BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 November 2012 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I menyajikan materi perubahan wujud benda dengan menggunakan metode eksperimen di kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo pada semenster 1 tahun pelajaran 2012/2013
mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) seperti pada lampiran 1 halaman 51 serta skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pada akhir proses pembelajaran siswa mengerjakan soal-soal post-tes tentang perubahan wujud benda. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada perubahan wujud benda maka diadakan penilaian dengan menggunakan format penilaian yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Adapun aspek-aspek yang dinilai yang menjadi indikator hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda meliputi: (1) menjelaskan proses perubahan wujud benda, (2) Menyebutkan faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda, (3) Menyebutkan contoh perubahan wujud benda. Pengambilan data pada pembelajaran siklus I dilakukan secara bersamasama oleh peneliti dan seorang guru sebagai pengamat. Kegiatan guru sebagai peneliti maupun kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung diamati dengan menggunakan lembar pengamatan dan pelaksanaan post tes
menggunakan lembar soal post tes, lembar jawaban dan lembar hasil post tes yang telah disiapkan. 4.1.2 Tahap Observasi Awal Observasi awal ini dilakukan sebagai dasar untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda. Berdasarkan observasi awal hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Data Hasil Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo Jumlah Siswa
Persentase (%)
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Kurang Sekali
0 7 8 5 0
0 35 40 25 0
Jumlah
20
100
Kriteria Aspek
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √
7
√ √ √ 13
Memperhatikan data pada tabel 1 nampak bahwa dari 20 siswa, hanya 7 siswa atau 35% yang tuntas pada materi perubahan wujud benda dan 13 siswa atau 65% tidak tuntas pada materi perubahan wujud benda. Secara keseluruhan data hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda di kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Data Siswa Hasil Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo Keterangan No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa
Ariyanto Yadi Agus Djou Ismail Umar Rain Umar Frengki Melu Faisal Moito Yulis Kuli Rio Susanto Suleman Amri Revlin Lakoro Nirmala Modagu Srigita Yusuf Marsela Abd Hamid Misrawati Novita S. Thalib Fitriyanti Ali Fatmawati Hawaria Yasin Sri Yulianti Juna Tantri S. Bua
L/P
Nilai
Aspek
L L L L L L L L L L P P P P P P P P P P
77 60 60 75 65 55 55 50 60 55 78 60 75 75 55 77 65 60 76 60
B C C B C K K K C K B C B B K B C C B C
Tuntas
Jumlah Persentasi
Tidak Tuntas
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 35
√ 13 65
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I a.
Tahap Perencanaan Adapun yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah: 1) Menyiapkan/menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Menyusun Skenario pembelajaran 3) Menyiapkan media dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 4) Menyiapkan pedoman observasi
b. Tahap Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 November 2011 dengan materi perubahan wujud benda. Siswa yang hadir pada saat tindakan siklus I sebanyak 20 orang siswa. Adapun tahap pelaksanaan yang dilakukan guru adalah mula-mula guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab melalui kegiatan apersepsi. Selanjutnya guru mengonformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapi siswa, guru menjelaskan materi secara singkat, guru mengorganisir siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Guru membagikan nomor kepala kepada setiap siswa dalam kelompok. Setiap siswa dibagikan tugas dalam bentuk LKS materi perubahan wujud benda, secara kelompok siswa melakukan eksperimen, guru membimbing siswa atau kelompok saat diskusi maupun eksperimen, siswa mempresentasi hasil diskusi, guru melakukan penguatanpenguatan. Selanjutnya guru dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan post tes. c.
Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru, kegiatan belajar siswa, serta hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda. Pengamatan dan evaluasi terhadap pembelajaran tersebut menggunakan lembar observasi dan lembar soal post test yang telah dipersiapkan. Adapun kegiatan pembelajara siklus I diperoleh data sebagai berikut. 1
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus I
Kegiatan guru dalam proses pembelajaran perubahan wujud benda dilakuakn melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, diamati dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan. Aspek kegiatan guru yang dinilai terdiri dari 7 aspek. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat diperoleh data seperti diuraikan dalam tabel 1 berikut. Tabel 3: Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Pembelajaran Siklus I Kriteria Aspek Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Jumlah Aspek 0 3 4 0 7
Persentase (%) 0 42,86 57,14 0 100
Memperhatikan hasil analisis data pada tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai, 3 aspek
atau 142,86%
memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria sangat baik (B), 4 aspek atau 57,14% mencapai kriteria baik (C). Uraian lengkap mengenai data hasil observasi kegiatan guru pada pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 60. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus I Pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh seorang pengamat. Aspek-aspek kegiatan siswa yang diamati dan dinilai terdiri dari 7 aspek.
Pada tabel 4 berikut ini diuraikan dan digambarkan hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada siklus I. Tabel 4: Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus I Kriteria Aspek
Jumlah Aspek
Persentase (%)
Sangat baik
0
0
Baik
3
42,86
Cukup
4
57,14
Kurang
0
0
Jumlah
7
100
Memperhatikan data pada tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan siswa yang diamati 3 aspek atau 42,86% mencapai kriteria baik (B), dan 4 aspek atau 57,14% mencapai kriteria cukup (C). Uraian lengkap mengenai hasil pengamatan kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 61. 3. Penilaian Hasil Belajar Siswa pada Perubahan Wujud Benda Siklus I Untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa materi aperubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, maka pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan post tes atau evaluasi
tertulis menggunakan soal uraian
sebagaimana terdapat pada lampiran 6 halaman 64. Soal tersebut terdiri dari 3 butir, di mana masing-masing butir soal diberikan skor dengan total skor maksimal 12.
Berdasarkan penilaian tertulis tersebut diperoleh data hasil post tes yang diuraikan pada tabel 3 berikut. Tabel 5: Hasil Penilaian Post Tes pada Siklus I Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √
Rentang Nilai
Jumlah siswa
Persentase (%)
Kurang dari 9
< 75
6
30
9 ke atas
75 ke atas
14
70
√
27
100
20
Skor Tercapai
Jumlah
7
Memperhatikan data pada tabel 5 menyangkut hasil post tes pada pembelajaran siklus I dapat diketahui bahwa, dari 20 siswa yang dikenakan tindakan 14 orang atau 70% memperoleh nilai baik atau tuntas pada materi perubahan wujud benda, sedangkan siswa yang tidak memiliki nilai yang baik atau tidak tuntas pada materi perubahan wujud benda berjumlah 6 orang atau 30%. Uraian lengkap mengenai hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda siklus I dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 65. 4. Tahap Analisas dan Refleksi Berdasarkan refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat terhadap pengamatan kegiatan guru, pengamatan kegiatan belajar siswa dan hasil penilaian post tes yang merupakan gambaran tindakan yang dilakukan pada siklus I. Refleksi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I meningkatkan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten
Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, sesuai indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan. Berdasarkan refleksi tersebut disimpulkan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan belum tercapai. Hal ini karena beberapa aspek pembelajaran, baik menyangkut kegiatan guru melaksanakan pembelajaran maupun kegiatan belajar siswa yang belum berlangsung secara optimal, sehingga belum berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda. Dari hasil pengamatan ternyata kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen masih terdapat beberapa langkah yang belum dilaksanakan secara optimal yaitu: 1) Mengarahkan siswa dalam metode eksperimen 2) Membimbing melakukan eksperimen 3) Membimbing siswa berdiskusi tentang hasil eksperimen 4) Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran Dengan
tidak
optimalnya
pelaksanaan
langkah-langkah
metode
eksperimen dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa sehingga sebagian siswa belum tuntas pada pembelajaran perubahan wujud benda. Adapun kegiatan belajar siswa yang belum optimal pada siklus I yaitu: 1) Kerjasama dalam melakukan eksperimen 2) Menjawab pertanyaan-pertanyaan 3) Melakukan proses eksperimen sesuai dengan perintah dalam LKS 4) Ketelitian dalam melakukan eksperimen
Memperhatikan temuan–temuan yang ada maka tindakan yang telah dilakukan pada siklus I belum mencapai hasil yang ditetapkan pada indikator keberhasilan yaitu minimal meningkat 10 orang siswa atau 50% dari 7 orang atau 35% menjadi 17 orang siswa atau
85%
dari 20 orang siswa yang dikenai
tindakan memiliki hasil belajar yang baik pada materi perubahan wujud benda. Dengan demikian peneliti dan pengamat sepakat untuk melanjutkan tindakan pembelajaran ke siklus II. 4.1.4 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan pada Rabu tanggal 14 November 2012. Siklus II yang akan dilaksanakan untuk menyempurnakan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. Tindakan ini memperhatikan hubungan antara kegiatan guru dalam pembelajaran dengan kegiatan belajar siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda. Hubungan antara kegiatan guru dalam pembelajaran dengan kegiatan belajar siswa tidak lepas dari metode eksperimen yang telah dipilih memiliki kelebihan dan kelemahan. Sehubungan dengan kelebihan dari metode pembelajaran ini akan dioptimalkan pelaksanaannya, sedangkan kelemahan metode pembelajaraan ini akan akan dikurangi pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda . Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagaimana terdapat pada lampiran 8 halaman 67.
4.1.5 a.
Hasil Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Tahap Perencanaan Adapun yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah: 1. Menyiapkan/menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Menyusun Skenario pembelajaran 3. Menyiapkan media dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 4. Menyiapkan pedoman observasi
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 November 2012, dengan mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya sebagaimana terlampir pada lampiran 8 halaman 67. Siswa yang hadir pada saat tindakan siklus II sebanyak 20 orang siswa. Adapun tahap pelaksanaan yang dilakukan guru adalah mula-mula guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab melalui kegiatan apersepsi. Selanjutnya guru mengonformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa, guru menjelaskan materi secara singkat, guru mengorganisir siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap siswa dibagikan tugas dalam bentuk LKS materi perubahan wujud benda, secara kelompok siswa melakukan eksperimen, guru lebih mengoptimalkan pembimbingan siswa baik secara perorangan maupun kelompok saat diskusi maupun eksperimen, siswa mempresentasi hasil diskusi, guru melakukan penguatan-penguatan. Selanjutnya guru dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan post tes.
c.
Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru, kegiatan belajar siswa, serta hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda. Pengamatan dan evaluasi terhadap pembelajaran tersebut menggunakan lembar observasi dan lembar soal post test yang telah dipersiapkan. Adapun kegiatan pembelajara siklus II diperoleh data sebagai berikut. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus II Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan. Aspek kegiatan guru yang diamati terdiri dari 7 aspek. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh seorang guru pengamat diperoleh data sebagaimana diuraikan dalam tabel 6 berikut ini. Tabel 6: Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Pembelajaran Siklus II Ket Tidak Tuntas Tuntas √
Kriteria Aspek
Jumlah Aspek
Persentase (%)
Sangat baik
5
71,43
Baik
2
28,57
Cukup
0
0
√
Kurang
0
0
√
Jumlah
7
100
√
7
0
Memperhatikan uraian data pada tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan guru dalam pembelajaran siklus II yang diamati 5 aspek atau 71,43% mencapai kriteria sangat baik (SB), dan 2 aspek atau 28,57% mencapai
kriteria baik (B). Sehingga dari 7 aspek kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang diamati mengalami ketuntasan 100%. Uraian lengkap mengenai data hasil pengamatan kegiatan guru pada pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 76. 2.
Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus II Pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa pada siklus II dilakukan
secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh pengamat, menggunakan lembaran pengamatan yang telah disiapkan. Aspek-aspek kegiatan belajar siswa yang diamati terdiri dari 7 butir. Berikut ini diuraikan dan digambarkan data hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada siklus II dalam tabel 7 berikut. Tabel 7: Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus II Keterangan
Jumlah
Persentase
Aspek
(%)
Tuntas
Sangat baik
5
71,43
√
Baik
2
28,57
√
Cukup
0
0
√
Kurang
0
0
√
Jumlah
7
100
Kriteria Aspek
7
Tidak Tuntas
0
Memperhatikan data pada tabel 7 diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan belajar siswa yang diamati, 5 aspek atau 71,43 % memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria sangat baik (SB), dan 2 aspek atau 28,57 % mencapai kriteria baik (B). Sehingga dari 7 aspek kegiatan belajar siswa yang diamati mengalami ketuntasan 100%.
Uraian lengkap hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 77. 3. Hasil Penilaian Kemampuan Menentukan Pikiran Pokok Siklus II Untuk mengukur hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, maka pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan penilaian tertulis menggunakan soal uraian sebagaimana terdapat pada lampiran 13 halaman 80. Soal tersebut terdiri dari 3 butir, di mana masing-masing butir diberikan skor. Berdasarkan penilaian tertulis tersebut diperoleh data hasil post tes yang diuraikan pada tabel 8 berikut. Tabel 8 : Hasil Penilaian Post Tes pada Siklus II Skor Tercapai
Rentang Nilai
Jumlah siswa
%
Kriteria
Kurang dari 9
< 75
2
10
C
9 ke atas
75 ke atas
18
90
B
27
100
Jumlah
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √ √ 18
2
Memperhatikan data pada tabel 8 menyangkut hasil post tes pada pembelajaran siklus II dapat diketahui bahwa, dari 20 siswa yang dikenakan tindakan 18 orang atau 90% memiliki nilai yang baik pada materi perubahan wujud benda, sedangkan siswa yang tidak memiliki nilai yang baik pada materi perubahan wujud benda berjumlah 2 orang atau 10%. Uraian lengkap mengenai hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 81.
4. Tahap Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus II Analisis dan Refleksi pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan melalui diskusi oleh peneliti dengan pengamat. Pembelajaran yang diamati dan dinilai selanjutnya dianalisis dan direfleksi. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang direncanakan semula serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013, sesuai indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan. Dari kegiatan refleksi tersebut diketahui proses pembelajaran materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen dapat terlaksana sesuai rencana, serta berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penilaian post tes pada siklus II menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan, 18 orang siswa atau 90% memiliki hasil belajar yang baik materi perubahan wujud benda. 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, baik pada tindakan siklus I maupun tindakan siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini nampak pada siswa, baik secara individu maupun kelompok. Peningkatan kualitas pembelajaraan maupun hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda ini erat kaitannya dengan pemilihan metode pembelajaran
yang diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaraan. Kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda dapat dilihat pada uraian berikut : 1.
Pengamatan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Berdasarkan data hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran
tindakan siklus I diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan guru yang amati, 3 aspek atau 42,86% mencapai kriteria baik (B), 4 aspek atau 57,14% mencapai kriteria baik (C). Sedangkan siklus II diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai, 5 aspek atau 71,43% mencapai kriteria sangat baik (SB), dan 2 aspek atau 28,57% mencapai kriteria baik (B), atau secara keseluruhan persentasi keterlaksanaan tahapan kegiatan pembelajaran guru mencapai 100%. Semua aspek yang tercantum pada lembar pengamatan tahapan pembelajaran teramati selama proses pembelajaran. Hal ini menujukkan bahwa guru melaksanakan proses pembelajaran dengan baik berdasarkan pedoman yang telah direncanakan dan disusun oleh peneliti. Ketercapaian tahapan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen semakin meningkat. Ada beberapa hal yang dioptimalkan guru tahapan pembelajaran siklus II sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran dari siklus I, yaitu: (1) membimbing dan mengarahkan siswa dalam melakukan metode eksperimen, (2) Membimbing siswa secara optimal dalam melakukan eksperimen, (3) membimbing siswa baik secara perorangan maupun kelompok saat diskusi tentang hasil eksperimen, (4) membimbing siswa secara optimal dalam menyimpulkan materi pembelajaran.
2. Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Berdasarkan data hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada siklus I diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan siswa yang diamati, 3 aspek atau 42,86% mencapai kriteria baik (B), dan 4 aspek atau 57,14% mencapai kriteria cukup (C). Sedangkan pada siklus II diketahui bahwa dari 7 aspek kegiatan belajar siswa yang diamati, 5 aspek atau 71,43% memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria sangat baik (SB), 2 aspek atau 28,57% mencapai kriteria baik (B) atau secara keseluruhan meningkat menjadi 100%. Hal ini menujukkan bahwa kegiatan belajar siswa lebih memfokuskan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok sehingga siswa mudah menjawab soal-soal post tes. 3.
Hasil Penilaian Post Tes Berdasarkan data hasil penilaian post tes setelah pembelajaran, pada siklus
I diketahui bahwa, dari 20 siswa yang dikenakan tindakan 14 orang atau 70% memiliki nilai yang baik materi perubahan wujud benda. Pada siklus II hasil penilaian post tes mengalami peningkatan yaitu dari 20 siswa yang dikenai tindakan 18 orang siswa atau 90% memiliki nilai yang baik materi perubahan wujud benda, sedangkan 2 orang atau 10% yang tidak memiliki nilai yang baik materi perubahan wujud benda. Untuk lebih jelasnya, perbandingan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda mulai dari observasi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.
Tabel 9: Perbandingan Hasil Belajar Siswa Materi Perubahan Wujud Benda Mulai Dari Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II Pada Siswa Kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo. Kegiatan
Jumlah Siswa
Observasi Awal
7
Persentase (%) 35
Siklus I
14
70
Siklus II
18
90
Memperhatikan data pada tabel 9 persentasi hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo mengalami peningkatan dari 7 orang siswa atau 35% pada observasi awal menjadi 14 orang siswa atau 70% pada siklus I. Selanjutnya terjadi peningkatan pula pada siklus II menjadi 18 orang siswa atau 90% yang memiliki nilai yang baik materi perubahan wujud benda. Meskipun kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dan telah berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda, tetapi masih perlu pengembangan lebih lanjut. Hal ini karena sesuai analisis data masih terdapat 2 (empat) orang siswa yang dinyatakan tidak memiliki nilai yang baik atau tidak tuntas materi perubahan wujud benda pada pembelajaran siklus II, karena tidak mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Kedua siswa tersebut masih memerlukan penanganan lebih lanjut setelah tindakan kelas dilaksanakan, yakni dengan memberikan tugas individual agar mereka memiliki nilai yang baik atau tuntas pada materi perubahan wujud benda.
Memperhatikan hasil refleksi siklus II di mana dari 20 siswa yang dikenakan tindakan, 18 orang siswa atau 90% yang memiliki hasil belajar yang baik pada materi perubahan wujud benda, dengan demikian indikator keberhasilan telah tercapi. Hal ini berarti hipotesis tindakan kelas yaitu “Jika guru menggunakan metode eksperimen maka hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda di kelas IV SDN 25 Limboto Kabupaten Gorontalo meningkat”, dinyatakan diterima, sehingga penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil.