BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di objek lokasi Wisata Pantai Sereg yang terletak di
Kampung Panglayungan, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur. Luas wilayah Kabupaten Cianjur 350.148 hektar dengan lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 62,99 %. Sektor lainnya yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan yaitu sekitar 14,60 %. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap pendapatan Kabupaten Cianjur yaitu sekitar 42,80 % disusul sektor perdagangan sekitar 24,62%. Kabupaten Cianjur terletak antara 6°35’-7°33’ Lintang Selatan dan 106°45’ dan 107°31’ Bujur Timur dengan posisi memanjang dari Utara ke Selatan Secara administratif, pemerintah Kabupaten Cianjur terbagi 335 Desa dan 6 Kelurahan di wilayah kota Cianjur, dengan batas-batas administrative: 1. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta. 2. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi. 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut
34 Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
Secara geografis, Kabupaten Cianjur dapat dibedakan dalam tiga wilayah pembangunan yakni wilayah utara, tengah dan wilayah selatan : 1.
Wilayah Utara Meliputi 13 Kecamatan : Cianjur, Cilaku, Warungkondang, Cibeber,
Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Mande, Cikalongkulon, Cugenang , Sukaresmi dan Pacet.ke dalam 26 Kecamatan, 2.
Wilayah Tengah Meliputi 7 Kecamatan : Sukanagara, Takokak, Campaka, Campaka Mulya,
Tanggeung, Pagelaran dan Kadupandak. 3.
Wilayah Selatan Meliputi 6 Kecamatan : Cibinong, Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun,
Naringgul dan Cikadu. Kecamatan Saganten pada umumnya beriklim panas, siang hari mencapai 27 º - 32 º C, pada malam hari udara tidak terlalu panas temperatur berada pada 25º 27º dan curah hujan rata – rata 1. 360 mm. Curah hujan sangat berpengaruh bagi pola tanaman pertanian. Pada sawah tadah hujan masyarakat melakukan panen lebih dari enam bulan dan bahkan panen akan gagal manakala curah hujan tidak beraturan, kadang kala musim kering yang berkepanjangan mengakibatkan tanah menjadi kering, sulit untuk diolah. Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Sindangbarang setiap tahun semakin meningkat di karenakan atas pertambahan kelahiran. Semakin besarnya Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
pertumbuhan penduduk semakin mendorong Pemerintah Kabupaten Cianjur berkewajiban mengatur dan menata kehidupan pemerintahan di Sindangbarang. Mayoritas Penduduk Kecamatan Sindangbarang beragama islam. Dalam bidang pendidikan meskipun sarana pendidikan terbatas, namun semangat masyarakat untuk menyekolahkan anak – anaknya cukup tinggi. Ketidakseimbangan pembangunan sarana pendidikan di beberapa desa mengakibatkan desa yang tidak memiliki sarana pendidikan harus menyekolahkan anaknya ke desa lain yang cukup jauh. Kehidupan masyarakat yang di latar belakangi oleh kehidupan pertanian dan peternakan membantu nilai budaya tersendiri ditengah – tengah masyarakat. Kehidupan kebudayaan yang dicerminkan dalam berbagai kegiatan kesenian bermasyarakat telah memperkaya berbagai jenis kesenian. Sungai dan laut merupakan tempat yang digunakan untuk mengekspresikan kekuatan seni mereka melalui berbagai syukuran, festival, bentuk perahu dan lain-lain, meskipun pengelolaan berbagai potensi kesenian belum dilaksanakan secara baik namun keinginan masyarakat untuk memilih corak seni Pantai Sereg terus diupayakan oleh pecinta seni setempat.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
Gambar 4.1 Peta Lokasi Pantai Sereg
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
B.
Kondisi Fisik Pantai Sereg dalam Kegiatan Kepariwisataan
a.
Iklim Keadaan iklim sebagai salah satu unsur sumberdaya alam sangat besar
pengaruhnya terhadap ekosistem lingkungan. Secara umum Kabupaten Cianjur beriklim tropis lembab dengan temperatur udara berkisar antara 18°-24°C dengan kelembaban udara antara 80%-90%. Curah hujan rata-rata cukup tinggi yaitu 1000-4000 mm/tahun dan jumlah hari hujan rata-rata 150 hari/tahun menjadikan kondisi alam Kabupaten Cianjur subur dan mengandung keanekaragaman sumberdaya alam yang besar. Wilayah Kabupaten Cianjur dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah arah dan sifatnya. Pada bulan Nopember-Maret arah angin bertiup ke arah tenggara yang biasanya berkaitan dengan musim hujan yang puncaknya terjadi pada bulan Desember-Januari. Sedangkan musim kemarau, yang puncaknya terjadi bulan Agustus, berlangsung pada bulan Mei-September dengan arah tiupan angin menuju barat laut. Secara garis besar Kabupaten Cianjur, termasuk Kecamatan Sindangbarang memiliki iklim yang subur, dan mengandung keanekaragaman sumber daya alam yang besar yang dapat dijadikan potensi pariwisata. Seperti halnya Pantai Sereg yang masih berada dalam satu lingkup berada di Kabupaten Cianjur yang memiliki iklim tropis lembab, dengan iklim tersebut dapat membuat kenyamanan wisatawan yang berekreasi ke Pantai Sereg.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
b.
Angin Apabila dilihat dari kenampakan visual di lapangan serta melihat gelombang
laut yang timbul, maka menurut skala Beaufort angin yang ada di daerah Pantai Sereg ini termasuk ke dalam angka 5 pada angka Beaufort dengan deskripsi sifat angin agak kuat, kecepatan angin 8,0-10,7 m/detik, yang menghasilkan gelombang dengan tinggi 2,0 meter. Ini terlihat dari kenampakan di laut yaitu mulai terjadi gelombang sedang, gelombang putih menjadi merata, dan mulai terjadi percikan gelombang. Kecepatan angin di Pantai Sereg termasuk ke dalam sifat angin agak kuat, maka dengan kecepatan angin tersebut
Pantai Sereg memiliki potensi untuk
atraksi wisata harian, seperti bermain layang-layang, berjalan-jalan, bersepeda, dan yang lainnya. Kecepatan angin ini pun tidak membuat wisatawan merasa terganggu dengan aktivitas yang mereka lakukan.
c.
Gelombang Berdasarkan pengamatan visual penulis, ombak yang berada di Pantai Sereg
berkisar antara 1-1,5 meter tergantung dari kondisi musim yang terjadi di laut Jawa itu sendiri. Jika musim penghujan ombak dapat mencapai 1,5-2 meter. Tinggi gelombang dipengaruhi oleh angin, sedangkan menurut Fandelli (2002 : 140-141) angin yang nyaman bagi wisatawan adalah angin sepoi - sepoi. Jika dilihat dari skala Beaufort maka kecepatan angin sepoi – sepoi yaitu 1,6-3,3 m/detik dan menghasilkan tinggi gelombang 0,1-0,2 meter. Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
Tipe gelombang yang terlihat pada kawasan Pantai Sereg adalah tipe menujam, dikarenakan ombak yang terdapat di Pantai ini sangat cocok dan berpotensial sekali apabila di gunakan untuk olah raga Selancar, tipe ini sangat mampu menyajikan atraksi yang menarik dalam selancar.
d.
Bentuk Pantai Berdasarkan klasifikasi pantai menurut Sherpard yang dikutip Fandelli dan
Mukhlison (2002 : 147), bentuk-bentuk pantai dapat dibedakan menjadi pantai primer dan pantai sekunder. Pantai primer adalah pantai yang morfologinya lebih dipengaruhi oleh proses-proses terestrial seperti erosi, deposisi, vulkanisme dan diatrofisme dari pada proses marin dan organism. Pantai sekunder merupakan pantai yang morfologinya terutama dipengaruhi oleh proses marin dan organism. Berdasarkan pengamatan visual penulis, bentuk pantai di kawasan Pantai Sereg termasuk ke dalam primer karena bentuk pantai ini dipengaruhi oleh prosesproses terestrial seperti erosi gelombang. Pantai erosi gelombang merupakan pantai yang terbentuk oleh kerja gelombang.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
e.
Vegetasi Keanekaragaman biota pantai dapat menjadi daya tarik wisata pantai. Biota
itu dapat berupa ikan hias, molusca, tumbuhan langka, dan lain sebagainya. Kawasan Pantai Sereg ini memiliki vegetasi pantai diantaranya perkebunan kelapa dan bukit berhampar rumput hijau, sedangkan biota pantainya sulit ditemukan satwa pantai yang khas, ini dikarenakan kurangnya vegetasi dan tidak adanya hutan manggrove.
f.
Bentuk Butir Pasir Kebundaran dan kebulatan butir pasir di kawasan Pantai Sereg cukup baik.
Dari hasil penelitian penulis, bentuk butir pasir yang berada di Pantai Sereg ini menunjukan bahwa kebulatan dan kebundarannya termasuk kepada kategori pasir subrounded serta keterpilahannya yang termasuk kepada kategori well sorted. Sehingga, pasir yang ada tidaklah berbahaya bagi yang menginjaknya dikarenakan pasir termasuk kedalam pasir yang aman untuk diinjak. Pasir pantai yang terdapat di kawasan Pantai Sereg berwarna hitam, karena jenis pasir ini termasuk kedalam jenis pasir besi.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
Tabel 4.1 Potensi Fisik Pantai Sereg No
Faktor Fisik
Potensi
Kendala
1
Angin
Pada saat siang hari kecepatan angin di Pantai Sereg mencapai angka 5 pada skala Beaufort ,yaitu dengan derkripsi angin kuat. Maka apabila di lihat dari deskripsi di atas Pantai Sereg memiliki potensi bentang darat pantai, yaitu untuk melakukan aktifitas rekreasi diantaranya bermain layang-layang, berjalan jalan menikmati pemandangan.
Angin akan bertiup kencang dan membahayakan wisatawan yaitu pada waktu menuju hari menuju sore hari, kecepatan angin bisa mencapai angka 7 pada skala Beaufort.Apabila kecepatan angin semakin kencang, maka akan mengganggu dan membahayakan wisatawan yang melakukan aktivitas rekreasi bentang darat pantai maupun bentang laut.
2
Gelombang
Tipe gelombang yang terlihat di Pantai Sereg adalah tipe menujam dan berpotensi sekali untuk olahraga selancar (surfing), dan berperahu.
Gelombang tinggi akan terjadi apabila angin bertiup semakin kencang, karena ketinggian gelombang dipengaruhi oleh kecepatan angin terjadi pada saat siang menuju sorte hari.Apabila ketinggian gelombang semakin tinggi maka akan membahayakan pengunjung yang melakukan aktivitas rekreasi surfing dan berperahu.
Bentuk Pantai
Bentuk pantai di Pantai Sereg tipe pantai landai sehingga bisa di manfaatkan untuk aktivitas coastal landscape, diantaranya dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi seperti olahraga susur pantai, bola volly pantai, bersepeda pantai, bermain layang-layang, berkemah, berjemur, dan berjalan-jalan melihat pemandangan.
-
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
4
Vegetasi
Pantai Sereg memiliki vegetasi berupa bukit terhampar rumput hijau dan perkebunan kelapa. Vegetasi ini memiliki potensi untuk dijadikan sebagai tempat sarana dan prasarana wisata separti cottage/penginapan, restaurant, mushola, lahan parker, toilet, toko cenderamata dan sarana rekreasi lainnya seperti outbond.
Karena kurangnya vegetasi pantai yang terdapat di Pantai Sereg dan tidak adanya vegetasi manggrove, maka sulit ditemukannya satwa pantai yang khas.
5
Bentuk Butir Pasir
Kebulatan dan kebulatan butir pasir dikawasan Pantai Sereg cukup baik. Bentuk butir pasir yang berada di Pantai Sereg ini menunjukan bahwa kebulatan dan kebundarannya tidaklah berbahaya bagi yang menginjaknya, dikarenakan pasir termasuk kedalam pasir yang aman untuk diinjak . bentuk pasir seperti ini dapat digunakan untuk rekreasi bentang darat pantai, antaralain bermain layang-layang, berjemur, berjalan-jalan dan berkemah.
-
Sumber : Hasil Analisis : 2010
Apabila dilihat dari tabel data diatas, maka dapat disimpulkan jenis atraksi yang dapat dikembangkan di Pantai Sereg antara lain : atraksi wisata harian seperti bermain layang-layang, berjalan-jalan, selancar, olahraga susur pantai, bola volley pantai, berkemah dan outbond. C.
Analisis Kuesioner
a.
Karakteristik Pengunjung Kuesioner dilakukan dengan menyerahkan form isian kepada wisatawan
yang berisikan tentang karakteristik pengunjung, karakteristik perjalanan wisata, dan preferensi pengunjung. Penyebaran kuestioner dilakukanan selama kurun waktu 2 pekan, yaitu setiap hari Sabtu dan Minggu (weekend). Jumlah kuesioner Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
yang di sebar kepada pengunjung sebanyak 45. Lokasi penyebaran kuesioner dilakukan di sekitaran kawasan Pantai Sereg. Adapun rumus presentase yang dilakukan untuk melihat sebarapa banyak kecenderungan frekuensi jawaban responden : P = F X 100 % N Keterangan : P = presentase F = frekuensi N = jumlah sampel 100 % = konstanta Setelah dilakukan perhitungan maka menurut Suharsimi (2005 : 57) hasil persentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut : 0%
: tidak seorangpun
1% - 24%
: sebagian kecil
25% - 49%
: hampir setengahnya
50%
: setengahnya
51% - 74%
: sebagian besar
75% - 99%
: hampir seluruhnya
100%
: seluruhnya
Hasil presentase yang diperoleh yang masih bersifat verbal, selanjutnya didekripsikan dan dianalis secara kualitatif. Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
45
1.
Jenis Kelamin Dari 45 responden yang diambil dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden adalah perempuan dengan jumlah 30 orang atau presentase 67% sedangkan untuk responden laki-laki berjumlah 15 orang atau sekitar 33% dari jumlah keseluruhan responden. Data ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan diagram 4.1 tentang jenis kelamin. Tabel 4.2 Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Jumlah Wisatawan
1
Perempuan
30
2
Laki-laki
15
Total
45
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.1 jenis kelamin Apabila dilihat dari tabel dan diagram diatas, maka jenis kelamin yang dominant adalah perempuan. Dapat disimpulkan kegiatan wisata yang cocok adalah kegiatan wisata harian dengan atraksi seperti volly pantai, dan bersepeda.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
2.
Usia Berdasarkan dari hasil kuesioner dapat dijelasakan bahwa wisatawan Pantai
Sereg berasal dari berbagai macam usia. Dari 45 responden ada sekitar 6 kategori usia yang berhasil di dapat, yaitu usia 15-20 tahun, 21-25 tahun, 26-30 tahun, 3135 tahun, 36-40 tahun, dan > 41 tahun, Dari usia-usia tersebut usia yang jumlahnya paling banyak adalah usia 15-20 tahun dengan jumlah 16 orang, atau sekitar 36% dari jumlah responden. Sedangkan untuk jumlah usia yang paling sedikit ada beberapa kategori dengan jumlah 1 orang atau sekitar 2 % yaitu usia 26-30tahun. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Diagram 4.2 Tabel 4.3 Usia Wisatawan No
Usia
Jumlah Wisatawan
Jumlah Wisatawan
( orang )
(%)
1
15-20 tahun
16
36%
2
21-25 tahun
13
29%
3
26-30 tahun
1
2%
4
31-35 tahun
8
18%
5
36-40 tahun
2
4%
6
> 41 tahun
5
11%
Total
45
100 %
Sumber : Hasil Analisis 2010
usia wisatawan > 41 tahun 11% 36-40 tahun 4%
15-20 tahun 15-20 tahun 36%
31-35 tahun 18% 26-30 tahun 2%
Hepy Damayanti, 2010
21-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun
21-25 tahun 29%
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
> 41 tahun
47
Diagram 4.2 Usia Wisatawan` Berdasarkan uraian data diatas usia yang dominan datang ke Pantai Sereg ialah 15-20 tahun karena pada usia tersebut masih dibilang usia yang sangat produktif dan responden yang datang ke Pantai Sereg memiliki status pekerjaan sebagai pelajar. Maka jenis atraksi yang cocok untuk klasifikasi usia di atas adalah volly pantai, selancar, bersepeda, bola pantai, out bond, dan berkemah. 3.
Asal atau Domisili Wisatawan Dari hasil kuesioner didapat data bahwa sebagian besar responden atau
wisatawan berasal atau berdomisili dari Kecamatan Sindangbarang dengan jumlah persentase 61 % atau sekitar 27 orang dan sisanya berasal dari luar Kecamatan Sindangbarang, seperti Cibinong, Cidaun, Tanggeng dan luar Kabupaten Cianjur. Responden yang berasal dari daerah Cibinong berjumlah 6 orang atau sekitar 13 %, dari jumlah keseluruhan responden jumlah ini sama dengan responden yang berasal dari daerah Tanggeng sedangkan untuk responden yang berasal dari luar Kabupaten Cianjur berjumlah 4 orang atau sekitar 9 %, dan untuk responden yang berasal dari daerah Cidaun hanya berjumlah 2 orang atau sekitar 4 % dari jumlah keseluruhan responden. Tabel 4.4 Asal Wisatawan
No
Kota
Jumlah Wisatawan (orang )
Jumlah Wisatawan (%)
1
Kec. Sindangbarang
27
61
2
Cibinong
6
13
3
Cidaun
2
4
4
Tanggeng
6
13
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
5
Luar Kab. Cianjur
4
9
Total
45
100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Domisili Wisatawan Luar Kab. Cianjur Tanggeng 9% 13% Cidaun 4% Cibinong 13%
Kec. Sindangbarang Cibinong Kec. Sindangbaran g 61%
Cidaun Tanggeng Luar Kab. Cianjur
Diagram 4.3 asal wisatawan Sebagian besar responden yang datang berasal dari Kecamatan Sindangbarang itu sendiri, maka apabila dilihat dari hasil domisili wisatawan yang datang, dapat disimpulkan kurang dan sempitnya segmentasi pasar, diperlukan adanya upaya promosi ke berbagai daerah agar segmentasi pasarnya semakin meluas, perlu adanya juga keragaman fasilitas sarana dan atraksi wisata agar wisatawan yang datang tidak hanya dari daerah Sindangbarang saja melainkan dari berbagai daerah lainnya. 4.
Status Pekerjaan Dari hasil kuesioner yang telah disebar dapat dijelaskan bahwa responden
atau wisatawan mempunyai status pekerjaan yang beranekaragam. Setengah dari responden berstatus pelajar dengan jumlah 25 orang atau sekitar 57 %, sedangkan sisanya adalah berstatus pegawai swasta, mahasiswa, pegawai negeri, wiraswasta, dan lainnya. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.5 dan diagram 4.4.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
Tabel 4.5 Status Pekerjaan No
Status Pekerjaan
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
Pelajar
25
57
2
Mahasiswa
5
11
3
Pegawai Negeri
2
4
4
Pegawai Swasta
4
9
5
Wiraswasta
2
4
6
Profesional
3
7
7
Buruh
2
4
8
Lainnya
2
4
Total
45
100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.4 status pekerjaan Dari hasil kuesioner yang telah disebar, dapat dijelaskan bahwa wisatawan yang datang memiliki status pekerjaan sebagai pelajar. Tentunya dari keterangan diatas, karena Pantai Sereg memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan bukit yang hijau dan perkebunan kelapa. Maka suasana seperti ini sangat disukai para pengunjung terutama pada usia 15-20 tahun biasanya mereka datang bersama
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
teman-teman hanya untuk sekedar menikmati pemandangan yang indah di Pantai Sereg. 5.
Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan para responden berdasarkan kuesioner yang telah
disebar dapat diketahui tingkat pendidikan responden yang paling besar presentasinya adalah 51 % atau sebagian yaitu SMU dengan jumlah responden 23 orang, kemudian disusul oleh tingkat pendidikan perguruan tinggi sebanyak 10 orang atau sekitar 22 %, lalu SLTP dengan jumlah 8 orang atau sekitar 18 %, dan yang paling kecil presentasinya 9 % yakni lainnya dengan jumlah responden 4 orang. Dijelaskan pula oleh tabel dan diagram dibawah ini. Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan No
Tingkat Pendidikan
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
SLTP
8
18
2
SMU
23
51
3
Perguruan Tinggi
10
22
4
Lainnya
4
9
Total
45
100
Sumber : Hasil Analisis 2010
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
Diagram 4.5 tingkat pendidikan Dilihat dari tingkat pendidikan pengunjung yang datang ke Pantai Sereg termasuk ke dalam kategori baik, karena responden yang datang bertingkat pendidikan SMA dan perguruan tinggi. Untuk menjaga kualitas lingkungan di Pantai Sereg diperlukan keragaman jenis atraksi wisata agar wisatawan yang datang bisa lebih banyak lagi dan tidak hanya dapat melakukan aktivitas yang pasif. Misalnya dengan mengadakan atau menambah fasilitas yang bisa memicu adrenalin pengunjung maka dari itu pengunjung tidak akan merasa jenuh dengan fasilitas yang berada di Pantai Sereg. 6.
Pendapatan per Bulan Dari hasil kuesioner yang telah disebar dapat dijelaskan bahwa hampir
seluruhnya responden mempunyai pendapatan meskipun ada beberapa responden tidak mempunyai pendapatan. Responden yang tidak memiliki pendapatan berjumlah 5 orang atau hanya sekitar 11 % dari jumlah keseluruhan responden. Responden ini berasal dari responden yang berstatus lainnya atau disini berstatus ibu rumah tangga. Responden yang berpendapatan kurang dari Rp. 100.000/bulan Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
berjumlah 4 orang atau hanya sekitar 9 % dari keseluruhan responden. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada Tabel dan Diagram dibawah ini. Tabel 4.7 Pendapatan per Bulan No
Pendapatan per Bulan
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
< Rp. 100.000
4
9
2
Rp. 100.000-250.000
10
22
3
Rp.250.000-500.000
10
22
4
Rp.500.000-1.000.000
14
32
5
Rp.1.000.000-1.500.000
2
4
5
11
45
100
6
Tidak berpendapatan Total
Diagram 4.8 Pendapatan Wisatawan per Bulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Pantai Sereg dominan memiliki pendapatan per bulan Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000. Meskipun tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah pelajar, akan tetapi mereka memiliki pendapatan dari orang tua mereka sebagian besar berjumlah Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000. Ini berarti apabila dikawasan pantai akan Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
dikembangkan atau dibangun fasilitas sarana dan prasarana wisata maka harus disesuaikan pula dengan pendapatan wisatawan yang berkunjung. Dengan adanya pengembangan sarana dan prasarana wisata, misalnya cottage/penginapan, restaurant, outbond, dan lain-lain harus memenuhi standar pendapatan wisatawan yaitu dengan harga fasilitas sarana dan prasarana dengan tingkat ekonomi menengah kebawah, agar pengunjung tidak merasa keberatan dengan harga yang ditawarkan dan dapat menikmati serta memenuhi semua fasilitas yang tersedia di Pantai Sereg. Dari hasil tabel dan diagram kuesioner responden yang datang ke Pantai Sereg, maka dapat disimpulkan pada tabel dibawah ini mengenai potensi dan kendala yang dapat dikembangkan di Pantai Sereg apabila dilihat dari karakteristik responden yang datang. Tabel 4.8 Karakterisik Responden Potensi dan Kendala No 1
2
Karakteristik
Potensi
Kendala
Jenis Kelamin & usia
Karakteristik jenis kelamin dan usia responden Pengunjung yang yang dominan datangadalah ke dan perempuan dengan dominan usia 15-20 Pantai tahun. Sereg merupakan Maka dapat disimpulkan jenis kegiatan wisata yang pengunjung dapat dikembangkan musiman, yaitu di Pantai Sereg adalah volly pantai, berkemah,dan datang bersepeda berkunjung pantai. dengan Disamping usia responden yang masih sangat produktif frekuensi didukung bulananoleh danbentuk tahunan. pantai yang landai, maka jenis atraksi Karena ini cocok Pantai apabila Sereg dikembangkan belum terpromosi dengan baik maka di Pantai Sereg kawasan Pantai Sereg membutuhkan promosi kepada wisatawan atau pihak investor agar Pantai Sereg di kenal oleh wisatawan luar dan tidak hanya wisatawan lokal saja.
Asal Domisili Wisatawan
Sebagian besar responden yang datang berasal dari Kecamatan Sindangbarang itu sendiri, maka apabila dilihat dari hasil domisili wisatawan yang datang, Pantai Sereg memiliki potensi wisata
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Karena pengunjung/wisatawan sebagian besar berasal dari Kecamatan Sindangbarang, Pantai Seteg hanya didomisili oleh wisatawan lokal. Hal ini dikarenakan kurangnya
54
3
Status Pekerjaan & Tingkat Pendidikan
harian seperti, bermain layanglayang, berkemah, berjemur, jalanjalan melihat pemandangan, dan berfoto.
informasi dan promosi kepada wisatawan, investor dan pemerintah ke berbagai daerah agar Pantai Sereg tidak didomisili oleh wisatawan lokal saja.
Dari hasil kuesioner yang telah disebar, dapat dijelaskan bahwa wisatawan yang datang memiliki status pekerjaan sebagai pelajar. Tentunya dari keterangan diatas, dapat diketahui tingkat pendidikan dari wisatawan adalah pelajar tingkat SMU. Karena Pantai Sereg memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan bukit yang hijau dan perkebunan kelapa. Maka suasana seperti ini sangat disukai para pengunjung terutama pada usia 15-20 tahun biasanya mereka datang bersama temanteman hanya untuk sekedar menikmati pemandangan yang indah di Pantai Sereg.
Meskipun Pantai Sereg memiliki pemanadangan yang indah, akan tetapi daya dukung Pantai Sereg sangatlah kurang. Pembangunan sarana dan prasarana yang belum terealisasikan sampai saat ini dan faktor tersebut merupakan salah satu faktor kendala dalam pengembangan Pantai Sereg. Perlu adanya upaya yang lebih kuat untuk menjaga kualitas lingkungan di sekitar Pantai Sereg, karena pengunjung yang datang ke Pantai Sereg berstatus masih pelajar maka akan lebih mudah dalam memberi himbauan-himbauan tentang sadar wisata.
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Dilihat dari tabel karakteristik potensi dan kendala maka, dapat disimpulkan pula wisatawan yang datang ke Pantai Seregdominan dengan usia 1520 tahun dengan jenis kelamin perempuan, serta sebagian besar responden yang datang ke Pantai Sereg berasal dari kecamatan Sindangbarang. Wisatawan yang datang memiliki status pekerjaan sebagai pelajar dengan tingkat pendidikan SMU, apabila akan dikembangkan sebuah atraksi wisata yang dilengkapi standarisasi fasilitas wisata, maka harus disesuakan dengan karakteristik wisatawan yang datang ke Pantai Sereg. b.
Karakteristik Perjalanan Wisata
1.
Jumlah Kunjungan Wisatawan
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden atau wisatawan merupakan wisatawan ulang (repeated guest), atau wisatawan yang mengunjungi Pantai Sereg untuk kesekian kalinya. Akan tetapi ada beberapa responden yang mengunjungi Pantai Sereg untuk pertama kalinya yaitu 10 orang atau sekitar 22 %, dari jumlah keseluruhan responden dan sisanya adalah repeat guest. 11 % responden atau 5 orang mengunjungi Pantai Sereg untuk ke-2 kalinya, 5 orang responden atau sekitar 11% responden mengunjungi Pantai Sereg untuk ke-3 kalinya. 10 orang responden atau 22% responden mengunjungi Pantai Sereg untuk ke-4 kalinya, dan 7 orang responden atau sekitar 16% responden mengunjungi Pantai Sereg untuk ke-5 kalinya dan 8 orang responden atau sekitar 18% responden mengunjungi Pantai Sereg untuk ke-6 kalinya. Meskipun Pantai Sereg belum memiliki fasilitas yang standar akan tetapi sebagian pengunjung yang datang ke Pantai Sereg merupakan repeat guest dengan alasan pengunjung yaitu hanya untuk menikmati pemandangan dan ledih dekat jaraknya dari tempat atau asal domisili responden, dengan fasilitas yang seadanya responden dapat melakukan aktivitas berjalan – jalan, berfoto, dan lain sebagainya. Tabel 4.9 Jumlah Kunjungan Wisatawan No
Jumlah Kunjungan
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
1 kali
10
22
2
2 kali
5
11
3
3 kali
5
11
4
4 kali
10
22
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
5
5 kali
7
16
6
6 kali
8
18
Total
45
100
Jum lah Kunjungan
6 kali 18%
1 kali 22%
1 kali 2 kali 3 kali
5 kali 16% 4 kali 22%
3 kali 11%
2 kali 11%
4 kali 5 kali 6 kali
Diagram 4.9 Jumlah Kunjungan Wisatawan Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dominan pengunjung yang datang ke Pantai Sereg ialah wisatawan ulang (repeat guest) artinya wisatawan tersebut telah mengunjungi Pantai Sereg untuk kesekian kalinya. Dari hasil kuesioner yang telah disebar kebanyakan pengunjung datang ke Pantai Sereg melakukan aktivitas yang pasif yaitu untuk menikmati pemandangannya yang indah, maka pengunjung tidak merasa bosan meskipun belum tersedianya sarana dan prasarana dan hanya dapat melakukan aktivitas rekreasi wisata yang apa adanya. 2.
Waktu Tempuh Dilihat dari hasil kuesioner yang telah disebar dapat diketahui bahwa
sebagian besar waktu tempuh yang dicapai yaitu 5 jam dengan jumlah responden 4 orang atau sekitar 9%, kemudian waktu yang ditempuh 2 jam dengan jumlah Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
responden sebanyak 8 orang atau sekitar 18%, lalu responden yang berasal dari Cibinong menempuh waktu 1,5 jam dengan jumlah responden 6 orang atau sekitar 13%, sisanya menempuh jarak sekitar 1 jam dengan jumlah responden 27 orang atau sekitar 60% penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Diagram 4.10 Tabel 4.10 Waktu Tempuh No
Waktu Tempuh
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
1 jam
27
60
2
1,5 jam
6
13
3
2 jam
8
18
4
5 jam
4
9
Total
45
100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Waktu Tem puh
5 jam 9% 2 jam 18% 1,5 jam 13%
1 jam 1,5 jam 1 jam 60%
2 jam 5 jam
Diagram 4.10 Waktu Tempuh Waktu tempuh yang dilalui responden untuk sampai ke Pantai Sereg kebanyakan 1 jam dengan jumlah responden sebanyak 27 orang, hal ini dikarenakan dekatnya tempat tinggal wisatawan dengan kawasan wisata, dan hal Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
ini berarti pula segmentasi pasar masih sempit dan kurang meluas di masyarakat, karena responden yang datang kebanyakan hanya menempuh waktu 1 jam saja dari tempat tinggal mereka ke tempat tujuan. Agar segmentasi pasar meluas dikalangan masyarakat atau wisatawan maka perlunya pengoptimalan potensi wisata yang ada di Pantai Sereg dengan penambahan fasilitas dan atraksi wisata yang bisa dilakukan oleh wisatawan agar wisatawan yang datang tidak hanya dari sekitar kawasan Sindangbarang saja, melainkan dari luar kawasan Sindangbarang yang waktu tempuhnya lebih dari 1 jam. 3.
Alat Angkut Wisatawan Alat agkut yang digunakan oleh para responden berdasarkan hasil kuesioner
yang telah disebar didapat bahwa sebagian besar dari responden menggunakan alat angkut berupa motor dengan jumlah 30 orang atau sekitar 67% dari jumlah keseluruhan responden sisanya responden menggunakan alat angkut berupa mobil pribadi,mobil sewaan dan angkutan umum. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini. Tabel 4.11 Alat Angkut Wisatawan No
Alat Angkut
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
Mobil Pribadi
5
11
2
Mobil Sewaan
5
11
3
Angkutan Umum
5
11
4
Sepeda Motor
30
67
5
Lainnya
0
0
Total
45
100
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
Diagram 4.11 Alat Angkut Wisatawan Dari uraian diatas, dapat disimpulkan alat angkut yang digunakan wisatawan dominan menggunakan sepeda motor. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan wisatawan mencapai tempat tujuan karena aksesibilitas jalan menuju Pantai Sereg rusak, kurang lebar, dan bolong. Maka demi kenyamanan dalam perjalanan kebanyakan pengunjung lebih memilih menggunakan alat transportasi sepeda motor dibandingkan alat transportasi lainnya. Minimnya angkutan umum mempengaruhi pula wisatawan yang datang untuk lebih memilih menggunakan sepeda motor dibanding alat transportasi lainnya dan pengunjung lebih memilih untuk datang bersama dengan teman dibandingkan datang bersama dengan keluarga. Fasilitas dan atrkasi pun mempengaruhi kunjungan wisatawan karena aktivitas yang dapat dilakukan oleh wisatawan masih terbilang aktivitas yang pasif yang hanya sekedar melihat pemandangan saja. Sedangkan wisatawan yang biasanya datang dengan menggunakan kendaraan pribadi biasanya datang bersama keluarga mereka yang membutuhkan aktivitas dan sarana yang memang benar-benar dapat menghibur keluarga mereka, maka dari itu pengunjung yang datang ke Pantai Sereg lebih memilih datang dengan menggunakan sepeda motor. Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
4.
Lama Kunjungan Wisatawan Setengah dari responden menghabiskan waktu di Pantai Sereg selama 5 jam
dengan jumlah responden 15 orang, atau sekitar 33 %, dan 15 orang atau selekitar 34% 4 jam, kemudian 10 orang responden atau sekitar 22% menghabiskan waktu selama 3 jam dan sisanya 5 orang responden atau sekitar 11% menghabiskan waktu selama 2 jam berada di Pantai Sereg. Sebagian besar responden yang datang ke Pantai Sereg menghabiskan waktu selama berada di Pantai Sereg adalah 4-5 jam dengan melakukan kegiatan berenang, bermain volly pantai, sepak bola pantai, jalan-jalan, dan berfoto. Tabel 4.12 Lama Kunjungan Wisatawan No
Lama Kunjungan
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
2 jam
5
11
2
3 jam
10
22
3
4 jam
15
34
4
5 jam
15
33
Total
45
100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.12 Kunjungan Wisatawan Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
Lama kunjungan wisatawan apabila di lihat dari data di atas, kebanyakan pengunjung menghabiskan waktu sebanyak 5 jam. Untuk memperlama kunjungan wisata dibutuhkan upaya untuk dapat memperlama waktu kunjungan dengan menambahkan fasilitas dan atraksi wisata sehingga wisatawan yang datang ke Pantai Sereg tidak merasa bosan berada di Pantai Sereg dengan menikmati fasilitas-fasilitas dan atraksi tambahan misalnya dengan menambahkan fasilitas banana boat, maka pengunjung akan merasa penasaran dengan adanya fasilitas baru tersebut, karena dengan adanya penambahan fasilitas itu dapat membuat wisatawan lebih berlama lagi berada di Pantai Sereg. 5.
Kelompok Berwisata Berdasarkan kuesioner yang telah disebar dapat dijelaskan bahwa kelompok
berwisata sebagian besar para responden dilakukan dengan teman atau sebanyak 30 orang atau sekitar 67% responden. Sedangkan yang menjawab melakukan perjalanan dengan keluarga berjumlah 10 orang atau sekitar 22%, dan sisanya 5 orang atau sekitar 11% melakukan perjalanan dengan tetangga. Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 4.13 dan diagram 4.13 di bawah ini.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
Tabel 4.13 Kelompok Berwisata No
Cara Bepergian
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
Teman
30
67
2
Keluarga
10
22
3
Tetangga
5
11
Total
45
100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.13 Kelompok Berwisata. 6.
Motivasi Wisatawan Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa seluruh responden
mempunyai motivasi utama mereka mengunjungi Pantai Sereg adalah untuk berlibur, menikmati pemandangan, berenang, dan berfoto. Tidak seorangpun yang mempunyai motivasi untuk berbisnis, mengunjungi teman/saudara/keluarga ataupun dengan tujuan dinas kantor atau rapat. Untuk keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 4.14 dan diagram 4.14 dibawah ini. Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
Tabel 4.14 Motivasi Wisatawan No
Motivasi Wisatawan
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
Liburan/rekreasi
45
100
2
Perdagangan/Bisnis
0
0
3
Mengunjungi teman/saudara/keluarga
0
0
4
Dinas kantor, rapat
0
0
5
Lainnya
0
0
Total
45
100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.14 Motivasi Wisatawan 7.
Alasan Kunjungan Wisatawan Selain motivasi para responden mengunjungi Pantai Sereg untuk berlibur,
merekapun mempunyai alasan utama untuk mengunjungi Pantai Sereg. Alasan mereka yaitu diantaranya adalah karena Pantai Sereg mempunyai pemandangan yang indah alasan ini dipakai oleh seluruh responden yakni 45 orang atau sekitar 100%.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
64
Tabel 4.15 Alasan Kunjungan Wisatawan No
Alasan Kunjungan Wisatawan
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
Pemandangan yang indah
45
100
2
Budaya yang unik
0
0
3
Nilai sejarah yang tinggi
0
0
4
Fasilitas yang tersedia
0
0
5
Lainnya
0
0
Total
45
100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.15 Alasan Kunjungan Wisatawan Pantai Sereg merupakan salah satu objek wisata yang berada di kawasan Kabutapen Cianjur, yang mempunyai potensi utama yaitu berupa pantai dan pemandangan yang indah. Dengan adanya potensi tersebut, meskipun Pantai Sereg belum memiliki fasilitas wisata yang standar akan tetapi para responden sangat menikmati fasilitas yang seadanya dan dapat melakukan aktivitas rekreasi harian seperti berjalan-jalan, berfoto, sepak bola pantai, volly pantai dan berkemah.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
65
c.
Preferensi Pengunjung
1.
Penilaian Responden Terhadap Objek Wisata Setiap responden atau pengunjung mempunyai penilaian yang berbeda-beda
terhadap Pantai Sereg adapun beberapa penilaian para responden terhadap Pantai Sereg dapat dilihat pada Tabel 4.16 tentang penilaian responden terhadap objek wisata di bawah ini. Tabel 4.16 Penialaian Responden Terhadap Objek Wisata No
Faktor Pendukung/Penunjang Kegiatan Wisata
Frekuensi Wisatawan Baik
Sedang
Buruk
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Daya Tarik Objek Wisata
30
67
15
33
0
0
2
Keragaman Jenis Fasilitas Rekreasi
0
0
0
0
45
100
3
Kondisi Objek Wisata
30
67
10
22
5
11
4
Kemudahan Mencapai Objek
10
22
10
22
25
56
5
Kondisi Fisik Jalan untuk Mencapai Objek Wisata
10
22
10
22
25
56
6
Ketersediaan Fasilitas Wisata
0
0
0
0
45
45
7
Pengelolaan Terhadap Lokasi Wisata
5
11
10
22
30
67
8
Pelayanan yang Diberikan Terhadap Wisatawan
0
0
0
0
45
100
9
Informasi Mengenai Lokasi Wisata
0
0
10
22
35
78
10
Kebersihan Lokasi Wisata
15
33
15
33
15
34
11
Keamanan
10
22
10
22
25
56
Sumber : Hasil Alnalisis, 2010 Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
66
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hampir seluruh responden berpendapat tentang daya tarik objek wisata Pantai Sereg adalah sebanyak 30 orang atau sekitar 67% responden sedangkan untuk 15 orang responden atau sekitar 33% berpendapat sedang dan tidak seorang pun berpendapat kurang tentang daya tarik objek wisata Pantai Sereg. Dari keterangan diatas, maka dapat disimpulkan meskipun Pantai Sereg belum memiliki fasilitas dan atraksi wisata yang standar akan tetapi penilaian responden terhadap daya tarik objek wisata cukup baik. Hal ini dikarenakan keindahan pemandangan yang di miliki Pantai Sereg cukup menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan berekreasi ke Pantai Sereg. Dengan adanya potensi sumber daya alam yang cukup tinggi yang dimiliki Pantai Sereg, maka apabila pantai Sereg dikembangkan lagi dengan cara mengoptimalkan potensi yang ada, akan lebih banyak lagi menarik minat wisatawan untuk datang ke pantai Sereg. Penambahan fasilitas dan atraksi wisata sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Pantai Sereg.
Diagram 4.16 daya tarik objek wisata
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
67
Diagram 4.17 Keragaman Jenis Fasilitas Rekreasi Dilihat dari diagram diatas dapat diketahui bahwa pendapat responden tentang keragaman fasilitas rekreasi adalah kurang seluruhnya responden dengan jumlah 45 orang atau sekitar100% responden berpendapat kurang, dan tidak ada seorangpun yang berpendapat baik tentang keragaman jenis fasilitas rekreasi. Keragaman fasilitas di Pantai Sereg perlu dikembangkan agar kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan oleh wisatawan tidak hanya aktivitas pasif saja melainkan ada fasilitas baru yang harus dikembangkan agar minat wisatawan yang datang ke Pantai Sereg lebih banyak lagi dibanding saat ini.
Diagram 4.18 Kondisi Objek Wisata
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
68
Dalam hal kondisi objek wisata sebagian besar responden berpendapat baik dengan jumlah responden 30 orang atau sekitar 67%, kemudian responden yang menjawab kurang berjumlah 5 orang atau sekitar 11% dan sisanya 10 orang responden atau sekitar 22% menjawab sedang. Maka dapat disimpulkan karena belum adanya pengembangan atraksi wisata di Pantai Sereg dengan itu responden berpendapat tentang keadaan kodisi objek wisata di Pantai Sereg sebab belum terganggunya sumber daya alam dan vegetasi/biota pantai yang berada di Pantai Sereg.
Diagram 4.19 Kemudahan Mencapai Objek Berdasarkan kepada tabel dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden berpendapat bahwa kemudahan dalam mencapai objek wisata Pantai Sereg adalah sulit dengan jumlah responden 25 orang atau sekitar 56% dari jumlah keseluruhan responden. Kemudian responden yang menjawab sedang berjumlah 10 orang atau sekitar 22% sama jumlahnya dengan responden yang menjawab mudah (baik).
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
69
Diagram 4.20 Kondisi Fisik Jalan Mencapai Objek Wisata
Kondisi fisik jalan untuk mencapai objek wisata Pantai Sereg dinilai kurang oleh sebagian besar responden atau 25 orang atau sekitar 56%, dan untuk sisanya 10 orang responden menjawab kurang dan 10 orang lagi menjawab baik atau sekitar 22%. Dari hasil kuesioner 56% responden menjawab keadaan kondisi fisik jalan untuk menuju objek wisata kurang memadai karena dengan keadaan kondisi fisik jalan yang kurang baik yaitu jalan yang rusak, kurang lebar, dan berlobang, membuat pengunjung yang datang merasa kurang nyaman dengan keadaan kondisi jalan tersebut.
Diagram 4.21 Kerersediaan Fasilitas Wisata
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
70
Tidak berbeda jauh dari hasil penilaian para responden tentang keragaman jenis fasilitas rekreasi para responden pun menilai ketersediaan fasilitas wisata di Pantai Sereg adalah kurang sebanyak 45 orang responden atau sekitar 100%.
pengelolaa terhadap lokasi wisata
jumlah wisatawan berpendapat (baik) 11% 22% 67%
Jumlah Wisatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
Diagram 4.22 Pengelolaan Terhadap Lokasi Wisata Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa hampir seluruh respoden berpendapat bahwa pengelolaan terhadap lokasi wisata Pantai Sereg dinilai kurang oleh 30 orang atau sekitar 67.% dan 10 orang responden atau sekitar 22% manjawab sedang, dan sisanya 5 orang responden atau sekitar 11% menjawab baik.
pelayanan yang diberikan terhadap wisatawan
jumlah wisatawan berpendapat (kurang) 67%
jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah 11% Wisatawan Berpendapa t (sedang) 22%
jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah Wisatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
Diagram 4.23 Pelayanan yang Diberikan Terhadap Wisatawan
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
71
Sebagian besar responden berpendapat tentang pelayanan yang diberikan terhadap wisatawan adalah kurang, denagn jumlah responden 30 orang atau sekitar 67% dari jumlah keseluruhan responden. 10 orang responden atau sekitar 22% menjawab sedang, dan sisanya 5 orang atau sekitar 11% responden menjawab baik.
informasi mengenai lokasi wisata jumlah wisatawan berpendapat Jumlah (baik) W isatawan 0% Berpendapa t (sedang) 33% jumlah wisatawan berpendapat (kurang) 67%
jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah W isatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
Diagram 4.24 Informasi Mengenai Lokasi Wisata Berdasarkan diagram dan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa informasi yang didapat oleh wisatawan menjawab kurang dengan jumlah responden 30 orang atau sekitar 67%, 15 orang responden atau sekitar 33% menjawab sedang. Dan tidak ada seorangpun responden berpendapat baik tentang informasi yang diberikaan kepada wisatawan tentang Objek Wisata Pantai Sereg. Minimnya informasi mengenai Pantai Sereg, maka wisatawan tidak banyak mengetahui informasi mengenai Pantai Sereg itu sendiri. Upaya pemerintah daerah dan pengelola harus lebih memperbanyak mempromosikan Pantai Sereg melalui media situs internet, tv, koran dan media eloktronik lainnya agar wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Sereg dapat mudah mengetahui informasi yang ingin mereka ketahui mengenai Pantai Sereg. Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
72
kebersihan lokasi wisata
jumlah wisatawan berpendapat (kurang) 33%
jumlah wisatawan berpendapat (baik) 34% Jumlah Wisatawan Berpendapa t (sedang) 33%
jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah Wisatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
Diagram 4.25 Kebersihan Lokasi Wisata Bila dilihat dari tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa pendapat dari responden tentang kebersihan objek wisata Pantai Sereg, responden memberi jawaban yang sama 15 orang untuk baik, 15 orang responden menjawab sedang, dan 15 orang responden lagi menjawab kurang, atau sekitar 33%. Kebersihan di lingkungan Pantai Sereg masih terjaga karena aktivitas yang dilakukan oleh para wisatawan belum begitu banyak hanya aktivitas pasif saja yang masih dapat menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan sekitar Pantai Sereg. keamanan
jumlah wisatawan berpendapat (kurang) 56%
jumlah wisatawan berpendapat (baik) 22% Jumlah Wisatawan Berpendapa t (sedang) 22%
jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah Wisatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
Diagram 4.26 Keamanan Tingkat keamanan yang dirasakan oleh wisatawan atau para responden berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
73
responden menjawab kurang, ini di buktikan dengan hampir sebagian besar responden dengan jumlah 25 orang atau sekitar 56% berpendapat keadaan keamanan di Pantai Sereg kurang, sedangkan sisanya 10 orang responden menjawab sedang dan 10 orang responden lagi menjawab kurang atau sekitar 22%. Dalam pengembangan suatu kawasan wisata diperlukan suatu hal yang baru atau hal yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan agar kawasan wisata tersebut tidak ditinggalkan oleh pengunjungnya yang dapat dikarenakan dari kejenuhan pengunjung atau ketidakpuasan pengunjung atau wisatawan terhadap objek wisata yang dikunjunginya karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Hal-hal yang perlu ditingkatkan di kawasan Pantai Sereg menurut responden adalah keragaman jenis fasilitas dan ketersediaan fasilitas wisata, seluruh responponden menilai keragaman jenis fasilitas dan ketersediaan fasilitas wisata di Pantai Sereg adalah kurang. Sedangkan hal yang ke tiga yang perlu ditingkatkan lagi di Pantai Sereg adalah informasi mengenai lokasi wisata sebanyak 35 responden menilai informasi mengenai lokasi wisata adalah kurang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada diagram tentang hal yang perlu ditingkatkan di Pantai Sereg di bawah
Diagram 4.27 Hal-hal yang Perlu ditingkatkan di Pantai Sereg Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
74
Keragaman jenis fasilitas merupakan salah satu sarana yang perlu dikembangkan disuatu daerah wisata. Sudah tentu suatu jenis sarana rekreasi disuatu daerah wisata tergantung dari sifat wisata yang bersangkutan, karena itu evaluasi terhadap pengembangan sarana wisata untuk berekreasi perlu dipilih jenis-jenis rekreasi apa yang diperlukan untuk kawasan wisata yang dimaksud. Berdasarkan hasil kuesioner dapat dijelaskan pula bahwa hampir seluruh responden merasa perlu dengan diadakannya penambahan fasilitas rekreasi dengan jumlah responden yang menjawab 45 orang atau 100% dan tidak seorangpun responden yang menjawab tidak perlu penambahan fasilitas atau sekitar 0%. Data inipun dapat dilihat pada tabel 4.19 dan diagram 4.28 di bawah ini. Tabel 4.17 Keperluan Penambahan Fasilitas Rekreasi No
Keperluan Penambahan Fasilitas Rekreasi
Jumlah Wisatawan (orang)
Jumlah Wisatawan (%)
1
Perlu
45
100
2
Tidak
0
0
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.28 Penambahan Fasilitas Rekreasi Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
75
Adapun jenis-jenis fasilitas rekreasi yang perlu ditambahkan di Pantai Sereg menurut permintaan para responden adalah seperti penambahan fasilitas volly pantai, bola pantai, restoran, cottage, toilet, musholla, sarana kesehatan (klinik), outbond, banana boat, dan aksesibilitas menuju lokasi wisata. d.
Peran Pengelola Objek Wisata Pantai Sereg Dalam kepariwisataan faktor manusia merupakan masalah sentral yang
pokok, karena perannya sebagai pengambil keputusan dan kebijakan dalam mengembangkan pariwisata. Dalam mengelola pariwisata di bentuk organisasi kepariwisataan, badan pengelola pariwisata yang di tingkat pusat adalah Kementrian Kebudayaan Pariwisata, di tingkat daerah Disbudpar
(dinas
kebudayaan dan pariwisata), peran Disbudpar adalah mengeluarkan kebijakan kepariwisataan masing-masing daerah melalui otonomi daerah. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola objek wisata Pantai Sereg, upaya dalam rangka pengembangan pariwisata dilakukan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas objek wisata, promosi, kerjasama dengan intasi lain, dan meningkatkan sumber daya manusianya. Antara pengelola dan dinas pariwisata daerah belum terbentuk kesepakatan bersama tentang aksesibilitas jalan, ke duanya terkesan saling melempar tanggung jawab padahal aksesibilitas jalan adalah hal utama untuk mencapai objek wisata tersebut, sampai saat ini belum menemukan solusi untuk memperbaiki aksesibiltas jalan yang sering rusak dan longsor. Dalam promosi belum ada dan belum optimalnya peran pengelola sehingga terkesan hanya mencari keuntungan dari objek wisata ini. Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
76
e.
Peran Masyarakat Sekitar Terhadap Pengelolaan Pantai Sereg Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar, dengan adanya
objek wisata Pantai Sereg ini sangat membantu perekonomian masyarakat, karena mereka dapat memiliki mata pencaharian dengan mendirikan atau membuka warung-warung di sekitaran Pantai Sereg, meskipun bentuk bangunan warung itu yang apa adanya dan tata letaknya pun tidak beraturan akan tetapi menurut masyarakat dapat membantu dan menambah sedikit penghasilan mereka seharihari. Peran masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya sangatlah minim, karena warung-warung yang mereka dirikan hanya sementara saja, meskipun ada beberapa warung yang buka setiap hari. Hal ini disebabkan oleh kunjungan wisatawan yang tidak menentu. Kebanyakan wisatawan datang pada hari-hari tertentu dan pada liburan tertentu misalnya pada liburan Idul Fitri, karena kebanyakan wisatawan enggan untuk datang pada hari-hari biasa dikarenakan tidak adanya dan minimnya fasilitas wisata. Pendapatan masyarakat hanya cukup untuk menambah keperluan seharihari, namun ada pula sebagian masyarakat yang menyebut pendapatan dari hasil berjualan dan mendirikan warung itu sangatlah kurang, maka masyarakat harus mencari jalan lain untuk menambah pendapatan mereka dengan bertani dan bekerja serabutan.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
77
D.
Analisis SWOT Berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
diperoleh potensi dan permasalahan pengembangan Pantai Sereg. Potensi dan permasalahan tersebut kemudian dipilah berdasarkan internal dan eksternal, yang mana potensi dan permasalahan eksternal merupakan potensi dan permasalahan pengembangan yang muncul akibat peluang dan tantangan dari luar Pantai Sereg. Sedangkan potensi
dan permasalahan
internal
merupakan potensi
dan
permasalahan pengembangan yang muncul akibat kondisi Pantai Sereg itu sendiri. Analisis dari kekuatan, kelemahan, tantangan dan ancaman dalam penelitaian ini akan di uraikan pada matriks SWOT di bawah ini : Tabel 4.18 Matriks SWOT Faktor Internal 1.
2.
3.
Kekuatan (Strength) Mempunyai keindahan pantai, yaitu berupa bentang darat dan bentang laut yang biasa dijadikan sebagai objek dan atraksi wisata Mempunyai vegetasi pemandangan indah disekeliling berupa perkebunan kelapa dan bukit terhampar rumput hijau yang apabila dikembangkan dapat di jadikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan wisata, diantaranya dapat di buat cottage, rumah makan, outbond, mushola, dan toilet. Memiliki objek wisata berupa pantai, yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata, apabila dilihat dari potensi bentang laut yang ada di Pantai Sereg, potensi itu
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kelemahan (Weakness) 1. Kurangnya pemanfaatan potensi wisata yang ada 2. Kurangnya vegetasi di sekitar Pantai Sereg yang menyebabkan sulit di temukannya satwa yang khas di daerah sekitar Pantai Sereg. 3. Aksesibilitas jalan dikawasan Pantai Sereg yang tidak memadai atau rusak 4. Tidak adanya dan tidak tersedianya fasilitas rekreasi wisata 5. Kurangnya info kepada pengunjung mengenai Pantai Sereg 6. Wisatwan yang datang hanya wisatawan bulanan dan tahunan. 7. Rens interval pasar terlalu sempit sehingga kawasan wisata Pantai
78
diantaranya : a. Gelombang/ombak, karena ombak yang ada di Pantai Sereg dapat 8. menunjang kegiatan menjadi atraksi wisata berupa surfing. Ketinggian ombak di Pantai Sereg mencapai 12m dengan tipe menujam karena tipe ini sangat mampu menyajikan atraksi yang menarik dalam surfing. b. Kebundaran butir pasir 9. yang termasuk kedalam jenis butir pasir yang nyaman dan bisa di jadikan salah satu atraksi 10. wisata diantaranya, volly pantai, jalan-jalan dipesisir pantai, dasn bermain pasir pantai. c. Di kawasan Pantai Sereg memiliki iklim tropis lembab, dengan iklim tersebut dapat membuat kenyamanan wisatawan yang berekreasi ke Pantai Sereg. d. Pantai Sereg memiliki kecepatan angin yang agak kuat yang dapat dijadikan sebagai potensi wisata, dengan kecepatan angin tersebut, maka wisatawan dapat melakukan atraksi wisata sebagai berikut, bermain layang-layang, berjalanjalan, dan bersepeda.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sereg belum meluas di ketahui kalangan wisatawan. Terbatasnya sumber daya manusia dan pengelola sehingga kurangnya kepedulian mereka terhadap objek wisata ini, dan terbatasnya tingkat pendidikan yang menghambat pula pengembangan ODTW Pantai Sereg. Tidak adanya dana untuk pengembangan objek wisata dan fasilitas rekreasi. Kurang pedulinya peran pengelola (Dispar) setempat terhadap pengembangan Pantai Sereg.
79
1.
2. 3.
4.
Faktor eksternal Peluang (opportunities) Permintaan wisatawan terhadap pengembangan fasilitas Adanya rencana kunjungan kembali dari wisatawan Adanya perencanaan pengembangan potensi Pantai Sereg dari pihak Pemda dan Dispar Kabupaten Cianjur. Kondisi politik yang aman membuat para wisatawan nyaman untuk datang ke Pantai Sereg.
Ancaman (Threats) 1. Pantai Sereg masih di domisili oleh wisatawan lokal 2. Aksesibilitas jalan kabupaten yang kurang memadai yang membuat wisatawan enggan berkuinjung ke Pantai Sereg 3. Belum adanya investor yang mau menanamkan modalnya 4. Terus berkembangnya fasilitas-fasilitas yang ada pada kompetitor
Strategi S-O 1. Mengembangkan potensi wisata yang ada dengan pengembangan sarana dan prasarana seperti atraksi, fasilitas dan untilitas yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan. 2. Memelihara kondisi lingkungan dengan cara tidak mengeksplorasi sumber daya alam secara berlebihan 3. pemanfaatan dan pengembangan potensi wisata yang dianggap lebih potensial untuk menjaring pasar wisatawan potensial 4. meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan 5. memenfaatkan bentang darat dan bentang laut dengan membangun fasilitas dan atraksi wisata yang sesauai dengan kemampuan pengunjung dilihat dari penghasilan rata-rata pengunjung per bulan. Stratgi S-T perlu adanya promosi kepada investor atau wisatawan mengenai Pantai Sereg 2. Usaha penataan dan pengembangan daya tarik wisata&fasilitas wisata yang memberikan kekhasan. Miasalnya menonjolkan aktifitas serta atraksi yang dapat di nikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata bahari 3. Dibutuhkan kerjasama antara pihak investor , pengembang dan pengelola agar potensi pantai Sereg dapat dibangun sesuai dengan potensi yang ada
1.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Srtategi W-O 1. membuka peluang investasi yang kondusif 2. Membangun fasilitas rekreasi yang sesuai dengan kebutuhan dan sifat kawasan wisata agar wisatawan yang berkunjung tidak hanya wisatawan bulanan dan tahunan saja 3. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional di bidang pariwisata 4. Mencari investor untuk menanam modal di Pantai Sereg 5. Di perlukannya promosi ke berbagai daerah agar dapat memenuhi rens interval dan mencapai target yang diinginkan.
1.
2.
3.
Strategi W-T Di sediakan fasilitas yang menunjang kegiatan wisatawan Mengupayakan pengembangan sektor pariwisata sebagai ruang usaha alternatif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pembinaan atau pemahaman pada masyarakat , pemerintah dan pihak swasta dala upaya pengembangan kawasan wisata bahari.
80
4.
Pemerintah / pengelola setempat harus lebih memperhatikan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas objek wisata dengan melakukan promosi dan bekerja sama dengan instansi lain agar Pantai Sere bisa berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sumber : Hasil Analisis, 2010 Secara keseluruhan dari hasil analisis SWOT di atas dapat di simpulkan sebagai berikut : a.
Strategi yang harus dilakukan oleh pihak pengelola adalah :
Meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
objek
wisata,
dengan
mengembangkan potensi wisata yang ada melalui pengembangan sarana dan prasarana, seperti atraksi, fasilitas dan untilitas yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan.
Setelah
pengembangan
dilakukan,
kemudian
pengelola
harus
memanfaatkan dan memelihara kondisi lingkungan dengan tidak mengeksplorasi sumber alam secara berlebihan. Pengembangan potensi yang ada itu bertujuan untuk menjaring pasar potensial wisatawan.
Kemudian untuk mempertahankan dan mencapai rens pasar yang diinginkan, pengelola harus melakukan promosi melalui media internet, tv, radio, brosur, koran, dan mouth to mouth. Dengan cara
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
81
demikian pengembangan pantai Sereg akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. b.
Strategi yang harus dilakukan oleh pihak pemerintah adalah :
Mencari investor untuk menanamkan modalnya di Pantai Sereg
Membuka peluang investasi yang kondusif
Membangun fasilitas rekreasi yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan dan sifat kawasan wisata agar wisatawan yang datang tidak hanya wisatawan yang itu-itu saja.
Meningkatkan sumberdaya manusia yang profesional di bidang pariwisata agar pengembangan Pantai Sereg sebagai kawasan wisata bahari dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Mengupayakan pengembangan sektor pariwisata Pantai Sereg sebagai ruang usaha alternatif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Memperbaiki aksesibilitas jalan Kabupaten dan jalan menuju kawasan Pantai Sereg jangan hanya saling melemparkan tanggung jawab antara pihak pengelola dan pemerintah, karena aksesibilitas jalan merupakan salah satu hal yang membuat kenyamanan wisatawan.
c.
Target pengembangan Bila dilihat dari hasil analisis potensi wisata dan preferensi wisatawan target pengembangan yang harus dilakukan oleh pihak pemerintah dan pengelola
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
82
ODTW Pantai Sereg ialah melakukan pembangunan atraksi wisata dan standarisasi fasilitas wisatawan yang sesuai dengan potensi wisata dan preferensi wisatawan yang datang ke Pantai Sereg, kemudian tahap selanjutnya yaitu melakuakan promosi ke berbagai daerah agar dengan adanya pengembangan atraksi dan fasilitas wisata di Pantai Sereg dapat memenuhi rens interval pasar dan mencapai target yang diinginkan.
Hepy Damayanti, 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu