BAB IV ANALISIS TINDAK PIDANA PENCURIAN PADA PENDERITA KLEPTOMANIA PRESFEKTIF HUKUMISLAM DAN HUKUM POSITIF
A. Hukum Tindak Pidana Pencurian Pada Penderita Kleptomania Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif. 1. Hukum tindak pidana pencurian menurut hukum Islam Hukum pidana Islam adalah merupakan terjemahan dari fiqh jinayah, fiqh jinayah adalah segala ketentuan hukum mengenai tindakan pidana atau pembuatan kriminal yang dilakukan orang-orang mukallaf (orang yang dapat dibebani kewajiban). Hukum Pidana Islam Merupakan syariat Allah yang mengandung kemaslahatan bagi kehidupan manusia baik didunia dan akhirat. Hukum Pidana Islam meliputi pencurian perzinaan, meminum khamar, membunuh dan melikai orang lain, merusak harta orang lain dan kekacauan dan semacamnya berkaitan hukum kepidanaan. Pencurian merupakan tindakan pidana yang paling banyak dilakukan. Seseorang dinyatakan terbukti telah melakukan tindak pidana pencurian apabila telah memenuhi unsur-unsur dalam pencurian dan dilakukan dengan sengaja yaitu pencurian menghendaki dan mengetahui akan akibat dari tindakannya benda orang lain dengan jalan diam-diam dan diambil dari tempat penyimpanannya
68
69
Pencurian dalam Pandangan Ulama’ diartikan sebagai pengambilan barang atau harta orang lain secara sembunyi-sembunyi yang dilakukan oleh mukallaf (dewasa atau berakal) mencapai jumlah satu nisab dari tempat penyimpanan. Orang yang mencuri tidak mempunyai hak milik barang yang diambil. Pencurian menurut Mahmud Syaltut adalah mengambil harta orang lain dengan sembunyi yang dilakukan oleh orang yang tidak dipercayakan kepadanya (ikhtilas) dari kategori pencurian. Penipu, pencopet, rampasan bukanlah bisa dikatakan pencuri, karena definisi pencuri adalah mengambil barang orang lain secara sembunyi-sembunyi dan karena penipu, pencopet dan perampokan ataupun rampasan adalah dilakukan dengan terang-terangan. Jadi mereka diwajibkan dijatuhi sanksi.1 Hukum pencurian diterangka dalam Surat Al-Maidah ayat 38 diterangkan:
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.2
1
Ahmad Wardi Muslieh, Hukum Pidana Islam,...hlm. 83. Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan tafsir Ibnu Katsir jilid 2, (Jakarta: Gema Insani, 1999), hlm. 87 2
70
Syarat-syarat Pencuri yang harus di potong 1. Baligh dan Berakal Pencuri yang sudah baligh, berakal dan tidak dipaksakan oleh orang lain, baik ia muslim, dzimi atau murtad harus dipotong tangan tangannya. Anak-anak, orang gila dan orang dipaksa (oleh orang lain) mencuri tidak dipotong tangannya. 2. Barang yang dicuri bukan miliknya sendiri dan bukan barang yang mirip dengan miliknya. 3. Barang yang dicuri genap satu nisab Tangan pencuri harus dipotong apabila barang yang dicuri sudah cukup satu nisab yaitu 3 dinar, dan barang itu sudah disimpa. Kalau kurang satu nisab, atau sudah cukup satu nisab tetapi dalam keadaan terjaga, tidak boleh dipotong tangannya. Ahmad Hanafi berpendapat bahwa nisab pencurian itu 10 dirham, dia berdalil bahwa harharga perisai itu 10 dirham. Menurut keterangan ibnu abbas, ia berkata bahwa harga perisai dimasa Rasulullah saw, adalah 10 dirham.3 Imam Malik menetapkan pencurian itu sedikitnya berharga tiga dirham (Imam Hanafi Rp. 9. 802.000; sedangkan Imam Malik, Syafi’i Ahmad Rp.2.117.700;) berdasarkan hadits Ibnu Umar ra. Berkata:
3
Salim Bahreisy, dkk, terjemahan singkat tafsir ibnu katsir, (Surabaya: Bina Ilmu, 1986), hlm. 92
71
Rasulullah saw, telah memotng tangan pencuri karena pencuri perisai yang hargannya tiga dirham.4 Bagi orang yang mencuri kalau sudah memenuhi syaratsyaratnya maka hukumannya adalah potong tangan. Dan kakinya bersilang dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Mencuri pertama kali, dipotong tangan kanannya, dari bahu ke telapak tangan. 2) Mencuri dua kali, dipotong kakinya yang kiri, dari buku tumitnya. 3) Mencuri ketiga kali, dipotong tangan yang kiri, dari buku telapk tangannya. 4) Mencuri keempat kali, dipotong kaki kanannya dari buku tumitnya. 5) Mencuri yang kelima dan seterusnya, maka wajib di penjara sampai menyatakan tobatnya kepada Allah SWT. Dengan sebenarbenarnya.5 Pembuktian terjadinya pencurian dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Kesaksian dua orang saksi muslim, laki-laki yang telah dewasa, berakal sehat, bersifat adil tidak ada hubungan kerabat atau permusuhan dengan pelaku yang dtuduh dan menyaksikan sendiri terjadinya pencurian itu. Karena yang menjadi objek dalam perkara ini berkenaan dengan harta, maka dapat diterima 4
Halim, Hukum Pidana Islam Syriat Islam menurut Ajaran Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hlm. 429 5 Hamdani Ihsan, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Armico,1996), hlm.228.
72
kesaksian dua orang perempuansebagai pengganti seorang lakilaki. b. Pengakuan dari pelaku pencuri yang memberikan pengakuannya secara sadar tanpa paksaan sedangkan dia seorang yang dapat diterima pengakuannya dalam arti dia telah dewasa dan berakal sehat. c. Sumpah balik yaitu penolakan sumpah yang diminatkan daripadanya yang menyatakan dia tidak melakukan pencurian. Penolakan sumpah ini mempunyai kekeuatan sebagai pengakuan.6 Pencurian karena kleptomania dalam islam bahasa seperti itu tidak ada yang ada hanya karena orang tersebut tidak berakal atau adanya gangguan jiwa (hilang ingatan), mereka yang menyadari dan mengetahui bahwa tindakan mencuri merupakan tindakan buruk dan merugikan orang lain, namun tetap melakukan hal tersebut, maka jelas ia telah melanggar larangan Allah dan Allah tidak menyukai perbuatannya. Salah satu penyebab tindakan klepto adalah timbulnya gangguan kecemasan dan hati yang tidak tenang. Maka Allah telah menurunkan firman-Nya dalam surat Ar-Ra’d ayat 28
6
Prof. Dr. Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, (Jakarta Timur: Pernada Media, 2003), hlm. 302.
73
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram. Namun pada penderita kleptomania, pada saat melakukan tindakan tersebut, hilangnya kesadaran mereka untuk dapat mengontrol diri dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 2. Hukum Tindak Pidana Pencurian Menurut Hukum Positif. Dalam KUHP dijelaskan Bahwa tentang kejahatan pencurian termuat dalam Pasal 362 sampai dengan Pasal 367. Dalam Pasal-Pasal tersebut, pencuri itu dapat dikategorikan sebagai pencuri biasa, pencuri pemberatan dan pencuri dengan kekerasan, pencuri ringan, serta pencuri dalam kalangan keluarga. 1. Pencuri Biasa (Pasal 362) Barangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum karena pencurian dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp 900,- (sembilan ratus rupiah)” Didalam pasal tersebut terdapat unsur-unsur: a) Perbuatan mengambil tanpa seizin b) Yang diambil haruslah satu barang. c) Barang tersebut harus seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain.
74
d) Harus dilakukan dengan maksud untuk memiliki barang itu dengan sengaja melawan hukum.7 2. Pencurian dengan Pemberatan dan pencuri dengan kekerasan (Pasal 363 dan Pasal 365) Pasal 363 KUHP (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun: 1. Pencuri ternak 2. Pencurian pada waktu kebakaran, letusan, gempa bumi, atau gempa laut,
gunung meletus
kapal
karam,
terdampar,
kecelakaan kereta api, huru-hara, pemberontakan atau bahaya perang. 3. Pencurian waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, dilakukan oleh orang yang adanya disitun tidak diketahui atautidak dikehendakioleh yang berhak. 4. Pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersukutu. 5. Pencurian untuk masuk ketempat melakukan kejahatan atau untuk sampai pada barang yang diambilnya, dilakukan untuk merusak, memotong atau memanjat palsu. (2) Pencurian yang diterangakan dalam ke-3 desertai dengan salah satu tersebut ke-4 dan ke-5, maka dikenakan pdana paling lama sembilan tahun.
7
R. Sugandhi, KUHP Dengan penjelasannya, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), hlm. 376.
75
Pasal 365 KUHP (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun, pencurian yang didahului dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang, dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicurinya. (2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun : 1. Jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tretutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan. 2. Jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih secara besekutu. 3. Jika masuknya ke tempat melakukan kejahatan, dengan membongkar, merusak, atau memanjat atau memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu. 4. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat. (3) Jika perbuatan mengakibatkan mati, maka dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun. (4) Diancam dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan luka berat atau mati dan dilakukan oleh dua orang
76
atau lebih secara bersama-sama dengan disertai oleh salah satu hal yang diterangkan dalam ayat (2) ke-1 dan ke-3.8
3. Pencurian Ringan (Pasal 364) Pasal 364 KUHP, perbuatan yang diterangkan dalam Pasal 362 dan Pada pasal 363 ke-4 dan Pasal ke-5, jika harga nbarang yang dicuri tidak lebih dari Rp. 25,00 karena pencuri ringan, dikenakan pidana penjara paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp.900,00.hara persis Rp.25,00 atau kurang dari Rp. 25,00 dapat dimasukan pencurian ringan sedangkan lebih dari Rp.25,00 atau barang tidak dapat dinilai dengan uang hal itu tidak termasuk pencurian ringan.9 4. Pencurian dalam Keluarga Pencurian dalam keluarga diatur dalam ketentuan Pasal 367 KUHP yang menyatakan: a. Jika pembuat atau pembantu salah satu kejahatan yang diterangkan dalam bab ini ada suami (isteri) orang yang kena kejahatan itu, yang tidak bercerai meja makan dan tempat tidur atau bercerai harta benda, maka pembuat atau pembantu itu tidak dapat dituntut hukuman. b. Jika ia suaminya (isterinya) yang sudah diceraikan meja makan, tempat tidur, atau harta benda, atau sanak atau keluarga orang itu karena kawin, baik dalam keturunan yang lurus, maupun keturunan 8 9
R. Sugandhi, KUHP Dengan penjelasannya..., hlm. 377. R. Sugandhi, KUHP Dengan penjelasannya..., hlm. 381.
77
yang menyimpang dalam derajat yang kedua, maka bagi ia sendiri hanya dapat dilakukan penuntutan, kalau ada pengaduan dri orang yang dikenakan kejahatan itu.10 c. Jika menurut adat istiadat keturunan ibu, kekuasaan bapak dilakuakn oleh orang lain dari bapak kandung, maka ketentuan dalam ayat kedua berlaku juga bagi orang itu. Dalam pencurian dalam kalangan keluarga yaitu pencurian atau membantu pencurian atas kerugian suami atau istrinya, tidak dihukumi karena kedua orang itu sama-sama memiliki harta benda. Dalam KUHP apabila pencuri itu jiwanya terganggu atau cacat jiwa maka diatur
dalam undang-undang 44 KUHP yaitu Orang yang
kurang sempurna atau sakit (gila) akalnya tidak dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya dan karena itu tidak dapat dipersalahkan. Pembuat undang-undang mengangap bahwa orang itu pada umumnya sehat, sehingga bila ia berbuat melanggar norma pidana dapat dipertanggung jawabkan. Dan Pasal tersebut menegaskan bahwa barang siapa melakukan suatu perbuatan yang tidak dipertanggung jawabkan kepadanya karena kurang sempurna akalnya tidak boleh dipidana.11 3. Komparasi tindak pidana pencurian pada penderita kleptomania persfektif hukum islam dan hukum Positif. Hukum Islam yang mengenai hukuman pencuri sering diangap sesuatu yang terutup. Artinya tidak bisa berubah, hanya melihat 10 11
R. Sugandhi, KUHP Dengan penjelasannya..., hlm. 385. Pipin Syarifin, Hukum Pidana di Indonesia, .., hlm. 97.
78
tekstualitas dari Al-Qur’an, namun sesunguhnya Al-Qur’an memiliki dzakiri dan bahini. Sebagian ada yang hanya melihat makna zhahirnya saja, tanpa menagkap makna bathinya saja. Sehingga yang terjadi adalah penerapan hudud secara keras. Artinya tidak mau melihat konteks zaman dan tempat. Dalam Al-Qur’ankan bahwa zhairi hukuman bagi pencuri adalah potong tangan. Tetapi kalau dilihat makna batinnya, tujuannya adalah membuat orang jera, tidak mengulang kesalahan kedua kalinya dan itu sejalan dengan hukuman pidana yang ditetapkan Islam berincikan ketegasan, menjerahkan bagi para pelaku. Hukuman dari perbuatan pencurian, dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat sekarang khususnya di Indonesia dan dengan kondisi seperti sekarang ini, mengenai pencurian yang telah disebutkan sebelumnya tidak berlaku seperti mestinya didalam masyarakat kita yang mayoritas beragama Islam, tetapi kita disini tidak memakai hukukm slam, tetapi menggunakan perundang-undangan yang berlandaskan pancasila, karena terjadi dimasyarakat. Dalam hukum positif seorang yang terganngu jiwanya maka dia tidak di jatuhi hukuman dia harus diperiksakan dulu ke psikiater. Kleptomania tidak bisa dijatuhkan hukuman karena ini hanyalah suatu penyakit jiwa. Sebaiknya jika bertemu dengan orang penderita klaptomania, jangan memperlihatkan barang-barang kesayangan atau yang kita anggap berharga secara material.12 Sedangkan dalam Islam apabila
12
http:// www kompasiana.com
79
orang tersebut tidak berakal/adanya gangguan jiwa (hilang ingatan), maka Allah akan mengampuni kesalahannya. Dosa seseorang akan berlaku bagi mereka yang bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Mereka yang menyadari dan mengetahui bahwa tindakan mencuri merupakan tindakan buruk dan merugikan orang lain, namun tetap melakukan hal tersebut, maka jelas ia telah melanggar larangan Allah dan Allah tidak menyukai perbuatannya. Namun pada penderita kleptomania, pada saat melakukan tindakan tersebut, hilangnya kesadaran mereka untuk dapat mengontrol diri dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kleptomania
dikategorikan
sebagai
penyakit
jiwa
yang
dipersamakan dalam pandangan hukum, baik menurut fiqh jinayah maupun hukum positif. Pertanggungjawaban pidana pencurian bagi penderita kleptomania lebih menitik beratkan pada aspek kejiwaan, pembebasan pertanggungjawaban pidana pencurian tersebut, apabila dapat dibuktikan
di
persidangan
bahwa
pelaku
benar-benar
menderita
kleptomania. Untuk lebih jelasnya bagaimana presfektif pencurian presfektif hukum Islam dan presfektif hukum Positif dapat dilihat tabel sebagai berikut:
Pencuri
Tabel 1.1 Tindak Pidana Pencurian presfektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Keterangan Hukum Islam
Hukum Positif
80
Definisi
Sariqah ialah mengambil
Pasal 362 KUHP (Pencurian
barang atau harta orang lain
Biasa)
dengan cara senbunyi-
Barangsiapa mengambil
sembunyi ditempat
sesuatu barang, yang sama
penyimpanannya yang biasa
sekali atau sebagian termasuk
digunakan untuk memyimpan
kepunyaan orang lain, dengan
barang atau harta kekayaan
maksud akan memiliki barang
tersebut.
itu dengan melawan hak,
Kleptomania di dalam islam
dihukum karena pencurian
dikategorikan sebagai orang
dengan hukuman penjara
yang hilang ingatan saat
selama-lamanya lima tahun
melakukan pencurian tidak
atau denda sebanyak-
dapat mengontrol dirinya dan
banyaknya Rp 900,-
membedakan mana yang baik
Pasal 363 KUHP dan Pasal
dan mana yang buruk.
365 KUHP (pencurian Pemberatan dan pencurian dengan kekerasan) Pasal 363 KUHP (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun: 1. pencuri ternak 2. pencurian pada waktu
81
kebakaran, letusan, gempa bumi, atau gempa laut, gunung meletus kapal karam, terdampar, kecelakaan kereta api, huru-hara, pemberontakan atau bahaya perang. 3. pencurian waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, dilakukan oleh orang yang adanya disitun tidak diketahui atautidak dikehendakioleh yang berhak. 4. pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih bersama-sama. 5. pencurian untuk masuk
82
ketempat melakukan kejahatan atau untuk sampai pada barang yang diambilnya, dilakukan untuk merusak, memotong atau memanjat palsu. (2) Pencurian yang diterangkan dalam ke-3 desertai dengan salah satu tersebut ke-4 dan ke-5, maka dikenakan pidana paling lama sembilan tahun. Pasal 365 KUHP (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun, pencurian yang didahului dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang, dengan maksud untuk mempersiapkan atau
83
mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicurinya. (2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun : 1. Jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tretutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan. 2. jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih secara besekutu. 3. jika masuknya ke tempat
84
melakukan kejahatan, dengan membongkar, merusak, atau memanjat atau memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu. 4. jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat. (3) Jika perbuatan mengakibatkan mati, maka dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun. (4) Diancam dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan luka berat atau mati dan dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dengan disertai oleh salah satu hal
85
yang diterangkan dalam ayat (2) ke-1 dan ke-3. Pasal 364 KUHP (pencurian ringan) Pasal 364 KUHP (pencurian ringan) perbuatan yang diterangkan dalam Pasal 362 dan Pada pasal 363 ke-4 dan Pasal ke-5, jika harga barang yang dicuri tidak lebih dari Rp. 25,00 karena pencuri ringan, dikenakan pidana penjara paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp.900,00. hagra persis Rp.25,00 atau kurang dari Rp. 25,00 dapat dimasukan pencurian ringan sedangkan lebih dari Rp.25,00 atau barang tidak dapat dinilai dengan uang hal itu tidak termasuk pencurian ringan. Pasal 367 KUHP (pencurian
86
keluarga) (1) Jika pembuat atau pembantu salah satu kejahatan yang diterangkan dalam bab ini ada suami (isteri) orang yang kena kejahatan itu, yang tidak bercerai meja makan dan tempat tidur atau bercerai harta benda, maka pembuat atau pembantu itu tidak dapat dituntut hukuman. (2) Jika ia suaminya (isterinya) yang sudah diceraikan meja makan, tempat tidur, atau harta benda, atau sanak atau keluarga orang itu karena kawin, baik dalam keturunan yang lurus, maupun keturunan yang menyimpang dalam derajat yang kedua, maka bagi ia sendiri hanya dapat
87
dilakukan penuntutan, kalau ada pengaduan dari orang yang dikenakan kejahatan itu. (3) Jika menurut adat istiadat keturunan ibu, kekuasaan bapak dilakuakan oleh orang lain dari bapak kandung, maka ketentuan dalam ayat kedua berlaku juga bagi orang itu. Pasal 44 KUHP tentang kejiwaan seseorang. Orang yang kurang sempurna atau sakit (gila) akalnya tidak dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya dan karena itu tidak dapat dipersalahkan. Unsur Pidana
Untuk sariqah pengambilan Melawan hukum. secara sembunyi-sembunyi. Adanya kesengajaan dalam Adanya kesengajaan dalam
Memperkaya diri sendiri.
mengambil harta. Menguntugkan sepihak. Menimbulkan dimuka bumi.
mengambil harta.
kerusakan
Merugikan orang lain.
88
Sanksi
Potong tangan dan kaki. Mendapat
Pencurian Biasa
dari Pasal 362 KUHP “penjara
balasan
Allah SWT di akhirat kelak paling lama lima tahun atau sesuai dengan apa yang dia denda sebanyak-banyaknya Rp 900,-
lakukan di dunia.
Menurut ulama’ pencurian Pencurian pemberatan dan dalam
keluarga
tidak
dikenai hukuman
Pencurian
dengan
kekerasan.
Pada penderita kleptomania Pasal 363 KUHP ayat (1) tidal kenai hukuman karena penjara
paling
lama
tujuh
dipersmakan dengan orang tahun. Ayat (2) dikenakan yang hilang ingatannya.
pidana paling lama sembilan tahun. Pasal 365 KUHP ayat
(1)
penjara paling lama sembilan tahun. Ayat (2) pidana penjara paling lama dua belas tahun. Pencurian Ringan. Pasal 364 KUHP barang yang dicuri tidak lebih dari Rp. 25,00 karena pencuri ringan, dikenakan
pidana
penjara
paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp.900,00.
89
Pencurian Keluarga. Pasal 367 KUHP ayat (1) tidak dituntut hukuman. Ayat (2) hanya dilakukan penuntutan. Ayat (3) ketentuan dalam ayat kedua berlaku juga bagi orang itu. Pasal
44
KUHP
tidak
dikenakan pidana. Dasar Hukum
a. Qs. Al-Maidah ayat 38. b. Qs. Al-Maidah ayat 88. c. Qs. An-Nisa ayat 2. d. Hadist Nabi diriwayatkan Sayyidatina Aisyah. e. Hadist Nabi diriwayatkan Abu Hurairah. f. Hadist Nabi diriwayatkan Ibnu Umar.
a. Pasal 362 KUHP tentang pencurian biasa b. Pasal 363 KUHP dan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan. c. Pasal 364 KUHP tentang pencurian ringan. d. Pasal 44 KUHP tentang kejiwaan seseorang.
90
Tabel 1.2 Perbedaan Pencurian Persfektif Hukum Islam dan Hukum Positif Pencuri Definisi
Keterangan Hukum Islam Di uraikan berdasarkan
Hukum Positif Di uraikan didalam
Qur’an, Hadist Nabi, dan
Undang-undang Republik
para Ulama’
Indonesia yang sedang Berlaku.
Unsur Pidana
-
-
Sanksi
Sariqah adalah jarimah
Diambil dari pasal atau
hudud. Sanksi dan
ayat yang ada dalam
hukumannya tidak di
Undang-undang
ganggu gugat karena
khususnynya yang
berdasarkan Nash Al-
membahas tentang tindak
Qur’an.
pidana pencurian dan penjaatuhan hukumannya akan disesuaikan dengan keputusan majlis hakim yang mengenai perkara tersebut.
Dasar Hukum
Diambil dari Firman
Diambil dari isi pasal atau
Allah SWT dan Hadist
ayat yang ada dalam
Nabi berdasarkan isi atau
Undang-undang khususnya
kandungan ayat dan
yang membahas tentang
diambil asbabul nuzulnya
tindak pidana pencurian
91
Tabel 1.3 Persamaan Pencurian Presfektif Hukum Islam dan Hukum Positif Pencurian Persamaan Hukum Islam dengan Hukum Positif Definisi
Sama-sama mempunyai tujuan menguntungkan diri sendiri, orang lain atau kelompok.
Unsur Pidana
1. Kedua-duannya beranggapan kalau tindakan tersebut merupakan tidak melawan hukum baik dalam hukum Islam maupun Hukum Positif. 2. Adanya usur kesengajaan dalam mengambil harta. 3. Tidak dilakukan secara terang-terangan.
Landasan
-
Sanksi
Di lihat dari aspek ke jiwaan apabila Pencurian yang terganggu jiwanya baik hukum Islam maupun hukum Positif tidak dikenakan pidana.
Dari penelitian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa tindak pidana pencurian presfektif hukum Islam diartika sebagai sariqah (pencurian) dan apabila mencuri maka potonglah seperti tertera dalam surat Al-Maidah ayat 38 sedangkan tindak pidana menurut hukum positif pencurian diatur pada Pasal 362 KUHP (tentag pencurian biasa), 365 KUHP dan 367 KUHP (tentang pencuria dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan), 364 KUHP (pencurian ringan), 367 KUHP (pencurian keluarga) dan keadan pencuari diatur pada pasal 44 KUHP
92
(tentang kejiwaan seseorang) baik mengenai unsur, definisi, sanksi dan landasan hukum. Perbedaan tindak pidana pada penderita kleptomania prespektif hukum Islam dan hukum Positif terdapat pada definisi, sanksi, dan dasar hukum. Sedangkan persamaan tindak pidana pencurian pada penderita kleptomania prespektif hukum Islam dan hukum Positif terdapat definisi, unsur pidana, sanksi dan menitik beratkan pada aspek kejiwaan sehingga tidak dikenai hukuman