45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1
Sejarah Perusahaan PT. Citra Sukses Nusantara (CSN) adalaha perusahaan swasta yang didirikan pada tahun 2007, sejak awal berdiri sampai sekarang PT. CSN adalah mitra resmi dari PT. XL Axiata. Tbk. (XL) PT. CSN dalam hal ini adalah dipilih menjadi distributor resmi dari XL Axiata bertugas untuk melakukan distribusi penjualan produk XL diarea yang sudah ditentukan. Produk yang dijual tesebut adalah Stater Pack (SP) XL, Voucer XL, Dompet Pulsa XL (Electronic Reload), XL Tunai, dan Hp Bundling XL. PT. CSN mempunyai jalur distribusi adalah mensuplai produk XL tesebut kepada retailer (pedagang pulsa) baik skala kecil, menengah atau pertai besar grosir. PT. CSN mempunyai cakupan area resmi distribusi yaitu diarea Jakarta Utara. Jumlah karyawan PT’. CSN saat ini sebanyak 211 dan jumlah outlet resmi yang telah bergabung di.PT CSN sebanyak 2034 outlet. Jumlah outlet resmi skala kecil yang dibina sejumlah 40%, skala menengah 50% dan skala besar 10%. PT. CSN berkomitmen penuh untuk terus menambah jumlah outlet binaan, meningkatkan penjualan dan mendukung penuh PT. XL Axiata untuk menjadikan operator yang terbaik di Indonesia.
46
4.1.2
Visi dan Misi Visi Menjadi Dealer XL terbaik dan paling handal di Indonesia melalui proses kerja profesional Misi a. Memberikan pelayanan terbaik dalam mendistribusikan dan menjual produk-produk XL kepada pelanggan. b. Mencapai dan mempertahankan posisi Market Share no. 1 di seluruh segmen dan wilayah c. Menciptakan lingkungan kerja baik dan nyaman d. Menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan
4.1.3
Logo, Struktur dan Produk a. Logo
PT. Citra Sukses Nusantara menggunakan gambar perisai/tameng warna hitam pada logo yang artinya adalah menjaga dan mempertahankan sekuat dan semaksimal, dalam hal ini PT. CSN akan menjaga dan mempertahankan area yang sudah menjadi pasar utamanya.
Bulatan
warna
merah
ditengah
perisai/tameng
mengartikan karyawan PT. CSN akan terus mempunyai semangat
47
membara seperti api untuk menjadikan perusahaan menjadi distributor XL terbaik. b. Struktur Organisasi Alip Suripto DIrektur Utama
Tim Audit Internal
M. Muhidin
Acep Sanra
Wiwati
GM Marketing
GM Sales
Manager Finance
Manager Sales
SPV Finance
Manger Marketing
Administrasi
SPV Marketing
Staf Marketing
Administrasi
SPV Promo
Staf Promo
SPV Sales Trade
Sales Trade
Dewi Andriani Manager HRD Personalia
Training dan Development
GA (General Affairs)
Driver, Office Bot, Massanger
Staf Finance
Sales Data
Sales Data
c. Produk & Jasa XL KU adalah kartu stater pack regular, kartu ini berisi pulsa 2000
yang
bisa
digunakan
untuk telp, sms, mms dan GPRS. XL Bebas adalah kartu yang mensegmentasi
kebutuhan
internet, kartu ini berisi pulsa 2000 dan bonus kuota 75 Mb.
48
Layanan Dompet Pulsa XL adalah layanan untuk penjualan pulsa agar dapat melakukan reload/ pengisian pulsa kepada pelanggan XL. XL Tunai adalah suatu layanan uang elektronik dari XL yang memungkinkan pelanggan dan penjual XL melakukan transaksi keuangan menggunakan
hanya
dengan
ponsel.
Jenis
transaksi yang bisa digunakan adalah beli pulsa XL, bayar tagihan, belanja di toko, belanja online, serta kirim uang dalam negeri dan luar negeri Voucer XL adalah alternative untuk pengisian pulsa, nominal pengisian melalui voucer yaitu 1.000, 10.000 dan 50.000.
49
4.1.4
Divisi Training dan Development Divisi Training dan Development adalah divisi yang ada dibawah HRD Manjer, fungsi Training dan Development adalah menjalankan
tugas
HRD
dalam
meningkatkan
pengetahuan,
kemampuan karyawan, dan kegiatan-kegiatan yang dapat memupuk rasa kebersamaan supaya antar karyawan dapat bersinergi dan harmonis. Sedangkan untuk job deskripsions yang dipegang Training dan Development : a. Melakukan pendataan performa employee Pekerjaan yang dilakukan adalah dengan melakukan rekap absen setiap harinya dan melakukan ranking terhadap karyawan telat, dan karyawan yang disiplin. b. Melakukan pengarsipan dan perbaharuan status employee Pekerjaan yang dilakukan adalah dengan pengecekan data base karyawan,
melakukan
update
jika
ada
perubahan
data,
mempersipakan data-data karyawan yang akan habis kontrak dan akan perpanjang kontrak untuk direport kepada HRD Manajer. c. Melakukan dan merancang program yang ditujukan untuk karyawan.
50
4.2
Hasil Penelitian Kegiatan employee relation yang dilakukan PT. CSN bertujuan untuk mencapai saling pengertian, kerja sama serta akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan, sehingga dapat menciptakan rasa memiliki (sense of belonging), motivasi, kreatifitas, dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin. Namun di PT.CSN permasalahan turnover menjadi permasalahan yang serius untuk ditangani. PT. CSN menyadari bahwa karyawan memiliki peran utama untuk mendukung visi dan misi perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang relevan, data dan informasi yang terkait dengan tujuan penelitian ini yaitu bagaimana program employee relations di PT. Citra Sukses Nusantara dalam mendukung visi dan misi perusahaan. Maka peneliti menggunkan teknik pengumpulan data dengan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah tersebut yaitu : Ibu Dewi Andriani selaku HRD (Human Resources Department Development) Manajer, Ibu Ida Simangunsong bagian Training dan Development), Bapak Acep Sanra selaku General Manager Sales, Bapak Burhanudin selaku Sales Representative, Bapak Asep selaku mantan karyawan di PT. CSN. Tempat wawancara di kantor pusat PT. CSN yang beramat di Jl. Balik Papan 28 A-B, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat. Sedangkan tempat wawancara Bapak Asep dirumahnya yang beralamat Di Jalan Angke Indah , Rt 2/Rw 2. Angke, Tambora, Jakarta Barat.
51
Wawancara
dilakukan
secara
bertahap
atau
tidak
sekaligus.
Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif dengan metode penelitian studi kasus dan diuraikan secara deskriptif. 4.2.1
Komunikasi dalam Human Resource Development (HRD) Menurut Dewi Andriani selaku HRD Manajer PT. CSN, HRD adalah bagian perusahaan yang menangani semua tentang karyawan baik rekrutmen dan resign serta masalah-masalah yang terjadi di karyawan. Hal tersebut dilengkapi oleh Ida Simangunsong selaku Supervisor Training & Development, bahwa fungsi dari HRD adalah penengah antara karyawan dan management, lebih mengurusi kepentingan karyawan termasuk rekrutmen dan resign dan masalah pribadi karyawan. Mengenai kebijakan, Dewi mengatakan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh HRD Manajer adalah berupa pengumuman penting tentang ketenagakerjaan meliputi kenaikan gaji, kanaikan pangkat, rotasi, dan teguran sampai mengeluarkan karyawan jika ada karyawan yang melanggar peraturan perusahaan. “Komunikasi HRD dengan karyawan mengenai pesan kebijakan disampaikan oleh HRD melalui e-mail perusahaan, papan pengumuman, internal meeting dan morning briefing,” terang Dewi. 45
45
Hasil wawancara dengan Ibu Dewi Andriani pada tanggal 21 Oktober 2014
52
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan HRD Manajer PT. CSN, HRD Manajer bertugas bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan,perhitungan gaji, tunjangan dan bonus. Dalam menjalankan tugasnya HRD dibantu oleh dua divisi supaya lebih terorgansir yaitu divisi General Affair (GA) yang dibantu oleh seorang supervisor dan divisi Training dan Development yang dibantu seorang supervisor. Dewi juga menyebutkan tugas yang dimiliki oleh GA lebih kepada sarana dan prasarana operasional, “GA bertugas mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja seperti ATK, komputer, meja, kursi kerja, AC, dan lain-lain serta menyiapkan sarana atau fasilitas penunjang lain seperti kendaraan operasional, office boy,” tuturnya. 46 Sedangkan Training dan Development bertugas untuk menyediakan program-program untuk karyawan
meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan karyawan dan merancang program untuk menjalin hubungan baik antar karyawan.
46
Hasil wawancara dengan Ibu Dewi Andriani pada tanggal 21 Oktober 2014
53
Dewi menambahkan, program yang dijalankan oleh Training dan Development ada program bersifat harian yaitu morning briefing, bersifat bulanan seperti training untuk meningkatkan kemampuan karyawan, bersifat tahunan atau acara khusus seperti outing, buka puasa bersama. Hal ini didukung oleh Ida yang mengatakan bahwa program yang dilaksanakanya adalah Program yang ditujukan untuk karyawan, peningkatan pengetahuan seperti training berupa pendidikan dan pelatihan. Training & Development menyediakan materi-materinya , Penghargaan kepada karyawan terbaik satiap satu tahun sekali, bagi sales penghargaan bulanan ada bagi yang mencapai target penjulan seperti uang cash, atau voucer belanja , ada kegiatan morning briefing, kegiatan acara khusus karyawan seperti gathering, outing, birthday party, tukar kado, buka puasa bersama, media komunikasi internal menggunakan e-mail dan papan pengumuman yang digunakan untuk menempel daftar karyawan yang sering telat, karyawan teladan dan prestasi, serta pengumun libur dan cuti bersama. Program yang dilaksanakan tidak sepenuhnya diketahui oleh karyawan, Seperti apa yang diungkapkan Bapak Burhan program yang diketahui adalah tandem bagi karyawan baru, penghargaan atau bonus untuk sales yang mencapai target, gathering dan morning briefing.
54
Senada dengan Burhan. Asep yang merupakan mantan karyawan
PT.
CSN,“Setahau
saya
program
incentive
dan
bonus,program gathering setahun sekali, training , morning briefing, outing, birthday party, buka puasa bersama,”. 47 ungkap Asep 4.2.2
Komunikasi dalam Program Employee Relations Employee relations dilakukan untuk menjalin keakraban antar karyawan dan menimbulkan rasa bangga dan rasa memiliki perusahaan, menambah skill karyawan. Bagi HRD supaya karyawan lebih betah, tidak banyak yang resign, tidak banyak yang bermasalah. Hal tersebut dikemukakan Dewi dan didukung dengan pernyataan Ida bahwa training untuk pendidikan dan pelatihan bertujuan supaya kemampuan dan pengetahuan karyawan meningkat sehingga mampu bersaing dengan karyawan kompetitor dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan biasanya dilakukan pada karyawan baru dan ada produk baru, pengetahun meningkat. Penghargaan diberikan untuk karyawan yang paling disiplin supaya
terjadi
rasa
loyal
dan
bangga
terhadap
perusahaan,
penghargaan untuk sales yang mencapai target diharap semangat dan motivasi tetap terjaga untuk mencapai target-target dari perusahaan. Morning briefing bertujuan agar informasi terupdate tentang perusahaan tersampaikan, kendala-kendala dalam operasional dan 47
Hasil wawancara dengan Bapak Asep pada tanggal 8 November 2014
55
langkah-langkah jangka pendek yang harus dilakukan. Acara khusus karyawan
bertujuan
supaya
kenal
satu
dan
lainnya,
untuk
meningkatkan hubungan baik antar karyawan. Media komunikasi internal supaya informasi yang dikeluarkan manajemen bisa diketahui oleh semua karyawan. Berbeda dengan yang diungkapkan Burhan bahwa program tersebut adalah tuntutan dari perusahaan selain itu menurut Burhan program tersebut adalah cara untuk belajar menjadi salesman. Pendapat dari Asep juga berbeda bahwa menurutnya tujuan mengikuti
kegiatan
adalah
untuk
refreshing
dan
menambah
pengalaman. Dewi menegaskan bahwa bagian Training dan Development adalah pihak yang bertanggung jawab melaksanakan
program
tersebut. “Program karyawan mendapat respon baik dari karyawan. Rata-rata karyawan menyukai program-program tersebut,” terang Dewi. 48 Keuntungan bagi PT. CSN dengan dilaksanakannya program tersebut,
salah
satunya,
karyawan
menjadi
lebih tahu akan
pekerjaannya, skill bertambah, hubungan antar karyawan baik, pelanggarana terhadap peraturan berkurang dan jumlah resign berkurang. 48
Hasil wawancara dengan Ibu Dewi Andriani pada tanggal 21 Oktober 2014
56
Sementara, jenis kegiatan yang terdapat dalam program tersebut, menurut Ida, antara lain : training pendidikan dan pelatihan berupa materi dan pengenalan tentang perusahaan, materi terkait jobdesknya, seperti bagiamana cara menjadi sales dalam membangun hubungan baik dengan pelanggan, teknik bagaimana melakukan selling skill. Untuk morning briefing dilakukan sebelum memulai aktifitas dibuka dengan doa bersama kemudian bertukar informasi seputar informasi dan permasalahan yang dihadapi perusahaan serta langkahlangkah jangka pendek yang harus dilakukan. Acara khusus karyawan berupa gathering makan bersama, outing ada camping, permainan-permainan, buka puasa bersama ada santunan untuk karyawan kurang mampu, birthday party dan tukar kado. Papan pengumuman digunakan untuk menempel daftar karyawan yang sering telat, karyawan teladan dan prestasi, serta pengumun libur dan cuti bersama. Menurut Ida, program tersebut
selama ini telah sangat
membantu karena melalui acara- acara itu keakraban terjaga,masalahmasalah dikaryawan berkurang seperti telat dan resign, dan karyawan lebih semangat bekerja dan frekuensi resign lebih berkurang.
57
Ida mengatakan, melakukan morning briefing dan juga menyampaikan
penjelasan
isi
program
melalui
e-mail
serta
pengumuman sebagai upaya mensosialisasikan program tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi HRD, karyawan sering dimintai tanggapan mengenai program ER dan karena orangnya banyak, ada yang berpendapat negatif dan ada pula yang positif, tapi mayoritas positif dan karyawan juga memberkan masukan untuk program ini. “Program ER dalam mendukung visi dan visi dan misi PT. CSN sangat mendukung, artinya karyawan lebih semangat seperti saya bilang tadi, frekuensi resign berkurang dan karyawan lebih semangat bekerja, dan tujuan jangka panjang target perusahaan tercapai,” ungkap Ida. 49 Menurut Ida program yang paling disukai karyawan adalah gathering dan outing karena bisa berkumpul dengan semua karyawan, banyak permainan dan banyak hadiah yang dibagikan.
4.2.3
Implementasi Employee Relations Dewi mengakui, adanya peristiwa menarik yang membangun hubungan dengan karyawan tampak dari banyaknya sales yang keluar karena tidak kuat dengan target yang besar dan sulit melakukan penjualan. “Hal ini juga disebabkan rata-rata karyawan baru selesai dari SMA belum benyak tahu tentang sales sedangkan pekerjaanya memang lebih berat karena dilapangan ada target juga,” tuturnya. 50
49 50
Hasil wawancara dengan Ibu Ida Simangunsong pada tanggal 21 Oktober 2014 Hasil wawancara dengan Ibu Dewi Andriani pada tanggal 21 Oktober 2014
58
“Kebiasaan yang terjadi atau peristiwa yang sering berulang yaitu banyak yang resign, bagi yang udah agak lamaan masa kerjannya masalahnya seperti telat, tidak report penjulan, target tidak tercapai, banyak mark up harga,” tambahnya. Senada dengan Dewi, Ida juga mengatakan bahwa peristiwa menarik terkait membangun hubungan dengan karyawan adalah karena banyaknya karyawan yang resign dan bermasalah seperti sering telat dan tidak bersemangat. Sementara, upaya PT. CSN dalam memberikan pengetahuan dan ketrampilan terhadap sales yang direkrut, menurut Dewi, adalah dengan memberikan
training, morning briefing yang dibantu
Training dan Development dan bagian supervisi sales. Sementara, rewards dan punishment yang berlaku bagi para sales, yaitu reward berupa penghargaan bonus, dan punishment berupa surat peringatan (SP) 1, 2 dan 3 untuk yang telat masih didenda Rp.1.000,permenitnya. “Ada kebiasaan dan peristiwa yang sering berulang tentang para sales representative yaitu banyak yang resign, atau jika tidak mencapai target kita resignkan, termasuk juga terlambat datang kekantor,” tutur Ida. 51
Ida mengakui, kendala yang dihadapi dalam program ER, pertama adalah koordinasi ijin dengan pemilik perusahaan, yang ke dua dengan diadakan kegiatan-kegiatan pada jam kerja yang 51
Hasil wawancara dengan Ibu Ida Simangunsong pada tanggal 21 Oktober 2014
59
berakibat pada jam kerja menjadi terpotong, atau jam kerja berbeda antara sales satu dengan lainnya serta ada pula alasan kepentingan pekerja yang berbeda-beda. Ukuran keberhasilan program tersebut, Ida mengatakan, yaitu jangka pendeknya banyak karyawan ikut dan berpartisipasi. Jangka panjang karyawan merasa senang, bersemangat dalam bekerja, karyawan yang telat dan resaign berkurang sehingga target bisa tercapai. Dari kacamata General Manager Sales Representative, peneliti melakukan wawancara pada Acep Sanra. Ia mengatakan bahwa pekerjaan sales medistribusikan barang yang diberikan provider kepada distributor untuk distribusikan ke outlet-otlet. Sementara, menurutnya, keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang sales adalah selling skill, beradaptasi dengan sales lainnya, pandai bicara, pendekatan dengan pemilik outlet, bisa menawarkan barang, dan perilaku yang bagus. Selain itu, syarat administrasinya adalah memiliki Ijazah SMU, memiliki kendaraan dan Surat Izin Mengemudi C, sedangkan untuk kemampuan berjualan akan diajarkan oleh perusahaan. Upaya PT. CSN dalam memberikan pengetahuan dan ketrampilan terhadap sales yang direkrut adalah memberikan briefing oleh supervisor setiap pagi.
60
“Untuk outlet barunya untuk sales baru, akan ditandem dan diajarkan oleh Supervisor, sedangkan untuk kemampuan selling skill akan diberi edukasi oleh Supervisor. Sementara, untuk dilapangannya akan ditandem, jalan bareng yaitu latihan praktek langsung oleh Supervisor juga sales yang sudah senior,” paparnya. 52 Acep juga menyebutkan, kebiasaan yang terjadi atau peristiwa yang sering berulang adalah tidak ada kunjungan karena kita punya laporan by system, sistem mereka akali dengan tidak melakukan kunjungan. Untuk hal keterlambatan jam kerja sales representative sudah menjadi masalah sejak dulu. Sementara Burhanudin, karyawan yang baru satu bulan menjalankan tugas sebagai Sales Representative PT. CSN mengetahui tentang program untuk karyawan dalam bentuk program training pelatihan dan tandem bagi karyawan baru, penghargaan bonus untuk sales yang mencapai target. Burhanudin juga mengungkapkan bahwa program masih kurang baginya. “Masih kurang yaa, tandemnya aja baru sekali, padahal saya orang baru yang belum pernah menjadi sales. Trainingnya terlalu cepat.”53 Menurut Burhan dari semua program yang diketahuinya yang paling menurutnya adalah penghargaan bonus.
52 53
Hasil wawancara dengan Bapak Acep Sanra pada tanggal 21 Oktober 2014 Hasil wawancara dengan Bapak Burhanudin pada tanggal 8 November 2014
61
Burhan mengaku bahwa informasi tentang adanya program untuk karyawan didapatnya dari papan pengumuman dan atasan “Saya ingin Ingin lebih menguasai pekerjaan saya sebagi sales, dan tuntutan dari perusahaan agar semua karyawan dapat ikut,”. 54 Ungkapnya ketika ditanya mengenai minatnya mengikuti program untuk karyawan tersebut. Bahkan, Ia hampir setiap hari mengikuti morning briefing, namun untuk tandem baru sekali. Menurutnya, manfaat program tersebut supaya jadi kita lebih tau cara bekerja menjadi sales, supaya lebih semangat bekerja apalagi kalau dapat bonus. Ia berharap, kegiatan training dan tandem dilakukan lebih rutin dan lebih banyak supaya pengetahuan sales bertambah dan bonus juga diberikan untuk karyawan baru. Sementara, Asep, Sales Representatie PT. CSN pernah bekerja di PT. CSN selama 5 bulan dan memutuskan untuk keluar. Karena gaji sering dipotong, bonus telat, bos sering marah-marah ga jelas. Sering disalahkan padahal masih banyak yang belum diajarkan caracara jualan. Ia pun mengetahui adanya program untuk karyawan melalui atasannya.“Ada program incentive dan bonus, gathering setahun sekali, training , morning briefing, outing, birthday party, buka puasa bersama.” 55
54 55
Hasil wawancara dengan Bapak Burhanudin pada tanggal 8 November 2014 Hasil wawancara dengan Bapak Asep pada tanggal 8 November 2014
62
Berbeda dengan Burhanudin, alasan Asep mengikuti kegiatan training adalah karena refresing dan supaya pengalaman. Dan program yang paling disukainya outing karena bisa jalan-jalan bareng tementeman. Namun menurutnya, program karyawan tersebut masih kurang, bonus sering telat, tandemnya juga jarang. Ia berharap program untuk karyawan tersebut dilakukan lebih lebih sering aja, outing setahun dua kali dan bonus jangan sampe telat sales banyak yang kecewa dan tidak percaya.
4.3
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi pustaka, beberapa hal selanjutnya menjadi perhatian khusus peneliti untuk membahasnya. Hal-hal tersebut adalah mengenai komunikasi organisasi, internal public relations, dan employee relations. Menyinggung apa yang dikemukakan M.T.Myers & G.E Myers dalam Ruslan, fungsi komunikasi adalah sebagai pembentuk pola pada suatu tingkat organisasi. Berdasarkan asumsi Myers & Myers tersebut, analisis yang dapat dibahas peneliti terkait kondisi komunikasi dalam PT. CSN adalah sebagai berikut:
63
Pada produksi dan pengaturan, hal pertama mengenai menentukan rencana sasaran dan tujuan di PT CSN dilakukan dengan membuat rencana bussines plan untuk tiga bulan kedapan didalamnya terangkum programprogram kerja, untuk selanjutnya, akan dibahas saat meeting, dalam merumuskan bidang-bidang masalah, PT CSN melakukan meeting rutin setiap harinya dalam bentuk morning briefing untuk sharing tentang kendala-kendala dan kemudian langkah-langkah dalam penyelesaiannya. Untuk hal koordinasi tugas-tugas secara fungsional, PT CSN telah melakukan pembagian kerja sesuai dengan jobdesknya baik dari tingkat managerial sampai level karyawan. Sedangkan untuk instruksi, petunjuk, dan perintah untuk melaksanakan, di PT CSN dilakukan oleh Bapak Acep selaku General Manager. Instruksi, petunjuk, dan perintah untuk melaksanakan fungsi serta tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bawahan. Hal ini diketahui dari adanya SOP bagi setiap divisi dan dari SOP tersebut ada pengawas dan supervise yang dijalankan oleh supervisor. PT. CSN mengembangkan sistem prosedur instruksi, pelaksanaan, tugas atau fungsi, dan kebijaksanaan umum perusahaan dengan rutin mengirimkan level manager untuk mengikuti seminar dan training. Tugas memimpin dan mempengaruhi serta untuk memotivasi bawahan adalah tugas seorang supervisor sebagai supervise dan bertanggung jawab langsung dengan karyawan.
64
PT. CSN telah menentukan standar hasil prestasi dan kerja karyawan dengan adanya KPI bagai setiap karyawan dan akan dirangkum oleh supervisor kedalam log book, catatan dalam log book tersebut yang akan digunakan untuk penilaian kenaikan gaji, pangkat, mutasi, dan pemecatan. Sedangkan terkait sosialisasi dan pemeliharaan, khususnya yang berkaitan dengan hal yang mempengaruhi harga diri, kebanggaan, rasa memiliki, tanggung jawab dari pihak bawahan terwujud dalam menaati setiap SOP seperti memakai seragam kerja dan name tag serta cara menjalankan standar berkomunikasi PT. CSN. Konsep human relations antarpribadi dan manajemen organisasi masih jarang ditemukan terlihat jarangnya antara atasan dan bawahan saling bertegur sapa atau membaur di luar lingkungan kerja. Kegiatan morning briefing dilakukan untuk membahas masalah operasional, penyelesaian dan sasaran kearah tujuan pokok perusahaan. Menurut onong Uchyana Effendi, Komunikasi internal memiliki tiga kegiatan, yaitu komunikasi vertikal, horizontal dan diagonal. Namun berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa di PT. CSN hanya terjalin komunikasi horizontal dan vertical. Pada pola komunikasi vertikal, dalam PT. CSN terjadi pola downward communication, di mana informasi tentang adanya program untuk karyawan telah disampaikan atasan kepada bawahannya meskipun belum terlalu
65
maksimal. Sedangkan upward communication tidak berjalan ditemukan pada saat keluhan Asep dan Burhan tentang bonus yang terlambat keluarnya. Pada konsep public relation, khususnya yang menangani urusan internal (internal public relations), menurut Cutlip and Centre yang dikutip Rusady Ruslan pengertian public internal atau dikenal employee relations, yaitu sekelompok orang bekerja (karyawan atau pegawai) di dalam suatu organisasi/lembaga/perusahaan yang mempunyai arti sebagai kelompok orang-orang yang sedang bekerja disuatu organisasi atau perusahaan yang jelas baik secara fungsional, organisasi maupun bidang teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang dihadapinya. Pernyataan tersebut, dalam konteks kondisi hubungan perusahaan dengan karyawan dapat dimaknai bahwa di PT. CSN, internal PR dilakukan oleh bagian Training dan Development. Selanjutnya, menurut Widjaja, sebagai garis besar, internal public
meliputi employee relations, human
relations, labour relations, dan stakeholder relations. Dalam PT.CSN, internal PR hanya terdiri dari employee relations. Hal ini terbukti kegiatan programprogram employe relations baik formal seperti morning briefing, atau yang sifatnya informal seperti gathering yang dijalankan oleh bagian Training dan Development PT. CSN. Apa yang dilakukan oleh bagian Training dan Development dalam menjalankan fungsi Internal PR, merujuk pada enam hal yang dikemukakan Silih Agung wasesa, dan Jim Macnamara, yaitu :
66
1. Mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen kepada karyawan. 2. Menjelaskan perubahan kebijakan direksi dan manajemen agar karyawan memahami dasar pengambilan keputusan yang diambil 3. Membangun jaringan komunikasi interaktif antara karyawan manajemen dan direksi. 4. Membantu proses restrukturisasi mulai dari sosialisasi kebijakan hingga pelatihan untuk mengurangi dampak buruk restrukturisasi 5. Membantu
peningkatan
rasa
memiliki
karyawan
terhadap
perusahaan 6. Membantu terciptanya budaya perusahaan yang sesuai dengan visi organisasi. Peneliti sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Bactiar Aly bahwa ” tugas manajer tidak hanya duduk dibelakang meja tulisnya, tetapi ia narus beranjak untuk menghubungi para karyawan dalam rangka memantau keresahan tak terungkap.” Karena menurut peneliti, khususnya dalam mencermati fenomena komunikasi di PT CSN, pendapat tersebut relevan dengan kasus turnover yang terjadi di PT. CSN. Peneliti melihat bahwa fungsi Internal PR PT. CSN meskipun sudah melakukan kegiatan-kegiatan untuk karyawan namun belum menyentuh kefaktor-faktor yang menurut Onong Uchjana Effendy dalam Neni Yulianita, sangat pentingnya yaitu:
67
Upah yang cukup. Internal PR harus mengetahui ketentuan-ketentuan aturan upah, misalnya aturan UMP (Upah Minimum Provinsi), untuk itu public relations harus dapat berkoordinasi dengan bagian personalia untuk mengklarifikasi masalah upah para pegawai atau karyawan. Dalam hal ini belum berjalan seperti penuturan dari Asep yang keluar karena gaji yang dipotong dan bonus yang telat keluar. Perlakuan yang adil. Semua karyawan pasti mempunyai perasaaan yang sama yaitu ingin diperlakukan adil dengan memberikan informasi yang jelas dan benar mengenai masalah kepegawaian yang berhubungan dengan pemindahan, kenaikan pangkat dan pemberhentian. Hal ini juga belum berjalan dengan baik meskipun sudah ada log book. Terkait konsep employee relations yang ada di PT. CSN dapat dijelaskan pada hasil wawancara, dan observasi yang dilakukan peneliti. 1. Program pendidikan dan pelatihan, yang telah dilaksanakan PT. CSN
melalui
bagian
Training
dan
Development
dalam
meningkatkan kinerja dan ketrampilan karyawan sudah dilakukan dengan adanya training karyawan baru dan tandem namun program ini tidak dijalankan secara teratur dan konsisten, sering terhenti ditengah jalan, contoh yang diungkapkan oleh Burhan dan Asep training dan tandem jarang, dan baru ditandem sekali. Sehingga belum menguasi pekerjaan menjadi sales dan sudah dihadapkan dengan tantangan dan target yang besar. Tekanan
68
dimarahin dan disalahkan oleh atasan sehingga banyak sales tidak kuat dan memilih untuk resain. 2. Program motivasi kerja berprestasi, dimana dalam pelatihan tersebut diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dan prestasi, peneliti melihat belum berjalan masih jarangnya training dan motivasi untuk karyawan level biasa seperti sales. Sehingga ke disiplinan dan semangat bekerja menjadi lemah, terlihat dari banyak karyawan yang telat datang kekantor. 3. Program penghargaan, yang berjalan di PT. CSN masih belum sesuai
harapan
karyawan,
contohnya
Burhan
dan
Asep
mengeluhkan penghargaan bonus yang telat. Bonus hanya diberikan untuk karyawan yang telah bekerja minimal tiga bulan. 4. Program acara khusus, telah berjalan seperti gathering bersama, kegiatan outing, permainan-permainan berhadian, buka puasa bersama, birthday party, santunan bagi karyawan yang kurang mampu, dan pernyataan Asep mantan karyawan outing yang paling menyenangkan. 5. Program media komunikasi internal, yang digunakan berupa email dan papan pengumuman yang digunakan untuk sosialisasi dan informasi kegiatan perusahaan dan berita tentang perusahaan dan karyawan, hasil dari keterangan karyawan informasi tentang penggunaan e-mail masih belum berfungsi secara maksimal karena
69
tidak semua karyawan dapat mengakses e-mail di kantor dan biasanya karyawan mengetahu dari atasan masing-masing, untuk papan pengumuman sudah berfungsi seperti digunakan untuk pengumuman karyawan performa jelak, karyawan prestasi dan disiplin, info cuti dan libur. Pada pelaksaaan program employee relations di PT. CSN bagian Training dan Development telah melakukan pemetaan terhadap kegiatan serta pesertanya, untuk detailnya dapat di lihat melalui tabel di bawah ini:56 Tabel 4.1: Jenis program employee relations dan peserta Program Jenis Kegiatan Peserta
Nama Employee Relations Pendidikan pelatihan
dan Training dengan materi pengenalan terhadap job desk dan tandem dilapangan Training update produk baru Program Pemberian bonus penghargaan tahunan kepada karyawan yang disiplin dan berprestasi dari absensi dan ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan Pemberian bonus penjulan bulanan Morning Briefing Update tentang kendala selama operasional dan langkah penyelesainnya Gathering Makan bersama di 56
Laporan program employee relations PT.CSN, Januari-Juni 2014
Karyawan baru
Karyawan lama dan baru Semua karyawan
Divisi sales marketing Divisi sales
dan
Semua karyawan
70
restaurant atau di foodcourt Outing Kegiatan diluar kantor, Semua karyawan diisi game, permainan Birthday Party Pemberian kejutan Semua karyawan berupa kue dan hadiah kepada karyawan yang ulang tahun Buka Puasa Pengajian, santunan Semua karyawan Bersama anak yatim dan acara buka bersama Sumber : Laporan program employee relations PT.CSN, Januari-Juni 2014