1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Berdirinya Koperasi Unit Desa Berkat Telaga Sejarah Koperasi Unit Desa Berkat Telaga keberadaannya merupakan amanat dari Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 tentang perekonomian yakni berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan”. Untuk itu di seluruh wilayah Indonesia khususnya di kabupaten Gorontalo tepatnya di kecamatan Telaga dibangun dan didirikan oleh rakyat dipedesaan kegiatan koperasi untuk membantu perekonomian masyarakat desa. Sehingga dalam pendirian Koperasi Unit Desa dikenal juga istilah dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Sebelum Koperasi Unit Desa berkat Telaga lahir di kecamatan Telaga ada 3 jenis koperasi primer yang sudah berdiri sebagai penopang perekonomian rakyat telaga secara umum yaitu Koperasi Kopta Serentak, Koperasi Patera dan Koperasi Primer Usional. Namun dengan keluarnya Inpres No.2 tahun 1979 maka ketiga koperasi tersebut digabungkan menjadi satu dan mulai saaat itu koperasi tersebut dianakgenerasikan atau sebagai cikal bakal pendirian Koperasi Unit Desa Berkat Telaga. Nama berkat selain berarti Do’a ke arah kemajuan, juga mempunyai makna yang lebih strategis, sebab kata berkat mempunyai makna lain yaitu singkatan dari bimbingan ekonomi rakyat desa Telaga. Sebagai salah satu pelaku ekonomi di tingkat pedesaan dan sebagai pusat pelayanan ekonomi masyarakat di pedesaan maka
Koperasi Unit Desa Berkat Telaga pada tahun 1991 dipandang sudah mampu 28
2
menjalankan dan memajukan perekonomian rakyat telaga khususnya, sehingga pemerintah menilai dan memberikan penghargaan atau piagam penghargaan dari Menteri Koperasi sebagai Koperasi Unit Desa mandiri terbaik tingkat nasional.
4.1.2 Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa Berkat Telaga
RAT PENGURUS
BADAN PEMERIKSA
MANAJER
KAUR TATA USAHA
KAUR KEUANGAN
KAUR UMUM
UNIT USAHA PENGKREDITAN
SIMPAN PINJAM
SARANA PERTANIAN
PANGAN
GILINGAN PADI
Sumber: Koperasi Unit Desa Telaga
3
PENGURUS DAN BADAN PEMERIKSA Ketua
: H. Ali Bahsoan, BA
Sekretaris
: Hj. Elly Poliyama
Bendahara
: Haridjah Nggau
Badan Pemeriksa Ketua
: Dr. Hi. Walidun Husain, M.Si.
Sekretaris
: Drs. Burhan Rahman
Anggota
: Hj. Tine Suleman
Tabel 1. BAGIAN KERJA DAN PENDIDIKAN KARYAWAN KOPERASI UNIT DESA BERKAT TELAGA No.
NAMA
BAGIAN KERJA
PENDIDIKAN
1
Sarintan Domili
: Manajer
SMA
2
Aminah Bahsuan
: Kaur Keuangan
SMA
3
Syamsia Nggilu
: Unit Usaha Pengkreditan
SMA
4
Iskandar Mootalu
: Kaur RMU
SMA
5
Agustin Hasan
: Kaur Tata Usaha
SMA
6
Ismi Umar
: Juru Simpan Pinjam
SMA
7
Sandara Badu
: Kaur Umur
SMA
8
Hardi Anwar
: Sarana Pertanian
SMA
9
Sukma Pakaji
: Gilingan padi
SMA
Sumber: Koperasi Unit Desa Telaga
4
3. Tugas-Tugas Kerja 1. Kepala Kepala mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasi koperasi yang sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku, membina sumber daya, melaksanakan kebijakan teknis di bidang pelayanan publik, komersial, administrasi dan keuangan, dan melaksanakan kerjasama dengan badan usaha lain atau instansi pemerintah.
2. Wakil Ketua Wakil merupakan salah seorang pendamping ketua dalam memimpin dan mengkoordinasi koperasi dan yang paling utama tugas wakil adalah sebagai pengamat dalam bidang pangan dan R.M.U. 3. Sekretaris Tugas utama dalam bidang sekretaris adalah menyelenggarakan adminsitrasi organisasi koperasi dan sebagai pengamat dalam bidang usaha simpan pinjam atau pengkreditan serta penagihan piutang. 4. Bendahara Bendahara bertugas dalam bidang administrasi keuangan mempunyai fungsi merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan keuangan dan pengamat waserda (minyak tanaha dan Saprodi)
4. Usaha yang Dijalankan Koperasi Unit Desa Berkat Telaga Koperasi Unit Desa Berkat Telaga berperan sebagai alat perekonomian negara yang efisien dan akuntabel sehingga memiliki kemampuan yang memadai untuk
5
dapat memperoleh kemandirian, otonomi, dan tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola usaha keuangan desa secara mikro yang bersifat pelayanan masyarakat maupun bersifat komersial. Aktivitas usaha Koperasi Unit Desa Berkat adalah bergerak di bidang usaha pengkreditan dan simpan pinjam. Ruang lingkup usaha Koperasi Unit Desa Berkat meliputi simpan pinjam, penyaluran kredit usaha tani dan pemberian kredit pemasangan instalasi listrik. Selain usaha Koperasi Unit Desa Berkat di bidang pangan, Saranapertanian dan Gilingan padi.
4.2 PEMBAHASAN Keadaan Koperasi Unit Desa sebelum peneliti mengadakan penelitian bahwa situasi karyawan dalam melakukan pekerjaannya kurang maksimal hal ini disebabkan karena karyawan belum mendapatkan pelatihan sebagai salah satu pendukung dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Selain itu sumber daya manusia yang masih kurang memadai. Penegetahuan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari hanya didapatkan dari arahan manajer dan pimpinan lainnya. Oleh karena itu ada beberapa usaha yang dilakukan oleh Koperasi Unit Desa untuk meningkatkan kinerja karyawan antara lain: 1. Pelatihan dan Pengembangan Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ketua dan sekretaris pada hari Senin, 10 September 2012 maka diperoleh informasi bahwa teknik Koperasi Unit Desa Berkat dalam meningkatkan kinerja karyawan ada dua, yaitu melalui: a. Pemberian Motivasi Pemberian motivasi yaitu pemberian semangat, dorongan berupa penyuluhan atau pembinaan tentang penyadaran bahwa karyawan merupakan subjek dalam suatu
6
usaha. Sebagai subjek, karyawan merupakan motor penggerak terhadap jalannya usaha akan ditentukan oleh kualitas kerja karyawan yang ada. Sehingga hanya karyawan yang berkualitas dan mempunyai kontribusi yang besar pada suatu usaha yang layak untuk mendapat posisi dan fasilitas-fasilitas. Dengan pemberian penyadaran ini diharapkan karyawan dapat termotivasi untuk selalu meningkatkan pengetahuan maupun kualitas kerjanya. Bentuk pemberian motivasi berupa pengarahan dalam pertemuan, pemberian motivasi secara internal melalui panggilan kepala kepada karyawan secara personal. b. Pemberian Pelatihan/diklat Dalam peningkatan kinerja karyawan Koperasi Unit Desa Berkat mempunyai tujuan yang dititikberatkan untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kerja dalam melaksanakan dan mencapai tujuan sasaran program kerja yang telah ditetapkan. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan yang diadakan suatu usaha tentu akan memberikan manfaat yang diperoleh terutama bagi perusahaan dan karyawan. Adapun manfaat yang diperoleh dalam meningkatkan kinerja karyawan yaitu: 1)
Meningkatkan rasa puas, menunbuhkan semangat kerja dan rasa percaya diri pada karyawan serta mengurangi angka ketidakhadiran. Hal ini dapat meningkatkan dedikasi karyawan terhadap tempat kerja.
2)
Memperbaiki metode dan sistem kerja. Hal ini dapat memperlancar proses kerja dan efisiensi waktu.
3)
Mengurangi kesalahan dalam bekerja sehingga mengurangi beban pemborosan.
4) Komunikasi dan kerjasama antar karyawan menjadi lebih baik. Hal ini menciptakan suasana yang nyaman dalam bekerja.
7
2. Metode dalam pelatihan dan pengembangan Dalam melaksanakan program pelatihan dan pengembangan Koperasi Unit Desa Berkat telaga menggunakan teknik pendidikan dan pelatihan (diklat) yang meliputi: a. Diklat On The Job Diklat on the job adalah pelatihan yang diadakan oleh Koperasi Unit Desa Berkat sendiri dan dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan kerja karyawan. Diklat on the job yang dilaksanakan berupa:
1) Rotasi Jabatan (Job Rotation) Koperasi Unit Desa Berkat melakukan pemindahan tugas karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain untuk menambah wawsan dan keahlian karyawan. Rotasi jabatan dianggap penting karena dapat mengurangi rasa jenuh karyawan terhadap satu pekerjaan yang sama dan terus menerus. Dengan cara ini maka karyawan akan memperoleh banyak pengalaman kerja. Di tempat kerjanya yang baru, seorang karyawan akan dapat lebih mengasah kemampuannya dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan karyawan tersebut dalam bekerja. Seorang Kepala Urusan (Kaur) akan memantau kinerja karyawannya. Apabila ditemukan karyawan yang memiliki kecenderungan penurunan dalam kinerjanya, maka akan dicari apa yang menjadi penyebabnya untuk selanjutnya dilakukan rotasi.
2. Latihan Instruksi Pekerjaan (Job Instruction Training) Latihan instruksi pekerjaan di Koperasi Unit Desa Nerkat Telaga dilakukan dengan cara penugasan kepada karyawan untuk menangani pekerjaan tertentu. Dengan cara ini, seorang karyawan diperintahkan melaksanakan tugas yang
8
sebelumnya sudah atau belum pernah dikerjakan dan berhubungan dengan pekerjaannya. Latihan instruksi pekerjaan berfungsi untuk meningkatkan kinerja dan spesialisasi karyawan sekaligus untuk menguji sejauh mana seorang karyawan mampu menggunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya. 3.
Penugasan Sementara Koperasi Unit Desa Berkat melakukan penugasan sementara kepada karyawan
untuk melaksanakan tugas di luar kegiatan rutin kesehariannya. Cara ini biasanya digunakan untuk menangani pekerjaan yang merupakan bagian dari program kerja perusahaan.Hal ini sangat bermanfaat bagi Koperasi Unit Desa, dengan adanya penugasan seperti itu tugas yang seharusnya diselesaikan dalam jangka waktu yang cukup panjang dapat dirampungkan pada waktu yang cukup singkat dan bagi karyawan dapat memberikan tambahan penghasilan karena dapat menyelesaikan pekerjaan di luar pekerjaan rutinnya, sehingga pimpinan dapat memberikan tip atau uang kerja lembur.
3.
Kendala-kendala dalam Pelatihan dan Pengembangan Adapun kendala-kendala dalam pelatihan dan pengembangan yang terjadi di
Koperasi Unit Desa Berkat Telaga adalah pada peserta atau sumber daya manusianya. Karyawan yang mengikuti diklat sebelumnya memperoleh surat perintah dari pimpinan. Karyawan wajib mengikuti surat perintah tersebut kecuali terdapat halangan-halangan yang tidak bisa dihindari seperti sakit, menjalani tugas yang bersifat sangat penting dan tidak bisa ditinggalkan. Apabila terdapat karyawan yang telah diberi surat perintah ternyata terdapat halangan dan tidak dapat mengikuti maka posisinya akan digantikan karyawan lain yang memenuhi syarat dengan persetujuan pimpinan. Karyawan yang tidak dapat mengikuti diklat dengan alasan yang tidak jelas
9
tidak dapat mengikuti diklat berikutnya tetapi akan digantikan oleh orang lain yang lebih bertanggung jawab. Selain
dari
peserta
kendala
juga
diperoleh dari
kantor.
Program
pengembangan yang bersifat teknis keseharian masih menunggu surat tugas atau persetujuan pimpinan Koperasi Unit Desa Berkat Telaga, hal ini dikarenakan pelatihan yang hanya bersifat teknis kurang menguntungkan bagi Koperasi Unit Desa. Selah peneliti melakukan penelitian dalam meningkatkan kinerja karyawan melalui pelatihan dan pengembangan berupa diklat maka diperoleh sebagai berikut: 1. Pelatihan dan Pengembangan sebagai Peningkatan Kinerja Karyawan
Latihan adalah proses sistematik pengubahan perilaku para karyawan dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional (Sulistiyani dan Rosidah, 2003:175). Latihan biasanya dimulai dengan orientasi yakni suatu proses dimana
para
karyawan
diberi
informasi
dan
pengetahuan
mengenai
kebijaksanaan-kebijaksanaan personalia, organisasi dan harapan-harapan untuk performance tertentu untuk peningkatan kinerja adalah cara Koperasi Unit Desa Berkat Telaga untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan Koperasi Unit Desa Berkat Telaga dapat tercapai. Peningkatan kinerja karyawan telah dilakukan Koperasi Unit Desa Berkat Telaga dengan cukup baik karena didahului dengan analisis kebutuhan, hanya saja program pengembangan yang bersifat teknis keseharian penyelenggaraannya masih menunggu persetujuan pimpinan. 2. Metode-Metode Pelatihan dan Pengembangan Melihat begitu pentingnya peningkatan kinerja karyawan dalam pencapaian tujuan Koperasi Unit Desa Berkat Telaga, maka Koperasi Unit Desa Berkat Telaga berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan selain dengan pelatihan juga mengadakan pengembangan. Sebagai langkah strategi peningkatan kinerja karyawan.
10
Diklat yang dilakukan adalah diklat on the job dan diklat off the job. Diklat off the job dibagi menjadi tiga, yaitu: diklat teknis (peningkatan kinerja karyawan terutama dalam pelaksanaan tugas keseharian secara teknis), diklat non teknis (peningkatan kinerja karyawan terutama dalam kegiatan non teknis keseharian), dan pengembangan kepribadian (peningkatan kinerja karyawan terutama dari aspek kepribadian). Metode pelatihan yang diberikan kepada karyawan sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan Handoko yaitu ada dua kategori pokok program pelatihan dan pengembangan yaitu metode praktis (on the job training) dan teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training). Metodemetode yang diterapkan Koperasi Unit Desa Berkat Telaga dalam peningkatan kinerja karyawan melalui pelatihan dan pengembangan sudah sesuai dengan teori maka dalam pelaksanaannya sudah dapat berjalan dengan baik.
3.
Kendala-Kendala dalam Pengembangan kinerja karyawan Sesuai dengan teori (Hasibuan, 2002:85) dalam program pelatihan dan
pengembangan terdapat kendala-kendala yang meliputi peserta, pelatih, fasilitas, kurikulum dan dana pengembangan. Dalam melakukan peningkatan kinerja karyawan yaitu melalui pelatihan dan pengembangan berupa diklat, Koperasi Unit Desa Berkat Telaga masih menghadapi kendala-kendala yang harus diselesaikan. Kendala yang timbul adalah adanya sebagian karyawan (peserta) yang kurang merespon dengan adanya pelatihan dan pengembangan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran dari karyawan tentang pentingnya peningkatan kinerja melalui pelatihan dan pengembangan berupa diklat dikarenakan waktu penyelenggaraan yang kurang tepat (saat karyawan sibuk dengan pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan), kurang sehat atau sakit, dan ada kepentingan pribadi. Selain dari peserta kendala juga terdapat pada
11
program pengembangan yang menunggu persetujuan pimpinan Koperasi Unit Desa Berkat Telaga. Kurangnya kesadaran karyawan ini menyebabkan fasilitas yang telah ada dan materi yang telah di dapat dari program pelatihan dan pengembangan kurang dapat menerapkan ilmu seacara maksimal di dalam pekerjaannya.