasi yang tercantum pada datasheet. Sedangkan reader B memiliki jarak deteksi yang sangat pendek dan tidak sesuai dengan datasheet. Kemungkinan reader B mengalami kerusakan sehingga jarak deteksinya sangat pendek.
4.2.
Pengujian Deteksi dan Identifikasi Tag RFID Tag RFID Pegasus PFH-300 terdeteksi saat memasuki area deteksi reader RFID
Pegasus PF-5210. Masing-masing tag memiliki kode unik yang dikirimkan reader ke komputer saat tag terdeteksi. Pengujian ini dilakukan dengan mengaktifkan tag dalam jarak deteksi reader RFID dan pengujian dilakukan sebanyak 25 kali untuk tiap tag.
Gambar 4.2. Tampilan tag yang terdeteksi pada aplikasi pencatat data.
Tabel 4.2. Kode tag RFID Pegasus PFH-300 Nomor Tag
Kode Tag
01
0000441209
02
000060120?
03
0000541208
04
000051120=
05
0000581204
20
Tabel 4.3. Pengujian deteksi tag RFID Nomor Tag
Jumlah Percobaan
Tingkat Keberhasilan
(kali)
(%)
01
25
100
02
25
100
03
25
100
04
25
100
05
25
100
Dalam pengujian ini seluruh tag dapat terdeteksi dan teridentifikasi dengan baik. Selanjutnya kode tag disimpan pada database, karena hanya tag yang tersimpan dalam database yang memiliki akses untuk membuka pengunci ruangan.
4.3. Pengujian Deteksi Pada Ruangan Pengujian dilakukan dengan 1 tag pada titik-titik simulasi dan 2 reader secara bergantian. Tag diletakkan pada titik A-H untuk menyimulasikan ruangan 3 meter × 3 meter × 3 meter (sesuai dengan spesifikasi) seperti gambar berikut:
Gambar 4.3. Ilustrasi pengujian ruangan. 21
Tabel 4.4. Pengujian ruangan dengan reader A. Titik
Jumlah Percobaan
Tingkat Keberhasilan
(kali)
(%)
A
25
100
B
25
100
C
25
100
D
25
100
E
25
100
F
25
100
G
25
100
H
25
100
Tabel 4.5. Pengujian ruangan dengan reader B. Titik
Jumlah Percobaan
Tingkat Keberhasilan
(kali)
(%)
A
25
0
B
25
0
C
25
0
D
25
0
E
25
0
F
25
0
G
25
0
H
25
0
Reader A dapat mendeteksi tag yang diletakkan pada titik A-H dengan sempurna, sedangkan reader B tidak bisa mendeteksi tag di semua titik uji. Dapat disimpulkan bahwa reader A dapat melakukan monitoring pada ruangan 3 meter × 3 meter × 3 meter sesuai dengan spesifikasi. Seperti analisis pada pengujian 4.1. diperkirakan reader B mengalami kerusakan sehingga jarak deteksinya sangat pendek, sehingga reader B tidak dapat melakukan monitoring sesuai spesifikasi
22
4.4.
Pengujian Pengunci Ruangan Setiap tag RFID memiliki password yang sudah disimpan dalam database.
Pengunci ruangan berupa solenoid door lock yang terbuka saat tag terdeteksi dan password yang dimasukkan melalui keypad sesuai dengan database.
Gambar 4.4. Ilustrasi pengujian pengunci ruangan
23
Tabel 4.6. Pengujian pengunci ruangan dengan modul pengunci A. Nomor Tag
Jumlah Percobaan
Tingkat Keberhasilan
(kali)
(%)
01
25
100
02
25
100
03
25
100
04
25
100
05
25
100
Tabel 4.7. Pengujian pengunci ruangan dengan modul pengunci B. Nomor Tag
Jumlah Percobaan
Tingkat Keberhasilan
(kali)
(%)
01
25
100
02
25
100
03
25
100
04
25
100
05
25
100
Dari Tabel 4.6. dan Tabel 4.7. dapat dilihat bahwa kedua modul pengunci pintu yang dirancang dapat berfungsi dengan baik dengan berhasil membuka solenoid door lock dengan tingkat keberhasilan 100%.
4.5.
Pengujian Deteksi Tag RFID Keluar Ruangan Selama tag dalam kondisi aktif dan berada dalam jarak jangkauan reader, maka
reader akan menerima data dari tag secara terus-menerus. Bila dalam 30 detik reader tidak menerima data dari tag yang sama, maka tag tersebut diasumsikan keluar dari ruangan. Pengujian dilakukan dengan mematikan tag selama 30 detik dan dilakukan cek history pada JamKeluar dan TanggalKeluar pada database. Deteksi tag keluar ruangan dapat dilakukan dengan baik, dapat dilihat dari Tabel 4.8.
24
Tabel 4.8 Pengujian deteksi tag keluar ruangan. Nomor Tag
4.6.
Jumlah Percobaan
Tingkat Keberhasilan
(kali)
(%)
01
25
100
02
25
100
03
25
100
04
25
100
05
25
100
Pengujian Deteksi Tag RFID Dalam Ruangan Pengujian ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan deteksi ruangan.
Yang dimaksud kesalahan deteksi adalah tag masih berada dalam ruangan tapi dianggap telah keluar ruangan karena tidak terdeteksi ulang selama 30 detik. Dalam pengujian ini 5 tag RFID diaktifkan secara bersamaan pada kedua reader dengan waktu uji yang bervariasi dan jarak 50 cm. Pengujian dilakukan 10 kali untuk tiap waktu deteksi.
Tabel 4.9. Pengujian deteksi tag dengan reader A. Waktu deteksi
Tingkat Keberhasilan
(menit)
(%)
5
100
10
100
15
100
30
100
45
100
60
100
120
100
25
Tabel 4.10. Pengujian deteksi tag dengan reader B. Waktu deteksi
Tingkat Keberhasilan
(menit)
(%)
5
100
10
100
15
100
30
92
45
84
60
80
120
64
Dalam pengujian ditemukan bahwa semakin banyak tag yang dideteksi, semakin lama pula waktu deteksi ulang tag. Hal ini dikarenakan reader tidak dapat menerima data dari tag secara bersamaan, sehingga waktu deteksi ulang masing-masing tag tidak tetap karena reader menerima data dari tag secara bergantian. Reader A dapat bekerja dengan sempurna mendeteksi kelima tag secara bersamaan dalam semua percobaan. Sedangkan pada reader B terjadi kesalahan deteksi tag dalam waktu deteksi yang lama. Selama percobaan waktu deteksi ulang tag oleh reader B tidak dalam waktu yang tetap seperti pada reader A yaitu sekitar 3 detik. Kemungkinan reader B tidak berfungsi dengan normal seperti reader A, sehingga pendeteksian tag secara bersamaan dalam waktu yang semakin lama dapat mengalami kesalahan deteksi.
26