77
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Berawal
dari
pemikiran
tentang
pentingnya
menumbuhkan
pemahaman yang baik terhadap praktik keuangan syariah yang merupakan model pengelolaan ekonomi yang lebih sesuai dengan tuntutan Islam dan melaksanakan amanah muktamar muhammadiyah ke-46 yang sekaligus memperingati
Abad
Persyarikatan
Muhammadiyah.
Universitas
Muhammadiyah berinisiatif mendirikan koperasi syariah yang kemudian diberi nama Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) BMT UMY memulai aktifitasnya sejak dilakukan soft launching pada awal bulan Februari 2011 dalam forum orasi budaya oleh Prof. Dr. B.J. Habibie yang diselenggarakan di Sportorium UMY. Setelah menempati kantor yang representative di Gedung K.H. A.R. Fakhruddin B, pada awal bulan April 2011 dilakukan peresmian BMT UMY oleh bapak Jusuf Kalla pada tanggal 16 Mei 2011 yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi DIY, Bupati Sleman, Walikota Yogyakarta,
78
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan para pengelola BMT di DIY serta tamu undangan lainnya. Pada saat berdirinya, BMT UMY memiliki asset sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah). BMT UMY telah menyalurkan pembiayaan kepada mahasiswa, dosen, karyawan, dan sejumlah UMKM yang ada disekitar kampus UMY. BMT UMY bekerja sama dengan mitra usaha untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada civitas akademika UMY khususnya mahasiswa dan dosen. Bagi mahasiswa UMY mendapat penawaran produk pembiayaan berupa pembelian laptop, netbook, tablet, dan handphone. Bagi dosen dan karyawan mendapat produk pembiayaan berupa pembelian mobil, motor, renovasi dan kepemilikan rumah. Program ini mulai diluncurkan pada awal Juni 2011 dan menunjukkan tanggapan yang positif dari civitas akademika UMY ditunjukkan dengan banyaknya pengajuan pembiayaan kepada BMT UMY. BMT UMY didirikan dengan prinsip pengelolaan yang professional dan kredibel dengan motto cakap & terpercaya dikelola oleh sumberdaya insani yang memiliki kemampuan dan ketrampilan yang sangat baik dibidang lembaga keuangan mikro syariah dan didukung oleh jajaran pengurus, dewan pengawas manajemen dan dewan pengawas syariah yang memiliki kemampuan manajerial dan pengetahuan syariah yang diakui kepakarannya.
79
2. Visi dan Misi BMT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta a. Visi Menjadi BMT Unggulan di Bidang Jasa Keuangan Syari’ah berbasis pemberdayaan alumni dan Amal Usaha. b. Misi 1) Secara sistematis dan berkesinambungan melakukan penyempurnaan untuk pencapaian pelayanan yang berkualitas dan bernilai syari’ah 2) Melaksanakan bisnis dengan pendampingan dan pemberdayaan UMKM yang berbasis komunitas dan amal usaha Muhammadiyah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas usaha. 3) Mengembangkan SDI berbasis Alumni yang berkualitas dengan etos kerja dan integritas tinggi, disiplin dan dinamis didukung penguasaan Teknologi Informasi.
3. Keunggulan BMT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta a. Aman, yang berarti berada di bawahnaungan amal usaha muhammadiyah yang berpengalaman dan kredibel b. Bermanfaat, yang berarti penyaluran dana untuk membiayai sektor UMKM dan UKM dengan pelayanan yang cepat, mudah dan sederhana. c. Menguntungkan, yang berarti memberikan bagi hasil yang kompetitif. d. Terpercaya, yang berarti lahir dalam komunitas akademisi yang mengedepankan profesionalisme kerja dengan SDI yng berkualitas.
80
4. Produk dan Jasa BMT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta a. Layanan Reservasi Tiket BMT UMY menyediakan layanan reservasi tiket online kereta api dan pesawat domestic maupun luar negeri. Apabila ada nasabah yang ingin membeli tiket, dapat melalui BMT UMY Kantor Pusat dengan datang langsung ke kantor. Namun khusus bagi dosen dan karyawan, pembelian tiket dapat diantar ke ruang kerja. b. Produk Simpanan (Funding) 1) Simpanan Mudharabah Simpanan mudharabah pada BMT UMY dikelola dengan prinsip syariah yang memungkinkan anggota melakukan transaksi penyimpanan dan penarikan dananya secara tunai setiap saat. Setoran awal minimal Rp. 10.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,00. Dengan nisbah bagi hasil 17% : 83% dari pendapatan BMT UMY. 2) Simpanan Mudharabah Berjangka Simpanan mudharabah berjangka merupakan simpanan bagi anggota dalam bentuk investasi yang halal dengan prinsip syariah dengan jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan. Setoran minimal Rp. 1.000.000,00. Dengan nisbah bagi hasil 45% : 55% (3 bulan), 50% :
81
50% ( 6 bulan), 55% : 45% (12 bulan), 60% : 40% (24 bulan) dari pendapatan BMT UMY. 3) Simpanan Pendidikan Simpanan pendidikan diperuntukkan bagi anggota pelajar guna mendukung perencanaan pendidikannya. Penarikan dapat dilakukan setiap tahun ajaran/akademik baru atau selama masa pendidikan sesuai kesepakatan. Setoran awal minimal Rp. 20.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,00. Dengan nisbah bagi hasil 18% : 82% dari pendapatan BMT UMY. 4) Simpanan Qurban/Aqiqah. Simpanan ini direncanakan oleh anggota BMT untuk mewujudkan niatnya beribadah Qurban dan Aqiqah. Penarikan minimal satu bulan menjelang hari raya idul Adha/tujuh hari menjelang Aqiqah. Setoran awal minimal Rp. 20.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,00. Dengan nisbah bagi hasil 18% :82% dari pendapatan BMT UMY. 5) Simpanan Walimah Simpanan walimah diperuntukkan bagi anggota BMT untuk mendukung perencanaan pernikahan. Penarikan dapat dilakukan satu bulan menjelang pernikahan. Setoran awal minimal Rp. 25.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,00. Dengan nisbah bagi hasil 18% : 82% dari pendapatan BMT UMY.
82
6) Simpanan Haji/Umrah Simpanan
haji/umrah
ditujukan
bagi
anggota
untuk
mewujudkan niatnya beribadah haji/umrah. Penarikan dapat dilakukan menjelang haji/umrah. Setoran awal minimal Rp. 100.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 50.000,00. Dengan nisbah bagi hasil 18% : 82% dari pendapatan BMT UMY. c. Produk Pembiayaan (Landing) 1) Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan dalam bentuk suatu usaha dimana antara anggota dan BMT sepakat memberikan kontribusi sesuai dengan kebutuhan modal usaha. Selanjutnya pembagian hasil dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan proporsi pendapatan. 2) Pembiayaan Mudharabah Bentuk pembiayaan dengan sistem jual beli, dimana pihak BMT akan memberikan barang barang halal sesuai kebutuhan anggota kemudian menjualnya kepada anggota untuk diangsur sesuai kemampuan dan jangka waktu yang telah disepakati. 3) Pembiayaan Ijarah Bentuk pembiayaan dengan sistem sewa beli, dimana pihak BMT akan membelikan objek /barang tertentu sesuai pesanan mitra dan selanjutnya disewakan kepada mitra untuk diangsur sesuai
83
kemampuan. Apabila jangka waktu pembiayaan telah selesai maka objek/barang tersebut menjadi hak milik anggota. d. Pembiayaan Bagi Mahasiswa untuk menunjang proses belajar mengajar dan menunjang kegiatan akademik bagi mahasiswa/mahasiswi, BMT UMY memberikan fasilitas pembiayaan murabahah bagi mahasiswa untuk pembelian: laptop, netbook maupun handphone dengan sistem angsuran kepada seluruh mahasiswa.
1. Struktur Organisasi BMT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
PENGURUS: Ketua
: Misbul Anwar, SE., M.Si
Sekertaris : Uang Wari, SE., M.EK. Bendahara : Rizal Yaya, SE., M.Ec., Ph.D., Akt. Anggota
: Dra. Masyhudi Muqarabin, M.Sc., MM. Alni Rahmawati, SE., MM.
PENGAWAS MANAJEMEN: Ketua
: Dra. Siti Noordjanah Djohantini, MM., M.Si.
Anggota
: Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, MM. Lilies Setiartiti, SE., M.Si.
PENGAWAS SYARIAH Ketua
: Prof. Dr. Syamsul Anwar, MA.
84
Anggota
: H. Muhammad Khaeruddin Hasim, Lc., LLM., Ph.D.
PENGELOLA Direktur
: Uang Wari S.E., MEK.
Internal Audit
: Mardlianti Siwi Purnami, S.EI
Akunting
: Azfar Ahmad Basyarah, S.E.
HRD & Umum : Erma Widyaningsih, S. Psi. a. Kantor Pusat 1) Manageraa : Cahyo Halim Istiqlal, S.EI. MEK 2) Teller
: Reny Nurfikasari, S.E.
3) CS
: Luluk Anisaliha, S.EI.
4) Marketing : Tri Andayani, S.E. Hasan Ismail, S.Pd. Muhammad Irfan, S.EI. b. Kantor Cabang Bantul 1) Manager
: Galuh Winantri, S.Si.
2) Teller
: Anisatun Nur’afifah, S.P.
3) CS
: Tiara Nurwita, S. Kom.
4) Marketing : Muhammad Itsnan K, S.P. David Wahyu Ramadhan, S.EI. Sigit Budiyanto, S.E.Sy.
85
c. Kantor Cabang Sleman 1) Manager
: Tri Susilo Nugroho, S.E.
2) Teller
: Lisa Yiha Rodiyah, S.E.
3) Marketing : Faisal Rahman, S.E. Fitri Nurhidayah, S.E.
2. Jaringan Kantor BMT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta a. Kantor pusat BMT UMY : Kampus terpadu UMY, Gedung AR. Fachrudin B lantai dasar, Ringroad Selatan, Tamantirto, Yogyakarta. b. Kantor kas Ahmad Dahlan : Jl. KH. Ahmad Dahlan No.107, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. c. Kantor cabang Sleman : Sendangadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
86
B. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden a.
jenis kelamin Responden Tabel 4.1 Karakteristik Nasabah Keterangan
Jumlah
Prosentase
Laki-laki
72
72%
Perempuan
28
28%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang diolah pada 2016 Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari total sampel responden yang diambil untuk melakukan penelitian, sebanyak 72 orang berjenis kelamin laki-laki dan 28 orang berjenis kelamin perempuan.
87
b. Usia Responden Tabel 4.2 Usia Responden Umur
Jumlah
Prosentase
<20 Th
9
9%
20-30 Th
40
40%
31-40 Th
19
19%
41-50 Th
29
29%
>50 Th
3
3%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang diolah pada 2016
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, menunjukkan bahwa dari 100 responden didominasi oleh nasabah yang mempunyai usia 20-30 tahun yaitu sebanyak 40 nasabah, usia 41-50 tahun sebanyak 29 nasabah, usia 31-40 tahun sebanyak 19 nasabah, usia <20 tahun sebanyak 9 nasabah, dan usia >50 tahun sebanyak 3 nasabah.
88
c. Pendidikan Responden Tabel 4.3 Pendidikan Responden Pendidikan
Jumlah
Prosentase
SD/MI
-
0%
SLTP/MTS
3
3%
SLTA/MA
73
73%
Sarjana S1
22
22%
Lain-lain
2
2%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang diolah pada 2016
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, menunjukkan bahwa dari 100 responden didominasi oleh nasabah yang mempunyai pendidikan terakhir tingkat SLTA/MA yaitu sebanyak 73 nasabah, Sarjana S1 sebanyak 22 nasabah, pendidikan tingkat SLTP/MTS yaitu sebanyak 3 nasabah, dan lain-lain sebanyak 2 nasabah.
89
d. Pekerjaan Responden Tabel 4.4 Pekerjaan Responden Pekerjaan
Jumlah
Prosentase
TNI/POLRI
-
0%
Mahasiswa
28
28%
Wiraswasta/Pengusaha
2
2%
Pegawai Swasta
59
59%
PNS
-
0%
Lain-lain
11
11%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang diolah pada 2016 Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan dari 100 responden didominasi oleh nasabah yang berprofesi sebagai pegawai swasta yaitu sebnyak 59 nasabah, mahasiswa sebanyak 20 nasabah, lain-lain sebanyak 11 nasabah, dan wiraswasta/pengusaha yaitu sebanyak 2 nasabah.
90
e. Lama Menjadi Nasabah BMT UMY Tabel 4.5 Lama Menjadi Nasabah Lama
Jumlah
Prosentase
<1 Tahun
26
26%
1-3 Tahun
51
51%
3-5 Tahun
12
12%
>5 Tahun
11
11%
Total
100
100%
Sumber: Data primer yang diolah pada 2016
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden didominasi oleh responden yang sudah menjadi nasabah di BMT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selama 1-3 tahun yaitu sebanyak 51 nasabah, <1 tahun sebanyak 26 nasabah, 3-5 tahun sebanyak 12 nasabah, dan >5 tahun yaitu sebanyak 11 nasabah.
91
1. Uji Instrumen a. Uji Validitas Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Keadilan (XI)
Item
P. Correlation
R table
Keterangan
X1_1
0,899
0,197
VALID
X1_2
0,897
0,197
VALID
X1_3
0,903
0,197
VALID
X1_4
0,866
0,197
VALID
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa semua item pada variabel X1 valid. Hal ini dapat diketahui dari nilai Pearson Correlation. Jika nilai Pearson Correlation > nilai r tabel maka item tersebut valid, tetapi sebaliknya apabila nilai Pearson Correlation < nilai r tabel maka item tersebut tidak valid. Uji validitas dari variabel keadilan (X1) terlihat nilai P. Corelation dari masing-masing butir pertanyaan lebih besar dari r tabel yaitu X1_1 sebesar 0,899, X1_2 sebesar 0,897, X1_3 sebesar 0,903, X1_4 sebesar 0,866, dan r tabel sebesar 0,197 yang berarti semua pertanyaan dalam variabel keadilan (X1) adalah valid.
92
Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Kehendak Bebas (X2) Item
P. Correlation
R table
Keterangan
X2_1
0,799
0,197
VALID
X2_2
0,864
0,197
VALID
X2_3
0,862
0,197
VALID
X2_4
0,808
0,197
VALID
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa semua item pada Variabel X2 valid. Hal ini dapat diketahui dari nilai Pearson Correlation. Jika nilai Pearson Correlation > dari nilai r tabel maka item tersebut valid, tetapi sebaliknya apabila nilai Pearson Correlation < dari nilai r tabel maka item tersebut tidak valid. Uji validitas dari variabel kehendak bebas (X2) terlihat nilai P. Corelation dari masing-masing butir pertanyaan lebih besar dari r tabel yaitu X2_1 sebesar 0,799, X2_2 sebesar 0,864, X2_3 sebesar 0,862, X3_4 sebesar 0,808, dan r tabel sebesar 0,197 yang berarti semua pertanyaan dalam variabel kehendak bebas (X2) adalah valid.
93
Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Tanggungjawab (X3) Item
P. Correlation
R table
Keterangan
X3_1
0,906
0,197
VALID
X3_2
0,904
0,197
VALID
X3_3
0,878
0,197
VALID
X3_4
0,903
0,197
VALID
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa semua item pada variabel X3 valid. Hal ini dapat diketahui dari nilai Pearson Correlation. Jika nilai Pearson Correlation > dari nilai r tabel maka item tersebut valid, tetapi sebaliknya apabila nilai Pearson Correlation < dari nilai r tabel maka item tersebut tidak valid. Uji validitas dari variabel tanggung jawab (X3) terlihat nilai P. Corelation dari masing-masing butir pertanyaan lebih besar dari r tabel yaitu X3_3 sebesar 0,906, X3_2 sebesar 0,904, X3_3 sebesar 0,878, X3_4 sebesar 0,903, dan r tabel sebesar 0,197 yang berarti semua pertanyaan dalam variabel tanggung jawab (X3) adalah valid.
94
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Kebenaran (X4) Item
P. Correlation
R table
Keterangan
X4_1
0,767
0,197
VALID
X4_2
0,745
0,197
VALID
X4_3
0,858
0,197
VALID
X4_4
0,738
0,197
VALID
Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa semua item pada variabel X4 valid. Hal ini dapat diketahui dari nilai Pearson Correlation. Jika nilai Pearson Correlation > dari nilai r tabel maka item tersebut valid, tetapi sebaliknya apabila nilai Pearson Correlation < dari nilai r tabel maka item tersebut tidak valid. Uji validitas dari variabel kebenaran (X4) terlihat nilai P. Corelation dari masing-masing butir pertanyaan lebih besar dari r tabel yaitu X4_1 sebesar 0,899, X4_2 sebesar 0,897, X4_3 sebesar 0,903, X4_4 sebesar 0,866, dan r tabel sebesar 0,197 yang berarti semua pertanyaan dalam variabel kebenaran (X4) adalah valid.
95
Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel Customer Retention (Y) Item
P. Correlation
R table
Keterangan
Y_1
0,793
0,197
VALID
Y_2
0,908
0,197
VALID
Y_3
0,873
0,197
VALID
Y_4
0,717
0,197
VALID
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa semua item pada variabel Y valid. Hal ini dapat diketahui dari nilai Pearson Correlation. Jika nilai Pearson Correlation > dari nilai r tabel maka item tersebut valid, tetapi sebaliknya apabila nilai Pearson Correlation < dari nilai r tabel maka item tersebut tidak valid. Uji validitas dari variabel customer retention (Y) terlihat nilai P. Corelation dari masing-masing butir pertanyaan lebih besar dari r tabel yaitu Y_1 sebesar 0,793, Y_2 sebesar 0,908, Y_3 sebesar 0,873, Y_4 sebesar 0,717, dan r tabel sebesar 0,197 yang berarti semua pertanyaan dalam variabel customer retention (Y) adalah valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dengan variabel dependen customer retention dengan empat variabel independen yaitu keadilan (‘adl), kehendak bebas
96
(free will), tanggung jawab (responsibility), kebenaran, dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai alpha masing-masing variabel dengan nilai 0,6. Jika nilai alpha lebih besar dari 0,6 menunjukkan variabel tersebut reliable. Berdasarkan
hasil
uji
reliabelitas
variabel
dependen
independen, dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas
Variable
X1
Reliabilitas
Crobach
Keterangan
Coeffecient
‘s Alpha
4 Butir
0, 913
Reliabel
0,853
Reliabel
0,916
Reliabel
0,760
Reliabel
0,843
Reliabel
Pertanyaan X2
4 Butir Pertanyaan
X3
4 Butir Pertanyaan
X4
4 Butir Pertanyaan
Y
4 Butir Pertanyaan
dan
97
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel mempunyai nilai reliabel Cronboach Alpha lebih besar dari 0,6. Maka dari semua butir pertanyaan yang diajukan pada kelima variabel diatas adalah RELIABEL.
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Tabel 4.12 Uji Normalitas N
Kolmogorov-Smirnov Z
Sig.
100
0,597
0,868
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.1 Uji normalitas di uji menggunakan uji statistik non-parametrik KolmogorovSmirnov (K-S). apabila hasil uji menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa residual distribusi normal. Dari hasil output diatas menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmogorov1
Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19 cet. 5, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hal. 160.
98
Smirnov adalah 0,597 dan siginifikansi pada 0,868 hal ini berarti data residual terdistribusi normal karena lebih dari 0,05. b. Uji Heterokedastisitas Gambar 4.1 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
99
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas.2 Dari grafik scatterplots di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan berada diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi customer retention berdasarkan masukan variabel independen keadilan, kehedak bebas, tanggung jawab, kebenaran. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan menginterpretasikan hasil grafik plot. c. Uji Multikolinearitas Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas
2
Variabel
Tolerance
VIF
X1
0,354
2,822
X2
0,304
3,288
X3
0,484
2,068
X4
0,456
2,193
Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19 cet. 5, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hal. 139.
100
Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Seharusnya pada model regresi tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas. Jika terjadi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi yaitu dengan melihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF).3
Melihat nilai tolerance dan variance infltion
factor (VIF) pada model regresi hasil output diatas menunjukan bawah nilai VIF kurang dari 10, dan nilai tolerance lebih dari 0,10. Artinya tidak terjadi korelasi antara variabel indevenden. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak mengandung multikolinieritas antar variabel bebas.
3
Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19 cet. 5, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hal. 105.
101
2. Metode Analisis a. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.14 Hasil Uji Analisis Regresi Variabel
B
Std.error
T
Sig
Beta
Keadilan (X1)
0,245
0,086
2,845
0,005
0,274
Kehendak Bebas
0,235
0,096
2,451
0,016
0,255
0,152
0,070
2,183
0,032
0,180
0,271
0,092
2,942
0,004
0,250
(X2) Tanggung Jawab (X3) Kebenaran (X4)
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear berganda dilakukan untuk menjelaskan faktor keadilan, kehendak bebas, tanggungjawab, dan kebenaran secara parsial dan simultan terhadap customer retention nasabah simpanan, yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti.
102
Berdasarkan data analisis dan persamaan regresi linear berganda dapat diketahui sebagai berikut: Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4 Y = 0,229 + 0,245.0,005 + 0,235.0,016 + 0,152.0,032 + 0,271.0,004 Dari persamaan regresi linear berganda diatas, dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan dalam terhadap customer retention nasabah simpanan. Hasil dari regresi untuk variabel keadilan (X1) yaitu 0,245, kehendak bebas (X2) yaitu 0,235, tanggung jawab (X3) yaitu 0,152, kebenaran (X4) yaitu 0,271 yang menunjukkan nilai positif yang berarti variabel tersebut pengaruhnya meningkat sehingga keputusan para nasabah untuk tetap bertahan pada BMT UMY akan meningkat. b. Uji Determinasi (R2) Tabel 4.15 Hasil Analisis Determinasi Ganda Model
1
R
0,830
R
Adjusted R
Square
Square
0,688
0,675
Std. Error
DurbinWatson
0,30603
2,072
103
Berdasarkan tabel 4.20 di atas besaran kofisien determinasi (R2) adalah 0,688 atau 68,8% yang berarti variabel dependen (customer retention) dijelaskan sebesar 68,8% oleh variabel independen (keadilan, kehendak bebas, tanggungjawab, kebenaran). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap mempertahankan pelanggan yaitu sebesar 68,8% sedangkan sisanya sebesar 31,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar variabel independen tersebut. c. Uji F (Simultan) Tabel 4.16 Hasil Analisis Uji F Model
Sum of
Df
Mean Square
F
Sig.
52,467
0,000
Squares Regression
19,655
4
4,914
Residual
8,897
95
0,094
Total
28,553
99
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel depennden. Uji ini dapat dilihat pada nilai F test dan signifikan.
104
Dalam analisis regresi linear berganda ini ditunjukkan dalam tabel ANOVA. Jika nilai siginifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah Ho atau variabel independen secara simultan tidak berpengaruh siginifikansi terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai siginifikansi Ho < 0,05 maka kepetusannya adalah Ho ditolak atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Melihat hasil output uji ANOVA pada tabel diatas maka diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang artinya kurang dari 0,05 maka dalam hal ini Ho ditolak dan variabel independen (keadilan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan kebenaran) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen (customer retention). b. Uji t (Parsial) Tabel 4.17 Hasil Analisis Uji t Variabel
B
Std.error
T
Sig
Beta
Keadilan (X1)
0,245
0,086
2,845
0,005
0,274
Kehendak Bebas (X2)
0,235
0,096
2,451
0,016
0,255
Tanggung Jawab (X3)
0,152
0,070
2,183
0,032
0,180
Kebenaran (X4)
0,271
0,092
2,942
0,004
0,250
105
Uji parsial (t test) digunakan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen dengan melihat hasil tabel coefficients. Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel perhitungan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Signifikasi variabel keadilan adalah sebesar 0,005 yang berarti probabilitas variabel keadilan tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga koefesien regresi dari keadilan adalah signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti keadilan berpengaruh positif terhadap customer retention. b) Signifikansi variabel kehendak bebas adalah sebesar 0,016 yang berarti probabilitas variabel kehendak bebas tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga koefesien regresi dari kehendak bebas adalah signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kehendak bebas berpengaruh positif terhadap customer retention. c) Signifikansi variabel tanggung jawab adalah sebesar 0,032 yang berarti probabilitas variabel tanggung jawab tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga koefesien regresi dari kehendak bebas adalah signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti tanggung jawab berpengaruh positif terhadap customer retention. d) Signifikansi variabel kebenaran adalah sebesar 0,004 yang berarti probabilitas variabel kehendak bebas tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga koefesien regresi dari kebenaran adalah signifikan, maka Ho
106
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kebenaran berpengaruh positif terhadap customer retention. 1. Pembahasan Hipotesis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etika bisnis Islam (keadilan, kehendak bebas, tanggungjawab, kebenaran) terhadap customer retention nasabah simpanan di BMT UMY. Dari hasil penelitian regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel-variabel independen (keadilan, kehendak bebas, tanggung jawab, kebenaran) dalam penelitian ini layak untuk digunakan dan mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen (customer retention) sebesar 68,8% sedangkan sisanya yaitu 31,2% dijelaskan oleh variabel-variabel lain selain variabel dalam penelitian ini, seperti promosi. Promosi kepada anggota nasabah adalah langkah awal dalam memperkenalkan dengan baik tentang BMT
itu
sendiri.
Promosi
merupakan
sarana
yang
baik
dalam
mempertahankan sekaligus menarik nasabah, jadi semakin baik promosi yang di lakukan oleh pihak BMT, maka nasabah akan semakin tertarik untuk menyimpan dananya pada BMT. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar adalah kebenaran, dengan nilai koefesien beta sebesar 0,271. Artinya nasabah merasakan aspek kebenaran yang dilakukan oleh BMT UMY. Efek yang dirasakan dari aspek kebenaran yaitu bahwa BMT UMY telah melaksanakan prinsip syariah, pihak
107
BMT UMY melayani dengan penuh rasa kekeluargaan, dan pelayanan secara cepat dan ramah. Variabel yang memiliki pengaruh terbesar setelah kebenaran adalah keadilan dengan koefesien beta sebesar 0,245. Kemudian pengaruh terbesar setelah keadilan adalah kehendak bebas dengan nilai koefesien beta sebesar 0,235. Dan pengaruh yang paling kecil adalah variabel tanggung jawab dengan nilai koefesien beta sebesar 0,152. a. Pengaruh keadilan terhadap customer retention nasabah simpanan Keadilan menggambarkan dimensi horizontal ajaran Islam yang berhubungan dengan keseluruhan harmoni pada alam semesta. Hukum dan tatanan yang kita lihat pada alam semesta mencerminkan kesetimbangan yang harmonis. Sifat keadilan bukan hanya sekedar karakteristik alami, tetapi merupakan karakteristik dinamis yang harus diperjuangkan oleh setiap muslim di dalam kehidupannya.4 Ajaran Islam berorientasi pada terciptanya karakter manusia yang memiliki sikap dan prilaku yang adil dalam konteks hubungan antara manusia dengan diri sendiri, dengan orang lain (masyarakat), dan dengan lingkungan. Implementasi ajaran keadilan dalam kegiatan bisnis harus berkaitan dengan pembagian manfaat kepada semua pihak yang terlibat
4
Muhammad, Fauroni L, Visi Al-Qur’an tentang Etika dan Bisnis, (Jakarta: Salemba Diniyah, 2002), hal. 12.
108
langsung maupun tidak langsung, sesuai dengan peran dan kontribusi yang telah mereka berikan terhadap kegiatan bisnis yang dilakukan.5 Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) antara keadilan dengan customer retention menunjukkan nilai signifikan < 0,05 yaitu sebesar 0,005 yang berarti faktor keadilan berpengaruh positif terhadap customer retention. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zuni Lestari (2015) yang menyimpulkan bahwa faktor keadilan berpengaruh positif signifikan terhadap customer retention di BMT KUBE Sejahtera Sleman. b. Pengaruh kehendak bebas terhadap customer retention nasabah simpanan Kehendak bebas merupakan kontribusi Islam yang paling orisinal dalam filsafat sosial tentang konsep manusia bebas. Hanya Tuhan yang bebas, namun dalam batas-batas skema penciptaan-Nya manusia juga secara relative mempunyai kebebasan. Manusia dianugerahi kehendak bebas untuk membimbing kehidupannya sebagai khalifah. Berdasarkan aksioma kehendak bebas, dalam bisnis manusia mempunyai kebebasan untuk membuat suatu perjanjian, termasuk
5
Muslich, Etika Bisnis Islam Landasan Filososfis, dan Substansi Implementatif, (Yogyakarta: EKONOSIA, 2004), hal. 38.
109
menepati atau mengingkarinya. Seorang muslim yang percaya pada kehendak Allah, akan memuliakan semua janji yang dibuatnya.6 Manusia diberikan akal pikiran untuk dapat membuat keputusan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Dengan menggunakan akal pikiran, manusia dapat memilih prilaku etis atau tidak etis yang akan dijalankannya. Kebebasan merupakan sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan kesadarannya
sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) antara kehendak bebas dengan customer retention menunjukkan nilai signifikan < 0,05 yaitu sebesar 0,016 yang berarti faktor kehendak bebas berpengaruh positif terhadap customer retention. Hal ini didukung oleh Muhammad Faiz Rosyadi yang menyimpulkan bahwa faktor kehendak bebas berpengaruh positif signiffikan terhadap customer retention di Bank BPD DIY Cabang Syariah dan penelitian yang dilakukan oleh Zuni Lestari (2015) yang menyimpulkan bahwa faktor kehendak bebas berpengaruh positif signifikan terhadap customer retention di BMT KUBE Sejahtera Sleman.
6
Muhammad, Fauroni L, Visi Al-Qur’an tentang Etika dan Bisnis, (Jakarta: Salemba Diniyah, 2002), hal. 15.
110
c. Pengaruh tanggungjawab terhadap customer retention nasabah simpanan Sikap
tanggung jawab merupakan suatu prinsip dinamis yang
berhubungan dengan keseluruhan prilaku manusia dalam hubungan dengan masyarakat atau situasi. Tanggung jawab memiliki kekuatan untuk mempertahankan
kualitas
kesetimbangan
dalam
masyarakat.7
Bertanggung jawab hanya dilakukan oleh orang yang menganggap serius nilai dan prinsip moral. Hanya orang yang jujur yang mau bertanggung jawab, orang yang menganggap serius nilai dan prinsip keadilan yang mau bertanggung jawab, hanya orang yang menghargai martabat manusia yang mau bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan. Dengan kata lain, kesediaan seseorang untuk bertanggung jawab tidak hanya merupakan titik pangkal moral, melainkan juga adalah konsekuensi dari sikap moral. Orang yang bermoral adalah orang yang selalu bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tindakannya.8 Bertanggungjawab adalah perbuatan yang menjunjung tinggi etika dan moral, pelaku bisnis harus memiliki sikap tanggungjawab. Bagi para
7
Anas, Muhammad, Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Konteks Produsen dan Konsumen: ke Arah Tanggungjawab Sosial Perusahaan, Jurnal Millah, Vol.8: 1 (Agustus 2008), hal. 63. 8 Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), hal. 74.
111
pebisnis
sikap
yang
sangat
mendasar
adalah
kebebasan
dan
bertanggungjawab.9 Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) antara tanggungjawab dengan customer retention menunjukkan nilai signifikan < 0,05 yaitu sebesar 0,032 yang berarti faktor tanggungjawab berpengaruh positif terhadap customer retention. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faiz Rosyadi
yang menyimpulkan bahwa
faktor tanggung jawab berpengaruh positif signifikan terhadap customer retention di Bank BPD DIY Cabang Syariah dan penelitian yang dilakukan oleh Zuni Lestari (2015) yang menyimpulkan bahwa faktor tanggungjawab berpengaruh positif signifikan terhadap customer retention di BMT KUBE Sejahtera Sleman. d. Pengaruh kebenaran terhadap customer retention nasabah simpanan Kebenaran dalam konteks etika bisnis Islam, selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan, tetapi mengandung pula dua unsur, yaitu kebajikan dan kejujuran. Kejujuran sangat penting artinya bagi kepentingan masing-masing pihak dan sangat menentukan relasi dan kelangsungan bisnis masing-masing pihak selanjutnya.10 Kebenaran adalah nilai yang dianjurkan dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
9
Mahmoeddin, Etika Bisnis Perbankan, (Jakarta Sinar Harapan, 1996), hal. 81-82.
10
hal. 77.
Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya, (Yogyakarta: Kanisius, 1998),
112
Menurut al Ghazzali, terdapat enam bentuk kebenaran,11 yaitu : 1) Jika seseorang membutuhkan sesuatu, maka orang lain harus memberikannya, dengan mengambil keuntungan sesedikit mungkin. 2) Jika seseorang membeli sesuatu dari orang miskin, akan lebih baik baginya untuk kehilangan sedikit uang dengan membayarnya lebih dari harga yang sebenarnya. 3) Dalam mengabulkan hak pembayaran dan pinjaman, seseorang harus bertindak secara bijaksana, dengan memberi waktu lebih banyak kepada peminjam untuk membayar hutangnya. 4) Sudah sepantasnya mereka yang ingin mengembalikan barang-barang yang sudah dibeli, seharusnya diperbolehkan untuk melakukannya demi kebajikan. 5) Merupakan tindakan yang sangat baik bagi sang peminjam jika mereka membayar hutangnya tanpa harus diminta, dan jika mungkin jauh-jauh hari sebelum jatuh waktu pembayarannya. 6) Ketika menjual barang secara kredit seseorang harus cukup bermurah hati, tidak memaksa membayar ketika orang tidak mampu membayar dalam waktu yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) antara kebenaran dengan customer retention menunjukkan nilai signifikan < 0,05 yaitu
11
Beekum, Rafiq Issa, Etika Bisnis Islam, alih bahasa Muhammad, M. Ag, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal.43.
113
sebesar 0,004 yang berarti faktor kebenaran berpengaruh positif terhadap customer retention. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faiz Rosyadi yang menyimpulkan bahwa variabel kebenaran berpengaruh positif signiffikan terhadap customer retention di Bank BPD DIY Cabang Syariah dan penelitian yang dilakukan oleh Zuni Lestari (2015) yang menyimpulkan bahwa variabel kebenaran berpengaruh positif signifikan terhadap customer retention di BMT KUBE Sejahtera Sleman.