64
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data 1. Madrasah Aliyah Negeri Kunir Wonodadi Blitar Program bimbingan karir di sebuah lembaga pendidikan sangat berkaitan erat dengan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bimbingan dan konseling atau BK memegang peranan penting dalam pelaksanannnya. Kepala madrasah sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab memberikan seluruh kebijakan dan ikut mengawal, juga berperan dalam layanan bimbingan karir ini, sebagai kepala madrasah juga menjadi bagian struktur dari konselor sekolah. Peneliti pertama melakukan obserasi ke tempat penelitian di MAN Kunir Wonodadi Blitar, pagi hari pada hari senin jam 07:00. Ketika peneliti masuk ke area madrasah ternyata ada upacara rutin yang sedang berjalan. Kepala madrasah memimpin upacara tersebut menyampaikan sambutan tentang karir siswa. Beliau memberikan sedikit arahan ke depan dan kesuksesan yang harus diraih para siswa. Inilah yang peneliti kagumi dari kepala madrasah MAN Kunir karena beliau sangat memperhatikan masa depan anak-anak didiknya.1 Susasana ini peneliti dokumentasikan 1Observasi,
MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 5 Juni 2015 Jam 07:00
64
65
dalam gamar berikut :
Gambar 4.1 Upacara2 a. Perencanaan Layanan Bimbingan Karir Program Bimbingan dan Konseling Di MAN Kunir Wonodadi Blitar diupayakan untuk membantu siswa dalam mencapai tugas perkembangan yang optimal melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Bentuk penerapannya menggunakan empat macam program bimbingan dan konseling, yang dilengkapi dengan materi bimbingan dan konseling, kegiatan layanan, kegiatan pendukung dan penilaian.
2Dokumentasi
di MAN Kunir Tanggal 5 Juni 2015
66
Gamar 4.2 Empat Bidang Layanan BK3 Perencanaan bimbingan dan konseling di MAN Kunir Wonodadi Blitar ini dirasakan cukup baik. Dinyatakan demikian karena
dalam
bimbingan
dan
pelaksanaannya konseling.
terdapat
Dengan
perencanaan
harapan
dengan
program adanya
perencanaan tersebut, bimbingan dan konseling efektif dan tepat sasaran dalam mengarahkan dan mendidik siswa-siswinya untuk selalu berdisiplin dan mentaati peraturan yang berlaku dan berbudi pekerti yang luhur sesuai dengan karakter bangsa dan norma-norma agama.
3Dokumentasi
di MAN Kunir Tanggal 5 Juni 2015
67
Sebagaimana yang dituturkan oleh kepala Madrasah : “Semua program yang berkaitan dengan Madrasah harus ada perencanaan terlebih dahulu supaya dalam perjalanannya tertata dengan rapi dan baik tidak tumpang tindih antara program satu dengan yang lainnya”.4 Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang guru, yaitu : “Sangat penting perencanaan disusun terlebih dahulu, karena apabila perencanaan program belum disusun matang nanti program yang berjalan bisa saja semrawut. Kami semua guruguru yang berwenang beserta kepala madrasah rapat memuat perencanaan dari program-program yang sudah diuat”.5 Hal senada juga disampaikan oleh waka kesiswaan ahwa : “iyaa mas, perencanaan perlu di buat dari semua program yang sudah di agendakan. Hal ini agar supaya madrasah memiliki usaha yang maksimal untuk tercapainya tujuan madrasah”.6
Hal itu diperkuat dengan salah satu pernyataan lain bahwa perencanaan mempunyai peranan fital, dimana dengan perencanaan yang matang tentunya dalam pelaksanaannya akan lebih mudah. Sedangkan bila sebaliknya perencanaan dilaksanakan dengan asal-asalan bimbingan dan konseling tidak akan mudah dilaksanakan bahkan tidak akan tepat sasaran. Perencanaan merupakan hal yang fital bahkan perencanaan harus dilakukan secara serius dan tidak asal-asalan agar tujuan 4Wawancara 5Wawancara 6
Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25 Mei 2015 Guru, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25 Mei 2015
68
bimbingan dan konseling dapat tercapai secara maksimal.7 Seperti apa yang dikemukakan oleh apak Kepala Madrasah berikut : “Kami beserta para staf, guru yang bertugas bekerja sama bareng secara optimal merencanakan semjua program yang ada di madrasah. berkenaan dengan layanan bimbingan karir ini sangat kami perhatikan karena masa depan anak didik kami sangat terantu dengan bagaimana kami menhina serta mengarahkan mereka”.8 Hal senada juga disampaikan oleh waka kesiswaan, yaitu : “Peminaan terus dilakukan oleh madrasah, program pemintaan yang ada seperti layanan bimbingan karir di tugaskan kepada guru bimbingan dan konseling dan saya perhatikan bapak kepala madrasah sangat aik dan pengelolaannnya”.9 Peneliti melakukan observasi dengan mengunjungi kantor BK di MAN Kunir tanggal 26 Juni 2015 pada jam 11:30 untuk melihat program layanan bimbingan karir siswa. Di ukur besar BK terdapat tabel-tabel data siswa dan beberapa tabel program tahunan. Program layanan bimbingan karir, BK mendata seluruh siswa dan kegiatan layanan dalam membimbing siswa. Data ini yang nantinya seagai acuan BK sampai mana pelaksanaan sudah dilaksanakan.10 Peneliti juga melihat perencanaan yang ada di MAN Kunir ini 7Wawancara
dengan BK, MAN Kunir , Tanggal 26 Juni 2015 dengan Kepala Madrasah, MAN Kunir , Tanggal 26 Juni 2015 9Wawancara dengan Waka Kesiswaan, MAN Kunir , Tanggal 26 Juni 2015 10Oserasi, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25 Mei 2015 Jam 11:30 8Wawancara
69
mendapat perhatian serius mengingat begitu pentingnya peranan bimbingan dan konseling dalam layanan bimbingan karir siswa. Sehingga sekolah berupaya dengan bekerja sama merencanakan dengan matang program bimbingan dan konseling dengan guru-guru dan karyawan-karyawan sekolah yang ada kaitannya dengan bimbingan dan konseling. Serta orang tua siswa untuk senantiasa mengarahkan anak didiknya pada hal yang positif dan lebih mengoptimalkan pembinaan dan bimbingan siswa untuk para anak didiknya. Layanan bimbingan karir dilakukan dengan kerja sama kepala madrasah, waka kesiswaan dan guru bimbingan konseling. Kerja sama ini dilakukan demi tercapainya hasil yang maksimal. Seperti dituturkan oleh kepala madrasah seagai berikut : “waka kesiswaan dan BK ada kerja sama. BK fungsinya konseling betul. BK sebagai motivator, inspirator dan konselor. Anak yang tidak ada motivasi ke depan menjadi tau apa yang harus dilakukan ke depan”.11 Diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru BK menyatakan : “ kami guru BK, kepala madrasah, dan kesiswaan bekerja sama menangani siswa terkait dengan bimbingan karir ini.bila anak-anak sulit untuk diberi motivasi kami serahkan ke kepala madrasah yang lebih isa memerikan motivasi kepada siswa”.12 Hal senada juga disampaikan oleh Waka kesiswaan, yaitu : “Waka kesiswaan membantu guru BK agar layanan bimbingan 11Wawancara
12
Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015 Wawancara dengan BK , MAN Kunir , Tanggal 26 Juni 2015
70
karir siswa berjalan dengan semestinya dan peran kepala madrasah juga sangat penting sebagai rujukan jika ada kesulitan seperti anak didik yang sangat keras sulit diatur”.13 Mengenai program tersebut tertulis dalam tabel program tahunan yang peneliti dalam bentuk dokumentasi tabel di lampiran yang nantinya dijabarkan dalam rencana persmester dan dijabarkan lagi dalam silabus program bimbingan dan konseling. Dijelaskan oleh guru BK sebagai berikut : “ di buku BK ini ada tabel program tahunan dan semester yang berisi kegiatan layanan serta metode apa yang digunakan, agar pada nanti anak-anak lulus laporan kegiatan layanan bisa di pertanggung jawaBKan” 14 Hal senada di sampaikan Kepala Madrasah, yaitu : “ saya selalu menerima laporan tahunan dari BK, memang saya juga memintanya. Saya harus mengetahui kerja yang dilakukan BK sesuai dengan yang saya minta apa tidak. Siswa harus selalu mendapat layanan dengan tepat”15 b. Pelaksanaan Layanan bimbingan Karir Bimbingan karir di madrasah sebagai upaya membantu siswa untuk
memahami
dan
menggunakan
secara
luas
kesempatan-kesempatan pendidikan, jabatan, dan pribadi yang mereka memiliki atau mereka dapat mengembangkan sebagai suatu bentuk bantuan yang sistematis untuk dapat memperoleh penyesuaian baik yang terhadap madrasah, siswa maupun kehidupan. Sebagaimana hasil Wawancara dengan Waka kesiswaan, MAN Kunir , Tanggal 26 Juni 2015 Wawancara dengan BK , MAN Kunir , Tanggal 26 Juni 2015 15Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015 13
14
71
wawancara dengan kepala madrasah : “ semua siswa berhak untuk melanjutkan karir yang lebih baik. Ya maka dari itulah BK yang bertugas di dalamnya memberikan bantuan semaksimal mungkin dan komplit agar nantinya siswa mendapatkan karir yang terbaik”.16 Dari hasil wawancara tersebut senada dengan apa yang diutarakan oleh guru BK : “Bimbingan dan konseling ini memberikan bantuan kepada siswa untuk melanjutkan studi lanjut maupun ke dunia kerja yang sesuai dengan minat dan keingin mereka”.17 Hal ini diperkuat didukung oleh pernyataan seorang guru wali kelas : “ anak-anak sangat membutuhkan motivasi dan pengarahan oleh guru BK secara khusus. Sejauh ini wali kelas hanya bisa mengarahkan sebatas terkait materi yang diajarkan untuk halhal yang berkaitan dengan karakter dan bakat siswa guru BK lebih memahaminya”.18 Hal ini senada juga dengan yang disampaikan oleh salah seorang guru, yaitu : “ saya beserta dengan guru yang lain berharap anak-anak didik kami bisa melanjutkan studi mereka dan juga yang sesuai keinginan cita-cita mereka. Sehari-hari kita hanya sebatas mengajar sesuai materi pelajaran yang sudah terjadwal dan semoga saja masalah ini bisa dibantu oleh guru BK yang benar-benar berwenang dan menguasai maslah bidang karir”19. Dalam perkembangan siswa satu dengan siswa lain tidak selamanya berjalan mulus dan lancar, tapi ada kalanya terjadi 16Wawancara
Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015 Wawancara dengan guru BK, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 26 Mei 2015 18Wawancara dengan guru Wali Kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 26 Mei 2015 19Wawancara dengan Guru, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 27 Mei 2015 17
72
kesenjangan dan perbenturan antara satu kepentingan dengan kepentingan lainnya, yang bisa menyebaBKan timbulnya masalah. Keadaan ini dapat teraktualisasi lewat cara beradaptasi, cara berkomunikasi dan cara bertingkah laku. Seperti yang disampaikan guru BK berikut : “ siswa-siswa memiliki karakter yang berbeda-beda mas.. pola fikir berbeda, latar belakang berbeda, dan cita-cita mereka yang berbeda pula. Siswa-siswi akan kami arahkan bagaimana cara beradaptasi dengan baik kepada sesama siswa untuk saling toleran menjaga hubungan walaupun satu dengan yang lain diantara mereka berbeda. Ini akan berdampak juga pada saat mereka berada di masyarakat tidak hanya dalam lingkup sekolah”.20 Diperkuat oleh pernyataan Kepala Madrasah dilain kesempatan bahwa : “Bangsa indonesia memiliki berbagai suku-suku yang beraneka ragam, ada aliran-aliran, budaya yang bermacam-macam. Nah mengapa mereka saling rukun, karena mereka sadar bahwa mereka berada di negara yang satu dan diikat oleh pancasila. Inilah yang kami tancapkan ke dalam diri anak-anak ketika di sekolah maupun di masyarakat untuk salin toleransi dengan akhlak mulia yang telah diajarkan.21 Hampir senada dengan apa yang dikatakan oleh bapak kepala madrsah, guru wali kelas mengatakan : “Tidak hanya para siswa, kemampuan para guru memilih cara atau metode mengajar yang berbeda tidak membuat kami bertentangan. Ini menjadikan contoh juga untuk siswa. Bagaimana bersosialisasi dengan baik”.22 20Wawancara
dengan guru BK, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 26 Mei 2015 Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 27 Mei 2015 22Wawancara guru wali kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 7 Juli 2015 21Wawancara
73
Pada tanggal 8 Juli 2015 jam 09:27 peneliti mengunjungi MAN Kunir Wonodadi Blitar. Saat itu peneliti masuk keruang BK dan mendapati ibu Tinuk selaku guru bimbingan dan konseling memberikan arahan kepada siswa yang sedang mempunyai masalah karir. Siswa tersebut mengutarakan kebingungannya antara harus bekerja atau melanjutkan studi lanjut ke perguruan tinggi. Dari suasana ini lah peneliti sangat menyadari pentingnya posisi pembimbing dalam segala permasalahan siswa, tidak hanya masalah sekolah
tapi
juga
masalah
pribadi
mereka.
Peneliti
mendokumentasikan momen tersebut seperti gambar di bawah ini :23
Gambar 4.3 Suasana Bimbingan dan Konseling di Ruang BK24 Masalah merupakan sesuatu yang sangat pelik dan tidak mudah untuk dipecahkan. Begitu pula masalah yang dihadapi siswa MAN Kunir, sangatlah beragam (bervariasi). Apabila disesuaikan dengan jenis bimbingannya, maka bentuk masalah yang dialami siswa 23Observasi
di MAN Kunir Blitar, Tanggal 8 Juli 2015 di ruang BK, Tanggal 8 Juli 2015
24Dokumentasi
74
MAN Kunir dapat dirinci menjadi empat macam, sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan koordinator BK MAN Kunir berikut : “Masalah yang dialami siswa macam-macam mas, mulai dari masalah pribadi seperti: tidak krasan di pondok, depresi, egois,dll. Kemudian masalah belajar seperti: kesulitan belajar, melamun dan saat belajar di kelas, sampai masalah pelanggaran sekolah. Kemudian masalah social seperti: kebut-kebutan motor di jalan, pacaran di luar batas, merokok, “cangkrukan” yang bisa berujung pada judi dan minumminuman keras serta konflik dengan teman satu pondok, dll. Kemudian masalah karir seperti: kesulitan siswa dalam memilih dan menentukan arah masa depan setelah lulus bagi siswa kelas XII”.25 Hal senada disampaikan guru wali kelas, yaitu : “masalah anak-anak beragam mas.. ada yang suka bolos lah, pemalas, ada yang suka keluar kelas saat jam pelajaran, kurang pandai, ada juga karna perekonomian keluarga yang kurang mampu, hingga kurang kepercayaan dirinya”.26 Data ini di dukung oleh hasil wawancara peneliti dengan guru BK MAN Kunir yang menyatakan bahwa : “Masalah yang dialami siswa sangat beragam mas, mulai dari masalah pribadi seperti: depresi, frustasi, egois, dll. Kemudian masalah belajar seperti: kesulitan belajar, melamun dan saat belajar di kelas. Kemudian masalah social seperti: pergaulan bebas, pacaran, merokok, dll. Kemudian masalah karir seperti: ketidak sesuaian siswa dengan penjurusan pada kelas X naik ke kelas XI”.27
25Wawancara
dengan BK MAN Kunir, Tanggal 26 Juni 2015 Wawancara dengan Wali kelas, MAN Kunir, Tanggal 26 Juni 2015 27Hasil Wawancara dengan Guru BK MAN Kunir, Tanggal 27 Juni 2015 26
75
Senada dengan yang disampaikan Kepala Madrasah bahwa : “ratusan siswa yang pasti memiliki permaslahan, dari sosial, belajar, sampai karir yang mas sedang teliti sekarang, kami berusaha mengatasi seluruhnya. Tugas BK sebagai konselor dibantu saya dan waka kesiswaan bekerja bersama mengatasi masalah ini”.28 Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui ada empat bentuk masalah yang dialami siswa MAN Kunir berdasarkan jenis bimbingannya, dan dalam penelitian ini akan di fokuskan ke dalam masalah layanan bimbingan karir. Masalah karir adalah “masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam bidang pekerjaan”.29 Masalah ini cenderung terjadi pada masa remaja akhir khususnya pada sekolah-sekolah kejuruan (STM, SPG, SMEA), dimana siswa merasa bimbang akan pekerjaan di masa mendatang, sulit memilih karir tertentu yang sesuai dengan dirinya, ataupun tidak memiliki ketrampilan tertentu. Selain dihadapi oleh siswa di sekolah-sekolah kejuruan, masalah karir juga dihadapi oleh siswa di sekolah-sekolah menengah umum (SMA/MA). Peneliti melakukan observasi ke MAN Kunir wonodadi blitar pada tanggal 8 Juni 2015 jam 10:00, peneliti langsung menuju ruang BK untuk bertemu langsung dengan ibu Tinuk Amalia. Beliau
28Wawancara 29Elfi
Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 27 Mei 2015 Mu’awanah, Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004), hal. 17
76
memperlihatkan data-data siswa kelas XII sebagai pendukung program layanan bimbingan karir. Agar seluruh siswa bisa di monitoring kemana mau dan arah keinginan mereka.30 Hal di atas senada dengan ungkapan koordinator BK MAN Kunir dari hasil wawancara tentang masalah karir siswa MAN Kunir berikut: “…masalah karir seperti: kesulitan siswa dalam memilih dan menentukan arah masa depan setelah lulus bagi siswa kelas XII”.31 Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh guru BK MAN Kunir berikut: “…masalah karir seperti: ketidak sesuaian siswa dengan penjurusan pada kelas X naik ke kelas XI”.32 Hal senada disampaikan oleh Kepala Madrasah, yaitu : “dengan memahami keinginan mereka masing-masing, saat mereka akan lulus. Anak-anak akan kebingungan.. antara keinginan dan penjurusan mereka saat kelas XI yang tidak cocok. Misalkan si A yang jurusannya agama dan ternyata setelah lulus menginginkan studi lanjut di bidang sosial. Ini ini menjadi sebuah persoalan”.33 Hal senada di utarakan oleh Waka kesiswaan berikut : “ pengaruh dari diri siswa itu sendiri yang biasanya menjadi penyebab utama, mereka merasa bimbang kurang percaya diri, selain juga adanya kurang dukungan orangtua mereka jadi kurang bersemangat untuk melanjutkan studi ke depan. Mereka lebih memilih bekerja atau berwirausaha”.34 30Observasi
di Ruang BK, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tangggal 8 Juli 2015 Jam 10:00 Wawancara dengan BK MAN Kunir , pada Tanggal 26 Juni 2015 32Wawancara dengan Guru BK MAN Kunir, pada Tanggal 28 Juni 2015 33Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 28 Juni 2015 31
77
Dari masalah siswa MAN Kunir seperti dijelaskan di atas, seharusnya menjadi perhatian orang tua, guru, dan masyarakat. Karena apabila diamati lebih lanjut, faktor penyebab terjadinya masalah pada siswa tersebut, selain karena faktor internal dari dalam diri siswa sendiri, juga terjadi karena faktor eksternal, seperti: keluarga, sekolah dan lingkungan. Pernyataan di atas sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan koordinator BK MAN Kunir berikut : “Penyebabnya sih tergantung pada masalah yang dihadapi mas. Kalau masalah karier disebaBKan karena ketidakpercayaan diri siswa terhadap nilai yang dicapai setelah UAN, keterbatasan biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, kurangnya dukungan dari orang tua untuk siswa melanjutkan ke perguruan tinggi”.35 Hal senada juga diungkapkan oleh oleh guru BK MAN Kunir wawancara dengan peneliti berikut : “Penyebabnya yaa… disebaBKan karena bingung untuk menentukan pilihan jurusan dan nilai tidak sesuai dengan jurusan yang diambil.36 Hal senada disampaikan guru Wali kelas, yaitu : “kurang ada dukungan orang tua yang banyak dijadikan alasan siswa, tidak bisa disalahkan juga. Karena banyak dari orang tua mereka berekonomi rendah sehingga tidak mampu membiayai studi lanjut mereka”.37 35
36
Wawancara dengan BK MAN Kunir, Tanggal 26 Juni 2015 Wawancara dengan Guru BK MAN Kunir, Tanggal 27 Juni 2015
78
Peran guru bimbingan konseling sebagai seorang konselor sangat erat kaitannya dengan permasalah siswa sebagai klien. Sedangkan posisi siswa yang mengalami masalah, kebanyakan kondisi akhlaknya menurun karena tidak kuasa memikirkan masalah yang sedang dihadapinya. Dengan demikian perlu adanya bantuan maupun antisipasi dari guru bimbingan dan konseling (konselor) kepada siswa (klien) dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sehingga masalah tersebut tidak berimbas pada kemerosotan ataupun rusaknya nilai-nilai akhlak yang ada dalam diri siswa.38 Adapun bentuk peran guru BK MAN Kunir dalam membantu siswa
menyelesaikan
masalah-masalahnya
dilakukan
dengan
memberikan bimbingan berdasarkan bidang permasalahannya, hal ini sesuai dengan penuturan coordinator BK MAN Kunir berikut: “kalau di sini saya melayani empat macam bimbingan kepada siswa mas, yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir”.39 Untuk lebih jelasnya dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1) Bidang Bimbingan Karir Dalam bidang bimbingan karir, guru BK MAN Kunir membantu siswa merencanakan dan mengembangkan masa 38Kartini
Kartono, Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), 110. 39Hasil Wawancara dengan BK MAN Kunir (Ibu Tienuk Amalia), pada Tanggal 29 Juni 2015
79
depan karir. Menurut Dewa Ketut Sukardi dalam bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut : a). Pemantauan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan. b). Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang dikembangkan. c). Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. d). Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.40 Melihat kondisi akhlak siswa yang sedang mengalami masalah cenderung menurun, maka selain melakukan bimbingan kepada siswa terkait masalahnya, guru BK MAN Kunir juga melakukan upaya peningkatan internalisasi nilai-nilai akhlak pada siswa yang sedang mengalami masalah, melalui pembinaan akhlak. Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan koordinator BK MAN Kunir berikut : “Dalam pembinaan akhlak kami bekerja sama dengan guru pendidikan agama Islam, waka, orang tua siswa dan pengurus 40Dewa
Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 38-39.
80
pondok. Hal ini kami lakukan agar pembinaan akhlak terlaksana dengan baik. Bentuk pembinaan akhlak tersebut antara lain menertiBKan siswa untuk jama’ah sholat Dhuha, jama’ah sholat Dhuhur juga dalam bentuk nasehat”.41
Dari penuturan koordinator BK MAN Kunir di atas, peneliti pun langsung mengadakan observasi untuk mendapat kevalidan dari hasil wawancara tersebut. Berikut beberapa hasil dokumentasi yang dapat peneliti tampilkan setelah mengadakan observasi.42 Keberadaan guru di MAN Kunir Wonodadi Blitar memang terus dilakukan peningkatan kualitas atas kinerjanya, sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan profesionalitas sebagai seorang guru, termasuk di dalamnya kualifikasi dan kualitas guru bimbingan dan konseling (konselor) di MAN Kunir. Hal ini dapat peneliti yakini setelah mendengar penuturan dari bapak kepala madrasah berikut: “Guru BK di sini kinerjanya sangat bagus dan pro-aktif sekali mbak, berulang kali mengikuti work shop dan melakukan home visit apabila ada siswa yang masalahnya cukup serius”.43 Selain melakukan wawancara dengan
kepala madrasah,
peneliti juga langsung melakukan wawancara dengan koordinator BK MAN Kunir berkenaan dengan kualitas dan kualifikasinya sebagai seorang konselor yang professional. Berikut hasil wawancaranya :
41Wawancara
dengan Koordinator BK MAN Kunir, pada Tanggal 29 Juni 2015 pada Tanggal 25 Juni 2015 43Wawancara dengan Kepala MAN Kunir, Tanggal 3 Juni 2015. 42Observasi
81
“Saya dulu mengambil S1 di UNESA (Universitas Surabaya) mas, dengan mengambil jurusan Bimbingan Konseling. Kemudian setelah lulus dari sana saya langsung bekerja di MAN Kunir sini selama kurang lebih 2 tahun, setelah itu Alhamdulillah saya dapat angkatan PNS tahun 2005, tetapi saya ditempatkan di MI. Selama di MI saya juga belajar sedikit demi sedikit bagaimana memahami karakter siswa usia Sekolah Dasar. Kemudian mulai tahun 2010 saya kembali ke MAN kunir dan menjadi guru pembimbing tetap disini sampai sekarang. Tahun 2011 Alhamdulillah saya telah lulus sertifikasi”.44 Dari hasil wawancara di atas, jelas bahwa kualitas dan kualifikasi Ibu Tienuk Amalia selaku BK MAN Kunir menunjukkan sebagai seorang konselor yang professional. Hal ini dikuatkan lagi dengan penuturan beliau sebagai berikut: “Setiap dua bulan sekali, saya mengikuti MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) di Kabupaten Blitar, di sana saya sering mengadakan musyawarah dengan guru BK dari MAN Tlogo, MAN Kota, SMA Srengat, dan guru BK dari sekolah lain terkait masalah tumbuh kembang siswa, termasuk musyawarah untuk mendapat informasi tentang jalur pendaftaran mahasiswa baru dari beberapa PTN maupun PTAIN, baik melalui jalur Bidik Misi, SNMPTN, PMDK, SPMB, atupun jalur lainnya demi kelancaran bimbingan karier untuk kelas XII”.45
Seperti yang telah peneliti paparkan pada bahasan terdahulu, bahwa seorang guru bimbingan dan konseling, selain harus memenuhi
44 45
Wawancara dengan BK MAN Kunir (Ibu Tienuk Amalia), pada Tanggal 26 Juni 2015. Wawancara dengan BK MAN Kunir (Ibu Tienuk Amalia), pada Tanggal 26 Juni 2015
82
syarat kualifikasi sebagai konselor yang professional, juga harus sedini mungkin berupaya keras untuk mencegah, menanggulangi maupun mengantisipasi terjadinya masalah pada siswa, sehingga masalah tersebut tidak berimbas pada kemerosotan yang ada dalam diri siswa dan tidak mengarah pada pelanggaran hukum yang bersifat lebih berat. Layanan bimbingan karir selalu berkaitan dengan program BK di sekolah. Dari mulai anak diberikan motivasi, di berikan dorongan serta mendukung segala minat siswa. Karir memiliki dua aspek yaitu studi lanjut dan kerja, seperti yang di utarakan oleh koordinator BK : “ Iya benar mas, layanan bimbingan karir mencakup studi lanjut siswa dan kerja, nyak siswa yang tidak berkeinginan untuk melanjutkan studi karir.. karena mereka berfikir lebih berguna kalau mereka langsung terjun di dunia kerja dan tidak membuang waktu untuk sekolah melulu”.46 Kepala Madrasah mengatur tugas dan kebijakan agar terlaksananya dan keberhasilan bimbingan karir ini berjalan dengan baik. Kepala madrasah menuturkan : “terkait dengan MAN Kunir, kami memerikan informasi terleih dahulu, misalkan ke perguruan tinggi A, B, C dan seagainya.diutamakan yang minat anak-anaknya ke sana. bila ada yang tidak berminat yang terpenting kita informasikan anak-anak itu”.47
46
Wawancara dengan BK MAN Kunir , Tanggal 26 Juni 2015 Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015
47Wawancara
83
Hal senada disampaikan oleh Waka kesiswaan, yaitu : “Informasi tentang perguruan tinggi negri, dari beasiswa dan reguler diberikan kepada seluruh siswa yang akan lulus. Informasi ini diberikan oleh BK dan akan di data siswa-siswi yang membutuhkan beasiswa karena keterbelakangan ekonomi”.48 Hal senada disampaikan oleh guru Wali kelas, yaitu : “anak-anak membutuhkan informasi yang luas tentang perguruan tinggi negri, sebagai pilihan ke depan mereka dan bentuk jalur untuk masuk. Tidak semua anak bisa masuk lewat jalur reguler, mka dari itu informasi beasiswa perlu dikhususkan”.49 Sebagian besar siswa memang memilih untuk bekerja, ini menjadi kendala juga bagi madrasah yang memiliki tekat yang kuat untuk agar para siswa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Seperti yang dituturkan oleh kepala madrasah berikut : “banyak siswa yang memilih bekerja, dari ekonomi yang paspasan, kemampuannya juga pas-pasan,hehe jadi memilih untuk bekerja, ada yang di alfamart di indomart juga”.50 Hal senada di sampaikan guru wali kelas, yaitu : “saya lihat hampir sebagian besar anak memilih untuk bekerja, hanya saja ini dikarenakan dorongan dari luar diri mereka kurang tentang studi lanjut. Jika BK terus menerus memberikan arahan, serta motivasi agar anak-anak memilih untuk studi lanjut ini berakibat baik bagi masa depan mereka 48Wawancara
Waka Kesiswaan, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015 guru Wali kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015 50Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015 49Wawancara
84
ke depan”.51 Hal ini menandakan bahwa tidak semua tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebagai konselor BK hanya berusaha mendukung apa yang menjadi keinginan siswa, selagi keinginan itu dirasa positif bagi siswa itu sendiri. Di jelaskan oleh BK : “untuk tiga tahun ini banyak siswa yang berkeinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, namun sebagian juga banyak yang memilih untuk bekerja.. dilihat dari latar belakang orang tua yang mampu untuk membiayai anaknya di perguruan tinggi, namun memang didikan dari orang tua itu sndiri kadangkala mengajarkan untuk bekerja”52 Hal senada disampaikan oleh Kepala Madrasah ketika sedang istirahat di kantornya, beliau menyampaikan : “iya bnyak juga dari anak didik kami melimilih untuk bekerja, yaa kami tetap mendukung akan tetapi siswa terus kami arahkan untuk melanjutkan studi lanjut. Para alumni dari madrasah kita ikut membantu memotivasi adik-adik kelasnya untuk lebih tertarik melanjutkan studi”.53 Didukung dengan wawancara oleh salah seorang guru, yaitu : “dari beberapa tahun ini alumni kita semakin banyak yang masuk ke perguruan tinggi. Informasi dari para alumni tentang kampus mereka semakin mudah masuk ke madrasah. Saya ikut bangga atas prestasi ini”.54
51Wawancara
guru Wali kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 27 Juni 2015 guru BK, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tangga 201526 Juni 2015 53Wawancara Kepala madrasah Drs. HamimThohari, M.A, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 8 Juli 2015 54Wawancara guru kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 8 Juli 2015 52Wawancara
85
Pola fikir yang mulai berkembang dari para siswa membuat mereka bisa mengedepankan studi lanjut, peran lingkungan dan orang tua khususnya sangat penting dalam hal ini. Kepala Madarasah juga ikut andil besar dalam studi karir ini, tentu saja itu sudah jelas karena kepala madrasah yang membuat segala kebijakan dan mengawasi jalannya layanan bimbingan ini walaupun segala prosesnya ditangani oleh bimbingan dan konseling. Hal ini didukung oleh waka kesiswaan yang menyampaikan : “saya sangat mengapresisasi perhatian dan kerja dari Bapak Kepala Madrasah, beliau mampu membuat kebijakan yang bagus serta mengawasi jalannya program yang dilaksanakan oleh BK. Waka kesiswaan hanya membantu mengawal kerja BK”.55 Bimbingan konseling bekerja sama dengan kepala madrasah mengembangkan potensi dan minat bakat siswa, dari situ kepala madrasah membantu mengarahkan siswa untuk agar bagaimana masa depan yang cerah bisa di raih. Jika BK mengalami kendala-kendala dalam menjalankan layanan bimbingan, BK langsung meminta bantuan kepada kepala madrasah atau waka kesiswaan. hal sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan koordinator BK MAN Kunir berikut : “iya betul peran kepala madrasah sangat penting, kepala madrasah selalu mengarahkan siswa biar lebih semangat belajar, mengembangkan bakat dan minta serta keinginan berkarir secara baik.. beliau sering mengemukakan lewat 55Wawancara
Waka Kesiswaan, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 8 Juli 2015
86
upacara sekolah”.56 Hal senada di sampaikan Waka Kesiswaan erikut : “kami selalu menanyakan kepada K apakah ada kesulitan erkaitan dengan pemerian layanan. Tapi selama ini K mampu menanganinya, mungkin kalau pun ada kendala hanya jika ada siswa yang nakal. Seluruh data tentang karir semua ada di K”. Senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Mad rasah erikut : “etul mas.. dalam waktu upacara atau sosialisasi kepada orang tua kami memerikan ceramah sekaligus motiasi-motiasi. Ukan hanya siswa-siswi akan tetapi dalam waktu tertentu orang tua wali juga kami undang untuk sama-sama memicarakan langkah ke depan agi anak-anak”. Selain itu ternyata kenapa dalam beberapa tahun ini MAN Kunir berprestasi membantu para siswa masuk ke perguruan tinggi, ternyata tidak lepas dari ikut sertanya para alumni membantu memotivasi adikadiknya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Mereka intens menemani adik-adiknya ketika mendaftar ke perguruan tinggi yang mereka tempati sampai selesainya proses pendaftaran.di perkuat oleh hasil wawancara dengan kepala madrasah : “untuk selanjutanya kami selalu mendatangkan alumni-alumni yang sudah masuk ke perguruan tinggi di manapun. Itu selalu kami minta untuk hadir dalam waktu-waktu tertentu untuk memerikan informasi, motviasi. Seperti UNESA, STAIN. Dan kami punya datanya”.57 56
Mei 2015
Wawancara Kepala madrasah Drs. HamimThohari, M.A, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25
87
Hal senada juga disampaikan oleh K yaitu : “kami senang kepada para alumni yang senang memantu adikadiknya untuk masuk ke perguruan tinggi. Mereka memerikan informasi perguruan tinggi mereka, menyediakan kostketika adik-adiknya daftar, hingga tak malu ke madrasah memerikan motiasi-motiasi ke kelas-kelas mereka. Sekarang alumni sedang memuat komunitas esar alumni MAN Kunir. Hingga alumni yang erada dimanapun isa ikut ergaung dan isa di data pekerjaan hingga tempat mereka kuliah”. Hal senada juga di sampaikan Waka Kesiswaan : “alumni pada waktu mau ada kelulusan sering datang ersamasama, dengan kompak mereka memiming dan mengajak adikadiknya ke perguruan tinggi mereka masing-masing”. Pelakasaan bimbingan karir di madrasah harus di dasarakan kepada hasil pemahaman yang cermat terhadap kemapuan dan minat siswa serta pola fikir. Sesuai dengan wawancara oleh guru BK : “BK hanya mendukung apa yang menjadi keinginan para siswa, entah itu melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun langsung kerja. Karena itulah semua tergantung pola fikir anak-anak dan pengaruh juga dari orang tua”.58 Dari pernyataan itulah dijelaskan bahwa pemilihan dan bantuan penempatan jenis bidang karir disesuaikan kepada keputusan siswa itu sendiri yang dirasa sesuai dengan kemampuan mereka. Senada dengan wawancara pada guru BK: 58Ibid.,..Tanggal
26 Juni 2015
88
“dari lingkungan masyarakat dan khususnya orang tua sangat berpengaruh dalam pengenalan di masyarakat”. Dalam pelaksannan bimbingan karir siswa di MAN kunir ini harus mendayagunakan setinggi-tingginya potensi siswa dan lingkungan. Lewat pelaksanaan ini juga akan menjalin kerja sama antar sekolah dan unsurunsur di luar madrasah. Diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru BK : “dari pelaksanaan layanan bimbingan karir akan menjalin kerja sama dan sekarang ada dengan perguruan-perguruan tinggi negeri lewat para alumni”. Ada banyak bantuan fasislitas informasi dari BK tentang beasiswa perguruan tinggi negeri, slah satunya adalah bea siswa untuk para siswa yang berprestasi lewat nilai raport atau PMDK dan ada lagi dikmisi. c. Evaluasi Layanan Bimbingan Karir Kepala Madrasah berusaha terus-menerus melakukan perbaikan. Dari mulai melengkapi data-data siawa yang masuk ke perguruan tinggi dan memberikan tekanan penuh pada guru BK untuk membantu segala macam kesulitan apapun yang dialami siswa pada saat proses bimbingan karir. Seperti hasil wawancara kepada kepala madrasah sebagai berikut : “BK terus saya memberi presser (tekanan), anak-anak yang keluar harus tau di mana datanya. Anak yang meneruskan
89
kemana BK harus tau itu. Dan jika ada kesulitan k harus memantu. Minimal memantu dan mengetahui. Man kunir terus bekerja sama dengan SMA 1 /litar cukup aik, mengapa ? karena iu dari k kami itu guru k di SMA 1 itu hehe.. nanti info apa saja kita sadap dari situ, jadi outputnya jelas kemana”.59 Dilanjutkan dengan penjelasan bahwa hasil data tersebut sangat penting, dengan alasan sebagai berikut : “data ini kami gunakan untuk mensupport adik kelasnya, masyarakat dan gurunya. Iki Loo olehmu ngajar, jadi guru semakin yakin cara atau sistem mengajarnya itu metodenya semakin dienahi dan semakin tepat”.60 Karena kepala madrasah selalu memampang dengan banner besar di timur sekolahan, data semua siswa yang masuk ke perguruan tinggi, ini bertujuan untuk agar masyarakat tau hasil kerja dari madrasah, serta adik kelas semakin bersemangat untuk melanjutkan studi lanjut untuk ke depannya. Dari situ terlihat peran dan kesungguhan dari kepala madrasah demi kemajuan madrasah, meningkatkan kepercayaan masyarakat karena dengan itu pendidikan islam semakin dipercaya. Seperti dituturkan oleh kepala madrasah yang menyentuh hati saya : “kepala madrasah harus memerikan motivasi karena memang cita-cita dan tekad saya, anak-anak jangan erhenti di aliyah saja. Orang islam harus kuat dan maju dengan pendidikan, kalau tidak gitu kita dilibas”.61 59Wawancara
Kepala madrasah Drs. HamimThohari, M.A, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25
Mei 2015 60Wawancara
Kepala madrasah Drs. HamimThohari, M.A, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25
Mei 2015 61
Ibid.,..Tanggal 25 Mei 2015
90
Evaluasi merupakan salah satu hal pokok yang sangat penting. Mungkin dengan evaluasi ini kita bisa mengembangkan apa yang menjadi program kita, tentunya dalam hal ini adalah managemen Kepala Madrsah. Dalam hal evaluasi kepala madrasah memberikan tugas kepada bimbingan dan konseling menggunakan laporan – laporan, yang nantinya akan dilaporkan barkala baik laporan pertahun, persemester, maupun perbulan. Mengenai laporan tersebut disesuaikan dengan intrumen yang digunakan, misal instrumen aplikasi studi habit, instrumen aplikasi sosiometri, dan instrumen daftar cek masalah, yang kesemua itu bentuknya bisa dilihat dalam lampiran. Sebagaimana ungkapan seorang guru: “Setelah kami mendapatkan berbagai data mengenai keadaan siswa, sesegera mungkin kami analisa dan kami catat dalam bentuk instrumen. Dan nantinya dari instrumen itulah akan kami gunakan sebagai laporan terkait dengan keadaan siswa, layanan apa yang dia butuhkan, bagaimana perkembangan setelah adanya layanan”.62
Hal itupun senada dengan apa yang disampaikan salah satu staf guru bimbingan dan konseling, yang mengatakan bahwa laporan itu disesuakan dengan instrumen kebutuhannya yang nantinya dijadikan laporann tiap tahun, semester, bahkan bulanan. “Data yang kami catat sesuai intrumennya nanti akan kami jadikan laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan 62
Wawancara dengan guru BK(Tinuk Amalia), MAN Kunir Wonodadi, 9 Juni 2015
91
laporan tersebut, secara berangsur-angsur, yaitu dari laporan bulanan, semesteran dan tahunan. Dengan begitu kita akan melihat perkembangannya. Bukan itu saja kami juga mempunyai laporan yang mendukung administrasi bimbingan dan konseling, misalnya: buku tamu, buku layanan bimbingan dan konseling dan lain sebagainya.63
Bila melihat hal itu, selain dari instrumen tersebut masih banyak lagi buku-buku pendukung yang lain sebagaimana keterangan diatas. Selain itu yang lebih dari itu, data laporan yang dibutuhkan untuk evaluasi layanan bimbingan karir yaitu laporan-laporan data siswa yang masuk perguruan tinggi. Data siswa tersebut akan dilaporkan keseluruhan ke kepala madrasah. 2. Madrasah Aliyah Ma’arif Udanawu Blitar MA Ma’arif Udanawu blitar merupakan lembaga pendidika swasta di blitar yang 5 tahun belakangan ini sangat berkembang. Ini di buktikan dengan bertambah banyaknya siswa yang masuk di madrasah tersebut dan madrasah dari tiap tahun membangun gedung-gedung baru untuk penambahan kelas. Dengan adanya kepercayaan masyarakat akan madrasah aliyah ma’arif udanawu blitar ini, tentunya madrasah semakin bersungguh-sungguh untuk meningkatkan prestasi siswa. Salah satunya yaitu membantu dan memfasilitasi siswa agar bisa melanjutkan studi lanjut ke perguruan tinggi
63
Wawancara dengan guru bk, MAN Kunir, Tanggal 5 Juni 2015
92
negeri. Dari beberapa sekolah maupun madrasah yang sederajat dengan MA Ma’arif di daerah udanawu dan sekitarnya, Aliyah ma’arif membuktikan prestasinya dengan banyaknya siswa yang masuk di perguruan tinggi dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi sesuatu yang memanggakan bagi madrasah dan para orangtua siswa. Kepala Madrasah beserta para guru sangat berperan aktif untuk prestasi ini. Dalam kegiatan layanan bimbingan karir di sekolah tidak lepas dari peran khusus guru bimbingan dan konseling. bimbingan konseling
bertugas
memotivasi,
mengarahkan,
menfasilitasi,
dan
mendampingi siswa agar bisa masuk ke perguruan tinggi negeri. a. Perencanaan Layanan Bimbingan karir Wujud perencanaan disini tidak jauh berbeda dengan yang ada sekolah lain yaitu dengan adanya prota,promes, dan juga silabus. Secara garis besar menunjukkan perencanaan dalam bimbingan dan konseling memang direncanakan dengan baik. Ini di sampaikan oleh guru BK sebagai berikut : “program layanan bimbingan karir masuk dalam progam BK, tak ada yang berbeda dari sekolahan lain. Program layanan disusun berdasarkan layanannya. Ada tabel layanan pribadi, sosial, belajar, karir”64 Hal yang senada disampaikan bapak kepala madrasah saat ditemui di 64Wawancara
guru BK, MA Ma’arif Udanawu Blitar, tanggal 9 Juli 2015
93
kantornya : “betul sekali mas.. saya menugaskan seluruhnya layanan karir ke BK. Karena guru BK memiliki kompetensi atau keahlian di bidang tersebut”65 Saat ditemui lagi di lain kesempatan beliau juga menyampaikan hal tersebut yang hampir serupa bahwa : “di MA Ma’arif Bakung ini, kepala madrasah hanya sebatas mengawasi dan membantu dalam persoalan administrasi saja. Setelah itu yang lain ya BK yang menjalankan. Sejauh kinerja BK sangat bagus, dan membantu mengantarkan anak didik kami ke berbagai perguruan tinggi negeri”.66 Hal yang hampir sama disampaikan oleh Waka kesiswaan, beliau menyampaikan : “program layanan bimbingan karir di jalankan oleh BK, BK mempunyai data-data seluruh program layanan”.67 Setelah perencanaan secara umum tercatat dalam program tahunan kemudian program tersebut diterjemahkan dan dijabarkan dalam program semester yang dipaparkan pada table Promes bimbingan dan konseling. Peneliti langsung melakukan observasi ke MA Ma’arif udanawu blitar, pada jam 10:30 untuk melihat tabel tersebut. Peneliti langsung menuju ruang BK, disana guru BK menunjukkan beberapa tabel dalam buku besar. Buku tersebut berisi tabel layanan, guru BK menjelaskan dari 65Wawancara
Kepala Madrasah, MA MA Ma’arif Udanawu Blitar, tanggal 9 Juli 2015 Kepala Madrasah, MA Ma’arif Udanawu Blitar, tanggal 10 Juli 2015 67Wawancara Waka kesiswaan, MA Ma’arif Udanawu Blitar, tanggal 10 Juli 2015 66Wawancara
94
promes tersebut dijabarkan lagi dalam bentuk silabus yang nantinya silabus ini akan dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan pemberian layanan yang hasilnya akan dijadikan sebagai laporan, baik laporan bulanan, semesteran, maupun tahunan. Mengenai tabelnya peneliti lampirkan. Dalam hal perencanaan bimbingan dan konseling, memerlukan ketelitian yang sangat besar. Dengan melihat kejadian yang telah lalu tentunya kejadian itu yang nantinya menjadi salah satu pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah. Sebagaimana ungkpan salah satu guru BK : “Untuk mengembangkan program bimbingan dan konseling kami senantiasa melihat kejadian di tahun-tahun yang lalu, agar pada tahun yang akan datang bimbingan dan konseling memberikan layanan yang maksimal.68 Hal senada disampaikan oleh kepala madrasah, yaitu : “peningkatan siswa-siswi yang masuk ke perguruan tinggi dari tahun ke tahun menjadi prestasi yang membanggakan. Ini termasuk karena BK berhasil melaksanakan layanan dengan baik. Mereka sangat kompak, dan selalu melihat kesalahankesalah yang ada untuk memperbaiki di tahun berikutnya”.69 Dengan perencanaan yang matang lembaga sekolah mengharapkan adanya keefektifan dan keteraturan dalam pelaksanaan bimbingan dan 68
Wawancara guru BK (Agung Prabowo), Tanggal 2Juni 2015 Kepala Madrasah, MA Ma’arif Udanawu Blitar, tanggal 10 Juli 2015
69Wawancara
95
konseling.
b. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Ma’arif udanawu ini, peneliti melihat adanya bentuk pelayanan secara kelompok maupun individu, akan tetapi secara teknis pemberian layanan bimbingan dan konseling secara individu dan kelompok berbeda dengan di MAN Kunir, di Madrasah ini dalam memberikan layanan kelompok dilaksanakan di tiap kelas sebagaimana pelajaran sekolah lain, akan tetapi lebih bersifat pengarahan. Dilaksanakan demikian karena bimbingan dan konseling di Madrasah ini dimasukkan kedalam jadwal pembelajaran. Sebagaimana ungkapan guru di Madrasah ini. “layanan bimbingan dan konseling di madrasah ini secara pelaksanaannya sama dengan sekolah lain, dengan layanan individu maupun kelompok. Tetapi untuk layanan kelompok disini dimasukkan kedalam jam pelajaran sebagaimana pelajaran sekolah yang lain”.70 Disampaikan hal senada oleh guru BK, yaitu : “kami melakukan pelayanan bimbingan dengan menggunakan layanan individu dan kelompok. Layanan individu dengan tatap muka dengan siswa, waktunya tergantung ketika siswa membutuhkannya. Sedangkan kelompok kami lakukan ke dalam jam pelajaran. Maksudnya kami meminta para guru untuk memberi pengarahan seperti yang kami minta atau kami 70Wawancara
dengan Guru (Bpk.Samsul Hadi), MA Ma’arif,Tanggal 2 Juni 2015
96
sendiri masuk ke dalam kelas dalam beberapa waktu”.71
Diperkuat dengan pengutaraan kepala madrasah yang menyampaikan : “kami memberikan waktu khusus kepada guru BK untuk memberikan arahan kepada siswa, agar tidak mengganggu proses belajar mengajar”.72 Peneliti melakukan observasi dan melihat buku besar yang ada di ruang BK. Peneliti melihat pelaksanaan bimbingan dan konseling menindak lanjuti dari apa yang telah diprogramkan dalam perencanaan termasuk layanan apa saja yang nanti akan diberikan. Dari sini peneliti melihat beberapa layanan yang diberikan di lembaga tersebut, layanan tersebut antara lain:73 1). Layanan orientasi yaitu suatu layanan yang dilaksanakan awal tahun ajaran baru. 2). Layanan informasi yaitu layanan yang diberikan terutama untuk karir atau studi lanjutan. 3). Layanan penempatan dan penyaluran. 4). Layanan Pembelajaran yaitu layanan pada siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dalam pembelajaran 5). Layanan konseling perorangan 6). Layanan bimbingan dan konseling kelompok
71Wawancara
dengan guru BK, MA Ma’arif,Tanggal 2 Juni 2015 dengan guru BK, MA Ma’arif,Tanggal 2 Juni 2015 73 Observasi.Buku Program BK,MA Ma’arif Udanawu Blitar, Tanggal 2 Juni 2015 Jam 10:00 72Wawancara
97
Tentunya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling memerlukan perangkat yang mendukung proses bimbingan dan konseling karena hal itu untuk mempermudah pemberian layanan bimbingan dan konseling. Semakin akurat data yang diperoleh semakin tepat sasaran layanan yang diberikannya. Untuk itu Kegiatan bimbingan dan konseling membutuhkan kegiatan pendukung bimbingan yang antara lain:74 a. Menghimpun data siswa Seperti yang disampaikan oleh guru BK bahwa : “penghimpunan data sangat kami perlukan untuk pendukung layanan bimbingan, dari data tersebut kami bisa menentukan langkah dari setiap siswa yang kami tangani”.75 b. Konferensi kasus yaitu musyawarah yang digelar oleh guru bimbingan dan konseling yang terutama membahas pada kasus yang lebih atau agak serius yang dihadiri segenap guru bimbingan dan konseling dan waki kelas, wakil guru BK bagian kesiswaan, wakil guru BK bagian kurikulum dan dihadiri pula oleh kepala sekolah. Hal ini didukung oleh wawancara dengan kepala madrasah : “kami membantu BK dalam beberapa pemutusan kebijakan, selalu kami melakukan musyawarah, dari wali kelas, waka kesiswaan, BK, dan kepala madrasah berkumpul bersama melakukan musyawarah.76
74Hasil
Observasi.Buku Administrasi BK.Tanggal 2 Juni 2015 dengan guru BK, MA Ma’arif,Tanggal 2 Juni 2015 76Wawancara dengan Kepala Madrasah, MA Ma’arif,Tanggal 2 Juni 2015 75Wawancara
98
Senada dengan kepala madrasah, waka kesiswaan menyampaikan : “waka kesiswaan dan kepala madrasah berperan dalam pengambilan kebijakan untuk kasus tertentu BK. Karena kami juga bagian dari konselor. Kami bermusyawarah bersama dan hasilnya dari musyawarah tersebut akan dilaksanakan oleh BK sepenuhnya”.77 c. Kunjungan murah yaitu suatu kunjungan yang dilakukan bersama-sama team bimbingan dan konseling dan wali kelas, terhadap siswa yang bermasalah serius. Dalam penghimpunan data di Madrasah ini tidak jauh berbeda dengan yang ada di MAN Kunir. Terdapat buku administrasi yang mendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling yang ada di Madrasah tersebut. sebagaimana buku tamu, buku konsultasi siswa,78 Dari keterangan di atas memang ada penangan yang tertulis yang nantinya sebagai acuan evaluasi dan sekaligus sebagai laporan kepada pihak yang terkait seperti kepala madrasah. Dalam proses layanan bimbingan karir siswa guru BK sangat memberikan bantuan penuh, ini dilakukan agar semakin banyak siswa yang bisa masuk perguruan tinggi. Seperti yang di jelaskan oleh guru BK sebagai berikut : “di madrasaah aliyah ma’arif, kami tidak hanya memberikan motivasi, pengarahan kepada siswa tapi juga membantu dalam proses pendaftran perguruan tinggi negeri.“79 Wawancara dengan Waka kesiswaan, MA Ma’arif,Tanggal 2 Juni 2015 Tanggal 2 Juni 2015 79Wawancara dengan Guru BK (Ibu. Badriah), Tanggal 3 Juni 2015 77
78Ibid.,
99
Hal senada disampaikan oleh Kepala madrasah, yaitu : “pengaruh bimbingan yang diberikan oleh BK sangat berpengaruh kepada para siswa dan tentunya madrasah secara umum. BK sangat telaten mendampingi siswa. Setelah lulus siswa diarahkan untuk memilih jalur sesuai dengan keinginan, bakat serta kemampuan mereka”.80 Senada dengan yang disampaikan Waka kesiswaan, yaitu : “siswa-siswi merasa seperti tidak mendapat kesulitan dalam proses masuk ke perguruan tinggi. Ini sebab BK tak pernah meninggalkan siswa untuk menangi proses karir mereka. Kebanyakan siswa-siswi memilih melanjutkan ke perguruan tinggi dari pada untuk bekerja”.81
Dari wawancara tersbeut peneliti menyakan tentang bagaimana dengan siswa yang ingin masuk dunia kerja. Pertanyaan tersneut dijawab oleh guru bimbingan konseling seperti berikut: “kami dari awal mengarahkan siswa agar lebih memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, ini juga terantu oleh orangtua siswa tentang pentingnya pendidikan terhadap anak. Jadi kami tidak terlalu sulit untuk mengarahkan siswa. Siswa anyak yang leih tertarik untuk melnjutkan ke perguruan tinggi” c. Evaluasi Layanan Bimbingan Karir
80Wawancara 81Wawancara
dengan Kepala Madrasah, MA Ma’arif, Tanggal 3 Juni 2015 dengan Waka Kesiswaan, MA Ma’arif,Tanggal 2 Juni 2015
100
Dalam pelaksanaan evaluasi layanan bimbingan karir di MA Ma’arif Udanawu Blitar, kepala madrasah memberikan tugas kepada BK untuk membuat laporan dan membuat banner data siswa yang masuk PTN untuk dipajang di depan madrasah. Dan untuk laporannya akan ditindak lanjuti sebagai bahan pembenahan pelaksanaannya ke depan. Seperti hasi wawancara dengan bapak kepala madrasah : “untuk tahap evaluasinya kami menugaskan pembuatan laporan kepada BK, ini penting agar ada data lengkap kemana saja siswa yang melanjutkan studi lanjutnya, dan menjadi tolak ukur keberhasilan para guru dalam mengajar. Dan nanti datanya akan dibuatkan besar dalam bentuk banner untuk dipajang di depan sekolah agar masyarakat tau dan melihat hasil dari MA Ma’arif dalam mendidik siswa”.82 bimbingan dan konseling di lembaga ini dilaksanakan dalam tiga tahap pula, mulai dari bulanan maupun tahunan. Mengenai evaluasi layanan bimbingan karir oleh BK terdapat laporan tindak lanjut, yang berupa instrumen pula sebagaimna lembaga sekolah lain. a) laporan hasil analisis Daftar Cek Masalah (DCM) b) laporan aplikasi instrument studi habit c) laporan himpunan data dan aplikasi instrumentasi sosiometri mengenai bentuknya sebagaimana terlampir83. Pada dasarnya bentuk laporan antara bulan, semester dan tahun tidaklah 82Hasil
wawancara dengan Kepala Madrasah (Bapak Edi Basuki,S.Ag). MA Ma’arif, Tanggal 8 juni 2015 83Hasil observasi, Buku Laporan BK. 8 Juni 2015
101
berbeda yaitu kesimpulan dari laporan tindak lanjut dilaporkan dalam setiap bulan ,inilah yang disebut laporan bulanan, dari bulanan ini disimpulkan dan dilaporkan tiap semester, inilah yang disebut laporan semesteran, dari semesteran ini dibuat laporan tahunan yang disebut laporan tahunan sebagaimana ungkapan salah satuguru bimbingan dan konseling di Madrasah tersebut. “Evaluasi yang dilaksanakan sebagaimana biasa, yaitu dari hasil laporan tindak lanjut yang nantiya akan dilaporkan berkala mulai dari bulanan, semesteran dan sampai tahunan”.84 Dari keterangan diatas pada akhirnya peneliti melihat bahwa dalam evaluasi sama dengan halnya sekolah lain. Akan tetapi yang berbeda di Madrasah ini adalah guru BK tetap selalu meningkatkan pelayanan bimbingan karir ini dengan selalu mendampingi siswa dalam kesulitan apapun pada proses masuk perguruan tinggi hingga akhirnya masuk. Seperti yang disampaikan oleh kepala madrasah : “walaupun kami menyerahkan seluruh tugas layanan bimbingan karir kepada BK namun setiap laporan, dari itu pendataan, layanan yang diberikan siswa maupun hasil pelaksaan layanan bimbingan karir harus diberikan atau ditunjukkan pada kami sebagai pertangggung jawaban”85 Hal senada disampaikan oleh Waka kesiswaan, yaitu : “semua hasil laporan dari itu perencanaan bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan diberikan pada pihak yang terkait seperti kepala madrasah yang nantinya diteliti apakah sesuai dengan 84Wawancara
dengan guru BK(bapak Agung Prabowo,S. Kom), MA Ma’arif Udanawu Blitar. Tanggal 9 Juni 2015 85Wawancara dengan Kepala Madrasah, MA Ma’arif Udanawu Blitar, Tanggal 6 Juli 2015
102
program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan. Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya”.86 Disampaikan hal yang hampir sama oleh BK sebagai pelaksanaan, yaitu : “laporan seluruh kegiatan maupun hasil dari layanan bimbingan karir digunakan sebagai evaluasi yang dimaksudkan dapat mengetahui sejauh mana keefektifan program/layanan karir bimbingan dan konseling dilihat dari segi prosesnya maupun hasilnya. Aspek yang dinilai dalam evaluasi proses antara lain: kesesuaian antara program dengan pelaksanaan, keterlaksanaan program, hambatan yang dijumpai, faktor penunjang, keterlibatan peserta didik dalam kegiatan”.87 Dari data evaluasi akan digunakan untuk masukan kepada adik kelas agar mereka termotivasi untuk studi lanjut,serta menjadi tolak ukur untuk guru-guru agar tahu hasil dari cara atau metode mereka dalam mengajar. Kepala madrasah juga menugaskan agar data siswa yang masuk perguruan tinggi negeri dipampang di depan sekolahan, ini bertujuan agar para masyarakat semakin percaya atas kesuksesan MAN Kunir. Pelaksanaan evaluasi tidak akan memiliki arti penting tanpa ada tindak lanjut. Seperti yang dikemukakan oleh kepala madrasah berikut : “Kami menerima laporan-laporan data yang akan dievaluasi dan akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan layanan yang dirasa kurang sesuai untuk tujuan yang diinginkan”.88 86Wawancara 87Wawancara
dengan Waka kesiswaan, MA Ma’arif Udanawu Blitar, Tanggal 6 Juli 2015 dengan guru BK, MA Ma’arif Udanawu Blitar, Tanggal 6 Juli 2015
103
Hal senada disampaikan oleh guru BK, yaitu : “Yang terpenting dari suatu evaluasi adalah tidak lanjut untuk menyempurnakan segala kekurangan. Agar layanan serta akan menjadi maksimal”.89 Menyambung wawancara dengan guru BK, waka kesiswaan juga menyampaikan : “Tindak lanjut dari evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan untuk dapat memanfaatkan hasil evaluasi bimbingan dan konseling untuk program kegiatan lebih lanjut”.90 Program kegiatan lebih lanjut seperti: 1) Memilih alternatif program yang paling tepat untuk kegiatan berikutnya. 2) Menyusun program yang sesuai dan dibutuhkan. 3) Menyempurnakan program-program yang belum dapat dilaksanakan dengan sempurna. Penjelasan ini dari wawancara Kepala Madrasah, Waka kesiswaan dan guru BK, yaitu : Diutaran oleh Kepala Madarasah bahwa : “perbaikan dari kekurangan program sebelumnya harus dilakukan dengan membuat alternati-alternatif program yang paling tepat. Tentunya dari setiap program yang sudah dijalankan pasti sedikitnya masih ada kekurangan, dengan demikian kami terus bekerja sama dengan BK membuat 89Wawancara 90Wawancara
dengan BK, MA Ma’arif Udanawu Blitar, Tanggal 7 Juli 2015 dengan Waka kesiswaan, MA Ma’arif Udanawu Blitar, Tanggal 7 Juli 2015
104
kebijakan yang lebih maju sebagai peningkatan layanan bimbingan karir”.91 Ditambahkan oleh pernyataan waka kesiswaan bahwa : “dari tindak lanjut evaluasi yang dilaporkan BK kepada bapak kepala madrasah akan berujung pada tindak lanjut atas kekurangan yang membuat tujuan yang maksimal tidak terlaksana. Maka dari itu kami bersama menyusun program perbaikan yang sesuai dengan yang dibutuhkan”.92 Ditambah lagi pernyataan oleh guru BK dikesempatan yang sama, yaitu : “dari layanan bimbingan karir yang kami lakukan alhamdulillah terlaksana dengan baik. Ini terbukti dari bertambah banyaknya kelulusan yang masuk ke perguruan tinggi. Namun ini terjadi karana kami melakukan tindak lanjut dari setiap program layanan karir dan terus 93 menyempurnakannnya”. Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha pemecahan masalah seyogyanya tetap dilakukan untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik. B. Temuan-temuan Sementara 1. Temuan di MAN Kunir Wonodadi Blitar a. Perencanaan Layanan Bimbingan Karir siswa Perencanaan yang dilakukan oleh kepala madrasah MAN Kunir diawali dengan pemberian informasi kepada siswa. Informasi 91Wawancara
dengan Kepala Madrasah, MA Ma’arif Udanawu Blitar, Tanggal 8 Juli 2015 dengan Waka Kesiswaan, MA Ma’arif Udanawu Blitar, Tanggal 8 Juli 2015 93Wawancara dengan BK, MA Ma’arif Udanawu Blitar, Tanggal 8 Juli 2015 92Wawancara
105
menjadi sangat penting Karena dari informasilah akan tau kea rah mana siswa akan melanjutkan jalan hidupnya ke depan. Selanjutnya BK diberi tugas oleh kepala madrasah untuk menjalankan program layanan bimbingan karir ini, karena sebenarnya bimbingan karir masuk dalam program BK itu sendiri. Sebagaimana dari paparan di atas Kepala madrasah, Waka Kesiswaan dan BK bekerja sama dalam pelaksanaan program tersebut. Bimbingan dan Konseling bertugas sebagai motivator, inspirator dan konselor bagi anak-anak. Dengan itulah diharapkan anak-anak didik yang mempunyai motivasi tentang kemana arah masa depannya menjadi tau dan mengerti. b. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Siswa Kepala madrasah di MANKunir memiliki cita-cita dan tekad yangkuat agar para siswanya bias melanjutkan studi lanjutnya lebih tinggi, tidak hanya berhenti pada tingkat menengah atas saja. Kepala madrasah seperti yang diutarakan pada paparan di atas mengawali dengan memberikan informasi dan yang bertugas melaksanakannya adalah BK yang dibarengi dengan pemberian motivasi. Banyak juga siswa MAN Kunir yang lebih memilih untuk bekerja. Hal itu tetap didukung oleh BK, tetapi informasi yang
106
diberikan lebih mengacu pada studi lanjut siswa. Terkadang BK sibuk melayani siswa yang kurang percaya diri untuk masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) tertentu, permaslahan ini lah yang menghambat dan akan segera di tangani oleh BK. Berkaitan dengan informasi PTN, Kepala madrasah memanggil atau mengundang para kakak-kakak Alumni yang sudah berhasil. Mereka akan dimintai tolong oleh madrsah untuk memotivasi adikadik, dan juga ikut membantu menemani pendaftaras sampai menyediakan kost menginap sementara. Layanan bimbingan karir di MAN Kunir tetap mendudkung semua keinginan serta minta bakat siswa. Tidak akan memaksakan siswa harus melanjutkan studi lanjut atau bekerja. BK hanya membantu mengarahakan mana yang sesuai dengan kemampuan serta potensi mereka. c. Evaluasi layanan Bimbingan Karir Kepala madrasah memberikan presser (tekanan) kepada BK untuk mendata seluruh siswa-siswi yang keluar dari mulai yang masuk ke perguruan tinggi hingga bekerja. Laporan data ini harus lengkap dan jika nanti siswa menemui kesulitan apapun, BK harus siap membantu atau paling tidak mengetahui. Dari data evaluasi akan digunakan untuk masukan kepada adik
107
kelas agar mereka termotivasi untuk studi lanjut,serta menjadi tolak ukur untuk guru-guru agar tahu hasil dari cara atau metode mereka dalam mengajar. Kepala madrasah juga menugaskan agar data siswa yang masuk perguruan tinggi negeri dipampang di depan sekolahan, ini bertujuan agar para masyarakat semakin percaya atas kesuksesan MAN Kunir. Pelaksanaan evaluasi tidak akan memiliki arti penting tanpa ada tindak lanjut. Program kegiatan lebih lanjut seperti: 1) Memilih alternatif program yang paling tepat untuk kegiatan berikutnya. 2) Menyusun program yang sesuai dan dibutuhkan. 3) Menyempurnakan program-program yang belum dapat dilaksanakan dengan sempurna. Dengan demikian hasil dari evaluasi program, perlu diikuti dengan tindak lanjut (follow up). Pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut dapat dilaksanakan di setiap akhir tahun oleh guru BK, koordinator guru BK, dan kepala sekolah. 4) Temuan di MA Ma’arif Udanawu Blitar a. Perencanaan Layanan Bimbingan Karir Siswa Layanan bimbingan karir di MA Ma’arif masuk ke dala m program BK, maka karena itulah kepala madrasah memberikan tugas
108
penuh kepada BK untuk merencanakan serta melaksanakanya. Kepala sekolah hanya mengontrol dan mengawasi jalannya program tersebut. b. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Siswa Bimbingan dan Konseling dari awal sudah memberikan bimbingan kepada siswa, karena di MA Ma’arif udanawu ini banyak siswa yang berekonomi menengah kebawah. Hal ini menjadi permasalah yang membuat BK secara intens memberikan dorongan motivasi. Banyak orang tua yang sebelumnya tidak memikirkan melanjutkan sekolah anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, karena memang faktanya biaya kuliah ke perguruan tinggi semakin meningkat. Maka dari itulah BK selalu memberikan dorongan agar siswa lebih giat lagi belajar. BK membantu siswa dari mengisikan formulir, membantu mengantarkan, dan menyerahkan ke perguruan tinggi. Kesungguhan usaha BK inilah yang peniliti lihat sebagai sesuatu yang luar biasa.BK membantu seluruh proses masuk ke perguruan tinggi sampai-sampai siswa tidak kerepotan dan mengalami kesulitan c. Evaluasi Layanan Bimbingan Karir Siswa Hampir sama dengan MAN Kunir, di MA Ma’arif juga mendata semua siswa keseluruhan yang masuk ke perguruan tinggi.
109
Ini akan di tunjukkan kepada seluruh siswa untuk bahan inspirasi dan motivasi kepada anak-anak. Serta sebagai tolak ukur keberhasilan cara mengajar para bapak atau ibu guru. Dalam 5 tahun belakangan ini alumni MA Ma’arif semakin tesrebar di berbagai perguruan tinggi. Kekompakan dan kesungguhan BK
dalam
melaksanakan
tugasnya
membuahkan
hasil
yang
membanggakan bagi madrasah. Masyarakat di wililayah Udanawu dan sekitarnya semakin percaya dan bnyak siswa yang masuk ke MA Ma’arif. Tabel 4.1 Analisis Lintas kasus di MAN Kunir Wonodadi Blitar dan MA Ma’arif Udanawu Blitar Nama
MAN KUNIR Wonodadi Blitar
MA MA’ARIF Udanawu Blitar
Lembaga Perencanaan
1. Kepala madrasah bekerja sama
1. Kepala
madarasah
Layanan
dengan waka kesiswaan dan
memberikan
Bimbingan
BK.
bimbigan karir ke BK
Karir
2. BK
memberikan
layanan
informasi. 3. BK sebagai motivator, inspirator dan konselor. 4. Mengundang para alumni. 5. Mendukung semua keinginan
2. Menjalin
tugas
kekompakan
diantara guru-guru BK 3. Memberikan dan motivasi 4. Membangkitkan semangat kerja
informasi
110
111