BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan servis bawah baik tes awal dan tes akhir, hasilnya dapat dilihat pada table berikut : TABEL I DATA HASIL PENELITIAN No
Tes Awal (X1)
Tes Akhir (X2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
10 26 12 8 5 14 15 7 7 9 7 17 10 12 18 20 12 20 18 17 264
13 28 14 12 10 17 18 11 12 13 10 19 14 16 21 24 16 23 22 21 334
Keterangan : X1
: Data tes awal sebelum dilaksanakan perlakuan/eksperimen.
X2
: Data tes akhir sesudah dilaksanakan perlakuan/eksperimen.
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X1 adalah skor data yang diperoleh dari hasil pengukuran tes awal kemampuan servis bawah sebelum diberikan perlakuan atau Treatmen dalam hal ini adalah latihan Dumbbell Curl. Dari hasil tes diperoleh nilai tertinggi yaitu 26 dan nilai terendah adalah 5 setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata sebesar 13,2 median sebesar 12,7 modus sebesar 13 dan standar deviasi sebesar 5,559. Lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel II Deskriptif Data Penelitian Variabel X1 Sumber data
Tes Awal
N
Skor Min
Skor Max
Mean
20
5
26
13,2
Median Modus St. (Me) (Mo) Deviasi
12,7
13
5,559
Dilihat dari pengukuran besaran-besaran stratistik di atas dapat diartikan bahwa kemampuan servis bawah siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang sebelum diberikan latihan Dumbbell Curl, menunjukan kemampuan servis bawah tersebut masih dibawah rata-rata. 4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X2 Variabel X2 adalah skor data yang diperoleh dari hasil pengukuran tes akhir kemampuan servis bawah setelah diberikan perlakuan atau Treatmen dalam hal ini adalah latihan Dumbbell
Curl. Dari hasil tes diperoleh nilai tertinggi yaitu 27 dan nilai terendah adalah 10 setelah dilakukan analisis diperoleh skor ratarata sebesar 16,7 median sebesar 16,25 modus sebesar 12 dan standar deviasi sebesar 5,1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III Deskriptif Data Penelitian Variabel X2 Sumber data
Tes Akhir
N
Skor Min
Skor Max
Mean
20
10
27
16,7
Median Modus St. (Me) (Mo) Deviasi
16,25
12
5,1
Dilihat dari besaran statistik antara Variabel X1 dan Variabel X2 dapat diartikan bahwa ada peningkatan kemampuan servis bawah siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata sebelum diberikan perlakuan yakni sebesar 13,2 dan setelah diberikan perlakuan dimana nilainya naik menjadi 16,7. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa pemberian latihan Dumbbell Curl dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan servis bawah siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang. Dengan demikian, perlu adanya pembuktian terhadap asumsi tersebut, untuk membuktikan hal ini dapat dilakukan dengan pengujian analisis varians atau uji t.
4.1.3. Pengujian Persyaratan Analisis 4.1.3.1.Pengujian Normalitas Data Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistik parametrik, maka pengujian normalitas varians perlu dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal atau data hasil penelitian berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. a. Pengujian Normalitas Data Pada Variabel X1 Pengujian normalitas data, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan lankah-langkah sebagai berikut: 1) Langkah pertama : Menentukan hipotesis pengujian a) b)
: µ1 ≤ 0 (Data berdistribusi normal)
: µ1> 0 (Data tidak berdistribusi normal)
2) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian a) Terima b) Tolak
: Jika Lhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 20 : Jika Lhitung > Ltabel pada α = 0,05; n = 20
3) Langkah ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langkah dalam pengujian normalitas data.
TABEL IV UJI NORMALITAS DATA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
Tes Awal 5 7 7 7 8 9 10 10 12 12 12 14 15 17 17 18 18 20 20 26 264
Zi -1,48 -1,12 -1,12 -1,12 -0,94 -0,76 -0,58 -0,58 -0,22 -0,22 -0,22 0,14 0,32 0,68 0,68 0,86 0,86 1,22 1,22 2,30
4) Langkah
F(Zi) 0,0694 0,1314 0,1314 0,1314 0,1736 0,2236 0,281 0,281 0,4129 0,4129 0,4129 0,5556 0,6255 0,7518 0,7518 0,8051 0,8051 0,8888 0,8888 0,9893
keempat
:
S(Zi) 0,05 0,15 0,15 0,15 0,25 0,30 0,37 0,37 0,5 0,5 0,5 0,6 0,65 0,72 0,72 0,82 0,82 0,92 0,92 1
kesimpulan
F(Zi) - S(Zi) 0,0194 0,0186 0,0186 0,0186 0,0764 0,0764 0,089 0,089 0,0871 0,0871 0,0871 0,0444 0,0245 0,0318 0,0318 0,0149 0,0149 0,0312 0,0312 0,0107
hasil
pengujian
normalitas data X1 Dari perhitungan pada tabel IV diperoleh nilai selisih (F(Zi)-S(Zi)) atau Lhitung (Lh) sebesar 0,089 dan Ltabel (Lt) = α (0,05); n = 20 ditemukan nilai sebesar 0,190. Jadi Lh lebih kecil dari Lt (Lhitung = 0,089 Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa Lhitung
0,190. Ldaftar
pada α = 0,05; n = 20, maka H0 di terima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data tes awal frekuensi Servis bawah adalah NORMAL. b. Pengujian Normalitas Data Pada Variabel X2 Pengujian normalitas data, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan lankah-langkah sebagai berikut: 1) Langkah pertama : Menentukan hipotesis pengujian c) d)
: µ1 ≤ 0 (Data berdistribusi normal)
: µ1> 0 (Data tidak berdistribusi normal)
2) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian c) Terima d) Tolak
: Jika Lhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 20 : Jika Lhitung > Ltabel pada α = 0,05; n = 20
3) Langkah ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langkah dalam pengujian normalitas data.
TABEL V UJI NORMALITAS DATA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
Tes Akhir 10 10 11 12 12 13 13 14 14 16 16 17 18 19 21 21 22 24 24 27 334
Zi -1,31 -1,31 -1,12 -0,92 -0,92 -0,73 -0,73 -0,53 -0,53 -0,14 -0,14 0,06 0,25 0,45 0,84 0,84 1,04 1,43 1,43 2,02
4) Langkah
F(Zi) 0,0951 0,0951 0,1314 0,1788 0,1788 0,2327 0,2327 0,2981 0,2981 0,4443 0,4443 0,5239 0,5987 0,6736 0,7996 0,7996 0,8508 0,9236 0,9236 0,9783
keempat
:
S(Zi) 0,07 0,07 0,15 0,22 0,22 0,32 0,32 0,42 0,42 0,52 0,52 0,6 0,65 0,7 0,77 0,77 0,85 0,92 0,92 1
kesimpulan
F(Zi) - S(Zi) 0,0251 0,0251 0,0186 0,0412 0,0412 0,0873 0,0873 0,1219 0,1219 0,0757 0,0757 0,0761 0,0513 0,0264 0,0296 0,0296 0,0008 0,0036 0,0036 0,0217
hasil
pengujian
normalitas data X2 Dari perhitungan pada tabel V diperoleh nilai selisih (F(Zi)-S(Zi)) atau Lhitung (Lh) sebesar 0,1219 dan Ltabel (Lt) = α (0,05); n = 20 ditemukan nilai sebesar 0,190. Jadi Lh lebih kecil dari Lt (Lhitung = 0,1219 pengujian menyatakan bahwa Lhitung
0,190. Pada kriteria Ldaftar pada α =
0,05; n = 20, maka H0 di terima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data tes akhir frekuensi Servis bawah adalah NORMAL. 4.1.3.2.Pengujian Homogenitas Data Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui
analisis
statistika
parametrik,
maka
pengujian
homogenitas varians perlu dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogen atau tidak berasal dari populasi varians yang homogen. Lebih jelasnya lihat tabel berikut : TABEL VI UJI HOMOGENITAS DATA Sampel
Dk
I/dk
S12
Log S22
Tes Awal
19
0,05
30,90
1,489
Dk (log S12) 28,291
Tes Akhir
19
0,05
26,01
1,415
26,885
Jumlah
38
2,904
55,176
Berdasarkan besaran-besaran statistik diatas, diketahui Log S2= 1,454, harga satuan B= 55,252. Dari data berikut dapat dilakukan pengujian homogenitas varians populasi dengan uji Bartlett dan di dapatkan hasil X2 = 0,175. Berdasarkan kriterian pengujian, bahwa terima hipotesis varians populasi homogen jika :
hitung
daftar (1- ) (k-1)
dengan taraf nyata
serta derjat kebebasan dk = k-1,
maka chi kuadrat hitung :
hitung diperoleh harga = 0,175.
Berdasarkan daftar tabel distribusi chi kuadrat pada yaitu
daftar (1- ) (k-1) atau
daftar (1-0,05) (2-1) =
daftar
(0,95) (1) diperoleh harga sebesar = 3,84. Lebih jelasnya bahwa :
hitung lebih kecil dari
daftar
atau (0,175 < 3,84). Hal ini sesuai dengan kriteria pengujian, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada hasil penelitian memiliki varians populasi homogen. 4.2. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan Dumbbell Curl terhadap kemampuan melakukan servis bawah dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang, maka hal ini dianalisis dengan pengujian analisis varians dua rata-rata dengan menggunakan rumus (uji t) dengan rumus :
√
∑
Berdasarkan kriteria pengujian, bahwa : Terima Ho jika thitung dengan derajat kebebasan dk = n1 + n2 – 2.
ttabel dengan taraf
Berikut akan ditunjukan dk dan ttabel sebagai berikut : dk = n1 + n2 – 2
dk = 20 +20 – 2 = 38
Cara menentukan tdaftar untuk dk = 38 ialah dengan melihat tabel distribusi t, untuk dk = 38, tdaftar = 1,68. Terima H0 jika thitung Dimana t(dk ; 1-
)
t(dk ; 1-
).
didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2
dengan peluang (1- ).
Berdasarkan hal tersebut, maka harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0. Sehingga H0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh
latihan
Dumbbell
Curl
terhadap kemampuan
melakukan servis bawah dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang ditolak dan menerima H1 yang menyatakan “terdapat pengaruh latihan Dumbbell Curl terhadap kemampuan melakukan servis bawah dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang”.
Daerah Penerimaan H1 Daerah Penerimaan H0 𝛼 1,68
17,76
Gambar 6 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
4.3. Pembahasan Permainan Bola Voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli secara efektif. Terlepas dari pengetahuan akan teknik-teknik dasar tersebut, salah satu unsur yang penting dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam permainan bola voli adalah komponen fisik yang dimiliki siswa tersebut. Salah satu komponen fisik yang diperlukan dalam permainan bola voli adalah kekuatan. Dalam mengembangkan kemampuan ini diperlukan suatu latihan yang dapat meningkatkan komponen fisik tersebut dalam hal ini adalah kekuatan. Salah satu bentuk latihan untuk melatih kekuatan adalah latihan beban atau weigth training. Weigth training
atau latihan beban adalah latihan
yang
menggunakan berat baik dari luar (Over load) maupun dari dalam (Inner load). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan latihan beban luar yakni latihan Dumbbell Curl. Dumbbell Curl merupakan salah satu bentuk latihan yang dapat membentuk kondisi fisik seseorang. Latihan ini merupakan salah satu bentuk latihan beban yang berhasil untuk meningkatkan kemampuan otot. Pada dasarnya untuk memdapat efek latihan, organ tubuh harus mendapat pembebanan, prinsip beban lebih pada dasarnya memerlukan beban kerja yang dijalani seseorang yang kian hari kian bertambah bebannya.
Berdasarkan hasil tes awal dan tes akhir yang dilakukan dan setelah dilakukannya pengelolaan data, menunjukan bahwa adanya peningkatan kemampuan siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan servis bawah sebelum perlakuan yaitu 13,2 dan sesudah diberikan perlakuan adalah 16,7. Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa penerapan latihan Dumbbell Curl dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah. Pengaruh yang signifikan atas kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah ini dapat dibuktikan dengan pengujian dua rata-rata atau analisis varians. Setelah dianalisis menunjukan harga thitung = 17,76 dan ttabel sebesar = 1,68 dengan demikian harga thitung lebih besar dari pada ttabel atau thitung telah berada di luar daerah penerimaan H0. Sehingga hipotesis
H0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh latihan Dumbbell Curl terhadap kemampuan melakukan servis bawah dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang ditolak dan menerima H1 yang menyatakan “terdapat pengaruh latihan Dumbbell Curl terhadap kemampuan melakukan servis bawah dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “terdapat pengaruh latihan Dumbbell Curl terhadap kemampuan melakukan servis bawah dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang” dapat diterima.