53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Berdasarkan
buku
panduan
akademik
(2013:7)
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lahir ditengah-tengah Kota Yogyakarta karena didorong kesadaran dan tanggung jawab yang mendalam bahwasanya pendidikan termasuk pendidikan tinggi pada hakekatnya merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia. Diawali dengan diskusi-diskusi kecil oleh sekelompok kecil aktivis Muhammadiyah
yang
mengambil
tempat
di
Madrasah
Mu’alimin
Muhammadiyah, kemudian dikembangkan ditengah-tengah forum tokohtokoh cendekiawan Muhammadiyah yang sifatnya luas, maka akhirnya disimpulkan sudah dipandang perlu segera didirikan segera didirikan Universitas Muhammadiyah di kota perjuangan sekaligus kota kelahiran di kota perjuangan sekaligus kota kelahiran Muhammadiyah untuk pertama kalinya. Semua ini kemudian disampaikan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
DIY.
Berdasarkan
keputusan
hasil
Musyawarah
Muhammadiyah Wilayah DIY, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY
54
mengeluarkan Surat Keterangan Nomor. A-1/01.E/PW/1981, tanggal 26 Maret
tentang
berdirinya
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor.
E/1/1996/1982,
tentang
Pengelolaan
UMY,
maka
UMY
pembinaanya berada di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada awal berdirinya, UMY berkantor di Jl. KHA Ahmad Dahlan No.107 Yogyakarta,
sedang
kegiatan
kuliah
masih
menumpang
di
SPG
Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang terletak di Jl. Kapten Tendean Yogyakarta. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang menyelenggarakan kegiatan akademiknya pada tahun 1981/1982 membuka lima fakultas yaitu: 1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil 2) Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen 3) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional 4) Fakultas Hukum, Jurusan Hukum Tata Negara 5) Fakultas Dakwah, Jurusan Penyiaran Agama Islam Pada Tahun Akademik 1984/1985 membuka fakultas baru yaitu Fakultas Pertanian dengan jurusan Budidaya Pertanian dan jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, kemudian tahun akademik 1987/1988 membuka Fakultas Tarbiyah. Selanjutnya tahun akademik 1991/1992 mengembangkan Fakultas
55
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan membuka jurusan baru yaitu Ilmu Pemerintahan, diikuti tahun akademik 1992/1993 membuka jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Teknik Elektro pada Fakultas Teknik. Pada tahun akademik 1993/1994 dibuka Fakultas Kedokteran dengan jurusan Kedokteran Umum dan tahun akademik 1995/1996 membuka jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknik. Pada tanggal 17 agustus 1995 dimulailah pembangunan kampus terpadu UMY dengan peletakan batu pertama oleh ketua umum PP Muhammadiyah (bapak KH Ar Fachrudin), yang sekarang diabadikan menjadi nama gedung kembar (AR Fachrudin A dan B) dan mulai digunakan untuk kegiatan administrasi dan perkuliahan pada tanggal 19 Agustus 1997. Pada tahun akademik 1996/1997 UMY kembali membuka jurusan baru yaitu jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Isipol. Untuk pembangunan fisik berikutnya, pada akhir tahun 1997 membangun gedung C (Plaza) dan pada tahun akademik 1998/1999 membuka program studi Syari’ah (Muamalah) pada Fakultas Agama Islam serta pada tahun akademik 1999/2000 membuka program studi Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran. Pada tahun
2001 UMY mendapat ijin untuk menyelenggarakan
program Magister Studi Islam dengan konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam dan Pemikiran Hukum Islam dan Magister Manajemen dengan konsentrasi
56
Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Keuangan. Dalam pembangunan fisik UMY terus membangun gedung baru yaitu pada tahun 1999 berupa gedung D (perpustakaan), dilanjutkan tahun 2000 membangun gedung E (Ki Gabus Hadikusumo). Pada tahun 2002 dibangun gedung F ( Nyi Maesaroh Hilal), selanjutnya pada tahun 2004 membangun gedung laboratorium (kedokteran, pertanian dan teknik) dan pembangunan masjid kampus (KHA Dahlan). Pada tahun akademik 2004/2005 membuka program studi Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran, serta mulai tahun 2006 membuka konsentrasi baru pada program magister Manajemen yaitu Manajemen Publik dan Manajemen Pendidikan, selanjutnya pada tahun akademik 2006/2007 mendapat ijin/keputusan dari direktorat jenderal Pendidikan Agama Islam Departemen Agama untuk menyelenggarakan Program Doktor (S3) dengan program studi Psikologi Pendidikan Islam dan Politik Islam. Pembangunan gedung baru dilanjutkan dengan merehabilitasi gedung 4 lantai di kampus I Jl. Hos Cokroaminoto 17 menjadi rumah sakit gigi dan mulut pendidikan yang selanjutnya diberi nama Asri Medical Center (AMC), dilanjutkan tahun 2008 membangun sportorium dan tahun 2009 dengan membangun Student Center sebagai pusat kegiatan mahasiswa. Pada tahun akademik 2010/2011 UMY mendapatkan ijin dari Direktorat Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional untuk
57
membuka program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Farmasi, Teknik Informatika dan program studi Magister Ilmu Pemerintahan. Bertambahnya program studi baru di Fakultas Kedokteran yaitu program studi Farmasi mengilhami diubahnya nama Fakultas Kedokteran menjadi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Pada tahun 2011/2012 turun ijin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pembukaan program studi baru yaitu program studi Pendidikan Bahasa Arab, dan pada tahun akademik 2012/2013 turun ijin pembukaan program studi magister Ilmu Keperawatan, Pendidikan Bahasa Jepang dan magister Ilmu Hubungan Internasional. Perkembangan jumlah program studi baru di bidang Pendidikan Bahasa mengilhami dibukanya Fakultas Pendidikan Bahasa (FPB) dan sejak tahun akademik 2012/2013 ketiga program studi Pendidikan Bahasa yaitu program studi Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Jepang dikelola oleh Fakultas Pendidikan Bahasa. Selain itu, pada tahun akademik 20120/2013 pula telah dibuka program Vokasi (Diploma 3) meliputi program studi Teknik Mesin Otomotif dan Manufaktur, Teknik Elektromedik, dan Akuntansi Terapan sebagai tindak lanjut peleburan (akuisisi) Politeknik Mhammadiyah Yogyakarta (PMY) ke dalam manajemen UMY. Dan pada tahun akademik 1013/2014 mendapat persetujuan dari Ditjen Dikti untuk membuka program studi Ilmu Hukum Jepang jenjang S-2/Magister dan program studi Profesi Akuntansi.
58
a. Visi Menjadi Universitas yang unggul dalam pengembangan ilmu agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan /atau seni dengan berlandaskan niluniversitas yang unggul dalam pengembangan ilmu agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan /atau seni dengan berlandaskan nilai-nilai Islam untuk kemaslahatan umat. b. Misi 1) Meningkatkan harkat manusia dalam upaya meneguhkan nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban. 2) Berperan sebagai pusat pengembangan Muhammadiyah untuk menyejahterakan dan mencerdaskan umat. 3) Mendukung pengembangan Yogyakarta sebagai wilayah yang menghargai keragaman budaya. 4) Menyelenggarakan
pendidikan,
penelitian
dan
pengembangan
masyarakat secara profesional. 5) Mengembangkan peserta didik agar menjadi lulusan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, berwawasan dan berkemampuan tinggi dalam ilmu agama, ilmu pengetahuan, teknologi. c. Tujuan umum Terwujudnya lulusan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia yang mengamalkan dan mengembangkan ilmu agama, ilmu
59
pengetahuan, teknologi dan/atau seni serta berguna bagi umat, bangsa dan kemanusiaan. b.
Tujuan khusus 1) Menguasai, mengembangkan dan mengamalkan ilmu agama, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dijiwai oleh nilai kemanusiaan, akhlakul karimah dan etika yang bersumber pada ajaran Islam serta memupuk keikhlasan, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar yang relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa. 2) Melaksanakan program pendidikan vokasi, sarjana, pascasarjana, dan profesi yang menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan dunia kerja baik nasional maupun internasinal. 3) Menghasilkan penelitian, publikasi dan karya ilmiah yang menjadi rujukan pada tingkat nasional dan internasional. 4) Mengembangkan kehidupan masyarakat akademik yang ditopang oleh nilai-nilai islam yang menjunjung tinggi nilai kebenaran, keadilan, kejujuran, kesungguhan dan tanggap terhadap perubahan. 5) Menciptakan iklim akademik/academic atmosphere yang dapat menumbuhkan pemikiran-pemikiran terbuka, kritis-konstruktif dan inovatif 6) Menyediakan sistem layanan yang memuaskan bagi pemangku kepentingan/stakeholders.
60
7) Menyediakan sumberdaya dan potensi Universitas yang dapat diakses oleh perguruan tinggi, lembaga-lembaga pemerintah, swasta, industri dan masyarakat luas untuk mendukung upaya-upaya pengembangan bidang agama islam, sosial, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kesehatan dan budaya di Indonesia. 8) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai institusi nasional maupun internasional untuk memajukan pendidikan, penelitian, publikasi, pengabdian masyarakat, manajemen dan pelayanan. 9) Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas kepribadian dan moralitas yang islami dalam konteks kehidupan individual maupun sosial. c. Identitas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Nama Indonesia: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Arab : Al Jami’ah Muhammadiyah bi Yogyakarta Alamat : Kampus Terpadu , Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 5515 Telepon: +62274-387-656 Fax : +62274-387-656 Website : umy.ac.id Logo :
61
Hymne: Hymne Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ciptaan : Agus Kurnia Wibowo Mars : Mars Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tanggal Berdiri : 1 Maret 1981 1. Sejarah Singkat Fakultas Agama Islam Sejarah
Fakultas
Agama
Islam
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta (selanjutnya disingkat FAI) Sebenarnya bisa dirunut dari tahun 1958. Pada 18 Nopember 1958 didirikan Akademi Tabligh Muhammadiyah yang merupakan hasil Musyawarah Tabligh Nasional di kota Solo. Akademi ini berada di bawah asuhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Tabligh. Tujuan Akademi Tabligh ialah “mencetak mubaligh dalam rangka menunjang tujuan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam, amar ma’ruf nahi munkar”. Pada saat itu kader-kader mubaligh yang militan memang sangat dibutuhkan di seluruh tanah air. Penyelenggaraan Akademi Tabligh berlangsung hingga tahun 1963.
62
Pada tahun akademi 1963/1964, Akademi Tabligh Muhammadiyah ditingkatkan menjadi Fakultas Ilmu Agama Jurusan Dakwah (FIAD) Muhammadiyah dan memusatkan kegiatan-kegiatan akademiknya di Sekolah Dasar Pawiyatan (SD Muhammadiyah) yang terletak di sebelah selatan Masjid Besar Kauman Yogyakarta. FIAD Muhammadiyah merupakan kelas jauh atau cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tiga tahun setelah UMY berdiri, pada tahun akademik 1984/1985, FIAD secara resmi bergabung dengan UMY dengan nama Fakultas Dakwah, dan merupakan satu-satunya fakultas keagamaan di lingkungan UMY saat itu. Pusat kegiatan perkuliahannya di komplek UMY, Jl. HOS Cokroaminoto 17 Yogyakarta. Pada tahun akademi 1987/1988, fakultas keagamaan tersebut dikembangkan menjadi dua fakultas, yaitu Fakultas Dakwah dan Fakultas Tarbiyah. Nama Fakultas Dakwah dan Fakultas Tarbiyah dipilih karena usulan dari Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah III DIY berdasarkan ketentuan Dirjen Binbaga Departeman Agama RI berkaitan dengan keharusan penyesuaian nama fakultas pada Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta dengan IAIN setempat. Pada perkembangan selanjutnya, Menteri Agama Rl melalui Surat Keputusannya Nomor 72 Tahun 1995 tertanggal 8 Februari 1995 menetapkan Fakultas Dakwah dan Fakultas Tarbiyah diubah dan digabung menjadi satu fakultas yakni Fakultas Agama Islam (FAI).
63
Pada tahun akademi 1998/1999 FAI UMY membuka jurusan baru, yakni Jurusan Muamalat (Syari’ah) dengan konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam.
a. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Agama Islam Visi, misi dan tujuan Fakultas Agama UMY dikutip berdasarkan sumber panduan akademik 2013/2014, sebagai berikut: 1) Visi Menjadi fakultas yang unggul dan mencerahkan di bidang Studi Islam (Islamic Studies) berlandaskan semangat ijtihad dan profesionalisme. Visi tersebut bermakna bahwa sebagai lembaga pendidikan tinggi keagamaan Muhammadiyah, FAI UMY menaruh komitmen pada hal-hal berikut : a) Berorientasi sebagai pusat keunggulan yang bertumpu pada nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara nondikotomis b) Menekankan kemampuan progresif dalam keseluruhan wacana akademik. c) Membangun kelembagaan dan kinerja profesional yang dilandasi nilai kesungguha (jihad), keikhlasan, dan ukhuwah Islamiyah.
64
d) Menaruh komitmen pada pendidikan kader Muhammadiyah, kader umat, dan kader bangsa yang kokoh dalam iman dan taqwa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, madiri, bermanfaat bagi masyarakat luas, serta menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. 2) Misi Memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Islamic Studies, membangun sikap pro-mutu di bidang penelitian, serta memberikan dan mengembangkan pengabdian pada masyarakat secara profesional. Upaya-upaya tersebut diarahkan guna menciptakan out-put atau lulusan yang memiliki kemampuan memerankan diri sebagi kader Muhammadiyah, kader umat dan kader bangsa, yang kokoh dalam iman dan taqwa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mandiri, bermanfaat bagi masyarakatnya, dan memiliki keberanian menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. 3) Tujuan Pendidikan Program pendidikan pada FAI UMY diarahkan pada sasaran untuk menciptakan tenaga-tenaga yang berkualitas sebagai berikut:
65
a. Memiliki
kemampuan
untuk
mengamati,
menelaah,
menganalisis dan memecahkan permasalahan Konseling Islam, Pendidikan Islam, serta Ekonomi dan Perbankan Islam. b. Memiliki bekal pengetahuan Agama Islam yang mendalam dan kemampuan metodologis, sehinggamampu menyampaikan risalah Islamiyah dengan sebaik-baiknya. c. Meyakini dengan sedalam-dalamnya kebenaran mutlak Islam, beramal sesuai dengan keyakinannya dan berkesanggupan untuk menjadi kader-kader Muhammadiyah, dalam rangka menjunjung terwujudnya tujuan Muhammadiyah. Berdasarkan tujuan di atas ditetapkan tujuan umum dan tujuan khusus FAI UMY sebagai berikut : 1) Tujuan Umum Menghasilkan sarjana bidang konseling Islam, pendidikan Islam serta ekonomi dan perbankan Islam yang berkepribadian Islami, profesional, cakap, percaya pada diri sendiri, dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur, yang diridhai Allah SWT. 2) Tujuan Khusus Membentuk kader-kader Muhammadiyah yang diharapkan secara profesional mampu menangani permasalahan komunikasi
66
Islam, pendidikan Islam, serta ekonomi dan perbankan Islam dalam pengertian luas, dalam rangka mewujudkan tujuan Muhammadiyah. b. Kepemimpinan dan Dosen Fakultas Agama Islam Daftar pimpinan fakulas agama islam di bawah ini yaitu berdasarkan website fakulas agama islam.
Tabel 4.1 Daftar Pimpinan Fakultas Agama Islam Dr. Mahli Zainuddin Tago, Dekan M.Si Wakil Dekan Bidang Sumber Dr. Akif Khilmiyah, M. Daya Ag Ketua Dekan Bidang Nurwanto, S.Ag., M.A, Kemahasiswaan Dan Kerjasama M.Ed Ketua Program Studi Komunikasi H. Faturrahman Kamal, Konseling Islam Lc, M.si Ketua Program Studi Pendidikan Dr. Abd. Madjid, M.Ag Agama Islam Ketua Program Studi Ekonomi Syarif Asa’at, S.Ei, M.Si Dan Perbankan Islam
NO. 1 2 3 4 5 6
Tabel 4.2 Daftar Dosen fakultas Agama Islam NAMA JABATAN Dr. Mahli Zainuddin, M.Si. Dekan/KPI Nurwanto, S.Ag., M.A., M.Ed. Wakil Dekan/PAI Dr. Akif Khilmiyah, M.Ag. Wakil Dekan/PAI Fathurrahman Kamal, Lc., M.SI. Kajur KPI Dr. Abd.Madjid, M.Ag. Kajur PAI Syarif As’ad, S.EI.,.M.SI. Kajur EPI
67
7 8
Imam Suprabowo, S.Sos.I., M.Pd.I. Naufal Ahmad RA., S.Pd.I., M.A.
Sekjur KPI Sekjur PAI
9 10 11
Mukhlis Rahmanto, Lc., M.A. Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. Dr. Nawari Ismail, M.Ag.
12 13
Dr. Arif Budi Raharjo, M.Si. Dr. M Nurul Yamin, M.Si.
14
Dr. Muhammad Azhar, M.Ag.
15
Hilman Latief, M.A., Ph.D.
16
Twediana Budi Hapsari, M.Si., Ph.D. Drs. Muhsin Hariyanto, M.Ag. Drs. H M Alfian Darmawan Drs. Marsudi Iman, M.Ag. Drs. Moh. Mas’udi, M.Ag. Drs. Syamsudin, M.Pd. Drs. Yusuf A Hasan, M.Ag. Muh Samsudin, S.Ag., M.Pd. Dra. Siti Bahiroh, M.Si. Drs. Dwi Santosa AB., M.Pd. Homaidi Hamid, S.Ag., M.Ag. Miftakhul Khasanah, S.TP., M.SI. Syakir Jamaluddin, S.Ag., M.A. Asep P Bahtiar, S.Ag., M.Si. Ghoffar Ismail, S.Ag., M.A. M Sobar, S.E.I., M.Sc. Dr. Maesaroh, M.Ag. Andri Martiana, Lc., M.A. Satria Utama, S.E.I. Anita Aisyah, S.Psi., M.Psi. Amelia Pratiwi, S.E., M.E., CFP. Aqidah Asri Suwarsi, S.E., M.E. Rozikan, S.E.I., M.E.I. Julia Noermawati Eka S., S.E., M.S.I. Shah Amelia Manggala Putri, S.EI., M.E.I.
Sekjur EPI Dosen PAI Dosen KPI/Sekret MSI Dosen PAI/Ka. MSI Dosen KPI/Sekret PPS Dosen PAI/Sekret Doktor Dosen Muamalat/Ka. LP3 Dosen KPI
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Dosen EPI Dosen PAI Dosen PAI Dosen Muamalat Dosen PAI Dosen PAI Dosen PAI Dosen KPI Dosen PAI Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen PAI Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen PAI Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen Muamalat
68
41
Safaah Restuning Hayati, Lc., S.EI., MA.Ek 42 Muhammad Zakiy Ishak, S.EI., M.Sc. 43 Ahmad Hermawan, Lc., M.A. 44 Sadam Fajar Shodiq, S.Pd.I., M.Pd.I 45 Anisa Dwi Makrufi, S.Pd.I., M.Pd.I. 46 Nurul Aisyah, S.Pd., M.Pd. 47 Ratna Sari, S.Pd.I., M.Psi. 48 Fajar Rachmandani, Lc., M.Hum. 49 Sutrisno, S.E.I., M.S.I. 50 Dyah Pikanti Diwanti, S.E., M.M. 51 Rhafidilla Vebrynda, S.I.Kom., M.I.Kom. 52 Novia Fetri Aliza, M.Psi. (Sumber: Dokumen FAI, 2016)
Dosen Muamalat Dosen Muamalat Dosen KPI Dosen PAI Dosen PAI Dosen PAI Dosen PAI Dosen PAI Dosen EPI Dosen EPI Dosen KPI Dosen KPI
1. Sejarah singkat Program Studi Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam FAI UMY didirikan pada tahun akademik 19871988. Jurusan ini berorientasi ke masa depan dengan bertumpu pada upaya penguatan iman dan taqwa kepada Allah SWT, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Pendidikan Agama Islam dalam membentuk guru Agama Islam yang prefesional, bermoral , inovatif, dan mandiri. a.
Visi, Misi Dan Tujuan Program Studi Pendidikan Agama Islam 1) Visi Visi Program Studi Pendidikan Agama Islam adalah unggul dalam penguatan keimanan dan ketakwaan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Pendidikan Agama Islam (tarbiyah
69
islamiyah) untuk membentuk guru Pendidikan Agama Islam yang prefesional. Visi ini selaras dengan visi Fakultas Agama Islam, yakni: Menjadi fakultas yang unggul dan mencerahkan di bidang studi keislaman (Islamic studies) yang berlandaskan semangat jihad dan profesionalisme. 2) Misi Menyelenggarakan tri dharma Pendidikan Tinggi bidang Pendidikan Agama Islam yang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang dapat diuraikan sebagai berikut: (a) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran dalam bidang Pendidikan Agama Islam secara berkelanjutan. (b) Melaksanakan penelitian dan kegiatan ilmiah berkenaan dengan peningkatan kualitas Pendidikan Agama Islam. (c) Menyelenggarakan
kegiatan
kerjasama
dan
pengabdian
masyarakat. (d) Memperkuat kesinambungan aktifitas dakwah islamiyah dan penerapan kaidah-kaidah di tengah masyarakat. Misi di atas berkaitan dengan misi Fakultas Agama Islam secara umum, yakni memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuaan di bidang Islamic Studies , membangun sikap promutu di bidang penelitian serta membagikan dan mengembangkan pengabdian pada masyarakat secara professional.
70
3) Tujuan Mewujudkan sarjana Pendidikan Agama Islam yang mampu memberikan pelayanan Pendidikan Agama Islam secara professional untuk mencerahkan umat. Tujuan tersebut dapat dijabarkan ke dalam tujuan khusus sebagai berikut: (a) Melahirkan sarjana Pendidikan Agama Islam yang menguasai dan
mengembangkan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
pembelajaran Agama Islam. (b) Menghasilkan sarjana Pendidikan Agama Islam yang mampu mengelola proses pembelajaran dengan berbagai strategi, sumber belajar dan system evaluasi yang terarah dan efektif. (c) Mengoptimalkan tumbuhnya sarjana Pendidikan Agama Islam yang memiliki kecakapan personal dan social serta mampu mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. (d) Mengembangkan kemampuan sarjana Pendidikan Agama Islam yang memiliki peran pendukung yang selaras dengan bidang pendidikan sebagai bagian dari kecakapan hidup untuk memberdayakan kehidupan komunitas dan masyarakat. Profil lulusan yang hendak dihasilkan oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam FAI UMY adalah praktisi yakni pendidik atau guru PAI yang didukung oleh kemampuan mengelola lembaga
71
pendidikan serta kemampuan melatih program-program pendidikan Islam. Tabel 4.3 Profil Lulusan Prodi PAI UMY No
Profil
1
Pendidik
2
Manajer
3
Trainer
Peran Spesifik Guru PAI di Madrasah dan Sekolah Manajer Lembaga Pendidikan Islam Trainer Bidang Pendidikan Islam
Tabel 4.4 Komposisi Kelompok Kompetensi Kelompok Jumlah SKS Persentase Kompetensi Utama 115 SKS 78,8 % Pendudung 23 SKS 15,9 % Lainnya 6 SKS 4,1 % Jumlah 144 SKS 100 % (Panduan Akademik FAI , 2013: 73) Tabel 4.5 Struktur KBK PAI 2013 Kompetensi Utama Mata Kuliah KU-1 : Mampu Ilmu Pendidikan Komprehensif menguasai dasardasar ilmu dan Sejarah Pendidikan wawasan Psikologi Berwawasan Qur’an
SKS 4 4
72
kependidikan secara komprehensif
Filsafat Pendidikan Kebijakan Pendidikan Agama di Indonesia Tafsir Quran Hadits dan Kajian KU-2 : Mampu Ayat Pendidikan menguasai dasardasar ilmu keislaman Fiqh Ibadah dan Muamalah Ulumul Quran yang memandu perubahan Ulumul Hadits masyarakat dan Aqidah Akhlak relevan dengan Ushul Fiqh tantangan jaman Kemuhammadiyahan Quran Hadits di Madrasah dan Sekolah KU-3 : Mampu menguasai substansi Fiqh di Madrasah dan Sekolah kajian PAI pada Aqidah Akhlak di Madrasah dan Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah Tarikh di Madrasah dan Sekolah dan Jalur Pendidikan Keagamaan Islam Sains Dalam Al Quran di Madrasah dan Sekolah KU-4 : Mampu menguasai strategi dan Praktek pembelajaran yang sesuai dengan nilaiMetodologi Pembelajaran PAI nilai Islam serta perkembangan sains dan teknologi modern Media Pembelajaran PAI Analisis dan Pengembangan Kurikulum PAI Praktek Mengajar KU-5 : Mampu Evaluasi Pembelajaran menganalisis kualitas program pembelajaran serta Evaluasi Program Pendidikan kualitas hasil pembelajaran PAI Metodologi Penelitian KU-6 : Mampu Pendidikan mengembangkan ilmu kependidikan Bahasa Indonesia
4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
4
4 4 12 3
3
6 2
73
dan keislaman melalui kegiatan ilmiah/riset dan terutama untuk perbaikan system pembelajaran dan kependidikan KU-7 : Mampu menguasai dasardasar pengelolaan pelatihan kependidikan KU-8 : Mampu mengelola dan menyelenggarakan pelatihan KU-9 : Mampu mengelola sekolah / madrasah melalui fungsi manajemen dan tata kelola SD / SDM Kompetensi Pendukung KP-1 : Mampu menggunakan teknologi informasi modern untuk kepentingan pembelajaran / pelatihan KP-2 : Mampu menginternalisasikan nilai-nilai keislaman dalam mengelola lembaga pendidikan KP-3 : Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing KP-4 : Mampu
Statistik Pendidikan Proposal Skripsi Skripsi
3 2 6
Desain dan Praktek Pelatihan
4
Manajemen Pelatihan
3
Manajemen Lembaga Pendidikan
3
Pendidikan kewirausahaan
2
Aplikasi computer dan internet
2
Budaya dan Tata Nilai Manajerial Pendidikan
3
Bahasa Inggris
8
Bahasa Arab
8
Bunga Rampai Regulasi
2
74
menerapkan Pendidikan dan Keguruan berbagai sistem hukum dan peraturan dalam lembaga pendidikan KL-1 : Mendukung Pancasila dan Kewarganegaraan dan berperan aktif dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat untuk mewujudkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) keharmonisan dan keadilan sosial sesuai dengan nilainilai Islam (Panduan Akademik, 2013: 73)
2
4
a. Pendidikan dan pengajaran 1) Sistem Kredit Semester Sistem
pendidikan
yang
digunakan
di
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta adalah sistem kredis semester (SKS). Sistem kredit semester adalah suatu system penghargaan terhadap beban studi, tenaga pengajar dan penyelenggaraan program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan yang menggunakan satuan terkecil yang disebut kredit dalam setiap semester yang setara dengan 12-16 minggu sesuai dengan ketentuan dalam Kemendiknas no. 232/2000, sistem ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (a) Setiap mata kuliah diberi harga yang di namakan bobot kredit.
75
(b) Bobot kredit setiap mata kuliah dapat berlainan (c) Bobot kredit masing-masing mata kuliah ditentukan atas dasar usaha penyelesaian tugas-tugas yang di nyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan, maupun tugas lainya. Penetapan bobot kredit setiap mata kuliah didasarkan atas perhitungan kegiatan akademik tatap muka, kegiatan akademik terstruktur, dan kegiatan akademik mandiri. Satu satuan kredit semester setara dengan 50 menit kegiatan tatap muka, 60 kegiatan akademik terstruktur, dan 60 menit kegiatan akademik mandiri. Bobot kredit praktikum di laboratorium untuk 1 sks sebanyak 2-3 jam perminggu selama satu semester. Bobot kredit praktikum kerja lapangan dan yang sejenis untuk bobot 1 sks dalam beban tugas di lapangan sebanyak 4-5 jam perminggu selama satu semester. 2) Ketentuan Umum Perkuliahan Mahasiswa diwajibkan mengikuti perkuliahan, seminar, praktikum, dan kegiatan akademik sejenis sesuai dengan rencana studi secara tertib dan teratur menurut ketentuan yang berlaku. Perkuliahan di selenggarakan dengan system satuan kredit semester (SKS), untuk program sarjana sekurang-kurangnya 144 sks dan sebanyak-banyaknya
160 SKS dijadwalkan untuk 8
76
semester dan selama-lamanya 14 semester setelah pendidikan menengah. Perkuliahan dilaksanakan pada semester ganjil dan semester genap yang terdiri atas 14 sampai 16 minggu perkuliahan atau kegiatan terjadwal lainnya untuk setiap semester. 3) Tata Tertib Tata tertib bagi mahasiswa adalah sebagai berikut: (a) Mahasiswa wajib mengikuti kuliah, praktik, dan kegiatan akademik lainnya yang diselenggarakan fakultas sesuai dengan kalender akademik. (b) Mahasiswa yang tidak hadir pada suatu kegiatan akademik atau perkuliahan wajib menyampaikan surat pemberitahuan tentang alas an ketidakhadirannya. (c) Mahasiswa
wajib
mengikuti
perkuliahan
tatap
muka
sedikitnya 75% kecuali ada hal lain di luar kemampuannya. (d) Jika kegiatan perkuliahan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan
jadwal
yang
telah
ditentukan,
dosen
wajib
memberitahu mahasiswa dan mengusahakan waktu laian sebagai pengganti. (e) Setiap mengikuti kegiatan akademik mahasiswa diwajibkan memiliki/membawa kartu mahasiswa aktif 4) Keterampilan Soft Skill :
77
(a)Mampu berkomunikasi dan berorganisasi secara efektif dan efisien. (b) Mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain secara efektif. (c)Mampu bersikap dan berperilaku positif dan konsisten di tengah komunitasnya. (d) Mampu melakukan kerjasama dengan orang lain. (e)Mampu berfikir analitis dan sintesis dengan memperhitungkan dampak. (f) Mampu
menumbuhkan
dan
mengembangkan
berwirausaha. 5) Kelompok Mata Kuliah (a)MPK: Mata Kuliah Pengembang (5,5%) (b) MKK: Mata Kuliah Keilmuan Dan Keterampilan (52,1%) (c)MKB: Mata Kuliah Keahlian Berkarya (19,4%) (d) MPB: Mata Kuliah Perilaku Berkarya (11,8%) (e)MBB: Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (11,2%) (Panduan Akademik , 2013: 77) B. Deskripsi Data Penelitian 1. Data adopsi teknologi
jiwa
78
Data yang diperoleh melalui penelitian dengan jumlah responden 50 mahasiswa dan 50 mahasiswi, diperoleh data adopsi teknologi, kemudian dibagi dalam 3 kategori tinggi, sedang, rendah. Instrumen yang digunakan berbentuk skala dengan 5 jawaban dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 untuk pertanyaan positif dan skor sebaliknya untuk pertanyaan negatif. Angket tentang adopsi teknologi berjumlah 14 item pertanyaan. Berikut jumlah skor responden atas jawaban tentang adopsi teknologi.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tabel 4.6 Skor Angket Adopsi Teknologi 50 Mahasiswi Jumlah Skor No Jumlah Skor 56 26 63 56 27 54 53 28 48 57 29 54 48 30 61 52 31 59 51 32 52 56 33 59 57 34 60 51 35 53 56 36 55 53 37 67 54 38 55 61 39 56 55 40 60 57 41 57 62 42 45 51 43 63 50 44 50 63 45 54 58 46 66 56 47 70 45 48 56 38 49 53
79
25
59
50
55
Berdasarkan data di atas nilai tertinggi dari skor total adopsi teknologi 50 mahasiswi adalah 70 dan nilai terendah dari responden adalah 38. Adapun untuk menentukan jarak kelas interval (Widoyoko:2015:110) dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Jumlah kelas: K =3 Range
: R =Nilai maksimum-nilai minimum+1 = 70-38+1 =33
Interval kelas =R/K =33/3 =11 Setelah diketahui perhitungan dengan tabel interval di atas, maka dilanjutkan dengan menghitung hasil dari jumlah di atas untuk mengetahui persentase adopsi teknologi dari 50 mahasiswa yang kemudian dibedakan dalam tiga kriteria, yaitu tinggi, rendah dan sedang sebagaimana tabel berikut: Tabel 4.7 Data Frekuensi Adopsi Teknologi Mahasiswi PAI
80
Interval 60 – 70 49 – 59 38 – 48
Frekuensi 11 34 5
Kriteria Tinggi Sedang Rendah
Untuk mengetahui presentase tersebut, maka digunakan rumus sebagai berikut (Sudijono, 2015:43): P=F/N x 100% Keterangan : P= Persentase F= Frekuensi N=Jumlah Sampel Sebagaimana perhitungan di atas, dapat disimpulkan sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Persentase Adopsi Teknologi Mahasiswi PAI Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
60 – 70 49 – 59 38 – 48
Tinggi Sedang Rendah
11 34 5
22 % 68 % 10 %
Dari tabel di atas tampak bahwa tingkat adopsi teknologi mahasiswi PAI dari 50 responden mahasiswi, 11 rresponden dengan persentase 22% dalam kriteria tinggi, 34 responden dengan persentase 68% dalam kriteria sedang dan 5 responden dengan persentase 10% dalam kriteria rendah.
81
Tabel 4.9 Skor Adopsi Teknologi 50 Mahasiswa No Jumlah Skor No Jumlah Skor 1 53 26 53 2 47 27 56 3 50 28 56 4 48 29 51 5 53 30 56 6 54 31 53 7 52 32 55 8 56 33 57 9 51 34 56 10 53 35 49 11 49 36 56 12 49 37 62 13 48 38 57 14 46 39 59 15 55 40 53 16 61 41 50 17 55 42 50 18 57 43 62 19 53 44 56 20 53 45 54 21 61 46 53 22 54 47 61 23 56 48 38 24 48 49 58 25 52 50 60
Nilai tertinggi dari skor total adopsi teknologi 50 mahasiswa adalah 62 dan skor terendah adalah 36. Adapun untuk mengkategorikan tinggi, sedang, rendah digunakan langkah-langkah sebagai berikut: Jumlah kelas: K =3 Range
: R =Nilai maksimum-nilai minimum+1
82
= 62-36+1 =27 Interval kelas =R/K =27/3 =9 Perhitungan interval kelas sebagai berikut: Tabel 4.10 Data frekuensi adopsi teknologi mahasiswa PAI Interval Frekuensi Kriteria 54 – 62 25 Tinggi 45 – 53 24 Sedang 36 – 44 1 Rendah Setelah diketahui perhitungan dengan tabel interval di atas, maka dilanjutkan dengan mnghitung hasil dari jumlah di atas untuk mengetahui persentase adopsi teknologi dari 50 mahasiswa.
Interval 54 – 62 45 – 53 36 – 44
Tabel 4.11 Persentase Adopsi Mahasiswa PAI Kriteria Frekuensi Tinggi 25 Sedang 24 Rendah 1
Persentase 50 % 48 % %
Sedangkan dari tabel di atas tampak bahwa tingkat adopsi teknologi mahasiswa PAI dari 50 responden mahasiswa, 25 responden dengan persentase 50% dalam kriteria tinggi, 24 responden dengan persentase 48%
83
dalam kriteria sedang dan 1 responden dengan persentase 2% dalam kriteria rendah. Variabel adopsi teknologi dalam penelitian ini terdiri dari 5 aspek yaitu dilihat dari persepsi penggunaan, persepsi kegunaan, sikap terhadap penggunaan teknologi, minat perilaku menggunakan teknologi, dan penggunaan teknologi sesungguhnya. Berdasarkan deskripsi hasil data tingkat adopsi teknologi mahasiswi berada dalam kriterian sedang, sedangkan tingkat adopsi teknologi mahasiswa berada dalam kategori tinggi. 2. Data Motivasi Belajar Data yang diperoleh melalui penelitian dengan jumlah responden 50 mahasiswa dan 50 mahasiswi diperoleh data motivasi belajar, kemudian dibagi dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen yang digunakan berbentuk skala dengan 5 jawaban dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 untuk pertanyaan positif dan skor sebaliknya untuk pertanyaan negatif. Angket tentang motivasi belajar berjumlah 10 item pertanyaan. Berikut jumlah skor responden atas jawaban tentang adopsi teknologi. Tabel 4.12 Data Tentang Motivasi Belajar Mahasiswi PAI No 1 2 3
Jumlah Skor 43 45 43
No 26 27 28
Jumlah Skor 48 45 44
84
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
43 45 41 47 41 44 44 45 39 43 46 40 46 41 43 47 42 45 41 46 43 48
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
46 48 46 46 44 47 42 43 44 41 44 46 42 42 46 42 38 48 44 38 42 40
Berdasarkan data di atas nilai tertinggi dari skor total motivasi belajar 50 mahasiswi adalah 48 dan nilai terendah dari responden adalah adalah 38. Untuk mengkategorikan tinggi, sedang, rendah digunakan langkah-langkah sebagai berikut: Jumlah kelas: K =3 Range
: R =Nilai maksimum-nilai minimum+1 = 48-38+1 =11
85
Interval kelas =R/K =11/3 =3,6 dibulatkan 4 Perhitungan interval kelas sebagai berikut: Tabel 4.13 Data Frekuensi Motivasi Belajar Mahasiswi PAI Interval Frekuensi Kriteria 45 – 48 20 Tinggi 41 – 44 26 Sedang 37 – 40 4 Rendah
Setelah diketahui perhitungan dengan tabel interval di atas, maka dilanjutkan dengan menghitung jumlah persentase motivasi belajar dari 50 mahasiswi.
Tabel 4.14 Persentase Motivasi Belajar Mahasiswi PAI Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
45 – 48 41 – 44 37 – 40
Tinggi Sedang Rendah
20 26 4
40% 52% 8%
Dari tabel di atas tampak bahwa tingkat motivasi belajar mahasiswi PAI dari 50 responden mahasiswi, 20 responden dengan persentase 40%
86
dalam kriteria tinggi, 26 responden dengan persentase 52% dalam kriteria sedang dan 4 responden dengan persentase 8% dalam kriteria rendah. Tabel 4.15 Data Tentang Motivasi Belajar Mahasiswa PAI No Jumlah Skor No Jumlah Skor 1 39 26 39 2 38 27 38 3 40 28 41 4 38 29 36 5 46 30 44 6 38 31 40 7 38 32 42 8 41 33 40 9 39 34 44 10 38 35 35 11 41 36 43 12 40 37 43 13 42 38 46 14 46 39 42 15 38 40 41 16 37 41 46 17 40 42 42 18 40 43 41 19 33 44 43 20 38 45 39 21 42 46 43 22 38 47 38 23 43 48 45 24 36 49 45 25 37 50 43
Nilai tertinggi dari skor total motivasi belajar 50 mahasiswa adalah 46 dan skor terendah adalah 33. Adapun untuk mengkategorikan tinggi, sedang, rendah digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
87
Jumlah kelas: K =3 Range
: R =Nilai maksimum-nilai minimum+1 = 46-33+1 =14
Interval kelas =R/K =14/3 =4,6 dibulatkan 5 Perhitungan interval kelas sebagai berikut: Tabel 4.16 Data frekuensi Motivasi Belajar mahasiswa PAI Interval Frekuensi Kriteria 42 – 46 19 Tinggi 37 – 41 27 Sedang 32 – 36 4 Rendah
Setelah diketahui perhitungan dengan tabel interval di atas, maka dilanjutkan menghitung persentase motivasi belajar dari 50 mahasiswa. Tabel 4.17 Presentase Motivasi Belajar Mahasiswa PAI Interval Kriteria Frekuensi Persentase 42 – 46 Tinggi 19 38 % 37 – 41 Sedang 27 54% 32 – 36 Rendah 4 8%
88
Dari tabel di atas tampak bahwa tingkat motivasi belajar mahasiswa PAI dari 50 responden mahasiswa, 19 responden dengan persentase 38% dalam kriteria tinggi, 27 responden dengan persentase 54% dalam kriteria sedang dan 4 responden dengan persentase 8% dalam kriteria rendah. Variabel motivasi belajar dalam penelitian ini terdiri dari 5 aspek yaitu dilihat dari adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif. Berdasarkan deskripsi hasil data tingkat motivasi belajar mahasiswa dan mahasiswi berada dalam kriteria sedang. 3. Data Prestasi Akademik Mahasiswa Berdasarkan hasil belajar yang diambil dari indeks prestasi akademik (IPK) mahasiswa berikut data masing-masing responden yang terdiri dari 50 mahasiswa dan 50 mahasiswi seperti tabel berikut: Tabel 4.18 Data IPK Mahasiswi PAI UMY No 1 2 3 4 5 6
Data IPK 3,38 3,55 3,58 3,68 3,59 3,21
No 26 27 28 29 30 31
Data IPK 3,81 3,22 3,31 3,43 3,70 3,67
89
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
3,04 3,84 3,81 3,23 3,26 3,11 3,62 3,44 3,80 3,61 3,20 3,20 3,62 3,40 3,66 3,41 3,21 3,41 3,70
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
3,21 3,12 3,76 3,22 3,43 3,77 3,43 3,43 3,78 3,43 3,22 3,82 3,24 3,26 3,86 3,79 3,27 3,27 3,43
Perhitungan kategori kelas prestasi akademik mahasiswi sebagai berikut: Tabel 4.19 Frekuensi Prestasi Akademik Mahasiswi PAI Interval Kriteria Frekuensi 2.00 – 2.75 Memuaskan 0 Sangat 2.76 – 3.50 32 Memuaskan 3.51 – 4.00 Cumlaude 18
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa IPK dari 50 mahasiswi, ada 18 responden menunjukkan prestasi pada kriteria cumlaude, 32 responden pada kriteria sangat memuaskan.
90
Setelah diketahui kategori kelas di atas , maka dilanjutkan dengan menghitung persentase prestasi akademik dari 50 mahasiswi, dengan rumus sebagai berikut (Sudijono, 2015:43): P=F/N X100% Keterangan: P=Presentase F=Frekuensi N= Jumlah sampel
Dari hasil perhitungan diperoleh persentase sebagai berikut: Tabel 4.20 Persentase Prestasi Akademik Mahasiswi PAI Interval Kriteria Frekuensi Persentase 2.00 – 2.75 2.76 – 3.50 3.51 – 4.00
Memuaskan Sangat Memuaskan Cumlaude
0
0%
32
64 %
18
36 %
91
Dari tabel di atas tampak bahwa IPK mahasiswi PAI UMY dari 50 responden, 18 responden dengan persentase 36% dalam kriteria cumlaude, 32 responden dengan persentase 64% dalam kriteria sangat memuaskan.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tabel 4.21 Data IPK Mahasiswa PAI UMY Data IPK No Data IPK 3,31 26 3,28 3,11 27 3,69 3,24 28 3,83 3,41 29 3,44 3,79 30 3,12 3,24 31 3,34 3,31 32 3,66 3,24 33 3,69 3,26 34 3,44 3,30 35 3,29 3,11 36 3,88 3,32 37 3,92 3,62 38 3,44 3,66 39 3,46 3,41 40 3,59 3,32 41 3,30 3,69 42 3,31 3,80 43 3,93 3,42 44 3,19 3,42 45 3,31 3,82 46 3,59 3,43 47 3,56 3,68 48 3,59 3,69 49 3,46 3,43 50 3,46
Perhitungan kategori kelas prestasi akademik mahasiswi sebagai berikut: Tabel 4.22
92
Frekuensi Prestasi Akademik Mahasiswi PAI Interval
Kriteria
Frekuensi
2.00 – 2.75
Memuaskan
5
2.76 – 3.50
Sangat Memuaskan
41
3.51 – 4.00
Cumlaude
4
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa IPK dari 50 mahasiswi, ada 4 responden menunjukkan prestasi pada kriteria cumlaude, 41 responden pada kriteria sangat memuaskan, dan 5 responden pada kriteria memuaskan. Setelah diktahui kategori kelas di atas , maka dilanjutkan dengan menghitung persentase prestasi akademik dari 50 mahasiswa, dengan rumus sebagai berikut (Sudijono, 2015:43): P=F/N X100% Keterangan: P=Presentase F=Frekuensi N= Jumlah sampel Dari hasil perhitungan diperoleh persentase sebagai berikut: Tabel 4.23
93
Persentase Prestasi Akademik Mahasiswa PAI Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
2.00 – 2.75
Memuaskan
5
10 %
2.76 – 3.50
Sangat Memuaskan
41
82 %
3.51 – 4.00
Cumlaude
4
8%
Dari tabel di atas tampak bahwa IPK mahasiswa PAI UMY dari 50 responden, 4 responden dengan persentase 8% dalam kriteria cumlaude, 41 responden dengan persentase 82% dalam kriteria sangat memuaskan dan 5 responden dengsn persentase 10% dalam kriteria memuaskan. C. Uji Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini kuesioner digunakan sebagai tabel utama dalam pengumpulan data. Sebelum disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian setiap item pertanyaan dari kuesioner yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji Validitas Dalam penelitian ini, sebelum kuesioner disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian setiap item pernyataan dari kuesioner yang meliputi uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dilakukan terhadap 14 item pernyataan tentang adopsi teknologi dan 10 pernyataan tentang motivasi belajar. Analisis
94
dilakukan dengan bantuan SPSS 22 for windows. Pengujian validitas berdasarkan analisis item butir pernyataan yaitu mengkorelasikan setiap skor item
pernyataan dengan skor total. Teknik korelasi dengan pearson
correlation. Pengujian dengan membandingkan r tabel dengan r hitung. Besarnya r tabel diketahui dari r product moment dengan taraf signifikasi 5% adalah 0,361. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan 30 mahasiswa sebagai responden. Uji validitas dilakukan dengan dua tahap pengolahan data, dan item soal yang tidak valid tidak digunakan dalam analisis selanjutnya. Adapun ketentuan valid tidaknya suatu butir pernyataan adalah: 1) Apabila r hitung > r tabel : butir soal dikatakan valid 2) Apabila r hitung < t tabel :butir soal dikatakan tidak valid ( Arikunto, 2002 : 146) Untuk mengukur adopsi teknologi digunakan angket berbentuk skala dengan model skala likert. Dalam setiap butir pernyataan terdapat 5 pilihan jawaban, dimana untuk pernyataan yang mengukur nilai positif jawaban dinilai dengan angka 5 untuk jawaban sangat setuju (SS), 4 untuk jawaban setuju (S), 3 untuk jawan netral (N), untuk jawaban tidak setuju (TS),1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Begitu juga sebaliknya, untuk pernyataan yang mengukur nilai negatif maka dinilai dengan angka 1 untuk jawaban sangat setuju (SS), 2 untuk jawaban setuju (S), 3 untuk jawaban netral (N), 4
95
untuk jawaban tidak setuju (TS), dan 5 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Adapun item soal yang diuji cobakan berjumlah 19 item. Berikut ini hasil perhitungan validitas angket adopsi teknologi : Tabel 4.24 Data Uji Validitas Adopsi Teknologi Butir Hasil R No validitas Tabel 1 0,232 0,361 2 0,274 0,361 3 0,433 0,361 4 0,569 0,361 5 0,387 0,361 6 0,363 0,361 7 0,350 0,361 8 0,289 0,361 9 0,384 0,361 10 0,525 0,361 11 0,502 0,361 12 0,450 0,361 13 0,346 0,361 14 0,373 0,361 15 0,500 0,361 16 0,601 0,361 17 0,627 0,361 18 0,338 0,361 19 0,558 0,361
Keterangan Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid
Dari uji validitas diperoleh bahwa dari 19 item yang diujikan terdapat 14 item yang valid yaitu item nomor 3,4,5,6,9,10,11,12,13,14,15,16,17,19. Sehingga berdasarkan item yang valid tersebut kemudian angket adopsi teknologi disusun kembali dengan memberikan nomor baru pada item soal.
96
Setelah diperbarui menjadi 14 item soal, maka 14 item tersebut yang akan digunakan untuk pengambilan data penelitian ini. Dari uji validitas diperoleh bahwa dari 14 item yang diujikan terdapat 10 item yang valid yaitu item nomor 2,3,4,6,7,9,10,12,13,14 Sehingga berdasarkan item yang valid tersebut kemudian angket motivasi belajar disusun kembali dengan memberikan nomor baru pada item soal. Setelah diperbarui menjadi 10 item soal, maka 10 item tersebut yang akan digunakan untuk pengambilan data penelitian ini. Tabel 4.25 Data Uji Validitas Motivasi Belajar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Hasil validitas 0,308 0,638 0,395 0,542 0,281 0,377 0,376 0,290 0,521 0,624 0,301 0,456 0,548 0,648
R tabel
Keterangan
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Tidak valid valid valid Valid Tidak Valid Valid valid Tidak valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid valid
Dari uji validitas diperoleh bahwa dari 14 item yang diujikan terdapat 10 item yang valid yaitu item nomor 2,3,4,6,7,9,10,12,13,14 Sehingga
97
berdasarkan item yang valid tersebut kemudian angket motivasi belajar disusun kembali dengan memberikan nomor baru pada item soal. Setelah diperbarui menjadi 10 item soal, maka 10 item tersebut yang akan digunakan untuk pengambilan data penelitian ini. 2. Uji Reliabilitas Setelah diketahui ke validitasan masing-masing butir item selanjutnya dicari keandalan. Instrumen dinyatakan andal apabila dilakukan pengukuran berulang-ulang terhadap gejala yang sama terhadap alat ukur yang sama hasilnya konsisten. Di dalam penelitian ini untuk menguji keandalan instrumen digunakan uji keandalan teknik metode belah dua atau split half (Guttman Split-Half Coefficient. Hasil uji reabilitas dari 14 item yang valid diketahui sebagai berikut: Tabel 4.26 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Adopsi Teknologi Reliability Statistics .638 Value N of Items 7a Cronbach's Alpha Value .702 Part 2 N of Items 7b Total N of Items 14 .605 Correlation Between Forms .754 Spearman-Brown Equal Length Coefficient Unequal Length .754 .750 Guttman Split-Half Coefficient a. The items are: item1, item2, item3, item4, item5, item6, item7. Part 1
98
Berdasarkan hasil uji reabilitas menggunakan metode split half (Guttman Split-Half Coefficient) tersebut diketahui bahwa rhitung menunjukkan angka 0,750. Hasil tersebut kemudian dikonfirmasikan dengan koefisien korelasi product moment yaitu rtabel dengan N=100 pada taraf signifikasi 5% (0,195). Dari hasil uji tersebut diketahui bahwa rhitung>rtabel, maka instrumen dikatakan reliabel. Tabel 4.27 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Motivasi Belajar Reliability Statistics Value Part 1 N of Items Cronbach's Alpha Value Part 2 N of Items Total N of Items Correlation Between Forms Equal Length Spearman-Brown Coefficient Unequal Length Guttman Split-Half Coefficient a. The items are: item1, item2, item3, item4, item5. b. The items are: item6, item7, item8, item9, item10.
.522 5a .740 5b 10 .620 .765 .765 .703
Berdasarkan hasil uji reabilitas menggunakan metode split half (Guttman Split-Half Coefficient) tersebut diketahui bahwa rhitung menunjukkan angka 0,705. Hasil tersebut kemudian dikonfirmasikan dengan koefisien korelasi product moment yaitu rtabel dengan N=100 pada taraf signifikasi 5% (0,195).
99
Dari hasil uji tersebut diketahui bahwa rhitung>rtabel, maka instrumen dikatakan reliabel. D. Uji Prayarat Analisis 1. Uji normalitas Bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data pada tiap-tiap variabel normal atau tidak (Prayitno, 2013:56). Pada dasarnya uji normalitas adalah membandingkan antara data yang kita miliki berdistribusi normal yang mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Setelah data dimasukkan dan dianalisis untuk mencari normalitas data, maka dihasilkan output sebagai sebagai berikut: Tabel 4.28 Normalitas data Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statisti df Sig. c prestasi akademik motivasi belajar adopsi teknologi
.126
100
.000
.953
100
.001
.079
100
.131
.976
100
.059
.099
100
.017
.974
100
.047
a. Lilliefors Significance Correction Kriteria dalam pengambilan keputusan yaitu jika signifikasi > 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan jika signifikasi < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal (Prayitno, 2013:15). Berdasarkan tabel di atas
100
terlihat bahwa di kolom kolmogorof smirnov nilai sig prestasi akademik sebesar 0,001 , motivasi belajar sebesar 0,059 dan adopsi teknologi sebesar 0,047. Dari tabel di atas untuk prestasi akademik 0,001<0,05 maka data prestasi akademik dinyatakan tidak berdistribusi norma. Kemudian untuk data motivasi belajar 0,059>0,05 maka dinyatakan data brdistribusi normal. Sedangkan untuk data adopsi teknologi sebesar 0,047 < 0,05 maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Sedangkan untuk pngujian normal probability dapat dilihat pada gambar berikut ini:
101
Jika data mnyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data
102
menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Prayitno, 2013:74). Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka data berdistribusi dengan normal dan model regresi telah memnuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinieritas Menurut Prayitno (2013:59) multikolinearitas adalah kadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada modl regresi terjadi hubungan linir yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik smensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai tolerance semakin besar VIP, maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIP kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mngetahui apakah data terjadi multikolinearitas adalah dengan melihat tabel coefficient pada kolo collinearity statistic, seperti berikut ini:
Model
Tabel 4.29 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Unstandardize Standa t d Coefficients rdized Coeffic ients
Sig. Collinearit y Statistics
103
B
1
(Cons tant) adops i tek motiv asi bel
Std. Error
2.023
.310
.017
.004
.012
.006
Beta
Toler VIF ance
6.52 .000 4 4.28 .394 .000 3 1.92 .177 .058 2
1.04 7 1.04 .956 7 .956
a. Dependent Variable: prestasi akademik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari kedua variabel independen lebih dari 0,1 dan VIP kurang dari 10 (Tolerance 0,956 > 0,1 dan VIP 1,047 < 10). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak trjadi multikolinearitas dan data dinyatakan baik.
3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Prayitno (2013: 60) heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model
regresi
yang
baik
mensyaratkan
tidak
adanya
masalah
heteroskedaksitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedaksitas dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka
104
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Tabel 4.30 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan scatterplots di atas dapat diketahui bahwa model titiktitik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Menurut Prayitno (2013: 610 autokorelasi adalah dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun runtun waktu. Model regresi yang baik adalah model yang
105
mensyaratkan tidak adanya autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan melakukan uji Durbin-Watson dengan prosedur beriku ini: a)
Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif HO : Tidak terjadi autokorelasi Ha
: Terjadi autokorelasi
b) Menentukan taraf signifikasi. Taraf signifikasi menggunakan 0,05. c) Menentukan nilai d (Durbin-Watson) d) Menentukan nilai Dl dan dU, dapat dilihat pada tabel Durbin-Watson e) Pengambilan keputusan dan kesimpulan a) dU
dL ,maka ho ditolak (terjadi autokorelasi) c) dL
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Model Summaryb
106
TModel R R Adjusted R Std. Error of Durbina Square Square the Estimate Watson b 1 .465a .216 .200 .20417 1.835 e a. Predictors: (Constant), MOTIVASI BELAJAR, ADOPSI l TEKNOLOGI b. Dependent Variable: PRESTASI AKADEMIK 4 .31 Uji Autokorelasi
Diketahui N adalah 100 dan K adalah 2. Adapun nilai dU untuk 3 variabel pada taraf 5% adalah sebesar 1,715 dan dL untuk 3 buah variabel pada taraf 5% adalah sebesar 1,613. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan rumus dU < dL < 4 – dU maka Ho diterima, d < dL atau d > 4 – dL maka Ho ditolak. Untuk keperluan hitungan lanjut perlu dihitung 4 – dU dan 4 – dL. Diperoleh 4 – dU = 2,285, sedangkan 4 – dL = 2,366. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa d < dL ( d = 1,715) atau 1,715<1,835<2,366 yang berarti tidak terjadi autokorelasi E. Uji Hipotesis Pengaruh Adopsi Teknologi Dan Motivasi Terhadap Prestasi Akademik (Mahasiswa Dan Mahasiswi) a. Mahasiswi Tabel 4.32 Uji Hipotesis
107
Coefficientsa Unstandardized Standardiz Coefficients ed Coefficien ts B Std. Error Beta 1.283 .497
Model
(Constant) adopsi teknologi .019 .005 .474 1mahasiswi motivasi belajar .025 .011 .276 mahasiswi a. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswi
t
Sig.
2.581
.013
3.953
.000
2.308
.025
Untuk variabel adopsi teknologi yang terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh adopsi teknologi terhadap prestasi akademik (mahasiswi). Sedangkan untuk variabel motivasi belajar dari data di atas terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,025. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,025 < 0,05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswi).
Model
Sum of Squares
ANOVAa df
Mean Square
F
Sig.
Regressio .987 2 .494 13.123 .000b n 1 Residual 1.768 47 .038 Total 2.756 49 a. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswi b. Predictors: (Constant), motivasi belajar mahasiswi, adopsi teknologi mahasiswi
108
Jika dilihat secara serempak atau bersamaan antara pengaruh adopsi teknologi (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap prestasi akademik (mahasiswi) dari table anova nilai sig 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara adopsi teknologi dan motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswi). Model Summaryb Mode R R Adjusted R Std. Error of Durbinl Square Square the Estimate Watson a 1 .599 .358 .331 .19397 2.125 a. Predictors: (Constant), motivasi belajar mahasiswi, adopsi teknologi mahasiswi b. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswi
Selain itu besarnya kontribusi adopsi teknologi dan motivasi belajar dalam mempengaruhi prestasi akademik dapat dilihat dalam table Model Summary dalam kolom R Square (koefisien determinasi) dengan nilai 0,358. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa adopsi teknologi dan motivasi belajar mempengaruhi prestasi akademik sebesar 35,8%. Sedangkan 64,2% dipengaruhi oleh lainnya. b. Mahasiswa
Model
1(Constant)
Coefficientsa Unstandardized Standardiz Coefficients ed Coefficient s B Std. Error Beta 2.023 .507
t
3.986
Sig.
.000
109
adopsi teknologi .015 .006 .305 mahasiswa motivasi belajar .017 .010 .229 mahasiswa a. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswa
2.268
.028
1.701
.096
Untuk variabel adopsi teknologi yang terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,028. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,028 < 0,05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh adopsi teknologi terhadap prestasi akademik (mahasiswa). Sedangkan untuk variabel motivasi belajar dari data di atas terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,096. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,096 > 0,05 maka disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswa).
Model
Sum of Squares
ANOVAa df
Mean Square
F
Sig.
Regressio .370 2 .185 4.284 .020b n 1 Residual 2.029 47 .043 Total 2.399 49 a. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswa b. Predictors: (Constant), motivasi belajar mahasiswa, adopsi teknologi mahasiswa Jika dilihat secara serempak atau bersamaan antara pengaruh adopsi teknologi (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap prestasi akademik (mahasiswa) dari tabel di atas nilai sig 0,020 lebih besar
dari nilai
probabilitas 0,05 (0,20 > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara adopsi teknologi dan motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswa).
110
c. Mahasiswi Dan Mahasiswa Coefficientsa Unstandardized Standardiz Coefficients ed Coefficient s B Std. Error Beta
Model
(Constant) 2.023 .310 adopsi teknologi .017 .004 .394 1mahasiswa LP motivasi belajar .012 .006 .177 mahasiswa LP a. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswa LP
t
Sig.
6.524
.000
4.283
.000
1.922
.058
Untuk variabel adopsi teknologi yang terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh adopsi teknologi terhadap prestasi akademik (mahasiswa dan mahasiswi). Sedangkan Untuk variabel motivasi belajar dari data di atas terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,058. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,058 > 0,05 maka disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswa dan mahasiswi).
Model
1
Regressi on
ANOVAa Sum of df Mean Squares Square 1.113
2
F
.556 13.348
Sig. .000b
111
Residual 4.044 97 .042 Total 5.156 99 a. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswa LP b. Predictors: (Constant), motivasi belajar mahasiswa LP, adopsi teknologi mahasiswa LP Jika dilihat secara serempak atau bersamaan antara pengaruh adopsi teknologi (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap prestasi akademik mahasiswi dan mahasiswa secara serentak dari tabel di atas nilai sig 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara adopsi teknologi dan motivasi belajar terhadap prestasi akademik mahasiswi dan mahasiwa secara keseluruhan.
Model Summaryb Mod R R Adjusted R Std. Error Durbinel Square Square of the Watson Estimate a 1 .465 .216 .200 .20417 1.835 a. Predictors: (Constant), motivasi belajar mahasiswa LP, adopsi teknologi mahasiswa LP b. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswa LP Selain itu besarnya kontribusi adopsi teknologi dan motivasi belajar dalam mempengaruhi prestasi akademik dapat dilihat dalam tabel Model Summary dalam kolom R Square (koefisien determinasi) dengan nilai 0,200. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa adopsi teknologi dan motivasi belajar
112
mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa sebesar 20%. Sedangkan 80% dipengaruhi oleh lainnya. Berdasarkan perhitungan coeffisients bahwa harga a sebesar 2.023, nilai b1 sebesar .017 dan nilai b2 sebesar .012. Maka persamaan regresinya yaituY’=2,02+0,017.X1+0,012.X2
F. Pembahasan Analisis Data 1. Tingkat Adopsi Teknologi Mahasiswa PAI FAI UMY Angkatan 2013 Tingkat adopsi teknologi mahasiswi PAI dari 50 responden mahasiswi, 11 responden dengan persentase 22% dalam kriteria tinggi, 34 responden dengan persentase 68% dalam kriteria sedang dan 5 responden dengan persentase 10% dalam kriteria rendah. Sedangkan tingkat adopsi teknologi mahasiswa PAI dari 50 responden mahasiswa, 25 responden dengan persentase 50% dalam kriteria tinggi, 24 responden dengan persentase 48% dalam kriteria sedang dan 1 responden dengan persentase 2% dalam kriteria rendah. Sehingga berdasarkan deskripsi hasil data dapat disimpulkan bahwa tingkat adopsi teknologi mahasiswi berada dalam kriterian sedang, sedangkan tingkat adopsi teknologi mahasiswa berada dalam kategori tinggi. 2. Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa PAI FAI UMY Antgkatan 2013
113
Tingkat motivasi belajar mahasiswi PAI dari 50 responden mahasiswi, 20 responden dengan persentase 40% dalam kriteria tinggi, 26 responden dengan persentase 52% dalam kriteria sedang dan 4 responden dengan persentase 8% dalam kriteria rendah. Sedangkan tingkat motivasi belajar mahasiswa PAI dari 50 responden mahasiswa, 19 responden dengan persentase 38% dalam kriteria tinggi, 27 responden dengan persentase 54% dalam kriteria sedang dan 4 responden dengan persentase 8% dalam kriteria rendah. Sehingga berdasarkan deskripsi hasil data dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi belajar mahasiswi dan mahasiswa berada dalam kriterian sedang. 3. Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa PAI FAI UMY Angkatan 2013 IPK mahasiswi PAI UMY dari 50 responden, 18 responden dengan persentase 36% dalam kriteria cumlaude, 32 responden dengan persentase 64% dalam kriteria sangat memuaskan. Sedangkan IPK mahasiswa PAI UMY dari 50 responden, 4 responden dengan persentase 8% dalam kriteria cumlaude, 41 responden dengan persentase 82% dalam kriteria sangat memuaskan dan 5 responden dengsn persentase 10% dalam kriteria memuaskan.
114
Sehingga berdasarkan deskripsi hasil data dapat disimpulkan bahwa tingkat prestasi akademik mahasiswi dan mahasiswa berada dalam kriterian sangat memuaskan. 4. Pengaruh Adopsi Teknologi Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa PAI UMY Angkatan 2013 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh untuk variabel adopsi teknologi mahasiswi yang terlihat pada tabel kolom coefficients terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan adopsi teknologi terhadap prestasi akademik (mahasiswi). Untuk variabel adopsi teknologi mahasiswa, terlihat pada tabel kolom coefficients terdapat nilai sig 0,028. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,028 < 0,05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan adopsi teknologi terhadap prestasi akademik (mahasiswa). Sedangkan variabel adopsi teknologi untuk seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05 maka disimpulkan bahwa juga terdapat pengaruh yang signifikan antara adopsi teknologi terhadap prestasi akademik (mahasiswa dan mahasiswi).
115
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wina Hesti Hidayat (2011) dengan judul “Pemanfaatan Teknologi Informasi Internet Dan Media Pembelajaran Terhadap Peningkatan Prstasi Belajar IPA Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 4 Surakarta”, yang menghasilkan kesimpulan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 5. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Dari hasil pengolahan data variabel motivasi belajar mahasiswi, terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,025. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,025 < 0,05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswi). Untuk variabel motivasi belajar mahasiswa, dari pengolahan data terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,096. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,096 > 0,05 maka disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswa). Sedangkan untuk variabel motivasi belajar mahasiswa dan mahasiswi secara keseluruhan dari hasil pengolahan data terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,058. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,058 > 0,05 maka disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswa dan mahasiswi). 6. Pengaruh Adopsi Teknologi dan Motivasi Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Akademik. Pengaruh adopsi teknologi (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap prestasi akademik (mahasiswi) dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian
116
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara adopsi teknologi dan motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswi). Selain itu besarnya kontribusi adopsi teknologi dan motivasi belajar dalam mempengaruhi prestasi akademik kategori mahasiswi dapat dilihat dalam table Model Summary dalam kolom R Square (koefisien determinasi) dengan nilai 0,358. Dari tabel hasil pengolahan data diketahui bahwa adopsi teknologi dan motivasi belajar mempengaruhi prestasi akademik sebesar 35,8%. Sedangkan 64,2% dipengaruhi oleh lainnya.
Sedangkan untuk pengaruh adopsi teknologi (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap prestasi akademik (mahasiswa) dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig 0,020 lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 (0,20 > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara adopsi teknologi dan motivasi belajar terhadap prestasi akademik (mahasiswa). Jika dilihat secara serempak atau bersamaan antara pengaruh adopsi teknologi (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap prestasi akademik seluruh mahasiswa dan mahasiswi diperoleh nilai sig 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,000 > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara adopsi teknologi dan motivasi belajar terhadap prestasi akademik mahasiswi dan mahasiwa secara keseluruhan.
117
Selain itu besarnya kontribusi adopsi teknologi dan motivasi belajar dalam mempengaruhi prestasi akademik dapat dilihat dalam tabel Model Summary dalam kolom R Square (koefisien determinasi) dengan nilai 0,200. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa adopsi teknologi dan motivasi belajar mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa sebesar 20%. Sedangkan 80% dipengaruhi oleh lainnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh oleh Andita Faizatul Bachrintania (2012) yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran Ekonomi Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X di SMAN 3 Yogyakarta”. Yang menghasilkan kesimpulan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa melalui motivasi belajar.